Anda di halaman 1dari 91

Identifikasi Resiko

Stunting dan Pencegahan

Arief Budiarto
RSUD ULIN Banjarmasin
2
30
PENYAMAAN PERSEPSI (WHO, 1
April 2020)
Stunting adalah
• Stunted (perawakan pendek) dengan Panjang/ tinggi badan
menurut usia dibawah -2SD
• Disebabkan oleh kekurangan gizi kronik. (WHO, 2020)
• Stunting atau nutritional short stature diklasifikasikan
sebagai PENYAKIT oleh WHO diberi kode diagnosis E45 ICD-
10-CM
Langkah 1
Tentukan adanya stunted (perawakan pendek) atau severely stunted (perawakan sangat pendek)
Alat Antropometri standard KEMENKES 2022D
Menggunakan alat antropometri dan menggunakan cara
yang benar
Plot hasil pengukuran di grafik/ table pertumbuhan Panjang/tinggi badan
menurut umur WHO 2006
(BUKU KIA 2020)
Langkah 2
Tidak semua balita pendek itu stunting sehingga perlu dibedakan oleh doker
spesialis anak
Diagnosis banding perawakan pendek
based on Bone Age (>2 tahun), chronological age and growth
velocity
Pathogenesis Stunting
from weight faltering (at risk of FTT)  linear growth faltering (deceleration)
 (HAZ < -2SD) Stunted (linear growth failure) = ec malnutrition (stunting)
P 43 bulan, BB 9.7kg (WAZ < -3), TB 85.7 cm(HAZ <-3)
WA < HA  tersangka stunting
Langkah 3
Diagnosis dan
Tatalaksana segera
Stunting RED FLAGS &
Perawakan pendek akibat kekurangan gizi ASUHAN
kronik NUTRISI
PREVENTION &
INTERVENTION
Asupan Kebutuhan STUNTING
Nutrisi tidak Nutrisi
adekuat meningkat

Kemiskinan Ketidaktahuan Penelantaran Sering Sakit

Penyuluhan dan edukasi


tentang nutrisi berbasis Program kesejahteraan Infeksi: yang dicegah dengan Prematuritas, alergi makanan yang dapat
Social safety net Diare ec Sanitasi Buruk
bukti ilmiah terkini sosial anak integratif imunisasi diatasi dengan Pangan Medis Khusus
1000HPK

15
Tujuan Penurunan Stunting oleh
Pemerintah
Target Penurunan Stunting : BALITA (Bawah Usia 5 tahun)

Bawah Usia 2 tahun (BADUTA) > 2-5 tahun (BALITA)

Target Penyelamatan Otak Mencegah Obesitas

25% otak bayi tumbuh saat dalam kandungan ibu dan 55% tumbuh saat
bayi lahir sampai bayi berusia 2 tahun  total tercapai pertumbuhan
otak 80% saat dalam kandungan sampai usia 2 tahun
Stunting adalah petanda kegagalan multiorgan
sebagai dampak kekurangan gizi kronik
Kekurangan gizi ditandai dengan
WEIGHT FALTERING

IGF-1
(Hawkes 2015)

Pertumbuhan Linear  Perkembangan & Plastisitas Otak  Pembakaran Lemak 


(Mater&Child Nutr 2016) (Neuroscience 2016) (Am J Hum Biol 2003)

 risiko penyakit kronik dimasa


Perawakan pendek Perkembangan kognitif dan
dewasa (obesitas, DM, hipertensi
(Stunting) motorik terlambat
dll)
Penurunan fungsi kognitif akibat kekurangan gizi
(Sjarif, 2021)

Weight faltering IQ  3-4 poin


(Emond 2007)

Inadequate management of Adequate management of


weight faltering weight faltering

Growth deceleration Wasted or severely wasted IQ  Normal Growth


15 poin (Weber, 2014)

