Anda di halaman 1dari 31

STUNTING DAN 1000 HPK UNTUK

KUALITAS HIDUP BANGSA INDONESIA

Oleh:
DR.HELMIZAR,SKM,M.BIOMED
FKM UNAND
LATAR BELAKANG PENANGGULANGAN
STUNTING
178 Juta Anak Usia Di Bawah
5 Tahun Menderita Stunting

KENAPA PENTING ?
Prevalensi Stunting DAMPAK JANGKA PANJANG
Indonesia 37% STUNTING  Terbatas Kognitif,
(hampir 9 JUTA). produktivitas kurang, Resiko
Ini berarti 1 dari PTM Dampak Ekonomi krn
kurang daya saing
3 anak stunted.
Prevalensi stunting pada Balita tinggi atau
FKM UI
sangat tinggi
di hampir seluruh provinsi di Indonesia

Sumber data: Riskesdas, 2013


PREVALENSI ANEMIA PADA IBU
HAMIL FKM UI

100.0%

90.0%

80.0%

70.0%
Riskesdas 2013
53.8% 55.9% 54.9%
60.0% Sirkesnas 2016

50.0%
36.2% 38.1% 37.1%
N Riskesdas 2013
40.0% = 503
N Sirkesnas =
30.0% 946

20.0%

10.0%

0.0%
Perkotaan Perdesaan Nasional

Baseline 2013 = 37,1% Target tahun 2019 = 28%


Sirkesnas 2016 = 54,9%
Janin : kehamilan usia 12 minggu
FKM UI

KERANGKA PIKIR
PENYEBAB
MASALAH GIZI
Barker’s Fetal Origins Theory

Coronary heart disease,


stroke,
type 2 diabetes,
hypertension,
osteoporosis,
Certain cancers,
including breast cancer,

in response to malnutrition during fetal


life and infancy.
Barker DJP. The origins of the developmental origins theory. J Intern Med. 2007.

8
SEJARAH FKM UI

• Fenomena keterkaitan 1000 HPK dg kualitas SDM


berawal dari penelitian Dr. Barker di Inggris thn
1980an: tidak seperti yang dipresumsikan, prevalensi
P’ jantung pd populasi miskin lebih tinggi dibanding
populasi kaya. Penelitian lanjutan di daerah lain di
Inggris mengonfirmasikan fenomena tsb

• Selanjutnya Dr. Barker menemukan bahwa risiko


penyakit jantung koroner lebih tinggi pd kelompok
yang lahir dengan BBLR dibandingkan dg yang lahir
dengan berat badan di atas 2500 gram
FKM UI

• Penelitian lain setelahnya juga menunjukkan bahwa


kelompok yang lahir dengan berat badan rendah
mempunyai risiko lebih tinggi untuk terjadinya
penyakit-penyakit seperti jantung koroner, hipertensi,
stroke, dan diabetes mellitus tipe 2

• Hal ini kemudian disebut sebagai 'Fetal Origin


Hypothesis' yang dapat diartikan bahwa penyakit-
penyakit kronis tersebut berasal dari respons tubuh
thd kekurangan gizi pd masa awal kehidupan (fetal
stage)  DOHAD (Developmental Origin of Health
and Disease)
Dr. David Barker (Barker Hypotesis) FKM UI

• Di dalam batasan yang luas yang ditentukan oleh gen


yang kita warisi, setiap diri kita mempunyai suatu
rentang pilihan hidup masing-masing. Lingkungan kita,
yaitu di dalam kandungan dan beberapa bulan setelah
lahir, memilihkan jalan khusus untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang kita jalani...
• Orang membicarakan tentang anak yang tumbuh
mengikuti potensi genetiknya, padahal yang
sesungguhnya terjadi adalah anak tumbuh
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Sumber: Dr. David Barker, yang memperkenalkan “the Barker Hypothesis” dan DOHAD (Developmental Origin of
Health and Disease), dlm bukunya Nutrition in the Womb, 2008
MENGAPA 1000 HPK? FKM UI

• Pernyataan Dr. Barker tersebut dengan tegas


menyatakan bahwa dari gen yang diturunkan
kepada kita, masih terbentang luas peluang
untuk menciptakan jalan kita masing-masing agar
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal

• Peluang itu adalah “1000 Hari Pertama


Kehidupan” (yaitu 270 hari di dalam kandungan
dan 730 hari dlm 2 tahun pertama setelah lahir)
Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Akibat
Gangguan Gizi Pada Masa Janin dan Anak Usia Dini

