Anda di halaman 1dari 47

SKRINING LAYAK HAMIL

& KEHAMILAN (ANC)


DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
LATAR BELAKANG

Kematian Ibu Kematian Bayi Baru Lahir


1-2 ibu meninggal setiap 1 jam 8 Bayi Baru Lahir meninggal
setiap 1 jam
tertinggi ke 2 di ASEAN

Kematian Bayi Baru Lahir


Pernikahan Anak pada ibu dibawah usia 20 tahun 3x lipat dibandingkan
No 2 tertinggi di ASEAN ibu usia 20-29 tahun (SDKI, 2017)

Stunting Kematian Bayi


1 dari 4 Anak mengalami stunting 13-14 Bayi meninggal setiap 1 jam
Untuk mencegah kematian pada ibu dan bayi, Kemenkes melaksanakan 4
Strategi Utama

STRATEGI PENYELAMATAN IBU DAN BAYI

1 2 3 4
Masa Sebelum Masa Kehamilan Masa Persalinan dan Masa Pasca
Hamil bayi baru lahir Persalinan
Edukasi gizi dan kesehatan Mencegah komplikasi dan Seluruh penolong persalinan memiliki Edukasi dan pelayanan esensial bagi
reproduksi bagi remaja putri, calon melakukan deteksi dini & pengetahuan, keterampilan, dan ibu nifas dan bayi serta tatalaksana pra
pengantin dan dan pasangan usia perawatan penyulit kehamilan peralatan yang memadai untuk rujukan dan rujukan.
subur tentang perencanan dengan tepat. melaksanakan persalinan yang bersih
kehamilan sehat; deteksi dini / dan aman, serta pelayanan komplikasi
skrining dan pelayanan kesehatan dan kegawatdaruratan ibu dan bayi.

Pelayanan kesehatan primer dan rujukan

Pemenuhan hak dasar setiap perempuan dan anak


Program penurunan AKI AKB
Level Program Sasaran
Gerakan masyarakat sayangi ibu hamil
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
Masyarakat 1 Strategi komunikasi perubahan prilaku sayangi ibu hamil, Media kelas ibu hamil, Penyebarluasan informasi media
baru lahir
edukasi, Jambore kader.
Skrining layak hamil
2 Catin dan PUS Perempuan
Catin dan Pasangan Usia Subur Perempuan melakukan skrining layak hamil
Tatalaksana Catin dan PUS Perempuan Tidak Layak Hamil Catin dan PUS Perempuan
3
Pelayanan KB, penanganan masalah kesehatan (anemia, hipertensi, obsesitas)
Skrining kehamilan
4 Ibu hamil
Pelaksanaan antenatal care dengan dokter, termasuk skrining preeclampsia, IMT dan penggunaan USG
FKTP Tatalaksana ibu hamil komplikasi medis
5 Ibu hamil
Rujukan ibu hamil dengan komplikasi termasuk preeklampsia, obesitas dan diabetes
Skrining bayi baru lahir
6 Bayi baru lahir
Pelayanan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Skrining Penyakit Jantung Bawaan (PJB) kritis
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
7 Persalinan normal (*persalinan dengan penyulit untuk daerah terpencil), manajemen BBLR ≥ 2.000 gram – 2.500 baru lahir
gram
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensi (PONEK)
FKRTL 8 baru lahir
Persalinan dengan penyulit, manajemen BBLR < 2.000 gram

Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi


Program Bantu Rujuk
9 baru lahir
Sistem Informasi Rujukan pelayanan maternal neonatal (termasuk Sisrute), penyediaan Tempat Tunggu Kelahiran
Remaja

Masa Sebelum
Calon Pengantin
Hamil Skrining
Layak Hamil
Pasangan Usia
Masa Hamil
Subur

Permenkes No. 21 Persalinan


Skrining
Kehamilan
Tahun 2021 Masa Sesudah (ANC)
Melahirkan TUJUAN
1. menyiapkan kesehatan remaja, calon pengantin, dan/atau pasangan usia
subur pada masa sebelum hamil;
Pelayanan 2. menjamin kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang
Kontrasepsi sehat dan berkualitas;
3. menjamin tercapainya kualitas hidup dan pemenuhan hak-hak reproduksi;
Pelayanan 4. menjamin kualitas Pelayanan Kontrasepsi; dan
Kesehatan 5. mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu
Seksual dan bayi baru lahir.
SKRINING LAYAK HAMIL
Pentingnya Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Dalam Mendukung Penurunan AKI, AKB, Stunting (1)