Inadequate Weight gain > 10g/kg/day &


management length increments > p5

STUNTING IQ  15-20 poin


Normal Growth
(Grantham-McGregor, 1987)
Pencegahan Stunting
Sindrom
Stunting

21
Balita berisiko stunting

20% 80%

Masalah saat masa janin Masalah saat masa balita

Kemiskinan,
Bayi yang lahir dengan BB < 2500 g Balita yang mengalami
Penelantaran,
atau PB < 46,1 (L) atau < 45,4 (P) weight faltering, BB
Ketidaktahuan,
Lahir premature dengan masa kurang, gizi kurang/ gizi
hygiene-sanitasi
kehamilan < 37 minggu buruk
buruk

Rujuk ke Rujuk ke
Pendekatan lintas
Puskesmas  Puskesmas 
sektoral (sensitif)
RSUD RSUD
(Sjarif, 2022)
Type I Type II
Iron Potassium
Copper Sodium
Manganese Magnesium
Iodine Zinc

Klasifikasi zat Selenium


Calcium
Phosphorus
Protein
gizi Fluorine • Nitrogen

berdasarkan Thiamine
Riboflavine
• Carbon skeletons of essential amino acids
Threonine

pengaruh Pyridoxine • Lysine

terhadap laju Nicotinic acid • Sulphur


Cobalamin (oxygen)
pertumbuhan. Folate (water)
Ascorbic acid (energy: carbohydrate, fat)
Vitamin A (retinol)
Vitamin E (tocopherol)
Vitamin D
Vitamin K
• Penelitian meta analisis zat gizi tipe 2 protein dan seng 
pertumbuhan linier.
• Protein: asam amino esensial dengan kuantitas dan kualitas
yang baik.
• Penelitian Allen dkk menunjukkan bahwa tinggi badan anak
yang mendapat protein 15% dari total asupan kalori lebih tinggi
daripada yang mendapat protein 7,5% dari total asupan kalori.
• Sumber protein utama pada diet protein 15% adalah protein
hewani (susu, telur, ayam) yang mengandung asam amino
esensial.
• Hal itu menunjukkan bahwa kualitas protein, selain kuantitas,
sangat kritis untuk pertumbuhan linier.
ASI
• ASI adalah makanan tunggal untuk bayi pada awal
kehidupannya, yang mengandung semua zat gizi yang
diperlukan bayi dalam jumlah yang cukup dan seimbang.
• Penelitian Dewey dan Brown: pada usia 6 bulan kandungan
ASI hanya mengandung 80% protein serta 21% seng dari
kebutuhannya, oleh karena itu Rekomendasi WHO 2003
menganjurkan pemberian MPASI untuk melengkapi
kekurangan zat gizi ASI.
Tumbuh Normal
• “Normally growing children” akan mengikuti tren yang berjalan
sejajar dengan median dan garis z-score
• “the track” dapat di bawah atau di atas median
• Anak yang tumbuh normal akan selalu berada pada atau di antara -2 dan 2 z-
scores
• Beberapa situasi yang harus diwaspadai yang menunjukkan adanya
masalah atau berisiko untuk terjadi masalah tergantung dimana
perubahan tersebut mulai terjadi dan arah garis pertumbuhannya:
• Garis pertumbuhan anak menyilang garis z-score
• Terdapat garis yang menukik turun atau naik dengan tajam
• Garis pertumbuhan mendatar
Menyilang z score
• Garis pertumbuhan yang
menyilang z-score
mengindikasikan adanya A
masalah atau risiko bermasalah
pertumbuhan
• Interpretasi masalah atau
berisiko masalah tergantung dari B
titik mulai dan trend arah
pergerakannya serta
riwayat/kondisi kesehatan anak
Contoh 1
• Garis pertumbuhan konsisten
berada sekitar -1 dan -2 z score
• Terdapat trend yang membaik dan
peningkatan berat badan setelah
usia 3 tahun
• setelah mendatar pada 6 bulan
sebelumnya
• Penting untuk melihat juga trend
TB/U dan BB/TB
• Jika TB/U anak ini di atas median,
maka grafik BB/TB akan bermasalah
(status gizi kurang)
Contoh 2
• Pada awal termasuk overweight
atau gizi lebih
• Garis pertumbuhan menyilang 2
garis z score dan menuju median
yang merupakan pertanda yang
baik
• Menuju status gizi baik
• Penting untuk melihat juga trend
TB/U dan BB/U dan IMT/U
• Apakah memang terjadi slowing
weight gain?
• Bagaimana tingginya?
Menukik tajam
• Garis menukik tajam dapat naik maupun
turun  perlu analisis lebih lanjut
• Menukik naik biasa terjadi pada kondisi
catch up growth
• Perlu dilihat trend TB/U
• Pada catch up growth kenaikan BB/U sejalan
dengan kenaikan TB/U
• Munukik turun dapat terjadi pada perbaikan
pola pemberian makan pada anak dengan
overweight
• Tetap waspada, lihat trend TB/U, adakah tinggi
badan juga bertambah?
• Menukik turun pada anak dengan BB kurang
atau status gizi kurang harus dievaluasi 
tanda masalah yang lebih besar
Mendatar
• Jika garis pertumbuhan mendatar, (BB
dan TB tidak naik)  mengindikasikan
ada masalah
• Garis mendatar pada kurva BB/U pada
status gizi obese dan overweight perlu
dicermati:
• Pada obesitas dan overweight BB
tidak naik sangat diharapkan,
dengan pertambahan TB akan
menghasilkan status gizi yang
membaik
• Tetapi jika penurunan BB tidak
disertai kenaikan TB 
mengindikasikan ada masalah,
perlu dievaluasi lebih lanjut
• GAGAL TUMBUH: terjadinya keterlambatan pertumbuhan fisik pada
bayi dan Anak usia bawah dua tahun yang ditandai dengan kenaikan
BB di bawah persentil 5 dari standar tabel kenaikan berat badan
Permenkes No. 29/2019
WEIGHT INCREMENT
LENGTH INCREMENT
PERTAMBAHAN BB DAN PB
Usia Pertambahan Pertambahan Pertambahan LK
BB (gram/hari) PB (cm/bulan) (cm/bulan)

0-3 bulan 30 3,5 2


3-6 bulan 20 2 1
6-9 bulan 15 1,5 0,5
9-12 bulan 12 1,2 0,5
1-3 tahun 8 1 0,25
Red Flag & Potensial Etiologi

Homan GJ. Am Fam Physician 2016:94;295-300.


At Risk of FTT.
Weight increment < 5th persentiles

KIE ibu. Koreksi posisi dan perlekatan saat


menyusui. Evaluasi kenaikan BB 1-2 minggu

ASI TIDAK RED FLAG (+)


ASI CUKUP
CUKUP Terapi PKMK

Lanjutkan < 4 bulan > 4 bulan


Semua USIA
ASI eksklusif PLUS PLUS

PGK MPASI jika oromotor


Donor ASI PKMK
Standart Infant Formula sudah siap
Prinsip Pencegahan Stunting

Pencegahan Primer
Posyandu Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier
Keluarga&Masyarakat (Kader Posyandu, PKK, Dokter Puskesmas Dokter Spesialis Anak (RSUD)
PLKB, Bidan desa & Petugas Gizi)

Balita weight faltering, BB


Balita Balita
kurang, Gizi Kurang, Gizi BBLR
Normal Buruk
Stunting

Timbang-ukur di Deteksi dini Terapi Redflag &


ASI, MPASI/ Terapi
posyandu sebulan penyakit Nutrisi Tatalaksana
Makanan Nutrisi PDK
sekali dan PKMK segera
Keluarga tatalaksana
Deteksi dini
berbasis segera
malnutrisi dan
protein
rujuk ke dokter Respon
hewani
puskesmas Inadekuat
(Sjarif, 2022)
Rujuk RSUD
Sistem Rujukan ??
Algoritme Pencegahan dan Penanganan
Stunting Aksi Cegah Stunting
(Sjarif 2022)

Posyandu
(Timbang & Ukur)

BB & PB Weight faltering, BB


Gizi buruk Stunting & BBLR
Weight faltering (-) kurang, gizi kurang

PMT
Telur dan susu Rujuk Puskesmas Rujuk Puskesmas Rujuk puskesmas
sesuai usia PDK 1 minggu F100 & mineral mix Konfirmasi stunting

BB naik adekuat. BB naik tidak adekuat F100 & mineral mix (-) Rujuk RSUD
Lanjut terapi Rujuk RSUD Rujuk RSUD PKMK

CEGAH STUNTING TATALAKSANA STUNTING


TUGAS DOKTER

FK ULM RSUD ULIN IDAI KALSEL 43


ALASAN PENGGUNAAN SUSU FORMULA

FK ULM RSUD ULIN IDAI KALSEL 44


Indikasi Medis Penggunaan Susu Formula
PKGK (Pangan Kondisi Gizi Khusus)

BB kurang/ sangat kurang

Gizi kurang

Weight Faltering

FK ULM RSUD ULIN IDAI KALSEL 45


Tatalaksana Nutrisi di POSYANDU
(mencegah stunting)
• Semua balita yang ditimbang dianjurkan mengonsumsi MPASI dan Makanan
Utama yang mengandung protein hewani telur, ikan, ayam, susu, daging
• PMT Penyuluhan mengolah protein hewani yang tersedia lokal hewani telur, ikan,
ayam, susu, daging
• Suplementasi pangan hewani (dana desa?)
• 6-12 bulan : 1butir telur sehari selama 6 bulan
• 12-24 bulan : 1butir telur dan 1 susu UHT 125 ml per hari selama 6
• 24-60 bulan : 3 kotak susu UHT 125 ml per hari atau 1kotak susu growing
up 400 gr per minggu selama 6 bulan
Upaya pencegahan Stunting
Target tidak ada stunting baru
• Kebutuhan protein (AKG 2019) Sumber Protein
• AKG 6-11 bulan BB 9 kg (15%) • Sebutir telur ayam protein 6 gr
• Protein 15 g : telur 1-2 butir • Susu
• AKG 1-3 tahun BB 13 kg (15%) • UHT protein 4 g/125 ml
• Protein 20 g : telur 1 + UHT 1 kotak • UHT plus iron prot 4 g/130 ml
• AKG 4-6 tahun BB 19 kg (70%) • Growing up milk 1-3 tahun
• 3 sdm (35 gr) air 190 ml (235 ml)
• Protein 25 g : susu UHT 3 kotak
• 150 kkal, protein 5 gr
atau growing up milk 70 gr/hari

47
Pasien Rujukan Posyandu  Puskesmas
KENAIKAN BB TIDAK ADEKUAT di POSYANDU
• 6-12 bln: < 100 g/minggu
• >12 bln: <50 g/minggu

RUJUK PUSKESMAS

Evaluasi & Tatalaksana Redflag Evaluasi Status Antropometri

WAZ > -2, dan WAZ < -2, dan


WHZ > -2, dan WHZ < -2, dan
Weight Faltering (-) Weight Faltering (+)

KEMBALI KE POSYANDU
Alur Tatalaksana di
(Alur Tatalaksana di
PUSKESMAS
FK ULM Posyandu)
RSUD ULIN IDAI KALSEL 49
TATALAKSANA di PUSKESMAS
WAZ <-2, WHZ <-2, Weight Faltering

Evaluasi & Konseling MPASI tinggi protein hewani (minimal 1 butir telur/ hari)
Tatalaksana Redflag + Susu Formula  3 x 150ml

Timbang BB dalam 1 minggu


BB Naik
• 6-9 bln : >15
BB Tidak Naik
g/hari
• >9-12 bln : >12
g/hari
• >1-3 tahun : >8 g/hari RUJUK RSUD
• 4-6 tahun : >6 g/hari

