Anda di halaman 1dari 30

PENYULUHAN KESEHATAN

PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG


PEMERIKSAAN KEHAMILAN DANMAKANANYANG BERGIZI,
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA ANAK BALITA,
BATITA SERTA CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR
PADA ANAK USIA SEKOLAH PADA KORBAN BENCANA
ALAM(GEMPA BUMI)DILINGKUNGAN PENGUNGSIAN
MASYARAKAT DUSUN BATU 2 DESA LIANG KEC. SALAHUTU
KAB. MALUKU TENGAH

PENYUSUN TIM PENGABDIAN SENAT MAHASISWA DAN DOSEN


AKPER RUMKIT TK III.Dr .J.A. LATUMETEN

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA AKADEMI


KEPERAWATAN RUMKIT TK III Dr. J.A LATUMETEN
AMBON
2019
LEMBARAN PENGESAHAN

PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG


PEMERIKSAAN KEHAMILAN DANMAKANANYANG BERGIZI,
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADAANAK BALITA,
BATITA SERTA CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR
PADA ANAK USIA SEKOLAH PADA KORBAN BENCANA
ALAM(GEMPA BUMI)DILINGKUNGAN PENGUNGSIAN
MASYARAKAT DUSUN BATU 2 DESA LIANG KEC. SALAHUTU
KAB. MALUKU TENGAH

PENGABDIAN MASYARAKAT
Pada Tanggal : 5 Oktober 2019

Oleh :

Ketua Senat Dosen Kasubag Lit dan Dimas

W. Y. Elakemaina Sitti R. Latuamury, M.Kes F. Wenno, AMK., S.Pd., MM

Mengetahui

Direktur

Deden Muhamad Hidayat, S. Sit., Apt

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karna atas rahmat
dan hidayat-Nya sehingga pedoman umum penelitian dan pengabdian masyarakat
ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun pedoman umum dan pengambdian
masyarakat ini dibuat sebagai salah-satu pedoman umum penelitian dan
pengabdian kepada masyrakat bagi Senat mahasiswa dan dosen di Akademi
Keperawatan Rumkit Tk III Dr.J.A Latumeten Ambon tahun 2019, dengan judul
Pengabdian Masyarakat Tentang Pemeriksaan Kehamilan, pemberian makanan
tambahan pada Batita dan PHBS (cuci tangan 6 langka yan baik dan benar) di
Dusun Batu 2 Desa Liang Kec. Salahutu, Kab. Maluku Tengah.
Tim menyadari bahwa penyusunan penelitian pengabdian pada masyarakat
ini sampai terselesaikan karena berbagai pihak. Maka ijin kan tim menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih yang setulusnya kepada :
1. Seluruh Masyarakat Dusun Batu 2 Desa liang Kec. Salahutu, Kab. Maluku
Tengah yang telah memberikan kesempatan untuk tim Senat mahasiswa dan
Dosen dalam memberdayakan masyarakat pada tempat pengunsian.
2. Deden Muhamad Hidayat, S. Sit., Apt selaku Direktur Akademi Keperawatan
Rumkit TK III Dr J.A.Latumeten, yang telah memberikan kesempatan kepada
Senat Mahasiswa dan Dosen untuk Melaksanakan Pengabdian ini.
3. F. Wenno, AMK., S.Pd.,MM Selaku kasubag Lit dan Dimas yang juga
memberikan bimbingan dan masukan kepada senat Mahasiswa dan dosen
dalam menyelesaikan pengabdian masyarakat ini.
Tim Pengabdian masyarakat menyadari bahwa penyuluhan ini masih jauh
dari kesempurnaan yang diharapkan, oleh karena itu saran dan kritik sangat
diharapkan

Ambon, Oktober 2019

iii
DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL ............................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................... 3
C. Sasaran .......................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 5
A. Konsep dasar Kehamilan, Bersalin, Gizi Batita Balia dan
Keluarga Berencana ..................................................................... 5
B. Kosep CuciTangan ....................................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 14
A. Kerangka Konsep ......................................................................... 14
B. Khayalan Sasaran ......................................................................... 14
C. Metode ......................................................................................... 14
D. Waktu Dan Tempat ...................................................................... 14
E. Sarana Dan Alat-Alat ................................................................... 15
F. Pihak-Pihak Yang Terlibat ........................................................... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 16
A. Pembahasan ................................................................................... 16
B. Hasil ............................................................................................. 17
BAB V PENUTUP ................................................................................... 19
A. Kesimpulan .................................................................................. 19
B. Saran ............................................................................................ 19
LAMPIRAN ............................................................................................. 20

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ............................................................................................... 5
Gambar 2. 2 .............................................................................................. 6

v
DAFTAR LAMPIRAN
Format Wawancara Ibu Hamil .................................................................. 22
Dokumentasi ............................................................................................. 21

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana, baik

bencana alam maupun karena ulah manusia. Beberapa faktor yang

menyebabkan terjadinya bencana ini adalah kondisi geografis, iklim, geologis

dan faktor-faktor lain seperti keragaman sosial budaya dan politik.Wilayah

Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Secara geografis merupakan negara kepulauan yang terletak pada

pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng benua Asia dan benua

Australia serta lempeng samudera Hindia dan samudera Pasifik.

2. Terdapat 130 gunung api aktif di Indonesia yang terbagi dalam Tipe A,

Tipe B, dan Tipe C. Gunung api yang pernah meletus sekurang-

kurangnya satu kali sesudah tahun 1600 dan masih aktif digolongkan

sebagai gunung api tipe A, tipe B adalah gunung api yang masih aktif

tetapi belum pernah meletus dan tipe C adalah gunung api yang masih di

indikasikan sebagai gunung api aktif.

3. Terdapat lebih dari 5.000 sungai besar dan kecil yang 30% di antaranya

melewati kawasan padat penduduk dan berpotensi terjadinya banjir,

banjir bandang dan tanah longsor pada saat musim penghujan. Beberapa

kejadian bencana besar di Indonesia antara lain:

1
2

a. Gempa bumi Nias, Sumatera Utara terjadi pada awal tahun 2005

mengakibatkan 128 orang meninggal, 25 orang hilang dan 1.987

orang luka-luka.

b. Gempa bumi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terjadi tanggal 27 Mei

2006 mengakibatkan 5.778 orang meninggal, 26.013 orang luka di

rawat inap dan 125.195 orang rawat jalan.

c. Gampa bumi yang terjadi di maluku khususnya kota ambon yang

terjadi pada tanggal 26 septembar 2019

Terkususnya di maluku gempa yang dirasakan dari tanggal 26

september 2019 sampai sekarang masih dirasakan dan sampai saat ini tercatat

1.516 gempa susulan yang terjadi tidak dan sampai sekarangpun sebagian

dirasakan oleh masyarakat dan sebagaian tidak dirasakan oleh merasakan

secara lansung. Semua kejadian tersebut di atas menimbulkan krisis/ dampak

kesehatan antara lain penyakitkulit, Ispa, korban mati, korban luka,

pengungsi, masalah gizi, masalah Gizi balita, gizi bumil dengan Gizi pada

bayi.

Permasalahan yang dihadapi dalam penanganan krisis kesehatan

akibat bencana, antara lain:

1. Sistem informasi yang belum berjalan dengan baik

2. Mekanisme koordinasi belum berfungsi dengan baik

3. Mobilisasi bantuan dari luar lokasi bencana masihterhambat akibat

masalah transportasi
3

4. Sistem pendukung terkhusus untuk mengatasi masalah Bumil belum

tersedia.

Pengaruh umum bencana yang terjadi tiba- tiba tidak hanya

menyebabkan banyak kematian,tetapi juga ganguan sosial besar- besaran dan

kejadian luar biasa (KLB). Pengamatan sistematis yang dilakukan terhadap

pengaruh bencana alam padakesehatan manusia menghasilkan berbagai

kesimpulan, baik tentang pengaruh bencana pada kesehatan maupun tentang

tentang cara yang paling efektif untuk menyediakan bantuan kemanusian.

Walaupun semua bencana memiliki ciri khasnya sendiri, bencana

memberikan pengaruh dalam tingkat kerentangan yang berbeda pada daerah

dengan kondisi sosial, kesehatan, dan ekonomi tertentu masih ada kesamaan

diantara bencana-bencana tersebut. Jika disadari faktor-faktor umum itu dapat

digunakan untuk mengoptimalkan pengelolaan bantuan kemanusian bidang

kesehatan antara lain :

1. Terdapat hubungan antara tipe bencana dan pengaruh terhadap kesehatan.

Contohnya, gempa bumi dapat menyebabkan banyak kasus. Seperti

bumil, balita, bayi dan lain- lainnya yang memerlukan bantuan tenaga

kesehatan.

2. Sebagian pengaruh bencana merupakan ancaman yang potensial, bukan

ancamanyang dapat dihindari tehadap kesehatan. Contoh, perpindahan

penduduk dan perubahan lingkungan yang lain dapat menyebaban

peningkatan resio penularan penyakit seperti ISPA, dan penyakit kulit.


4

B. Tujuan

1. Tujuan Umum:

Memberikan Pengabdian masyarakat (Penyuluhan) kepada

masyarakat yangterkena bencana gempa di tempat pengunsian.

2. Tujuan Khusus:

a. Tersedianya Standar Teknis Pelayanan Kesehatan dalam penanganan

krisis kesehatan akibat bencana.

b. Tersedianya standar pengelolaan bantuan kesehatan,data dan

informasi penanganan krisis kesehatan akibat bencana.

C. Sasaran

Seluruh masyarakat dusun batu 2 desa liang kecamatan salahutu

kabupaten maluku tengah ditempat pengunsian akibat bencana gempa bumi.


5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep dasar Kehamilan, Bersalin, Gizi Batita Balia dan Keluarga

Berencana

1. Kehamilan

Kehamilan adalah proses terjadinya pertemuan anatara sel telur

dansperma dan terjadilah konsepsi. Dan hasil konsepsi itu akhirnya

dapatterjadi kehamilan.

Gambar 2.1
Tanda bahaya kehamilan

5
6

Gambar2.2
Yang Harus Dihindari Ibu Selama Kehamilan

2. Pengertian persalinan

Persalinanadalahsuatu proses dimanajanin dan plasentakeluardari

uterus. Lebihdari 80% proses persalinanberjalan normal, 15-20%

terjadikomplikasipersalinan.Komplikasibisaterjadikapansaja dan

dapatterjadi pada ibuhamil, bersalin dan ibunifas. Setiap ibu hamil harus

bersalin difasilitasi pelayanan kesehatan.

3. Pengertian Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunkan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui pross pencernaan, absorbsi,

transfortasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang

tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan

fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi. Kebutuhan

gizi pada anak balita:

a. Karbohidrat
7

b. Lemak

c. Protein

d. Air

e. Mineral

f. Vitamin

4. Pengertian keluarga berencana (KB)

KB Pascapersalinanyaitu: pemanfaatan/

penggunaanmetodekontrasepsidalamwaktu 42 hari pascabersalin/masa

nifas. KBpascapersalinanmenggunakanMetode KB modern yang tidak

mengganggu proses laktasi, misalnyaIUD, kondom, suntik progestin(3

bulanan), pil progestindan implan.