Permasalahan Kesehatan Indonesia


1 dari 3 Wanita Usia Subur mengalami Kurang Energi Kematian Ibu
kronis**
Masalah Gizi 1 dari 3 Remaja mengalami Anemia**
1 dari 4 WUS mengalami Anemia (22,7%)*
1 dari 3 Wanita Dewasa mengalami Obesitas**
Kematian Bayi
Ibu Rumah Tangga menempati urutan ke 2 tertinggi penderita
Penyakit HIV/AIDS****
Menular 0,4% perempuan menderita Tuberkulosis**
0.39% perempuan menderita Hepatitis** Stunting
36,8% perempuan > 18 tahun mengalami Hipertensi**
Penyakit
Tidak 1,78% perempuan menderita Diabetes Millitus**
Menular Gangguan pertumbuhan
1,6% perempuan mengalami penyakit jantung** dan Perkembangan Anak
~30% kasus Kehamilan 4 Terlalu (Terlalu Tua, Terlalu Muda,
Terlalu Dekat, & Terlalu banyak)* ~1.500.000
Lainnya
7% kejadian Kehamilan Tidak Diinginkan*** ~350.000 Perceraian
Sumber: *Riskesdas 2013; **Riskesdas 2018; ***SDKI 2017; Laporan perkembangan HIV/AIDS 2021
Pentingnya Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Dalam Mendukung Penurunan AKI, AKB, Stunting (2)

Banyaknya calon pengantin


dan PUS Perempuan dengan
masalah kesehatan yang
berisiko jika hamil
Penting melakukan
perencanaan
kehamilan (skrining
layak hamil) sehingga
dapat menjalani
70% Catin akan hamil dalam
1 tahun pertama setelah kehamilan dan
pernikahan persalinan yang sehat
dan selamat serta
memperoleh bayi yang
sehat
Masyarakat menganggap
kehamilan kedua dan
seterusnya lebih mudah dan
tidak berisiko daripada
kehamilan pertama
Calon pengantin perlu perencanaan yang baik untuk layak hamil melalui enam kondisi
ideal hamil sehat
Kondisi Ideal untuk Hamil Sehat

Ideal : 20-35 tahun


Usia ‒ Usia < 20 tahun : Tunda kehamilan
‒ Usia > 35 tahun : Dianjurkan tidak hamil lagi. (Jika belum mempunyai anak, boleh hamil dalam pengawasan).

Jumlah Anak Ideal : < 3 orang (Jika ≥ 3 orang: dianjurkan tidak hamil lagi)

Jarak Kehamilan Ideal : > 2 tahun (Jika < 2 tahun: tunda kehamilan sampai usia anak 2 tahun)

Ideal : IMT 18,5 – 24,9 (normal), LiLA > 23,5 cm


‒ IMT < 18,5 dan LiLA < 23,5 (KEK): tunda kehamilan
Indeks Masa Tubuh ‒ IMT > 25,0 – 27,0 (kelebihan BB tingkat ringan)
‒ IMT > 27,0 (kelebihan BB tingkat berat /obesitas): Tunda kehamilan

Riwayat Kehamilan Ideal : Tidak ada Riwayat Kehamilan yang buruk sebelumnya. (Riwayat preeklamsia; sectio; dll)

Ideal: Tidak mempunyai masalah kesehatan


‒ Jika mempunyai masalah kesehatan: tunda kehamilan dan lakukan pengobatan sampai sembuh atau terkontrol dibawah
pengawasan.
Kondisi Kesehatan ‒ Kondisi yang diperhatikan: Kadar Hb, Penyakit menular (HIV, Sifilis, Hepatitis B, TB dll); Penyakit tidak menular (DM,
Hipertensi, Jantung, Auto imun, kanker, dll); Kesehatan Jiwa; Penyakit Genetik: Talasemia, Hemofilia

9
Pelayanan Kesehatan Reproduksi masa Sebelum Hamil
Dalam Mendukung Penurunan AKI, AKB, Stunting

• Bimbingan perkawinan (KUA/Lembaga Agama)


KIE Kesehatan
Reproduksi • Aplikasi Kescatin (Buku Saku)
• Konseling Individu /Pasangan (Puskesmas)

Calon Pengantin
Layak Persiapan kehamilan sehat
Pemeriksaan
Tatalaksana
Kesehatan/
masalah
Skrining Layak Hamil Berisiko Tinggi kesehatan
Tidak • 4T: Terlalu Muda, Terlalu
Layak Tua, Terlalu Dekat, Terlalu
Banyak
• Masalah kesehatan
Berencana Hamil
Pelayanan KB
Pasangan Usia Tidak Berencana Hamil
Subur • Penyuluhan (Posyandu, K3 Perkantoran)
KIE Kesehatan • Aplikasi Kescatin (Buku Saku)
Reproduksi
• Konseling Individu /Pasangan (Puskesmas)
Pemeriksaan kesehatan bagi catin dan PUS

Tujuan
• untuk mengetahui status
kesehatan calon pengantin
dan PUS
• bila calon pengantin atau
PUS mempunyai masalah
kesehatan dapat
diobati/dikontrol
• mencegah penularan
penyakit kepada pasangan
• mempersiapkan kehidupan
rumah tangga yang sehat
• mempersiapkan kehamilan
dan menghasilkan
keturunan yang sehat dan • Hasil pemeriksaan merupakan rahasia medis
berkualitas • Apapun hasil pemeriksaan kesehatan pada calon pengantin tidak menghalangi pasangan untuk
melangsungkan pernikahan
Pemeriksaan Kesehatan dan Konseling bagi Calon Pengantin Laki-laki dan Perempuan
dilakukan di Fasilitas Layanan Kesehatan (Puskesmas)
Puskesmas Pelayanan Rincian
Lokasi (Pemeriksaan Kesehatan dan Anamnesis • Keluhan kesehatan
dilanjutkan Konseling) • Riwayat penyakit
• Faktor risiko kesehatan
• Deteksi dini masalah kesehatan jiwa
Petugas Dokter, Bidan, Perawat
Pemeriksaan Fisik • Tanda vital
• Status gizi
• Pemeriksaan fisik lengkap (sesuai indikasi medis)
• Mengetahui status kesehatan.
Pemeriksaan • Wajib : Hb
• Bila ada masalah dapat diobati / penunjang • Sesuai indikasi:
dikontrol. Gol. Darah-Rhesus; Gula darah; HIV; IMS; Hepatitis B;
Thalasemia (MCH, MCV, MCHC); TORCH (untuk catin
• Mencegah penularan penyakit kepada perempuan); IVA/pap smear (untuk catin perempuan yang sudah
pasangan. pernah menikah);
Tujuan • Mempersiapkan kehidupan rumah Tatalaksana • Konseling kesehatan reproduksi
tangga yang sehat. • Pemberian tablet tambah darah (TTD) (untuk catin perempuan)
• Skrining & imunisasi Tetanus difteri (Td) (untuk catin perempuan)
• Mempersiapkan kehamilan dan • Pengobatan/terapi sesuai permasalahan kesehatan
menghasilkan keturunan yang sehat dan
berkualitas.

Waktu 3 Bulan sebelum menikah • Hasil pemeriksaan merupakan rahasia medis


• Apapun hasil pemeriksaan kesehatan pada calon pengantin tidak menghalangi pasangan
untuk melangsungkan pernikahan
Buku Saku, lembar balik, aplikasi kescatin • Pemberi Pelayanan : Puskesmas (dokter, bidan, perawat, petugas gizi, petugas lab)
Media • Pembiayaan diharapkan gratis, saat ini baru di beberapa daerah yang membiayai melaui APBD
12
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Catin di Puskesmas

Pelaksanaan pelayanan dilakukan secara individual (terpisah antara calon pengantin laki-
laki dan perempuan) untuk menjaga privasi klien, namun untuk pemberian KIE Kespro
1 dapat dilakukan bersamaan

2 Pemberian surat keterangan telah melakukan pemeriksaan, hanya tercantum


keterangan bahwa catin tersebut telah diperiksa, tidak dicantumkan hasil pemeriksaan.