• Kontrol ke Puskesmas setiap 2 minggu dan evaluasi + tatalaksana redflag


• Evaluasi Kenaikan BB dan status antropometri

WAZ > -2, dan WAZ < -2, dan KEMBALI KE POSYANDU
WHZ > -2, dan WHZ < -2, dan (Alur Tatalaksana di
FK ULM Weight Faltering (-) RSUD ULIN IDAI KALSEL
Weight Faltering (+) Posyandu) 50
TATALAKSANA di PUSKESMAS

JADWAL MAKAN GIZI BURUK

JAM ASUPAN JENIS + JUMLAH ASUPAN


06.00 F100 + Mineral Mix Sesuai dengan tatalaksana gizi buruk
08.00 F100 + Mineral Mix Sesuai dengan tatalaksana gizi buruk
10.00 F100 + Mineral Mix Sesuai dengan tatalaksana gizi buruk
12.00 F100 + Mineral Mix Sesuai dengan tatalaksana gizi buruk
14.00 F100 + Mineral Mix Sesuai dengan tatalaksana gizi buruk
16.00 F100 + Mineral Mix Sesuai dengan tatalaksana gizi buruk
18.00 F100 + Mineral Mix Sesuai dengan tatalaksana gizi buruk
20.00 F100 + Mineral Mix Sesuai dengan tatalaksana gizi buruk

FK ULM RSUD ULIN IDAI KALSEL 51


TATALAKSANA di PUSKESMAS
JADWAL MAKAN GIZI KURANG/ BB KURANG/ WEIGHT FALTERING DI
PUSKESMAS (SJARIF 2022)
USIA 6-9 BULAN
JAM ASUPAN JENIS + JUMLAH ASUPAN KETERANGAN
06.00 Susu Formula Follow Up Formula – PER>10%  150 ml Follow up formula  6- <12
bulan
08.00 Makan Pagi + ikan/ ayam/ daging/ telur Asupan makanan:
Konsumsi makanan:
10.00 Susu ASI • Minimal 1 butir telur/ hari
12.00 Makan Siang + ikan/ ayam/ daging/ telur • Ditambah protein hewani
lainnya (ikan/ ayam/
14.00 Susu Formula Follow Up Formula – PER>10%  150 ml daging/ telur)/ hari
16.00 Susu ASI
18.00 Susu Formula Follow Up Formula – PER>10%  150 ml
20.00 Susu ASI

FK ULM RSUD ULIN IDAI KALSEL 52


TATALAKSANA di PUSKESMAS
JADWAL MAKAN GIZI KURANG/ BB KURANG/ WEIGHT FALTERING DI
PUSKESMAS (SJARIF 2022)
USIA >9-12 BULAN
JAM ASUPAN JENIS + JUMLAH ASUPAN KETERANGAN
06.00 Susu Formula Follow Up Formula – PER>10%  150 ml Follow up formula  6- <12
bulan
08.00 Makan Pagi + ikan/ ayam/ daging/ telur Asupan makanan:
Konsumsi makanan:
10.00 Susu ASI • Minimal 1 butir telur/ hari
12.00 Makan Siang + ikan/ ayam/ daging/ telur • Ditambah protein hewani
lainnya (ikan/ ayam/
14.00 Susu Formula Follow Up Formula – PER>10%  150 ml daging/ telur)/ hari
16.00 Susu ASI
18.00 Makan Malam + ikan/ ayam/ daging/ telur
20.00 Susu Formula Follow Up Formula – PER>10%  150 ml

