Anda di halaman 1dari 55

CEGAH STUNTING

PENTING!!!
Puskesmas Cireundeu
Tangerang Selatan, 26 Desember 2021

Oleh : Fauziyah, S.Gz


Stunting ???
Tubuh yang lebih pendek dari standar usianya (PB/U atau TB/U),
yang terjadi akibat gangguan atau hambatan pertumbuhan dan
perkembangan tubuh.

Indeks Antropometri
1. BB/U  saat ini; under weight
2. PB/U (usia <2 thn) atau TB/U (usia > 2 thn)  kronis; stunting
3. BB/PB atau BB/TB
4. IMT/U
Stunting

Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki


panjang atau tinggi badan yang kurang jika
dibandingkan dengan umur (Kemenkes RI, 2018)

Stunting saat ini dikenal juga dengan istilah


Pendek atau Kerdil
Fakta di Indonesia
Tahun 2013, Jumlah Balita Stunting di Indonesia adalah nomor
5 terbanyak di dunia (India, Nigeria, Pakistas, China,
Indonesia). Prevalensi 37,2%  4 dari 10 balita China 4

2 Nigeria India 1

3 Pakistan
Indonesia 5

Data tahun 2018


3 dari 10 balita (30,8%) balita Indonesia STUNTING
Mengapa Stunting Menjadi
Penting??
Stunting menjadi penting karena:

• Stunting terjadi tidak dalam waktu yang singkat


• WHO (2013) menyebutkan, balita stunting
merupakan akibat kombinasi masalah dari 4
faktor selama masa 1000 Hari Pertama Kehidupan
– Pemberian ASI
– Pemberian makanan tambahan
– Infeksi
– Keluarga
Stunting menjadi penting karena:

• Selama periode 1000 HPK, kombinasi


gangguan 4 faktor tsb tidak hanya berakibat
terhadap tidak optimalnya pertumbuhan
tinggi badan, tetapi juga terhadap
pertumbuhan dan perkembangan berbagai
organ tubuh
Apa itu 1000 Hari Pertama
Kehidupan???

Periode kehidupan seorang bayi/anak selama:

270 HARI (KEHAMILAN)


+ 365 HARI (0 – 12 BULAN)
+ 365 HARI (12-23 BULAN)
_______________________
= 1000 HARI
Jendela Kritis Perkembangan Janin

Perkembangan
Perkembangan penting sebagian
8 minggu pertama sejak
penting sebagian organ berlanjut
pembuahan terjadi
organ berlanjut sampai kira-kira
pembentukan semua cikal
sampai akhir 2 tahun pertama
bakal organ tubuh
kehamilan kehidupan
Mengapa 1000 HPK penting

• Bila periode ini tidak dilalui dengan baik, maka


akibatnya terhadap kecerdasan dan kesehatan
bersifat permanen, sulit untuk diperbaiki, dan
berpengaruh terhadap dua generasi berikutnya
• Akibat berjangka panjang
– Penurunan kecerdasan
– Stunting
– Penurunan kemampuan dalam metabolisme
tubuh  risiko PTM saat dewasa
(Kemenkes RI, 2018).
GAMBAR OTAK ANAK

OTAK PADAT  OTAK KURANG PADAT


Anak yang bergizi  Anak yang TIDAK
baik dan SEHAT bergizi baik dan TIDAK
Sehat
Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Akibat Gangguan Gizi Pada 1000 HPK
Dampak Dampak
Jangka Pendek Jangka Panjang

· Ibu Prahamil Perkembangan Kemampuan


Otak Kognitif/
KURUS KECERDASAN
· Pertambahan
Berat Badan Gangguan
Gizi pada Pertumbuhan
Hamil Stunting/
• Ibu Pendek Masa Janin janin (IUGR)
dan Usia Pendek
Dini
- Hipertensi
- Diabetes
Metabolic - Obesitas
Programing - PJK
- Stroke

Sumber : Modifikasi E Achadi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003
Mekanisme Terjadinya?
Plastisitas pada periode perkembangan
(Developmental Plasticity)

• Esensi dari Developmental plasticity adalah:


suatu periode kritis saat suatu sistem
bersifat plastis dan sensitif thd
lingkungannya, diikuti dg hilangnya
plastisitas dan kapasitas fungsional yg

menetap
• Sebagian besar organ &sistem, masa kritisnya
terjadi saat periode didlm kandungan
Barker, DJP – Human Groth and Cardiovascular Disease. 2008
Akar Trans-generasi Penyakit Kronis