Hasil pemeriksaan merupakan rahasia medis yang hanya boleh disampaikan kepada klien
3 atau catin yang diperiksa

Konseling dan tatalaksana sesuai hasil temuan medis dilakukan secara individual dan
4 ditindaklanjuti berkoordinasi dengan pemegang program terkait
ALUR PEMERIKSAAN KESEHATAN REPRODUKSI CALON
PENGANTIN
DI PUSKESMAS

•Pendaftaran → Ruang Pemeriksaan  Laboratorium  Ruang Pemeriksaan (utk konseling dan tatalaksana dan
mendapatkan surat keterangan telah mendapatkan layanan)  apotik

• Calon Pengantin datang ke fasilitas pelayanan kesehatan sendiri atau bersama calon pasangan
• Dalam pemeriksaan dan dan konseling terkait temuan medis tetap dilakukan secara individu.
• Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin tidak dicantumkan hasil pemeriksaan
KIE Kesehatan Reproduksi Bagi Catin dan PUS

Tujuan Buku Saku Bagi Penyuluh


Pernikahan
• Meningkatkan Lembar Balik dan Buku Saku “Merencanakan
pengetahuan calon Kehamilan Sehat” Bagi PUS PUS
pengantin dan PUS terkait
kesehatan dan hak
reproduksi,
mempersiapkan kehamilan
yang sehat, penyakit- Aplikasi Kescatin
penyakit yang perlu
diwaspadai, pencegahan
KDRT, serta informasi Buku Saku Kespro dan Kartu Catin
Sehat bagi Catin
lainnya yang dibutuhkan
oleh catin dan PUS
• Meningkatkan kesadaran
calon pengantin dan PUS
dalam menjaga kesehatan
diri dan pasangan serta
calon bayi yang akan
dilahirkan Petunjuk Pelaksanaan KIE Lembar Balik Kespro bagi
Kespro dan Seksual Bagi Catin Catin
Edukasi Kesehatan Reproduksi pada Catin dilakukan secara berkelompok di
KUA/rumah ibadah/Lembaga agama

KUA/Lembaga Agama
Lokasi Bimbingan Perkawinan
Materi
Kesehatan, sistem, fungsi dan proses reproduksi

Pelaksana Petugas Kesehatan Puskesmas Hak Reproduksi

• Meningkatkan pengetahuan calon pengantin: Persiapan Pranikah


Kespro, mempersiapkan kehamilan sehat, penyakit-
penyakit, pencegahan KDRT, dll Perencanaan Kehamilan dan KB

• Meningkatkan kesadaran dalam menjaga kesehatan


Pencegahan Infertilitas
Tujuan diri dan pasangan serta calon bayi yang akan
dilahirkan
Kondisi Kesehatan dan penyakit yang perlu
• Mendorong Catin untuk melakukan pemeriksaan diwaspadai
kesehatan di Puskemas
Pencegahan stunting dan 1000 HPK

Buku Saku, lembar balik, aplikasi kescatin Pencegahan Kekerasan dalam Rumah tangga
Media
16
SKRINING LAYAK HAMIL BAGI PUS

Posyandu
• Layak untuk hamil
TANTANGAN • KIE Kespro
• Skreening
• Dapat hamil dalam
layak hamil pengawasan
• Mengoptimalkan dgn aplikasi
• Hasil screening akan • Tidak boleh hamil
penggunaan teknologi, kescatin
dapat dipantau oleh karena berisiko
• Jumlah PUS dengan pengembangan petugas Kesehatan di e
terhadap
kesehatannya
banyak dan pemanfaatan kohort kesehatan usia
• PUS aplikasi kescatin yang produktif
perempuan dilakukan secara • Bagi PUS Perempuan
mandiri oleh PUS dan
Rujuk Puskesmas
banyak yang berisiko dilakukan
mempunyai data akan terintegrasi pemeriksaan lanjutan Pemeriksaan
permasalahan ke e kohort oleh petugas Kesehatan Hamil sehat Kesehatan
kesehatan • Pelaksanaan dapat Layak hamil
- Gizi dan anemia
dilakukan di Posyandu - Pemeriksaan atas
• Tatalaksana indikasi (penyakit
• Edukasi dan kronis, penyakit
Tidak Layak
Pelayanan KB Hamil menular dan
penyakit genetik)

Jumlah Ibu hamil Risti jadi berkurang

Ibu dan Bayi Sehat


RENCANA TINDAK LANJUT
Skrining Layak Hamil Bagi WUS Menikah

PUS
Perempuan Ber-KB

•Edukasi
•Pemeriksaan kesehatan
Cek layak Tidak Layak Hamil
•Pengobatan/Tatalaksana
hamil mandiri E-Kohort dengan penyakit
•Pemakaianan kontrasepsi
(aplikasi
kescatin)
Data dianalisa
oleh bidan Tidak ber- Tidak Layak Hamil Edukasi KB
dengan 4T
penanggung KB
jawab wilayah

Tidak Menginginkan Kehamilan


Layak Hamil
Menginginkan Kehamilan

Pemeriksaan lanjutan
Dapat segera merencanakan kehamilan
SKRINING LAYAK HAMIL

• Skrining layak hamil adalah serangkaian kegiatan untuk menemukan adanya faktor
risiko dan masalah kesehatan pada catin dan PUS dengan menggunakan aplikasi
kescatin
• Pelaksanaan skrining layak hamil dengan aplikasi kescatin dapat dilakukan secara
mandiri oleh calon pengantin/pasangan usia subur atau dengan bantuan petugas
Kesehatan/kader.
• Catin/PUS dapat mengetahui status kesehatannya dengan mengisi aplikasi kescatin
sehingga terdeteksi masalah kesehatan yang mempengaruhi kehamilannya lebih awal.
• Jika hasil skrining mandiri menunjukkan adanya risiko atau masalah kesehatan,
maka akan ditindaklanjuti oleh petugas kesehatan di puskesmas atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya untuk dilakukan pemeriksaan / tatalaksana lebih lanjut.
PENTINGNYA SKRINING LAYAK HAMIL

1. Untuk Mendeteksi Faktor Risiko :


1. Risiko 4 T (Terlalu Muda Usia < 20 Tahun, Terlalu Tua Usia >35 Tahun, Terlalu Dekat Jarak Kehamilan <
2 Tahun Dan Terlalu Banyak Jumlah Anak > 3)
2. Masalah Kesehatan Seperti ALKI (Anemia, Lila <23,5 Cm, Penyakit Kronis, Infeksi), Masalah Organ
Reproduksi (Spt Gangguan Haid/Menstruasi ), Dan Masalah Kesehatan Jiwa

2. Bagi yang mempunyai risiko atau masalah kesehatan maka dapat dilakukan intervensi atau
tatalaksana lebih awal hingga risiko atau masalah kesehatannya sembuh atau terkontrol agar
dapat menjalani kehamilan yang sehat.
3. Sebelum faktor risiko dan masalah Kesehatan teratasi dipastikan menggunakan kontrasepsi untuk
menghindari kehamilan yang tidak
4. Petugas kesehatan dapat merekomendasikan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan atau ke
pelayanan rujukan jika diperlukan.
Sasaran Skrining Layak Hamil
• Pasangan Calon Pengantin :
• Calon pengantin (catin) adalah perempuan dan laki-laki yang akan
melangsungkan perkawinan
• Dilakukan idealnya 3 bulan sebelum pernikahan
• Pasangan Usia Subur :
• Adalah pasangan suami istri dimana istrinya berusia antara 15 -
49 tahun,
• Dilakukan secara berkala 1 tahun sekali
Aplikasi Kescatin
”Buku Saku” untuk
membaca buku saku digital
dalam aplikasi tentang
kesehatan reproduksi calon
pengantin dan PUS

”Cek Layak Hamil” fitur aplikasi


yang menyediakan kuesioner interaktif
cek kesiapan hamil, dapat digunakan
baik oleh catin maupun PUS

”Skrining Layak Hamil” fitur


aplikasi kuesioner skrining layak hamil yang
terkirim langsung ke tenaga kesehatan
melalui e kohort
KESIMPULAN
MANUAL dengan
mengisi Form
Skrining Layak Hamil
Aplikasi kescatin
 Aplikasi dapat diisi secara Aplikasi Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin dan Pasangan Usia Subur Berbasis
mandiri oleh catin Android

 Data yang sudah diisi sudah


dibridging / terkirim
Aplikasi Kescatin E Kohort Kesehatan Reproduksi
secara otomatis ke e-kohort
kesehatan usia produktif
yang diakses oleh petugas
kesehatan di Puskesmas

 Aplikasi dapat didownload


dilink Data terkirim
https://www.youtube.com/w
atch?v=q3XANu2OEik

Data dianalisa dan ditindak


Calon Pengantin dan PUS Mengisi lanjuti pemeriksaan oleh
secara mandiri data kesehatan tenaga kesehatan

25
NAKES DAPAT
MELIHAT DATA
YANG TELAH
DIKIRIM MELALUI
EKOHORT UNTUK
SELANJUTNYA
DIVERIFIKASI
SKRINING KEHAMILAN (ANC)
Bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
Pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan
Kesehatan Masa dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat
dan berkualitas.
Hamil (1/2)

•Dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi hingga sebelum mulainya


proses persalinan

Dilakukan paling sedikit 6 (enam) kali selama masa kehamilan meliputi:


1 (satu) kali pada trimester pertama; 2 (dua) kali pada trimester
kedua; dan 3 (tiga) kali pada trimester ketiga.

Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan


kewenangan dan paling sedikit 2 (dua) kali oleh dokter atau dokter
spesialis kebidanan dan kandungan pada trimester pertama dan
ketiga termasuk pelayanan USG
Pelayanan Wajib dilakukan melalui pelayanan antenatal sesuai standar dan secara
Kesehatan Masa terpadu.
Hamil (2/2)
•Wajib dilakukan pemeriksaan laboratorium : tes kehamilan, kadar
Haemoglobin darah, golongan darah, tes triple eliminasi (HIV, Sifilis,
dan Hepatitis B), malaria pada daerah endemis. Tes lainnya dilakukan
sesuai indikasi.

Pelayanan antenatal secara terpadu merupakan pelayanan komprehensif


dan berkualitas yang dilakukan secara terintegrasi dengan program
pelayanan kesehatan lainnya termasuk pelayanan kesehatan jiwa.

Harus dicatat dalam kartu ibu/rekam medis, formulir pencatatan kohort


ibu, dan buku kesehatan ibu dan anak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Kunjungan pertama (K1) K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai
standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin pada trimester
pertama, sebaiknya sebelum minggu ke-8

Kunjungan ke-4 (K4) K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan komprehensif
sesuai standar selama kehamilannya minimal 4 kali dengan distribusi waktu: 1
kali pada trimester ke-1 (0-12 minggu ), 1 kali pada trimester ke-2 (>12 minggu-
24 minggu) dan 2 kali pada trimester ke-3 (>24 minggu sampai kelahirannya)

Kunjungan ke-6 (K6) K6 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan komprehensif
sesuai standar, selama kehamilannya minimal 6 kali dengan distribusi waktu: 1
kali pada trimester ke-1 (0-12 minggu ), 2 kali pada trimester ke-2 (>12 minggu-
24 minggu), dan 3 kali pada trimester ke-3 ( >24 minggu sampai kelahirannya).
Kunjungan antenatal bisa lebih dari 6 (enam) kali sesuai kebutuhan dan jika ada
keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. Ibu hamil harus kontak dengan
dokter minimal 2 kali, 1 kali di trimester 1 dan 1 kali di trimester 3
PELAYANAN ANC
BERBASIS TIM
• Deteksi kelainan medis dan risiko komplikasi obstetri pada ibu (K1-oleh
Dokter)
• Penentuan Usia Kehamilan (K1-oleh Dokter)
• Rujukan dini kasus dengan komplikasi medis, risiko preeklampsi dan risiko
komplikasi obstetri (K1-oleh Dokter)
• Pemantauan dan pelayanan ibu tanpa kelainan medis dan risiko komplikasi
obstetri oleh Bidan, Perawat dan Ahli Gizi (K2-K4)
• Evaluasi kondisi ibu untuk perencanaan persalinan dan rujukan bila diperlukan
(K5-oleh Dokter)
• Pemeriksaan dan persiapan persalinan ibu tanpa komplikasi medis dan risiko
obstetri oleh Bidan dan Perawat (K6)
Pemeriksaan 10T saat ANC ​Pemeriksaan dilakukan ​Pemeriksaan dilakukan sesuai indikasi ​Pemeriksaan tidak dilakukan

Plus USG
​K1 ​K2 ​K3 ​K4 ​K5 ​K6

1 Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan

2 Ukur Tekanan Darah

3 Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)

4 Ukur Tinggi Fundus Uteri (penilaian usia/ besar janin)

5 Tentukan Presentase dan Denyut Jantung Janin (DJJ)


Skrining status imunisasi Tetanus Taksoid (TT) dan pemberian
6
imunisasi TT bila diperlukan
7 Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)

8 Pemeriksaan Laboratorium (Termasuk status Anemia)

9 Tata laksana kasus

10 Temu Wicara/konseling

11 USG Obstetri Dasar Terbatas


Layanan ANC oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi klinis/kebidanan selain dokter
Kunjungan antenatal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter adalah kunjungan ke-2 di trimester 2, kunjungan ke-
3 di trimester 2 dan kunjungan ke-4 dan 6 di trimester 3
a. Anamnesis: b. Pemeriksaan fisik c. Pemeriksaan d. Pemeriksaan e. Pemberian f. Suplementasi g.informasi,
Komunikasi,
edukasi dan
• Kondisi umum, umum: terkait kehamilan: penunjang:
keluhan saat ini • Pemantauan • Pemeriksaan pemeriksaan imunisasi Td tablet Fe dan konseling:
• Tanda-tanda berat badan tinggi fundus hemoglobin darah sesuai hasil kalsium • Perilaku hidup
bersih dan sehat
penting yang Pemantauan uteri (TFU) pada ibu hamil skrining
terkait masalah • • Tanda bahaya pada
kehamilan:
tanda vital : • Pemeriksaan anemi, pemeriksaan kehamilan,
mual/muntah, tekanan darah, leopold glukoproeinuri persalinan dan
nadi, suhu • Pemeriksaan nifas
demam, sakit • Perencanaan
kepala, perdarahan, tubuh, frekuensi denyut jantung persalinan dan
sesak nafas, nafas janin pencegahan
keputihan, dll • Pemantauan komplikasi (P4K)
• Gerakan janin LiLA pada ibu • Peran suami dan
• Riwayat kekerasan hamil KEK keluarga dalam
terhadap kehamilan dan
perempuan (KtP) perencanaan
selama kehamilan persalinan
• Perencanaan • Asupan gizi
persalinan seimbang
• KB paska
• Pemantauan persalinan
konsumsi tablet • IMD dan
tambah darah pemberian ASI
• Pola makan ibu ekslusif
hamil • Peningkatan
• Pilihan rencana kesehatan
kontrasepsi, dll intelegensia pada
kehamilan (Brain
Booster)
Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) • Kadar Hb pada ibu hamil menurun pada trimester I
dan terendah pada trimester II, selanjutnya
pada Ibu Hamil meningkat kembali pada trimester III
• Upaya pencegahan anemia gizi besi pada ibu hamil
dilakukan dengan memberikan 1 tablet setiap hari
selama kehamilan minimal 90 tablet, dimulai sedini
mungkin dan dilanjutkan sampai masa nifas

Tes laboratorium • Tes kehamilan, kadar hemoglobin darah, golongan


darah, tes triple eliminasi (HIV, Sifilis dan Hepatitis
B,) malaria pada daerah endemis
• Tes lainnya dapat dilakukan sesuai indikasi seperti
gluko-protein urin, gula darah sewaktu, sputum Basil
Tahan Asam (BTA), kusta, malaria daerah non
endemis, pemeriksaan feses untuk kecacingan,
pemeriksaan darah lengkap untuk deteksi dini
talasemia dan pemeriksaan lainnya
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Note :
 Setiap ibu hamil harus di periksa oleh
dokter minimal 2x, saat K1 dan K5
 Walaupun dirujuk, bidan penanggung
jawab wilayah tetap melakukan
pemantauan
Integrasi Pelayanan dalam ANC
Anamnesis • Keluhan
• Faktor risiko
Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratorium • Hb, Gol. Darah, Gula darah, protein urin
• Skrining darah malaria di daerah endemis
• Tes HIV, Sifilis, Hepatitis B
• Pemeriksaan TB bila ada riwayat kontak/gejala

Kunjungan Tatalaksana Kasus • Tatalaksana kasus malaria


Antenatal • Tatalaksana kasus HIV
• Tatalaksana kasus Sifilis
• Tatalaksana kasus Hepatitis B
• Tatalaksana kasus TB

- Anamnesis Pencatatan dan Pelaporan • Buku KIA


• Kohort ibu dan bayi
- Pemeriksaan 10T • Pelaporan program
- Tindak Lanjut
53% antenatal care dilakukan di FKTP swasta 51% persalinan dilakukan
di Faskes swasta
% Tempat Layanan ANC Perempuan 10-54 Tahun
Sedangkan, program & kebijakan pemerintah masih berfokus pada pelayanan di fasilitas
pemerintah

11,3% 42,6% 9,4% % Tempat Persalinan


Praktek Praktik RS Perempuan 10-54 Tahun
Dokter/ Klinik Bidan/Perawat
29% 6% 18%
18,4% Praktek Bidan Klinik/Praktek RS Swasta
6,6% 10,9% Dokter
Puskesmas/ Poskesdes/ Posyandu
Pustu Polindes
15% 12% 4%
53 % Tempat Rujukan Pertama saat RS Pemerintah Puskesmas/ Polindes/
Mengalami Komlikasi Kehamilan Pustu/Pusling Poskesdes

53% 17,5% 21% 7% 16%


Puskesmas/ Polindes/ Rumah
Praktek RS
Nakes Pustu Bidan desa
Riskesdas, 2018
KERANGKA KONSEP JEJARING ANC
Dinas BPJS-K
Konsep Model Jejaring ANC Kesehatan Cab

Puskesmas
(USG,lab)

Klinik Pratama/TNI/
POLRI/Perusahaan
PUSTU PMB (USG,lab) Dokter Mandiri
Bidan Desa
(tanpa USG & lab)

PMB
Koordinasi & Pertukaran Data

Pembinaan Teknis, Logistik & ASIK/E-Kohort


Jejaring Fasyankes Pemerintah &
P-Care & Klaim ANC Swasta untuk Penguatan Akses &
Rujukan Horizontal Mutu Layanan ANC
PENGATURAN
LOGISTIK
Alur Permintaan Logistik Alur Distribusi Logistik

DINAS
KESEHATAN

PUSKESMAS

DINAS
KESEHATAN
PENCATATAN & PELAPORAN
PENCATATAN 1. Kartu Ibu atau rekam medis lainnya
dengan nomor KTP/NIK yang
disimpan di fasilitas kesehatan
2. Kohort ibu: merupakan kumpulan
data-data dari kartu ibu
3. E-Kohort
4. Buku KIA (dipegang ibu)
5. Pencatatan dari program yang sudah
ada (catatan imunisasi, malaria, gizi,
KB, TB, triple eliminasi dan lain-lain)

PELAPORAN 1. LB3 KIA


2. PWS KIA
3. PWS Imunisasi
4. Untuk lintas program terkait,
pelaporan mengikuti formulir yang
ada pada program tersebut.
Alur Pencatatan dan Pelaporan
Contoh: triple eliminasi
Form yg dipakai: - Pemeriksaan Lab termasuk:
- Kohort Ibu, Buku KIA HIV, Sifilis , Hepatitis B
- Form 3E1 - Pemberian hasil lab ke bumil
- Form permintaan Lab - Form hasil lab
Diisi oleh bidan

Menunggu
Pemeriksaan Hasil Tes
Bumil Admin Puskesmas Poli KIA
Pendaftaran
R. Lab
3 4 4
1 2

6 5
Pengelola Program HIV,
Form 3E2 diinput oleh Pengelola
Sifilis, Hepatitis
Program P2 Pkm
Dinkes Kab/Kota
Ruang Data
Pemberitahuan Hasil :
• Reaktif : Konseling postest termasuk KB paska bersalin dan
tatalaksana HIV/Sifilis. Bagi yang Hep B Rujuk ke RS tata

Bumil
9 8. Staf Lab laksana Hep, utk kehamilan di Pkm
• Non Reaktif : Konseling posttest, Edukasi PHBS dan saran
imunisasi Hep B mandiri
10 7

Lap yg dikirim perbulan:


- Form TIPK HIV Bumil
- Form Sifilis –IMS
- Form Hep.03.Bumil_Pkm
To : PP Dinkes Kab
Pulang
Gambaran
Pelayanan
Kesehatan Ibu
Hamil di Tahun
2022
Jumlah Ibu Hamil K1, K4, dan K6 di Cakupan Pemeriksaan Hb, LilA,
Ponorogo Tahun 2022 dan Triple Eliminasi di Ponorogo Tahun 2022
Jumlah cakupan
89%

10,083 87%
9,263

6,562
80%
79% 79%

Diperiksa Hb Diukur LilA Diperiksa HIV Diperiksa HBsAg Diperiksa Sifilis


(K1)
K1 K4 K6
Denominator K1 = 10.083 bumil

Jumlah sasaran ibu hamil tahun 2022 = 10.878 Cakupan Kasus


• Cakupan K1 = 92,69 % 20% 17%
Cakupan Kasus

• Cakupan K4 = 85,15% 0% 1% 0%
• Cakupan K6 = 60% Hb <11 mg/dl KEK (LilA <23,5 HIV reaktif HBsAg reaktof Sifilis reaktif
cm)

Sumber: Laporan PWS & LB3 KIA Tahun 2022


https://bit.ly/KuisLayakHamil
Mari kita kuis…………. 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai