Anda di halaman 1dari 7

BAB I

DEFINISI

A. Pengertian Poned

PONED merupakan singkatan dari Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi Dasar yaitu
program yang bertujuan menurunkan angka kematian dan peningkatan kualitas hidup ibu
dan anak di pelayanan primer.

1
BAB II

Ruang Lingkup

A. Ruang lingkup pelayanan program PONED meliputi

1. Ibu hamil

2. Ibu nifas

3. Ibu bersalin

4. Neonatus

5. Puskesmas mampu PONED

B. Batasan Operasional

1. Puskesmas mampu PONED

Adalah puskesmas dengan rawat inap yang mampu menyelenggarakan pelayanan


obstertri dan neonatal emergensi/komplikasi tingkat dasar dalam 24 jam sehari dan 7
hari dalam seminggu.

2. Sistem rujukan

Adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan


tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun
horizontal.

C. Landasan Hukum

1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (lembaran negara


Republik Indonesia tahun 2009 no. 144)

2
2. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran (lembarn
negara Republik Indonesia tahun 2004 no. 116)

3. Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen


(lembaran negara Republik Indonesia tahun 1999 no.)

4. Undanga-undang no. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan


Sosial (BPJS) (lembar negara Republik Indonesia tahun 2011 no. 116)

5. Peraturan Presiden no. 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional


(SKN)

6. Peraturan Menteri Kesehatan no 01 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan


Perseorangan (lembaran negara Republik Indonesia tahun 2012 no. 122)

3
BAB III

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. TATA LAKSANA PELAYANAN PONED

I. Petugas Penanggung Jawab

 Dokter
 Bidan
 Perawat
 Petugas laboratarium
 Petugas Admission
II. Tata Laksana

1. Petugas menerima kunjungan ibu hamil yang akan melahirkan baik


yang datang sendiri maupun yang dirujuk oleh masyarakat/kader atau bidan

2. Petugas akan melakukan pemeriksaan kondisi ibu, dan


mengidentifikasi terhadap adanya kemungkinan komplikasi

3. Apabila kondisi ibu memungkinkan untuk ditangani di puskesmas


maka ibu akan dipersiapkan untuk melahirkan di puskesmas

4. Apabila kondisi ibu tidak memungkinkan ditangani di puskesmas,


maka petugas mempersiapkan atau memberikan penanganan awal untuk
menstabilkan kondisi ibu sambil menghubungi rumah sakit yang akan menerima
rujukan.

5. Ibu dirujuk ke rumah sakit dengan pengawalan tenaga kesehatan


yang terlatih hingga diterima di rumah sakit yang dituju.

4
Kasus-kasus yang membutuhkan rujukan:

 Perdarahan dalam persalinan


 Eklamsi
 Retensio plasenta
 Penyulit pada persalinan
 Infeksi
 Penyakit lain yang mengancam keselamatan ibu bersalin
 Persalinan pre-term
 Grafik patograf menunjukan persalinan sudah masuk ke fase bertindak
B. TATA LAKSANA TRANSPORTASI PASIEN

I. Petugas Penanggung Jawab

- Dokter
- Bidan
- Perawat
- Supir Ambulan

II. Perangkat Kerja

- Ambulan
- Alat Tulis

III. Tata Laksana Transportasi Pasien

1. Pengemudi ambulan mempersiapkan ambulan dan menempatkannya di depan


pintu keluar dengan posisi sedemikian sehingga memudahkan pasien masuk.
2. Petugas bersama dengan pengemudi menaikkan pasien dan menempatkannya di
bed pasien di ambulan dengan posisi senyaman mungkin bagi pasien.

5
3. Pengemudi mengendarai ambulan sambil petugas pendamping pasien
memastikan kondisi pasien tetap stabil dan duduk disamping pasien.
4. Setelah sampai di rumah sakit yang dituju, petugas menyerahkan surat rujukan
dan pasien kepada petugas di rumah sakit

6
BAB IV

DOKUMENTASI

Dokumentasi PONED (terlampir)

1. Register Pelayanan PONED

2. Form Rekam Medis

3. Form Rujukan

4. Form Tools DDST Maternal dan Neonatal

5. Buku Komunikasi dengan fasilitas rujukan

6. daftar Nomor Telephon fasilitas rujukan yang sudah melakukan MOU

Anda mungkin juga menyukai