Anda di halaman 1dari 48

KEBIJAKAN KESEHATAN DAN AKSELERASI

PENURUNAN KEMATIAN IBU DAN BAYI BARU


LAHIR
Oleh:

dr. Fery Iriawa, M.PH


Kabid Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Prov. Kalteng

PALANGKARAYA , 21 OKTOBER 2019


1. Melanjutkan pembangunan
infrastruktur
2. Pembangunan SDM
3. Mengundang investasi yang seluas-
luasnya dalam rangka membuka
lapangan kerja
4. Reformasi birokrasi
5. Menjamin penggunaan APBN yang
fokus dan tepat sasaran
SASARAN POKOK DAN ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
No Sasaran
Baseline
(2014) 2015 2016 2017 2018 2019 • Arah Kebijakan
1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat
a. Menurunnya Angka kematian ibu (AKI), diukur 1.Memperkuat upaya promotif dan
346*
dengan proksi: (SP, 2010) n.a n.a n.a n.a 306 preventif
• Persalinan di fasilitas kesehatan (persen) 70,4 (2013) 75,0 77,0 79,0 82 85,0 2.Meningkatkan akses dan mutu pelayanan
• Kunjungan Antenatal (K4) (persen) kesehatan
70,4 (2013) 72,0 74,0 76,0 78 80,0
• Pembiayaan kesehatan.
b. Menurunnya Angka kematian bayi (AKB), diukur
dengan proksi: 32 (2012) n.a n.a n.a n.a 24 • Penyediaan, distribusi, dan mutu sediaan
farmasi, alkes, dan makanan
• Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) (persen) 71,3 (2013) 75,0 78,0 81,0 85 90,0 • Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan
c. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) rujukan
pada anak baduta (bawah dua tahun) (persen) 32,9 (2013) 31,3 30,5 29,6 28.8 28,0
• Penguatan sistem informasi, manajemen dan
d. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) 2,60 (2012) 2,37 2,36 2,33 2.31 2,28 litbang kesehatan
2 Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular • Penyediaan, persebaran dan kualitas SDM
a. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 kesehatan
b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk 297 (2013) 280 271 262 245 3.Mempercepat perbaikan gizi masyarakat
c. Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun (persen) 7,2 (2013) 6,9 6,4 5,9 5,4
d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen)
25,8 (2013) 25,0 24,6 24,2 23,4
4.Meningkatkan pelayanan keluarga
e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen)
berencana dan kesehatan reproduksi
15,4 (2013) 15,4 15,4 15,4 15,4
3 Meningkatnya Perlindungan Finansial
a. Penduduk yang menjadi peserta BPJS-Kesehatan (persen) 51,8
(Okt, 2014) 60,0 68,0 77,0 Min. 95
4 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
a. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang Kebijakan terkait Revolusi Mental:
tersertifikasi akreditasi nasional 10 (2014) 94 190 287 481
 Meningkatkan responsifitas pelayanan kesehatan
b. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen
imunisasi dasar lengkap pada bayi 71,2 (2013) 75,2 80,2 85,2 95,2  Efektivitas program preventif (Gerakan
c. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga
Masyarakat Sehat)
kesehatan 1.015 (2013) 1.200 2.000 3.000 5.600  Penegakan hukum dan disiplin (etika kedokteran,
5 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan standar rumah sakit, dll)
a.Pelayanan kesehatan dasar
b.Pelayanan kesehatan rujukan *Keterangan: Data AKI dan AKB diperoleh melalui survei skala besar dan tidak tersedia setiap
tahun
STATUS KESEHATAN PEREMPUAN
KEKURANGAN ANEMIA Kanker (15-19 tahun) Ke h amilan
ENERGI KRONIS pada perempu Payudara: Kanker Serviks:
(KEK) pada WUS an: 2 8, 7% 12 ,8 % Remaja
15-49 th : 20,8%, 23,9 % Ibu hamil dengan PernIkahan (15-19
pada ibu hamil : Pada Ibu HIV: Dini : tahun):
24.2% Hamil: 37,1 % 2.061 kasus 23,9 % 4 8/ 1000
Hip ertensi 72,7 % kasus perempuan
Kekerasa
pada WUS : AIDS n
21,3 %, t erjadi pada us terhadap
Pada perempuan ia produkt if Pe r em p
usia 15-25 20- 49 tahun, u an:
tahun: dan 293.220,
1,3ah
Ibu Rum % Tang 68% terjadi sebagian
ga dengan AI pada Angka Kemat Ian Ibu 305 /10 besar
DS: perempuan KDRT
0.000 KH
6.539 kasus
Keterbata
Angka KematIa n Bayi 2Ketidaksetaraan
2,2 Gender:
Persepsi Kondisi Diskriminasi, Subordinasi, Rentan Mengalami
san Sosial- Budaya 3 / 1Geografi
00 0 s KH Kekerasan,
Ekonomi Peran Ganda