100 tahun Alur gizi


Nenek: Ibu: Placenta: Janin: Bayi/Anak:

• Membua • Melepaskan • Mentransp • Membuat • Makan


or tasikan
t telur; zat gizi;
plasenta; makanan;
telur/ov • Menyediakan zat • Memprodu • Mengambi • Bertumb
um gizi/makanan; ksi l zat gizi; uh
cucunya • Mempengaruhi hormon; • Membuat
• Mendon plasenta; • Mengeluar organ;
a sikan • Melahirkan bayi; kan • Bertumbu
gen • Memberi makan buangan h
bayi;
• Menstimulasi
Kerentanan
bayi; Memberi
terhadap PTM/
makan anak
penyakit
khronik, kanker
Bapak:
dan infeksi
Mendonasikan gen
Perkembangan 1000 hari
Sumber : Barker, Public Health, 2012.. Endang Achadi
Mengapa Bayi/Anak Bisa
Mengalami Stunting???
Stunting

Pemberian
MP-ASI Infeksi Keluarga
ASI

Tidak Faktor
MP-ASI dini Diare Faktor ibu
eksklusif rumah

MP-ASI Sanitasi
ISPA Kurus
terlambat buruk

Pola asuh
Tidak bergizi Anemia
buruk

BB pra hamil Sosek


rendah rendah

Kondisi ekonomi, politik, pendidikan, pelayanan kesehatan, pertanian,


jalan, transportasi, dll
Bagaimana Kondisi di
Indonesia
“Kecerdasan” anak Indonesia di
tingkat global
• 2012 : assessmen oleh OECD PISA (the Organisation
for Economic Co-operation and Development -
Programme for International Student Assessment),
suatu organisasi global bergengsi, terhadap
kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65
negara, termasuk Indonesia, dalam bidang
membaca, matematika, dan science :
Indonesia berada di Posisi Singapura, Vietnam,
urutan ke 64 dari 65 Thailand, dan Malaysia berturut-
turut adalah pada urutan ke 2, 17,
negara tersebut 50, dan 52.
12/07/2022 20
10 Penyebab Kematian Tertinggi di
Indonesia 2014
Kompas tgl 18 Mei 2015

1. Stroke
2. Jantung dan Pembuluh Darah 4 dari 5
3. DM dan Komplikasinya penyebab
4. Tuberkulosis Pernapasan
utama
5. Hipertensi dengan komplikasinya
6. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah kematian
7. Liver adalah PTM
8. Kecelakaan Lalu Lintas terkait Gizi
9. Pneumonia
10.Diare disertai Infeksi Pencernaan
Hal Apa yang Dapat Dilakukan Agar
Keluarga Berhasil Melalui Periode 1000
HPK dengan Baik?

Kelompok 1000 HPK

• Remaja Ibu Ibu Bayi Bayi/Anak


Hamil Menyusui 0–6 Bln 6-24 Bln
Puteri
• Catin
• Ibu pra-
hamil • Asupan Adekuat yang Bergizi Seimbang
• Mengupayakan tidak terkena penyakit infeksi
Bagaimana mengetahui
STUNTING
Stunting dapat dideteksi dengan
cara: (1)
• Mengukur panjang atau tinggi badan anak

• Panjang badan
– untuk usia < 24 bulan
– anak diukur secara berbaring

• Tinggi badan
– untuk usia > 24 bulan
– anak diukur secara berdiri tegak
Jika hasil pengukuran panjang atau tinggi badan
menunjukkan nilai di bawah ambang batas yang
seharusnya (<-2 SD), maka

“anak mengalami stunting”


Untuk bayi baru lahir

Bayi baru lahir dikatakan


mengalami stunting jika panjang
lahirnya
kurang dari 48 cm

(Kemenkes, 2018).
Contoh kasus:

• Seorang bayi laki-laki usia 8 bulan, memiliki


panjang badan 65,1 cm
• Apakah anak tersebut mengalami stunting?
Contoh kasus:
• Anak laki-laki 8 bulan, panjang badannya 65,1 cm
• 65,1 cm lebih kecil dari nilai di dalam kolom -2SD, 66,2 cm
 anak stunting
Bagaimana Jika Anak Sudah
Mengalami Stunting?
Periode Penanggulangan

2 th, usia SD, Dewasa pra-


1000 HPK
puber hamil
• Masa paling • Ada potensi • Perbaikan gizi
efektif dlm perbaikan di masa ini
pencegahan berdampak
& positif pada
penanganan janin
stunting
Penelitian menunjukkan

• jika anak lahir stunting dan terus stunting hingga


remaja, skor kecerdasannya lebih rendah
dibandingkan anak yg lahir normal.
• Jika anak lahir stunting lalu diberikan penanganan
berupa makanan berGizi Seimbang & pola asuh yg
baik (stimulasi, kebersihan diri & lingkungan),
terjadi perbaikan tinggi badan & kecerdasan
• Semakin cepat diberikan penanggulangan,
perbaikannya semakin nyata
Artinya......

