Anda di halaman 1dari 25

BIDANG KESMAS

DINAS KESEHATAN
KOTA BANJARMASIN
BANJARMASIN, 3 MEI 2013
PROGRAM KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI

BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PRIORITAS UNTUK MENURUNKAN STUNTING & AKI AKB
Sasaran Program STUNTING Sasaran Program AKI AKB
Screening anemia Skrining layak hamil
1 1
Remaja Catin,
Putri Konsumsi tablet tambah darah (TTD) PUS
2 2 Tatalaksana WUS Tidak Layak Hamil

3 Pemeriksaan kehamilan 3 Skrining kehamilan


Ibu
Hamil
Ibu Hamil 4 Konsumsi tablet tambah darah (TTD) 4 Tindakan Prarujukan ibu hamil komplikasi medis

Bayi
5 Pemberian makanan tambahan bagi Ibu KEK 5 Skrining bayi baru lahir

6 Pemantauan tumbuh kembang Ibu, Bayi 6 Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED)

7 ASI eksklusif 7 Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensi (PONEK)

Pemberian makanan tambahan protein hewani bagi


8 8 Program Bantu Rujuk
Balita baduta

9 Tatalaksana balita dengan masalah gizi 9 Gerakan masyarakat ibu, bayi sehat

Audit Maternal Perinatal Surveilans Response


10 Peningkatan cakupan dan perluasan jenis imunisasi 10

Semua 11 Edukasi remaja putri, ibu hamil, dan keluarga balita 11

4
PROGRAM KESEHATAN IBU
DAN ANAK

5
INDIKATOR RPJMN 2020-2024
1. Angka Kematian Ibu (AKI) (per 100.000 kelahiran hidup)
2. Angka Kematian Bayi (AKB) (per 1000 kelahiran hidup)
3. Angka Kematian Neonatal(AKN) (per 1000 kelahiran hidup)
4. Cakupan Kunjungan Antenatal (%)
5. Cakupan Persalinan di Fasilitas kesehatan (%)
6. Cakupan Kunjungan Neonatal (%)
7. Jumlah Kab/Kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
8. Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya
9. Persentase Kab/Kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan lanjut usia 6
Indikator RPJMN Direktorat Kesehatan Keluarga
Tahun 2020-2024
PROGRAM PRIORITAS/KEGIATAN INDIKATOR RPJMN 2020-2024 TARGET RPJMN 2020-2024
PRIORITAS/PROYEK PRIORITAS/PROYEK
2020 2021 2022 2023 2024

PP: Peningkatan Akses dan Mutu Angka kematian ibu (AKI) (per 100.000
Pelayanan Kesehatan kelahiran hidup) 230 217 205 194 183

Angka kematian bayi (AKB) (per 1000


kelahiran hidup) 20.6 19.5 18.6 17.6 16

Angka kematian neonatal (per 1.000


kelahiran hidup) 12.9 12.2 11.6 11.0 10.0

Pro P: Penurunan Kematian Ibu dan Bayi Cakupan persalinan di fasilitas


kesehatan (persen) 87 89 91 93 95

Cakupan kunjungan antenatal K4


(persen)
80 85 90 92 95

Cakupan kunjungan neonatal KN


(persen) 86 88 90 92 95
Indikator RPJMN Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun
2020-2024
PROGRAM PRIORITAS/KEGIATAN INDIKATOR RPJMN 2020-2024 TARGET RPJMN 2020-2024
PRIORITAS/PROYEK PRIORITAS/PROYEK
KL
2020 2021 2022 2023 2024

Pelayanan kesehatan usia reproduksi Jumlah Kabupaten/kota yang


menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi 120 200 320 470 514

Persentase balita yang dipantau 60 70 75 80 85


Pemantauan tumbuh kembang balita
pertumbuhan dan perkembangannya

Persentase kabupaten/kota yang


Pelayanan kesehatan lansia menyelenggarakan pelayanan
kesehatan lanjut usia 45 50 55 60 65
SPM KESEHATAN BIDANG KESMAS DENGAN
TARGET 100 %

Pelayanan Pelayanan
Pelayanan kesehatan kesehatan
kesehatan ibu bayi baru
ibu hamil bersalin lahir

Pelayanan Pelayanan
Pelayanan kesehatan kesehatan
kesehatan pada usia pada usia
balita pendidika lanjut
n dasar
PROGRAM GIZI MASYARAKAT

10
Indikator RPJMN dan Rencana Strategis (Renstra) Kemenkes

RPJMN RE N ST R A

JM N dan Persentase
1. Prevalensi Stunting RP
RA
(pendek dan sangat RENST Puskesmas
pendek) pada balita mampu
2. Prevalensi Wasting 1. Persentase Ibu Tatalaksana Gizi
(Gizi Kurang dan Gizi Hamil Kurang Energi Buruk pada
Buruk) pada balita Kronik (KEK)
Balita
3. Jumlah balita yg 2. Cakupan Bayi Usia
mendapatkan Kurang dari 6 Bulan
suplementasi gizi Mendapat ASI
mikro Eksklusif
3. Persentase
Kabupaten/Kota
melaksanakan
Surveilans Gizi
INDIKATOR DAN TARGET KEGIATAN GIZI
MASYARAKAT
TAHUN 2020 - 2024
INDIKATOR TARGET
NO URAIAN Renstra
RPJMN Kinerja 2020 2021 2022 2023 2024
IKP IKK

1 Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita √ 24,1 21,1 18,4 16,0 14,0

2 Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) pada balita √ 8,1 7,8 7,5 7,3 7,0

3 Jumlah balita yang mendapatkan suplementasi gizi mikro √ 90.000 140.000 190.000 240.000 290.000

4 Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) √ √ 16,0 14,5 13,0 11,5 10,0

5 Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi √ √ 51,0 70,0 80,0 100,0 100,0

Persentase puskesmas mampu tatalaksana gizi buruk pada


6 √ 10,0 20,0 30,0 45,0 60,0
balita
Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI
7 √ √ 40,0 45,0 50,0 55,0 60,0
Eksklusif
Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan
8 perkembangannya √ 60,0 65,0 70,0 75,0 80,0
INDIKATOR TARGET
NO URAIAN Renstra
RPJMN Kinerja 2020 2021 2022 2023 2024
IKP IKK

1 Persentase balita underweight √ 16,0 15,0 14,0 13,0 12,0

2 Persentase ibu hamil anemia √ 45,0 42,0 39,0 36,0 33,0


Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (BB < 2500
3 gr) √ 5,4 4,6 3,8 3,0 2,5

4 Persentase bayi usia 6 bulan mendapat ASI Eksklusif √ 35,0 40,0 45,0 50,0 55,0

Persentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD)


5 √ 80,0 81,0 82,0 83,0 84,0
minimal 90 tablet selama masa kehamilan

Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang


6 mendapat makanan tambahan √ 80,0 80,0 80,0 80,0 80,0
Persentase balita gizi kurang yang mendapat makanan
7 √ 85,0 85,0 85,0 85,0 85,0
tambahan
Persentase remaja puteri mendapat Tablet Tambah Darah
8 √ 50,0 52,0 54,0 56,0 58,0
(TTD)
Persentase bayi yang baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu
9 √ 54,0 58,0 62,0 66,0 70,0
Dini (IMD)
10 Persentase balita yang ditimbang berat badannya √ 60,0 70,0 75,0 80,0 85,0

11 Persentase balita mempunyai buku KIA / KMS √ 65,0 70,0 75,0 80,0 85,0

12 Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya √ 80,0 82,0 84,0 86,0 88,0

13 Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A √ 86,0 87,0 88,0 89,0 90,0

14 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A √ 70,0 73,0 76,0 79,0 82,0

15 Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium √ 90,0 90,0 90,0 90,0 90,0

16 Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan √ 80,0 84,0 86,0 88,0 90,0
PROGRAM Kesling Kesjaor (Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Kerja dan Olahraga)
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Kesehatan Lingkungan
• Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian
kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah
penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor
risiko lingkungan
• Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas dilaksanakan di
dalam gedung dan luar gedung Puskesmas, meliputi:
1. Konseling;
2. Inspeksi Kesehatan Lingkungan; dan
3. Intervensi/tindakan kesehatan lingkungan.
Tupoksi Kesling di Puskesmas
• Menyusun rencana kegiatan pelayanan Kesehatan Lingkungan berdasarkan program
Puskesmas dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
• Melaksanakan pendataan data dasar Kesehatan lingkungan
• Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pembinaan meliputi sarana air bersih,
jamban keluarga, Tempat Fasilitas Umum/Tempat Pengelolaan Pangan/Pestisida
• Melaksanakan pelayanan Klinik Sanitasi
• Melaksanakan Penyuluhan Kesling
• Melakukan Kerjasama lintas program dan sector terkait kegiatan kesling
• Mengevaluasi hasil kegiatan pengawasan dan pembinaan kesling secara keseluruhan
• Membuat Pencatatan dan pelaporan kegiatan kesling
Kesehatan Kerja dan Olahraga
• Kesehatan Kerja adalah Upaya yang ditujukan untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan,
• Kesehatan Olah Raga merupakan Upaya Kesehatan yang
memanfaatkan olahraga atau latihan fisik untuk meningkatkan derajat
kesehatan.
Tupoksi Kesjaor di Puskesmas
• Menyusun rencana kegiatan program Kesehatan Kerja dan Olahraga
berdasarkan data program Puskesmas
• Pendataan semua kelompok kerja yang ada di wilayah kerja Puskesmas
• Penyuluhan dan pembinaan terhadap Kesehatan pengusaha/pekerja
• Membina kelompok kerja dengan pelaksanaan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja)
• Melakukan penyuluhan tentang Kesehatan Olahraga
• Melaksanakan upaya Kesehatan Olahraga kepada masyarakat khususnya
olahraga/atlet dan anak sekolah
• Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan kesjaor
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN &
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Promosi Kesehatan dengan menyebarluaskan informasi Kesehatan
baik secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai jalur
dan media seperti penyuluhan, spanduk, baliho, backdrop,
leaflet/flyer, Radio spot, media sosial seperti whatsapp, Instagram,
facebook, website, podcast juga dialog televisi dan radio.
2. Pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan UKBM khususnya
Posyandu, pelaksanaan Germas dan pembinaan kegiayan SBH
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Posyandu sekarang sudah menjadi salah satu Lembaga kemasyarakat
kelurahan (LKK) dengan sasaran pelayanan mengikuti siklus hidup
manusia yang terintegrasi dengan UKBM dan program lain.
2. Pembudayaan Germas melalui kampanye Kesehatan dan kegiatan
penggerakan aksi masyarakat untuk mendorong pola hidup bersih
dan sehat agar derajat Kesehatan masyarakat meningkat.
3. Saka Bakti Husada (SBH) merupakan salah satu satuan karya
Pramuka sebagai wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan
keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan
untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang
Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai