Anda di halaman 1dari 58

MATERI GIZI KIA

TERINTEGRASI
TAHUN 2015

DINAS KESEHATAN KAB


BANJARNEGARA
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU
DALAM PENINGKATAN KUALITAS
ANTENATAL MELALUI PELAYANAN
ANTENATAL TERPADU
LATAR BELAKANG
1. UU RI No. 36 tentang Kesehatan, pasal 126: Upaya kesehatan ibu
harus
ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan
generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian
ibu
2. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
3. Pemerintah menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas, alat dan obat
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu secara aman,
bermutu, dan terjangkau.
4. Ketentuan lebih lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan ibu diatur
dengan peraturan pemerintah
1

Situasi Kesehatan Ibu dan


Pelayanan Antenatal
KASUS KEMATIAN IBU 2014

80 73
Jateng = 711 kasus
70 (AKI= 126,55)
60
47
50 43
39 40
36
40 33 33
26
30 23
20 20 20
17 17 17 19 19
20 13 13 14 14 14 14 14
10 11 12 12
10 5 6 6 7
2 2
0

5
TREN ANGKA KEMATIAN IBU
130
126.55

125

120
117.02 116.34 118.62
116.01
114.42
115

110

104.97
105

100
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 AKI

2009 2010 2011 2012 2013 2014


118,62
(668 kasus)

Kab. dengan Kasus Kematian Ibu tertinggi Th.2014:


Brebes, Kab. Tegal, Grobogan, Pemalang Kab. Pekalongan 6
TREN ANGKA KEMATIAN BAYI
11

10.8
10.75
10.62
10.6 10.37 10.41
10.4 10.34
10.2
10.08
10

9.8 9.71
9.6

9.4

9.2

9
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 AKB

2009 2010 2011 2012 2013 2014


10,41
(5865
kasus)

Kab. dengan Kasus Kematian Bayi tertinggi Th.2014:


Grobogan, Brebes, Cilacap, Kab. Tegal, Banyumas dan Kota Semarang. 7
-
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00

2.00
4.00
6.00
8.00
3.78
6.63
6.86
7.01
7.25
7.55
7.78
7.98
8.55
8.97
8.97
9.34
9.46
9.55
9.63
9.77
9.87
10.08
10.12
10.14
10.25
AKB Jawa Tengah Tahun 2014 = 10,08/1000 KH
AKB Jawa Tengah Tahun 2013 = 10,41/1000 KH

10.40
10.43
AKB Jawa Tengah Tahun 2014

10.93
11.05
11.15
11.40
12.57
12.60
12.62
13.89
14.40
14.70
15.35
16.84
17.82
-
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
4.09
7.72
7.93
8.32
8.56
8.77
9.00
9.06
9.33
10.19
10.23
10.40
10.76
10.76
10.77
10.90
11.09
11.30
11.54
11.80
11.82
AKABA Jawa Tengah 2014

11.98
AKABA Jawa Tengah Tahun 2013 = 11,80/1000 KH
AKABA Jawa Tengah Tahun 2014 = 11,54/1000 KH

12.46
12.46
12.87
13.36
13.88
13.90
15.15
15.76
16.06
16.18
16.67
16.97
19.53
19.73
DISTRIBUSI KEMATIAN IBU DI KAB. Th 2014

g
an
Dien
g

w
Kulo

la
Batur n

ti
Ja
Kalibening

JUML 20 (123,6) Pandanarum


Wanayasa
Pejawaran
0
1 Karangkobar
Pagentan 1
2
Kendaga Jatilawang
>3 Petuguran
Page
ntan
2

Banjarmangu
Punggelan 2 Ma
a du
kar k
Wanadadi a du ar
a
M 1
Linggasari
g
on

Se
gk

m
Bawang Ba
n

Sigaluh

ar
Le

nj

an
a rn

g
Rakit eg
ar
a Bojanegara
ri

Purwonegoro
Wanad

pok
. Klam Pagedongan
Pwj
Purwosobo

Mand

en
ir
i

rd
and

aja

Susukan Me
Pe

Sirk
ki k
ira
n
DISTRIBUSI KEMATIAN IBU DI KAB. Th 2015 (s.d bln NOV)

g
an
Dien
g

w
Kulo

la
Batur n

ti
Ja
Kalibening

JUML 14 (97) Pandanarum


Wanayasa
Pejawaran
0
1 Karangkobar
Pagentan 1
2
Kendaga
>3 Petuguran
Jatilawang
Page
ntan

Banjarmangu
2
Punggelan 2 Ma
ra du
u ka ka
Wanadadi ad ra
M 1
Linggasari
g
on

Se
gk

Bawang

m
Ba Sigaluh
n

ar
Le

nj

an
a rn

g
Rakit e ga
r a Bojanegara
ri

Purwonegoro
Wanad

pok
Klam Pagedongan
Purwosobo

.
Pwj
Mand

n
i

r de
iraja
and

Susukan Me
Pe

Sirk
ki k
ira
n
DISTRIBUSI KEMATIAN BAYI DI KAB. Th 2014

g
an
Dien
g Ku

w
lon

la
Batur

ti
JUML 204 (12,6)

Ja
Kalibening
Pandanarum
0
Wanayasa
Pejawaran

<5 Karangkobar
Pagentan 1

5-9 Petuguran
Kendaga
Page
ntan
>/= 10

Banjarmangu
2
Punggelan 2 Ma
ra du
u ka ka
Wanadadi ad ra
M 1
Linggasari
g
on

Se
gk

Bawang

m
Ba Sigaluh
n

ar
nj
Le

ar

an
ne

g
Rakit g ar
a Bojanegara
ri

Purwonegoro
Wanad

k
mpo Pagedongan
. Kla
Purwosobo

Pwj
Mand

n
i

r de
iraja
and

Susukan Me
Pe

Sirk
kik
rai
n
DISTRIBUSI KEMATIAN BAYI DI KAB. Th 2015 (s.d bln NOV)

g
an
Dien
g

w
Kulo

la
JUML 196 (13,5) Batur n

ti
Ja
Kalibening

0 Pandanarum Wanayasa
Pejawaran

<5 Karangkobar
Pagentan 1
5-9 Kendaga
Petuguran

>/= 10
Page
ntan

Banjarmangu
2
Punggelan 2 Ma
a du
ar k
duk ar
Wanadadi a a
M 1
Linggasari
g
on

Se
gk

Bawang

m
Ba Sigaluh
n

ar
nj
Le

ar

an
ne

g
Rakit g ar
a Bojanegara
ri

Purwonegoro
Wanad

k
mpo Pagedongan
. Kla
Purwosobo

Pwj
Mand

en
i

iraja
and

rd
Susukan Me
Pe

Sirk
ki k
i ra
n
ANALISA
KEMATIAN
IBU
PENYEBAB KEMATIAN IBU 2014

22.93
Perdarahan
42.33 Hipertensi
Infeksi
Ggn Sist.Peredaran Drh
Lain-Lain
28.10

4.93 3.66

15
KEMATIAN IBU MENURUT
TK PENDIDIKAN

2013
2014
KEMATIAN IBU MENURUT JML
ANAK
2013 2014
KEMATIAN IBU SESUAI DG JML
ANC
2013
2014
SEBAB KEMATIAN IBU

2014
2013
MENINGGAL SAAT
2013 2014
PENOLONG PERSALINAN
2014
2013
TEMPAT MENINGGAL
2013 2014
KEMATIAN DI RS

2013
2014
20 TERTINGGI PENYEBAB MEDIS KEMATIAN IBU
NO
Code ICD 10 PENYEBAB KEMATIAN N %
URUTAN
1 O72 Perdarahan Post partum 1533 20.4
2 O15 Eclampsia 1222 16.2
O10- Hypertension and Oedem disorder
3 694 9.2
O13,O16
4 O14 Pre-eclampsia 535 7.1
5 O99.4 Diseases of circulatory system 480 6.4
6 O00-O08 Abortion outcome (abortion, KET, Mola Hidatidosa) 311 4.1
7 O98.0 Tuberculosis 307 4.1
8 O85 Puerperal sepsis 222 2.9
9 O99.5 Diseases of Respiratory System 196 2.6
10 O46 Antepartum Haemorrhage 174 2.3
11 O99.8 Other specific diseases & condition 167 2.2
12 O90.3 Cardiomyopaty in puerperium 126 1.7
13 O32 Malpresentasion of fetus 108 1.4
14 O88 Obstetric embolism 82 1.1
15 O36 Suspect fetal problems 80 1.1
16 O63 Long Labour 77 1
17 O42 Premature ruptur membran 74 1
18 O44 Placenta previa 72 1
19 O45 Premature separation of placenta(abruptio placenta) 75 1
20 O21 Excessive vomiting in pregnancy 66 0.9

Sumber : Hasil Kajian determinan kematian maternal di 5 region, Litbangkes, 2012


KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL

5T: Sumut, Sulteng: 6,8% ; DIY: 58%


Sumber: Riskesdas 2010 Complience Fe3 : 18%
Sumber : Hasil Assesment Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu di 10 Provinsi, 2012
Sumber : Hasil Assesment Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu di 10 Provinsi, 2012
TREND ANEMIA PADA IBU HAMIL MENURUT SKRT DAN
RISKESDAS

Anemia
80
70 73.3
63.5
60
50 50.9
40 40.1
Anemia
30
24.5
20
10
0
1986 1992 1995 2001 2007

Menurut WHO > 20% : merupakan masalah kesehatan masyarakat


2

Isu Aktual
Pelayanan Kesehatan Ibu
Khususnya Antenatal
Isu Aktual
Data K1, K4 dan Pn sudah baik, tetapi jumlah
kematian ibu dan neonatalnya masih tinggi
Masih tingginya jumlah kematian ibu, yang
penyebab utamanya masih perdarahan,
eklampsia dan lain-lain (Jantung, DM, malaria,TB
dll)
Masih tingginya kematian neonatal akibat BBLR
dan asfiksia
Masih adanya kematian bayi karena Tetanus
Isu Aktual
Masih banyak ibu hamil yang mempunyai masalah
gizi (anemia defisiensi Fe, KEK)
Indonesia merupakan daerah endemis malaria
tinggi (80 % Kab/Kota Endemis Malaria) dimana Ibu
hamil merupakan kelompok yang rentan
Meningkatnya kasus IMS,HIV AIDS, dimana di
daerah risiko tinggi, pencegahan penularan
HIV/AIDS dari ibu ke bayi belum dilaksanakan
menyeluruh.
Berdasarkan data laporan program tahun 2011,
juga sebagian besar provinsi melakukan pelayanan
antenatal belum sesuai standar
1. Akses pelayanan antenatal (K1)

Jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan


antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam
satu tahun

 Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat


pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
 Indikator (akses) ini di gunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan
antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat
2. Cakupan pelayanan antenatal (K4)

Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal


K4 di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah dalam waktu
satu tahun

 Cakupan K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh


pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat
kali dengan distribusi waktu: 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali ke-2,
dan 2 kali pada trimester ke-3 di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
 Menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil dan kemampuan
manajemen atapun kelangsungan program KIA
 Sesuai review Midterm Indikator SPM : sesuai standar ---- > min 7T
INDIKATOR TARGET 2015
AKI 101,6
AKB 9
K4 100
Pelayanan anak balita (%) 100
Kunjungan bayi 100
Persalinan oleh tenaga kesehatan kompetensi 95
KB aktif (%) 80
Komplikasi kebidanan yang ditangani 100
Komplikasi yang ditangani 100
Pelayanan nifas (%) 95
Kunjungan neonatus 90
Bayi BBLR yang ditangani 100
Hamil resiko tinggi yang dirujuk 95
Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah
100

Neonatus resiko tinggi/komplikasi yang tertangani


100
KONSEP PENGEMBANGAN
PELAYANAN ANTENATAL
MASALAH KESEHATAN UPAYA
IBU DAN ANAK Cakupan pelayanan Antenatal
DEMAND :
belum optimal :
•Pengembangan Kelas Ibu
Pengetahuan ibu dan keluarga
• Jumlah kematian ibu Hamil
rendah
dan Neonatus Masih •Pemantapan
Belum optimalnya kinerja
Tinggi pelaksanaan P4K
petugas
• Penyebab kematian ibu
disamping penyebab
utama : perdarahan , Kualitas pelayanan antenatal SUPPLY :
pre eklampsia dan belum optimal : Pemantapan konsep
infeksi masih tingginya •Belum semua petugas Pelayanan Antenatal
disebabkan oleh melakukan pelayanan 10 T, Terpadu :
penyebab lain2 (PTM, terutama pemeriksaan Lab wajib •Malaria
malaria, TB dll) yg hrs (Hb, protein urin dan Gol darah) •PPIA
diintervensi juga •Pelayanan antenatal yang •Immunisasi
• Meningkatnya kasus diberikan hanya sebatas •Gizi
HIV pelayanan kehamilan, belum •PTM
memperhatikan penyakit lain •TB
yang dapat mempengaruhi •Pelaksanaan 10 T
kehamilan termasuk
Pemeriksaan lab wajib
PELAYANAN ANTENATAL
Pengertian
 Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan terhadap
ibu hamil untuk menjaga kehamilannya

Tujuan
 Mempersiapkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan sehat
dan selamat, dan memperoleh bayi yang sehat
 Deteksi & antisipasi dini kelainan kehamilan
 Deteksi & antisipasi dini kelainan janin
YANG PERLU DIPAHAMI
Kehamilan merupakan periode platinum untuk tumbuh
kembang manusia. Pemeriksaan antenatal bukan hanya
menyiapkan persalinan dan pencegahan komplikasi namun
juga:

◦ menyiapkan generasi berikut yang lebih baik


◦ edukasi untuk ibu. Ingat kata-kata: “When You Teach
Women You Teach Nation”
◦ pemenuhan hak janin sejak dalam kandungan
( Nutrisi dan simulasi yg bermanfaat)

Janin adalah individu tersendiri.


STANDAR PELAYANAN ANTENATAL
7 T (SPM) 10 T (PWS KIA)
1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi 1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan
Badan
2 Ukur Tekanan Darah 2 Ukur Tekanan Darah
3 Skrining Status Imunisasi TT (dan 3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
Pemberian Imunisasi TT) 4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri
5 Tentukan Presentasi Janin dan Denyut
4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri Jantung Janin
6 Skrining Status Imunisasi TT (dan
5 Pemberian Tablet Besi (90 Tablet Pemberian Imunisasi TT)
selama kehamilan)
7 Pemberian Tablet Besi (90 Tablet
6 Temu Wicara (KIE Interpersonal dan selama kehamilan)
konseling) 8 Test Lab Sederhana (Hb, Protein Urin)
7 Test Lab Sederhana (Hb, Protein dan atau berdasarkan indikasi (HBsAg,
Urin) dan atau berdasarkan indikasi Sifilis, HIV, Malaria, TBC
(HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC
9 Tata Laksana Kasus
10 Temu Wicara (Konseling) termasuk P4K
serta KB PP 38
Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu
No Jenis Pemeriksaan Trim I Trim II Trim III