B. Konsep Cuci Tangan

1. Pengertian

Menurut WHO (2009) cuci tangan adalah suatu prosedur/ tindakan

membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir

atau Hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol). Sedangkan menurut

James (2008), mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling

penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. Tangan tenaga

pemberi layanan kesehatan seperti perawat merupakan sarana yang paling

lazim dalam penularan infeksi nosokomial, untuk itu salah satu tujuan

primer cuci tangan adalah mencegah terjadinya infeksi nosokomial

(Pruss, 2005) serta mengurangi transmisi mikroorganisme (Suratun,

2008).
8

a. Tujuan Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukan cuci tangan yaitu

untuk menghilangkan mikroorganisme yang ada di tangan, mencegah

infeksi silang (cross infection), menjaga kondisi steril, melindungi diri

dan pasien dari infeksi, memberikan perasaan segar dan bersih.

b. Indikasi Cuci Tangan Indikasi cuci tangan atau lebih dikenal dengan

five moments (lima waktu) cuci tangan menurut SPO gizi adalah:

Sebelum masuk ke dalam area produksi dan distribusi, Setelah

memegang bahan mentah/ kotor, Setelah memegang anggota tubuh,

Sebelum dan setelah memporsikan makanan di plato/ alat saji pasien,

Setelah keluar dari kamar mandi/ toilet.

c. Cuci Tangan 6 Langkah dengan Hand wash dan Hand rub Cuci

Tangan Hand-Wash

Teknik mencuci tangan biasa adalah membersihkan tangan dengan

sabun dan air bersih yang mengalir. Peralatan yang dibutuhkan untuk

mencuci tangan biasa adalah setiap wastafel dilengkapi dengan

peralatan cuci tangan sesuai sesuai standar rumah sakit (misalnya kran

air bertangkai panjang untuk mengalirkan air bersih, tempat sampah

injak tertutup yang dilapisi kantung sampah medis atau kantung

plastik berwarna kuning untuk sampah yang terkontaminasi atau

terinfeksi, alat pengering seperti tisu, lap tangan (hand towel), sabun

cair atau cairan pembersih tangan yang berfungsi sebagai antiseptik,

lotion tangan, serta dibawah wastafel terdapat alas kaki dari bahan

handuk. Oleh karena itu sarana serta prasarana juga harus memadai
9

untuk mendukung cuci tangan supaya dapat dilakukan dengan

maksimal.

1) Prosedur Hand-Washsebagai berikut:

a) Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan,

seperti cincin atau jam tangan.

b) Membuka kran air dan membasahi tangan.

c) Menuangkan sabun cair ke telapak tangan secukupnya.

d) Melakukan gerakan tangan, mulai dari meratakan sabun

dengan kedua telapak tangan.

e) Kedua punggung telapak tangan saling menumpuk secara

bergantian.

f) Bersihkan telapak tangan dan sela-sela jari seperti gerakan

menyilang.

g) Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak

tangan.

h) Membersihkan ibu jari secara bergantian.

i) Posisikan jari-jari tangan mengerucut dan putar kedalam

beralaskan telapak tangan secara bergantian.

j) Bilas tangan dengan air yang mengalir.

k) Keringkan tangan dengan tisu sekali pakai.

l) Menutup kran air menggunakan siku atau siku, bukan dengan

jari karena jari yang telah selesai kita cuci pada prinsipnya

bersih. Lakukan semua prosedur diatas selama 40 – 60 detik.


10

2) Cuci Tangan Hand-Rub

Teknik mencuci tangan biasa adalah membersihkan

tangan dengan cairan berbasis alkohol, dilakukan sesuai lima

waktu. Peralatan yang dibutuhkan untuk mencuci tangan Hand-

Rub hanya cairan berbasis alkohol sebanyak 2 – 3 cc. Prosedur

cuci tangan Hand-Rub sebagai berikut:

a) melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan,

seperti cincin atau jam tangan.

b) cairan berbasis alkohol ke telapak tangan 2 – 3 cc.

c) melakukan gerakan tangan mulai dari meratakan sabun

dengan kedua telapak tangan.

