Anda di halaman 1dari 43

MEMBANGUN BUDAYA

ANTI-GRATIFIKASI
 Integritas
 Pemahaman Gratifikasi
 Pelaporan Gratifikasi
 Evaluasi PPG 2020

-DIREKTORAT GRATIFIKASI DAN PELAYANAN PUBLIK-


INTEGRITAS AKUNTABILITAS TRANSPARANSI

Mutu, sifat, dan keadaan


yang menggambarkan Adanya kejelasan fungsi,
Adanya keterbukaan dan
kesatuan yang utuh antara pelaksanaan dan
kejelasan atas semua aspek
nilai luhur/ standar nilai pertanggungjawaban atas
terkait pelaksanaan mandat
yang diyakini dan perbuatan mandat yang diemban
yang dilakukan

LHKPN
Proses seleksi WBS + SPI
Gratifikasi
Kode etik KPI
Regulasi
OMONG KOSONG
JIKA MEMBANGUN BUDAYA
ANTI-GRATIFIKASI
TANPA INTEGRITAS
-ALBERTINA HO-
NILAI INTEGRITAS
Nilai Inti
 Jujur
 Disiplin
 Tanggung Jawab

Etos Kerja Nilai Sikap


 Mandiri  Berani
 Kerja Keras  Peduli
 Sederhana  Adil

JADILAH PRIBADI YANG


BERINTEGRITAS..
Sumber: Modul Materi 03 Integritas untuk Umum
- PENGELOMPOKAN KORUPSI -
“Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001”

Kerugian Negara

Suap Menyuap

Penggelapan dalam Jabatan

Pemerasan

Perbuatan Curang

Benturan Kepentingan dalam Pengadaan

Gratifikasi
- DAMPAK KORUPSI -
Masa Depan Bangsa Terancam
SURVEY GRATIFIKASI 2019

Hanya 13% responden segmen Hanya 37% responden segmen


PEMERINTAH yang pernah lapor MASYRAKAT yang mengetahui istilah
GRATIFIKASI GRATIFIKASI
APA ITU GRATIFIKASI?
Definisi dan bentuk Gratifikasi menurut penjelasan Pasal 12B Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001

Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas meliputi:

Uang Barang Rabat Komisi Pinjaman tanpa bunga

Tiket perjalanan Fasilitas Penginapan Perjalanan Wisata Pengobatan Cuma-cuma Fasilitas lainnya

Gratifikasi tersebut diterima di dalam negeri maupun di luar negeri


dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik
 Pemberian yang wajar
HADIAH  Dilakukan karena hubungan baik
 Sama sekali tidak terkait dengan jabatan

 Pemberian dalam arti luas kepada Pegawai


GRATIFIKASI Negeri/Penyelenggara Negara

 Pemberian yang berhubungan dengan jabatan


GRATIFIKASI ILEGAL dan berlawanan dengan kewajiban/tugas pihak
penerima

 Sifatnya transaksional/adanya kesepakatan


SUAP  antara pihak pemberi dan penerima

Disarikan dari pendapat Prof. Dr. Topo Santoso, S.H., M.H (Guru Besar Hukum Pidana FH Universitas Indonesia)
GRATIFIKASI, SUAP, & PEMERASAN
APA PERBEDAANNYA?
Masyarakat/Pengusaha

Gratifikasi
“Pasif”

Masyarakat/Pengusaha Masyarakat/Pengusaha

Penyuapan Pemerasan
“Transaksional” “Aktif”

Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara


GRATIFIKASI ILEGAL
Pasal 12B ayat (1) dan ayat (2), Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 j.o Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001

(1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau
tugasnya......

(2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama
20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

UNSUR PASAL :

Berhubungan dengan Jabatan dan


Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara
Berlawanan dengan Kewajiban atau Tugasnya

Penerimaan Gratifikasi Tidak Dilaporkan kepada


Menerima Gratifikasi KPK dalam Jangka Waktu 30 Hari Kerja Sejak
Diterimanya Gratifikasi (Pasal 12 C)
PENGECUALIAN SANKSI HUKUM
Pasal 12C ayat (1) dan ayat (2), Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 j.o Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001

(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B ayat (1)


tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang
diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) wajib dilakukan oleh penerima gratifikasi paling lambat
30 (tiga puluh) hari kerja terhitng sejak tanggal gratifikasi
tersebut diterima

Sanksi Hukum Tidak Berlaku, jika lapor


Komisi Pemberantasan Korupsi
PEMBALIKAN BEBAN PEMBUKTIAN
Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 j.o Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001

PERSIDANGAN < Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)

Pembuktian bahwa gratifikasi


tersebut merupakan suap dilakukan
oleh Penuntut Umum

≥ Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)

Pembuktian bahwa gratifikasi


tersebut bukan merupakan suap
dilakukan oleh Penerima Gratifikasi
- SIKAP TERHADAP GRATIFIKASI -

TOLAK
GRATIFIKASI

TERIMA???
 Terindikasi gratifikasi dianggap suap
 Gratifikasi diterima langsung

TERIMA DAN LAPORKAN


 Diterima secara tidak langsung
 Dalam keadaan sulit menolak
 Ragu dengan jenis gratifikasi tersebut
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
Pasal 2 ayat (3) Perkom 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi

Pemberian dalam keluarga yaitu kakek/nenek, bapak/ibu/mertua, suami/istri, anak/menantu, anak


angkat/wali yang sah, cucu, besan, paman/bibi, kakak/adik/ipar, sepupu dan keponakan, sepanjang
tidak terdapat konflik kepentingan;

Keuntungan atau bunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham pribadi yang
berlaku umum;

Manfaat dari koperasi, organisasi kepegawaian atau organisasi yang sejenis berdasarkan
keanggotaan, yang berlaku umum;

Perangkat atau perlengkapan yang diberikan kepada peserta dalam kegiatan kedinasan seperti
seminar, workshop, konferensi, pelatihan, atau kegiatan sejenis, yang berlaku umum;
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
Pasal 2 ayat (3) Perkom 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi

Hadiah tidak dalam bentuk uang atau alat tukar lainnya, yang dimaksudkan sebagai alat promosi
atau sosialisasi yang menggunakan logo atau pesan sosialisasi, sepanjang tidak memiliki konflik
kepentingan dan berlaku umum;

Hadiah, apresiasi atau penghargaan dari kejuaraan, perlombaan atau kompetisi yang diikuti dengan
biaya sendiri dan tidak terkait dengan kedinasan

Penghargaan baik berupa uang atau barang yang ada kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja
yang diberikan oleh pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Hadiah langsung/undian, diskon/rabat, voucher, point rewards, atau suvenir yang berlaku umum
dan tidak terkait kedinasan;
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
Pasal 2 ayat (3) Perkom 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi

Kompensasi atau honor atas profesi diluar kegiatan kedinasan yang tidak terkait dengan tugas dan
kewajiban, sepanjang tidak terdapat konflik kepentingan dan tidak melanggar peraturan/kode etik
pegawai/pejabat yang bersangkutan;

Kompensasi yang diterima terkait kegiatan kedinasan seperti honorarium, transportasi, akomodasi
dan pembiayaan yang telah ditetapkan dalam standar biaya yang berlaku di instansi penerima
Gratifikasi sepanjang tidak terdapat pembiayaan ganda, tidak terdapat konflik benturan
kepentingan, dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku di instansi penerima;

Karangan bunga sebagai ucapan yang diberikan dalam acara seperti pertunangan, pernikahan,
kelahiran, kematian, akikah, baptis, khitanan, potong gigi, atau upacara adat/agama lainnya, pisah
sambut, pensiun, promosi jabatan;

Pemberian terkait dengan pertunangan, pernikahan, kelahiran, akikah, baptis, khitanan, potong
gigi, atau upacara adat/agama lainnya dengan batasan nilai sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta
rupiah) setiap pemberi;
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
Pasal 2 ayat (3) Perkom 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi

Pemberian terkait dengan musibah atau bencana yang dialami oleh diri penerima Gratifikasi, suami,
istri, anak, bapak, ibu, mertua, dan/atau menantu penerima Gratifikasi sepanjang tidak terdapat
konflik kepentingan, dan memenuhi kewajaran atau kepatutan;

Pemberian sesama rekan kerja dalam rangka pisah sambut, pensiun, mutasi jabatan, atau ulang
tahun yang tidak dalam bentuk uang atau alat tukar lainnya paling banyak senilai Rp300.000,00
(tiga ratus ribu rupiah) setiap pemberian per orang, dengan total pemberian tidak melebihi Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama, sepanjang tidak
terdapat konflik kepentingan;

Pemberian sesama rekan kerja yang tidak dalam bentuk uang atau alat tukar lainnya, dan tidak
terkait kedinasan paling banyak senilai Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) setiap pemberian per
orang, dengan total pemberian tidak melebihi Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam 1 (satu)
tahun dari pemberi yang sama;

Pemberian berupa hidangan atau sajian yang berlaku umum;


GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
Pasal 2 ayat (3) Perkom 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi

Pemberian cendera mata/plakat kepada instansi dalam rangka hubungan kedinasan dan kenegaraan,
baik di dalam negeri maupun luar negeri sepanjang tidak diberikan untuk individu pegawai negeri
atau penyelenggara negara.

PERKOM 2 TAHUN 2019 TENTANG PELAPORAN GRATIFIKASI

 Mekanisme pelaporan gratifikasi

 Gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan

 Unit Pengendalian Gratifikasi


Pelaporan
Gratifikasi
Sesuai Perkom 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi
MEDIA PELAPORAN GRATIFIKASI
PELAPORAN GRATIFIKASI
Pasal 3 ayat (1) Perkom 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi

Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun Lapor Individu


 30 hari kerja sejak gratifikasi
01 02 03 01 05 06 01 diterima

02 03 04 05 06 07 08
Lapor via UPG
09 10 11 12 13 14 15  Penerima melaporkan dalam
jangka waktu 10 hari kerja
16 17 18 19 20 21 22 sejak gratifikasi di terima

23 24 25 26 27 28 29  UPG meneruskan laporan ke


KPK paling lama 10 hari kerja
sejak laporan diterima
30
- PENGISIAN LAPORAN GRATIFIKASI -

Identifikasi penerima berupa NIK, Nama, Alamat, No. Telepon

Informasi pemberi Gratifikasi

Jabatan penerima Gratifikasi

Tempat dan waktu penerimaan Gratifikasi

Uraian jenis Gratifikasi yang diterima

Nilai Gratifikasi yang diterima

Kronologi peristiwa penerimaan Gratifikasi

Laporan Gratifikasi
SKEMA PELAPORAN GRATIFIKASI
10 HK sejak laporan diterima
UPG Hasil Analisis atas
10 HK sejak i ii Rekapitulasi Laporan & Review
gratifikasi diterima 1

2 Rekapitulasi
Lapor melalui UPG

Verifikasi Review
Kelengkapan Dokumen Laporan &
Review 4

ii iii
i 3
Lapor individu 1

30 HK sejak 30 hari kerja sejak Analisis dan


Permintaan Data
gratifikasi Formulir Verifikasi terverifikasi Penetapan
Formulir Disampaikan melalui dan Keterangan
diterima Gratifikasi Kelengkapan lengkap Status
Gratifikasi

5 Disampaikan 7 hari kerja sejak


SK ditetapkan SK Penetapan
Gratifikasi 7

6 7 hari kerja sejak SK Rekening Kas DJKN


Barang ditetapkan Negara Kemenkeu
Gratifikasi
APLIKASI MOBILE:
GRATIFIKASI ONLINE (GOL)
WEBSITE: https://gol.kpk.go.id

Mudah & Murah

Database
terintegrasi

Akses dimana
saja, kapan saja

Cepat
WEBSITE: https://gol.kpk.go.id

Buat Akun
WEBSITE: https://gol.kpk.go.id

Buat Akun
WEBSITE: https://gol.kpk.go.id

Buat Akun
WEBSITE: https://gol.kpk.go.id

Buat Akun

Aktivasi Email
WEBSITE: https://gol.kpk.go.id

Buat Akun

Aktivasi Email

Login Akun
WEBSITE: https://gol.kpk.go.id

Buat Akun
B

D E
Aktivasi Email

Login Akun
WEBSITE: https://gol.kpk.go.id

Buat Akun

Aktivasi Email

Login Akun

Buat Laporan
A C D

B
WEBSITE: https://gol.kpk.go.id

Buat Akun

Aktivasi Email

Login Akun

Buat Laporan
WEBSITE: https://gol.kpk.go.id

Buat Akun

Aktivasi Email

Login Akun

Buat Laporan

Kirim Laporan
WEBSITE: https://gol.kpk.go.id

Buat Akun

Aktivasi Email

Login Akun

Buat Laporan

Kirim Laporan

Daftar Laporan
WEBSITE: https://gol.kpk.go.id

Buat Akun

Aktivasi Email

Login Akun

Buat Laporan

Kirim Laporan

Daftar Laporan

Logout Akun
HASIL EVALUASI
IMPLEMENTASI
PPG 2020
HASIL EVALUASI PPG
PEMKAB PONOROGO 2020
HASIL EVALUASI PPG PEMKAB PONOROGO 2020

Status Laporan Pemda Jatim Range Hasil Evaluasi PPG 2020


Pemda Jatim
16
Pemkab Ponorogo
14
Pemkab Ponorogo
4 12
10
8
6
35
4
2
0
Sudah Lapor Belum Lapor < 40 40, sd 50 50, sd 60 60, sd 70 70, sd 100
Jumlah Pemda
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)
Jl. Kuningan Persada Kav-4 Setiabudi Jakarta Selatan 12920
☎ (021) 2557 8300
🌐 www.kpk.go.id
☎ Call Center 198

DIREKTORAT GRATIFIKASI DAN PELAYANAN PUBLIK


Jl. Kuningan Persada Kav-4 Setiabudi Jakarta Selatan 12920
☎ (021) 2557 8448
✉ pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id

Anda mungkin juga menyukai