Anda di halaman 1dari 43

Manajemen Program Gizi

Di Puskesmas

Mismaini Noor, SKM, MKM


Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
Tugas Puskesmas menurut
Permenkes (PMK) no.75 tahun 2014:

Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di


wilayah kerjanya

Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan


(UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya

Berkontribusi dalam pencapaian target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan


Kabupaten/Kota dengan fasilitasi dan pembinaan dari DinKes Kabupaten/Kota
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019
untuk mencapai sasaran RPJMN Bidang Kesehatan
Persentase ibu hamil KEK yang mendapatkan
makanan tambahan sebesar 95% Target indikator program gizi
tersebut dapat tercapai JIKA :

Persentase ibu hamil yang mendapatkan 90


Tablet Tambah Darah (TTD) selama masa kehamilan sebesar 98% Program gizi di Puskesmas
menerapkan konsep paradigma
Persentase bayi <6 bulan yang mendapatkan
ASI Ekslusif sebesar 50% sehat

Persentase bayi baru lahir mendapat


Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sebesar 50% Penguatan pelayanan gizi,
terintegrasi dengan upaya
Persentase balita kurus yang mendapat
makanan tambahan sebesar 90% kesehatan yang ada di
Puskesmas, baik Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP)
dan Upaya Kesehatan
Persentase remaja putri yang mendapat
Tablet Tambah darah (TTD) sebesar 30% Masyarakat (UKM)
Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan 2020-2024
Strategi Indikator dan Target

Indikator Baseline Target 2024


Peningkatan KIA, KB dan Kespro Angka Kematian I bu
(per 100.000 kelahiran hidup)
305 183

Angka Kematian Bayi


Percepatan Perbaikan Gizi 24 16
(per 1.000 kelahiran hidup)
Masyarakat

Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Cara Modern 57,2 63,41


Peningkatan Pengendalian
Penyakit
Unmet Need KB (%) 10,60 7,4

Penguatan Germas ASFR 15 – 19 Tahun 36 18

Prevalensi Stunting pada Balita (%) 30,8 19


Penguatan Sistem Kesehatan dan
POM
Prevalensi Wasting pada Balita (%) 10,2 7

I nsidensi HI V
(per 1.000 penduduk yang tidak terinfeksi HI V) 0,24 0,18
5

PIS-PK -- (Indikator Keluarga Sehat)


A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
SPM BIDANG KESEHATAN (1)
JENIS LAYANAN MUTU LAYANAN PENERIMA LAYANAN PERNYATAAN
NO
DASAR DASAR DASAR STANDAR
1
Pelayanan kesehatan ibu Sesuai standar pelayanan Ibu hamil. Setiap ibu hamil mendapatkan
hamil antenatal. pelayanan antenatal sesuai standar.

2
Pelayanan kesehatan ibuSesuai standar pelayanan Ibu bersalin. Setiap ibu bersalin mendapatkan
bersalin persalinan. pelayanan persalinan sesuai standar.

3
Pelayanan kesehatan bayi Sesuai standar pelayanan Bayi baru lahir. Setiap bayi baru lahir mendapatkan
baru lahir kesehatan bayi baru lahir. pelayanan kesehatan sesuai standar.

4
Pelayanan kesehatan balita Sesuai standar pelayanan Balita. Setiap balita mendapatkan pelayanan
kesehatan balita. kesehatan sesuai standar.

5
Pelayanan kesehatan pada Sesuai standar skrining Anak pada usia pendidikan Setiap anak pada usia pendidikan
usia pendidikan dasar kesehatan usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan
dasar.
dasar. sesuai standar.
6
Pelayanan kesehatan pada Sesuai standar skrining Warga Negara Indonesia Setiap warga negara Indonesia usia 15
usia produktif kesehatan usia produktif. s.d. 59 tahun mendapatkan skrining
usia 15 s.d. 59 tahun.
kesehatan sesuai standar.
SPM BIDANG KESEHATAN (2)

