Anda di halaman 1dari 21

“SKRINING LAYAK HAMIL”

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi


Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan

Disampaikan pada
Rapat Pembentukan Jejaring Skrining Layak Hamil, Antenatal Care (ANC) dan Stunting
Hotel Roditha Banjarmasin, 13-14 September 2023
LATAR BELAKANG

Kematian Ibu Kematian Bayi Baru Lahir


1-2 ibu meninggal setiap 1 jam 8 Bayi Baru Lahir meninggal
setiap 1 jam
tertinggi ke 2 di ASEAN

Kematian Bayi Baru Lahir


Pernikahan Anak pada ibu dibawah usia 20 tahun 3x lipat dibandingkan
No 2 tertinggi di ASEAN ibu usia 20-29 tahun (SDKI, 2017)

Stunting Kematian Bayi


1 dari 4 Anak mengalami stunting 13-14 Bayi meninggal setiap 1 jam
Untuk mencegah kematian pada ibu dan bayi, Kemenkes melaksanakan 4
Strategi Utama

STRATEGI PENYELAMATAN IBU DAN BAYI

1 2 3 4
Masa Sebelum Masa Kehamilan Masa Persalinan dan Masa Pasca
Hamil bayi baru lahir Persalinan
Edukasi gizi dan kesehatan Mencegah komplikasi dan Seluruh penolong persalinan Edukasi dan pelayanan esensial
reproduksi bagi remaja putri, melakukan deteksi dini & memiliki pengetahuan, bagi ibu nifas dan bayi serta
calon pengantin dan dan perawatan penyulit kehamilan keterampilan, dan peralatan yang tatalaksana pra rujukan dan
pasangan usia subur tentang dengan tepat. memadai untuk melaksanakan rujukan.
perencanan kehamilan sehat; persalinan yang bersih dan aman,
deteksi dini / skrining dan serta pelayanan komplikasi dan
pelayanan kesehatan kegawatdaruratan ibu dan bayi.

Pelayanan kesehatan primer dan rujukan

Pemenuhan hak dasar setiap perempuan dan anak

3
PROGRAM PENURUNAN AKI AKB
Level Program Sasaran
Gerakan masyarakat sayangi ibu hamil
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
Masyarakat 1 Strategi komunikasi perubahan prilaku sayangi ibu hamil, Media kelas ibu hamil, Penyebarluasan informasi media
baru lahir
edukasi, Jambore kader.
Skrining layak hamil
2 Catin dan PUS Perempuan
Catin dan Pasangan Usia Subur Perempuan melakukan skrining layak hamil
Tatalaksana Catin dan PUS Perempuan Tidak Layak Hamil Catin dan PUS Perempuan
3
Pelayanan KB, penanganan masalah kesehatan (anemia, hipertensi, obsesitas)
Skrining kehamilan
4 Ibu hamil
Pelaksanaan antenatal care dengan dokter, termasuk skrining preeclampsia, IMT dan penggunaan USG
FKTP Tatalaksana ibu hamil komplikasi medis
5 Ibu hamil
Rujukan ibu hamil dengan komplikasi termasuk preeklampsia, obesitas dan diabetes
Skrining bayi baru lahir
6 Bayi baru lahir
Pelayanan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Skrining Penyakit Jantung Bawaan (PJB) kritis
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
7 Persalinan normal (*persalinan dengan penyulit untuk daerah terpencil), manajemen BBLR ≥ 2.000 gram – 2.500 baru lahir
gram
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensi (PONEK)
FKRTL 8 baru lahir
Persalinan dengan penyulit, manajemen BBLR < 2.000 gram

Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi


Program Bantu Rujuk
9 baru lahir
Sistem Informasi Rujukan pelayanan maternal neonatal (termasuk Sisrute), penyediaan Tempat Tunggu Kelahiran

Dashboard AKI AKB


Data kematian (MPDN) Cakupan Intervensi (Komdat kesmas, BPJS Kes) Kesiapan Faskes (ASPAK, SISDM) 4
Pentingnya Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Dalam Mendukung Penurunan AKI, AKB, Stunting (1)

