Disusun oleh :
Seconingsih P17331112701
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI PROFESI DIETISIEN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
HASIL KEGIATAN
Tabel 2.1
Situasi Geografis
Di Wilayah Upt Puskesmas Arcamaniktahun 2020
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 CisarantenBi
122.228 49/11 2 √ √ √ 15 20
naharapan
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Dan Komposisi Penduduk
Di Wilayah Upt Puskesmas Tahun2020
Laki- 948 84 76 75 76 94 75 54 78 64 67 45 49 49 56
laki 7 1 5 8 4 7 9 4 0 7 6 7 1 6 2
Peremp 975 96 64 62 73 84 83 74 77 79 65 89 50 44 28
uan 0 6 2 5 7 2 4 5 0 7 6 1 9 9 7
Laki- 687 80 56 64 70 95 85 80 38 34 29 23 16
96 22
laki 5 1 0 9 7 7 7 3 0 9 5 2 7
Peremp 571 69 56 46 70 64 61 57 39 32 28 19 10 13
17
uan 7 8 1 3 4 8 5 2 4 4 1 2 9 9
b. Tingkat Pendidikan
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan
Di Wilayah Upt Puskesmas Arcamanik
Tahun 2020
Tingkat Pendidikan
Belu Akademi
N Keluraha Tidak Jumla
m /
o n Tidak/Belu Tama SM SM Universita h
m Sekolah Tam t SD P A s
Tam Sederaja
at SD
at SD t
1 Sukamiskin
2 Cisaranten
Binaharapa
n
Laki-laki 100
1054 560 1002 1681 897 294 324 6815
3
Perempuan 968 401 862 1358 862 882 185 199 5717
433 444
JUMLAH 4680 2887 4879 5324
3 5
2616 2605 31769
Tabel 2.4
PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK
DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS ARCAMANIK TAHUN 2020
8.591 3 99 0,15
JUMLAH
2 TNI/POLRI
599 22 621
3 Pegawai Swasta
3951 3537 7488
4 Tani
13 214 227
5 Dagang
906 823 1729
8 Pensiunan
1237 184 1421
9 Lain-lain
4578 3999 8577
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Miskin
Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Arcamanik Tahun 2020
JumlahKepalaKeluarg JumlahMaskindalam
JumlahPenduduk
a (KK) SK Walikota
Yang
Belum
Yang
Seluruh Miskin Memiliki
N KELURAHAN MemilikiK
nya Kartu
O Seluruh Miskin artu BPJS
nya BPJS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(Sumberdata :PendudukkecamatanArcamanik,tahun2020)
Anak Sekolah
N Bu Buli Bute Neonat Ba Bali LANS
Kelurahan
o mil n ki us yi ta SM SM IA
SD
P A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
CisarantenBinaha 19 18 173
2 208 194 189 771 105 0 1087
rapan 4 9 6
58 52 469 226 45
JUMLAH 584 561 561 526 3413
4 6 7 4 7
Dari Tabel 2.7 diatas dapat dilihat jumlah penduduk kelompok rentan
terbanyak adalah kelompok anak sekolah SD sebanyak 4697 dan anak
sekolah SMP sebanyak 2264 serta kelompok lansia sebanyak 3413.
Dengan demikian perlu dimaksimalkan penjaringan anak sekolah pada
anak SD dan SMP sebagai masa emas deteksi awal penyakit serta
pelayanan skrining kesehatan pada lansia untuk menurunkan morbiditas
dan mortalitas pada lansia.
Target
No Indikator Capaian Kesenjangan
DKK
Persentase Bayi
6 dengan Berat badan 1,91% 2.8% mencapai target
lahir rendah ( BBLR )
Cakupan RT
21 mengkonsumsi garam 100% 86% mencapai target
beryodium
*Target yang digunakan berdasarkan target dari Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Rangking 5 2 1 6 3 4
Keterangan :
1. Ibu Hamil KEK
2. Bayi Usia < 6 Bulan mendapat ASI Eksklusif
3. Bayi Usia 6 Bulan mendapat ASI Eksklusif
4. Balita ditimbang yang naik berat badannya ( N/D’ )
5. Balita wasting
6. Remaja putri mendapat TTD
(4);.1646-1651.
Pencatatan dan Rendahnya Ibu menyusui yang Kurangnya Peran Gencarnya Iklan susu
Pelaporan Asi pengetahuan bekerja tidak dan dukungan formula
eksklusif tidak dan sikap ibu memberikan Asi keluarga
optimal tentang ASI Eksklusif
Rendahnya
pengetahuan dan sikap
kader tentang ASI
Pencatatan dan pengetahuan Ibu menyusui yang Peran dan Iklan susu formula tidak
Pelaporan Asi dan sikap ibu bekerja dapat dukungan keluarga gencar
eksklusif mejadi tentang ASI memberikan Asi meningkat
optimal meningkat Eksklusif
Pencatatan dan Rendahnya Ibu menyusui yang Kurangnya Peran Gencarnya Iklan susu
Pelaporan Asi pengetahuan bekerja tidak dan dukungan formula
eksklusif tidak dan sikap ibu memberikan Asi keluarga
optimal tentang ASI Eksklusif
Rendahnya
pengetahuan dan sikap
kader tentang ASI
Relevance 4 4 4 4 4
Feasibility 4 4 3 3 3
Effectiveness 5 4 3 3 3
Integration 5 4 3 2 3
Sustainability 5 4 3 3 3
Total 22 20 16 15 16
Tabel 2.11 Matrix Logframe Asi Eksklusif 6 bulan ( Lulus)
III. Monitoring
Evaluasi
- Bertambahny
a menu
mediAsi
pada aplikasi
- Tersedianya
media –
media
mengenai
Asi eksklusif
pada menu
mediAsi
- Optimalnya
pelaporan
Asi eksklusif
pada aplikasi
- Tersedianya
dana
- Naiknya
cakupan Asi
eksklusif
Tabel 2.13. . HIPOPOC
II. Pelaksanaan
penambahan informasi terhadap
menu baru sasaran (kader)
- Pengerjaan
pengembangan
oleh Tim IT 3. Terisinya pelaporan
- Upload konten
mengenai ASI
Asi eksklusif pada
eksklusif oleh TPG aplikasi SIPOFPO
dan lintas program
- Bertambahnya
menu mediAsi pada
aplikasi
- Tersedianya media
– media mengenai
Asi eksklusif pada
menu mediAsi
- Optimalnya
pelaporan Asi
eksklusif pada
aplikasi
- Tersedianya dana
- Naiknya cakupan
Asi eksklusif
2.3. Produk Inovasi Dietetik Kuliner
2.3.1. Produk Untuk Penyakit Tidak Menular
A. Dasar Pemilihan Produk
Data dari berbagai studi global menyebutkan Indonesia
menempati peringkat ke-7 didunia dengan jumlah penyandang
diabetes melitus sebagai suatu masalah kesehatan yang cukup
besar. Pada tahun 2015 terdapat sekitar 415 juta orang mengalami
diabetes dan diperkirakan pada tahun 2040 meningkat menjadi 642
juta penderita. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah
penderita diabetes dari tahun ke tahun.
Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya prevalensi
penyakit diabetes mellitus ialah pola konsumsi. Perubahan gaya
hidup ikut mempengaruhi pola konsumsi masyarakat,
mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap makanan yang
dikonsumsi. Makanan dengan indeks glikemik (IG) tinggi akan
meningkatkan kadar glukosa darah dalam jangka waktu lama
sehingga menimbulkan berbagai macam masalah komplikasi
diabetes. Konsumsi makanan yang mengandung indeks glikemik
tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin.
Menurut penelitian Mayawati (2017), pasien diabetes melitus
mengalami penurunan kadar glukosa setelah mengonsumsi
makanan dengan indeks glikemik rendah. Makanan dengan indeks
glikemik rendah akan menurunkan laju penyerapan glukosa dan
menekan sekresi hormon insulin pankreas sehingga tidak terjadi
lonjakan kadar gula darah. Indeks glikemik pangan dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain kadar serat, perbandingan amilosa
dan amilopektin, kadar lemak dan protein serta daya cerna pati
(Istiqomah dan Ristanti, 2015). Oleh sebab itu dibutuhkan pangan
dengan indeks glikemik rendah sebagai alternatif pencegahan
penyakit diabetes melitus.
B. Karakteristik dan keunggulan bahan
Indonesia adalah negara penghasil pisang terbesar ketujuh di
dunia, yang mampu menghasilkan 6,3 juta ton pisang per tahunnya
(Furqon, 2013). Pada dasarnya, semua komponen tanaman pisang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, mulai dari buah, daun,
batang, pelepah, sampai jantungnya. Jantung pisang hanya
dianggap limbah yang hanya dibuang atau dijadikan pakan ternak.
Jantung pisang merupakan salah satu bahan pangan yang
memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi kesehatan seperti
protein, fosfor, mineral, kalsium vitamin B1, C dan kandungan serat
yang cukup tinggi (Novitasari dkk., 2013). Jantung pisang sangat
aman dikonsumsi bagi yang sedang menjalani program diet karena
kandungan lemaknya sangat sedikit dan memberi rasa kenyang
lebih lama. Jantung pisang memiliki banyak khasiat yaitu dapat
dijadikan pangan alternatif bagi penderita diabetes, program diet,
memperlancar pencernaan, mencegah stroke, penyakit jantung,
dan memperlancar peredaran darah (Novitasari dkk., 2013).
Pentingnya asupan serat (dalam jumlah yang cukup) bagi
kesehatan ditunjukan melalui efek fisiologis dari masing-masing
jenis serat tersebut. Dengan memperlambat absorpsi karbohidrat
dapat membantu penderita diabetes mellitus dalam mengatur kadar
gula darahnya.
Resep Modifikasi
- kembang tahu
- 200 gram jantung pisang yang sudah dikukus
- 5 butir bawang putih goreng
- 1/2 butir bawang bombay, iris kotak kecil lalu goreng
- 1 butir telur
- 100 gram tepung tapioka
- 1 sdm bawang goreng
- garam
- lada
Cara membuat :
1. Blender bawang putih dengan telur, masukkan ke
cincangan jantung pisang.
2. Tambahkan bawang bombay, bawang goreng, daun
bawang, lada, garam, saus tiram, dan tepung tapioka.
3. Ambil satu sendok adonan, masukan ke kulit kembang
tahu yang sudah direndam terlebih dahulu dalam air..
Gulung kemudian Kukus sampai matang.
4. Kuah: Rebus air, tambahkan bawang putih geprek, daun
bawang iris, gula, garam, dan bawang goreng.
B. Analisis Gizi
Produk Lama
Bahan Berat yg
No Berat ket E P L KH Natrium Serat E P L KH Natrium Serat
makanan dibutuhkan
Ibu hamil KEK harus menjalani diet tinggi energi tinggi protein
(TETP) dimana pada diet ini ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang
memiliki kandungan energi dan protein lebih tinggi dibandingkan
kebutuhan normal (10). Syarat makanan tambahan bagi ibu hamil yaitu
mengandung minimum 270 kalori, minimum 6 gram protein, dan minimum
12 gram lemak. Resep ini masih dapat dimodifikasi lebih lanjut sehingga
memiliki kandungan gizi yang adekuat sebagai alternative makanan
tambahan bagi ibu hamil KEK (2)
Resep modifikasi
Bahan yang digunakan dalam pembuatan brownies panggang
modifikasi adalah dengan mengganti bahan utama tepung terigu menjadi
100% tepung mocaf untuk meningkatkan kandungan seratnya.
Bahan Makanan Berat Keterangan
Dark cooking 150g
chocolate
Margarin 50g
Minyak goreng 40ml
Telur 52g 2 butir
Gula halus 150g
Tepung mocaf 100g
Coklat bubuk 35g
Chocolate Chip 30g
Penamaan Produk
Produk brownies panggang dengan modifikasi substitusi tepung
terigu menjadi tepung mocaf bagi ibu hamil KEK diberi nama “Mownis”
atau singkatan dari MocAf broWNIES.
Beli
Bahan Makanan Berat
Berat Harga Harga/BM
coklat batang dark 150 250 17000 10200
margarin 50 200 5000 1250
minyak 40 2000 23000 460
Telur ayam 52 900 23000 1329
gula halus 150 1000 600 90
tepung mocaf 100 500 18000 3600
coklat bubuk 35 90 23000 8944
coklat chip 30 100 7000 2100
Total Harga Bahan / resep @10 porsi 27973
Harga/Porsi 2797
Tenaga / transportasi (5%) 140
Gas & listrik 280
Total Biaya per Porsi 3217
ASUHAN GIZI
Identitas pasien :
Nama Pasien Ny. IH
Jenis Kelamin Perempuan
Usia 44 tahun
Pekerjaan Wiraswasta
Mobilitas Ambulatory
Diagnosa Medis Dislipidemia
Riwayat Penyakit Pasien
Keluhan utama Nyeri badan, sakit kepala, luka di
jempol karena jatuh
Riwayat Penyakit sekarang Dislipidemia
ASSESMEN GIZI
A. Antropometri
Tinggi Badan 160 cm
Riwayat BB 60kg
BBI : (TB-100)x90%
: (160-100)x 90%
: 54 Kg
IMT 23,44 Kg/m2
Kesimpulan : Beresiko (berdasarkan asia pasifik)
B. Biokimia
Parameter Hasil Nilai Keterangan
normal&
satuan
GDP 85 74- 109 mg/dl normal
Cholesterol 204 < 200 mg/dL hiperkolesterol
Kesimpulan :
DIAGNOSA GIZI
Domain Kode PES
Asupan NI.5.5.2 Kelebihan asupan lemak
berkaitan dengan konsumsi
makanan tinggi kolesterol
ditandai dengan nilai
kolesterol 204 mg/dl
Klinis NC 2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi
berkaitan dengan konsumsi
makanan tinggi kolesterol
ditandai dengan nilai
kolesterol 204 mg/dl
Pengetahuan NB 1.3 Kurang pengetahuan terkait
makanan dan zat gizi
berkaitan dengan sebelumnya
kurang terpapar dengan
informasi yang akurat terkait
gizi ditandai dengan senang
mengonsumsi makanan tinggi
lemak dan nilai lab kolesterol
204 mg/dl
INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Intervensi a. Mencapai kadar kolesterol darah
normal
b. Memberikan energi yang cukup
untuk mencapai berat badan
normal
Edukasi
a) Rancangan Edukasi
- Sasaran :Ny. Ir
- Tempat : Via Whatsapp Video Call/Voice Call
- Media : leaflet
- Metode : Konseling dan tanya jawab
- Waktu : 20 – 30 menit
- Tujuan :
Memberikan edukasi kepada pasien mengenai diet dislipidemia
Memberikan edukasi mengenai bahan makanan dan pemilihan
bahan makanan yang dapat dikonsumsi sesuai diet yang
dianjurkan.
Memberikan edukasi mengenai cara mengolah bahan makanan
sesuai diet yang dianjurkan.
b) Rancangan Konseling
Membuat kesepakatan untuk melakukan perubahan secara
perlahan dengan pasien dan memotivasinya untuk melakukan
perubahan untuk perbaikan kesehatannya.
d) Biokimia
a) Fisik Klinis
Fisik Klinis
Tidak ada mual, tidak ada muntah, tidak Tekanan darah : 160/90
ada diare, tidak ada gangguan
mengunyah, menghisap, dan menelan, Kesimpulan : tekanan darah tinggi
nafsu makan baik.
Keadaan umum baik
e) Dietary History
1) Riwayat diet
Pasien sudah pernah mendapatkan edukasi dan
konseling perihal penyakit oleh ahli gizi di di puskesmas 5
tahun yang lalu. Pasien disarankan untuk menerapkan diet
Diabetes Mellitus namun pasien mengakui bahwa sangat
sulit menerapkan.
2) Kebiasaan makan
- Jenis makanan : makanan biasa
- 3 x makan utama, 2 x selingan.
- Cara pengolahan : Direbus, digoreng
- Menyukai Duren dan olahan duren
- Kurang asupan buah.
- Minum kopi sehari 2 kali kopi cre*my latte tanpa gula
- Sudah sebulanan rutin minum air lemon hangat
3) Recall 1 x 24 jam
E : 1.255 ( 103%)
P: 50,1 gr (109,65%)
L : 49,75 gr (147,2%)
Kh :150,05 (82,1%)
Na : 2635 (114,57%)
Serat : 16 mg (64%)
4) Pengobatan :
Jenis Terapi
Medis Fungsi Efek Samping Konsumsi
Akarbos memperlambat Efek samping 50 mg diminum
proses pencernaan acarbose yang paling 3x sehari
dan penyerapan sering adalah gangguan
karbohidrat di usus. gastrointestinal dan efek
samping yang berpotensi
fatal adalah hipoglikemia.
B. Diagnosis Gizi
1. Domain Intake
NI.5.8.4 Asupan karbohidrat tidak konsisten berkaitan
dengan diabetes mellitus tipe 2 ditandai dengan HbA1c 9,3 ,
GDP 176.
2. Domain Klinis
3. Domain Perilaku
C. Intervensi Gizi
1) Preskripsi Diet
a) Tujuan Diet
- Untuk memberikan asupan makan sesuai kebutuhan
- Untuk menurunkan dan menjaga tekanan darah.
- Untuk mempertahankan kadar glukosa darah
mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan
makan dan obat.
- Memberi cukup energi untuk mencapai berat badan
normal.
- Menghindari komplikasi akut pasien
b) Syarat Diet
- Memberikan energi 25 kkal/kg/bb, 1218,37kkal.
- Protein cukup (15%), 45,69 gr.
- Karbohidrat cukup (60%), 182,8 gr. Utamakan
menggunakan karbohidrat kompleks dan menghindari
pemanis seperti gula, alcohol, dan fruktosa (kecuali
dari buah dan sayur)
- Lemak 25%, 33,8 gr
- Asupan natrium <2300 mg/hari.
- Serat tinggi, 25 gr.
- Aktivitas fisik dapat berupa aerobik seperti jalan cepat
dengan intensitas sedang 4-6 kali seminggu selama 30
menit.
c) Preskripsi Diet
- Jenis Diet : Diet DM
- Bentuk Makanan : Biasa
- Cara Pemberian : Oral
Frekuensi makan 3x makan utama, 2x selingan
d) Perhitungan Kebutuhan
Energi = 25 x BBI
= 25 x 51,3 kg
= 1282,5 kkal
Koreksi= koreksi usia -5%
= 1282,5 x 5%
= 64,13 kkal
= koreksi aktifitas +20%= 1282,5 x 20%
= 256,5 kcal
= koreksi berat badan -20%= 1282,5 x 20%
= 256,5kcal
Total Kebutuhan = 1218,37
Protein = 15%
= 15/100 x 1.218,37 : 4
= 45,69 g
Lemak = 25%
= 25/100 x 1.218,37 : 9
= 33,8 gram
KH = 60%
= 60/100 x 1.218,37 : 4
= 182,8 g
e) Rancangan Edukasi
- Sasaran :Ny. Ra
- Tempat : WhatsApp
- Media : leaflet, flyer
- Metode : Konseling dan tanya jawab
- Waktu : 20 – 30 menit
- Tujuan :
Memberikan edukasi kepada pasien mengenai diet
DM dan DASH.
