Anda di halaman 1dari 40

PENGUATAN BOK

MENU PEMBINAAN GIZI DAN KIA

Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak


10 Februari 2023
RPJMN 2020 – 2024 MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA
(Perpres 18 Tahun 2020) YANG BERKUALITAS & BERDAYA SAING

ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI


“Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan
mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan
pemanfaatan teknologi, melalui:

Peningkatan kesehatan Pembudayaan Penguatan system


ibu, bayi, KB, dan Gerakan Masyarakat kesehatan & pengawasan
kesehatan reproduksi Hidup Sehat (Germas) obat dan makanan Transformasi
Kesehatan
Percepatan Peningkatan
Perbaikan Gizi Pengendalian • Berdasarkan data SSGI, 2022,
Penyakit prevalensi Stunting balita
21,6%, perlu konsisten

• Berdasarkan LF-SP 2020,


Target 2020 2021 2022 2023 2024 Angka Kematian Ibu 189/
Prevalensi Stunting 100.000 KH
24,1 21,1 % 18,4% 16% 14 %
MAJOR Balita (%)
PROJECT • Berdasarkan LF-SP 2020,
AKI /100.000 KH 230 217 205 194 183
Angka Kematian Bayi 16,85 /
AKB /1.000 KH 20,6 19,5 18,6 17,6 16 1.000 KH
Target Indikator RPJMN 2020-2024 terkait Gizi KIA
Target Indikator RENSTRA 2022-2024 terkait Gizi KIA

I
S
S

I
K
P

I
K
K
PROGRAM PRIORITAS PENURUNAN AKI AKB
Level Program Sasaran
Gerakan masyarakat sayangi ibu hamil Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
Masyarakat 1
Pendampingan ibu hamil anemia, hipertensi, obesitas, BBLR baru lahir
Skrining layak hamil
2 Wanita usia subur
Penilaian kondisi Kesehatan calon pengantin Wanita
Tatalaksana WUS Tidak Layak Hamil Wanita usia subur
3
Pelayanan KB, pengobatan anemia, hipertensi, obsesitas
Skrining kehamilan
4 Pelaksanaan antenatal care (ANC) 6x (2x dengan dokter), termasuk skrining preeklampsia dan Ibu hamil
penggunaan USG
Tindakan Prarujukan ibu hamil komplikasi medis
5 Ibu hamil
FKTP Rujukan ibu hamil anemia, preeklampsia, obesitas dan diabetes
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED)
6 baru lahir
Persalinan normal, persalinan dengan penyulit di daerah terpencil, manajemen BBLR > 2.000 gram

Skrining bayi baru lahir


7 Bayi baru lahir
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Skrining Penyalkit Jantung Bawaan (PJB) kritis
Pemenuhan obat kegawatdaruratan maternal neonatal Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
8 Oxytocin, methergine, nifedipine, MgSO4, Ca glukonas, ampicillin, gentamycin, phenobarbital, diazepam, baru lahir
vitamin K1
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensi (PONEK)
FKRTL 9 baru lahir
Persalinan dengan penyulit, manajemen BBLR < 2.000 gram

Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi


Program Bantu Rujuk
10 baru lahir
Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) pelayanan maternal neonatal 5
PROGRAM INTERVENSI SPESIFIK DAN SENSITIF UNTUK MENURUNKAN STUNTING
Sasaran Program
Screening anemia
1

Sebelum
Pemeriksaan kesehatan termasuk kadar hemoglobin siswi kelas 7 & 10

hamil
Remaja Putri
Konsumsi tablet tambah darah (TTD)
2
Sebelum lahir

Pemberian TTD setiap minggu di sekolah


Pemeriksaan kehamilan
3
Pelaksanaan antenatal care (ANC) 6x (2x dengan dokter), termasuk penggunaan USG
hamil

Konsumsi tablet tambah darah (TTD)


Saat

Ibu Hamil 4
Pemberian tablet tambah darah ibu hamil (minimal 90 selama kehamilan)
Pemberian makanan tambahan bagi Ibu KEK
5
Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil KEK berupa protein hewani
Spesifik

Pemantauan tumbuh kembang


6
Penimbangan, pengukuran panjang badan, dan pemantauan perkembangan balita di Posyandu setiap bulan
ASI eksklusif
7
Pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan
Setelah lahir

Pemberian makanan tambahan protein hewani bagi baduta


8
Pemberian protein hewani bagi anak 12-23 bulan, berupa telur dan sumber protein lainnya.
Balita
Tatalaksana balita dengan masalah gizi
Merujuk balita dengan weight faltering & masalah gizi dari Posyandu ke Puskesmas, serta memberikan makanan tambahan untuk weight
9
faltering & gizi kurang, formula 75 dan formula 100 untuk gizi buruk. Merujuk balita stunting & masalah gizi yang tidak tertangani di
Puskesmas ke RS dan memberikan PKMK.
Peningkatan cakupan dan perluasan jenis imunisasi
10 Pelayanan rutin, kampanye bulan imunisasi dasar dan 3 imunisasi tambahan (PCV, Rotavirus, HPV). Imunisasi tambahan PCV mencegah
pneumonia dan Rotavirus mencegah diare, sehingga mencegah terganggunya pertumbuhan.
dan Setelah
Sensitif

Sebelum

lahir

11 Edukasi remaja putri, ibu hamil, dan keluarga balita


Remaja Putri, Ibu Hamil, Balita
& Masyarakat Umum
6
SINERGITAS SUMBER PEMBIAYAAN
SUMBER PUSAT PROVINSI KAB/KOTA PUSKESMAS DESA
KEMENKEU DAU DAU ADD
DAK (FISIK DAN DAK (FISIK DAN DAK
NONFISIK/BOK) NONFISIK/BOK) (NONFISIK/BOK)
KEMENKES APBN DEKON

• Kebijakan
PERAN PUSAT SEBAGAI STEERING
• Dukungan
• Pembinaan
• Advokasi /sosialisasi
PERAN PROV SEBAGAI KEPANJANGAN • Pelatihan/orientasi
KEMENKES, TERUTAMA PROGRAM PRIORITAS • Dukungan
• Pembinaan
• Kegiatan ke lapangan (petugas,
kader, toma)
DUKUNGAN PUSAT UNTUK PENCAPAIAN PROGRAM • Peningkatan kemampuan tenaga puskesmas• Sosialisasi pada toma
PRIORITAS, KARENA KETERBATASAN DAU UNTUK • Pembinaan manajemen • Orientasi kader
KEGIATAN LUAR GEDUNG • Pengiriman sampel • Dukungan & pembinaan UKBM
• Kampanye di kab/kota
• Sarana dan prasarana bidang kesehatan
DUKUNGAN PUSAT UNTUK PENCAPAIAN PROGRAM
PRIORITAS, DITINGKAT KAB/KOTA

• Peningkatan kemampuan tenaga kab/kota


• Pembinaan manajemen
DUKUNGAN PUSAT UNTUK PENCAPAIAN PROGRAM
• Pengiriman sampel
PRIORITAS, DI TINGKAT PROVINSI
• Sarana dan prasarana bidang kesehatan
• Kampanye di Prov
PEMANFAATAN DANA DEKONSENTRASI & DAK PEMBINAAN GIZI DAN KIA TA. 2023
dalam mendukung Percepatan Penurunan AKI AKB

NO PROGRAM PRIORITAS DANA DEKONSENTRASI DAK FISIK DAK NON FISIK


• Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA
• Fasilitasi Pemerintah Daerah dalam
Gerakan masyarakat sayangi • Pertemuan evaluasi lintas sektor Kesehatan Ibu dan Anak termasuk
1 Koodinasi Pokja AKI AKB
ibu hamil masalah gizi
• Pembekalan Surveilans Gizi KIA
• Kelas Ibu Hamil
• Rapat Pembentukan dan Evaluasi Jejaring, skrining layak hamil, ANC dan
• Pelatihan bagi pelatih (TOT)
Stunting
Pelayanan ANC dan Penggunaan • Pengadaan Alat USG 2 Dimensi
• Kunjungan Pembinaan Pelayanan ANC, Persalinan, PNC bagi Posyandu
2 Skrining kehamilan USG Dasar Obstetri Terbatas Melalui • Pengadaan Alat Hematology
Prima, Praktik Mandiri, dan Posyandu
Blended Learning Analyzer
• Pelatihan Antenatal Care dan Pemeriksaan USG bagi Dokter
Puskesmas
• On the Job Training (OJT) kasus kegawatdaruratan Ibu dan Anak
bagi Dokter, Bidan, dan Perawat FKTP ke RS
Tindakan Prarujukan ibu
3 • Transport Rujukan Persalinan
hamil komplikasi medis • Rapat Koordinasi dengan OPD/perangkat desa dan Masyarakat terkait
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
• Fasilitasi implementasi PONED bagi
Kab/Kota • Rapat evaluasi semesteran kematian ibu dan anak
• Pelatihan bagi Pelatih (TOT) • Pengadaan Alat • Rapat pengkajian kasus kematian ibu dan anak triwulanan
Pelayanan Obstetri Neonatal
4 Penanganan Kegawatdaruratan Kegawatdaruratan Maternal • Pendampingan Tim Ahli (SpA & SPOG) ke puskesmas dan FKTP
Emergensi Dasar (PONED) Maternal dan Neonatal bagi Dokter Neonatal lainnya dalam pelayanan KIA, kegawatdaruratan, dan sistem rujukan
Umum, Bidan dan Perawat di maternal dan neonatal
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
• Biaya pemeriksaan skrining hipotiroid kongenital (SHK)
5 Skrining bayi baru lahir • Pelatihan Pelayanan ANC, Persalinan, Nifas dan SHK bagi Bidan

Dengan harapan kegiatan-kegiatan tersebut dapat mendorong target AKI AKB yaitu:

Target 2020 2021 2022 2023 2024


AKI /100.000 KH 230 217 205 194 183
AKB /1.000 KH 20,6 19,5 18,6 17,6 16
PEMANFAATAN DANA DEKONSENTRASI & DAK PEMBINAAN GIZI DAN KIA TA. 2023
dalam mendukung Percepatan Penurunan STUNTING
NO PROGRAM INTERVENSI DANA DEKONSENTRASI DAK FISIK DAK NON FISIK
• Pembinaan bagi kab / kota dalam Upaya
Peningkatan Cakupan Rematri Minum
TTD
• Orientasi Sekolah / Madrasah Sehat • Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Kronik,
Konsumsi tablet tambah darah (TTD)
1 Fokus Dalam Peningkatan Konsumsi Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir rendah, dan Bayi
Remaja Puteri dan Bumil TTD Remaja Putri Balita dengan masalah Gizi
• Workshop Pemanfaatan Aplikasi e-
PPGBM dan Aplikasi Ceria Bagi
Kabupaten/ Kota
• Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan
Pemberian makanan tambahan bagi
2 lokal bagi ibu hamil kek dan balita gizi kurang; serta
Ibu KEK pelatihan tim pelaksana
• Pendampingan rujukan balita stunting/gizi buruk
• Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Tumbuh • Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana balita dengan
• Pengadaan Alat
3 Pemantauan tumbuh kembang Kembang Dan Pemberian Makan Balita masalah gizi dan tumbuh kembang
Antropometri
Bagi Tenaga Pelayanan Balita • Pelatihan pemantauan tumbuh kembang bagi kader,
PAUD/ TK/RA
Pemberian makanan tambahan • Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan
4
protein hewani bagi baduta lokal bagi balita gizi kurang; serta pelatihan tim pelaksana
• Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Manajemen
Tatalaksana balita dengan masalah • Praktek Lapangan (Kalakarya) MTBS di Tingkat
5 Terpadu Balita Sakit dan Tata Laksana
gizi Puskesmas
Gizi Buruk
• Kelas Ibu Balita
Edukasi remaja putri, ibu hamil, dan • Pelaksanaan skrining Kesehatan (termasuk jiwa) pada
6
keluarga balita Anak usia sekolah dan Remaja
• Pelatihan Edukasi Gizi, konseling ASI dan PMBA

Dengan harapan kegiatan-kegiatan tersebut dapat mendorong target Stunting yaitu:


Target 2020 2021 2022 2023 2024
Prevalensi Stunting (%) 24,1 21,1 % 18,4% 16% 14 %
Menu BOK Provinsi, Kab/Kota, Puskesmas
terkait Gizi KIA TA. 2023
RUANG LINGKUP DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN TA 2023
KEGIATAN GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
1
BOK Dinas Kesehatan (Provinsi) BOK PROVINSI (33)
1) Rinc. Menu Kegiatan = 2
• Menu : Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial Tersier, Kefarmasian Bahan 2). Komponen = 2
Medis Habis Pakai (BMHP), Akreditasi RS, Pelatihan/Peningkatan Kapasitas Topik 3) Sub Komponen = 8
Prioritas

BOK Dinas Kesehatan (Kab/Kota) 2


BOK KAB/KOTA (508)
• Menu : Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial Sekunder, Kefarmasian Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP), Pelayanan Kesehatan Bergerak, Akreditasi FKTP, Akreditasi 1) Rinc. Menu Kegiatan = 2
Labkesda, Pelatihan/Peningkatan Kapasitas Prioritas 2). Komponen = 4
3) Sub Komponen = 12

BOK Puskesmas
3
• Menu : Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial Primer, Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Lokal, Insentif Nakes UKM, Manajemen Puskesmas, Kalibrasi BOK PUSKESMAS (9977)
1) Rinc. Menu Kegiatan = 3
2). Komponen = 11
TOTAL 3) Sub Komponen = 16
Subkomponen/
Kegiatan
36
RESUME UMPAN BALIK HASIL DESK DAK NONFISIK 2023
KEGIATAN GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
BOK PROVINSI
Terdapat sejumlah Provinsi yang tidak mengusulkan kegiatan BOK Provinsi. Setiap kegiatan/subkomponen berbeda jumlah Provinsi yang
tidak mengusulkan.

BOK KABUPATEN/KOTA
1. Ada perbedaan Jumlah kab/kota yang mengusulkan kegiatan pendampingan oleh SpOG dan SpA (381) dengan kegiatan OJT (316)
yaitu selisih 65 Kab/Kota.
2. Ada selisih jumlah kab/kota yang mengusulkan sewa tempat tunggu kelahiran dan konsumsi ibu hamil serta pendamping yaitu
selisih 12 Kab/Kota.
3. Hasil desk biaya pemeriksaan SHK lab rujukan hanya 743.726 bayi dari target output 2.000.000 bayi dengan 42 Kab/kota yang tidak
mengusulkan.
4. Ada selisih jumlah kab/kota yang mengusulkan biaya pemeriksaan SHK Lab rujukan (466) dan Biaya pengiriman (471) yaitu 5
kab/kota.

BOK PUSKESMAS
1. Terdapat 1 Kab/Kota yang tidak mengusulkan menu PMT Lokal (masih diidentifikasi), sedangkan terdapat 1 Kota yang tidak
mengusulkan PMT Lokal Balita Gikur yaitu Kota Bima.
2. Jumlah kab/kota yang mengusulkan pelatihan tim pelaksana untuk PMT Lokal hanya 383 Kab/Kota. Lebih rendah dari usulan PMT
12
Lokal Bumil KEK dan PMT Lokal Balita Gikur.
1
BOK PROVINSI
PELAKSANAAN BOK PROVINSI
Menu : UKM Esensial Tersier
Rincian Menu : Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi
Komponen : Surveilans dan Tata Laksana Kesehatan Ibu dan Anak
Sub Komponen : 1. Rapat Pembentukan dan Evaluasi Jejaring, skrining layak hamil, ANC dan stunting
2. Rapat evaluasi semesteran kematian ibu dan anak
GAMBARAN SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG
No TUJUAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
PELAKSANAAN KEGIATAN /TERLIBAT JAWABAN
1 Mengkoordinasikan persiapan pembentukan MoU Rapat hybrid 2 hari Dinkes Kab/Kota, RSUD, ▪ Honor narsum
antara dinas kesehatan kabupaten/kota dengan organisasi profesi, lintas ▪ Konsumsi
puskesmas, lintas sektor (TNI/POLRI), jejaring program, organisasi ▪ Transport
swasta lainnya (klinik pratama swasta, klinik fasyankes; asklin, dll. ▪ Uang harian
organisasi keagamaan, klinik perusahaan, dokter ▪ Penggandaan
praktik mandiri dan bidan praktik mandiri serta
pihak lain yang peduli terhadap pelayanan
kesehatan) dalam melakukan skrining layak hamil,
ANC, dan upaya penurunan stunting.
2 Kegiatan ini terdiri dari 2 kegiatan : ▪ Honor narsum
a) rapat pembentukan tim audit maternal a) Hybrid di hotel, 3 hari, a) Sp.OG, Sp.A, POGI ▪ Konsumsi/paket
perinatal surveilans respons (AMPSR) 1x/tahun cabang, IDAI cabang,IBI meeting
kabupaten/kota. Dapat digunakan untuk cabang, IPANI cabang, ▪ transport
pembentukan tim AMPSR kab/kota, sekaligus bidang mutu yankes, ▪ uang harian
orientasi pedoman AMPSR edisi revisi kepada bidang yankes Dinkes
Tim AMPSR tersebut
b) rapat evaluasi kematian ibu dan anak. Dapat b) Hybrid atau luring di kantor, b) Dinkes prov dan kako,
digunakan untuk evaluasi pelaksanaan AMPSR 2x/tahun RSUD, bappeda,lintas
kab/kota tengah tahun dan akhir tahun, atau program/sektor,
untuk pengkajian kasus kematian lintas batas organisasi profesi.
PELAKSANAAN BOK PROVINSI
Menu : UKM Esensial Tersier
Rincian Menu : Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi
Komponen : Surveilans dan Tata Laksana Kesehatan Ibu dan Anak
Sub Komponen : 3. Pertemuan evaluasi lintas sektor Kesehatan Ibu dan Anak termasuk masalah gizi (weight faltering, gizi
buruk, gizi kurang, stunting);
4. Supervisi layanan dan program KIA dan Gizi

GAMBARAN SASARAN/UNDANGAN RINCIAN PERTANGGUNG


No TUJUAN KEGIATAN
PELAKSANAAN KEGIATAN /TERLIBAT BIAYA JAWABAN
3 Mendiseminasikan pelaksanaan penurunan stunting Luring di hotel, 2 hari, 2x/tahun ▪ Dinkes Kab/Kota ▪ Honor
dan wasting/rencana tindak lanjut dan intervensi, ▪ RSUD narsum OP
melibatkan RSUD, organisasi profesi dan lintas sektor ▪ Organisasi Profesi ▪ Paket
terkait. ▪ Lintas program/Sektor meeting
▪ Transport
▪ Uang harian
4 Melakukan pemantauan pelaksanaan program KIA dan Perjalanan dinas dari Provinsi ke Dinas Kesehatan Kab/Kota ▪ Tranport
Gizi ke kabupaten/kota Kab/Kota, 1x setahun ▪ Uang harian
▪ Penginapan
PELAKSANAAN BOK PROVINSI
Menu : Pelatihan/ Peningkatan Kapasitas Topik Prioritas
Rincian Menu : Pelatihan Tenaga Kesehatan/Petugas Puskesmas sesuai layanan klaster siklus hidup
Komponen : Pelatihan pelayanan klaster Ibu Hamil, Balita dan Remaja
Sub Komponen : 1. Pelatihan Antenatal Care dan Pemeriksaan USG bagi Dokter Puskesmas
2. Pelatihan Edukasi Gizi, konseling ASI dan PMBA

GAMBARAN PELAKSANAAN SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG


No TUJUAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
KEGIATAN /TERLIBAT JAWABAN
1 Meningkatkan kapasitas Dokter hybrid (daring dan luring di RSUD), Dokter Puskesmas ▪ Transport
puskesmas mampu melakukan dengan jumlah jam pelajaran: 110 jpl. ▪ Uang harian diklat
antenatal care dan pemeriksaan ▪ Penginapan,
USG. Jumlah maksimal peserta secara daring ▪ Honor pengajar
menyesuaikan kebutuhan, secara tatap ▪ MOT
muka (OJT) 8 orang dalam 1 tim. ▪ Biaya praktik klinik
▪ Biaya SKP,
▪ Biaya praktik lapangan
▪ Penggandaan
2 a. Pelatihan Edukasi Gizi pada ▪ Transport
1000 HPK (EMO DEMO) ▪ Uang harian diklat
Meningkatkan kapasitas tenaga Tatap muka/luring dengan jumlah jam Tenaga gizi, bidan dan tenaga ▪ Penginapan
kesehatan puskesmas mampu pelajaran 32jpl promosi kesehatan ▪ Honor pengajar dan MOT
sebagai fasilitator edukasi pada ▪ teori 11 jpl ▪ Biaya praktik klinik
1000 HPK dengan metode emo- ▪ penugasan 16 jpl ▪ Biaya SKP
demo ▪ praktek lapangan 5 jpl). ▪ Biaya praktik lapangan
Jumlah maksimal peserta dalam 1 ▪ Penggandaan
(satu) kelas adalah 30 orang. ▪ Alat bantu pelatihan
PELAKSANAAN BOK PROVINSI
Menu : Pelatihan/ Peningkatan Kapasitas Topik Prioritas
Rincian Menu : Pelatihan Tenaga Kesehatan/Petugas Puskesmas sesuai layanan klaster siklus hidup
Komponen : Pelatihan pelayanan klaster Ibu Hamil, Balita dan Remaja
Sub Komponen : 2. Pelatihan Edukasi Gizi, konseling ASI dan PMBA

GAMBARAN PELAKSANAAN SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG


No TUJUAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
KEGIATAN /TERLIBAT JAWABAN
2 b. Pelatihan Konseling Asi
Meningkatkan kapasitas tenaga Tatap muka/luring dengan jumlah jam Nutrisionis, tenaga gizi
kesehatan puskesmas mampu pelajaran 43 jpl puskesmas, pengelola
melakukan konseling menyusui ▪ teori 17 jpl program KIA, dan bidan desa.
▪ penugasan 20 jpl ▪ Transport
▪ praktek lapangan 6 jpl). ▪ Uang harian diklat
Jumlah maksimal peserta dalam 1 ▪ Penginapan
(satu) kelas adalah 25 orang. ▪ Honor pengajar dan mot,
▪ Biaya praktik klinik
c. Pelatihan PMBA ▪ Biaya SKP
Meningkatkan kapasitas tenaga Tatap muka/luring dengan jumlah jam Nutrisionis, tenaga gizi ▪ Biaya praktik lapangan
kesehatan puskesmas mampu pelajaran 31 jpl: Puskesmas, pengelola ▪ Penggandaan
melakukan konseling pemberian ▪ teori 12 jpl program KIA dan bidan desa ▪ Alat bantu pelatihan
makan bayi dan anak kepada ibu ▪ Penugasan 19 jpl, tanpa praktek
baduta dan ibu hamil lapangan).
Jumlah maksimal peserta dalam 1
(satu) kelas adalah 15 orang.
PELAKSANAAN BOK PROVINSI
Menu : Pelatihan/ Peningkatan Kapasitas Topik Prioritas
Rincian Menu : Pelatihan Tenaga Kesehatan/Petugas Puskesmas sesuai layanan klaster siklus hidup
Komponen : Pelatihan pelayanan klaster Ibu Hamil, Balita dan Remaja
Sub Komponen : 3. Pelatihan Pelayanan ANC, Persalinan, Nifas dan SHK bagi Bidan
4. Pelatihan Gizi Bencana
GAMBARAN PELAKSANAAN SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG
No TUJUAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
KEGIATAN /TERLIBAT JAWABAN
3 Meningkatkan kapasitas Bidan Hybrid (daring dan luring di RSUD), Bidan Puskesmas ▪ Transport
puskesmas mampu melakukan dengan jumlah jam pelajaran: 27 jpl. ▪ Uang harian diklat
pelayanan ANC, persalinan, nifas ▪ Penginapan
dan skrining hipotiroid Jumlah minimal peserta secara daring ▪ Honor pengajar
kongenital (SHK) 25 orang, dan jumlah maksimal peserta ▪ MOT
secara tatap muka (OJT) 8 orang dalam ▪ Biaya praktik klinik
1 tim. ▪ Biaya SKP
▪ Biaya praktik lapangan
4 Meningkatkan kapasitas tenaga Tatap muka/luring dengan jumlah jam Dokter, Bidan, Perawat,
▪ Penggandaan
kesehatan mampu melakukan pelajaran 22 jpl: nutrsionis/tenaga gizi
▪ Alat bantu pelatihan
pengelolaan kegiatan gizi pada ▪ teori 7 jpl puskesmas dan organisasi
situasi bencana sesuai prosedur. ▪ penugasan 15 jpl, tanpa praktek profesi
lapangan).
Jumlah maksimal peserta dalam 1
(satu) kelas adalah 25 orang.
2
BOK KABUPATEN/KOTA
PELAKSANAAN BOK KAB/KOTA
Menu : UKM Esensial Sekunder
Rincian Menu : Penurunan AKI-AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Komponen : Surveilans dan Tata laksana Kesehatan Ibu dan Anak
Sub Komponen : 1. Rapat Pembentukan dan Evaluasi Jejaring skrining layak hamil, ANC dan stunting
2. Rapat pengkajian kasus kematian ibu dan anak triwulanan
3. Supervisi layanan dan program KIA dan Gizi dan dalam pengelolaan Posyandu

GAMBARAN SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG


No TUJUAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
PELAKSANAAN KEGIATAN /TERLIBAT JAWABAN
1 Mengoordinasikan pembentukan MoU antara Hybrid, 1 hari, maksimal 3x se RSUD, OP dan Organisasi ▪ Transport
dinas kesehatan kabupaten/kota, puskesmas, tahun Fasyankes, peserta lintas ▪ Uang harian
lintas sektor (TNI/POLRI), jejaring swasta lainnya program, FKTP ▪ Paket meeting
(klinik pratama swasta, klinik organisasi ▪ Honor narsum
keagamaan, klinik perusahaan, dokter praktik OP
mandiri dan bidan praktik mandiri serta pihak lain ▪ Penggandaan
yang peduli terhadap pelayanan kesehatan) dalam
melakukan skrining layak hamil, ANC, dan upaya
penurunan stunting.
2 Rapat pelaksanaan audit maternal perinatal Luring 1 hari di dinkes, Tim Pengkaji AMPSR tingkat ▪ Transport
surveilans respons (AMPSR) kabupaten/kota per 3 maksimal 4x setahun kako (Sp.OG,Sp.A) dan ▪ Konsumsi
bulan sekretariat AMPSR kako ▪ Honor narsum
(bidang gizikia, bidang yankes OP
Dinkes kako)
3 Pemantauan pelaksanaan program KIA dan Gizi ke Perjalanan dinas 1 hari, Puskesmas ▪ Transport
Puskesmas termasuk dalam pengelolaan posyandu maksimal 2x se tahun ▪ uang harian.
▪ Penginapan
PELAKSANAAN BOK KAB/KOTA
Menu : UKM Esensial Sekunder
Rincian Menu : Penurunan AKI-AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Komponen : Pendampingan puskesmas dan FKTP dalam pelayanan KIA, kegawatdaruratan, dan sistem rujukan maternal
Sub Komponen : 1. Pendampingan Tim Ahli (SpA & SPOG) ke puskesmas dan FKTP lainnya dalam pelayanan KIA
kegawatdaruratan, dan sistem rujukan maternal dan neonatal
2. On the Job training kasus kegawatdaruratan Ibu dan anak bagi dokter, bidan, dan perawat FKTP ke RS

GAMBARAN SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG


No TUJUAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
PELAKSANAAN KEGIATAN /TERLIBAT JAWABAN
1 Meningkatkan kapasitas petugas kesehatan Orientasi 1 hari, maksimal 1 kali Tenaga kesehatan yang ▪ Transport
Puskesmas dan FKTP lain dalam pelayanan KIA, per puskesmas/FKTP memberikan pelayanan kia, ▪ Honor narsum
Gadar, dan sistem rujukan matneo, melalui gadar, dan rujukan kia di OP
pendampingan oleh tim ahli ke puskesmas puskesmas/FKTP ▪ Konsumsi di
Puskesmas/ FKTP
2 Meningkatkan kapasitas petugas kesehatan Orientasi 3 hari di RS, maksimal Dokter, Bidan, Perawat FKTP ▪ Transport
puskesmas/FKTP lain dalam pelayanan 1x per FKTP ▪ Uang harian
kegawatdaruratan ibu dan anak melalui on the job ▪ Konsumsi praktik
training tenaga ksehatan FKTP ke RS ▪ Honor pengajar
PELAKSANAAN BOK KAB/KOTA
Menu : UKM Esensial Sekunder
Rincian Menu : Penurunan AKI-AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Komponen : Transport Rujukan Pelayanan Ibu Melahirkan
Sub Komponen : 1. Transport rujukan persalinan

SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG
No TUJUAN KEGIATAN GAMBARAN PELAKSANAAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
/TERLIBAT JAWABAN
1 Meningkatkan akses layanan ibu Perjalanan dinas Ibu hamil/ibu bersalin/ibu ▪ Transport
hamil dan bayi baru lahir melalui a) Biaya transportasi dan/atau sewa alat nifas/Bayi baru lahir ▪ Uang harian
penyediaan biaya transportasi transportasi (pergi pulang):
• Dari rumah ke tempat tunggu kelahiran (TTK)
• Dari rumah atau TTK ke fasilitas pelayanan
kesehatan; dan
• Antar fasilitas pelayanan Kesehatan
• Alat Transportasi yang digunakan berupa
kendaraan umum, kendaraan dinas,
Puskesmas Keliling, Ambulans, dan kendaraan
pribadi.

b) Biaya dan/ atau sewa kendaraan atau mobil


jenazah (pergi pulang) jika ibu atau bayi
meninggal.

c) Bila perjalanan pergi dan pulang lebih dari 8


(delapan) jam dan/atau letak geografis yang
ditempuh sulit, petugas kesehatan pendamping
berhak mendapatkan biaya perjalanan dinas
sesuai peraturan yang berlaku.
PELAKSANAAN BOK KAB/KOTA
Menu : UKM Esensial Sekunder
Rincian Menu : Penurunan AKI-AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Komponen : Tempat Tunggu Kelahiran (TTK)
Sub Komponen : 1. Sewa Tempat Tunggu Kelahiran
2. Konsumsi ibu hamil dan pendamping
SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG
No TUJUAN KEGIATAN GAMBARAN PELAKSANAAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
/TERLIBAT JAWABAN
1 Meningkatkan cakupan persalinan Biaya sewa selama 1 tahun Ibu hamil/ibu bersalin/ibu ▪ Biaya Sewa TTK
ibu di fasilitas kesehatan Tempat Tunggu Kelahiran dapat digunakan ibu nifas
hamil, ibu nifas dengan keadaan normal atau
yang bayi nya membutuhkan perawatan lebih
lanjut di fasilitas pelayanan kesehatan.
Sewa rumah termasuk biaya petugas kebersihan,
langganan air, listrik, dan iuran kebersihan
lingkungan berlaku untuk 1 (satu) tahun
anggaran.
▪ Penginapan/losmen hanya dibayarkan sewa
harian pada saat ditempati sesuai dengan
kebutuhan.
▪ Gedung/asrama milik pemerintah hanya
dibayarkan untuk biaya petugas kebersihan,
langganan air, listrik, dan iuran kebersihan
lingkungan.
▪ Transportasi bagi tenaga kesehatan saat
melakukan pemantauan ke TTK
2 Biaya makan dan minum bagi ibu Biaya konsumsi selama di TTK Ibu hamil/ibu bersalin/ibu ▪ Biaya Konsumsi
hamil dan pendamping yang ada nifas
di TTK
TEMPAT TUNGGU KELAHIRAN (TTK)
Kriteria Tempat Tunggu Kelahiran (TTK) Kebijakan umum transport rujukan pelayanan ibu melahirkan dan
1. Sewa rumah, yang layak dan siap huni lengkap dengan tempat tunggu kelahiran :
furniture dan alat kebersihan. 1. Bupati/Walikota menetapkan standar biaya umum (SBU) untuk
2. Gedung/asrama milik pemerintah yang layak dan siap huni transport lokal, sewa mobil, dan/atau perjalanan dinas untuk
lengkap dengan furniture dan alat kebersihan, tanpa uang petugas yang mengantar ibu hamil dari rumah ke TTK dan atau
sewa. langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan dengan
3. Lokasi sedekat mungkin dengan fasilitas pelayanan kesehatan memperhatikan jarak tempuh, kondisi geografis, aksesibilitas.
yang mampu melakukan pertolongan persalinan dan 2. Penyediaan TTK mempertimbangkan SDM di daerah dan
penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. kebutuhan.
4. Jika diperlukan, TTK dapat disediakan di dekat fasilitas 3. Sasaran: seluruh ibu hamil, ibu nifas, dan bayi baru lahir
pelayanan kesehatan rujukan di luar wilayah. memerlukan biaya transportasi rujukan dan TTK tanpa
5. Waktu tempuh TTK ke fasyankes tidak lebih dari 30 menit. memandang status ekonomi, dan kepemilikan jaminan
6. Pada TTK tidak dilakukan pelayanan kesehatan dan tidak ada kesehatan, memiliki KTP, tidak memiliki KTP dan ibu hamil dari
petugas kesehatan yang berjaga. luar wilayah sesuai dengan sesuai dengan koordinasi antar
7. Pemerintah Kabupaten/Kota perlu menetapkan Fasilitas daerah. Diutamakan bagi ibu hamil, ibu nifas, dan bayi baru lahir
pelayanan kesehatan sebagai rujukan TTK dalam rangka yang mempunyai akses sulit.
mendekatkan akses ibu hamil/nifas/BBL, risiko tinggi dengan
komplikasi, sebelum dan/atau setelah persalinan.

24
PELAKSANAAN BOK KAB/KOTA
Menu : UKM Esensial Sekunder
Rincian Menu : Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
Komponen : Biaya pemeriksaan skrining hipotiroid kongenital (SHK)
Sub Komponen : 1. Biaya Pemeriksaan Sampel ke Lab Rujukan SHK
2. Biaya Packing dan Transport dari FKTP/RS ke Jasa Pengiriman (sesuai peraturan keuangan daerah
dan Jasa Pengiriman Sampel Screening Hypotiroid Kongenital (SHK) ke Laboratorium Rujukan SHK)

SASARAN/UNDANGAN RINCIAN PERTANGGUNG


No TUJUAN KEGIATAN GAMBARAN PELAKSANAAN KEGIATAN
/TERLIBAT BIAYA JAWABAN
1 Terlaksananya pemeriksaan SHK Biaya jasa pemeriksaan lab ▪ Jasa
dengan adanya pembiayaan jasa pemeriksaan
pemeriksaan sampel SHK di sampel
laboratorium RS rujukan dan
pemeriksaan tes konfirmasi di
laboratorium terdekat yang
mampu memeriksa TSH dan FT4
2 Biaya Packing dan Transport dari • Perjalanan dinas dan jasa pengiriman SHK, ▪ Transport
Bayi Baru Lahir (BBL)
FKTP/RS ke Jasa Pengiriman • Pembiayaan transport: ▪ Jasa
(sesuai peraturan keuangan ➢ Dari FKTP ke titik kumpul, pengiriman
daerah dan Jasa Pengiriman ➢ Dari titik kumpul ke jasa pengiriman
Sampel Screening Hypotiroid ➢ Maksimal 4 titik kumpul per kab/kota,
Kongenital (SHK) ke Laboratorium
(dinkes, pkm dekat pengiriman)
Rujukan SHK)
• Faskes dengan jumlah sampel banyak atau
dekat dengan jasa pengiriman dapat
mengirimkan langsung ke jasa pengiriman
tanpa melalui titik kumpul
PELAKSANAAN BOK KAB/KOTA
Menu : UKM Esensial Sekunder
Rincian Menu : Pelatihan/ Peningkatan Kapasitas Topik Prioritas
Komponen : Pelatihan Tenaga Kesehatan/Petugas Puskesmas sesuai layanan klaster siklus hidup
Sub Komponen : 1. Praktek Lapangan (Kalakarya) MTBS di Tingkat Puskesmas

SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG
No TUJUAN KEGIATAN GAMBARAN PELAKSANAAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
/TERLIBAT JAWABAN
1 Meningkatkan jumlah tenaga ▪ Kalakarya dilaksanakan melalui Dokter, perawat, bidan, ▪ Honor
kesehatan yang memberikan pendampingan di Fasilitas Kesehatan, oleh nutrisionis yang belum fasilitator/penda
pelayanan MTBS dan Gizi buruk dokter, bidan atau perawat yang sudah mengikuti pelatihan atau mping @2
pada balita agar mampu terlatih MTBS dan Gizi Buruk. Untuk yang perlu penyegaran dan jam/hari selama
menerapkan pelayanan MTBS dan Nutrisionis/ Dietisen pendampingan sesuai bersedia mengikuti kalakarya 4 hari
Gizi Buruk secara benar dan luas kompetensinya. secara penuh. ▪ Transport
sesuai standar dalam rangka ▪ Seorang pendamping hanya boleh fasilitator (jika
percepatan penurunan angka mendampingi paling banyak 3 orang dalam belum ada yang
kesakitan dan angka kematian periode pendampingan; dan tidak dilatih MTBS di
balita. diperkenankan lebih dari 2 bulan. puskesmas.
▪ Penentuan tempat dan waktu disepakati
Bersama antara pendamping dan peserta.
▪ Bahan dan alat bantu digunakan adalah alat-
alat yang ada di Puskesmas tersebut.
▪ Penyelenggaraan Kalakarya tidak
membutuhkan biaya besar, sangat efektif
dan efisien.
PELAKSANAAN BOK KAB/KOTA
Menu : UKM Esensial Sekunder
Rincian Menu : Workshop Kader Kesehatan
Komponen : Workshop pelayanan klaster Ibu Hamil, Balita dan Remaja
Sub Komponen : 1. Pelatihan pemantauan tumbuh kembang bagi kader, PAUD/ TK/RA

SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG
No TUJUAN KEGIATAN GAMBARAN PELAKSANAAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
/TERLIBAT JAWABAN
1 Meningkatkan kapasitas kader ▪ Pelatihan dilaksanakan di Puskesmas, ▪ Kader yang terlibat ▪ Transport untuk
kesehatan dan guru PAUD/TK/RA selama 2 (dua) hari dalam pelayanan di fasilitator dan
agar mampu menyampaikan ▪ Fasilitator kegiatan ini adalah petugas Dinas Posyandu, atau Pos PAUD peserta
informasi kesehatan bayi dan Kesehatan/Puskesmas yang telah mengikuti dan atau pelayanan ▪ Konsumsi
balita untuk menolong ibu dalam pelatihan SDIDTK dan PMBA kesehatan Balita dan
menjaga kesehatan bayi dan ▪ Jumlah peserta per kelas maksimal 15 orang anak prasekolah yang
balita, serta dapat melakukan ▪ Bahan dan alat bantu digunakan adalah alat- terintegrasi dengan BKB
pemantauan tumbuh kembang alat yang ada di Puskesmas tersebut. ▪ Guru PAUD/TK/RA
balita.
2
BOK PUSKESMAS
PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS
Menu : UKM Esensial Primer
Rincian Menu : Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Komponen : Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA
Sub Komponen : 1. Pelacakan dan pelaporan kematian dan pelaksanaan otopsi verbal kematian Ibu dan Bayi/balita
2. Pertemuan validasi dan evaluasi data Gikia
GAMBARAN SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG
No TUJUAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
PELAKSANAAN KEGIATAN /TERLIBAT JAWABAN
1 Kegiatan berupa validasi data Perjalanan dinas, 10x per Masyarakat dalam rangka: ▪ Transport
kematian Ibu dan bayi / tahun. ▪ Pelacakan kematian ibu, bayi baru lahir dan ▪ Uang harian
balita melalui pengisian form balita. Apabila tidak ada kegiatan pelacakan (hanya untuk
otopsi verbal maka kematian di tingkat masyarakat seperti tujuan yang
maternal/otopsi verbal kematian di rumah, kematian di dukun desa, berjarak minimal
perinatal atau kematian di FKTP swasta dll tidak 8 jam pergi
terdeteksi pulang)
▪ Melengkapi formulir otopsi verbal kematian
ibu, bayi baru lahir dan balita. Apabila formulir
otopsi verbal tidak dilengkapi maka kegiatan
pengkajian triwulanan di level Dinkes kako akan
kesulitan karena data kematian yang mau dikaji
minim.
2 Kegiatan meliputi pendataan Luring 1 hari di puskesmas Lintas sektor, pemda, bidan desa, dinkes kabkota, LS ▪ Transport
sasaran program update, kecamatan. ▪ Konsumsi
validasi data, dan evaluasi
data gizi dan kia
PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS
Menu : UKM Esensial Primer
Rincian Menu : Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Komponen : Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)
Sub Komponen : 1. Pelaksanaan Kelas ibu hamil
2. Pelaksanaan Kelas ibu balita

GAMBARAN PELAKSANAAN SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG


No TUJUAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
KEGIATAN /TERLIBAT JAWABAN
1 Kegiatan berupa orientasi dan Luring 1 hari Ibu hamil, suami/ keluarga ▪ Transport
meningkatkan pemahaman ibu haml dan petugas
keluarga tentang kesehatan ibu hamil, ▪ Konsumsi
bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan
menggunakan buku KIA
2 Orientasi dan meningkatkan pemahaman Luring 1 hari ibu balita, suami dan keluarga dari ▪ Transport
ibu balita dan keluarga dengan ibu balita petugas
menggunakan buku KIA ▪ Konsumsi
peserta
PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS
Menu : UKM Esensial Primer
Rincian Menu : Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Komponen : Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
Sub Komponen : 1. Rapat Koordinasi dengan OPD/perangkat desa dan Masyarakat terkait Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K), termasuk pemantauan ibu hamil risiko tinggi
2. Biaya Transport calon pendonor darah untuk mendukung P4K dari dan/ke UTD
GAMBARAN PELAKSANAAN SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG
No TUJUAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
KEGIATAN /TERLIBAT JAWABAN
1 Mengoordinasikan OPD/ perangkat desa luring 1 hari di balai desa/ kantor Perangkat desa, masyarakat desa, ▪ Transport
untuk melaksanakan program P4K dan desa. puskesmas ▪ Konsumsi
pemantauan ibu hamil risiko tinggi di
tingkat desa.
2 Menjamin adanya calon pendonor darah Perjalanan dinas, sejumlah Masyarakat sebagai calon ▪ Transport
untuk ibu hamil dalam rangka perkiraan ibu risiko tinggi. pendonor darah
pelaksanaan P4K
PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS
Menu : UKM Esensial Primer
Rincian Menu : Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Komponen : Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Sub Komponen : 1. Pendampingan rujukan balita stunting/gizi buruk
2. Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana balita dengan masalah gizi dan tumbuh kembang: weight
faltering, gizi kurang, gizi buruk, stunting termasuk rujukan
GAMBARAN PELAKSANAAN SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG
No TUJUAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
KEGIATAN /TERLIBAT JAWABAN
1 Pendampingan pada balita stunting/gizi Perjalanan dinas, sejumlah Balita dengan stunting/ gizi buruk / ▪ Transport/Uang
buruk/gangguan pertumbuhan dan perkiraan jumlah balita dengan gangguan pertumbuhan dan Bensin
perkembangan di wilayah kerja stunting/ gizi buruk/ gangguan perkembangan.
puskesmas ke fasilitas kesehatan rujukan pertumbuhan dan perkembangan.
tingkat lanjut (FKRTL)
2 Pertemuan/lokakarya untuk menyusun Luring di puskesmas 1 hari x 2 kali Tim Asuhan Gizi di Puskesmas ▪ Transport
SOP tata laksana balita dengan masalah (Dokter, Ahli Gizi, Perawat/Bidan); ▪ Konsumsi
gizi dan tumbuh kembang Dokter umum dan SpA di RSUD
PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS
Menu : UKM Esensial Primer
Rincian Menu : Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Komponen : Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Sub Komponen : 1. Kunjungan Pembinaan Pelayanan ANC, Persalinan, PNC bagi Posyandu Prima, Praktik Mandiri, dan
Posyandu
2. Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir rendah, dan Bayi Balita
dengan masalah Gizi
GAMBARAN PELAKSANAAN SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG
No TUJUAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
KEGIATAN /TERLIBAT JAWABAN
1 Puskesmas melakukan pembinaan Perjalanan dinas, 1 hari. Sesuai Posyandu prima, klinik, praktik ▪ Transport
bimbingan teknis/ supervisi fasilitatif ke jumlah sasaran 1x dalam setahun mandiri, posyandu,
fasilitas yang memberikan pelayanan
ANC, persalinan, dan PNC antara lain
Posyandu Prima, Klinik, Praktik Mandiri,
dan Posyandu, agar dapat memastikan
layanan ANC, persalinan, PNC terlaksana
sesuai standar di fasilitas tersebut.
2 Petugas puskesmas melakukan kunjungan Perjalanan dinas 1 hari, sesuai Sasaran: bumil KEK, bumil risti, bayi ▪ Transport
ke bumil KEK, bumil risti, bayi berat lahir perkiraan sasaran di wilayah kerja berat lahir rendah, bayi balita
rendah, bayi balita dengan masalah gizi/ puskesmas. dengan masalah gizi/ gangguan
gangguan tumbuh kembang untuk tumbuh kembang
memastikan kondisi kesehatannya,
memberikan tata laksana sesuai dengan
standar, dan atau melakukan rujukan jika
diperlukan.
PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS
Menu : UKM Esensial Primer
Rincian Menu : Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Komponen : Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja
Sub Komponen : 1. Pelaksanaan skrining Kesehatan (termasuk jiwa) pada Anak usia sekolah dan Remaja

SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG
No TUJUAN KEGIATAN GAMBARAN PELAKSANAAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
/TERLIBAT JAWABAN
1 Melakukan kegiatan ▪ Kegiatan ini dilakukan oleh petugas puskesmas kepada Anak usia sekolah dan remaja ▪ Transport
pelaksanaan skrining anak usia sekolah dan remaja di wilayah binaannya, di dalam sekolah (Sekolah
kesehatan (termasuk baik yang berada di dalam sekolah (jenjang PAUD-TK- jenjang PAUD-TK-SD–SMP-
jiwa) pada anak usia SD–SMP-SMA sederajat) maupun di luar sekolah SMA sederajat maupun di
sekolah dan remaja baik (panti, lapas anak, posyandu remaja, dll). luar sekolah seperti panti,
yang berada di dalam ▪ Skrining kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan lapas anak, posyandu remaja,
sekolah (jenjang PAUD- (status gizi, skrining anemia, tanda vital,kebersihan dll)
TK-SD–SMP-SMA diri, gangguan penglihatan dan pendengaran, gigi
sederajat) maupun di mulut, kebugaran jasmani) dan pengisian kuesioner
luar sekolah (panti, (riwayat kesehatan, riwayat imunisasi, perilaku
lapas anak, posyandu berisiko, kesehatan mental dan kesehatan reproduksi).
remaja, dll) ▪ Selain itu, juga dilaksanakan pemberian edukasi isu
kesehatan anak usia sekolah dan remaja serta
pemberian obat cacing (bagi peserta didik SD
sederajat) serta pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)
bagi siswi SMP dan SMA sederajat.
▪ Output: jumlah sekolah yang dilaksanakan skrining
kesehatan (termasuk kesehatan jiwa) pada anak usia
sekolah dan remaja
PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS
Menu : UKM Esensial Primer
Rincian Menu : Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Komponen : Pendampingan di shelter penampungan pada daerah rawan bencana /bencana
Sub Komponen : 1. Pendampingan di shelter penampungan pada daerah rawan bencana /bencana

SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG
No TUJUAN KEGIATAN GAMBARAN PELAKSANAAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
/TERLIBAT JAWABAN
1 Pemantauan kondisi Perjalanan dinas, 4 hari Masyarakat Umum ▪ Transport
lapangan koordinasi
kluster Kesehatan,
pelaksanaan Rapid
Health Assesment
(RHA)
PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS
Menu : UKM Esensial Primer
Rincian Menu : Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
Komponen : Pelaksanaan GERMAS di tingkat Kecamatan/Wilayah Puskesmas
Sub Komponen : 1. Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight faltering, Penyakit Kronik, Bumil Risti

SASARAN/UNDANGAN PERTANGGUNG
No TUJUAN KEGIATAN GAMBARAN PELAKSANAAN KEGIATAN RINCIAN BIAYA
/TERLIBAT JAWABAN
1 Petugas Edukasi, pemantauan kesehatan individu dan lingkungan, Keluarga yang memiliki ▪ Transport
puskesmas/kader termasuk pencegahan yang berdampak pada masalah masalah weight faltering
posyandu, melakukan kesehatan tersebut. penyakit kronik, dan ibu
pendampingan hamil dengan risiko tinggi
terhadap keluarga yang
memiliki masalah
weight faltering
penyakit kronik, dan ibu
hamil dengan risiko ting
PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS; PMT LOKAL
PENYEDIAAN BAHAN MAKANAN TAMBAHAN BERBASIS PANGAN LOKAL
BAGI IBU HAMIL KEK, BALITA GIZI KURANG, BALITA BERAT BADAN KURANG, DAN
BALITA WEIGHT FALTERING
Tujuan meningkatnya status gizi ibu hamil KEK, balita berat badan tidak naik/weight faltering, balita
berat badan kurang dan balita gizi kurang melalui terapi gizi dan pemberian makanan
tambahan sesuai dengan standar yang ditetapkan

Bentuk Kegiatan • Pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil KEK dan balita gizi kurang, 1x sehari
selama 90 hari
• Jenis bahan makanan, cara pemberian, dan teknis pelaksanaan PMT lokal mengacu
kepada petunjuk teknis pemberian makanan tambahan lokal yang berlaku
• Lokus: 390 Kab/Kota

Sasaran Ibu hamil KEK, Balita berat badan tidak naik/weight faltering, balita berat badan kurang dan
balita gizi kurang
Rincian Biaya Belanja penyelenggaraan PMT Lokal
• Komponen pembiayaan terdiri dari bahan makanan 80%, upah memasak 15%,
manajemen 5%
• Harga satuan bahan makanan PMT lokal ibu hamil Rp. 21.500 dan balita sebesar Rp.
16.500 atau dapat menyesuaikan kondisi daerah dengan mengacu kepada harga satuan
bahan makanan yang berlaku antara lain berdasarkan Sumber data Pusat Informasi
Harga Pangan Strategis Nasional
PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS; PMT LOKAL

PELATIHAN TIM PELAKSANA DALAM PENYIAPAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN


BERBASIS PANGAN LOKAL BAGI IBU HAMIL KEK DAN BALITA GIZI KURANG TINGKAT
KAB/KOTA DAN PUSKSEMAS
Tujuan Melakukan pembekalan tim pelaksana desa untuk mampu melakukan penyiapan makanan
tambahan berbasis pangan lokal
Bentuk Kegiatan Pelatihan Luring 1 hari di desa

Sasaran Lima (5) kader/pkk per desa. penanggung jawab program/ pengelola program gizi di
puskesmas sebagai pelatih/ fasilitator

Rincian Biaya ❖ Transport


❖ Konsumsi
❖ Pembelian bahan makanan
HARAPAN
1. Seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota segera mereview kembali rancangan
kegiatan DAK Nonfisik 2023 untuk disesuaikan dengan pelaksanaan dan target output yang harus dicapai pada
tahun 2023. Jika diperlukan segera lakukan revisi.
2. Segera melaksanakan kegiatan DAK Nonfisik 2023, mempercepat administratif, SK, dan lainnya di tingkat
Pemerintah Daerah masing-masing, sesuai petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan yang berlaku serta
berkoordinasi secara berjenjang dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, hingga
Kementerian Kesehatan.
3. Baik menu komponen wajib atau menu komponen pilihan yang tidak dianggarkan melalui BOK, besar
harapannya dapat menggunakan pembiayaan lainnya di luar BOK. Sehingga tidak berarti jika tidak mengusulkan
kegiatan di BOK maka kegiatan tidak berjalan.

39

Anda mungkin juga menyukai