JENIS LAYANAN MUTU LAYANAN PENERIMA LAYANAN


NO PERNYATAAN STANDAR
DASAR DASAR DASAR
7 Pelayanan kesehatan pada Sesuai standar skrining Warga Negara Indonesia Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun
usia lanjut kesehatan usia lanjut. usia 60 tahun ke atas. ke atas mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar.
8 Pelayanan kesehatan Sesuai standar pelayanan Penderita hipertensi. Setiap penderita hipertensi mendapatkan
penderita hipertensi kesehatan penderita pelayanan kesehatan sesuai standar.
hipertensi.
9 Pelayanan kesehatan Sesuai standar pelayanan Penderita Diabetes Melitus. Setiap penderita Diabetes Melitus
penderita Diabetes Melitus kesehatan penderita Diabetes mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
Melitus. standar.
10 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar pelayanan Orang dengan gangguan jiwa Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
orang dengan kesehatan jiwa. (ODGJ) berat. mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
gangguan jiwa berat standar.
11 Pelayanan kesehatan orang Sesuai standar pelayanan Orang dengan TB. Setiap orang dengan TB mendapatkan
dengan TB kesehatan TB. pelayanan TB sesuai standar.
12 Pelayanan kesehatan orang Sesuai standar mendapatkan Orang berisiko terinfeksi HIV (ibu Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu
dengan risiko terinfeksi HIV pemeriksaan HIV. hamil, pasien TB, pasien IMS, hamil, pasien TB, pasien IMS,
waria/transgender, pengguna waria/transgender, pengguna napza, dan
napza, dan warga binaan lembaga warga binaan lembaga pemasyarakatan)
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai
pemasyarakatan). standar.
CONTINUUM OF CARE 8

•Penjaringan
•Bln Imunisasi Anak Sekolah
• Kespro & GIZI remaja : KKR •Upaya Kes Sklh
• Konseling: Gizi HIV/AIDS,NAPZA dll •PMT
• Fe
Pelayanan bagi anak SD

Pelayanan bagi anak SMP/A & Pelayanan bagi


• Konseling: GIZI & Kespro
• Pelayanan KB remaja balita
• Pemantauan
• KIE Kespro Catin Pelayanan pertumbuhan &
• PKRT PUS & WUS Pelayanan bagi bayi perkembangan
• PMT

Pemeriksaan Persalinan, nifas & Lansia berkualitas


Kehamilan neonatal
• ASI eksklusif
• Imunisasi dasar
• P4K • APN (MAK III) dan KF lengkap
• Buku KIA • Inisiasi Menyusu Dini • Pemberian makan
• ANC terpadu • Vit K 1 inj
• Penimbangan • Posyandu Lansia
• Imunisasi Hep B • Peningkatan kualitas Hidup
• Kelas Ibu Hamil • Rumah Tunggu • Vit A
• Fe & asam folat • MTBS Mandiri
• Kemitraan Bidan Dukun
• PMT ibu hamil • Perlambatan proses Degeneratif
• KB pasca persalinan
• TT ibu hamil • PONED-PONEK

2019 , 2020, 2021


•2019 2020 •2021

•JANUARI FEBRUARI MARET •APRIL •MEI •JUNI •JULI •AGUST •SEPT •OKT NOV •DES

•EVALUASI •P1 •EVALUASI


•PEMBAHASAN RUK 2021
 Evaluasi 2019 •M •M •M  Evaluasi 2020
•U U
 Akhir RUK 2020 U
S •S •S •PLAN
 Akhir RUK 2021
 Persiapan RPK •R R •R  Persiapan RPK
E E •E
•2020 •M •M •M •2021
•A C T •SIKLUS
 Awal RUK 2021 B B B I ON MANAJE
MEN
•D O  Awal RUK 2022
A A A
•N •N •N
G G G
•CHECK
•D •M K
•E A •A
•S •T •B
•PELAKSANAAN RPK 2020
•LOKMIN •LOKMIN LOKMIN •LOKMIN •LOKMIN LOKMIN •LOKMIN •LOKMIN •LOKMIN •LOKMIN LOKMIN •LOKMIN
•LOKMIN

•LOKMIN •LOKMIN •LOKMIN


LS I •LOKMIN
LS III LS IV
LS II

•PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN (P2) •4


PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN (P3)
•SISTEM MANAJEMEN PUSKESMAS

•SARANA

•WAKTU •PRASARANA

•SDM
•KOMPETE•N
•MOTIVASI
TGG JWB •ALAT
•DANA

•LOGISTIK

• KEPEMIMPINAN
•KOMUNIKASI SBC-KAIPA
•5
•KERJASAMA DLM ORGANISASI PUSKESMAS
Manajemen Puskesmas → Mutu Manajemen Program Gizi (UKP & UKM) baik → Status Gizi Masyarakat ↑

Administrasi
UKP Manajemen UKM

Manajemen terintegrasi dan kolaborasi dengan profesi kesehatan lainnya

Pelayanan Gizi dalam UKP → Merata-Berkualitas-Terpadu


(PMK No.75/2014 pasal 3 ayat 1f, pasal 5 dan 7)
SIKLUS
MANAJEMEN PUSKESMAS

Penggerakan & Pengawasan,


Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian & Penilaian

(P1) (P2) (P3)


Perencanaan Program Gizi
(P1) di Puskesmas

A B
Rencana
Analisis Intervensi
Program Gizi di
Situasi Puskesmas Strategi
Pengkajian dan Langkah
Kegiatan

Diagnosis Program Rencana Kegiatan


Gizi Program Gizi
di Puskesmas di Puskesmas
(P1) A1 Pengkajian

a. Pengumpulan Data

b. Pengolahan Data

c. Analisis Data untuk Penegakan Diagnosis


(P1) A1 Pengkajian
a. Pengumpulan Data

a. Data dasar Puskesmas


Sumber Data b. PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga
c. Program/Profil
d. Riset Kesehatan Terbaru
e. Pemantauan Status Gizi (PSG)
f. Pencatatan & Pelaporan berbasis elektronik misalnya:
sisfogizi terpadu, elektronik- Pencatatan dan Pelaporan Gizi
Berbasis Masyarakat (e-PPGBM)
g. Sumber data lainnya
(P1) A1 Pengkajian
a. Pengumpulan Data

1. Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan


2. Persentase balita yang ditimbang berat badannya
3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI
4. Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium
Sumber Data 5. Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A
6. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90
tablet selama masa kehamilan
7. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan
tambahan
18 Indikator Program Gizi Di 8. Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan
Puskesmas 9. Persentase remaja putri mendapat TTD
10. Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
11. Persentase bayi yang baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
12. Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
13. Persentase balita mempunyai buku KIA/ KMS
14. Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya
15. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T)
16. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali
berturut-turut (2T)
17. Persentase balita di Bawah Garis Merah (BGM)
18. Persentase ibu hamil anemia
(P1) A1 Pengkajian
a. Pengumpulan Data

1. Cakupan skrining anak sekolah kelas 1, 7, dan 10


Sumber Data 2. Pemeriksaan K1 dan K4 Ibu hamil
3. Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan (PN) kompeten/ di fasilitas
kesehatan (PF)
4. Jumlah bayi lahir hidup
5. Jumlah penduduk ≥ 15 tahun diperiksa tekanan darah/jumlah kasus
hipertensi ditemukan
18 Indikator Program Gizi Di 6. Jumlah penduduk ≥ 15 tahun diperiksa gula darah/jumlah kasus DM
Puskesmas ditemukan
7. Data kesehatan lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
8. Data tentang sumberdaya program gizi (sarana, prasarana, alat, SDM,
anggaran dari berbagai sumber), antara lain:
9. Data sarana/ prasarana dan alat untuk kebutuhan program gizi
Data cakupan lintas program 10. Data SDM penanggung jawab dan pelaksana program gizi
terkait program gizi 11. Data anggaran mendukung operasional program gizi
12. Data kondisi sosial-ekonomi masyarakat
13. Data kebutuhan sarana dan prasarana pendukung program gizi
14. Data kebutuhan obat program gizi
(P1) A1 Pengkajian
a. Pengumpulan Data

1. Tablet Tambah Darah (TTD)


Pemenuhan kebutuhan
2. PMT balita kurus dan PMT Ibu Hamil KEK
suplementasi gizi:
3. Kapsul vitamin A

Contoh: Untuk menghitung


kebutuhan vitamin A perlu
diketahui jumlah sasaran yang
akan mendapatkan kapsul
vitamin A yaitu bayi 6-11
bulan, balita 12-59 bulan dan
ibu nifas
(P1) A1 Pengkajian
b. Pengolahan Data

Gambaran masalah
Dari hasil pengolahan
data kinerja program
gizi dan program
kesehatan lain yang
terkait, akan diperoleh: Besaran masalah di wilayah kerja Puskesmas
• Dapat menjadi tanda/ gejala (sign and symptom) dari masalah yang ada
(P1) A1 Pengkajian
c. Analisis data untuk penegakan diagnosis

TiTiga aspek peninjauan etiologi:

PelPelayanan program gizi dan kesehatan

PerPerilaku dan Kemandirian Gizi

KoKondisi lingkungan terkait masalah gizi pada sasaran


Diagnosis Program Gizi
(P1) A2
di Puskesmas

Pengolahan
Analisa Data
Data

Diagnosis Masalah Gizi


dengan rumusan Problem Etiology Sign/Symptom (PES) dengan
sasaran program
Perencanaan Program Gizi
(P1) di Puskesmas

A B
Rencana
Analisis
Situasi Intervensi
Program Gizi di
Puskesmas Strategi
Pengkajian dan Langkah
Kegiatan

Diagnosis Program Rencana Kegiatan


Gizi
Program Gizi
di Puskesmas
di Puskesmas
(P1) B1 Strategi dan Langkah Kegiatan

Faktor penentu prioritas masalah di puskesmas:

Urgency
Seberapa mendesak masalah harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia

Seriousness
Tingkat besaran masalah gizi berdasarkan dasar indikator masalah gizi dalam RPJMN

Positive/Negative Growth
Tingkat keberhasilan pencapaian target pembinaan pelayanan gizi di masyarakat

Tingginya temuan kasus Balita Garis merah (BGM), Bayi BBLR, Ibu Hamil dengan risiko KEK, Ibu Hamil
Anemia. Data ini dapat diperoleh dari pencatatan dalam kohort bumil, kohort bayi, anak balita dan pra
sekolah
(P1) B1 Strategi dan Langkah Kegiatan

Contoh tabel perhitungan prioritas masalah

3 3 4 36

4 4 3 48

*Angka penilaian dari 1 (terendah) – 5 (tertinggi)


(P1) B2 Rencana Kegiatan
Program Gizi di Puskesmas

Rencana kegiatan dirumuskan dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk periode 5 tahunan dan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) untuk tahun yang segera berjalan yang dituangkan dalam Kerangka
Acuan Kegiatan (KAK)

KAK harus menjawab pertanyaan What, Why, Who, Where, When, To Whom, How much, How dan
Evaluation (6W2H1E)

Proses penyusunan RUK dan RPK program gizi harus terintegrasi dengan proses penyusunan RUK dan RPK
Puskesmas
(P1) B2 Rencana Kegiatan
Program Gizi di Puskesmas
Proses Penyusunan RUK Program Gizi
RUK Program Gizi disusun
terintegrasi dengan RUK Program Hasil MMD akan dibahas dalam Hasil Musrenbang
Kesehatan Lainnya dengan Musrenbang desa/kelurahan, Desa/Kelurahan dilaporkan oleh
melibatkan Kades dan Wakil untuk mengintegrasikan usulan- Kades/Lurah ke Kecamatan dan
Masyarakat desa Dallam forum usulan-usulan desa/kelurahan, oleh wakil Puskesmas di Desa ke
Musyawarah Masyarakat Desa dilaksanakan pada akhir Januari Puskesmas
(MMD)

Dibahas dalam Lokakarya Mini


Hasil rumusan kegiatan kesehatan Lintas Sektor Kecamatan yang Hasil Musrenbang dilaporkan
dari tingkat desa/kelurahan pertama pada awal minggu ke-2 Puskesmas ke DinKes
dikompilasi di Puskesmas, Februari sebagai persiapan usulan Kabupaten/Kota dan oleh
diintegrasikan dengan rencana Puskesmas dalam Musrenbang Kecamatan akan dilaporkan ke
usulan kegiatan Puskesmas Kecamatan uang diselenggarakan Bappeda Kabupaten/Kota
pada minggu ke-2 Februari
(P1) B2 Rencana Kegiatan
Program Gizi di Puskesmas
Proses Penyusunan RUK Program Gizi (lanjutan)
DinKes Kabupaten/Kota Di akhir tahun (Triwulan IV),
akan mengkompilasi hasil Pembahasan tk. Provinsi telah dapat diperhitungkan
semua usulan Puskesmas Usulan ini bersama dengan dan selanjutnya ke tingkat pagu anggaran yang
melalui Musrenbang usulan dari lintas sektor di pusat dalam Musrenbang dialokasikan sampai pada
kecamatan, di dalamnya Bappeda akan dibahas, nasional, yang simpulan tingkat kabupaten/kota yang
terdapat usulan program dalam Musrenbang akhirnya akan kembali ke selanjutnya dirinci kedalam
gizi puskesmas, terintegrasi kabupaten/kota rincian pagu dana setiap
daerah untuk proses
selanjutnya.
dengan usulan program gizi Organisasi Perangkat
dinas kesehatan Daerah (OPD) di dinas
kabupaten/kota kesehatan kabupaten/kota.

Dinas kesehatan Puskesmas harus merinci Proses penyusunan


selanjutnya dapat kembali dan menyelaraskan perencanaan puskesmas
mengalokasikan rincian usulan kegiatannya dalam telah selesai disusun,
anggaran untuk Puskesmas RUK tahun (N+1) menjadi sehingga pada akhir tahun,
dengan alokasi rincian RPK tahun (N+1), yang puskesmas sudah dapat
pemanfaatan, sesuai selanjutnya harus disusu n merancang rincian kegiatan
dengan sumber dana kembali semua usulan- RPK tahun (N+1) kedalam
masing-masing yang usulan ke dalam kegiatan Rencana Pelaksanaan
tersedia. dengan target dan alokasi Kegiatan Bulanan
anggarannya
Puskesmas
SIKLUS
MANAJEMEN PUSKESMAS

Penggerakan & Pengawasan,


Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian & Penilaian

(P1) (P2) (P3)


Penggerakan dan Pelaksanaan Program
(P2)
Gizi di Puskesmas
Penggerakan dan pelaksanaan program gizi yang terintegrasi dengan proses
penggerakan dan pelaksanaan Puskesmas

• Pengorganisasian
• Persiapan Pelaksanan Kegiatan
• Penentuan Sasaran Program & Jumlah yang
diperhitungkan
• Rencana ↑ kapasitas dan kemampuan teknis SDM gizi
• Perencanaan sarana & prasarana pendukung program
gizi masyarakat
Penggerakan dan Pelaksanaan Program
(P2)
Gizi di Puskesmas

Dokter
Tenaga Gizi Bidan Perawat Farmasi Sanitarian Tenaga Lab
(DPJP)
Penggerakan dan Pelaksanaan Program
(P2)
Gizi di Puskesmas

1. Berkolaborasi dengan lintas program terkait temuan kasus dan penanganan


masalah.
2. Berkolaborasi dalam mendiagnosis masalah gizi dengan dokter, dokter gigi
sesuai dengan langkah-langkah terhadap sasaran program
3. Menyusun rencana intervensi masalah dangan semua lintas program di
puskesmas
4. Berkolaborasi dengan lintas program terkait penyeleng-garaan pelayanaan
gizi pada semua target sasaran
5. Melakukan pengawasan pengendalian dan penilaian terhadap kinerja dan
hasil penyeleng-garaan program gizi terintegrasi dengan lintas program
6. Melalui kepala puskesmas berkolaborasi dengan lintas sektor terkait upaya
penanganan gizi

Tenaga Gizi
Penggerakan dan Pelaksanaan Program
(P2)
Gizi di Puskesmas

Berkolaborasi dengan tenaga gizi dalam menetapkan :

1. Rencana intervensi masalah gizi pada semua sasaran


2. Preksripsi diet awal (order diet awal)
3. Preskripsi diet definitif
4. Memberikan edukasi kepada sasaran program dalam upaya promotif,
preventif, dan rehabilitatif gizi sesuai kebutuhan.
5. Berkolaborasi dengan penanggung jawab dan pelaksana program terkait
(KIA, PTM, PM, UKS, MTBS, sanitarian) dalam pemantauan pelayanan gizi
pada target sasaran

Dokter
(DPJP)
Penggerakan dan Pelaksanaan Program
(P2)
Gizi di Puskesmas

1. Melakukan skrining awal terhadap target sasaran yang menjadi tanggung


jawabnya

2. Merujuk temuan masalah kesehatan kepada dokter dan masalah gizi kepada
tenaga gizi di puskesmas

3. Melakukan pemantauan pelayanan dan hasil serta penyusunan rencana


tindak lanjut

Bidan
Penggerakan dan Pelaksanaan Program
(P2)
Gizi di Puskesmas

1. Melakukan skrining awal terhadap target sasaran yang menjadi tanggung


jawabnya: USILA, KESJOR, UKK, UKS, UKGS, Upaya Kesehatan Tradisional
Empiris.

2. Merujuk temuan masalah kesehatan kepada dokter dan masalah gizi kepada
tenaga gizi di puskesmas

3. Melakukan pemantauan pelayanan dan hasil serta penyusunan rencana


tindak lanjut

Perawat
Penggerakan dan Pelaksanaan Program
(P2)
Gizi di Puskesmas

1. Menyusun perencanaan suplementasi gizi berdasarkan perhitungan petugas


gizi sesuai prosedur yang berlaku

2. Menerima dan mendistribusi-kan suplementasi gizi tepat waktu sesuai


kebutuhan .

3. Memperhatikan cadangan minimal suplementasi gizi

4. Menjaga kualitas dengan prosedur penyimpanan yang baik

5. Menyusun laporan ketersediaan bahansuplementasi secara periodik sesuai


ketentuan

Farmasi
Penggerakan dan Pelaksanaan Program
(P2)
Gizi di Puskesmas

Berkolaborasi dengan dokter dan petugas gizi dalam identifikasi penyebab


masalah gizi tertentu yang berhubungan dengan kondisi sanitasi yang buruk
(ketersediaan air minum, sanitasi yang buruk, ketidakketersediaan jamban)

Sanitarian
Penggerakan dan Pelaksanaan Program
(P2)
Gizi di Puskesmas

Melaporkan temuan hasil lab tertentu pada forum lokakarya mini:


Anemia ibu hamil, infeksi kecacingan, DM, TB, Malaria.

Tenaga Lab
Penggerakan dan Pelaksanaan Program
(P2)
Gizi di Puskesmas

Penanggung jawab kolaborasi lintas program – lintas sektor (LP/LS)


dalam penyelenggaraan program gizi di puskesmas,

Untuk pelayanan gizi perseorangan adalah Dokter Penanggung Jawab Pasien


(DPJP)

Sedangkan untuk pelayanan gizi di masyarakat adalah Kepala Puskesmas.


SIKLUS
MANAJEMEN PUSKESMAS

Penggerakan & Pengawasan,


Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian & Penilaian

(P1) (P2) (P3)


Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja
(P3)
Program Gizi di Puskesmas

Proses Pengawasan & pengendalian pelaksanaan program gizi dilaksana kan


terintegrasi dengan program kesehatan lainnya

Pembahasan ini diakukan secara periodik.

Penilaian hasil kineja program gizi tahunan yang terintegrasi dengan


memperhatikan terjadinya missed opportunity antar program (MOP)

Penyelarasan rumusan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


•PENGAWASAN, PENGENDALIAN & PENILAIAN (P3)
•PROGRAM GIZI

•Penilaian Akhir Tahun 2020

•Akhir tahun dibahas hasil pencapaian kinerja, kesenjangan


•pencapaian target kinerja, hambatan pelaksanaan kinerja:
 Menetapkan diagnosis masalah (problem) kinerja program gizi
•(PES) dan hambatan bilamana ada (UKM)

•Manajemen Program Gizi di Puskesmas 41


•PENGAWASAN, PENGENDALIAN & PENILAIAN (P3)
•PROGRAM GIZI
 Menetapkan besaran masalah  kesenjangan kinerja &mutu (sign/symptom)
o Kesenjangan akses sasaran pada pelayanan program gizi
o Kesenjangan penerapan PAG (berkualitas, customized)  service excellent
•pd UKP gizi
o Kesenjangan tingkat cakupan pelayanan gizi
o missed opportunity/ tidak terpadu (LP/LS)
 Analisis masalah untuk menetapkan etiologi atas masalah  rumusan intervensi
 Ketersediaan sumber daya di akhir tahun 2019  penyelarasan RUK (2020)
•menjadi RPK tahun 2020

•Manajemen Program Gizi di Puskesmas 42


Kesimpulan
• Salah satu tugas Puskesmas adalah menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerjanya
• Namun dalam memenuhi penyelenggaraan UKP, UKM termasuk program gizi perlu
didukung oleh manajemen yang terintegrasi dan perlu kolaborasi dengan profesi
kesehatan lainnya di Puskesmas
• Siklus manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan serangkaian kegiatan
rutin yang berkesinambungan mencakup Perencanaan (P1), Penggerakan dan
Pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3)
Dalam perencanaan (P1) dilakukan pengkajian, diagnosis program gizi di
• Puskesmas serta rencana kegiatan program gizi di Puskesmas
Dalam penggerakan dan pelaksanaan program gizi di Puskesmas (P2)
• dilaksanakan pengorganisasian, persiapan pelaksana kegiatan, sampai
dengan perencanaan sarana & prasarana pendukung program gizi
masyarakat
Dalam pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3), proses ini
• dilaksanakan terintegrasi dengan program kesehatan lainnya pada akhir
tahun dan juga dilakukan penyelarasan rumusan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK)

Anda mungkin juga menyukai