d) kedua punggung telapak tangan saling menumpuk secara

bergantian.

e) bersihkan telapak tangan dan sela-sela jari seperti gerakan

menyilang.

f) membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak

tangan.

g) membersihkan ibu jari secara bergantian.

h) posisikan jari-jari tangan mengerucut dan putar kedalam

beralaskan telapak tangan secara bergantian. Lakukan semua

prosedur diatas selama 20 – 30 detik.

d. Praktik Cuci Tangan


11

Notoatmodjo mengatakan bahwa bentuk respons seseorang

terhadap suatu stimulus ditunjukkan dalam dua bentuk, pertama

perilaku tertutup (covert behavior), hal ini ditunjukkan dalam bentuk

perhatian, persepsi, pengetahuan/ kesadaran, dan reaksi lainnya yang

tidak tampak. Sedangkan yang kedua adalah perilaku terbuka (overt

behavior), yaitu dalam bentuk tindakan nyata, misalnya cuci tangan

sebelum makan (Sudarma, 2008). Jadi dapat disimpulkan bahwa

praktik cuci tangan adalah respons seseorang terhadap suatu stimulus

berupa tindakan nyata untuk melakukan cuci tangan. Suatu sikap

belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior).

Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan

faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti

fasilitas.

Praktik menurut Notoatmodjo dalam Efendy (2009), dibagi

menjadi beberapa tingkatan, yaitu sebagai berikut:

1) Persepsi (perception). Mengenal dan memilih berbagai objek

sehubungan dengan tindakan yang akan diambil merupakan

praktik tingkat pertama. Contohnya, seorang ibu dapat memilih

makanan yang bergizi tinggi bagi anak balitanya.

2) Respon terpimpin (guided response). Dapat melakukan sesuatu

sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh

merupakan indikator praktik tingkat kedua. Contohnya, seorang

ibu dapat memasak sayur dengan benar, mulai dari cara mencuci
12

dan memotong-motongnya, lamanya memasak, menutup panci,

dan sebagainya.

3) Mekanisme (mechanism). Apabila seseorang telah dapat

melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu

sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik

tingkat ketiga. Contohnya, seorang ibu yang sudah

mengimunisasikan bayinya pada umur-umur tertentu, tanpa

menunggu perintah atau ajakan orang lain.

4) Adopsi (adoption). Adaptasi merupakan suatu praktik atau

tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan

itu sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi kebenaran

tindakan tersebutdari atasan dan lintas profesi, termasuk dalam

pemberian reward dan punishment. Misalnya ada tidaknya sanksi

dan penghargaan bagi yang tidak cuci tangan maupun yang cuci

tangan.

5) Bakteri

Bakteri merupakan uniseluler, pada umumnya tidak

berklorofil, ada beberapa yang fotosintetik dan produksi

aseksualnya secara pembelahan dan bakteri mempunyai ukuran sel

kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dengan bantuan

mikroskop. James (2008) menyatakan bahwa: identifikasi jenis

bakteri berdasarkan sifat morfologi, biokimia, fisiologi dan

serologi adalah sebagai berikut:


13

1) Bakteri gram positif: treptococcus, Leuconostoc, Pediococcus

Anaerobik atau Fakultatif Anaerobik: Clostridium botulinum,

Lactobacillus, Propionic bacterium Aerobik: Bacillus

2) Bakteri Gram Negatif :Proteus, Eschericia coli,

Enterobacter,Non Fermentatif (spiral/ batang) :

Pseudomonas, Alcaligenes
BAB III
PELAKSANAAN KEGIAAN

A. Kerangka Konsep

Dampak gempa yang tejadi pada


masyarakat maluku ( Ambon )

B. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran pengabdian masyarakat ini tentu saja kepada

masyarakat dusun batu 2 dsa liang kecamatan salahutu kabupaten maluku

tengah. Pengabdian ini tentu saja melibatkan beberapa pihak yaitu, dosen dan

Mahasiswa senat Akper Rumkit TK III. DR.J.A. Latumeten serta seluruh

masyarakat pengunsian yang terkena bencana gempa bumi.

C. Metode Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat (Penyuluhan) telah

diadakan ditempat pengunsian masyarakat yang terkena bencana gempa

bumi.

D. Waktu dan Tempat

1. Seting waktu

No Waktu Kegiatan Penanggung


jawab
1 5 menit Pembukaan Pembimbing
a. Perkenalan
b. Menjelaskan tujuan
c. Menyatukan presepsi dengan cara menggali
penggetahuan yang dimiliki oleh peserta
2 25 menit Pelaksanaan Pembimbing
a. Menjelaskan tentang materi cuci tangan yang
baik dan benar

14
15

b. Tanya jawab (diskusi)


c. Mendemostrasikan cuci tangan yang baik dan
benar
3 15 menit Penutup
a. Menyimpulkan materi Pembimbing
b. Mengevaluasi peserta tentang materi yang
diberikan
c. Mengakiri pertemuan

2. Tempat: Kemah Pengunsian masyarakat

E. Sarana dan Alat

1. Leafleat tentang prosedur cuci tangan.

2. Power point tentang prosedur cuci tangan yang baik dan benar.

3. Alat tulis.

4. Ruangan kelas, Meja, dan kursi.

5. Cairan anti septik dan sabun cuci tangan.

F. Pihak yang terlibat

1. Masyarakat pengunsian bencana gempa

2. Tim pengabdian Masyarakat Mandiri (dosen) Akper Rumkit

TK.III.Dr.J.A.Latumeten
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Pelaksanaan program pengabdian masyarakat di dusun batu 2 desa

liang kecamatan salahutu kabupaten maluku tengah ditempat pengunsian

akibat bencana gempa bumi, dilaksanakan pada hari sabtu 05 oktober, 2019

berjalan dengan baik dan lancar. Pengabdian ini ditunjukan kepada semua

masyarakat dusun batu 2 yang kesehariannya berada di tempat pengunsian

akibat gempa bumi. Program pengadian masyrakat berupa sosialisasi teentang

pentingnya pemeriksaan kehamilan yang dilakukan pada 10 ibu hamil

dengan kehamilan bervariasi dengan usia kehamilan yaitu : trimester I

berjumlah 2 Orang, trimester II berjumla 6 orang, dan trimester III berjumlah

2 orang, serta pemberian penyuluhan tentang KB, Gizi ibu hamil, dan

perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya cuci tangan 6 langka yang baik

dan benar sesuai dengan yang telah diterangkan sebelumnya pada tahap

pelaksanaan digunakan tiga metode atau teknik yaitu metode ceramah, tanya

jawab dan demonstrasi.

Metode ceramah dan penyuluhan bertujuan memberikan pengetahuan

mengenai pengertian kehamilan, bersalin, KB, perilaku hidup bersih dan

sehat, dampak yang terjadi jika terjadi persalinan tidak ditolong oleh tenaga

kesehatan, dan penyakit diare bisa menyerang individu jika tidak menerapkan

perilaku hidup bersih dan sehat berua cuci yangan 6 langkah yang baik dan

benar dilingkungan atau tempat pengunsian.

16
17

Materi cuci tangan yang disampaikan ternyata dapat meningkatkan

pengetahuan masyarakat dusun batu 2 dibuktikan dengan respon yang cepat

dalam menjawab semua pertanyaan yang di berikan, menurut PERMENKES

NO 3 tahun 2014 tentang sanitasi yang berbasis masyarakat. Sebagai tolak

ukur peningkatan pengetahuan masyarakat adalah mereka dapat

mengungkapkan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat yaitu dengan cuci

tangan 6 langka yang baik dan benar serta mereka paham bahwa . Selain itu

mereka juga bisa menjawab ketika ditanyakan mengenai bagaimana, dampak

yang terjadi jika tidak cuci tangan ketika memasukan makanan dalam tubuh.

Berdasarkan evaluasi pelaksaan kegiatan dapat didefenisikan faktor

penghubung dan penghambat dari kegiatan ini sehingga dapat berjalan

dengan baik dan lancar antara: lain karena mendapat dukungan dari pihak

masyarakat, yang bersedia diajak bekerja sama dan mendukung program

pengabdian masyarakat, serta senat mahasiswa dan Dosen yang membatu

kelancaran kegiatan pengabdian serta antusias dari seluru masyarakat dusun

batu 2 desa liang kecamatan salahutu kabupaten maluku sebagai peserta

dalam pengabdian masyrakat tentanng perilaku hidup bersih dan sehat .

Sedangkan faktor penghambat dalam pengabdian ini adalah keterbatasan

sarana yaitu infokus, dan lingkungan yang tidak mendukung

B. Hasil

Hasil dari sosialisasi tersebut adalah seluruh masyarakat dusun batu 2

desa liang kecamatan salahutu kabupaten maluku tengah paham dan

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat terutama dalam perilaku cuci
18

tangan yang baik dan benar sebelum dan sesudah berktifitas. Memeriksakan

kehamilan secara teratur di puskesmas minimal empat kali,memperhatikan

gizi ibu hamil, dan dapat menjadi akseptor Kb setelah melahirkan.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Terkususnya di maluku gempa yang dirasakan dari tanggal 26

september 2019 sampai sekarang masih dirasakan dan sampai saat ini tercatat

1.516 gempa susulan yang terjadi tidak dan sampai sekarangpun sebagian

dirasakan oleh masyarakat dan sebagaian tidak dirasakan oleh merasakan

secara lansung. Semua kejadian tersebut di atas menimbulkan krisis/ dampak

kesehatan antara lain penyakitkulit, Ispa, korban mati, korban luka, pengungsi,

masalah gizi, masalah Gizi balita, gizi bumil dengan Gizi pada bayi.

B. Saran

1. Segera mencari tempat yang aman untuk menghindarkan diri dari bencana

gempa

2. Bumil setelah gempa berakhir diharapkan periksaan kehamilan dilanjutkan

dipuskesmas terdekat

3. Apa bila ada tanda-tanda bahaya misalnya keluar darah lewat jalan lahir,

pusing atau nyeri kepala dan lain-lain segera mencari pertolongan

NAKES.

4. Perlunya menjaga gizi baik pada ibu hamil maupun pada bayi yaitu gizi

seimbnag antara karbohidrat, protenin,vitamin dan mineral.

5. Utamakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan

19
LAMPIRAN

20
FORMAT WAWANCARA IBU HAMIL

A. Format Wawancara Ibu Hamil


No Deskripsi Keterangan
1 Nama
2 Umur
3 Usia Kehamilan
4 Kehamilan Anak keberapa?
Dimana / jarak ketempat
pelayanan?
Oleh siapa?
5 Rencana melahirkan ( kemana
dan ditolong siapa )
6 Rencana KB Pasca Bersalin
Pelayanan yang diberikan kepada masyrakat ditempat pengunsian akibat

Gempa yaitu :

1. Cuci tangan

2. Gosok gigi

3. Makanan tambahan ( biskuit) bayi dan balita

4. Memberikan peayanan KIA pada 10 bumil dengan perbedaan usia

kehamilan diantaranya:

a. Trimester I :

b. Trimester II :

c. Trimester III:

21
DOKUMENTASI

Pemeriksaan Kehamilan di Tempat Pengunsian

Pemberian Makanan Tambahan pada anak Balita dan Batita

Demonstrasi PHBS ( Cuci tangan 6 langka yang baik dan Benar )

22
23

Anda mungkin juga menyukai