Anda di halaman 1dari 25

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI (AKI/AKB)

DIREKTORAT GIZI DAN KIA

14 Juli 2023
Analisis Situasi
Situasi WUS Indonesia
1

Sebelum Hamil 23,9% WUS dengan anemia

21,3% WUS dengan hipertensi

14,5% WUS dengan KEK

23,9% pernikahan remaja (15-19 tahun)

36/1.000 kehamilan remaja (15-19 tahun)


Sumber: Riskesdas (2013, 2018) 3
Penyiapan masa sebelum hamil belum optimal
1

Sebelum Hamil

• 20% cakupan pemeriksaan kesehatan pada calon pengantin


(catin).*
• 57% penggunaan alat kontrasepsi cara modern pada pasangan
usia subur, dari target 63,4%.**
• 23% penggunaan KB pasca persalinan, dari target 40%.***
• 33,7% jarak antar kehamilan kurang dari 2 tahun.****

*KOMDAT Kesga, 2019, **SDKI, 2017, ***Riskesdas, 2018, ****Riskesdas, 2013,


4
2 Banyak ibu hamil dengan risiko
Anemia, hipertensi, KEK sebelum hamil memperparah kondisi ibu saat hamil
Saat Hamil

48,9% ibu hamil dengan anemia

12,7% ibu hamil dengan hipertensi

17,3% ibu hamil dengan KEK

28% ibu hamil dengan risiko komplikasi

Riskesdas 2007, 2013, 2018 5


TREND ANGKA KEMATIAN IBU MENURUN, TAPI MASIH JAUH DARI TARGET SDGS
Disparitas angka kematian antar provinsi masih tinggi

AKI per 100.000 Kelahiran Hidup


390
360 359
334
307 305
259
228
189 183

70

1994 1997 2000 2003 2007 2010 2012 2015 2020 2024 2030

Target RPJMN Target SDGs


AKI per 100.000 KH
565

316 343
255 257 261 264 266 274
195 198 200 201 224 226 230 246
187 189 192 192 194
158 175 177 177 178 179 183 184
127 142
58 85
48

Sumber: SDKI, SP, SUPAS, LFSP 6


TREND ANGKA KEMATIAN BAYI MENURUN, TAPI MASIH JAUH DARI TARGET SDGS
Disparitas angka kematian antar provinsi masih tinggi
AKB per 1.000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Neonatus per 1000 Kelahiran Hidup
57
30
46 26

35 34 32 20 19 19
Target RPJMN Target SDGs 15 Target RPJMN
24
16.85 16 9.3 10
12

1995 1999 2003 2007 2012 2017 2020 2024


1995 1999 2003 2007 2012 2017 2020 2024 2030

AKB per 1.000 KH

37.1 38.2
29.8
27.7 28.6 29.2 29.5
25.7
23.3 24.6
18.0 18.2 18.3 19.4 19.7
15.5 15.7 15.7 16.4 16.7 16.8 16.8 16.9 17.0 17.2 17.2 17.5
12.8 13.3 13.3 13.5 13.6 13.8
10.4 10.9

Sumber: SDKI, SP, SUPAS, LFSP 7


DATA KEMATIAN YANG DILAPORKAN DI MPDN PER 10 JULI 2023
313
Indonesia

249

236
Jumlah kematian ibu: 1.993

Sulawesi Selatan (2022): 64

98

95

90

71

66

64

55

52

49

49

45

44

36

34

34

33

32

26

25

23

22

22

20

19

18

17

16

15

7
Maternal
1941

2045

1921
1897
1859

1859

Indonesia
Jumlah kematian bayi : 13.318
Jumlah kematian balita : 13.864
716
616

493

315
363

298

337
704

423
606

472

346

327
115
146

143
481

234

169

138 104
247
322

257

189

139
458

453

175
444
420
355

340
330

131
308
303

303

122
293

46
245
226

224

40
88

40 34
97
179
174

157
140

136
129

114

103
102

95
81

44
31
Sulawesi Selatan (2022)
Jumlah kematian bayi : 1.254
Bayi (0-1 tahun) Balita (0-5 thn)
Provinsi dengan Jumlah Kematian Terbanyak dan % Kematian Tertinggi Tahun 2022
641
3087

5 provinsi menyumbang 50%


509

2489

kematian ibu dan bayi


392

1918

Jumlah Kematian Ibu Jumlah Kematian Bayi


Th 2022: 3.986 1118 Th 2022 : 11.192 1. Jawa Barat
196
192
169

2. Jawa Timur
808 776
132
121
119
117
113
103 643 623

103
537 519 516 483

93
90
458 430 398

86
85
72
71
368 331 323 321 303

3.

62
Jawa Tengah

59
58
55
54
296

48
40
39
36
205 170 170 161 152 146 140

31
27
24
23
124 116

15
11
49 40 25 14

4. Banten
5. Sulawesi Selatan

0.18% provinsi dengan persentase


kematian ibu dan bayi
0.15%

0.78%
tertinggi
% Kematian Bayi
0.14%

% Kematian Ibu
0.13% 0.75%

1. Sulawesi Barat
0.13% 0.74%
0.73%
0.13% 0.71%
0.12%
0.12%
0.12%
0.12% 0.66%
0.65%

2. Maluku Utara
0.61%
0.11%
0.10%
0.10%
0.10% 0.59%
0.58%
0.10%
0.10% 0.54%
0.53%

3.
0.53%

Papua Barat
0.09%
0.09%
0.09%
0.09% 0.49%
0.47%
0.46%
0.08%
0.08%
0.08%
0.08%

4.
0.07%

Kalimantan Timur
0.07%
0.07%
0.07% 0.40%
0.39%
0.39%
0.38%
0.38%
0.06%
0.06%
0.36%
0.36%
0.06% 0.32%
0.31%

5.
0.30%

NTT
0.05%
0.26%
0.04% 0.24%
0.24%
0.20%
0.20%

6. Kalimantan Selatan
0.17%
0.03%

7. Kalimantan Tengah
0.07%
0.04%

9
Sumber: Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) 1 Januari 2022 s/d 31 Desember 2022
Distribusi Penyebab dan Tempat Kematian Ibu, Bayi dan Balita
Tahun 2022

Penyebab kematian ibu Tempat Kematian Penyebab kematian neonatus Tempat Kematian

22.8 % 79.8 % Rumah Sakit 28.3 % BBLR 89.1 % Rumah Sakit


Eklamsi

20.6 % Perdarahan 6.4 % Dijalan 26.8 % Asfiksia 1.2 % Dijalan

5% Infeksi 3.4 % Puskesmas 5.8 % Infeksi 1.7 % Puskesmas

2% COVID-19 0.4 % BPS/Polindes 5.4 % Kelainan Bawaan 0.5 % Praktik Mandiri

Lainnya
49.5 % Lainnya 9.6 % 0.3 % Tetanus Neonatorum 0.2 % Klinik

0.2 % COVID-19 7.3 % Lainnya

Penyebab Kematian Balita Lain-lain


33.3 %
Certain conditions originating in Remainder of diseases of the
the perinatal period 27,7% nervous system 2,0%
Congenital malformations,
deformations and chromosomal
abnormalities
11,6% Meningitis 1,8%