Permasalahan Kesehatan Indonesia


1 dari 3 Wanita Usia Subur mengalami Kurang Energi Kematian Ibu
Masalah kronis**
1 dari 3 Remaja mengalami Anemia**
Gizi 1 dari 4 WUS mengalami Anemia (22,7%)*
1 dari 3 Wanita Dewasa mengalami Obesitas**
Kematian Bayi
Ibu Rumah Tangga menempati urutan ke 2 tertinggi penderita
Penyakit HIV/AIDS****
Menular 0,4% perempuan menderita Tuberkulosis**
0.39% perempuan menderita Hepatitis** Stunting
36,8% perempuan > 18 tahun mengalami Hipertensi**
Penyakit
Tidak 1,78% perempuan menderita Diabetes Millitus**
Menular Gangguan pertumbuhan
1,6% perempuan mengalami penyakit jantung** dan Perkembangan Anak
~30% kasus Kehamilan 4 Terlalu (Terlalu Tua, Terlalu Muda,
Terlalu Dekat, & Terlalu banyak)* ~1.500.000
Lainnya
7% kejadian Kehamilan Tidak Diinginkan*** ~350.000 Perceraian
Sumber: *Riskesdas 2013; **Riskesdas 2018; ***SDKI 2017; Laporan perkembangan HIV/AIDS 2021
Pentingnya Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Dalam Mendukung Penurunan AKI, AKB, Stunting (2)
Masyarakat menganggap
amil kehamilan kedua dan
ama seterusnya lebih mudah dan
n tidak berisiko daripada
kehamilan pertama

Penting melakukan
perencanaan
kehamilan (skrining
layak hamil) sehingga
dapat menjalani
kehamilan dan
persalinan yang sehat
dan selamat serta
memperoleh bayi yang
sehat
Calon pengantin perlu perencanaan yang baik untuk layak hamil melalui enam kondisi
ideal hamil sehat
Kondisi Ideal untuk Hamil Sehat

Ideal : 20-35 tahun


Usia ‒ Usia < 20 tahun : Tunda kehamilan
‒ Usia > 35 tahun : Dianjurkan tidak hamil lagi. (Jika belum mempunyai anak, boleh hamil dalam pengawasan).

Jumlah Anak Ideal : < 3 orang (Jika ≥ 3 orang: dianjurkan tidak hamil lagi)

Jarak Kehamilan Ideal : > 2 tahun (Jika < 2 tahun: tunda kehamilan sampai usia anak 2 tahun)

Ideal : IMT 18,5 – 24,9 (normal), LiLA > 23,5 cm


‒ IMT < 18,5 dan LiLA < 23,5 (KEK): tunda kehamilan
Indeks Masa Tubuh ‒ IMT > 25,0 – 27,0 (kelebihan BB tingkat ringan)
‒ IMT > 27,0 (kelebihan BB tingkat berat /obesitas): Tunda kehamilan

Riwayat Kehamilan Ideal : Tidak ada Riwayat Kehamilan yang buruk sebelumnya. (Riwayat preeklamsia; sectio; dll)

Ideal: Tidak mempunyai masalah kesehatan


‒ Jika mempunyai masalah kesehatan: tunda kehamilan dan lakukan pengobatan sampai sembuh atau terkontrol dibawah
pengawasan.
Kondisi Kesehatan ‒ Kondisi yang diperhatikan: Kadar Hb, Penyakit menular (HIV, Sifilis, Hepatitis B, TB dll); Penyakit tidak menular (DM,
Hipertensi, Jantung, Auto imun, kanker, dll); Kesehatan Jiwa; Penyakit Genetik: Talasemia, Hemofilia

7
KEHAMILAN IDEAL VS KEHAMILAN YANG TIDAK
DIINGINKAN
KEHAMILAN IDEAL KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN
Kehamilan yang ideal adalah Dapat terjadi pada:
kehamilan yang direncanakan, • Tidak menggunakan kontrasepsi padahal
diinginkan, dan dijaga tidak ingin hamil
perkembangannya secara baik • Telah menggunakan kontrasepsi namun
mengalami kegagalan
• Akibat hubungan seks pranikah

Kehamilan yang tidak diinginkan dapat berdampak negatif pada kondisi ibu dan anak
karena dapat terjadi :
• pengabaian kesehatan ibu dan anak saat proses kehamilan, persalinan dan nifas;
• potensi pengguguran kandungan yang tidak aman,
• melahirkan anak yang tidak sehat
• pengabaian terhadap hak-hak anak.
Pelayanan Kesehatan Reproduksi masa Sebelum Hamil
Dalam Mendukung Penurunan AKI, AKB, Stunting

• Bimbingan perkawinan (KUA/Lembaga Agama)


KIE Kesehatan
Reproduksi • Aplikasi Kescatin (Buku Saku)
• Konseling Individu /Pasangan (Puskesmas)