PBBH rendah
Dampak Dampak
Jangka Pendek Jangka Panjang

Perkembangan Kemampuan
Otak Kognitif &
terganggu Pendidikan
Gangguan rendah
BB Ibu Gizi pada Pertumbuhan
Prahamil Masa Janin terganggu Stunting/
rendah dan Usia (IUGR) Pendek
Ibu Pendek Dini
-Hipertensi
-Diabetes
Metabolic -Obesitas
Programing
-PJK
-Stroke

Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003
Akar Trans-generasi Penyakit Khronis
Barker, Public Health 2012

100 tahun Alur gizi


Nenek: Ibu: Placenta: Janin: Bayi/Anak:

•Membuat •Melepaskan telur; •Mentrans •Membuat •Makan


portasikan
telur/ovum •Menyediakan zat plasenta; makanan;
zat gizi;
cucunya gizi/makanan; •Memproduk •Mengambil •Bertumbuh
•Mendona •Mempengaruhi si hormon; zat gizi;
sikan gen plasenta; •Mengeluark •Membuat
•Melahirkan bayi; an buangan organ;
•Memberi makan •Bertumbuh
bayi; Kerentanan
•Menstimulasi bayi; thd
Memberi makan penyakit
anak khronik,
kanker dan
Bapak: infeksi
Mendonasikan gen

Perkembangan 1000 hari


GLOBAL MOVEMENT FKM UI

Antara lain:
1. SUN Movement (Scaling Up
Nutrition Movement): 2010
2. EWEC (Every Woman Every Child):
2010
3. N4G (Nutrition for Growth): 2013
Muncul sebagai respons thd FKM UI

• Masalah gizi global yg tidak membaik,


terutama Stunting/pendek dan akibatnya
• Bukti yg conclusive ttg Risiko malnutrition
pada periode 1000 HPK terhadap
kesehatan (Penyakit Tidak Menular) dan
kualitas SDM
• Rendahnya perhatian dunia terhadap
masalah gizi
SUN Movement FKM UI

• Disampaikan pd thn 2010, oleh Sekjen PBB sendiri


• Diikuti oleh 56 negara termasuk Indonesia
• Fokus pada 1000 HPK
• Multi-partners, termasuk swasta dan masyarakat
madani, tetapi tetap dalam Satu Platform
• Merekomendasikan Pendekatan “Three-Ones”
– Satu Kerangka Kerja sebagai dasar untuk koordinasi
kerja semua mitra;
– Satu Otoritas Koordinasi tingkat Nasional;
– Satu Sistem Monitoring & Evaluasi tkt Nasional
Fokus SUN Movement pada Stunting FKM UI

 bukan semata pada ukuran fisik pendek, tetapi


lebih pada konsep bahwa proses terjadinya
stunting bersamaan dengan proses terjadinya
hambatan pertumbuhan dan perkembangan
organ lainnya, termasuk otak:
Artinya seorang anak yang menderita stunting,
kemungkinan besar juga telah mengalami
hambatan pertumbuhan dan perkembangan
organ lainnya
Pidato Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI
di Kampus UI, 26 Juli 2016 FKM UI

• Sekitar 37% balita Indonesia mengalami


stunting…Stunting mengakibatkan otak seorang anak
kurang berkembang. Ini berarti 1 dari 3 anak
Indonesia akan kehilangan peluang lebih baik dalam
hal pendidikan dan pekerjaan dalam sisa hidup
mereka
• Ini adalah musibah bagi Indonesia. Tingkat stunting
di Indonesia sangat tinggi dibanding negara
tetangga. Misalnya, tingkat stunting di Thailand
adalah 16%, dan di Vietnam 23%

http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3261622/ini-pidato-lengkap-sri-mulyani-di-kampus-ui-hari-
ini
Target World Health Assembly thn 2025 FKM UI

1. Menurunkan Jumlah Anak Stunting (pendek &


sangat pendek) pd Balita, 40%
2. Menurunkan Anemia pada WUS, sebesar 50%
3. Menurunkan Bayi Lahir dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR,) sebesar 30%
4. Tidak ada kenaikan proporsi Overweight, pd Balita
5. Meningkatkan ASI eksklusif bayi 0-6 bulan
setidaknya sp 50%
6. Menurunkan & mempertahankan Wasting pd Balita
menjadi < 5%
Intervensi Cost-Effective untuk Mengatasi Kurang
Gizi pd Ibu & Anak (the Lancet, 2008) FKM UI

Intervensi langsung untuk mencegah dan


menangani kurang gizi
1. Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif untuk bayi
sampai usia 6 bulan
2. Pemberian Makanan Pendamping ASI setelah
usia 6 bulan
3. Memperbaiki perilaku bersih/hygienis termasuk
mencuci tangan
Intervensi Cost-Effective untuk Mengatasi Kurang
Gizi pd Ibu & Anak (the Lancet, 2008) FKM UI

Meningkatkan asupan vitamin dan mineral melalui


pemberian mikronutrien untuk anak-anak dan ibunya
4. Suplementasi vitamin A secara periodik
5. Suplemen zinc untuk penanganan penyakit diare
6. Tabur multiple mikronutrien
7.Pemberian obat cacing untuk anak-anak untuk
mengurangi hilangnya zat gizi akibat kecacingan
8.Pemberian suplementasi besi dan asam folat bagi ibu
hamil untuk mencegah dan mengobati anemia
9.Memberikan kapsul iodium di daerah di mana garam
beriodium tidak ada
Intervensi Cost-Effective untuk Mengatasi
Kurang Gizi pd Ibu & Anak (the Lancet, 2008) FKM UI

Pemberian mikronutrien melalui fortifikasi makanan


untuk semua masyarakat:
10.Garam beriodium
11.Fortifikasi makanan pokok
Pemberian makanan tambahan terapeutik untuk anak
kurang gizi dengan makanan khusus:
12.Pencegahan dan penanganan kurang gizi yang
moderat/sedang
13.Pengobatan kurang gizi buruk/berat (“severe acute
malnutrition”) dengan ready-to-use therapeutic
foods (RUTF).
Kerangka Pikir KSRAN-PG 2015-2019
Faktor yang mempengaruhi stunting
1. Karakterisitik 2. Asupan
- Panjang Badan Lahir - Asupan Energi
- Usia disapih - Asupan Protein
- Pengetahuan gizi ibu - Asupan Lemak
- Pola asuh makan - Asupan Karbohidrat
- Pola asuh kognitif - Asupan Zinc
- Pola asuh psikososial
- Pola asuh kesehatan
- Frekuensi makan
- ASI Eksklusif
Yang Berhubungan FKM UI

Variabel P-Value

Panjang Badan Lahir 0,04

Pola Asuh Psikososial 0,01

Menurut Penelitian Berjudul Faktor Risiko Kejadian Stunting pada


Anak Usia 3-5 Tahun di Kabupaten Tanah Datar Tahun 2018 oleh
Helmizar, Resmiati, dan Diar Andika Putra

Variabel P-Value
Menurut Penelitian Berjudul
Tinggi Ibu 0,043 FAKTOR RISIKO BALITA
Sosial Ekonomi 0,002 PENDEK (STUNTING) DI
BBLR 0,005 KABUPATEN GORONTALO
pada tahun 2019
Morbiditas Menjadi Salah Satu Faktor Penyebab
Stunting FKM UI

Penelitian yang dilakukan berjudul TINDAK LANJUT EFEK SUPLEMENTASI


DADIH DAN ZINK SELAMA KEHAMILAN TERHADAP
IMUNITAS DAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0-2 TAHUN DI PROPINSI
SUMATERA BARAT pada tahun 2019
Upaya yang telah dilakukan FKM UI

Pola Asuh Pola Asuh


Makan Psikososial
Tugas FKM UI

NO Materi Kelompok
1 permasalahan stunting 1 dan 2
Scaling Up Nutrition (SUN) & Sesuaikan dengan
2 3 dan 4
1000 HPK RPS
3 Studi Literatur Materi 1 dan 2 5
4 Studi Literatur Materi 1 dan 2 6
TUGAS PENDAMPINGAN MAHASISWA UNTUK
UPAYA PENCEGAHAN STUNTING FKM UI

• Menyusun rencana kegiatan (POA)


• Menyusun instrument (kuesioner, form
antropometri dll) untuk identifikasi masalah
• Menyusun kebutuhan alat/bahan untuk
keperluan pendampingan (biaya, alat dll)
• Memahami modul EDUKASI GIZI yang ada
• Melakukan program pendampingan (Praktek
Lapangan)
TERIMA KASIH FKM UI

Anda mungkin juga menyukai