Anda di halaman 1dari 32

Peran Gizi Maternal terhadap

Stunting, Kematian Ibu dan Neonatal


Endang L. Achadi
FKM UI
Disampaikan pada Webinar Internasional Perspektif Program dalam Rangka
Penyelamatan 1000 HPK, seri 3, tanggal 14 November 2020
Bahasan
• Peran Gizi Maternal tehadap STUNTING dan dampak
jangka pendek dan jangka panjang

• Peran Gizi Maternal thd Kematian Ibu: Anemia &


Remaja

• Peran Gizi Maternal thd Kematian Neonatal: Prematur,


BBLR, PBLR
Keterkaitan Gizi Maternal dg Stunting (dan Kualitas SDM),
Kematian Ibu dan Kematian Neonatal Endang L. Achadi, 2020
Risiko
kematian Ibu
Risiko Komplikasi
Komplikasi kebidanan Risiko
Status gizi Ibu Kebidanan kematian
hamil: TB, IMT, Neonatal
Anemia, dll
Pertumbuhan & Risiko kematian
Perkembangan janin  Neonatal
BBLR, Prematur & PBLR
Stunting Bayi
0-23 bln

Status gizi Pra-


SDM berkualitas
hamil (Catin, Rematri,
WUS)
dan berdaya saing
Peran Gizi Maternal tehadap STUNTING dan dampak
jangka pendek dan jangka panjang
Faktor penyebab IUGR (intrauterine growth restriction)
(Sumber: Kramer 1987)

Di negara berkembang hampir setengah


Di negara maju Sepertiga IUGR diakibatkan oleh tiga faktor status
IUGR disebabkan krn gizi Bumil: Pendek, IMT pra-hamil
Merokok rendah dan pertambahan berat badan
selama hamil (PBBH) rendah
Dampak Status Gizi Ibu terhadap gangguan
pertumbuhan/perkembangan Bayi

Tum-Bang Janin
Ibu PENDEK terhambat
Gangguan
Pertumbuhan
Persediaan zat dan
Ibu Prahamil
Gizi, terutama
KURUS
energi Ibu, Kurang
Perkembangan
pada Masa Janin
Konsumsi Ibu dan Usia Dini
PBBH TIDAK Tidak Adekuat 
ADEKUAT gizi ke janin
kurang PBBH: Pertambahan Berat Badan selama Hamil

Sumber : Modifikasi E Achadi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003
Mengapa 1000 HPK?
Bila periode ini tidak dilalui dengan baik, maka akibatnya
terhadap kecerdasan dan kesehatan bersifat permanen,
sulit untuk diperbaiki, berdampak jangka panjang thd:

1. Rendahnya Kecerdasan (kemampuan kognitif)


2. Meningkatnya Risiko menderita PTM, dan berpengaruh
terhadap dua generasi berikutnya (TRANS-GENERASI)
3. Stunting pd usia dewasa - membatasi peluang pekerjaan
tertentu
“Jendela Kritis” Perkembangan Janin

0-2 tahun :
8 minggu pertama Perkembangan
sejak pembuahan: Minggu 9-akhir penting organ
pembentukan kehamilan: berlanjut sampai +
semua cikal bakal Perkembangan 2 tahun pertama
organ tubuh penting organ kehidupan
Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Gangguan Gizi pada Masa
Janin dan Usia Dini digambarkan dlm 3 alur sbb:
Stunting bukan
penyebab
Dampak Dampak
Apalagi bila turunnya
Jangka Pendek Jangka Panjang
kecerdasan dan
PBBH rendah
risiko PTM
Turunnya
Gangguan pd Khusus untuk
Status gizi Kemampuan
Perkembangan Kognitif  perempuan,
kurus Pra- Otak Pendidikan rendah
Gangguan akan
hamil: IMT, mengulangi
Anemia Gizi pd Masa
Gangguan pd Stunting/ siklus yang
Janin dan Pertumbuhan Pendek sama bila dia
Usia Dini (IUGR) tumbuh
Ibu Pendek
Hipertensi, pendek
Gangguan pd Diabetes, MENGAPA?
PBBH: Metabolic Obesitas, PJK,
Pertambahan Programing Stroke Sumber : Modifikasi dari
Berat Badan Rajagopalan, S,
selama Hamil Nutrition and challenges
in the next decade, Food
and Bulletin vol 24 no.3,
2003
Dampak Ibu Hamil dg Anemia thd Bayi

Risiko BBLR, Risiko


PBLR prematur

Risiko Bayi Sakit

Risiko bayi Stunting Risiko Bayi


Meninggal
implikasi jangka
pendek/ panjang
Akar Trans-generasi Penyakit Khronis
(Sumber: Barker, Public Health 2012)

