Anda di halaman 1dari 54

PENDAMPINGAN PROGRAM

KESEHATAN KELUARGA DINAS KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2022

KESGA SULTRA 2022


INDIKATOR RPJMN 2020-2024

1. Angka Kematian Ibu (AKI) (per 100.000 kelahiran hidup)


2. Angka Kematian Bayi (AKB) (per 1000 kelahiran hidup)
3. Angka Kematian Neonatal(AKN) (per 1000 kelahiran hidup)
4. Cakupan Kunjungan Antenatal (%)
5. Cakupan Persalinan di Fasilitas kesehatan (%)
6. Cakupan Kunjungan Neonatal (%)
7. Jumlah Kab/Kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
8. Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya
9. Persentase Kab/Kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan lanjut usia 2
INDIKATOR RENSTRA 2020-2024

1. Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF)


2. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir
3. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan balita dan anak prasekolah
4. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan anak usia sekolah dan remaja
5. Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
6. Persentase Kabupaten/kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut usia
3
INDIKATOR RENSTRA KEMENKES TAHUN 2020-2024 SEDANG
DALAM PROSES REVISI MENYESUAIKAN DENGAN TATA
ORGANISASI KEMENKES YANG BARU

DIR. GIZI-KIA

DIREKTORAT KESGA

DIR. KESPRO-
LANSIA
1. PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL DAN
NEONATAL
(ANC / PNC SESUAI STANDAR)
PROGRAM KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR

Bayi Baru
Ibu Hamil Ibu Bersalin Ibu Nifas
Lahir
Pelayanan Neonatal Esensial Saat Lahir
ANC Terpadu: Persalinan di (IMD, pemberian Vitamin K, imunisasi
Kunjungan Hepatitis B, salep mata, pemotongan
Fasilitas
Pencegahan Ibu Hamil Nifas 1,2,3,4 tali pusat)
KEK dan anemia Kesehatan
Tatalaksana Penyakit
Menular dan Tidak Pelayanan Neonatal Esensial Setelah
Menular Rujukan Pemantauan Lahir (Kunjungan Neonatal 1,2,3)
Terencana dan Tanda Bahaya
jejaring rujukan Nifas
Rujukan Komplikasi
Kehamilan Tatalaksana Skrining Hipotiroid Kongenital
kegawatdaruratan
maternal dan
neonatal
Kelas Ibu Hamil Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah

Pemberdayaan Masyarakat dan Penguatan Tatakelola Kab/Kota


PELAYANAN ANTENATAL
(PMK No.21/ Tahun 2021)

Pemeriksaan DOKTER 1x pada


2016 WHO ANC Model Trimester 1
 Positive pregnancy experience
 8 kali kontak 1x Trimester 1 (skrining faktor resiko &
komplikasi), termasuk USG dasar
Rekomendasi pelayanan USG Rekomendasi ANC di FKTP / konsul terbatas
spesialis /FKRTL
menjadi pelayanan Rutin 
deteksi dini factor risiko,
memperkiraan usia 6x 2x Trimester 2
kehamilan, deteksi kelainan Pemeriksaan DOKTER 1x pada
janin, dan kehamilan ganda Trimester 3
Trimester 3 (skrining faktor resiko, ada tdk
3x masalah kesehatan & menentukan
Ada /tidak penyulit, Puskesmas PONED/ tempat persalinan
RS PONEK
Peningkatan Peran Dokter Dalam ANC, Persalinan & PNC
Adaptasi di Indonesia:  Pakai BUKU KIA sebagai Media komunikasi antar nakes dan media KIE ibu dan
6 kali kontak (1-2-3) keluarga
2 kali kontak dengan dokter (TM-1 & TM-3)  Terdapat lembar skrining yang harus diisi dokter saat TM 1 dan TM 3
 Terdapat skrining pre eklamsi untuk deteksi dini PE/Eklamsi
 Lembar ringkasan dokter spesialis apabila ibu dirujuk
Standar Pelayanan Antenatal Terpadu: 10 T
1. Timbang berat badan – ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi – ukur LILA
4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri)
5. Tentukan presentasi janin dan DJJ
6. Skrining status imunisasi tetanus
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet
8. Tes laboratorium
9. Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan
10. Temu wicara
Pelayanan Pasca Persalinan
Terintegrasi adalah pelayanan
yang bukan hanya terkait dengan
pelayanan kebidanan tetapi juga
Pelayanan pasca persalinan adalah pelayanan terintegrasi dengan
program-program lain
kesehatan yang diberikan bagi ibu dan bayi
baru lahir dalam kurun waktu 6 jam sampai 42 Komprehensif adalah pelayanan pasca
hari  setelah melahirkan, yang dilaksanakan persalinan diberikan mulai dari
anamnesa, pemeriksaan fisik,
secara terintegrasi dan komprehensif.   pemeriksaan penunjang (termasuk
laboratorium), pelayanan KB pasca
persalinan,
tata laksana kasus, KIE, dan rujukan bila
diperlukan.

Ibu nifas dan bayi baru lahir normal dipulangkan minimal setelah 24 jam pasca melahirkan
Sebelum pulang ibu dan bayinya mendapat 1 kali pelayanan pasca persalinan
Kunjungan Nifas dan
Kunjungan Neonatal Kunjungan Pasca Salin
UPDATE 2020
Kunjunga
n Nifas

6 jam-3 Kunjungan nifas


3-28 hari 8-42 hari
hari dan neonatal

6 jam -48
3-7 hari 8-28 hari 29-42 hari
hari
Kunjunga
n
Neonatal

• Jadwal Kunjungan yang sama


6 jam-2
3-7 hari 8-28 hari • Pelayanan ditiap kunjungan lebih komprehensif dan terperinci
hari • Pemeriksaan laboratorium
• Terintegrasi dengan program lain ( Dit Keswa, Dit Imunisai , Dit Gizi, )
PELAYANAN KESEHATAN PASCA PERSALINAN
SETELAH MASA NIFAS
PERSALINAN
(0 - <6 jam) KF1 (6-48 jam) KF2 (3-7 hari) KF3 (8-28 hari) KF4 (29-42
Contoh Bagan Skrining Nifas hari)

Petugas: Petugas: Petugas: Petugas: Petugas :


 Pemantauan  Pemantauan tanda  Pemantauan  Pemantauan  Pemantauan
tanda vital vital dan kegawat- tanda vital dan tanda vital dan tanda vital dan
dan kegawat- daruratan kegawat- kegawat- kegawat-
daruratan  Skrining dengan daruratan daruratan daruratan
 Pemantauan Bagan Tata  Skrining  Skrining dengan  Skrining
kontraksi Laksana Terpadu dengan Bagan Bagan Tata dengan Bagan
uterus Nifas (koordinasi Tata Laksana Laksana Tata Laksana
 Pemantauan antara bidan – Terpadu Nifas Terpadu Nifas Terpadu Nifas
perdarahan dokter) (koordinasi
 Skrining kejiwaan antara bidan – (koordinasi (koordinasi
 Inisiasi antara bidan – antara bidan –
Menyusu Dini (trias depresi) dokter)
 KIE nifas  KIE nifas dokter) dokter)
TENTUKAN KLASIFIKASI  KBPP KB PP (bila belum  KIE nifas  KIE nifas
  KB PP (bila
1. Kotak merah muda, ibu harus dirujuk. terpasang belum  KB PP (bila  KB PP (bila
2. Kotak kuning, petugas kesehatan harus Skrining 3 Eliminasi terpasang ) belum belum
waspada dan memantau

(atas indikasi) terpasang ) terpasang )
perkembanganan kesehatan ibu agar
tidak jatuh dalam kotak merah muda,  Skrining
dan tata laksana dilakukan oleh dokter status T
umum.
3. Kotak hijau artinya kondisi kesehatan ibu
dalam keadaan aman , pemantauan oleh
bidan
Catatan : Ibu dipulangkan minimal 24 jam pasca persalinan normal
PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL
• Indikator :
Puskesmas melaksanakan kelas ibu Hamil

• DEFINISI OPERASIONAL :
Cakupan puskesmas yang minimal 50% desa / kelurahan atau lebih di wil. Kerjanya
melaksanakan kelas ibu Hamil dalam kurun waktu 1 tahun ( Kelas ibu hamil )

• CARA PERHITUNGAN :

Cakupan puskesmas yang minimal 50% desa / kelurahan di wil. Kerjanya melaksanakan kelas ibu
Hamil dalam kurun waktu 1 tahun DIBAGI Jumlah Puskesmas di suatu wil. Kerja dalam waktu
tertentu
INDIKATOR KELAS IBU HAMIL
INPUT PROSES OUTPUT

1. Jumlah petugas kesehatan 1. Jumlah fasilitator yg melaksanakan 1. Cakupan K1


sebagai fasilitator Kelas Ibu kelas ibu hamil 2. Cakupan K4
Hamil 2. Jumlah kelas ibu Hamil 3. % ibu/keluarga dengan
2. Tersedianya anggaran 3. % ibu hamil yg mengikuti Kelas Ibu Perencanaan Persalinan
pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Hamil 4. Cakupan Pn
3. Kelengkapan sarana dan 4. % suami /anggota keluarga yg hadir 5. Cakupan Kf
prasarana Kelas Ibu Hamil mengikuti Kelas Ibu Hamil
(Jumlah Pedoman dan paket 6. Cakupan Kn
5. Jumlah kader yg terlibat dalam
Kelas Ibu)
penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil
3. PENGELOLAAN KELAS IBU BALITA
SASARAN, FASILITATOR DAN NARASUMBER KELAS IBU BALITA
 Peserta
Ibu yg mempunyai anak usia antara 0-5 th
dgn pengelompokan umur 0-1 tahun,1-2 tahun
dan 2-5 tahun

 Jumlah Peserta
Maksimal 15 orang ibu balita per kelas
Diharapkan suami/keluarga ikut dlm kegiatan

 Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan 1 bulan sekali. Setiap materi 45 - 60
menit atau disesuaikan dengan kondisi di tempat

 Fasilitator
Bidan/perawat/tenaga kesehatan lainnya yg telah dilatih dlm pelatihan fasilitator atau OJT Kelas
Ibu Balita.

 Narasumber
Tenaga kesehatan dlm bidang tertentu (ahli gizi, dokter/perawat gigi, petugas Imunisasi, petugas penyakit
menular, pendidik PAUD, dsb
PERSIAPAN
Melibatkan sejumlah unsur lokal seperti poskesdes/polides/puskesmas, bidan, kader posyandu,
toma, toga, PKK, guru TK , yg paling penting dari pertemuan awal mendapat dukungan penuh
dari camat, kepala desa dan lurah berupa tenaga, fasilitas mapun finansial.

1.Identifiksasi
Sasaran Siapkan
Persiapan Siapkan
Pendataan Tempat
Ibu Balita 0-5 Materi Mengundang Ibu Tim
& Fasilitator
thn: (jadwal Balita
2. kelompokan
Sarana belajar dan
belajar,
0-1 th, 1-2 th alat bantu) narsum
2-5 th
PELAKSANAAN
Sesuai dengan kesepakatan antara bidan/petugas kesehatan antara bidan/petugas
kesehatan dengan peserta ibu balita dengan tahapan

1. Analisa singkat (siapa tim fasilitator, diperlukan NS atau tdk, bgaimn persiapan materi
atau alat bantu sdh lengkap atau di tambah)
2. Pelaksanaan :

a. Pertemuan dilakukan minimal 1 kl Setiap bulan.


b. Membuat kesan yang menyenangkan (memecahkan kebekuan)

c. Memilih topik berdasarkan kebutuhan warga belajar


d. Menerapkan metode yg sdh ditentukan (BOD) yg
menekankan pada partisipasi warga belajar (Pengalaman
sebagai sumber belajar)
e. Disiplin waktu (ideal antara 45 – 60 menit)
MONITORING
Perkembangan dan pencapaian, serta masalah dalam pelaksanaan KIB, hasilnya dapat dijadikan
bahan acuan untuk perbaikan dan pengembangan KIB selanjutnya

Fasilitator (persiapan,
Peserta (minat Sarana prasarana penyampaian materi,
Peserta, kehadiran Waktu (efektiftifitas
(tempat, fasilitas penggunaan alat bantu,
waktu)
peserta, keaktifan belajar) membangun suasana
bertanya) belajar aktif
EVALUASI
Melihat keluaran dan dampak baik positif maupun negatif pelaksanaan KIB dan hasilnya dapat dijadikan bahan
pembelajaran guna melakukan perbaikan dan pengembangan KIB selanjutnya

a. Evaluasi pada pelaksanaan


- Sebelum penyajian materi (penjajakan
pengetahuan awal peserta melalui curah
pendapat --- pertanyaan kpd peserta ---- secara
bergilir
- Evaluasi akhir---setelah selesai penyampaian semua materi (pertanyaan kpd peserta --- secara
bergilir (bandingkan sebelum dan setelah diberikan materi)
b. Evaluasi kemampuan fasilitator pelaksanaan KIB
1. Mengetahui kemampuan fasilitator dlm memfasilitasi
pelaksanaan kelas ibu balita
2. Evaluasi dilakukan setiap akhir pertemuan
3. Evaluasi dilakukan oleh Bikor atau Kapus atau Dinas
Kesehatan Kab/Kota atau Dinas Kesehatan Provinsi
CONTOH PELAPORAN PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA
UNTUK BIDAN DESA / TENAGA KESEHATAN LAINNYA

LAPORAN PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA


Tanggal :
Tempat :
Kelompok Umur :
Jumlah peserta :
Materi :
Fasilitator :
Narasumber : (jika ada)
Proses & Hasil pertemuan:

Permasalahan:

Hasil evaluasi:

Kesimpulan:
2. PELAYANAN KESEHATAN BALITA DAN APRAS
Deteksi Dini Kelainan Pupil Putih

Penambahan
pemeriksaan
deteksi
pupil putih
Perubahan tes daya
lihat
2019 2021
1. Tes Refleks Merah (Bruckner test)

• Tujuan mendeteksi pupil putih (leukocoria); termasuk di dalamnya


kelainan katarak, retinoblastoma, penyakit-penyakit mata yang
melibatkan kornea, lensa, vitreous, dan retina
• Dilakukan pada saat :
• Sejak bayi baru lahir mulai umur 0-3 bulan
• Dilanjutkan pada umur 6, 9, 18, 24, dan 36 bulan
• Pada saat pemeriksaan rutin ketika kunjungan imunisasi,
• Bila ada keluhan mengenai penglihatan atau kelainan mata anak
pada
Interpretasi & Intervensi

Normal Abnormal

Rujuk ke Dokter Spesialis Mata


3. PELAYANAN KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Siapa Anak Usia Sekolah dan Remaja?

Anak Usia Sekolah merupakan anak


umur lebih dari 6 tahun
sampai sebelum berusia 19 tahun.

Remaja adalah kelompok usia


~
10 tahun sampai berusia 18 tahun
~
(Permenkes No 25 tahun 2014)
~

- _
~
Puskesmas mampu laksana PKPR :

1 Memberikan layanan
konseling bagi anak usia sekolah dan
remaja. Pelayanan Konseling bisa dilakukan
di pelayanan manapun ( baik di puskesmas,
Posrem, Sekolah, dll)

2 Membina minimal 1
posyandu remaja (dilakukan
pemberian KIE, pelayanan
kesehatan &konseling) dan

didampingi petugas
puskesmas
Puskesmas membina 20% sekolah/madrasah:

Fasilitasi implementasi kegiatan Trias UKS/M :

Pendidikan kesehatan
1
: literasi
kesehatan, PHBS Optimalisasi
aktifitas fisik, pendidikan gizi

2 Pelayanan kesehatan
: penjarkes
pemeriksaan berkala, BIAS, pemberian
TTD, pemberian obat cacing

3 Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat :


Pembinaan sanitasi sekolah, kantin sehat,
pengelolaan sampah
4. PELAYANAN KESEHATAN USIA REPRODUKSI
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
INDIKATOR DEFENISI DEFENISI OPERASIONAL
OPERASIONAL
Puskesmas memberikan pelayanan :
konseling / komunikasi, informasi, edukasi (KIE) kesehatan
Jumlah Kabupaten/Kota reproduksi calon pengantin dan skrining kesehatan bagi calon
Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pengantin,
menyelenggarakan pelayanan kesehatan usia minimal pemeriksaan status gizi meliputi : (pemeriksaan berat
pelayanan kesehatan reproduksi adalah : badan, tinggi badan, penentuan IMT, pemeriksaan Lingkar Lengan
usia reproduksi Atas / LiLa) dan tanda anemia (pemeriksaan konjungtiva dan
1. Minimal 50% puskesmas pemeriksaan Hb)
memberikan pelayanan
kesehatan reproduksi Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan
calon pengantin (kespro dan atau perawat dan atau petugas gizi)
catin)
2. Seluruh Puskesmas Puskesmas yang mampu dan memberikan pelayanan KB Pasca
mampu memberikan Persalinan dengan metoda cara modern (AKDR/ pil/ suntik/
kondom/ MAL/ implan/ vasektomi) dilakukan dalam kurun waktu
pelayanan KB Pasca 0-42 hari setelah ibu melahirkan.
Persalinan KB Pasca Persalinan (KB PP) adalah pelayanan KB yang diberikan
kepada PUS setelah persalinan sampai kurun waktu 42 hari, dengan
tujuan untuk menjarangkan kehamilan, atau mengakhiri
kesuburan.
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau
bidan). Mempunyai minimal 2 (dua) orang tenaga kesehatan yang
kompeten yaitu :dokter dan atau bidan yang sudah mendapatkan
pelatihan Contraceptive Technolgy Update (CTU)/ pelatihan
keluarga berencana (KB) / orientasi KB Pasca Persalinan (KBPP)
KESEHATAN REPRODUKSI
CALON PENGANTIN
KUA/
Bimbingan
Lembaga Perkawinan
Agama
KIE
Minimal
Kesehatan 3 bulan
Reproduksi
Pelayanan Konseling
sebelum Hari
Pernikahan
Kesehatan Puskesmas/ Individu/
Fasyankes Pasangan
Reproduksi
Bagi Calon Tujuan
Pengantin
Pemeriksaan Puskesmas
Kesehatan
Rumah Sakit

36
Pencatatan

KCS hlmn 1

KCS hlmn 2

Surat keterangan pemeriksaan kesehatan catin


Alur Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi
2 Catin
5165 Puskesmas

1 3 melayani kespro
catin di 514
kab/kota

Pasangan Kelurahan/Desa KUA/Lembaga Agama Puskesmas


Catin Formulir model • Pendaftaran Pelayanan kespro catin:
(N1, N2, dan N4) • Pencatatan • Pemberian KIE Kesehatan
• Kursus Catin/Bimbingan
Reproduksi
UU No 16 Tahun Perkawinan
• Pelaporan • Pemeriksaan kesehatan
2019 tentang • Melengkapi Imunisasi TT
Perkawinan: Batas
minimal menikah
laki-laki dan 5 4
4
perempuan usia 19 Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan
tahun
Kartu Sehat Calon Pengantin
Pengantin Catatan Sipil

Keterangan: Catin di luar agama Islam, pencatatan pernikahan di kantor Catatan Sipil
Aplikasi Kesehatan Reproduksi Catin
Aplikasi
Kesehatan Reproduksi
Calon Pengantin Berbasis Android Aplikasi “Kescatin”

 informasi kesehatan reproduksi yang


dapat dibaca secara mandiri oleh calon
pengantin

 Cek kondisi layak hamil secara mandiri

 Download aplikasi link


https://youtu.be/q3XANu2OEik
KB PASCA PERSALINAN
PROGRAM KESEHATAN LANSIA
DEFINISI OPERASIONAL
DO/Kriteria kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan lanjut usia
adalah:
1. Seluruh puskesmas membina posyandu lansia di 50% desa di wilayah kerjanya
2. Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan
kesehatan santun lansia
3. Kabupaten/kota mengembangkan Program Perawatan Jangka Panjang bagi Lansia
di minimal 10% puskesmas dalam bentuk kegiatan: orientasi Program Perawatan
Jangka Panjang bagi Lansia dan panduan praktis bagi caregiver informal
Terwujud :
TUJUAN KEBIJAKAN
PELAYANAN LANSIA SMART
KESEHATAN LANSIA Sehat, Mandiri, Aktif, Produktiff

Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk


mencapai Lansia yang sehat, mandiri, aktif,
produktif dan berdayaguna bagi keluarga dan
masyarakat

Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi lansia


di fasyankes primer dan rujukan serta pemberdayaan potensi
lansia
47
STRATA PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN
SANTUN LANSIA
Puskesmas yang menyelenggarakan Strata I (Pratama) Strata II (Madya) Strata III (Paripurna)
pelayanan santun lanjut usia :

1. Memberikan pelayanan yang baik dan


berkualitas -- > Petugas terlatih atau
memahami pelayanan kesehatan lansia dan v v Terlatih/Terorientasi
geriatri

2. Memberikan prioritas pelayanan kepada - Sudah memberikan - Sudah memberikan - Sudah punya sarana
lanjut usia dan penyediaan sarana yang aman prioritas mulai dari loket, prioritas mulai dari tersendiri, loket, poli,
dan mudah diakses poli, lab dan apotik, tetapi loket, poli, lab dan apotik dan lab.
belum punya poli apotik, dan sudah punya Atau one stop service
tersendiri. poli tersendiri dengan poli tersendiri
- Mulai memperhatikan - Sarana mulai - Sarana lain sudah
keamanan Lansia memperhatikan memenuhi sesuai standar
keamanan Lansia keamanan bagi lansia

3. Melakukan pelayanan secara pro-aktif --- > 50% 60% 70%


minimal 50% desa mempunyai Posyandu
Lansia
STRATA POSBINDU /POSYANDU LANSIA
INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
Frekuensi pertemuan <8 8-9 ≥10 >10
(x/thn)
Kehadiran Kader (pada hari H) <3 ≥3 >3 >3
(Orang)
Pelayanan Kesehatan
• Cakupan Penimbangan (CB) < 50% 50 % - 60% >60% >60%
• Cakupan Pemeriksaan Lab (CL) < 25% 25 % - 50% >50% >50%
• Cakupan Pemeriksaan Kesehatan < 50% 50% - 60% >60% >60%
(CK) termasuk pengukuran TD ,
status fungsional dan mental
• Cakupan Penyuluhan (CP)
< 50% 50 % - 60 % >60% >60%

Senam Lansia <8 8-9 ≥10 >10


Kegiatan Sektor Terkait (jenis) 0 1 2 >2
Pendanaan Kegiatan Berasal dari - - < 50% >50%
Masyarakat
PERAWATAN JANGKA PANJANG (PJP)

Definisi:
Sistem kegiatan-kegiatan terpadu yang dilakukan oleh caregiver informal atau
profesional untuk memastikan bahwa lanjut usia yang tidak sepenuhnya mampu
merawat diri sendiri, dapat menjaga kualitas tertinggi kehidupannya, sesuai
dengan keinginannya, dan dengan kemungkinan terbesar memiliki kebebasan,
otonomi, partisipasi, pemenuhan kebutuhan pribadi serta kemanusiaan (WHO)
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri
Lansia yang berkunjung ke Puskesmas pada kontak pertama dengan petugas kesehatan dilakukan:
Pengkajian Paripurna Geriatri (P3G)
Dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh dokter

• Keluarga
UKBM dengan Pembinaan • Perkesmas
Puskesmas • Puskesmas
• Rumah Sakit
Salam Sehat, Aktif, dan Produktif

Anda mungkin juga menyukai