• Pengukuran panjang badan sangatlah penting


dilakukan untuk mendeteksi apakah anak
mengalami stunting
• Semakin cepat terdeteksi, akan semakin besar
peluang perbaikannya

BB 2x tidak naik Rujuk stunting


Mengapa Asupan Makanan Harus
Bergizi Seimbang?
Prinsip 1: Makan Beraneka ragam makanan
Diperlukan
keseimbangan
antara makanan Prinsip 2: Prinsip 4:
Memantau &
yang diasup dengan Perilaku
Hidup Bersih Mempertaha
yang dikeluarkan, dan Sehat
nkan BB
normal
untuk menjamin
agar tubuh sehat
dan dapat
beraktivitas dengan
optimal
Prinsip 3: Melakukan Aktivitas Fisik
Bagaimana praktik Gizi Seimbang
Setiap Kali Makan?

Piring Makanku menjadi panduan penerapan Gizi Seimbang


setiap kali makan
Piring kecil ataupun besar; 1 atau 2 piring  tetap
berpatokan pada piring makanku
Gizi seimbang adalah aneka ragam
makanan yang mengandung zat-zat
bergizi dalam jenis dan jumlah sesuai
kebutuhan tubuh.
KEBUTUHAN GIZI PER ORANG
PER HARI
IBU HAMIL
Apa yang Harus dilakukan
Oleh Calon Ibu Hamil?

1. Upayakan tidak hamil saat usia Remaja karena pertumbuhan


dan perkembangan remaja puteri belum selesai (Tinggi Badan
dan panggul)
2. Status Gizi Baik
• Tidak Kurang Energi Kronis dan Tidak Obesitas
3. Tidak Anemia
• Calon pengantin dan remaja Puteri minum TTD 1 tablet
setiap minggu
4. Menerapkan Pola Makan Bergizi Seimbang, agar semua zat
gizi yang diperlukan janin tersedia di dalam tubuh
5. Pola Hidup Bersih dan Sehat
Apa yang Harus dilakukan
Oleh Ibu Hamil?
1. Asupan Makan Bumil 3. Bagaimana Mendeteksi &
Adekuat Mencegah Penyakit Bumil?

• Pola Makan Gizi • Anjurkan pemeriksaan


Seimbang kehamilan sesuai standar
• Hilangkan Pantangan • Anjurkan Minum TTD 1
makanan tablet setiap hari
• Pola Hidup Bersih & Sehat
2. Pertambahan Berat
Badan selama Hamil baik
IBU MENYUSUI
Apa yang Harus dilakukan
Oleh Ibu Menyusui?
1. Asupan Makan Busui 2. Bagaimana Mencegah
Adekuat Penyakit Busui?

• Pola Makan Gizi • Pola Hidup Bersih & Sehat


Seimbang • Cuci tangan dengan sabun
• Hilangkan Pantangan dan air bersih mengalir:
makanan  Setelah buang air
• Anjurkan Minum TTD  Sebelum menyiapkan
1 tablet setiap hari makanan
selama nifas  Sebelum menyusui bayi
• Anjurkan minum Vit A • Pakai alas kaki
saat nifas
BADUTA
Apa yang harus dilakukan???
• Pemberian makanan berGizi Seimbang
– ASI eksklusif untuk anak 0-6 bulan
– ASI + MP-ASI padat gizi untuk 6-24 bulan
– Makanan padat gizi untuk anak > 24 bulan
• Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
• Memberikan stimulasi yang memadai baik kognitif
maupun motorik
• Imunisasi sesuai waktu
• Kapsul vitamin A 2x/thn
Setelah usia 6 bln, ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi, shg perlu MP-ASI
yang cukup untuk mengatasi kebutuhan zat gizi
KOMPOSISI MP ASI

4 BINTANG DIETARY DIVERSITY (minimal 4 dari 7) (FAO)


Karbohidrat (beras merah/putih, jagung, grain (padi, jagung), roots (wortel, bit),
umbi, kentang, oatmeal tubers (umbi)
Protein hewani (daging, ayam, ikan, telur) Daity products (susu dan hasil olahnya
Protein hewani (tempe, kacang-kacangan) Telur
Sayuran (wortel, bayam, brokoli, labu Legumes (buncis, kacang polong), nuts
(almonds, kacang tanah)
Flesh foods (hewani)
Vitamin rich fruits & vegetables
Others fruits & vegetables
Keragaman

• Setiap kali makan, MP-ASI sebaiknya terdiri atas


makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur
dan buah
• Jika perlu bisa ditambah dengan susu

Makanan Sayur & buah Sayur & buah


Lauk hewani
pokok berwarna lainnya

Susu dan produk


Lauk nabati Telur
olahannya

49
Contoh stimulasi untuk anak 0-6 bulan
(Kementerian Kesehatan & JICA, 2016)

• Seringlah memeluk dan menimang anak


• Gantung benda berwarna cerah dan bisa bergerak di
posisi yang mudah dilihat anak
• Tatap mata bayi saat memberikan makan
• Ajak bayi tersenyum, bicara, bernyanyi dengan
sambil tetap melihat mata anak
• Perdengarkan musik atau suara kepada bayi
• Bawa anak untuk berjemur di pagi hari (sebelum jam
09.00) paling sedikit 30 menit untuk membantu
menguatkan tulang dan menghasilkan vitamin D.

50
Contoh stimulasi untuk anak 6-12 bulan
(Kementerian Kesehatan & JICA, 2016)

• Ajari bayi untuk berguling dan duduk


• Ajari main Ci-Luk-Ba
• Ajari memegang benda-benda kecil yang tidak
membahayakan
• Ajari anak untuk berdiri mulai dengan berpegangan
• Ajak anak untuk berjalan mulai dengan dituntun
• Ajak anak untuk berbicara
• Selalu tatap mata anak setiap kali berinteraksi dengan
anak
• Lakukan kegiatan dalam suasana yang menyenangkan

51
Contoh stimulasi untuk anak 12-24 bulan
(Kementerian Kesehatan & JICA, 2016)

• Ajak anak melakukan berbagai kegiatan baik di dalam rumah


maupun di luar rumah
• Ajari anak membereskan mainan, mencore-coret di kertas,
menyebutkan bagian tubuh, mengenal dan menyebutkan
berbagai hewan dan benda
• Bacakan cerita untuk anak
• Berikan pujian dan semangat jika anak berhasil melakukan
sesuatu atau mematuhi perintah orang tua
• Biasakan menggunakan perkataan dan bahasa yang santun
saat berbicara dengan anak
• Ajak anak untuk mengenal lingkungan di sekitar rumahnya
• Ajari anak untuk mengenal orang terdekat
• Selalu tatap mata anak setiap kali berinteraksi dengan anak
• Lakukan kegiatan dalam suasana yang menyenangkan 52
Gabriela Mistral (1889-1957)
Poet, Nobel Laureate

Banyak hal yang kita butuhkan dapat menunggu


Tetapi tidak untuk anak kita
Sekarang adalah saatnya
Tulang mereka sedang dibentuk
Darah mereka sedang dibuat
Otak dan pikiran mereka sedang berkembang

Bagi mereka, kita tidak bisa mengatakan “nanti”


Nama mereka adalah SEKARANG
Terima Kasih
Bagaimana menilai kualitas MP-ASI?
Indikator Kriteria
Minimum Dietary Mengonsumsi makanan 4 atau lebih
Diversity (MDD) kelompok makanan dari 7 kelompok
makanan
7 kelompok makanan:
(1)Biji-bijian, akar dan umbi-umbian;
(2)Kacang-kacangan;
(3)Produk susu (susu, yoghurt, keju);
(4)Daging, ikan, unggas, daging
hati/organ ;
(5)Telur;
(6)Buah dan sayuran yang kaya akan
vitamin A;
(7) Buah dan sayuran lainnya

Minimum Meal Masih menyusui:


Frequency (MMF) - 6 - 8 bulan  2 kali
- 9 - 23 bulan  3 kali
Tidak menyusui:
- 6 - 23 bulan  4 kali
Minimum Memenuhi dua indikator:
Acceptable Diet MDD dan MMF
(MAD)
(UNICEF, 2016). 55

Anda mungkin juga menyukai