Anda di halaman 1dari 26

KONDISI GIZI DI

INDONESA SAAT INI

SOSIALISASI PETUNJUK
TEKNIS PENGGUNAAN KMS Endang L. Achadi, FKM UI
Tahun 2021
Disampaikan pada pertemuan Sosialisasi Petunjuk Teknis
Penggunaan KMS Balita, Kemkes RI
5 Agustus 2021
Masalah Gizi di Indonesia

Bervariasi antar
provinsi

>30%
Prevalensi di Jawa
Bali relative lebih
rendah tetapi
populasinya tinggi
 tantangan
dalam menurunkan
Stunting
Masalah Gizi di Indonesia
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan
RPJMN kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan
2020 - 2024 mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif
didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi

Peningkatan Percepata Peningkatan Pembudayaan Penguatan Sistem


Kesehatan Ibu, n Pengendalia Gerakan Masyarakat Kesehatan &
Anak, KB, dan Perbaikan n Penyakit Hidup Sehat Pengawasan Obat
Kesehatan Gizi GERMAS dan makanan
Reproduksi Masyarakat
Komitmen Indonesia Menangani Kekurangan Gizi

SASARAN RPJMN 2024: Program Intervensi Spesifik Kemkes


• STUNTING 14% 1. Menurunkan Stunting pada baduta dan balita
• WASTING 7% 2. Menurunkan gizi kurang/buruk pada baduta dan
balita
• BUMIL KEK 10%
3. Menurunkan Berat badan kurang pada baduta dan
• 60% Puskesmas mampu Tata Laksana balita
Gizi Buruk pada Balita 4. Menurunkan BBLR
• 60% bayi usia kurang dari 6 bulan 5. Meningkatkan ASI eksklusif

mendapat ASI Eksklusif 6. Menurunkan Anemia bumil dan remaja puteri


7. Menurunkan Cacingan pada balita
• 100% kabupaten/ kota yang
8. Menurunkan diare pada balita
melaksanakan Surveilans Gizi
Apakah
Stunting?
Kegagalan pertumbuhan DAN perkembangan
yang dialami anak-anak akibat kurangnya
asupan gizi dalam waktu lama, P’ infeksi
berulang, dan stimulasi psikososial yang
tidak adekuat. Gejalanya tdd:
 PENDEK
 KECERDASAN lebih rendah
Anak SD dengan umur sama  RISIKO menderita Penyakit Tidak Menular
(PTM) pd usia dewasa lebih tinggi, seperti
Dabetes, Hipertensi, P’ Jantung, Stroke,
dll
KERDIL tidak sama dengan STUNTING

Kerdil atau dwarfism:


Didefinisikan sebagai orang dewasa
(laki-laki atau perempuan) yang
mempunyai TB < 147 cm, yang
diakibatkan oleh faktor genetik atau
medis
Stunting:
Pada dewasa laki-laki bila TB <161,9
cm, dan pd dewasa perempuan bila
TB < 150,1 cm
Apakah Stunting
Genetik/Keturunan?
Pengaruh gen kecil  kurang dari 25 %

Pengaruh lingkungan (asupan makanan dan


penyakit infeksi) jauh lebih besar

Sebagian Besar Berawal dari Periode 1000


HPK
Mengapa 1000
HPK?
(9 bulan atau 270 hari di dalam kandungan + 2 tahun atau 730 hari
pertama
kehidupannya)

Karena bila periode ini tidak dilalui dengan baik, maka akan
memberikan dampak yang bersifat PERMANEN, yaitu :

1. Rendahnya Kecerdasan (kemampuan kognitif)


2. Meningkatnya Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) yang
berpengaruh tidak hanya terhadap dirinya tetapi juga thd dua
generasi berikutnya
3. Tubuh pendek pada usia dewasa
“Jendela Kritis” Perkembangan
Janin

