DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PUSOMAEN
2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting yang menentukan keberhasilan
pelayanan kesehatan di Puskesmas Pusomaen adalah bagaimana
mengatur sistem pedokumentasian dokumen. Pengaturan sistem
dokumentasi dalam satu dalam proses implementasi pelayanan di
Puskesmas Pusomaen dianggap penting karena dokumen merupakan
acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan
kegiatan. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu
institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap pelaksana
pelayanan maupun bagian lain yang menunjang penyelenggaraan
pelayanan di Puskesmas Pusomaen dapat berjalan sesuai dengan
perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan kinerja yang optimal.
Dokumen yang dimaksud dalam penyelenggaraan pelayanan di
Puskesmas Pusomaen secara garis besar dibagi atas dua bagian yaitu
dokumen internal dan eksternal. Dokumen tersebut digunakan untuk
membangun dan membakukan sistem manajemen mutu dan sistem
manajemen pelayanan. Regulasi internal tersebut berupa Kebijakan,
Pedoman, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan dokumen lain
disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman
(regulasi) eksternal yang berlaku. Agar setiap pelaksana pelayanan di
Puskesmas Pusomaen memiliki acuan dan memudahkan dalam
melakukan dokumentasi perlu disusun Pedoman Penyusunan Dokumen
dan Pengendalian Dokumen Puskesmas Pusomaen.
C. SASARAN
1. Kepala Puskesmas Pusomaen
2. Penanggung jawab UKM, UKP dan Jejaring/Jaringan Puskesmas
Pusomaen
3. Pelaksana Kegiatan Pelayanan Puskesmas Pusomaen
4. Staf administrasi yang lain di Puskesmas Pusomaen
2
D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang
Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 148 Tahun
2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464 Tahun
2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052
Tahun 2011 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran;
11. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang
Komisi Akreditasi PUSKESMAS;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,Tempat Praktik
Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang
Tata naskah Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah
3
BAB II
DOKUMENTASI PUSKESMAS PUSOMAEN
4. Dokumen Kadaluarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah
mengalami perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan
dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada
tanda/stempel “KADALUARSA”. Dokumen induk diidentifikasi dan
dokumen sisanya dimusnahkan.
5
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN PUSKESMAS PUSOMAEN
A. KEBIJAKAN
1. PENGERTIAN
Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Pusomaen yang merupakan garis besar yang
bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab
maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun
pedoman / panduan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
memberikan kejelasan langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan
di Puskesmas Pusomaen.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan
pada peraturan perundangan, baik Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala
Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman-pedoman teknis yang
berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,
Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Peraturan/ Surat Keputusan Kepala
Puskesmas dapat dituangkan dalam pasal-pasal dalam keputusan
tersebut, atau merupakan lampiran dari peraturan/ keputusan.
2. FORMAT
Penyusunan Surat Keputusan menggunakan Kop Puskesmas
Pusomaen hanya pada halaman pertama saja.
6
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PUSOMAEN
Jl. Trans Sulawesi Desa Tatengesan Jaga III Kec. Pusomaen
Telp:0895806594208 Email :puskesmaspusomaen.uptd@gmail.comKodePos :95997
7
menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan
tanda baca titik dua ( : );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda baca titik ( . ).
4. Batang Tubuh:
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat
Keputusan yang dirumuskan dalam diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua :
dst
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat
Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh
pejabat yang menetapkan Peraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir
substansi yang memuat penanda tangan penerapan
Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan peraturan/ keputusan
yang terdiri dari:
a. tempat dan tanggal penetapan,
b. nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c. tanda tangan pejabat, dan
d. nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
6. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pusomaen ditanda
tangani oleh Kepala Puskesmas Pusomaen, dituliskan nama tanpa
gelar.
7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul
Peraturan/ Surat Keputusan,
b. Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas
Pusomaen
8. Pengaturan margin / batas penulisan pada Surat Keputusan
meliputi :
Rata atas (Top) : 2 cm
Rata bawah (Bottom) : 2 cm
Rata kanan (Right) : 2 cm
Rata kiri (Left) : 2 cm
9. Kertas yang digunakan adalah HVS 80 gram, ukuran kertas yang
digunakan adalah Folio/F4 (21 x 33 cm)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan /
Surat Keputusan yaitu:
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Puskesmas Pusomaen
tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala Puskesmas
Pusomaen hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan.
2. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak
ditulis sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-
pasal.
8
B. MANUAL MUTU
1. PENGERTIAN
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang
konsisten ke dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu.
2. FORMAT
Pengetikan menggunakan huruf Bookman Old Style, Font 12 atau
disesuaikan kebutuhan dengan spasi 1. Format dapat disusun
sebagai berikut :
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan
Pelayanan:
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
2. FORMAT
Pengetikan menggunakan huruf Bookman Old Style Font 12 atau
disesuaikan kebutuhan dengan spasi 1. Format penyusunan dapat
dibuat dengan susunan sebagai berikut :
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Keadaan umum puskesmas Pusomaen
C. Nilai dasar, visi dan misi puskesmas Pusomaen
D. Tujuan penyusunan rencana strategis puskesmas Pusomaen
Bab II. Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat)
Bab III. Kinerja Tahun berjalan dan Tahun sebelumnya
A. Situasi sumber daya
B. Hasil kegiatan
Bab IV. Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahunan
11
A. Program kerja dan kegiatan 5 tahunan
B. Sasaran Strategis
C. Rencana Anggaran 5 tahun
Penutup
3. Penyusunan RUK
Penyusunan RUK memperhatikan hal-hal untuk mempertahankan
kegiatan yang sudah dicapai pada periode sebelumnya dan
memperhatikan program/ upaya yang masih bermasalah, menyusun
rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di
wilayah tersebut dan kemampuan Puskesmas.
Penyusunan RUK terdiri dua tahap, yaitu:
a. Analisis Masalah dan Kebutuhan Masyarakat.
Analisis masalah dan kebutuhan masyarakat dilakukan melalui
kesepakatan Tim Penyusun PTP dan lintas sektoral Puskesmas
melalui:
1) Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakatakan pelayanan
kesehatan, melalui analisis kesehatan masyarakat (community
healthanalysis),
2) Menetapkan urutan prioritas masalah,
3) Merumuskan masalah,
4) Mencari akar penyebab, dapat mempergunakan diagram sebab
akibat, pohon masalah, curah pendapat, dan alat lain yang dapat
digunakan.
b. Penyusunan RUK.
Penyusunan RUK meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, UKM
esensial dan pengembangan yang meliputi :
1) Kegiatan tahun yang akan datang,
2) Kebutuhan sumber daya,
3) Rekapitulasi rencana usulan kegiatan.
14
UKM esensial dan pengembangan secara bersama-sama, terpadu dan
terintegrasi, dengan langkah-langkah:
a. Mempelajari alokasi kegiatan,
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disutujui dengan RUK,
c. Menyusun rancangan awal secara rinci,
d. Mengadakan lokakarya mini,
e. Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dengan
menggunakan format-format sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan
Manajemen Puskesmas yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2012. Adapun format-
format untuk dilihat didalam lampiran buku panduan penyusunan
dokumen ini.
E. PEDOMAN / PANDUAN
1. PENGERTIAN
Pedoman/ panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang
memberi arah langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman
merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat
diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan
dengan baik dan benar melalui penerapan SOP. Mengingat sangat
bervariasinya bentuk dan isi pedoman/ panduan maka puskesmas
menyusun / membuat sistematika buku pedoman/ panduan sesuai
kebutuhan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen
pedoman atau panduan yaitu :
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan
atau keputusan Kepala Puskesmas Pusomaen untuk pemberlakuan
pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas Pusomaen tetap berlaku meskipun
terjadi penggantian Kepala puskesmas.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal
setiap 2-3 tahun sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/Panduan
untuk suatu kegiatan/ pelayanan tertentu, maka Puskesmas dalam
membuat pedoman/ panduan wajib mengacu pada pedoman/
panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
2. FORMAT
Pengetikan menggunakan huruf Bookman Old Style, Font 12 atau
disesuaikan kebutuhan dengan spasi 1,5. Pengaturan margin / batas
penulisan pada Pedoman dan Panduan meliputi :
Rata atas (Top) : 2 cm
Rata bawah (Bottom) : 2 cm
Rata kanan (Right) : 2 cm
Rata kiri (Left) : 2 cm
Pedoman dan panduan diberi nomor halaman pada bagian kanan
bawah
15
Pedoman dan Panduan dibuat dalam bentuk buku dengan diberi cover
depan sebagai judul utama, contoh :
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PUSOMAEN
2023
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
BAB VI URAIAN JABATAN
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI
BAB X PERTEMUAN/ RAPAT
16
BAB XI PELAPORAN
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
2. FORMAT
Pengetikan menggunakan huruf Bookman Old Style, Font 12 atau
disesuaikan kebutuhan dengan spasi 1.
Pengaturan margin / batas penulisan pada Kerangka Acuan meliputi :
Rata atas (Top) : 2 cm
Rata bawah (Bottom) : 2 cm
Rata kanan (Right) : 2 cm
Rata kiri (Left) : 2 cm
Kumpulan kerangka acuan - kerangka acuan kegiatan akan dijadikan
satu sesuai jenis upaya masing-masing (UKP atau UKM) untuk
dibukukan dan diberi batas berupa lembar kertas sebagai penanda
judul kerangka yang lain.
Manfaat SOP
a. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
b. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
c. Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya. Contoh : SOP Pemberian informasi, SOP Pemasangan
infus, SOP Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kereta dorong.
2. FORMAT
Pengetikan menggunakan huruf Bookman Old Style, Font 1 atau
disesuaikan kebutuhan dengan spasi 1,5.
Prinsipnya adalah “format” SOP yang digunakan dalam satu institusi
harus “ SERAGAM’
Petujuk Pengisian SOP
Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan
seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading..
21
heading SOP tanpa diberi tulisan “Tanda tangan Kepala Puskemas
Pusomaen” (kotak kosong saja).
d) Kotak Puskesmas diberi nama Puskesmas Pusomaen dan Logo
Pemerintah Kabupaten Minahsa Tenggara.
e) Judul SOP : diberi judul SOP sesuai proses kerjanya,tanpa diberi
kata-kata “SOP”.
f) Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomoran yang
berlaku di Puskesmas Pusomaen, dibuat sistematis agar ada
keseragaman.
g) Nomor Revisi : diisi dengan status revisi, dapat menggunakan
huruf. Contoh : dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi
pertama diberi huruf B dan seterusnya. Tetapi dapat juga dengan
angka, misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomor 0,
sedangkan dokumen revisi pertama diberi nomor 1, dan
seterusnya.
h) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau
tanggal diberlakukannya SOP tersebut.
i) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SOP tersebut. misalnya : halaman pertama : 1/5,
halaman kedua: 2/5, halaman terakhir : 5/5.
j) Ditetapkan Kepala Puskesmas : diberi tanda tangan Kepala
Puskesmas Pusomaen dan nama jelasnya.
k) SOP diberi penamaan sesuai ketentuan :(istilah) yang digunakan
Puskesmas Pusomaen. Penamaan SOP untuk akreditasi
Puskesmas Pusomaen memakai istilah SOP
l) Pengaturan margin / batas penulisan pada SOP meliputi :
Rata atas (Top) :2 cm
Rata bawah (Bottom) :2 cm
Rata kanan (Right) :2 cm
Rata kiri (Left) :2 cm
2. ISI SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/Langkah – langkah
6. Unit terkait
4. EVALUASI SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
1) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan
dengan menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam
SOP. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan
daftar tilik/check list :
a) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian
kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (checkmark).
b) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
c) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
23
d) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan
SOP itu sendiri.
e) Langkah-langkah menyusun daftar tilik : Langkah awal menyusun
daftar tilik dengan melakukan Identifikasi prosedur yang
membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah pelaksanaan dan
monitoringnya.
(1) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
(2) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
(3) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
(4) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
(5) Lakukan uji-coba,
(6) Lakukan perbaikan daftar tilik,
(7) Standarisasi daftar tilik.
f) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam
langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
Compliance rate (CR) = Σ Ya x 100 %
Σ Ya+Tidak
2) Evaluasi isi SOP
a) Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua
tahun sekali yang dilakukan oleh masingmasing unit kerja.
b) Hasil evaluasi : SOP masih tetap bisa dipergunakan, atau SOP
tersebut perlu diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisi isi SOP bisa
dilakukan sebagian atau seluruhnya.
c) Perbaikan/ revisi perlu dilakukan bila :
• Alur SOP sudah dak sesuai dengan keadaan yang ada,
• Adanya perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) pelayanan
kesehatan,
• Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru,
• Adanya perubahan fasilitas.
d) Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala Puskesmas.
H. Rekam implementasi
Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti objektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan
Puskesmas dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang
direncanakan.
24
Penyelenggaraan tata naskah harus dapat dipertanggung jawabkan
dari segi isi, format, prosedur, kewenangan, keabsahan dan
dokumentasi.
4. Asas Keterkaitan
Tata naskah diselenggaraakan dalam satu kesatuan sistem.
5. Asas Kecepatan dan ketepatan
Tata naskah dinas diselenggarakan tepat waktu dan tepat sasaran.
6. Asas Keamanan
Penyelenggaraan tata naskah harus aman secara fisik dan substansi.
Prinsip-prinsip penyelengaraan tata naskah terdiri dari :
a. Prinsip Ketelitian
Diselengarakan secara teliti dan cermat dari bentuk, susunan
pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa dan penerapan kaidah
ejaan di dalam pengetikan.
b. Prinsip Kejelasan
Diselenggarakan dengan memperhatikan kejelasan aspek fisik dan
materi dengan mengutamakan metode yang cepat dan tepat.
c. Prinsip singkat dan padat
Diselengarakan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
d. Prinsip logis dan meyakinkan
Diselengarakan secara runtut dan logis serta meyakinkan dan
struktur kalimat harus lengkap dan efektif.
Penyelenggaraan naskah Puskesmas dilaksanakan sebagai berikut :
1. Pengelolaan surat masuk
a) Puskesmas menindak lanjuti surat masuk ,melalui tahapan:
1) Diagenda dan diklasifikasi sesuai sifat surat serta didistribusikan
ke unit pengelola;
2) Unit pengelola menindak lanjuti sesuai klasifikasi surat dan
arahan Kepala Puskesmas;
3) Surat masuk di arsipkan pada unit tata usaha.
b) Salinan surat jawaban yang mempunyai tembusan disampaikan
kepada yang berhak
c) Alur surat menyurat diselenggarakan melalui mekanisme dari
tingkat pimpinan hingga pelaksana
2. Pengelolan surat keluar
a) Konsep surat keluar diparaf secara berjenjang dan terkoordinasi
sesuai tugas dan kewenangannya dan diagendakan oleh unit tata
usaha dalam rangka pengendalian;
b) Surat keluar yang telah ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas
diberi nomor, tanggal dan stempel oleh unit tata usaha;
c) Surat keluar sebagaimana dalam point b dimaksud segera dikirim;
d) Surat keluar diarsipkan pada unit tata usaha.
3. Tingkat keamanan
Surat disampaikan kepada yang benar-benar berhak menerimanya
4. Kecepatan proses
a) Amat segera/ kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah surat
diterima;
b) Segera, dengan batas waktu 2x24 jam setelah surat diterima;
c) Penting, dengan batas waktu 3x24 jam setelah surat diterima;
25
d) Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja setelah surat
diterima.
Penggunaan kertas untuk surat menyurat adalah folio/ F4 (21x33cm).
Jarak pengetikan adalah atas 2 cm, kiri 2 cm, bawah 2 cm dan kanan 2
cm atau sesuai kebutuhan. Pengetikan sarana administrasi dan
komunikasi perkantoran adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan huruf Bookman Old Style;
2. Ukuran font 12 atau disesuaikan dengan kebutuhan;
3. Spasi 1,5.
BAB IV
PENGENDALIAN DOKUMEN DI PUSKESMAS PUSOMAEN
26
(2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi
duplikasi/ tumpang tindih dokumen antar unit,
(3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan ditandatangani
oleh Kepala puskesmas.
3. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas.
28
2. Dokumen eksternal disimpan dan dikelompokkan sesuai dengan unit
terkait.
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya Puskesmas,
dimana dokumen tersebut dipergunakan. Bila tidak berlaku lagi atau
tidak dipergunakan maka unit kerja wajib mengembalikan dokumen
yang sudah tidak berlaku tersebut ke sekretariat Tim mutu atau
Bagian Tata Usaha sehingga di unit kerja hanya ada dokumen yang
masih berlaku saja. Sekretariat Tim Mutu atau Bagian Tata Usaha
organisasi dapat memusnahkan fotocopy dokumen yang tidak berlaku
tersebut, namun untuk dokumen yang asli agar tetap disimpan,
dengan lama penyimpanan sekurang-kurangnya 2 tahun untuk
dilakukan revisi ulang.
c. Dokumen di unit upaya Puskesmas harus diletakkan di tempat yang
mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana.
8. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan di dalam pencarian dokumen pedoman kegiatan
Puskesmas dikelompokan menurut jenis dokumen untuk dokumen dasar
yang internal sedangkan untuk dokumen eksternal dikelompokkan
berdasarkan unit upaya masing-masing.