Calon Pengantin
Layak Persiapan kehamilan sehat
Pemeriksaan
Tatalaksana
Kesehatan/
masalah
Skrining Layak Hamil Berisiko Tinggi kesehatan
Tidak • 4T: Terlalu Muda, Terlalu
Layak Tua, Terlalu Dekat, Terlalu
Banyak
• Masalah kesehatan
Berencana Hamil
Pelayanan KB
Pasangan Usia Tidak Berencana Hamil
Subur • Penyuluhan (Posyandu, K3 Perkantoran)
KIE Kesehatan • Aplikasi Kescatin (Buku Saku)
Reproduksi
• Konseling Individu /Pasangan (Puskesmas)
KIE KESEHATAN REPRODUKSI BAGI CATIN DAN PUS

Buku Saku Bagi Penyuluh


Tujuan Pernikahan
Lembar Balik dan Buku Saku
• Meningkatkan “Merencanakan Kehamilan Sehat” Bagi
PUS PUS
pengetahuan calon
pengantin dan PUS terkait
kesehatan dan hak
reproduksi,
mempersiapkan kehamilan
Aplikasi Kescatin
yang sehat, penyakit-
penyakit yang perlu
diwaspadai, pencegahan Buku Saku Kespro dan Kartu
KDRT, serta informasi Catin Sehat bagi Catin

lainnya yang dibutuhkan


oleh catin dan PUS
• Meningkatkan kesadaran
calon pengantin dan PUS
dalam menjaga kesehatan
diri dan pasangan serta
calon bayi yang akan
Lembar Balik Kespro b
dilahirkan Petunjuk Pelaksanaan KIE
Catin
Kespro dan Seksual Bagi Catin 10
PEMERIKSAAN KESEHATAN BAGI CATIN DAN PUS

Tujuan
• untuk mengetahui status
kesehatan calon pengantin
dan PUS
• bila calon pengantin atau
PUS mempunyai masalah
kesehatan dapat
diobati/dikontrol
• mencegah penularan
penyakit kepada pasangan
• mempersiapkan kehidupan
rumah tangga yang sehat
• mempersiapkan kehamilan
dan menghasilkan
keturunan yang sehat dan • Hasil pemeriksaan merupakan rahasia medis
berkualitas • Apapun hasil pemeriksaan kesehatan pada calon pengantin tidak menghalangi pasangan
untuk melangsungkan pernikahan
SKRINING LAYAK HAMIL BAGI PUS

Posyandu
• Layak untuk hamil
TANTANGAN • KIE Kespro
• Skreening
• Dapat hamil dalam
layak hamil pengawasan
• Mengoptimalkan dgn aplikasi
• Hasil screening akan • Tidak boleh hamil
penggunaan kescatin
dapat dipantau oleh karena berisiko
• Jumlah PUS teknologi, dengan petugas Kesehatan
terhadap
kesehatannya
banyak pengembangan dan di e kohort
• PUS pemanfaatan kesehatan usia
perempuan aplikasi kescatin produktif
yang dilakukan
Rujuk Puskesmas
banyak • Bagi PUS
mempunyai secara mandiri oleh Perempuan yang Pemeriksaan
permasalahan PUS dan data akan berisiko dilakukan Hamil sehat Kesehatan
kesehatan terintegrasi ke e pemeriksaan lanjutan
Layak hamil
- Gizi dan anemia
kohort oleh petugas - Pemeriksaan atas
• Pelaksanaan dapat Kesehatan • Tatalaksana indikasi (penyakit
dilakukan di • Edukasi dan kronis, penyakit
Posyandu Pelayanan
Tidak Layak
Hamil menular dan
KB
penyakit genetik)

Jumlah Ibu hamil Risti jadi berkurang

Ibu dan Bayi Sehat


SKRINING LAYAK HAMIL

• Skrining layak hamil adalah serangkaian kegiatan untuk menemukan adanya faktor
risiko dan masalah kesehatan pada catin dan PUS dengan menggunakan aplikasi
kescatin
• Pelaksanaan skrining layak hamil dengan aplikasi kescatin dapat dilakukan secara
mandiri oleh calon pengantin/pasangan usia subur atau dengan bantuan petugas
Kesehatan/kader.
• Catin/PUS dapat mengetahui status kesehatannya dengan mengisi aplikasi kescatin
sehingga terdeteksi masalah kesehatan yang mempengaruhi kehamilannya lebih awal.
• Jika hasil skrining mandiri menunjukkan adanya risiko atau masalah kesehatan,
maka akan ditindaklanjuti oleh petugas kesehatan di puskesmas atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya untuk dilakukan pemeriksaan / tatalaksana lebih lanjut.
PENTINGNYA SKRINING LAYAK HAMIL

1. Untuk Mendeteksi Faktor Risiko :


1. Risiko 4 T (Terlalu Muda Usia < 20 Tahun, Terlalu Tua Usia >35 Tahun, Terlalu Dekat Jarak Kehamilan <
2 Tahun Dan Terlalu Banyak Jumlah Anak > 3)
2. Masalah Kesehatan Seperti ALKI (Anemia, Lila <23,5 Cm, Penyakit Kronis, Infeksi), Masalah Organ
Reproduksi (Spt Gangguan Haid/Menstruasi ), Dan Masalah Kesehatan Jiwa
2. Bagi yang mempunyai risiko atau masalah kesehatan maka dapat dilakukan intervensi atau
tatalaksana lebih awal hingga risiko atau masalah kesehatannya sembuh atau terkontrol agar
dapat menjalani kehamilan yang sehat.
3. Sebelum faktor risiko dan masalah Kesehatan teratasi dipastikan menggunakan kontrasepsi untuk
menghindari kehamilan yang tidak
4. Petugas kesehatan dapat merekomendasikan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan atau ke
pelayanan rujukan jika diperlukan.
SASARAN SKRINING LAYAK HAMIL

• Pasangan Calon Pengantin :


• Calon pengantin (catin) adalah perempuan dan laki-laki yang akan
melangsungkan perkawinan
• Dilakukan idealnya 3 bulan sebelum pernikahan
• Pasangan Usia Subur :
• Adalah pasangan suami istri dimana istrinya berusia antara
15 -49 tahun,
• Dilakukan secara berkala 1 tahun sekali
Aplikasi kescatin
 Aplikasi dapat diisi secara Aplikasi Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin dan Pasangan Usia Subur Berbasis
mandiri oleh catin Android

 Data yang sudah diisi sudah


dibridging / terkirim
Aplikasi Kescatin E Kohort Kesehatan Reproduksi
secara otomatis ke e-kohort
kesehatan usia produktif
yang diakses oleh petugas
kesehatan di Puskesmas

 Aplikasi dapat didownload


dilink Data terkirim
https://www.youtube.com/w
atch?v=q3XANu2OEik

Data dianalisa dan ditindak


Calon Pengantin dan PUS Mengisi lanjuti pemeriksaan oleh
secara mandiri data kesehatan tenaga kesehatan

16
RENCANA TINDAK LANJUT
SKRINING LAYAK HAMIL BAGI WUS MENIKAH

PUS
Perempuan Ber-KB

•Edukasi
•Pemeriksaan kesehatan
Cek layak Tidak Layak Hamil •Pengobatan/Tatalaksana
hamil mandiri E-Kohort dengan penyakit •Pemakaianan kontrasepsi
(aplikasi
kescatin)
Data dianalisa
oleh bidan Tidak ber- Tidak Layak Hamil Edukasi KB
dengan 4T
penanggung KB
jawab wilayah

Tidak Menginginkan Kehamilan


Layak Hamil
Menginginkan Kehamilan

Pemeriksaan lanjutan
Dapat segera merencanakan kehamilan
E- KOHORT
KESEHATAN
USIA
PRODUKTIF
Metrik yang akan dipantau jika disetujui Ada dan sudah bersistem

MONITORING PROGRAM AKI AKB Ada tetapi masih manual Belum ada sama sekali

INTERVENSI INPUT Output Outcome IMPACT

Catin PUS Perempuan


mendapat mendapatkan
1 Skrining layak hamil Puskesmas memberikan pelayanan kespro catin Puskesmas melaksanakan skrining layak hamil pelayanan skrining layak
kesehatan hamil

Tatalaksana P-PUS tidak % PUS 4T ber-KB


2 Puskesmas mampu melaksanakan KB/ KBPP Penurunan Ibu Hamil 4T
layak hamil % PUS ALKI ber-KB
Penurunan ibu hamil dengan
masalah kesehatan
% Ibu hamil diperiksa K1
3 Skrining kehamilan Puskesmas memiliki USG Puskesmas memiliki Dokter terlatih USG Penurunan % Ibu hamil
dan K5 oleh dokter
komplikasi medis

Tatalaksana ibu hamil Puskesmas memiliki dokter terlatih blended Puskesmas memiliki bidan terlatih blended learning % Ibu hamil dengan
4 komplikasi medis learning KIA KIA komplikasi dirujuk

% Bayi baru lahir diperiksa 3 Penurunan % Bayi baru lahir


5 Skrining bayi baru lahir Puskesmas memiliki tenaga terlatih MTBS Puskesmas memiliki infant pulse oxymeter
kali komplikasi

Pelayanan Obstetri Puskesmas memiliki obat: Oxytocin, Methergine, Puskesmas memiliki alkes:, incubator, infant Puskesmas Penurunan % Ibu bersalin
Nifedipine, MgSO4, Ca glukonas, ampicillin, memiliki % Ibu bersalin di Puskesmas komplikasi Penurunan Angka Kematian
6 Neonatal Emergensi Dasar warmer, syringe pump, infant t piece
gentamycin, Phenobarbital, Diazepam, Vit K1 resuscitator, resuscitator dewasa. dokter > 2 PONED Ibu dan Bayi
(PONED)

Pelayanan Obstetri Peningkatan % SC emergensi


RS memiliki Sp.OG, RS memiliki UGD RS memiliki Bank % Ibu dengan komplikasi,
7 Neonatal Emergensi RS memiliki NICU respon time 30 menit
Sp.A dan Sp.An PONEK Darah bersalin di RS PONEK
Komprehensif (PONEK)

Jumlah Puskesmas/ RS Jumlah Kab/Kota % Ibu hamil dan BBL


8 Jumlah Kab/Kota memiliki komplikasi dirujuk dengan
Program Bantu Rujuk pemanfaatan Sistem Informasi menyediakan tempat tunggu
program bantu rujuk Sistem Informasi Rujukan
Rujukan kelahiran

Pedoman % Ibu hamil dan bayi baru lahir % Ibu hamil dan BBL yang
Dokumen strategi komunikasi Pedoman pendampingan Puskesmas melaksanakan
9 Gerakan masyarakat perubahan prilaku ibu hamil
pelaksanaan
ibu hamil oleh kader kelas ibu hamil dengan factor risiko didampingi dirujuk Death on Arrival
sayangi ibu hamil kampanye kader kesehatan
(DOA) di RS

% RS
Kab/Kota
Audit Maternal Perinatal Jumlah RS yang melaporkan kematian ibu dan Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan orietasi melalkukan audit
10 melakukan
Surveilans dan Respons BBL AMPSR kematian ibu dan
AMPSR
BBL 19
PEMANTAUAN
Nama Indikator Definisi Operasinal Cara Perhitungan
Pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah yang istrinya Jumlah absolut pasangan suami istri yang terikat
berusia antara 15-49 tahun dalam perkawinan yang sah yang istrinya berusia
PUS Berdasarkan sasaran proyeksi Program Kementerian Kesehatan: 17% dari antara 15-49 tahun
jumlah penduduk

PUS PEREMPUAN PUS perempuan yang melakukan skrinig layak hamil baik mandiri maupun melalui Jumlah Absolut PUS perempuan yang dilakukan
YANG DILAKUKAN petugas kesehatan skrining layak hamil / jumlah PUS
SKRINIG LAYAK
HAMIL
PUS yang istrinya memenuhi minimal salah satu kriteria "4 Terlalu": (1) Jumlah absolut PUS yang istrinya memenuhi
berusia < 20 tahun, (2) berusia > 35 tahun, (3) telah memiliki anak hidup ≥ 3 minimal salah satu kriteria "4 Terlalu"
PUS 4T orang, atau (4) usia anak terakhir < 2 tahun

PUS yang istrinya mengalami salah satu dari gejala: anemia, LiLa <23,5, Jumlah absolut PUS yang istrinya mengalami
PUS ALKI penyakit kronis, atau IMS salah satu dari gejala: anemia, LiLa <23,5,
penyakit kronis, atau IMS
PUS yang istrinya memenuhi minimal salah satu kriteria "4 Terlalu" yang Jumlah absolut PUS 4T yang sedang memakai
saat ini sedang memakai alat dan obat kontrasepsi (alokon) untuk alokon dan masih terlindungi oleh alokon
PUS 4T Ber-KB menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan, dan masih terlindungi / Jumlah PUS 4T x 100%
oleh alokon
PUS yang istrinya mengalami salah satu dari gejala: anemia, LiLa <23,5, Jumlah absolut PUS ALKI yang sedang memakai
penyakit kronis, atau IMS, yang saat ini sedang memakai alat dan obat alokon dan masih terlindungi oleh alokon
PUS ALKI Ber-KB kontrasepsi (alokon) untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri / Jumlah PUS ALKI x 100%
kesuburan, dan masih terlindungi oleh alokon
Rencanakan Kehamilan Sehat Bagi Catin & PUS
Untuk Mewujudkan Generasi Sehat Berkualitas

- TERIMA KASIH -

Anda mungkin juga menyukai