Minggu 9-
akhir
0-2 tahun :
8 minggu pertama sejak kehamilan:
pembuahan: Perkembangan penting
pembentukan semua Perkemb organ berlanjut
cikal bakal organ tubuh a ngan sampai
(jantung, paru-paru, otak, otot,
tulang, dll)
penting + 2 tahun pertama
organ kehidupan
Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Gangguan Gizi
pada Masa Janin dan Usia Dini digambarkan dlm 3 alur sbb:
Stunting bukan
penyebab
Dampak Dampak
turunnya
Jangka Pendek Jangka Panjang
Apalagi bila kecerdasan dan
PBBH rendah risiko PTM, tp
Gangguan pd Turunnya terjadi bersama2
Status gizi kurus Kemampuan
Perkembanga Kognitif  Khusus untuk
Pra-hamil: IMT, n Otak Pendidikan rendah
Gangguan perempuan,
Anemia akan
Gizi pd Masa
Gangguan pd Stunting/ mengulangi
Janin dan
Pertumbuhan Pendek siklus yang sama
Usia Dini (IUGR) bila dia tumbuh
Ibu Pendek
Hipertensi, pendek
Gangguan pd Diabetes, MENGAPA?
Metabolic Obesitas, PJK,
Programing Stroke Sumber : Modifikasi dari
PBBH: Rajagopalan, S, Nutrition
Pertambahan and challenges in the next
Berat Badan decade, Food and Bulletin vol
selama Hamil 24 no.3, 2003
Akar Trans-generasi Penyakit
Khronis
(Sumber: Barker, Public Health 2012)
100 tahun Alur gizi: TIGA GENERASI
Nenek: Ibu: Risiko Penyakit
•Melepaskan telur;
• Membuat telur/ •Menyediakan zat gizi/makanan; Khronis
ovum yg salah •Mempengaruhi plasenta;
Meningkat:
•Melahirkan bayi;
satuya akan •Memberi makan bayi; Stroke,
menjadi cucunya •Menstimulasi bayi;
• Mendonasikan • Memberi makan anak Jantung,
gen Hipertensi, DM,
dll
Bapak:
Tiga generasi Mendonasikan gen
Penyebab Stunting
Mengapa Bayi/Anak Mengalami Stunting?
Sumber: UNICEF: Conceptual Framework of Malnutrition, 1990. Modifikasi oleh Endang L. Achadi, 2019

Pertumbuhan dan
perkembangan janin  STUNTING
BBLR, PBLR, Simpanan Zat
Besi Bayi sedikit Asupan tdk P’ Infeksi
adekuat

Keamanan Pol Asuh Vaksinasi, Higyene


Pangan di Rm Tg & kesling; Sumber
Status gizi Ibu: Pendek,
air bersih
Kurus pra-hamil, Anemi,
Income, Kemiskinan,
PBBH tak adekuat, Pekerjaan
keterpaparan Bumil thd
asap rokok Konteks Sosial, ekonomi
3. Catin, dan politik
2. Ibu 1. Anak
Rematri
BBL:R Berat Badan Lahir Rendah; PBL:R Panjang Badan Lahir Rendah; PBBH: Pertambahan Berat Badan selama Hamil; Kesling:
Dampak Ibu Hamil yang Kurus atau Anemia thd
Bayi

Risiko BBLR, Risiko


PBLR prematur

Bayi Stunting Bayi Sakit

Hidup tp dg dampak jangka Panjang: Meninggal


Tubuh Pendek, Kecerdasan, PTM
Peran Remaja puteri dan Calon
Pengantin
Prevalensi Anemia pada Remaja (puteri) Tinggi dan
meningkat tajam pada Ibu Hamil

Ibu Hamil:
• 48.9% (thn 2018)

•Remaja Rematri yg Defisensi Besi tp tidak


Anemia menjadi Anemia saat hamil
puteri: 32% karena: kebutuhan meningkat;
pola makan tetap; dan
konsumsi tablet tambah darah (TTD)
rendah
ANEMIA: FAKTA

Anemia
Ibu Hamil: 48.9% Remaja: 26-32%

dari 80,9% yang mendapat


baru 37,7% minum
TTD di sekolah, baru 3,7%
TTD >=90 butir
yang mendapat TTD >=52
25,9% tidak periksa tablet
sesuai anjuran (K4)

Sumber : Riskesdas 2013, 2018, SDKI 2017


Menikah usia muda

Pertumbuhan rematri
belum selesai
Dampak Remaja Puteri yg Kurus
atau Anemia
Persaingan kebutuhan gizi
rematri hamil dan
pertumbuhan jani
Ibu Hamil Ibu Hamil
Kurus Anemia
Pertumbuhan Pertumbuhan Janin
rematri terganggu terganggu

Risiko kehamilan
Risiko BBLR, berikutnya: komplikasi STUNTING
PBLR, Prematur dan pertumbuhan
jannin
Mengapa Bayi/Anak Mengalami Stunting?
Sumber: UNICEF: Conceptual Framework of Malnutrition, 1990. Modifikasi oleh Endang L. Achadi, 2020

Status Gizi
Anak
Asupan tdk Penyaki
adekuat t
Infeksi
• 0-6 bln: ASI eksklusif
• 6-23 bln: Makanan •
Pendamping ASI Imunis
adekuat asi
• Suplementasi Vit A lengka
• dll p
• Oralit
Pol Asuh • Obat
cacing
Risiko perjalanan status gizi(Wasting - Stunting)
balita
Stunting merupakan proses yg cukup
lama  melalui BB tidak naik 
Stunting Meninggal Berat Badan kurang  Gizi kurang
(wasting)  Stunting

Wasting parah

Wasting parah Stunting & Wasting


Wasting ringan

Anak Anak Anak


Normal wasting Stunting
Peran KMSdalam mencegah Stunting dan Gizi
lebih/Obes?
• BB tidak naik sekali: apa yg terjadi pada
bayi/anak dlm satu bulan yang lalu?
Stunting
Stuntin Meninggal • BB tidak naik 2 x: apa yg terjadi dlm dua
g bulan sebelumnya?
• Wasting ringan lama  risiko stunting
Wasting parah meningkat

Berat Badan
tidak naik Wasting parah Stunting & Wasting
Wasting ringan
Berat Badan Berat Badan Berat Badan
tidak naik tidak naik tidak naik

Anak Anak Anak


Normal wasting Stunting
Stuntin
g
Akibat tidak teratur ke Posyandu, atau pelayanan tidak
adekuat (deteksi dini BB tak adekuat,dll)
Keterlambatan deteksi dini dan penanganan gagal tumbuh
FAKTA: 45,4% balita pada balita. Padahal 10,2% balita gizi kurang, 3,5 %
tidak dipantau diantaranya gizi buruk  risiko stunting, dll
pertumbuhanny
Ibu hamil dan ibu balita tidak mendapatkan edukasi ttg
a secara rutin
kesehatan dan gizi ibu dan anak; ASI eksklusif; MPASI
Sumber : Riskesdas 2013, 2018,
SDKI 2017 adekuat; Vaksinasi; supl vitamin A; obat cacing; dst
median lama pemberian ASI
33,9% bayi 0-6 bulan tidak adalah 3 bulan
mendapat ASI Eksklusif
53,4% anak 6-23 bulan
FAKT makan tidak beragam
5 dari 10 balita makan
A 95,5% populasi tidak
kurang protein
makan
sayur dan buah
17,3% Ibu Hamil Kurang
34,27% pengeluaran perkapita/bulan
Energi Kronis (KEK)
digunakan untuk membeli makanan dan
minuman jadi
Prioritas Pencegahan Stunting (Endang Achadi,
2018)

PERAN POSYANDU 1000 HPK


BESAR

INTERVENSI TTD, Gizi TTD, Gizi ASI eksklusif ASI, MPASI, Gizi Seimbang
PRIORITAS Seimbang Seimbang Imunisasi, Imunisasi, Hygiene/
Bumil, ANC Gizi Seimbang Yankes, Gizi Sanitasi, Yankes
Busui Seimbang
Busui

0-6 bulan: 6-23 bulan: 24-59 bln:


Pra-hamil: Tidak Kehamilan:
Tumbuh- Tumbuh- Tumbuh-
SIKLUS Anemia/ Tidak Anemia
kembang baik kembang baik kembang baik;
KEHIDUPA Kurus/Gemuk PBBH
Sehat Sehat Sehat
N adekuat
Terima kasih
www.gizi.kemkes.go.id
www.sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id Direktorat Gizi Masyarakat

@gizimasyarakatkemenkes
ditgizikemkes@gmail.com

@DitGizi
bit.ly/PedomanGiziMasyarakat

Anda mungkin juga menyukai