Riskesdas SUPAS Laporan Triwulan IV Tahun


LATAR BELAKANG

• AKI : 305/ 100.000 KH


(SUPAS 2015)
• AKB : 23/ 1000 KH
( SUPAS 2015)
• ASFR Angka kelahiran pada usia
remaja : 48/ 1000 (SDKI, 2012)
ANGKA KEMATIAN IBU

7
Jumlah Kematian Ibu Tahun 2018 dan 2019 (Juni)

Tahun 2018: 4.221 Perhatian Khusus :


Tahun 2019: 2.016 (Juni 2019) Prov Bangka Belitung
Sumber: Data Rutin  under 2018 : 43  meningkat 2x lipat dibandingkan 2017
reported 2019 (Juni) : 20  sudah menyamai jumlah tahun 2017
Kabupaten Serang
2018 : 61
2019 (Juni) : 43  lebih dari 50% jumlah tahun 2018

8
ANGKA KEMATIAN NEONATAL, BAYI DAN
BALITA

24 18.8

TEMPAT KEMATIAN NEONATAL DAN


BALITA

10
Jumlah Kematian Neonatal Tahun 2018 dan 2019 (Juni)

Tahun 2017: 17,688


Tahun 2018: 21,095
Tahun 2019: 8,664 (Juni 2019)
Sumber: Data Rutin  under reported

(Juni)
12
Kapan terjadinya Kematian Bayi?

Kematian terbanyak terjadi


sebelum usia 1 bulan
(masa neonatal)

SDKI 2012
TEMPAT ANC DAN PERSALINAN
Persentase tenaga pemberi
layanan ANC Proporsi Tempat Persalinan pada
Perempuan
Umur 10-54 Tahun, 2018
82.4%

poskesdes/
praktik polindes
4%
bidan Rumah
mandiri 16%
13.4%
29%
3.1%
Praktik
0.5% 0.5%
dokter
RS

bidan

perawat

Tidak ANC
dokter umum
dokter kandungan
mandiri
1% Pemerint
Pusesmas/
ah
pustu/ 15%
pusling klinik RS swasta
12% 5% 18%
KOMPONEN PEMERIKSAAN ANC (10T)
Pemeriksaan
100
93.894.8 Laboratorium
90.289.6
90 84.2 cakupan masih
79.1 rendah
80
70.9
70 67.5

60 57.8
49.3 Ukur tekanan darah 98
50
38.3 Timbang berat badan 97
40 35.6 34.8
Periksa denyut jantung janin 97
30
23.4 Konsultasi 86
20
Pemberian tablet zat besi 86
10 7.7
3.1 2.7 Periksa perut 85
0
i * Periksa tinggi rahim 85
AN
C
r TB r BB ens LILA ndus anin DJJ arah rine s Hb asus icara i TT let+ 7T 10
T
u ku T J d U s b
ak uk u
r u
ut uku gi F tak ol tein Te na k u w isa 0 ta Periksa lingkar lengan 82
Tid uk g Le
g
s Pro sa Tem Imu D
n 9
Tin Te l ak TT
ta a an Ukur tinggi badan 69
T
beri
m Periksa darah 48
Pe
Periksa air seni (urin) 39
Sirkesnas, 2016
SDKI 2017
TANTANGAN
PEMERINTAH FASYANKES
Regulasi kurang mendukung
 Pelaksanaan jampersal belum Akses dan Mutu Fasilitas Kesehatan
Kurang Optimal
didukung regulasi setempat
 Alokasi APBD Kesehatan tidak 7 1  Masih ada PONEK yang tidak 24 jam
mencukupi  Kompetensi nakes kurang
 Respon time Gadar masih lambat
Data dan Informasi kesehatan  Sarana dan Prasana belum sesuai
tidak terpadu Permenkes
 Pelaporan Kematian belum
dilaksanakan secara terpadu 5  Belum semua RS melaporkan
kematian ibu dan BBL
 Audit Medis Kematian belum  Akses fasyankes masih ada yang sulit
dilaksanakan rutin terjangkau
 Rumah Tunggu Kelahiran belum
MASYARAKAT dilaksanakan optimal
Pengetahuan & Pendidikan
Reproduksi masih rendah
4
2 Deteksi awal pencegahan komplikasi
Faktor Sosial budaya
kehamilan kurang optimal
 Budaya melahirkan di dukun
 Budaya Melahirkan sendiri, tidak boleh ada
3  Kompetensi nakes kurang
 Kualitas ANC masih kurang
yang menolong sampai bayi lahir
CAPAIAN KALTENG 2018 dan 2019
Jumlah Kematian Ibu
800
Tahun 2018 dan 2019 (Juni)
700
700
Tahun 2015: 4.999
600 Tahun 2016: 4.912
522 Tahun 2017: 4.295
500 Tahun 2018: 4.221
421 Tahun 2019: 1,123 (Juni 2019)
400
Sumber: Data Rutin  under reported
300
247