FK ULM RSUD ULIN IDAI KALSEL 53


TATALAKSANA di PUSKESMAS
JADWAL MAKAN GIZI KURANG/ BB KURANG/ WEIGHT FALTERING DI
PUSKESMAS (SJARIF 2022)
USIA >12-60 BULAN
JAM ASUPAN JENIS + JUMLAH ASUPAN KETERANGAN
06.00 Susu Formula Follow Up Formula – PER>10%  150 ml Follow up formula  >12
bulan
08.00 Makan Pagi + ikan/ ayam/ daging/ telur Asupan makanan:
Konsumsi makanan:
10.00 Snack Snack • Minimal 1 butir telur/ hari
12.00 Makan Siang + ikan/ ayam/ daging/ telur • Ditambah protein hewani
lainnya (ikan/ ayam/
14.00 Susu Formula Follow Up Formula – PER>10%  150 ml daging/ telur)/ hari
16.00 Snack Snack
18.00 Makan Malam + ikan/ ayam/ daging/ telur
20.00 Susu Formula Follow Up Formula – PER>10%  150 ml

FK ULM RSUD ULIN IDAI KALSEL 54


Jadwal Makan weight faltering/ BB
kurang/ gizi kurang di PUSKESMAS

Jam 06 Susu Formula PER > 10% Follow up 6-11 bulan


Growing up > 1 tahun
Jumlah maks 500 ml/hari
Jam 08 Makan pagi + ikan/ayam/daging/ telur ikan Minimal telur sebutir sehari
Jam 10 Snack Kue basah
Jam 12 Makan siang + ikan/ayam/daging/ telur ikan
Jam 14 Susu Formula PER > 10%
Jam 16 Snack Kue basah
Jam 18 Makan malam + ikan/ayam/daging/ telur ikan
Jam 20 Susu Formula PER > 10%

55
Tatalaksana Nutrisi di RSUD

HAZ < -2SD

WAZ < -2SD WAZ > -2SD

PKMK PER > 8.9% PKMK/ Formula Standar PER > 11%
Weight Gain > 10g/kg/hari Weight Gain 15-20g/kg/hari
56
Pedoman untuk SpA RSUD

Kelompok Kebutuhan Durasi


No usia Kategori Spesifikasi susu (mL/hari) pemberian
(hari)

1 0-12 bulan Stunting + gizi buruk (WHZ<-3) PKMK 1 kkal/cc 800 14

2 0-12 bulan Stunting + gizi kurang (WHZ<-2) PKMK 1 kkal/cc 500 14

3 0-12 bulan Stunting +gizi baik+BB kurang (WAZ<-2) PKMK 1 kkal/cc &PER ≥10% 500 (4 botol) 14

4 6-12 bulan Stunting +gizi baik+BB normal (WAZ ≥-2) Susu Formula PER ≥10% 500 (4 botol) 30

5 >12 bulan Stunting + gizi buruk (WHZ<-3) PKMK 1,5 kkal/cc 800 ( 4 botol) 14

6 >12 bulan Stunting + gizi kurang (WHZ<-2) PKMK 1,5 kkal/cc 600 (3 botol) 14

7 >12 bulan Stunting +gizi baik+BB kurang (WAZ<-2) PKMK 1 kkal/cc & PER ≥9-10% 500 14

8 >12 bulan Stunting +gizi baik+BB normal (WAZ ≥-2) Susu Growing-Up & PER ≥10% 750 30
TATALAKSANA di RSUD

Stunting + Gizi Buruk


RDA = 1200 kkal
Jam
06.00 PKMK 1,5 kkal/cc 100mL
09.00 PKMK 1,5 kkal/cc 100mL
12.00 PKMK 1,5 kkal/cc 100mL
15.00 PKMK 1,5 kkal/cc 100mL
18.00 PKMK 1,5 kkal/cc 100mL
21.00 PKMK 1,5 kkal/cc 100mL
24.00 PKMK 1,5 kkal/cc 100mL
03.00 PKMK 1,5 kkal/cc 100mL

FK ULM RSUD ULIN IDAI KALSEL 58


TATALAKSANA di RSUD

Stunting + Gizi baik + BB kurang


RDA 1000, 50% RDA = 500 kkal
Jam
06.00 PKMK 1 kkal/cc & PER ≥9-10%
08.00 Nasi, telur 1 butir
10.00 PKMK 1 kkal/cc & PER ≥9-10%
12.00 Nasi ayam
14.00 PKMK 1 kkal/cc & PER ≥9-10%
16.00 Nasi daging rendang
18.00 PKMK 1 kkal/cc & PER ≥9-10%
20.00 PKMK 1 kkal/cc & PER ≥9-10%

FK ULM RSUD ULIN IDAI KALSEL 59


Contoh Perhitungan Kebutuhan PKMK
AKG 6-11 bulan BB 9 kg AKG 1-3 tahun BB 13 kg
• Stunting + gizi buruk (WHZ <-3) • Stunting + gizi buruk (WHZ <-3)
• PKMK 1 kkal/cc 8 x 100 ml/hari • PKMK 1,5 kkal/cc 8 x 100 ml/hari
• 2 orang X 6 minggu x 800 ml • 10 orang X 6 minggu x 800 ml
• Stunting + gizi kurang (WHZ <-2) • Stunting + gizi kurang (WHZ <-2)
• PKMK 1 kkal/cc 5 x 100 ml/hari • PKMK 1,5 kkal/cc 5 x 100 ml/hari
• 8 orang x 4 minggu x 500 ml • 54 orang X 4 minggu x 500 ml
• Stunting + BB kurang (WAZ <-2) • Stunting + BB kurang (WAZ <-2)
• PKMK 1 kkal/cc & PER ≥10% 5 x 100 ml/hari • PKMK 1 kkal/cc & PER ≥10% 5 x 100 ml/hari
• 62 orang X 4 minggu x 500 ml • 350 orang x 4 minggu x 500 mL
• Stunting + BB WAZ ≥ -2 • Stunting + BB WAZ ≥ -2
• Susu Formula Follow- Up & PER ≥10% 500 ml perhari • Susu Formula Growing Up & PER ≥10% 500 ml per hari

60
Take Home Message
• Stunting membawa dampak negatif jangka Pendek & Panjang
• Stunting diawali dengan growth faltering
• Keluarga yang direncanakan menurunkan Stunting
• ASI dan MPASI berperan penting untuk mencegah stunting
• Pantau pertumbuhan untuk pencegahan & deteksi dini kemungkinan
malnutrisi

61
Terima kasih
13 September 2023
Hotel Roditha Banjarmasin
Pelatihan Pencegahan dan
Penanggulangan Stunting
Dokter Puskesmas dan Dokter Spesialis
Anak RSUD
Contoh Kasus
Tujuan
• Sistem rujukan mulai dari Posyandu sampai RSUD
• Posyandu: deteksi dini FTT, stunting, gizi kurang, gizi buruk
• Puskesmas:
• Ukur BB/PB/LK ulang dan dianalisis
• Ananamnesis, PF, lab penunjang
• Diagnosis dan tata laksana segera
• Masalah gizi : asuhan nutrisi pediatrik
• Apakah bisa ditata laksana di puskesmas, berapa lama, kapan merujuk
• RSUD: tugas Puskesmas ditambah:
• Membedakan stunted versus stunting
• Indikasi PKMK, termasuk meresepkan, order ke Instalasi Farmasi, memantau,
menghentikan
Kasus 1
• Rama, bayi laki-laki berusia 9 bulan dibawa ibunya ke Posyandu.
• Berat lahir 3000 g, panjang lahir 50 cm. Sejak lahir sampai usia 6
bulan mendapat ASI eksklusif
• Usia 6 bulan mulai diberikan pisang dan bubur susu. ASI
dihentikan karena ibu hamil kembali. Rama diberikan susu
formula.
Posyandu
• Rama, 9 bulan, laki-laki
• Berat 7.2 kg
• Panjang 68 cm
• Lingkar kepala 42 cm
• Berat usia 6 bulan: 6.8 kg

• Bagaimana plot BB dan TB pasien?


• Apa tatalaksana anda?
Tugas
• Terapkan system rujukan pada pasien
• Posyandu
• Puskesmas
• RSUD

• Tanyakan pada fasilitator anda mengenai hal berikut:


• Hasil penimbangan & pengukuran ulang puskesmas
• Data anamnesis & PF
• Data monitoring di Puskesmas/ RSUD
Puskesmas
• Mengukur BB, PB, LK ulang  didapatkan hasil yang sama
Asuhan Nutrisi Pediatrik
1. Evaluasi masalah gizi, status gizi & red flag
2. Menentukan RDA
3. Menentukan rute
4. Menentukan jenis makanan & preskripsi diet
5. Evaluasi dan monitoring
1. Anamnesis Tambahan
• Saat usia 6 bulan berat Rama 6.8 kg
• Rama makan 3 kali sehari berupa nasi tim saring dengan lauk tahu/
ikan/ wortel dan mendapat susu formula sebanyak 90-120 ml,
diberikan 4 kali perhari

Kesan kualitas dan


kuantitas kurang
1. Red flags
• Kakek Rama yang tinggal serumah mengalami batuk
sejak 4 bulan yang lalu. 1 minggu lalu mengalami
batuk darah dan berobat ke puskesmas, didiagnosis
TB dan sedang dalam pengobatan
Terdapat kontak TB erat:
Pasien dilakukan tes tuberculin dan skoring TB
Hasil tes tuberculin 10 mm
Diagnosis TB  terapi OAT
Tracing ayah & ibu
2. Status gizi
• BB/U: berat badan cukup
• PB/U: Panjang badan normal
2. Menghitung RDA
• Heoght age 6-7 bulan  RDA 110 kkal /kg/hari
• RDA = 110 x 8 = 880 kkal/ hari
3. Menentukan rute
• Oral
4. Jenis makanan & preskripsi diet
4. Preskripsi diet
RDA 880 kkal/hari
• Susu 50% = 440 kkal (660 ml/hari)
• Susu formula 3x150 ml dan 1x180 ml

• Makan 450 kkal/ hari


• 3 makan utama dan 1-2 selingan bergizi
Jadwal Makan
5. Monitoring dan evaluasi 2 minggu
a. Akseptabilitas baik
b. Tidak ada muntah/ diare/ efek samping obat
c. Berat badan naik 250 g

Kenaikan berat badan adekuat (usia tinggi): Lanjutkan tatalaksana


Usia 1-3 bulan: 25-30 g/hari di Puskesmas
Usia 4-6 bulan: 20 g/hari
Usia 7-9 bulan: 15 g/hari
Usia 10-12 bulan: 10 g/hari
Usia 1-5 tahun: 6-8 g/hari
Bila pasien perlu di rujuk ke RSUD – Asuhan
nutrisi pediatrik
1. Evaluasi masalah gizi, status gizi & red flag
2. Menentukan RDA
3. Menentukan rute
4. Menentukan jenis makanan & preskripsi diet
5. Evaluasi dan monitoring
ANP Langkah 1,2,3 sama
ANP 4. Preskripsi diet
Diet 880 kkal/ hari
• Susu 50% = 440 kkal
• ONS 4x125 ml (500 ml/hari)

• Makan 400 kkal/hari


• 3 makan utama
ANP 4. Preskripsi diet
• Menghitung kebutuhan PKMK
• ONS 1kkal/ml
• Bentuk cair: 1 botol @ 125 ml  dibutuhkan 4x125 ml (4 botol)
• Untuk 14 hari dibutuhkan 56 botol
Preskripsi ONS (PKMK)
5. Monitoring & evaluasi 2 minggu
• Akseptabilitas: baik
• Toleransi: tidak ada muntah/ diare
• Efektivitas (kenaikan BB)

Kenaikan berat badan adekuat (usia tinggi):


Usia 1-3 bulan: 25-30 g/hari
Usia 4-6 bulan: 20 g/hari
Usia 7-9 bulan: 15 g/hari
Usia 10-12 bulan: 10 g/hari
Usia 1-5 tahun: 6-8 g/hari
Selamat Mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai