Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………..………………………………………1
B. TUJUAN …………….………………………………………………………… 2
C. SASARAN…………………………………………………………………….. 3
D. RUANG LINGKUP……………………………………………………………
E. BATASAN OPERASIONAL…………………………………………………. 4
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN……………………………………………….. 15
C. JADWAL KEGIATAN………………………………………………………… 15
A. DENAH RUANG……………………………………………………………… 17
B. STANDAR FASILITAS……………………………………………………… 49
A. LINGKUP KEGIATAN……………………………………………………….
B. METODE……………………………………………………………………… 78
C. LANGKAH KEGIATAN………………………………………………………
BAB V LOGISTIK
BAB X PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya dapat terwujud. Pengembangan
kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan
nasional. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu. Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggara kesehatan untuk
jenjang tingkat pertama. Seiring dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya
pendidikan masyarakat dalam era globalisasi ini Puskesmas dituntut untuk
menyediakan pelayanan bermutu.
Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter
berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan
pemeriksaan. Dalam proses pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang
dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi
pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi
pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan.
B. Tujuan
Tujuan mengupayakan kesembuhan dan pemulihan pasien secara optimal
melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan.
C. Sasaran
Sasaran pelayanan klinis ini adalah individu (pasien), keluarga, petugas
kesehatan dan non kesehatan di puskesmas dan masyarakat.
D. Ruang Lingkup
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama sebagaimana dimaksud
dilaksanakan dalam bentuk :
a. rawat jalan;
b. pelayanan gawat darurat;
c. home care
Kegiatan pelayanan tersebut mencakup:
1. Pelayanan pemeriksaan umum meliputi ruangan pemeriksaan MTBS, anak
dan remaja; ruangan pemeriksaan dewasa; ruangan pengobatan TB;
pelayanan kesehatan peduli remaja dan pelayanan terapi stop merokok.
2. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3. Pelayanan KIA-KB yang bersifat perseorangan
4. Pelayanan gizi yang bersifat perseorangan
5. Klinik sanitasi
6. Pelayanan imunisasi
7. Pelayanan kefarmasian
8. Pelayanan laboratorium
9. Pelayanan gawat darurat
10. Home Care
E. Batasan Operasional
Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah
suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.
Pelayanan pemeriksaan umum adalah pelayanan kedokteran umum berupa
pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan penyuluhan kepada pasien atau
masyarakat agar tidak terjadi penularan dan komplikasi penyakit serta
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang
kesehatan.
Upaya kesehatan anak adalah upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan
kesehatan anak untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,
memiliki kebugaran jasmani, kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual
melalui upaya pemenuhan, peningkatan, perlindungan hak anak, mulai dari
terwujudnya bayi lahir sehat dengan lahir normal, mempertahankan hidup,
tumbuh dan berkembang secara optimal sejak usia dini, usia sekolah, masa
pubertas sampai usia dewasa.
Upaya kesehatan remaja adalah upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan remaja melalui peningkatan pengetahuan,
sikap dan perilaku tentang kesehatan remaja.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah program pelayanan kesehatan
gigi dan mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam
maupun diluar gedung (mengatasi kelainan atau penyakit rongga mulut dan
gigi yang merupakan salah satu penyakit terbanyak yang dijumpai di
Puskesmas.
Upaya pelayanan KIA-KB upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan
kesehatan wanita yang berkaitan dengan fungsi keibuannya untuk mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan akselerasi penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) yang dimulai sejak usia periode usia subur, kehamilan,
persalinan, nifas, menyusui. Sedangkan upaya pelayanan Keluarga
Berencana (KB) adalah upaya Pemerintah dalam mengendalikan laju
pertambahan penduduk dan akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
melalui pencegahan kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) dengan
menggunakan kontrasepsi, termasuk penanganan komplikasi dan efek
samping.
Upaya pelayanan gawat darurat adalah pelayanan medik dasar yang ditujukan
untuk membantu pasien mengatasi kegawatan jalan napas, pernafasan,
peredaran darah dan kesadaran.
Upaya pelayanan gizi yang bersifat UKP dalam Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 disebutkan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan
untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain
melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan
peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan
kemajuan ilmu dan teknologi.
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas
yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan
yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran
penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
C. Jadwal Pelayanan
Puskesmas 9 Nopember melakukan pelayanan setiap hari Senin sampai
dengan Sabtu. Jam buka loket pelayanan Puskesmas 9 Nopember yaitu:
Senin – Kamis : Pukul 08.00 – 12.00 WITA
Jumat : Pukul 08.00 – 10.00 WITA
Sabtu : Pukul 08.00 – 11.30 WITA
Sedangkan untuk kasus gawat darurat ditangani sesuai dengan jam kerja
puskesmas yaitu:
Senin – Kamis : Pukul 08.00 – 15.00 WITA
Jumat : Pukul 08.00 – 11.00 WITA
Sabtu : Pukul 08.00 – 14.00 WITA
BAB III
STANDAR FASILITAS
B. Standar Fasilitas
Standar fasilitas di Puskesmas 9 Nopember disesuaikan dengan ketentuan
dalam Permenkes 75 Tahun 2014.
Berikut ini standar fasilitas di Puskesmas 9 Nopember:
A. Lingkup Kegiatan
Jenis-jenis pelayanan yang tersedia di Puskesmas 9 Nopember meliputi
pelayanan administrasi dan pelayanan kesehatan terdiri dari :
a. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis
b. Pelayanan Pemeriksaan Umum meliputi pelayanan pemeriksaan MTBS, anak
dan remaja; pelayanan pemeriksaan dewasa; pelayanan pengobatan TB;
pelayanan kesehatan peduli remaja dan pelayanan terapi stop merokok.
c. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
d. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
e. Pelayanan Gawat Darurat
f. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
g. Klinik Sanitasi
h. Pelayanan Imunisasi
i. Pelayanan kefarmasian
j. Pelayanan Laboratorium
k. Pelayanan Home Care
B. Metode
a. Pendaftaran Pasien
Metode yang dilakukan pada pendaftaran pasien mengunakan Metode
antrian dan untuk rekam medis mengunakan metode pemberian nomor cara
unit dan juga mengunakan metode buku bantu berdasarkan tempat tinggal.
Metode antrian merupakan suatu garis tunggu dari satuan yang memerlukan
layanan dari satu atau lebih pelayanan (fasilitas layanan). Jadi teori atau
pengertian antrian adalah studi matematikal dari kejadian atau gejala garis
tunggu (P. Siagian, 1987, hal. 390). Kejadian garis tunggu timbul disebabkan
oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan
atau fasilitas layanan, sehingga pelanggan yang tiba tidak bisa segera
mendapat layanan disebabkan kesibukan pelayanan.
Metode pemberian nomor secara unit, pada pasien datang pertamakali
untuk berobat jalan maka pasien tersebut mendapat satu nomor rekam medis.
Yang mana pada nomor tersebut akan dipakai selamanya untuk melakukan
kunjungan-kunjungan selanjutnya. Dan berkas rekam medis tersebut akan
tersimpan dalam satu berkas dengan satu nomor pasien berdasarkan per
tempat tinggal (RT) dan luar wilayah.
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan
pasien lebih aman, sistem tersebut meliputi :
Assesmen risiko
Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
Pelaporan dan analisis insiden
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh :
Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
Tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
B. Tujuan
Tujuan adanya keselamatan pasien adalah :
Terciptanya budaya keselamatan di Puskesmas
Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Puskesmas
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
BAB VIII
PENUTUP