200 186
223

141 141 139


120 111
102 99 98 95
100 86 82 81 79 75 74
116

68 61
107

60 52 51 49 46 44 43 39
85

35 35 29
60

60
58

10

44
40

29

29
27
25

24
0

22
21

20
18
15
14

14
10

9
8
6

6
5

5
4

1
li

1
I
B AR TIM ENG nten UT CEH NTT LSEL SEL BAR NG NTB RTA IAU BAR ENG ENG LSEL PUA TIM BAR UKU TRA LUT IAU LUT MB BAR BEL ULU Y
DI Ba ALO AR
A
JA JAT Ba SUM A U A R AL LT LT L L AL UL SU . R A JA AP BA K T T
JA SU SUM UM MP JAK K SU KA KA PA KA SU S e p M P p. ENG ON KA
L
S LA I M K R
DK Ke B
GO

2018 2019 (Juli)


TRAND JUMLAH KEMATIAN IBU Jumlah Kematian Ibu
TARGET RPJMN
DAN AKI (ANGKA KEMATIAN IBU) Per kab/ Kota
2019 :
PROV. KALTENG TAHUN 2016 SD Tahun 2019 sd Agus
306/100.000 KH
2019 sd Agus
Jlh Kematian Ibu kalteng : 54 Ibu
JKI AKI
Lain2
25 28%

151 Perdara
han
138 20 43%
20 GM
2%
GSPD
4%
Infeksi
15 4%
100 100 HDK
20%

74 81 10
7
6
5
54 54 5 4
3 3 3
2 2 2
1 1
0
0

Kotawaringin Barat
Kotawaringin Timur

Barito Timur
Kapuas

Lamandau

Gunung Mas

Murung Raya

Seruyan

Kota Palangka Raya

Barito Selatan

Sukamara
Katingan

Pulang Pisau

Barito Utara
2016 2017 2018 2019 sd Agus
Jumlah Kematian Neonatal
4000
Tahun 2018 dan 2019 (Juni)
35003358
3178 Tahun 2017: 17,688
3000 Tahun 2018: 21,095
2584 Tahun 2019: 5,315 (Juni 2019)
2500
Sumber: Data Rutin  under reported
2000

1500 1342

1001
1000 923
799 722
704 697 650
574 574 513 498
500 386 454 445 387 381
292 354 325 302
203 204 194 261 242 239 233 228 208 198 185
103 113 93 117 179 105 120 108 29 113 119 141 93 178 168 166 154 126
87
0 14 0 20 41 27 15 8 44 0 9 7 37 38
0
n
NG TIM BAR nte LSE
L UT TT EH TB AR EL AR IM
NG EL NG TA AU RA NG AU AR BI IY UT ali LU KU LO UT UA AR EL RA
S S I I D B KU LU TA UL AP PB AB TA
T E
JA JA Ba SU SUM
N A C N
M
B B
AL AL AL
T
PU UM LT KA E R T
R UL LT E
. R
U
B
L JA M AL S P PA . B AL
JA SU
K K K AM S SU JA
I
S KA e
K
p S M
E NG MA RON ep K
L K B O K
D G

2018 2019 (Juli)


PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL
ANGKA KEMATIAN NEONATAL PROVINSI
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2018
TAHUN 2018
KALTENG AKN = 5,6/1000 KH
15.99
16
14
12 11.2
9.8 BBLR
10 8.9
8.2 7 ASFIKSIA
8 6.7 9 5 TN
6 3
SEPSIS
4 3.3 3.5 3.6 3.8 3.9
2.2 2.7 28 9 KELAINAN
1.6 BAWAAN
2 0
3 LAIN-LAIN
0 1
3
ANGKA KEMATIAN BAYI PROVINSI PENYEBAB KEMATIAN BAYI PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH TH 2018 KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2018

25
22.4

20

14.8 PNEUMONIA; 12
15 DIARE; 7
11 11.2
9.7 KELAINAN
10 KELAINAN SALURAN
SARAF; 1
7.5 CERNA; 1
7.1
4.3 5.1 5.2 5.3
3.5 4.2
5 2.6
LAIN-LAIN; 63
1.7

0
51%
31%
41% KALTENG
54%
63%
62%
43%
63% PALANGKA RAYA
60%
CAPAIAN PROGRAM MATERNAL 2019 SD AGUST

69%
47%
KF3

16%
26% MURA
52%
62%
46%
56%
44% BARTIM
47%
53%
Komplikasi Maternal Ditangani

51%
62%
15% GUMAS
55%
66%
59%
31%
42% PULPIS
60%
67%
58%
13%
34% KATINGAN
57%
68%
45%
42%
29% SERUYAN
49%
56%
52%
38%
49% LAMANDAU
58%
70%
PF

56%
40%
49% SUKAMARA
59%
66%
57%
39%
K4

28% BARUT
62%
70%
42%
22%
18% BARSEL
41%
53%
51%
K1

42%
41% KAPUAS
56%
66%
42%
33%
43% KOTIM
50%
57%
59%
72%
58% KOBAR
57%
65%
RENCANA AKSI
PERCEPATAN
PENURUNAN
KEMATIAN IBU DAN
BAYI BARU LAHIR
1 PENINGKATAN AKSES SEMESTA

PENINGKATAN KUALITAS
2 PELAYANAN KESEHATAN
STRATEGI
INTERVENSI

3 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

4 PENGUATAN TATA KELOLA


PENINGKATAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN SEMESTA
1 SIAP
hamil
54 % puskesmas memberikan
pelayanan kespro catin
98 % mendapat
ANC berkualitas;
62,2 % puskesmas KN 1 : 84,1 %
melaksanakan pelayanan 448 perusahaan 95% Kelas Ibu;
P4K KN 4 : 43,5%
kesehatan remaja / PKPR melaksanakan GP2SP

Usia Ibu Hamil Bayi Baru


Remaja
Reproduksi & Bersalin Lahir

Sumber data :
76,2 % remaja putri 57,2 % peserta KB aktif 79 % persalinan di RISKESDAS 2018,
Data rutin 2018
mendapat Tablet cara modern
Tambah Darah 13,3% memakai MKJP
fasilitas
10,6% Unmet need KB kesehatan
PMK No. 4/2019 tentang Standar Teknis SPM. SPM adalah tanggung jawab Kepala Daerah
Yankes pada usia Yankes pada usia
Yankes ibu hamil Yankes ibu bersalin Yankes bayi baru lahir
pendidikan dasar produktif
2 PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

• 2.813 RS
• 794 BDRS
• 420 UTD
3 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
4 PENGUATAN TATA KELOLA
Hasil Pengkajian di 11 RSUD, 1 RS
SWASTA Binaan EMAS
Indikator Ya Tidak Missing
(%) (%) (%)
Keterlambatan Mencari Pertolongan 32 40 28
Stabilisasi Pra Rujukan 9 49 42
Keterlambatan memutuskan untuk merujuk oleh 31 38 32
petugas
Pengambilan keputusan klinik yg tidak tepat 53 15 32
Keterlambatan Operasi/ Eksekusi Klinik 47 19 35
Persentase Masalah dgn Ketersediaan ICU 25 24 51
Masalah dengan monitoring pasca operasi/partum 47 14 39
Sumber:
POGI, 2014
Kematian yang dapat dicegah 73 2 24
Provinsi Binaan EMAS, Sumut, Banten, Jabar, Jateng, Jatim dan Sulsel 33
KEGIATAN UNGGULAN DALAM PENURUNAN AKI DAN AKB 2015 – 2019
REVITALISASI POS YANDU JAMINAN MUTU KN
REVITALISASI UKS LENGKAP
PENUNDAAN USIA Penguatan Kelembagaan
Penguatan Kelembagaan TP UKS POKJANAL KONSELING ASI EKSKLUSIF
PERKAWINAN
Pemberian PMT AS Transformasi Buku KIA – KMS PELAYANAN KB PASCA
Penambahan Puskesmas
Penggunaan Rapor Kesehatan Penguatan Kader Pos Yandu PERSALINAN
PKPR
Penguatan SDM Puskesmas PMT Balita Pemberian MP ASI
Pemberian Tablet Tambah
Darah
Pendidikan Kespro di
Sekolah
• PENINGKATAN
PERAN LANSIA
dalam
Lansia berkualitas meningkatkan
derajat kesehatan
keluarga untuk
mendukung
penurunan AKI
dan AKB
KONSELING PRA NIKAH
GP2SP – wanita perkerja
Pemberian Imunisasi dan TTD JAMINAN MUTU ANC TERPADU
Konseling KB Pra marital RUMAH TUNGGU KELAHIRAN
Konseling Gizi Seimbang PERSALINAN DI FASKES
Konseling IMD & KB Pasca Persalinan
Penyediaan Buku KIA
Fokus Upaya Penurunan AKI dan AKN
Persalinan Ditolong
Nakes di Faskes AKI & AKN 

• Deteksi dini
• Cegah komplikasi

PONEK
85%
15% Normal Akses ke RS
Komplikasi

Manaj kasus Manaj kasus


tk pertama tk lanjutan
GADAR &
Rujukan Efektif
35
SINERGI PERAN PUSAT DAN DAERAH
 Penyediaan fasyankes di tingkat dasar (Puskemas dan Jaringannya) yang
mampu memberikan pertolongan persalinan sesuai standar selama 24
jam 7 hari seminggu
 Penjaminan seluruh RS PONEK 24 jam 7 hari seminggu berfungsi sesuai
standar
 Penguatan sistem rujukan melalui sistem regionalisasi rujukan dan
termasuk ketersediaan UTD
 Peningkatan perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat melalui
Kelas Ibu Hamil dan Pelaksanaan P4K serta Posyandu dengan
pendekatan keluarga
 Kebijakan memperkuat tata kelola di tingkat Kabupaten/Kota
 Pelaksanaan kemitraan lintas sektor dan swasta
UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN
ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR

Penjaminan seluruh RS PONEK 24 jam 7 hari seminggu


berfungsi sesuai standar;

Peningkatan pemantauan pelaksanaan


Penguatan sistem rujukan melalui sistem regionalisasi
rujukan dan termasuk ketersediaan UTD

standar
Penyediaan fasyankes di tingkat dasar (Puskemas dan
Jaringannya) yang mampu memberikan pertolongan
persalinan sesuai standar selama 24 jam 7 hari
seminggu

Pelaksanaan kemitraan lintas sektor dan swasta;

Peningkatan perubahan perilaku dan pemberdayaan


masyarakat melalui Kelas Ibu Hamil dan Pelaksanaan
P4K serta Posyandu

37
PRINSIP PENGUATAN RUJUKAN
MATERNAL - NEONATAL
 Sebisa mungkin dilakukan rujukan dini terencana
 Dilakukan secara berjenjang sesuai dengan kemampuan dan
kewenangan penanganan
 Dibuat berdasarkan penilaian ke fasilitas pelayanan kesehatan di
wilayah itu
 Harus didukung dengan sistem komunikasi yang mantap
 Ditindaklanjuti dengan rujukan balik dan pembinaan ke fasilitas
kesehatan perujuk
MODEL POLA RUJUKAN PELAYANAN
KESEHATAN
REGIONALISASI

Penetapan Regional: 1. Pemetaan Sarkes (PUSKEMAS, RS)


Per Provinsi
1. Tidak terbatas pada struktur
organisasi dan administrasi 2. Pemetaan Tenaga Kesehatan di
Sarana Kesehatan
2. Mempertimbangkan fungsi 3. Menetapkan daerah/wilayah binaan
dan geografis sebagai pusat rujukan Regional
3. Perlu disepakati dengan 4. Menetapkan RS Kab/Kota sebagai
lintas kementerian terkait Pusat Rujukan Regional dari
peraturan lain beberapa sarana kesehatan
disekitarnya

Menjamin Sistem Rujukan yang Efektif dan Efisien


PEMETAAN FASYANKES DI INDONESIA

14
RS
RUJU
KAN
NASI
20
ONALRS
PROVINSI

110 RS Regional
1787 RS Swasta,
474 RSUD Kab/Kota 165 RS TNI/POLRI,
68 RS K/L dan BUMN

9933 Puskesmas
Data Pusdatin,2018
40
SDM KESEHATAN PENDUKUNG RS PONEK
Sumber : SISDM, 2018

SpA
SpA SpA 363 (15 RS SpA 1 6 RS tidak ada Sp.A
orang) SpA
378 118 338
SpOG (7 RS SpoG
SpOG SpOG 410 1 org) 5 RS tidak ada
(7 RS SpOG 1 orang) SpOG Sp.OG
271 121 385
SpAn
244 (3 RS tidak
SpAn SpAn ada SpAn) SpAn
160 77 257
SpPD
SpPD SpPD 441
SpPD
355 137 370

14 20 110 120

RS Rujukan RS Rujukan RS Rujukan RS Lokus


Nasional Provinsi Regional AKI AKN 41
ACEH (3):
Pidie,
SUMUT (4):
Deli Serdang,
KALTIM (1):
120 KABUPATEN/KOTA
Kutai Kertanegara
Bireuen, Mandailing SULBAR (2): LOKUS PENURUNAN AKI AKN
Aceh Natal, KEPRI (1): KALTARA (2): Polewali Mandar,
Utara Mamuju SULUT (2):
Asahan, Nias Kota Nunukan,
Kep. Talaud,
Selatan Batam Bulungan SULTENG (3): Bolaang
KALTENG (2): Banggai Mongondow Utara
RIAU (2): MALUT (2):
Kotawaringin Timur, Kepulauan,
Rokan Hilir, Kepulauan Sula,
Kota Waringin Barat Donggala, Sigi
Pelalawan Kota Tidore Kep.
KALBAR (1): GORONTALO (2):
JAMBI (1): Kubu Raya Pohuwato, MALUKU (3):
Tanjung Boalemo Maluku Tengah,
Jabung Timur Maluku Tenggara, Buru
SUMBAR (4): BABEL (2):
Kota Padang, Bangka Selatan,
Pasaman Barat, Belitung Timur
Pesisir Selatan,
Agam
BENGKULU (2):
Seluma,
Bengkulu Utara DKI JAKARTA (3):
SUMSEL (2): Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta SULTRA (2):
Timur, Kota Jakarta Utara KALSEL (1): Bombana, PAPBAR (2):
Banyu Asin, Manokwari,
LAMPUNG (1): Kota Baru Konawe Selatan
Musi Banyuasin Fakfak
Kota Bandar
SULSEL (1):
Lampung
Gowa
PAPUA (3):
BANTEN (7):
Mimika, Merauke,
Serang, Lebak, JABAR (21): DIY (1): Asmat
Tangerang, Indramayu, Bogor, Garut, JATENG (14): Bantul BALI (2):
Pandeglang, Sukabumi, Karawang, Grobogan, Brebes, Karang Asem,
Kota Serang, Bandung, Bandung Barat, Demak, Cilacap, Tabanan
Kota Cilegon, Cirebon, Purwakarta, Kota Batang, Kota
NTB (2): Justifikasi Pemilihan Lokus AKI AKN :
Kota Tangerang Bandung, Tasikmalaya, Semarang, JATIM (18):
Lombok Timur, NTT (1): • Kab/Kota dengan jumlah kematian ibu dan bayi
Selatan Lombok Timor Tengah
Bekasi, Subang, Cianjur, Banyumas, Kendal, Jember, Kota Surabaya, Pasuruan, terbanyak
Tengah Selatan
Kuningan, Kota Bekasi, Pemalang,
Kota Depok, Kota Boyolali, Sragen,
Bojonegoro, Banyuwangi, Sidoarjo, • Ketersediaan fasilitas dan SDM (SpOG, SpA, SpAn,
Pamekasan, Gresik, Bondowoso,
Tasikmalaya, Majalengka, Klaten, Blora, Mojokerto, Tulungagung, Jombang, Bidan)
Sumedang, Ciamis Tegal Kediri, Malang, Lumajang, • Pembiayaan
Sampang, Situbondo, Magetan
• Komitmen daerah
Struktur program
Pelatihan bagi pelatih (tot)
Penanganan
Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal
No MATERI ALOKASI WAKTU
T P PL JLH
A MATERI DASAR
1. Kebijakan Program Kesehatan dan Sistem 2 0 0 2 KURIKULUM
Rujukan Ibu dan Bayi Baru Lahir Pelatihan Penanganan
Sub Total 2 0 0 2 Kegawatdaruratan
B MATERI INTI
1. Pencegahan infeksi pada persalinan dan
Maternal dan Neonatal
3 6 0 9
bayi baru lahir (USER)
2. Tata laksana persalinan bersih dan aman 4 7 8 19
3. Tata laksana kegawatdaruratan pada 5 21 8 34
kehamilan, persalinan dan nifas
4. Tata laksana kegawatdaruratan pada bayi 5 16 8 29
baru lahir
5. Tata laksana kegawatdaruratan pada ibu 3 10 0 13
dan bayi baru lahir komprehensif

Sub Total 20 60 24 104


C MATERI PENUNJANG
1. Building Learning Commitment / BLC 0 3 0 3
1. Antikorupsi 2 1 0 3
1. Rencana Tindak Lanjut / RTL 0 2 0 2
Sub Total 2 6 0 8

TOTAL 24 66 24 115
ROAD MAP TOT dan PELATIHAN PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL
TOT 12 Provinsi :
TOT dilakukan oleh Kemenkes Sumbar, Kalbar,
bekerjasama dengan TOT Prov DIY, Kalteng, Kalsel,
Organisasi Profesi, melatih tim Papua dan Papua Sulut, Bali,
Fasilitator yg berasal dari RS Barat NTT,Kepri, PENURUNAN
(dokter, bidan, perawat) yang Dana Optimalisasi Gorontalo, Riau,
akan menjadi training site di : NTB dan Malut
AKI DAN AKB
Provinsi TOT Sulteng,
Babel dan Aceh

TOT Prov Sumut,


Sumsel, Lampung,
2020
Sulsel, Jatim, Jabar 2019
Pelaksanaan Dekon di 15
Pelaksanaan

TOT Prov DKI,


2018 Dekon di 3
Provinsi
Provinsi dan Pelatihan
oleh RS Vertikal di
Kab/Kota Lokus (melalui
Pelaksanaan (Papua, Pabar, dana dekon Provinsi yg
Banten, Jateng
Dekon di 9 Prov dan DIY) berada di wilayah RS

2017 Fokus Vertikal/Rujukan Nasional)

Sasaran Pelatihan adalah : dokter, bidan dan perawat di


Puskesmas
DUKUNGAN TERHADAP SPM
2,
3,
4,
8,
10,
11
Memantau pertumbuhan dan perkembangan
balita tiap bulan KEL
UA SE
RG HA
A T

SPM

46
PERLU DUKUNGAN DALAM UPAYA
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
IBU DAN BAYI PERLU PERLU DUKUNGAN PROFESI
PERLU DUKUNGAN RS, PUSKESMAS,
JARINGAN DAN JEJARINGNYA MENJADI PESERTA JKN (POGI, IDAI, IBI, PPNI )
UNTUK PENYEDIAAN PELAYANAN UNTUK MEMPEROLEH
BERKUALITAS TENAGA KESEHATAN
PEMBIAYAAN
KOMPETEN
KESEHATAN

PENYEDIAAN
PENDUKUNG UPAYA TENAGA
PELAYANAN
KESEHATAN PELAYANAN KIA KESEHATAN

FARMASI DAN ALAT MANAJEMEN PROGRAM


KESEHATAN KESEHATAN IBU

PERLU DUKUNGAN DINKES KAB/KOTA DAN PROP


PERLU DUKUNGAN BKKBN
UNTUK MENJAGA KUALITAS MANAJEMEN PROGRAM
UNTUK KETERSEDIAAN ALOKON
Together We
Can!

TERIMA KASIH 48

Anda mungkin juga menyukai