Memberikan edukasi tentang 3J (Tepat Jumlah,
Tepat Jenis, Tepat Jadwal).
Memberikan edukasi mengenai bahan makanan
dan pemilihan bahan makanan yang dapat
dikonsumsi sesuai diet yang dianjurkan.
Memberikan edukasi mengenai cara mengolah
bahan makanan sesuai diet yang dianjurkan.
c) Rancangan Konseling
Membuat kesepakatan untuk melakukan
perubahan secara perlahan dengan pasien dan
memotivasinya untuk melakukan perubahan untuk
perbaikan kesehatannya.
2. Komunikasi II
Kegiatan 1.(Intervensi Gizi) Edukasi diet DM
Deskripsi Kegiatan -Membahas perihal diet DM
-Membahas bahan makanan yang dapat dikonsumsi dan
harus dibatasi
-Membahas kesulitan dan cara penanganannya.
Sasaran Ny. Ra
Media Leaflet diet DASH dan DM, ponsel, media sosial
Metode Wawancara
Tempat dan Waktu Rumah masing-masing
3. Komunikasi III
Kegiatan 1.Implementasi produk DK berupa selingan untuk pasien
DM
2.Membahas keluhan dalam menjalankan diet dan cara
menanganinya.
3.Melakukan monitoring.
Deskripsi Kegiatan -Membahas perihal Dimsum Japin, yaitu : bahan, cara
membuat, kandungan dan kegunaannya.
-Memberikan solusi dari kesulitan Ny.S.
-Melakukan recall 1 x 24 jam.
Sasaran Ny. Ra
Media Dimsum japin, flyer tentang Dimsum Japin
Metode Uji daya terima, wawancara
Tempat dan Waktu Rumah masing - masing
Factor pendukung -Subjek antusias dalam menerima Dimsum Japin.
-Subjek berkenan melakukan uji citarasa dan
memberikan penilaian
Factor penghambat Produk dikirimkan melalui ojeg sehingga secara tampilan
mungkin ada perubahan selama di perjalanan
b) Riwayat Medis
1) Keluhan : -
2) Riwayat Sakit Dahulu
Ny. E dinyatakan memiliki hipertensi di tahun
2014, rutin berobat namun saat pandemi tidak kontrol
hanya membeli obat dari apotik saja.
c) Antropometri
Indicato Satuan Hasil Kesimpulan
r Pengukuran
TB Cm 150 Status gizi Ny. Un
BB Kg 64
adalah obesitas
BBI Kg 45
IMT Kg/m2 28 tingkat I, dengan
kelebihan berat badan
sebanyak 19 kg.
d) Biokimia : -
e) Fisik Klinis
Fisik Klinis
Tidak ada mual, tidak ada muntah, Tekanan Darah Tertinggi:
tidak ada diare, tidak ada gangguan 180/110 mmHg
mengunyah, menghisap, dan Tekanan Darah : 140/80
menelan, nafsu makan baik. mmHg
f) Dietary History
1) Riwayat Diet
Ny. Un sudah pernah mendapatkan konseling
di puskesmas dan tengah menjalankan diet rendah
garam dan mengaku mengalami kesulitan, Ny. Un
belum mampu sepenuhnya melakukan perubahan.
2) Kebiasaan makan
- Pasien makan 2- 3x dalam sehari.
- Pasien jarang sarapan nasi
- Pasien menyukai makanan yang digoreng seperti bala
– bala dan suka makan roti
- Pasien rutin konsumsi sayur dan buah.
- Pasien menyukai makanan yang gurih walau berusaha
mengurangi.
- Pasien menambahkan kaldu blok dalam masakannya.
3) Recall 1 x 24 Jam
Energi : 1127 kkal (82,26%)
Protein :44,85 gr (87,30%)
Lemak : 55,71 gr (144,32%)
KH : 192,05 (93,45%)
Natrium : 2658 mg (115,57%)
G). Penggunaan Obat : Amlodipin 5mg
B. Diagnosis Gizi
1) Domain Intake
NI-5.10.2. Kelebihan asupan mineral natrium berkaitan
dengan kurangnya keinginan untuk merubah perilaku
ditandai dengan asupan natrium sehari 175,28%.
NI-5.5.2. Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan
kurangnya keinginan untuk merubah perilaku ditandai
dengan asupan lemak sehari 144,32%.
2) Domain Klinis
C. Intervensi Gizi
1) Preskripsi Diet
a) Tujuan Diet
- Untuk memberikan asupan makan sesuai kebutuhan
- Untuk menurunkan dan menjaga tekanan darah.
- Menurunkan berat badan hingga ideal
- Mempertahankan keseimbangan cairan.
- Meningkatkan asupan serat (20-35 g/hari).
b) Syarat Diet
- Memberikan energi cukup, 1370 kkal.
- Protein cukup (15%), 51,375 gr.
- Karbohidrat cukup (60%), 202,5 gr.
- Lemak sedang, 25%, 38,06%.
- Membatasi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol
- Asupan natrium dibatasi <2300 mg/hari.
- Konsumsi kalium 4700 mg/hari
- Memnuhi kebutuhan asupan kalium harian
- Asupan magnesium memenuhi kebutuhan harian
- Asupan serat 20-35 gr/hari
c) Preskripsi Diet
- Jenis Diet : Diet DASH dan rendah kalori
- Bentuk Makanan : Biasa
- Cara Pemberian : Oral
- Frekuensi makan 3x makan utama, 2x selingan
d) Perhitungan Kebutuhan
RMR : 10 (64)+6,25(150)-5(62)-161
= 640+937,5-310-161
= 1.106,5
= 1.106,5 x1,3x1,3
= 1.870 kkal
Pengurangan energi : 1870 – 500 kal
= 1.370 kkal
Protein : 15% x 1.370
= 51,375 gr
Lemak = 25%x 1.370
= 38,06 gr
KH = 60% x 1.370
= 205,5 gr
e) Rancangan Edukasi
- Sasaran :Ny. Un
- Tempat : Melalui WhatsApp
- Media : leaflet, flyer
- Metode : Konseling dan tanya jawab
- Waktu : 20 – 30 menit
- Tujuan :
Memberikan edukasi kepada pasien mengenai diet
DASH dan rendah kalori.
Memberikan edukasi mengenai bahan makanan
dan pemilihan yang dapat dikonsumsi sesuai diet
yang dianjurkan.
Memberikan edukasi mengenai cara mengolah
bahan makanan sesuai dengan syarat diet.
Memberikan edukasi mengenai cara pemberian
bumbu dalam makanan.
d) Rancangan Konseling
Membuat kesepakatan untuk melakukan
perubahan secara perlahan dengan pasien dan
memotivasinya untuk melakukan perubahan untuk
perbaikan kesehatannya.
D. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Indikator Tolak Ukur Target
Asupan Makan Asupan makan mengikut -Penurunan asupan lemak
prinsip diet DASH dan <100%
rendah kalori -Penurunan asupan
natrium <100%
Berat Badan Berat Badan Ideal Penurunan secara
bertahap, 0,5-1 kg dalam
seminggu
2) Riwayat Medis
a) Riwayat Obsteri
G1 P0 A 0 : ini merupakan kehamilan pertama,
belum pernah melakukan persalinan, dan belum
pernah mengalami nifas. Usia kehamilan 25 minggu.
b) Keluhan
Ny. S merasakan sakit di antara payudara dan
perut jika sudah duduk lama.
3) Antropometri
Indicator Satuan Hasil Kesimpulan
Pengukuran
TB Cm 156 Ny. A mengalami
BB Kg 54
KEK dikarenakan
BB sebelum Kg 42
LiLA <23,5 cm.
hamil
Perubahan BB Kg 10
LiLA cm 21 Kenaikan berat
IMT sebelum Kg/m2 17,26
badan ibu selama
hamil
kehamilan
mencukupi
4) Biokimia
5) Fisik Klinis
Fisik Klinis
Tidak ada mual, muntah, ada nyeri Tekanan Darah : 100/60
dibagian bawah payudara diatas mmHg
perut, tidak ada diare, tidak ada
gangguan mengunyah, menghisap, Tekanan Darah Ny. A
dan menelan, nafsu makan baik. normal.
Compos mentis
6) Riwayat Diet
a) Diet yang diterapkan
Sudah pernah mendapatkan edukasi di awal
kehamilan namun belum diterapkan sepenuhnya,
bumil juga memiliki aplikasi kehamilan di HP dan
mengikuti saran seperti tidak makan pepaya karena
takut kontraksi.
b) Kebiasaan Makan
Menyukai masakan yang ditumis
Senang ngemil yang manis
Makan sehari 2 – 3 x/ hari.
Jarang mengkonsumsi protein hewani
Jarang mengkonsumsi buah.
Mengonsumsi tablet Fe di malam hari dan sering
lupa.
Minum frisian flag kental manis atau susu ultra
c) Recall 1 x 24 jam
E :1.409,33 (57,29%)
P : 43,5 gr (40,28)
L : 27 gr (39,51%)
Kh : 184,5 gr (52,58%)
Kesimpulan
Total asupan Ny.A masih kurang (<80%). Makanan sumber
protein dan lemak Ny.A . Rendah dibandingkan dengan
makanan sumber lainnya.
B. Diagnosis Gizi
1. Domain Intake
NI-1.2 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan
keadaan fisiologis yang meningkatkan kebutuhan gizi
(kehamilan) ditandai dengan asupan Energi 57% dan protein
40,28%
2. Domain Klinis
3. Domain Perilaku
C. Intervensi Gizi
a) Tujuan Diet
Meningkatkan asupan hingga minimal 80%
b) Syarat Diet
Memberikan energi tinggi, 40 kkal/kg/bb dan
penambahan 300 kkal (trimester II), 2460 kkal.
Protein tinggi, 2 g/kg/bb (17%), 108 gr.
Karbohidrat cukup (61%), 350,9 gr.
Lemak cukup 25%, 68,3 g.
Vitamin dan mineral sesuai angka kecukupan gizi.
Makanan diberikan dalam bentuk yang mudah
dicerna Secara bertahap.
c) Preskripsi Diet
Jenis Diet : Diet Tinggi Energi dan Tinggi Protein
Bentuk Makanan : Biasa
Cara Pemberian : Oral
Frekuensi makan 3x makan utama, 2x selingan
Perhitungan Kebutuhan
Energi : 40 x BB
: 40 x 54
: 2160 kkal
Penambahan : 2160 + 300
: 2460 kkal
P : 2 g/kg/bb (17%)
= 54 x 2
= 108 gr
L : 25 %
= 2460 x 25% : 9
= 68,33 gr
KH : 58%
= 2420 x 58% : 4
= 350,9 gr
1. Rancangan Pola Menu
BM Mpagi Snack Msiang SNACK M Malam
MP 1 1,5 2 1,5 1,5
HEWANI 1 1 2 1 1,5
NABATI 0,5 1 0,5
SAYUR 0,5 0,5 0,5
BUAH 1 1 1
SNACK
minyak 1 1 1,5 1 1
2. Rancangan Menu
Jam Menu Bahan Jumlah E P L KH Fe
Nasi 100 130 2,4 0,2 28,6 0,2
Nasi Uduk Santan 25 26,5 0,3 2,5 1,1 0,2
Telur 55 85,3 6,9 5,8 0,6 0,7
Tahu 55 41,8 4,5 2,6 1 3
08:00 Gadon tahu Santan 5 5,3 0,1 0,5 0,2 0
Terigu 75 273 7,7 0,8 57,2 0,9
Ayam 40 114 10,8 7,6 0 0,6
Naget ayam Minyak 3 25,9 0 3 0 0
10:00 Buah Jeruk 100 47,1 0,9 0,1 11,8 0,1
Nasi Nasi 200 260 4,8 0,4 57,2 0,4
Telur 55 85,3 6,9 5,8 0,6 0,7
Daging 35 94,1 8,7 6,3 0 0,6
Omelet Minyak 3 25,9 0 3 0 0
Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5 1,1
Tempe Orek Minyak 3 25,9 0 3 0 0
Kangkung 50 7,5 1,1 0,1 1 0,6
Tumis Kangkung Minyak 3 25,9 0 3 0 0
13:00 Buah Apel 100 47,1 0,9 0,1 11,8 0,1
Terigu 75 273 7,7 0,8 57,2 0,9
Nuget Ikan Ikan 40 33,6 7,3 0,3 0 0,2
Minyak 3 25,9 0 3 0 0
15:00 Buah Jeruk 100 47,1 0,9 0,1 11,8 0,1
Nasi 150 195 3,6 0,3 42,9 0,3
Telur 55 85,3 6,9 5,8 0,6 0,7
Nasi goreng
lengkap Tahu 55 41,8 4,5 2,6 1 3
Ayam 25 71,2 6,7 4,7 0 0,3
18:00 Sawi 10 1,5 0,2 0 0,2 0,1
Wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2 0,5
Ketimun 15 1,9 0,1 0 0,4 0
Minyak 5 43,1 0 5 0 0
Total 2246 103,7 71,4 295,2 15,2
Kebutuhan 2460 108 68,33 350,9 27
Kecukupan 91,3% 96% 104% 84% 56%
3. Rancangan Edukasi
Sasaran :Ny. A
Tempat : WhatsApp
Media : leaflet, flyer
Metode : Konseling dan tanya jawab
Waktu : 20 – 30 menit
Tujuan :
1) Memberikan edukasi kepada pasien mengenai diet TKTP
2) Memberikan edukasi tentang kebutuhan tambahan selama
kehamilan.
3) Memberikan edukasi mengenai penyebab dan akibat dari
KEK
4) Memberikan edukasi mengenai pemilihan bahan makanan
sesuai diet yang dianjurkan.
4. Rancangan Konseling
Membuat kesepakatan untuk melakukan perubahan secara
perlahan dengan pasien dan memotivasinya untuk melakukan
perubahan untuk perbaikan kesehatannya.
5. Rencana Monitoring dan Evaluasi Gizi
Waktu
Anamnesis Hal yang Target
diukur Pengukuran
Antropometri IMT/LILA Kontrol Naik atau tidak terjadi
berikutnya penurunan
BB Kontrol Naik
berikutnya
Asupan zat Energi, Setiap hari Asupan minimal 80%
gizi Protein, dari kebutuhan.
Lemak, PMT dan TTD dimakan
setiap
Karbohidrat
hari.
a. Proses Intervensi
Pelaksanaan Intervensi yang dilakukan untuk Ny. A
adalah sebagai berikut :
1. Komunikasi I
Kegiatan 1.Perkenalan, verifikasi data,
2.Pengkajian data Ny. A
Deskripsi Kegiatan -Perkenalan dan permohonan ijin bahwa akan
dilakukan pengkajian dan intervensi berupa edukasi
dan pemberian selingan
-Memaparkan tujuan
- Melakukan assesment gizi
-Melakukan penggalian kebiasaan makan denan
food recall 1 x 24 jam dan FFQ
Sasaran Ny. A
Media Form FFQ, Form Recall, Form Data diri
Metode Data sekunder dan wawancara
Tempat dan Waktu Daring melalui Vidcall WA
Factor pendukung -Subjek berkenan diwawancarai dan diberikan
intervensi.
-Subjek tertarik untuk melakukan perubahan.
Factor penghambat Sinyal tidak mendukung koneksi sering terputus
2. Komunikasi II
Kegiatan 1.(Intervensi Gizi) Edukasi pengaturan makan untuk
ibu hamil
2. Edukasi Kebutuhan tambahan ibu hamil
3. Edukasi Penyebab dan Akibat jika ibu hamil KEK
Deskripsi Kegiatan
-Membahas kebutuhan tambahan untuk ibu hamil
-Memberikan rancangan menu.
-Membahas kesulitan dan cara penanganannya.
Sasaran Ny. A
Media Leaflet gizi ntuk ibu hamil, , ponsel, media sosial
Metode Wawancara
Tempat dan Waktu Rumah masing-masing
Factor pendukung -Subjek memiliki ponsel dan WA
-Subjek terbuka dan berperan aktif dalam bercerita
dan menerima informasi dengan baik
-Subjek tertarik untuk melakukan perubahan.
Factor penghambat -Tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka karena
pandemic, sinyal kurang baik
3. Komunikasi III
Kegiatan 1.Implementasi produk DK berupa selingan untuk ibu
hamil KEK
2. Melakukan monitoring.
Deskripsi Kegiatan -Membahas mownies, yaitu : bahan, cara membuat,
kandungan dan kegunaannya.
-Memberikan solusi dari kesulitan Ny.A dalam
konsumsi makanan
-Melakukan recall 1 x 24 jam.
Sasaran Ny. A
Media Mownies, flyer tentang Mownies
Metode Uji daya terima, wawancara
Tempat dan Waktu Rumah masing – masing klien dan mahasiswa
Factor pendukung -Subjek antusias dalam menerima Mownies.
-Subjek berkenan diwawancarai untuk keluhan dan
food recall 1 x 24 jam.
-Subjek berkenan untuk mencicipi dan memberikan
penilaian terhadap mownies
Factor penghambat Mownies diberikan dengan ojeg dan berpotensi
mengalami perubahan bentuk meskipun sudah
dikemas dengan baik
4) Biokimia
-
5) Fisik Klinis
Fisik Klinis
Tidak ada mual, muntah, tidak ada gangguan Tekanan Darah : 110/70
mengunyah, menghisap, dan menelan, nafsu mmHg
makan baik.
Tekanan Darah Ny. A
Ny. IN tampak kurus normal.
Compos mentis
6) Riwayat Diet
a) Diet yang diterapkan
Ny. IN sudah pernah mendapatkan edukasi
dan konseling oleh tenaga kesehatan saat hamil.
b) Kebiasaan Makan
1) Frekuensi Makan : sehari 2 – 3 kali
2) .Jenis makanan : makanan biasa
3) Cara pengolahan : digoreng, direbus
4) Variasi makanan : Nasi, telur,tahu tempe,jarang
makan buah dan sayur, jarang makan ikan dan
daging.makanan kesukaan nuget ayam.
c) Recall 1 x 24 jam
Energi : 73,41%
Protein : 91,86%
Lemak : 69,11%
KH : 73,39%
b. Diagnosis Gizi
1. Domain Intake
2. Domain Klinis
3. Domain Perilaku
c. Intervensi Gizi
a) Tujuan Diet
1) Untuk memberikan asupan makan yang memenuhi
kebutuhan sehari terutama energi dan protein untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
2) Meningkatkan berat badan hingga ideal.
3) Meningkatkan pengetahuan dan motivasi untuk
menjalankan diet.
b) Syarat Diet
1) Memberikan energi dengan penambahan 330 kkal
(Menyusui 6 bulan pertama), 2.334,46 kkal.
2) Protein 15%,87,54 gr.
3) Karbohidrat 55%, 321,99 gr.
4) Lemak tinggi 30%, 77,82 gr.
5) Vitamin dan mineral sesuai angka kecukupan gizi.
6) Makanan diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna
c) Preskripsi Diet
1) Jenis Diet : Diet Gizi Seimbang
2) Bentuk Makanan : Biasa
3) Cara Pemberian : Oral
4) Frekuensi makan 3x makan utama, 3x selingan
5) Perhitungan Kebutuhan Makan
Energi : 655,1+9,6(45)+1,9(153)-4,7(18)
: 655,1+432+290,7-84,6
: 1.293,2 kkal
: 1.293,2 kal x 1,55
: 2004,46 kkal
Penambahan : 2004,46 + 330
: 2.334,46 kkal
P : 15%
= 15/100 x 2.334,46 : 4
= 87,54 gr
L : 30 %
= 30/100 x 2.334,46 : 9
= 77,82 gr
KH : 55%
= 55/100 x 2.334,46 : 4
= 321,99 gr
d. Intervensi Gizi
1. Rancangan Pola Menu
BM Mpagi Snack Msiang SNACK M Malam
MP 1 1 1
HEWANI 1,25 1 2
NABATI 1 0,5
SAYUR 0,5 0,5 0,5
BUAH 1 1
SNACK
minyak 2 2 3 1 1
Gula 2
2. Rancangan Menu
Jam Menu Bahan Jumlah E P L KH
08:00 Nasi Nasi 100 175 4 0 40
Goreng Ayam 25 71,2 6,7 4,7 0
Sawi 15 7,5 0,3 0 1,5
Jamur 15 7,5 0,3 0 1,5
Timun 20 10 0,1 0 2
Minyak 5 43,1 0 5 0
Telur Telur 55 85,3 6,9 5,8 0,6
dadar Minyak 5 43,1 0 5 0
10:00 Pisang Pisang 40 92 1 0 25
Keju margarin 5 31,8 0 3,6 0
Keju 15 44,2 4,8 2,7 0
13:00 Nasi Nasi 100 175 4 0 40
Ikan Ikan 40 33,6 7,3 0,3 0
Bakar Minyak 5 43,1 0 5 0
Tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
Balado Minyak 5 43,1 0 5 0
Kangkung Kangkung 12,5 7,5 1,1 0 2,5
Tumis
Minyak 5 43,1 0 5 0
15:00 Es Kelapa Jeruk 100 47,1 0,9 0 12
Jeruk Kelapa 50 35 0,3 1,7 5
gula 26 100 0 0 24
18:00 Nasi Nasi 100 175 4 0 40
Ayam Ayam 40 114 10,8 7,6 0
Pepes
Tahu- tahu 55 41,8 4,5 2,6 1
Telur Telur 55 85,3 6,9 5,8 0,6
Minyak 5 43,1 0 5 0
Bening bayam 50 12,5 0,8 0 2,5
Bayam
Buah Jeruk 100 47,1 0,9 0 12
TOTAL 1.867,6 75,1 68,6 257,5
KEBUTUHAN 2.334,5 87,5 77,8 321,9
KECUKUPAN 80% 85,8% 88,2% 80 %
PB/U SD < -2 SD
4) Biokimia
-
5) Fisik Klinis
Fisik Klinis
nafsu makan tidak stabil, cerebral palsy tangan -
kanan dan kaki kanan
Compos mentis
6) Riwayat Diet
a) Diet yang diterapkan
An. J mendapatkan PMT pemulihan
b) Kebiasaan Makan
Minum susu kotak merk Ind setiap hari 2 kotak
mendapatkan ASI Eksklusif.
Makan utama 1 – 3 kali dalam sehari.
Makan belum menerapkan 4 bintang
Makan sedikit tapi sering
c) Recall 1 x 24 jam
E : 550 kkal (77,4%)
P : 14,5 gr ( 68,07%)
L : 14 gr (71,07%)
Kh : 99,6 gr (89,2%)
b. Diagnosis Gizi
1. Domain Intake
NI-1.1 Peningkatan kebutuhan energi berkaitan dengan
kondisi fisiologis untuk mengejar pertumbuhan ditandai
dengan BB/PB < -3 SD .
2. Domain Klinis
3. Domain Perilaku
NB-1.1 kurang pengetahuan tentang gizi dan makanan
berkaitan dengan ketidakyakinan dalam mengaplikasikan
informasi gizi ditandai dengan tidak akurat dalam
menyampaikan informasi mengenai PMBA.
c. Intervensi Gizi
a) Tujuan Diet
1) Untuk memberikan asupan makan yang memenuhi
kebutuhan sehari terutama energi dan protein untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh dan
koreksi malnutrisi.
2) Meningkatkan berat badan sesuai dengan kenaikan
berdasarkan usia.
3) Meningkatkan pengetahuan dan motivasi untuk
menjalankan diet.
b) Syarat Diet
1) Memberikan energi sesuai dengan kebutuhan 710,4 kkal.
2) Protein diberikan 12% dari total energi yaitu 21,3 gr.
3) Karbohidrat cukup 63% dari total energi yaitu 111,89 gr
4) Lemak 25% dari total energi yaitu 19,7 gr.
5) Cairan 150 ml/KgBB/hari, 1545 ml.
6) Vitamin dan mineral sesuai angka kecukupan gizi.
7) Makanan diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna
dan padat gizi.
8) Secara bertahap.
c) Preskripsi Diet
1) Jenis Diet : Diet Gizi Seimbang
2) Bentuk Makanan : Biasa
3) Cara Pemberian : Oral
4) Frekuensi makan 3x makan utama, 3x selingan dan 150
ml suplemen
d) Perhitungan Kebutuhan
Energi : (61x8,6) – 51
= 473,6 x 1,5
= 710,4 kkal
Protein : 12% x 710,4
= 85,248 : 4
= 21,3 gr
Lemak : 25% x 710,4
= 177,6 : 9
= 19,7 gr
KH = 63% x 710,4
= 111,89 gr
A. Pengkajian gizi
1) Antropometri
- Cakupan Bumil KEK sebesar 6,30% melebihi batas toleransi
Dinas Kesehatan kota Bandung yaitu sebesar 4,5% dengan
kesenjangan 1,8%
2) Laboratorium : -
3) Fisik Klinis : -
4) Riwayat Gizi :
- Gambaran konsumsi pasien ibu hamil KEK (food recall ) hanya
sebesar 57%
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang makanan bergizi
seimbang masih kurang (telekonseling)
- Cakupan ibu hamil KEK mendapat PMT 100%
5) Riwayat Klien
- Cakupan K4 sebesar 100% (mencapai target)
- Cakupan TTD ibu hamil 98,2% (mencapai target)
- Akses ke pelayanan kesehatan baik
- Jumlah masyarakat miskin 19%
- Jumlah kematian ibu tahun 2020 sebanyak 1 orang ibu
melahirkan
B. Diagnosis
Tingginya cakupan ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas
Arcamanik Tahun 2020 (P) berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan ibu tentang gizi seimbang untuk ibu hamil (E) ditandai
dengan rendahnya asupan kalori dan protein pada ibu hamil
sebesar 57,29 % dan 40% (S).
C. Intervensi
Tujuan : Menurunkan prevalensi ibu hamil KEK di wilayah kerja
puskesmas Arcamanik dari 6,3% pada tahun 2020 menjadi 5%
pada tahun 2021
Pemberian makan :
- Pemberian PMT pemulihan baik pangan lokal maupun pabrikan
kepada ibu hamil KEK
Edukasi Gizi :
- Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang gizi
seimbang dan pentingnya melakukan pemeriksaan / kunjungan
ke faskes dan mengikuti kelas ibu.
- Penyediaan sarana KIE berupa video yang dapat diputar
dimana saja
Kordinasi Asuhan Gizi :
- Meningkatkan ketersediaan pangan melalui upaya pemanfaaran
pekarangan bekerja sama dengan penyuluh pertanian
- Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan bekerjasama
dengan program kesling
D. Monitoring Evaluasi
- Jumlah / proporsi ibu hamil KEK setahun setelah intervensi
- Cakupan bumil KEK yang mendapat PMT
- Cakupan ANC
- Terselenggaranya penyuluhan bagi bumil terkait gizi
C. Intervensi
Tujuan Intervensi :
D. Monitoring Evaluasi
- Terselenggaranya penyuluhan PMBA, manfaat taburia, PMT
dan vitamin A
- Terselenggaranya penyuluhan tentang manfaat memantau
pertumbuhan secara rutin
- Tersedianya sarana KIE yang menarik
- Memastikan ketersediaan PMT, taburia dan Vit A
- Pemantauan balita yang sudah mendapat PMT pemulihan
- Cakupan balita kurus mendapat PMT
- Penururnan proporsi atau jumlah kasus balita wasting
5. Riwayat klien :
- Tersedia aplikasi pencatatan pelaporan asi eksklusif
posyandu yang dapat diakses kader
- Kartu bantu asi eksklusif dan catpor SIPOFPO tidak
optimal
- Cakupan D/S 89,54%
- Akses ke fasyankes baik
B. Diagnosis
- Rendahnya cakupan bayi usia <6 bulan mendapat Asi
eksklusif di Puskesmas arcamanik pada tahun 2020
(P) terkait Pengetahuan ibu mengenai PMBA masih
rendah (E) ditandai dengan cakupan bayi usia <6
bulan mendapat Asi eksklusif sebesar % 51,96% (S)
- Rendahnya cakupan bayi usia <6 bulan mendapat Asi
eksklusif di Puskesmas arcamanik pada tahun 2020
(P) terkait Pengetahuan ibu mengenai PMBA masih
rendah (E) ditandai dengan cakupan bayi usia <6
bulan mendapat Asi eksklusif sebesar % 51,96% (S)
- Rendahnya cakupan bayi usia 6 bulan mendapat Asi
eksklusif di Puskesmas arcamanik pada tahun 2020
(P) terkait kurang optimalnya pencatatan dan
pelaporan asi eksklusif oleh kader (E) ditandai dengan
cakupan bayi usia 6 bulan mendapat Asi eksklusif
sebesar % 44,11% (S)
- Rendahnya cakupan bayi usia 6 bulan mendapat Asi
eksklusif di Puskesmas arcamanik pada tahun 2020
(P) terkait Pengetahuan ibu mengenai PMBA masih
rendah (E) ditandai dengan cakupan bayi usia 6 bulan
mendapat Asi eksklusif sebesar % 44,11% (S)
C. Intervensi
Tujuan Intervensi :
- Meningkatkan cakupan bayi usia <6 bulan mendapat
Asi eksklusif di Puskesmas arcamanik dari 51,96%
pada tahun 2020 menjadi 53% pada tahun 2021
- Meningkatkan cakupan bayi usia 6 bulan mendapat
Asi eksklusif di Puskesmas arcamanik dari 44,11%
pada tahun 2020 menjadi 47% pada tahun 2021
Edukasi :
- Penyuluhan PMBA kepada ibu bayi dan balita
- Penyuluhan Asi eksklusif saat ANC, kunjungan
neonatal dan kunjungan nifas
- Penyuluhan kepada ibu bekerja tentang penyiapan
Asi perah
- Penyuluhan kepada keluarga untuk mendukung
keberhasilan menyusui
- Menambah konten pada aplikasi SIPOFPO agar
kader dapat mengakses kapan saja informasi
mengenai Asi eksklusif
- Penyuluhan kepada pengelola tempat kerja agar
mengeluarkan kebijakan dan menyediakan fasilitas
ibu bekerja untuk menyusui
- Menyediakan materi KIE
Koordinasi Asuhan Gizi
- Kolaborasi dengan lintas sektor (pkk,KUA,petugas
KB)
- Kolaborasi dengan tokoh masyarakat
D. Monitoring Evaluasi
- Proporsi bayi usia <6 bulan mendapat Asi eksklusif
- Proporsi ibu menyusui yang dirujuk ke konselor
menyusui
- Terselenggaranya penyuluhan tentang Asi eksklusif
melalui WAG (selama tidak memungkinkan tatap
muka)
- Pencatatan dan pelaporan Asi eksklusif pada kohort
Asi, kartu bantu dan SIPOFPO menjadi optimal
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN