1 2 3 4
Masa Sebelum Masa Kehamilan Masa Persalinan dan Masa Pasca
Hamil bayi baru lahir Persalinan
Edukasi gizi dan kesehatan Mencegah komplikasi dan Seluruh penolong persalinan memiliki Edukasi dan pelayanan esensial bagi
reproduksi bagi remaja putri, calon melakukan deteksi dini & pengetahuan, keterampilan, dan ibu nifas dan bayi serta tatalaksana pra
pengantin dan dan pasangan usia perawatan penyulit kehamilan peralatan yang memadai untuk rujukan dan rujukan.
subur tentang perencanan dengan tepat. melaksanakan persalinan yang bersih
kehamilan sehat; deteksi dini / dan aman, serta pelayanan komplikasi
skrining dan pelayanan kesehatan dan kegawatdaruratan ibu dan bayi.
Masa Sebelum
Calon Pengantin
Hamil Skrining
Layak Hamil
Pasangan Usia
Masa Hamil
Subur
Jumlah Anak Ideal : < 3 orang (Jika ≥ 3 orang: dianjurkan tidak hamil lagi)
Jarak Kehamilan Ideal : > 2 tahun (Jika < 2 tahun: tunda kehamilan sampai usia anak 2 tahun)
Riwayat Kehamilan Ideal : Tidak ada Riwayat Kehamilan yang buruk sebelumnya. (Riwayat preeklamsia; sectio; dll)
9
Pelayanan Kesehatan Reproduksi masa Sebelum Hamil
Dalam Mendukung Penurunan AKI, AKB, Stunting
Calon Pengantin
Layak Persiapan kehamilan sehat
Pemeriksaan
Tatalaksana
Kesehatan/
masalah
Skrining Layak Hamil Berisiko Tinggi kesehatan
Tidak • 4T: Terlalu Muda, Terlalu
Layak Tua, Terlalu Dekat, Terlalu
Banyak
• Masalah kesehatan
Berencana Hamil
Pelayanan KB
Pasangan Usia Tidak Berencana Hamil
Subur • Penyuluhan (Posyandu, K3 Perkantoran)
KIE Kesehatan • Aplikasi Kescatin (Buku Saku)
Reproduksi
• Konseling Individu /Pasangan (Puskesmas)
Pemeriksaan kesehatan bagi catin dan PUS
Tujuan
• untuk mengetahui status
kesehatan calon pengantin
dan PUS
• bila calon pengantin atau
PUS mempunyai masalah
kesehatan dapat
diobati/dikontrol
• mencegah penularan
penyakit kepada pasangan
• mempersiapkan kehidupan
rumah tangga yang sehat
• mempersiapkan kehamilan
dan menghasilkan
keturunan yang sehat dan • Hasil pemeriksaan merupakan rahasia medis
berkualitas • Apapun hasil pemeriksaan kesehatan pada calon pengantin tidak menghalangi pasangan untuk
melangsungkan pernikahan
Pemeriksaan Kesehatan dan Konseling bagi Calon Pengantin Laki-laki dan Perempuan
dilakukan di Fasilitas Layanan Kesehatan (Puskesmas)
Puskesmas Pelayanan Rincian
Lokasi (Pemeriksaan Kesehatan dan Anamnesis • Keluhan kesehatan
dilanjutkan Konseling) • Riwayat penyakit
• Faktor risiko kesehatan
• Deteksi dini masalah kesehatan jiwa
Petugas Dokter, Bidan, Perawat
Pemeriksaan Fisik • Tanda vital
• Status gizi
• Pemeriksaan fisik lengkap (sesuai indikasi medis)
• Mengetahui status kesehatan.
Pemeriksaan • Wajib : Hb
• Bila ada masalah dapat diobati / penunjang • Sesuai indikasi:
dikontrol. Gol. Darah-Rhesus; Gula darah; HIV; IMS; Hepatitis B;
Thalasemia (MCH, MCV, MCHC); TORCH (untuk catin
• Mencegah penularan penyakit kepada perempuan); IVA/pap smear (untuk catin perempuan yang sudah
pasangan. pernah menikah);
Tujuan • Mempersiapkan kehidupan rumah Tatalaksana • Konseling kesehatan reproduksi
tangga yang sehat. • Pemberian tablet tambah darah (TTD) (untuk catin perempuan)
• Skrining & imunisasi Tetanus difteri (Td) (untuk catin perempuan)
• Mempersiapkan kehamilan dan • Pengobatan/terapi sesuai permasalahan kesehatan
menghasilkan keturunan yang sehat dan
berkualitas.
Pelaksanaan pelayanan dilakukan secara individual (terpisah antara calon pengantin laki-
laki dan perempuan) untuk menjaga privasi klien, namun untuk pemberian KIE Kespro
1 dapat dilakukan bersamaan
Hasil pemeriksaan merupakan rahasia medis yang hanya boleh disampaikan kepada klien
3 atau catin yang diperiksa
Konseling dan tatalaksana sesuai hasil temuan medis dilakukan secara individual dan
4 ditindaklanjuti berkoordinasi dengan pemegang program terkait
ALUR PEMERIKSAAN KESEHATAN REPRODUKSI CALON
PENGANTIN
DI PUSKESMAS
•Pendaftaran → Ruang Pemeriksaan Laboratorium Ruang Pemeriksaan (utk konseling dan tatalaksana dan
mendapatkan surat keterangan telah mendapatkan layanan) apotik
• Calon Pengantin datang ke fasilitas pelayanan kesehatan sendiri atau bersama calon pasangan
• Dalam pemeriksaan dan dan konseling terkait temuan medis tetap dilakukan secara individu.
• Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin tidak dicantumkan hasil pemeriksaan
KIE Kesehatan Reproduksi Bagi Catin dan PUS
KUA/Lembaga Agama
Lokasi Bimbingan Perkawinan
Materi
Kesehatan, sistem, fungsi dan proses reproduksi
Buku Saku, lembar balik, aplikasi kescatin Pencegahan Kekerasan dalam Rumah tangga
Media
16
SKRINING LAYAK HAMIL BAGI PUS
Posyandu
• Layak untuk hamil
TANTANGAN • KIE Kespro
• Skreening
• Dapat hamil dalam
layak hamil pengawasan
• Mengoptimalkan dgn aplikasi
• Hasil screening akan • Tidak boleh hamil
penggunaan teknologi, kescatin
dapat dipantau oleh karena berisiko
• Jumlah PUS dengan pengembangan petugas Kesehatan di e
terhadap
kesehatannya
banyak dan pemanfaatan kohort kesehatan usia
• PUS aplikasi kescatin yang produktif
perempuan dilakukan secara • Bagi PUS Perempuan
mandiri oleh PUS dan
Rujuk Puskesmas
banyak yang berisiko dilakukan
mempunyai data akan terintegrasi pemeriksaan lanjutan Pemeriksaan
permasalahan ke e kohort oleh petugas Kesehatan Hamil sehat Kesehatan
kesehatan • Pelaksanaan dapat Layak hamil
- Gizi dan anemia
dilakukan di Posyandu - Pemeriksaan atas
• Tatalaksana indikasi (penyakit
• Edukasi dan kronis, penyakit
Tidak Layak
Pelayanan KB Hamil menular dan
penyakit genetik)
PUS
Perempuan Ber-KB
•Edukasi
•Pemeriksaan kesehatan
Cek layak Tidak Layak Hamil
•Pengobatan/Tatalaksana
hamil mandiri E-Kohort dengan penyakit
•Pemakaianan kontrasepsi
(aplikasi
kescatin)
Data dianalisa
oleh bidan Tidak ber- Tidak Layak Hamil Edukasi KB
dengan 4T
penanggung KB
jawab wilayah
Pemeriksaan lanjutan
Dapat segera merencanakan kehamilan
SKRINING LAYAK HAMIL
• Skrining layak hamil adalah serangkaian kegiatan untuk menemukan adanya faktor
risiko dan masalah kesehatan pada catin dan PUS dengan menggunakan aplikasi
kescatin
• Pelaksanaan skrining layak hamil dengan aplikasi kescatin dapat dilakukan secara
mandiri oleh calon pengantin/pasangan usia subur atau dengan bantuan petugas
Kesehatan/kader.
• Catin/PUS dapat mengetahui status kesehatannya dengan mengisi aplikasi kescatin
sehingga terdeteksi masalah kesehatan yang mempengaruhi kehamilannya lebih awal.
• Jika hasil skrining mandiri menunjukkan adanya risiko atau masalah kesehatan,
maka akan ditindaklanjuti oleh petugas kesehatan di puskesmas atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya untuk dilakukan pemeriksaan / tatalaksana lebih lanjut.
PENTINGNYA SKRINING LAYAK HAMIL
2. Bagi yang mempunyai risiko atau masalah kesehatan maka dapat dilakukan intervensi atau
tatalaksana lebih awal hingga risiko atau masalah kesehatannya sembuh atau terkontrol agar
dapat menjalani kehamilan yang sehat.
3. Sebelum faktor risiko dan masalah Kesehatan teratasi dipastikan menggunakan kontrasepsi untuk
menghindari kehamilan yang tidak
4. Petugas kesehatan dapat merekomendasikan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan atau ke
pelayanan rujukan jika diperlukan.
Sasaran Skrining Layak Hamil
• Pasangan Calon Pengantin :
• Calon pengantin (catin) adalah perempuan dan laki-laki yang akan
melangsungkan perkawinan
• Dilakukan idealnya 3 bulan sebelum pernikahan
• Pasangan Usia Subur :
• Adalah pasangan suami istri dimana istrinya berusia antara 15 -
49 tahun,
• Dilakukan secara berkala 1 tahun sekali
Aplikasi Kescatin
”Buku Saku” untuk
membaca buku saku digital
dalam aplikasi tentang
kesehatan reproduksi calon
pengantin dan PUS
25
NAKES DAPAT
MELIHAT DATA
YANG TELAH
DIKIRIM MELALUI
EKOHORT UNTUK
SELANJUTNYA
DIVERIFIKASI
SKRINING KEHAMILAN (ANC)
Bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
Pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan
Kesehatan Masa dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat
dan berkualitas.
Hamil (1/2)
Kunjungan ke-4 (K4) K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan komprehensif
sesuai standar selama kehamilannya minimal 4 kali dengan distribusi waktu: 1
kali pada trimester ke-1 (0-12 minggu ), 1 kali pada trimester ke-2 (>12 minggu-
24 minggu) dan 2 kali pada trimester ke-3 (>24 minggu sampai kelahirannya)
Kunjungan ke-6 (K6) K6 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan komprehensif
sesuai standar, selama kehamilannya minimal 6 kali dengan distribusi waktu: 1
kali pada trimester ke-1 (0-12 minggu ), 2 kali pada trimester ke-2 (>12 minggu-
24 minggu), dan 3 kali pada trimester ke-3 ( >24 minggu sampai kelahirannya).
Kunjungan antenatal bisa lebih dari 6 (enam) kali sesuai kebutuhan dan jika ada
keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. Ibu hamil harus kontak dengan
dokter minimal 2 kali, 1 kali di trimester 1 dan 1 kali di trimester 3
PELAYANAN ANC
BERBASIS TIM
• Deteksi kelainan medis dan risiko komplikasi obstetri pada ibu (K1-oleh
Dokter)
• Penentuan Usia Kehamilan (K1-oleh Dokter)
• Rujukan dini kasus dengan komplikasi medis, risiko preeklampsi dan risiko
komplikasi obstetri (K1-oleh Dokter)
• Pemantauan dan pelayanan ibu tanpa kelainan medis dan risiko komplikasi
obstetri oleh Bidan, Perawat dan Ahli Gizi (K2-K4)
• Evaluasi kondisi ibu untuk perencanaan persalinan dan rujukan bila diperlukan
(K5-oleh Dokter)
• Pemeriksaan dan persiapan persalinan ibu tanpa komplikasi medis dan risiko
obstetri oleh Bidan dan Perawat (K6)
Pemeriksaan 10T saat ANC Pemeriksaan dilakukan Pemeriksaan dilakukan sesuai indikasi Pemeriksaan tidak dilakukan
Plus USG
K1 K2 K3 K4 K5 K6
10 Temu Wicara/konseling
Note :
Setiap ibu hamil harus di periksa oleh
dokter minimal 2x, saat K1 dan K5
Walaupun dirujuk, bidan penanggung
jawab wilayah tetap melakukan
pemantauan
Integrasi Pelayanan dalam ANC
Anamnesis • Keluhan
• Faktor risiko
Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratorium • Hb, Gol. Darah, Gula darah, protein urin
• Skrining darah malaria di daerah endemis
• Tes HIV, Sifilis, Hepatitis B
• Pemeriksaan TB bila ada riwayat kontak/gejala
Puskesmas
(USG,lab)
Klinik Pratama/TNI/
POLRI/Perusahaan
PUSTU PMB (USG,lab) Dokter Mandiri
Bidan Desa
(tanpa USG & lab)
PMB
Koordinasi & Pertukaran Data
DINAS
KESEHATAN
PUSKESMAS
DINAS
KESEHATAN
PENCATATAN & PELAPORAN
PENCATATAN 1. Kartu Ibu atau rekam medis lainnya
dengan nomor KTP/NIK yang
disimpan di fasilitas kesehatan
2. Kohort ibu: merupakan kumpulan
data-data dari kartu ibu
3. E-Kohort
4. Buku KIA (dipegang ibu)
5. Pencatatan dari program yang sudah
ada (catatan imunisasi, malaria, gizi,
KB, TB, triple eliminasi dan lain-lain)
Menunggu
Pemeriksaan Hasil Tes
Bumil Admin Puskesmas Poli KIA
Pendaftaran
R. Lab
3 4 4
1 2
6 5
Pengelola Program HIV,
Form 3E2 diinput oleh Pengelola
Sifilis, Hepatitis
Program P2 Pkm
Dinkes Kab/Kota
Ruang Data
Pemberitahuan Hasil :
• Reaktif : Konseling postest termasuk KB paska bersalin dan
tatalaksana HIV/Sifilis. Bagi yang Hep B Rujuk ke RS tata
Bumil
9 8. Staf Lab laksana Hep, utk kehamilan di Pkm
• Non Reaktif : Konseling posttest, Edukasi PHBS dan saran
imunisasi Hep B mandiri
10 7
10,083 87%
9,263
6,562
80%
79% 79%
• Cakupan K4 = 85,15% 0% 1% 0%
• Cakupan K6 = 60% Hb <11 mg/dl KEK (LilA <23,5 HIV reaktif HBsAg reaktof Sifilis reaktif
cm)