Remainder of diseases of the


Pneumonia 9,4% digestive system 1,8%
Symptoms, signs and abnormal
Accidental drowning and
clinical and laboratory findings, 7,5% submersion 1,8%
not elsewhere classified
Sumber:
Diarrhoea and gastroenteritis of
7,2% Septicaemia 1,5%
Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) 1 Jan 2022 s/d 31 Des 2022
presumed infectious origin
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
TARGET INDIKATOR RPJMN 2020-2024 TERKAIT AKI AKB
Target
No. Indikator
2020 2021 2022 2023 2024
1. Angka Kematian Ibu (AKI) (per 100.000 kelahiran 230 217 205 194 183
hidup)
2. Angka Kematian Bayi (AKB) (per 1000 kelahiran 20,6 19,5 18,6 17,6 16
hidup)
3. Angka Kematian Neonatal (AKN) (per 1000 kelahiran 12,9 12,2 11,6 11 10
hidup)
4. Cakupan Persalinan di Fasilitas kesehatan (%) 87 89 91 93 95
5. Cakupan Kunjungan Antenatal K4 (%) 80 85 90 92 95
6. Cakupan Kunjungan Neonatal (%) 86 88 90 92 95
7. Jumlah tenaga kesehatan yang dilatih 960 960 960 960 960
kegawatdaruratan maternal dan neonatal
8. Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) 16 14,5 13 11,5 10
9. Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan Mendapat 40 45 50 55 60
ASI Eksklusif
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan
Outcome Gerakan Masyarakat Memperkuat sistem
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki
RPJMN Hidup Sehat kesehatan & pengendalian
berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit
bidang (GERMAS) obat dan makanan
reproduksi
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d
Edukasi Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan a Memperkuat b
Pencegahan dan mutu layanan
penduduk sekunder kapasitas dan ketahanan sektor ketahanan
6 primer sekunder & tersier
kapabilitas farmasi & alat tanggap darurat
kategori 7 kampanye utama: Skrining 14 penyakit
Penambahan layanan primer kesehatan
imunisasi, gizi penyebab kematian Pembangunan RS di Jejaring nasional
utama imunisasi rutin
seimbang, olah raga, tertinggi di tiap Pembangunan Kawasan Timur, jejaring Produksi dalam surveilans berbasis
menjadi 14 antigen
anti rokok, sanitasi & sasaran usia, skrining Puskesmas di 171 pengampuan 6 layanan negeri 14 vaksin rutin, lab, tenaga cadangan
dan perluasan
kebersihan stunting, & kec., penyediaan 40 unggulan, kemitraan top 10 obat, top 10 tanggap darurat,
cakupan di seluruh
lingkungan, skrining peningkatan ANC obat esensial, dengan world’s top alkes by volume & by table top exercise
Indonesia.
penyakit, kepatuhan untuk kesehatan ibu pemenuhan SDM healthcare centers. value. kesiapsiagaan krisis.
pengobatan & bayi. kesehatan primer

Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam & luar negeri,
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes
pemanfaatan yang efektif dan efisien. lulusan luar negeri.

13
Program penurunan AKI AKB
Level Program Sasaran
Gerakan masyarakat ibu hamil sehat
Ibu hamil – bersalin – nifas –
Masyarakat 1 Strategi komunikasi perubahan prilaku sayangi ibu hamil, Media kelas ibu hamil, Penyebarluasan
bayi baru lahir
informasi media edukasi, Jambore kader.
Skrining layak hamil
2 Catin dan PUS Perempuan
Catin dan Pasangan Usia Subur Perempuan melakukan skrining layak hamil
Tatalaksana Catin dan PUS Perempuan Tidak Layak Hamil Catin dan PUS Perempuan
3
Pelayanan KB, penanganan masalah kesehatan (anemia, hipertensi, obsesitas)
Skrining kehamilan
4 Pelaksanaan antenatal care dengan dokter, termasuk skrining preeclampsia, IMT dan penggunaan Ibu hamil
USG
FKTP Tatalaksana ibu hamil komplikasi medis
5 Ibu hamil
Rujukan ibu hamil dengan komplikasi termasuk preeklampsia, obesitas dan diabetes
Skrining bayi baru lahir
6 Pelayanan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK), Skrining Bayi baru lahir
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) kritis
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Ibu hamil – bersalin – nifas –
7 Persalinan normal (*persalinan dengan penyulit untuk daerah terpencil), manajemen BBLR ≥ 2.000 bayi baru lahir
gram – 2.500 gram
Ibu hamil – bersalin – nifas –
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensi (PONEK)
FKRTL 8 bayi baru lahir
Persalinan dengan penyulit, manajemen BBLR < 2.000 gram

Program Bantu Rujuk Ibu hamil – bersalin – nifas –


9 Sistem Informasi Rujukan pelayanan maternal neonatal (termasuk Sisrute), penyediaan Tempat bayi baru lahir
Tunggu Kelahiran
FKTP & FKRTL Ibu hamil – bersalin – nifas –
10 Audit Maternal Perinatal Surveilans Response
bayi baru lahir
Dashboard AKI AKB 14
Data kematian (MPDN) Cakupan Intervensi (Komdat kesmas, BPJS Kes) Kesiapan Faskes (ASPAK, SISDM)
Program prioritas sesuai siklus hidup

Remaja dan WUS Bumil Bulin dan Bufas Bayi baru lahir Bayi - Baduta

Pencegahan • Pemberian TTD • Pemberian TTD • Rujukan terencana • Inisiasi Menyusu Dini • Imunisasi
• Rumah tunggu (IMD) • ASI Eksklusif
kelahiran

Deteksi Dini • Kespro Remaja dan • ANC 6x (pemeriksaan Hb) • Deteksi penyulit • Pemantauan BBLR • Pemantauan Tumbuh
Catin di Puskesmas • Pemeriksaan USG persalinan melalui ANC • Pemantauan eKohort Kembang
• Penjaringan Anemia di • Pemantauan bumil KEK trimester III bayi
sekolah • Pelayanan Post Natal
Care

Layanan • Tatalaksana Anemia • Tatalaksana penyulit • Persalinan di faskes • Tatalaksana kegawat- • Tatalaksana bayi sakit
Esensial obstetrik & non-obstetrik • Sisrute daruratan (PONED ) • Tatalaksana Gizi
pada kehamilan • Tatalaksana kompli- • Manajemen Bayi Berat Kurang/Buruk
• Rujukan persalinan kasi dan kegawat- Lahir Rendah
terencana daruratan (PONED)

Edukasi • Edukasi kesehatan • Penyuluhan Kesehatan dan • Konseling PMBA


reproduksi remaja gizi kehamilan • Penyuluhan kesehatan Ibu balita
• Konseling kesehatan • Edukasi perawatan • Penyuluhan pola asuh, tumbuh kembang, imunisasi, dan perawatan bayi dan
calon pengantin kehamilan dan persiapan baduta
persalinan

Kampanye Percepatan Penurunan AKI AKB dan stunting, dan peningkatan imunisasi

15
Intervensi program penurunan AKI dan AKB
berdasarkan hasil audit maternal dan perinatal tingkat nasional
Identifikasi Laporan, Kajian Response

Kematian ibu dan Penyebab Status kematian Faktor yang dapat diperbaiki Rekomendasi Kampanye Gerakan sayangi ibu hamil
bayi baru lahir kematian yang dapat untuk kematian yang dapat
dicegah dicegah
Ibu Kematian yang Faktor risiko: • Penyiapan kondisi Ibu Layak
Kasus kematian ibu
• Eklampsia dapat dicegah • Ibu hamil dalam usia terlalu Hamil
yang dikaji 492 • Peningkatan kualitas ANC Skrining Skrining Catin dan PUS Perempuan
• Perdarahan 70% tua > 35 tahun/ hamil > 4
Kasus kematian • Pemenuhan PONED, PONEK Skrining Ibu Hamil dengan USG
• Infeksi kali/ obese/ riwayat
bayi 680 retensio plasenta/ anemia/
• Pemenuhan kebutuhan obat Skrining Bayi Baru Lahir
• Pemenuhan BDRS
bayi kembar/ hipertensi/ • Pemenuhan NICU
Bayi Baru ketuban pecah dini/ • Pemenuhan dokter di FKTP dan
Lahir diabetes/ infeksi rubella, Sp.OG, Sp.A di RS
Tatalaksana Tatalaksana faktor risiko catin dan
• BBLR TORCH, zikka/perilaku • Review kematian tingkat pusat
• Asfiksia merokok, alkohol • Interoperabilitas aplikasi di PUS Perempuan
• Kel • Persalinan lama tingkat Kemenkes Tatalaksana komplikasi ibu hamil,
kongenital • Bayi lahir premature • Sistem rujukan maternal bersalin, nifas dan bayi baru lahir
neonatal tidak berjenjang
• Pembentukan Pokja AKI AKB
Faktor penyedia layanan level Prov dan Kab/Kota
• Kendala logistik RS (obat, • Pemberdayaan masyarakat,
Rujukan Penyediaan PONED
BHP, dll), alkes dan sarpras penerapan program P4K
yang berfungsi baik
Penyediaan PONEK
• Kendala kompetensi Program bantu rujuk
keterampilan klinis

Faktor keluarga atau pasien


terlambat mencari
pertolongan

Dashboard AKI AKB


Data kematian (MPDN) Cakupan Intervensi (Komdat kesmas, BPJS Kes) Kesiapan Faskes (ASPAK, SISDM) 16
INTERVENSI BERDASARKAN LOKUS KAB/KOTA DENGAN PENYEBAB KEMATIAN TERBANYAK

Kepmenkes 319/2020 tgl


Kepmenkes 94/2020 tanggal 15 Mei 2020 tentang
29 Januari 2020 Penetapan Penetapan Lokus AKI
514 Monev 120 Kab/Kota Lokus AKI AKB
Tahun 2020
AKB Tahun 2021
(penambahan 80
320 kab/kota Kab/Kota)
kab/kota
200
kab/kota

120
kab/kota Kepmenkes 4626/2021 Kepmenkes 1294/2022
tanggal 28 April 2021 tanggal 15 Juli 2022
2020 2021 2022 2023 2024
tentang Penetapan Lokus tentang Penetapan Lokus
PENINGKATAN AKSES LAYANAN PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN AKI AKB Tahun 2022 AKI AKB Tahun 2023
ANC, Persalinan di Faskes, PNC, Imunisasi, Kapasitas Puskesmas (KIA KB) (penambahan 120 (penambahan 194
SPM Kab/Kota Pendampingan Rumah Sakit Kab/Kota) Kab/Kota)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENGUATAN TATAKELOLA


Organisasi Profesi, Peran PKK, LSM, Buku Pokja AKI AKB, Pendampingan Dinkes,
KIA, Kelas Ibu, P4K PWS (kohort ibu bayi), AMP
PERAN MULTISEKTOR
PENGARUH MULTISEKTOR
DALAM PENURUNAN AKI DAN AKB

PENDIDIKAN EKONOMI SOSIAL-BUDAYA GEOGRAFIS

• Pendidikan • Beban ekonomi pada • Sosial budaya erat • Geografis Indonesia


tinggimampu wanita dapat berisiko kaitannya dengan yang beragam
membuat keputusan terhadap Kesehatan ibu perlakuan terhadap ibu • Faktor geografis sulit
• Meningkatnya • Ekonomi mempengaruhi • Masih terdapat mitos menjadi kendala dalam
pengetahuan Kesehatan pilihan layanan dan budaya yang dapat pemenuhan pelayanan
reproduksi dan kesehatan menghambat pelayanan Kesehatan, terutama
kegawatdaruratan Kesehatan rujukan
obstetri • Masih ada pernikahan
• Pendidikan anak
mempengaruhi pilihan
layanan kesehatan
Peran Multisektor dalam Penurunan Angka Kematian Ibu
• Kebijakan pembangunan
• Kebijakan perencanaan pusat-daerah-desa
• Kebijakan penganggaran
• Gerakan ibu hamil sehat • Pembiayaan kesehatan
• Skrining layak hamil • Data dan informasi
• Tatalaksana Catin dan PUS Peran
Perempuan Tidak Layak Hamil Multisektor • Wajib belajar
• Skrining Kehamilan • Pencegahan perkawinan anak
• Tatalaksana ibu hamil komplikasi • Persiapan pra nikah
• Pemberdayan perempuan
medis
• Peningkatan peran perempuan
• Skrining bayi baru lahir Intervensi dalam ekonomi
• Pelayanan Obstetri Neonatal Kesehatan • Ketahanan keluarga
Emergensi Dasar (PONED)
• Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensi (PONEK) • Jaminan social
• Jaminan kesehatan
• Program Bantu Rujuk
• AMPSR • Obat esensial

Penurunan AKI • Pembangunan jalan, jembatan


Penyediaan air bersih, jamban
keluarga
• Sarana transportasi
• Sarana komunikasi
• Listrik

Organisasi Mitra Organisasi


Dunia Usaha
Profesi pembangunan kemasyarakatan

Komitmen dan Visi Konvergensi dan Koordinasi Program Peningkatan Akses & Kualitas Peningkatan Kesehatan Gender Pemantauan dan Evaluasi
Pimpinan Pusat, Daerah & Masyarakat Pelayanan Kesehatan & Pemberdayaan Perempuan
INTERVENSI MULTISEKTORAL
• Melibatkan tokoh masyarakat,
tokoh agama dan keluarga dalam
Tingkat Masyarakat meningkatkan kesetaraan
gender, peran serta keluarga
menjaga kesehatan ibu dan bayi

• Meningkatkan pemerataan
Tingkat Pelayanan Dasar fasilitas pelayanan kesehatan
diseluruh wilayah Indonesia

• Membangun infrastruktur
Tingkat Pelayanan Rujukan • Melengkapi sarana rujukan
PERLU DUKUNGAN
DALAM UPAYA KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR
Perlu dukungan rs, puskesmas, jaringan
Penyediaan Pelayanan Kesehatan dan jejaringnya untuk penyediaan
pelayanan berkualitas

Perlu dukungan profesi (POGI, IDAI, IBI,


Tenaga Kesehatan PPNI ) untuk memperoleh tenaga
kesehatan kompeten
PENDUKUNG
UPAYA
KESEHATAN Pembiayaan Kesehatan Ibu dan bayi perlu menjadi peserta JKN
IBU DAN BAYI
BARU LAHIR
Perlu dukungan dinkes kab/kota dan
Manajemen Program Kesehatan
provinsi untuk menjaga kualitas
Ibu dan Bayi Baru Lahir manajemen program

Perlu dukungan BKKBN untuk


Farmasi dan Alat Kesehatan
ketersediaan alokon
HARAPAN
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERCEPATAN PENURUNAN AKI DAN AKB

Penguatan komitmen dan Penguatan Intervensi Penguatan Intervensi Kesehatan


kepemimpinan Multisektor
1. Penyusunan Target, monitoring dan 1. Promosi Kesehatan terkait KIA 1. Implementasi program penurunan
evaluasi target Percepatan 2. Penetapan fasilitas Kesehatan AKI/AKB
Penurunan Angka Kematian Ibu, dengan SPM yang komprehensif 2. Penyelenggaraan Yankes Ibu dan
Bayi di daerah dan berkesinambungan Bayi berkualitas
2. Penyediaan anggaran yang 3. Pengendalian factor determinan 3. Penyelenggaraan Yankes melalui
memadai (ekonomi, social, budaya) integrasi tiga tatakelola (program,
3. Pemenuhan kebutuhan Sumber 4. Peningkatan akses ke fasilitas manajemen, klinis) yang difasilitasi
Daya Manusia yang terlatih Kesehatan (RTK, transportasi, dan dipantau oleh pemda Provinsi
4. Penyelenggaraan koordinasi Lintas komunikasi,biaya tunjangan dan Kab/Kota
Sektor dan Pemangku kepentingan keluarga untuk pasien dirawat RS) 4. Penataan jejaring layanan dan
5. Penyelenggaraan Pelayanan 5. Pembinaan teknis dan supervise rujukan kasus di Fasyankes milik
Kesehatan esensial, SPM dan berjenjang pemerintah dan swasta yang
Rujukan Kasus beresiko tinggi berkesinambungan
6. Penyelenggaraan pelaporan dan 5. Meningkatkan Jumlah dan Kualitas
respon cepat kematian ibu dan Bayi SDM
6. Kerjasama dengan OP terkait
Penguatan pengenalan
kegawatdaruratan, stabilisasi dan
23
tatalaksana Kasus pra rujukan
HARAPAN
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERCEPATAN PENURUNAN AKI DAN AKB
Peningkatan peran serta komunitas, Penguatan pembiayaan daerah dan Penguatan pendidikan dan
pemangku kepentingan, swasta, asuransi kesehatan pemberdayaan perempuan
akademisi, organisasi profesi dan
multisektor lainnya 1. Menyelenggarakan pembiayaan 1. Menyelenggarakan pelayanan
penyelenggaraan kesehatan Ibu, kesehatan reproduksi yang ramah
1. Menyelenggarakan koordinasi bayi dan balita berbasis asuransi gender secara komprehensif untuk
antara pemerintah daerah dengan kesehatan nasional (JKN) dan meningkatkan peran keluarga dalam
multisektor untuk percepatan asuransi daerah program Safe Motherhood/ Gerakan
penurunan AKI dan AKB . 2. Menyelenggarakan pembiayaan Sayang Ibu (GSI)
2. Melibatkan peran serta penyelenggaraan kesehatan Ibu, 2. Menyelenggarakan pendidikan
masyarakat dalam meningkatkan bayi dan balita berbasis anggaran kesehatan reproduksi dan
derajat kesehatan Ibu, bayi dan daerah kesetaraan gender yang
Balita untuk percepatan komprehensif bagi remaja
penurunan AKI dan AKB
Penguatan dan pengembangan sistem, data, teknologi informasi, riset dan
inovasi
1. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan data kelahiran dan kematian dari
tingkat masyarakat, FKTP dan RS
2. Menyelenggarakan sistem manajemen data terpadu dan terintegrasi dengan
data BPJS dan SIMRS berbasis digital pada tingkat nasional dan provinsi.
3. Pengembangan dan pemakaian teknologi sesuai dengan kebutuhan fasilitas
kesehatan
4. Pelaksanaan riset dan inovasi mendukung percepatan penurunan AKI dan 24
AKB.

Anda mungkin juga menyukai