DISUSUN OLEH :
1. Alimah wahyu y
2. Ari suwarno
3. Luki wahyu p
4. Siti nur sabina wardania
DAFTRA ISI.......................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. TUJUAN PRAKERIN.............................................
BAB II
A. WAKTU..............................................................
B. TEMPAT..............................................................
BAB III
PROFIL DESA
A. SEJARAH DESA.........................................
D. STUKTUR DESA.........................................
1. AGAMA............................................
2. MATA PENCARIAN...........................
3. PENDIDIKAN....................................
4. JUMLAH PENDUDUK......................
BAB IV PEMBAHASAAN
B. PEMBAHASAAN......................................
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN.........................................
B. SARAN ...................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan
proses pembelajaran agarpeserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah ssatu usaha dalam
melaksanakan pendidikan adalah adanya sekolah, dan dalam hal ini adalah SMK.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah Lembaga Pendidikan Menengah Atas, yang
memiliki kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan yang mengarah kepada keterampilan dan
penguasaan ilmu pengetahuan di bidang kejuruan yang bertujuan agar siswa dapat memiliki
keterampilan dan keahlian untuk memasuki dunia usaha industri atau dunia kerja.
Maka dari itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan dianjurkan untuk melakukan Prektek
Kerja Industri ( PRAKERIN ) untuk memperkenalkan siswa pada dunia kerja yang nyata, juga
untuk mempersiapkan siswa agar dapat bersaing di dunia industri. Karena prakerin
merupakan praktek kerja industri.
Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman sumber pangan utama bagi masyarakat di
Indonesia, dimana mayoritas petani indonesia membudidayakan tanaman padi.Tanaman
padi merupakan komoditas tanaman pangan utama yanag menjadi jantung badi.
petani di Indonesia, dimana padi dikonsumsi setiap hari oleh manusia. Padi sebagai
tanaman pangan semusim, sehingga tanaman padi dapat dibudidayakan secara terus-
menerus. Tanaman padi merupakan tanaman lahan basah atau sawah.
B. TUJUAN PRAKERIN
1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki
keahlian profesional dengan tingkat pengetahuan dan
keterampilan kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;
2. Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia
Usaha/Industri dengan lingkungan Sekolah,
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan
tenaga kerja yang berkualitas,
4. Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap siswa
akan pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan,
5. Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat selama
di bangku sekolah,
6. Memperoleh pengalaman bekerja langsung di tempat kerja
sesuai kompetensi dasar jurusan.
C. PERUMUSAN MASALAH
Para petani mendapatkan keuntungan dari hasil panen mereka tersebut. Hasil panen padi
mereka tersebut dapat mereka konsumsi sendiri bahkan ada yang mereka jual. Petani biasanya
menjual hasil panen mereka kepada pedagang pengumpul, pedagang grosir, atau pedagang
pengijon akan tetapi, pada penelitian ini untuk pedagang pengijon tidak dilakukan penelitian
tetapi akan diulas sekilas saja Pedagang grosir memiliki unit penggilingan padi agar mereka dapat
mengolah padi mereka akan tetapi ada juga pedagang grosir yang tidak memiliki unit
penggilingan padi biasanya mereka memilih penggilingan padi yang dekat dengan rumah mereka
atau yang dekat dengan tempat mereka membeli hasil panen padi tersebut. Permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah variasi produktivitas padi di desa telang makmur
2. Bagaimanakah pola-pola rantai nilai jaringan spasial
perdagangan padi dan beras di Kecamatan Muara telang ini.
3. Bagaimana cara petani agar tidak rugi dalam penjualan
BAB II
WAKTU DAN TEMPAT
A. TEMPAT PRAKERIN
DESA : TELANG MAKMUR
KECAMATAN : MUARA TELANG
KABUPATEN :BANYUASIN
PROVINSI :SUMATERA SELATAN
B. WAKTU PRAKERIN
Kegiatan prakerin yang saya lakukan bertempat didesa Telang
makmur jembatan 3 jalur 8,mulai tanggal 01 JANUARI 2019
sampai pada pukul 08:00 dan selesai pada pukul 13:00 sampai
tanggal 20 mei 2019
BAB III
PROFIL DESA
A.SEJARAH DESA TELANG MAKMUR
Sejarah Desa Telang Makmur Lahir pada tahun 1979 tepatnya 40
tahun yang lalu yang dibentuk pada masa kepemimpinan presiden
suharto.
B.VISI MISI
* VISI : Desar Telang Makmur Yaitu Mewujudkan Masyarakat.
Makmur dan Sejahtera, dengan motto '' Telang Makmur.
Bersahaja '', Bersahaja adalah akromin dari Bersih, Sehat
dan Sejahtera .
*MISI :
1. Meningkatkan kualitas SDM Aparatur Pemerintah Desa
Badan permusyawaratan Desa, Lembaga kemasyarakatan
Desa dan Masyarakat Desa.
2. Melaksanakan Tata Kelola Pemeritahan Desa yang baik.
3. Menggali dan Mengembangkan potensi dan pendapatan
Asli Desa.
4. Mengembangkan Usaha Ekonomi Desa.
5. Memperbaiki Sikap dan Perilaku SDM Aparatur.
Pemerintahan Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa dan.
masyarakat Desa.
6. Memupuk Jiwa Kegotong Royongan Sebagia Wujud.
Kebersamaan.
C. BATAS-BATAS WILAYAH
Bendahara Desa
4.JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk desa telang makmur tahun 2019 adalah : 2.976 Jiwa
dengan laki-laki yang berjumlah : 1.591 jiwa
Dan perempuan berjumlah : 1.385 jiwa
BAB IV
PEMBAHASAN
A. DASAR TEORI
Teori yang kami dapat disekolahan hanya beberapa yang sama dengan penanaman di desa
telang makmur, seperti berikut:
a. Pemupukan sistem pemupukan dilakukan hanya 3 kali dalam
pertumbuhan padi.
b. Jenis ghama dan cara membasminya dengan cara penyemprotan
ada tiga macam yaitu,
fungisida,
Herbasida,
Inteksida.
Sawah adalah lahan usaha pertanian yang secara fisik berpermukaan rata, dibatasi oleh
pematang, serta dapat ditanami padi, palawija atau tanaman budidaya lainnya. Kebanyakan
sawah digunakan untuk bercocok tanam padi. Untuk keperluan ini, sawah harus mampu
menyangga genangan air karena padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu
dalam pertumbuhannya. Untuk mengairi sawah digunakan sistem irigasi dari mata air, sungai
atau air hujan. Sawah yang terakhir dikenal sebagai sawah tadah hujan, sementara yang
lainnya adalah sawah irigasi. Padi yang ditanam di sawah dikenal sebagai padi lahan basah
(lowland rice). Pada lahan yang berkemiringan tinggi, sawah
dicetakberteras untuk menghindari erosi dan menahan air.
Sawah irigasi adalah sawah yang menggunakan sistem irigasi teratur (teknis).Pengairan sawah
irigasi berasal dari sebuah bendungan atau waduk. Pengairan sawah dilakukan oleh kelompok
tani yang dikenal dengan nama darmotirto. Pada sawah irigasi petani dapat panen 2-3 kali
tanaman padi. Umumnya pemberian air yang dipraktekkan petani pada padi sawah irigasi
adalah dengan digenangi terus menerus. Selain tidak efisien, cara ini juga berpotensi
mengurangi efisiensi serapan hara nitrogen, meningkatkan emisi gas metan ke atmosfer, dan
menaikkan rembesan yang menyebabkan makin banyak air irigasi yang dibutuhkan.
Pengelolaan air pada padi sawah merupakan upaya untuk menekan kehilangan air dipetakan
sawah guna mempertahankan atau meningkatkan hasil gabah per satuan luas dan volume
air.Pengurangan air akibat perkolasi, rembesan, dan aliran permukaan dapat menekan
penggunaan air irigasi.
B. PEMBAHASAN
Sistem tanam padi sawah yang diaplikasikan oleh petani hingga saat ini pada umumnya
adalah menggunakan sistem tabur atau sebar tidak banyak membutuhkan persyaratan
khusus juga tidak banyak resiko seperti sistem tanam, benih langsung (tabela). Namun, masih
banyak petani yang menggunakan bibit dengan jumlah bibit yang relatif banyak antara (7-10
karung, bahkan lebih dari 10 karung perlahan).
Menurut bapak Ngadiono Pada cara tanam dengan tabela benih disebar langsung di lahan
sawah, untuk tanam benih langsung dengan pita organik, benih dimasukkan ke dalam pita
tanam kemudian ditanam di lahan sawah. Sedangkan
menurut bapak wartono menyatakan bahwa sistem pengolahan tanah tanpa olah tanah (TOT)
adalah pengolahan tanah dimana tanah dibiarkan tidak terganggu kecuali lubang tugal untuk
penempatan benih,
Palir merupakan sistem tanam yang memperhatikan larikan tanaman dan merupakan tanam
berselang seling antara dua atau lebih baris tanaman padi dan satu baris kosong Tujuannya
agar populasi tanaman per satuan luas dapat dipertahankan bahkan dapat
ditingkatkan.Pola tanam legowo menurut bahasa Jawa berasal dari kata “Lego” yang berarti
luas dan “dowo” atau panjang di antara kelompok barisan tanaman padi terdapatlorong yang
luas dan memanjang sepanjang barisan. Jarak antar kelompok barisan
(lorong) bisa mencapai 50 cm, 60 cm atau 70 cm bergantung pada kesuburan tanah Teknologi
ini merupakan perubahan dari teknologi jarak tanam tegel
menjadi tanam jajar legowo. Di antara kelompok barisan tanaman padi terdapat lorong yang
luas dan memanjang sepanjang barisan. Jarak antar kelompok barisan (lorong) bisa mencapai
50 cm, 60 cm atau 70 cm bergantung pada kesuburan tanah. Terdapat beberapa tipe sistem
tanam jajar legowo yaitu. 1) jajar legowo tipe 2:
1. yang artinya baris tanaman (dua atau
lebih) dan baris kosongnya (setengah lebar di kanan dan di kirinya)
disebut satu unit
2. setiap dua baris tanaman diselingi satu barisan
kosong dengan lebar dua kali jarak barisan, namun jarak tanam dalam barisan dipersempit
menjadi setengah jarak tanam aslinya. Sedangkan baris tanaman (dua ataulebih) dan baris
kosongnya (setengah lebar di kanan dan di kirinya) disebut satu unit
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Praktek kerja industri merupakan program sekolah yang harus dilakukan oleh seluruh
siswa / siswi SMK. Dengan kegiatan ini di maksud supaya kita lebih mantap lagi pendidikan
kita, terutam praktik yang diperoleh di samping itu juga dengan adanya praktek kerja industri
ini siswa dapat memperoleh gambaran sacara langsung pada situasi pekerjaan di perusahaan
dan serta menerima kesempatan kepada siswa untuk melatih kerja secara langsung dan
disiplin kerja yang tinggi agar kelak di kemudian hari tidak merasa canggung lagi. Disamping
itu juga mudah-mudahan nantinya dapat menjadi tenaga kerja yang handal
B. SARAN - SARAN
1. Sebaiknya pelaksanaan prakerin itu dilaksanakan pada waktu kelas XI sebab yang kami
rasakan adalah terlalu merepotkan apabila segala macam tes dan kewajiban yang harus kami
lakukan di tumpuk pada satu tahun ( kelas XII ), seperti pelaksanaan prakerin itu sendiri,
pembuatan laporan, sidang prakerin, ujikom, UN, US, belum lagi kami harus mengejar
ketertinggalan pelajaran untuk semester ini.
2. Pembimbingan selama waktu kegiatan prakerin haruslah merata dan sering dilaksanakan,
tidak hanya ke beberapa orang di instansi yang sama sedangkan yang lainnya tidak,juga
jangan hanya sekali karena akan ada rasa berbeda bila kami siswa prakerin diberi perhatian
lebih dan dibantu dalam mengatasi masalah-masalah yang kami hadapi di tempat
pelaksanaan prakeri
3. Para pembimbing para sidang seharusnya menyibukan diri dengan siswa
prakerin karena saya melihat banyak sekali yang kebingungan bagaimana menyusun laporan
prakerin yang baik. Kalaupun tidak, berilah penjelasan yang sejelas jelasnya tentang
bagaimana cara pembuatan laporan prakerin yang baik dan benar.
4. Pihak sekolah seharusnya lebih profesional dalam memilih instansi apa yang mencetak buku
jurnal prakerin karena kualitasnya yang sangat aneh dan desain yang sangat menjauhkan
nama sekolah kita sebagai sekolah percontohan. Lebih baik pendesainan buku jurnal tersebut
diserahkan atau di lombakan kepada siswa seluruh sekolah atau kepada kami siswa prakerin
khususnya jurusan pertaniaan
Gambar 0.1