9. Revisi atau perubahan dokumen
a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan
sesuai pejabat yang berwenang
c. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
d. Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Rekaman Historis
Perubahan dokumen
e. Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal terbit
dokumen terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan SOP)
f. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga
harus dikendalikan. Catatan/ rekam implementasi harus dapat
terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses kembali.
Catatan atau dokumentasi rekam implentasi disimpan dan dipelihara
oleh penanggung jawab dan pelaksana masing-masing upaya. Jika
sewaktu-waktu diperlukan dapat di akses dengan sepengetahuan dan
ijin dari Kepala Puskesmas Pusomaen.
Contoh SK
29
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PUSOMAEN
No : 001/PKM-PSMN/SK/Bulan-Tahun
TENTANG
PELAYAN REKAM MEDIS
KEPALA PUSKESMAS PUSOMAEN
MENIMBANG : a. .....................................................................................
b. Memuat alasan tentang
.....................................................................................
c. perlu ditetapkan
.....................................................................................
keputusan
MENGINGAT : 1. .....................................................................................
Memuat tentang
2. .....................................................................................
perundang-undangan
3. .....................................................................................
yang menjadi dasar
ditetapakan peraturan
MEMUTUSKAN
1. Kop/Heading SOP
JUDUL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Kepala FKTP
UPTD Contoh :
Tanda Tangan Kepala FKTP
PUSKESMAS
PUSOMAEN ERSIAN
R.G.WONGKAR
2. Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3.Kebijakan
4.Referensi
30
5.Alat dan
bahan
6.Langkah-
langkah
7.Diagram Alir
(jika
dibutuhkan)
8. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8.Unit Terkait
9.Dokumen
Terkait
No Yang Diubah Isi Tanggal
10.Rekaman
Perubahan Mulai
Histori
Diberlakukan
Perubahan
31
Nama Penderita :................................................................................
Umur :.........Thn L / P TB :.........cm BB :.........Kg
Alamat :................................................................................
Alergi : Tidak / Ya, Obat : ............................................
Diisi Oleh Petugas Farmasi
Tepat Tepat Dosis Tepat Tepat Cara
Pasien Waktu Pemberian
Tepat Obat Tepat Tepat
Indikasi Dokumenta
si
Jam Terima Petugas Jam Selesai
R/ ............. Entri Entri
........ R/.............. R/.........
...
Jam Serah Petugas Petugas Petugas
R/ ............. Etiket Siap Serah
........ R/................. R/.............. R/...............
.. ...
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Keadaan Pendengaran :
Keadaan penglihatan :
32
Tinggi Badan :
Berat Badan :
Golongan Darah :
Kesimpulan :
Pada Tanggal :
2023
SURAT KETERANGAN
NO: 001/PKM-PSMN/SKS/I-2023
Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Puskesmas Pusomaen dengan ini
menyatakan bahwa:
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Karena dalam keadaan sakit maka yang bersangkutan di atas
memerlukaan istirahat selama ( ) hari sejak tanggal 2023
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan seperlunya
33
NIP.198010022014122001
PUSKESMAS
PUSOMAEN
KARTU BEROBAT
No RM :
NAMA :
………………………………....
ALAMAT :
…………………………….......
PUSKESMAS
PUSOMAEN
KARTU BEROBAT
No RM :
NAMA :
………………………………....
ALAMAT :
…………………………….......
34
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PUSOMAEN
Jl. Trans Sulawesi Desa Tatengesan Jaga III Kec. Pusomaen
Telp:0895806594208 Email :puskesmaspusomaen.uptd@gmail.comKodePos :95997
35
S: A: P:
O: KU: Kes:
TD : N : R: S:
BB : TB:
S:
A: P:
O: KU: Kes:
TD : N : R: S:
BB : TB:
S: A: P:
O: KU: Kes:
TD : N : R: S:
BB : TB:
36
S:
A:
P:
O: KU: Kes:
TD : N : R: S:
BB : TB:
S:
A:
O: KU: Kes: P:
TD : N : R: S:
BB : TB:
37
PEMERIKSAAN LAB
TGL PEMERIKSAAN :
NAMA :
UMUR :
JENIS KELAMIN :
ALAMAT :
Wanita: ≤ 6
mg/dl
3 CHOLESTEROL ≤ 200 mg/dl
PETUGAS
SURAT PENGANTAR
NO : 026/PKM-PSMN/SP/V-2023
Kepada Yth,
RSUD Mitra Sehat
Poli Fisioterapi
Umur : 46 Tahun
39