1 Keadaan umum   
2 Suhu tubuh   
3 Tekanan darah   
4 Berat badan   
5 LILA 
6 TFU  
7 Presentasi janin  
8 DJJ  
9 Pemeriksaan Hb  * 
10 Golongan darah 
11 Protein urin * *
39
Pemeriksaan Pelayanan Antenatal .....lanjutan
No Jenis Pemeriksaan Trim I Trim II Trim III
12 Gula darah/reduksi * * *
13 Darah malaria * * *
14 BTA sputum * * *
15 IMS/Sifilis * * *
16 Serologi HIV * * *
17 USG * * *
Keterangan :
 : pemeriksaan rutin
• : pemeriksaan atas indikasi
* malaria : px rutin pada daerah endemis malaria
* HIV : px rutin pada daerah epidemi meluas dan terkonsentrasi
sedangkan pada epidemi rendah hanya pada ibu hamil IMS dan TB

40
KEGIATAN PENINGKATAN CAKUPAN DAN KUALITAS
PELAYANAN ANTENATAL

1. Penemuan dini ibu hamil melalui kegiatan P4K


dengan Stiker dan Buku KIA, dengan melibatkan
Kader & Perangkat Desa
2. Meningkatkan cakupan Antenatal dengan
meningkatkan pengetahuan dan perubahan
perilaku Ibu dan keluarga melalui Pelaksanaan
Kelas Ibu Hamil
3. Peningkatan kualitas pelayanan antenatal melalui
pelaksanaan konsep Pelayanan Antenatal
Terpadu (termasuk penguatan pelaksanaan 10T)
4. Pelaksanaan PWS KIA sebagai alat surveilans KIA
41
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal
komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua
ibu hamil serta terpadu dengan program lain yang memerlukan
intervensi selama kehamilannya

Tujuan :
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
antenatal yang berkualitas, sehingga mampu - menjalani
kehamilan dengan sehat,
- bersalin dengan selamat, dan
- melahirkan bayi yang sehat.
42
PENCATATAN DAN PELAPORAN
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Pencatatan
• Kartu Ibu atau rekam medis lainnya yang disimpan di fasilitas
kesehatan
• Kohort ibu , Register --- > form terpadu
(kumpulan data-data dari kartu ibu)
• Buku KIA (dipegang ibu)
• Pencatatan dari program yang sudah ada
(cat. Imunisasi, malaria, gizi, HIV-AIDS, TB, dll)
Pelaporan
• LB3 KIA Laporan nakes  puskesmas  kohort, PWS 
• PWS KIA analisa  dinkeskab/kota  dinkesprov  kes
ibu  menkes  UKP4  umpan balik
PWS Imunisasi
43
TARGET DAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN PROGRAM
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU (NASIONAL)

Target

Indikator Pencapai
2012 2013 2014 2015
an 2012

Jumlah puskesmas
6965 5340 7751 8531 9321
yang melaksanakan
(75%) (57,28%) (83%) (92%) (100%)
ANC Terpadu

DO :
Puskesmas yang sudah melaksanakan 7 T ( termasuk gizi dan imm) ditambah
dengan pelayanan terpadu dengan malaria / PPIA / PTM / IMS disertai berjalannya
sistem pencatatan dan pelaporan
Pelayanan Antenatal Terpadu

Note : Walaupun dirujuk, bidan


penanggung jawab wilayah tetap
melakukan pemantauan
Contoh Kasus 1
Perlukah
Imunisasi TT
Anamnesis :
Tdk ada Keluhan
Riwayat Demam
Seorang wanita, usia
22 tahun, mempunyai
1 anak, datang Batuk lebih dari 3
dengan keluhan Pemeriksaan Fisik : minggu, pernafasan
menstruasi terlambat BB = 45kg..... cuping hidung ..
selama 2 minggu. Apa
yang akan anda
HB = 9, LiLa 20
lakukan Diagnosis:
...........
Tekanan Darah ≥
140/90
Terapi :
........... Keputihan
Riwayat imunisasi TT saat bayi dan sekolah
tidak ingat.
Diimunisasi TT dua bulan yang lalu sebelum
menikah sebanyak 2 kali, dengan jarak antar
imunisasi pertama dan kedua adalah sebulan

Perlukah Imunisasi TT ??
Skrining status TT pada WUS
Perlindungan TT Jarak Minimal
0 tahun 1 1 bulan
3 tahun 2 6 bulan
5 tahun 3 12 bulan
10 tahun 4
12 bulan
> 25 tahun 5

Disebut ANC berkualitas apabila pada saat :


• Kunjungan pertama (K1) minimal sudah mempunyai status T1 atau
mendapat imunisasi TT1 pada saat K1 tersebut
• Kunjungan ke empat (K4) minimal sudah mempunyai status T2 atau
mendapat imunisasi TT2 pada saat K4 tersebut
Contoh kasus: Ibu Hamil Anemia dan
KEK
Tindak Lanjut :
• Pemberian PMT Ibu Hamil
• Pemberian tablet tambah darah dosis?
pengawasan?
• Rujuk ke Bagian Gizi untuk dilakukan konseling
gizi
• Rujuk bila setelah 1 bulan tidak ada
perubahan
KESEHATAN BAYI
• Definisi: plynn kesehatan sesuai stndr yg
diberikan nakes min. 4 kali slm periode 29 hari
s.d 11 bln stlh lahir dengan ketentuan waktu:
– Satu kali pd umur 29 hari s.d 2 bulan
– Satu kali pd umur 3 s.d 5 bln
– Satu kali pd umur 6 s.d 8 bln
– Satu kali pd umur 9 s.d 11 bln
Tujuan
• Meningkatkan akses by thdp plynn kesdas
• Deteksi dini
• Pemeliharaan kesehatan
• Pencegahan penyakit pertumbuhan &
imunisasi
• Peningkatan kualitas hdp bayi SDIDTK
Pemantauan tumbang pada anak di lkkn dg
mengacu pd pedoman SDIDTK
Pelayanan kesehatan bayi meliputi:
• Pemberian imunisasi dasar lgkp sblm usia 1
thn
• SDIDTK
• Vit A (6-11 bln)
• Konseling ASI ekslusif, prwtn kes.bayi
dirumah, menggunakan buku KIA
• Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
Kesehatan anak balita sesuai
standar
• Definisi: pelayanan kesehatan balita oleh
nakes yg sesuai standar baik kondisi sehat
maupun sakit
• Tujuan:
– menstimulasi perkembangan shg fungsi organ
tubuh & perkembangan otak tercapai secara
optimal
– Deteksi dini
Pelayanan kesehatan anak balita
meliputi
• Pelynn pemantauan pertumbuhan min 8 kali
• SDIDTK minimal 2 kali/ thn
• Vit A (200.000 iu) 2 kali/ thn
• Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA
• Pelayanan anak balita sakit MTBS
Lanjutan ......
• Pelayanan SDIDTK mengacu pada buku
pedoman SDIDTK yang dilaksanakan oleh
tenaga puskesmas dan jajarannya yang
meliputi dokter, bidan, perawat, ahli gizi,
penyuluh kesehatan masyarakat dan tenaga
kesehatan lainnya yg peduli pd kesehatan
anak
KESIMPULAN
Pelayanan antenatal minimal dilakukan sebanyak 4 kali (1,1,2)
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal maka perlu
dilakukan Pelayanan antenatal terpadu
Melalui pelayanan Antenatal yang berkualitas diharapkan ibu
dapat melahirkan dengan selamat dan bayi lahir dengan sehat
dan cerdas
Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu
yang disebabkan oleh berbagai faktor (ketersediaan logistik,
pencatatan pelaporan dll)
Perlu dimantapkan sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan
Antenatal
Pemantapan sistim rujukan
Lanjutan ...............
• Pelayanan anak balita dan kesehatan bayi
dictt memenuhi standar jika sudah memenuhi
indikator yang ada
• Balita dihitung masuk plynn anak balita dalam
satu tahun hanya sekali
Kendala pelaporan kesehatan anak
• Data jumlah balita riil yg ada di Gizi dan KIA
belum sinkron
(jumlah balita bln lalu+balita bln ini-lulus)
sumber dari kohort

Anda mungkin juga menyukai