100 tahun Alur gizi


Nenek: Ibu: Placenta: Janin: Bayi/Anak:

•Membuat •Melepaskan telur; •Mentrans •Membuat •Makan


telur/ovum •Menyediakan zat portasikan zat gizi; plasenta; makanan;
cucunya gizi/makanan; •Memproduksi •Mengambil zat •Bertumbuh
•Mendona •Mempengaruhi plasenta; hormon; gizi;
sikan gen •Melahirkan bayi; •Mengeluarkan •Membuat
•Memberi makan bayi; buangan organ;
•Menstimulasi bayi; •Bertumbuh Kerentanan
• Memberi makan anak thd penyakit
khronik,
Bapak: Mendonasikan gen
kanker dan
infeksi
Perkembangan 1000 hari
Peran Gizi Maternal tehadap Kematian Ibu
AKI di beberapa negara ASEAN
AKI beberapa negara ASEAN, 2015 AKI di Indonesia,Hasil
400 SUPAS thn 2015:
350
300
305 305/100.000 kelahiran
250 hidup
200

 9 X Malaysia
150
100
50
0
 5 X Vietnam
 Hampir 2 X
Kamboja
Sumber: ASEAN Secretariat, 2017

13
Penyebab kematian Ibu di Indonesia
• Akibat gangguan hipertensi sebanyak 33,07%,
• Perdarahan obstetrik 27.03%,
• Komplikasi non obstetric 15.7%,
• Komplikasi obstetric lainnya 12.04%
• Infeksi pada kehamilan 6.06% dan
• Penyebab lainnya 4.81%
(Presentasi Dirjen Kesmas, Rakerkesnas 2019)
Kematian Ibu
Dua penyebab utama kematian ibu di Indonesia (Banten Study II
2015-2017) terkait gizi:
• Perdarahan
• Pre-Eklampsia/Eklampsia

Arti Kematian Ibu


• Yg cacad karena komplikasi tetapi tidak meninggal jauh lebih banyak dan
biasanya tidak terdeteksi/tercatat
• Seharusnya sebagian besar kompliksi bisa dicegah dan ditangani  sebagian
besar kematian bisa dicegah
• Merefleksikan status kesehatan dasar seorang wanita, aksesnya thd
pelayanan kesehatan dan kualitas pelayanan yg diterimanya
Dampak Ibu Hamil Anemia, thd Dampak Ibu Hamil yg Pendek dan
Ibu dan Bayi Kurus thd Ibu dan Bayi

Bayi lahir dg
Perdarahan Ibu Ibu Pendek,
saat persalinan
simpanan besi
terbatas Kurus

Anemia Risiko Anemia


Partus
lebih parah thd bayi
lama/macet

Risiko turunnya
Risiko Risiko Ibu dan
IQ sampai 12
Meninggal Bayi Meninggal
poin
Risiko Kehamilan pada Usia
Remaja
MENGAPA REMAJA PUTERI?
• Calon Ibu
• Anemia pd remaja tinggi
• Prevalensi remaja Pendek tinggi
• Risiko KEK (kurang energi khronis)
tinggi
• Remaja masih tumbuh
Prevalensi Anemia pada Remaja (puteri) Tinggi dan
meningkat tajam pada Ibu Hamil

Ibu Hamil:
• 37.1% (thn 2013)
• 48.9% (thn 2018)

Rematri yg Defisensi Besi,


Perempuan tapi tidak Anemia, menjadi
>= 15 thn, Anemia saat hamil karena
tidak hamil: kebutuhan meningkat;
22.7 % pola diet tetap; dan
konsumsi TTD rendah
Mengapa Remaja Puteri?  Pola Pertumbuhan Remaja
• Onset growth spurt (pertumbuhan TB sangat cepat) terjadi pada umur 10 - 14
tahun. Puncak percepatan Tinggi Badan (peak height velocity/PHV) terjadi
kira-kira 1 sampai 1.5 tahun sebelum menarche

• Setelah PHV, TB masih bertambah sebanyak 10.8 - 22.3 cm,

• Setelah menarche, TB bertambah sebanyak 7.4 - 10.6 cm.


Pertambahan ini dicapai kira-kira dalam waktu 4-7 tahun setelah menarche
(Tanner, 1972)  Jadi Menarche bukan indikator yg baik untuk kesiapan
reproduksi karena pertumbuhan masih berlangsung 4-7 thn kemudian

Sumber: Adolescent Growth, by Kathleen M. Kurz, PhD, International Center for Research on Women, Washington, D.C.
• Pertumbuhan Tulang Pelvis, yg penting untuk pencegahan
obstructed labour, terjadi beberapa tahun setelah
pertumbuhan TB selesai (Moerman, 1982)
• Pada umur berapa pertumbuhan TB seseorang selesai? 
bervariasi, yaitu antara umur 16 – 23 tahun (Roche & Davila,
1972)
• Pada populasi dengan status undernutrition khronis
(stunting), proses pematangan biasanya terlambat, sehingga
selesainya pertumbuhan lebih lama
Ibu hamil usia Remaja yang sedang tumbuh,
dapat mengakibatkan:

1. Meningkatnya risiko melahirkan bayi dengan berat badan di


bawah 2.500 gram (BBLR), panjang badan lahir rendah (PBLR),
dan Prematur

2. Bayi lahir dengan cadangan zat besi (Fe) yang rendah, yang
menyebabkan bayi mudah mengalami anemia pada usia dini

3. Perdarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat


mengancam keselamatan ibu dan bayinya
KEMATIAN NEONATAL
Definisi Kematian Bayi Baru Lahir/Neonatal

Kematian bayi umur 0-27 hari pasca salin

– kematian neonatal dini/early neonatal death:


kematian 0-7 hari
– kematian neonatal lambat/late:
kematian pada usia 8-27 hari

11/20/2020 24
Penyebab kematian Neonatal di Indonesia
• Akibat komplikasi kejadian intraparum 28.3%
• Akibat gangguan respiratori dan kardiovaskular 21.3%,
• BBLR dan premature 19%,
• Kelahiran kongenital 14, 8%,
• Tetanus neonatorum 1,2%,
• Infeksi 7.3%,
• Akibat lainnya 8.2%

(Presentasi Dirjen Kesmas, Rakerkesnas 2019)


Data Global
• Tiga perempat dari kematian neonatal terjadi pada
umur 1 minggu pertama,
• dan pada minggu pertama yang paling tinggi pada
hari 1 umur bayi, yi 25-45% dari kematian neonatal
seluruhnya

Padahal justru kematian pada 24 jam pertama sering


tdk teridentifikasi
Sumber: 4 million neonatal deaths: When? Where? Why?
Joy E Lawn, Simon Cousens, Jelka Zupan, for the Lancet Neonatal Survival Steering Team* Neonatal Survival 1. Lancet, March 2005
Data Global
• Secara global, penyebab direk kematian neonatal yang utama
adalah prematur (28%), infeksi berat (26%), dan asphyxia
(23%). Kematian Neonatal karena tetanus kecil, 7%

• Indonesia: di Jember kematian neonatal yg disebabkan


Prematur: 36.7 % dan di Serang 53.2% (Studi EMNC-2019)

• Komplikasi persalinan merupakan faktor risiko tinggi terjadinya


kematian neonatal

Sumber: 4 million neonatal deaths: When? Where? Why?


Joy E Lawn, Simon Cousens, Jelka Zupan, for the Lancet Neonatal Survival Steering Team* Neonatal Survival 1. Lancet, March 2005
Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita
Fakta Global (JE Lawn 2005 & 2006) dan Indonesia:
• Global: 500 ribu ibu meninggal terkait kehamilannya 
kematian neonatal kira-kira 8 X kematian ibu

• Data Indonesia kematian Neonatal sekitar 4 X kematian Ibu

• Sekitar 2/3 kematian neonatal bisa dicegah bila pelayanan saat


persalinan dan 1 minggu pertama baik
MENGAPA KEMATIAN NEONATAL PENTING?

Kematian Neonatal terkait dengan Kematian Ibu,


terutama pada minggu pertama usia Neonatal.
Biasanya bila AKI tinggi, AKN juga tinggi

Kematian Neonatal di negara berkembang, termasuk


Indonesia, merupakan porsi yg besar terhadap Kematian
Bayi dan Balita
Tren Angka Kematian Neonatal, Bayi, & Anak Balita 5 tahun
sebelum survei, Tahun 1991-2017 (SDKI)

Proporsi kematian neonatal thd


kematian bayi dan balita tinggi:

% thd Bayi % thd Balita


• Thn 1991: 47,1%; 33%,
• Thn 2002: 56,5%; 43,3%
• Thn 2012: 59,4%; 47,5%
• Thn 2017: 62,5%; 46,9%

Sulit menurunkan AKB dan


AKBa tanpa menurunkan
AKN secara signifikan
Kesimpulan
• Status kesehatan dan gizi ibu hamil sangat
penting, yang dimulai sejak sebelum kehamilan
• Perbaikan status kesehatan dan gizi ibu hamil
dan pra-hamil merupakan program strategis
dalam meningkatkan kualitas SDM bangsa 3
generasi kedepan, menurunkan kematian ibu
dan neonatal
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai