Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KELURAHAN SIAGA
UPTD PUSKESMAS MOROKREMBANGAN

I. PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman maka permasalahan
kesehatan yang terjadi pada saat ini juga semakin kompleks, berbagai wabah
penyakit seperti demam berdarah, diare, difteri saat ini kerap terjadi yang mana
hal tersebut memberikan dampak yang sangat besar terhadap derajat
kesehatan masyarakat. Tingkat kematian yang tinggi serta incident rate yang
tinggi kerap kali terjadi jika suatu wabah / KLB sedang melanda suatu wilayah.
Munculnya permasalahan tersebut tidak serta merta murni hanya disebabkan
oleh aspek kesehatan namun terkait erat dengan berbagai aspek yang lain yaitu
aspek ekonomi (masih tingginya angka kemiskinan masyarakat sehingga
mereka tinggal di lingkungan yang kumuh dan kotor), aspek pendidikan (masih
rendahnya pemahaman masyarakat akan pentingnya kesehatan), aspek sosial
budaya (rendahnya kesadaran hidup bersih dan sehat masyarakat). Berbagai
aspek tersebut sangat berperan terhadap semakin kompleksnya permasalahan
kesehatan yang terjadi saat ini.
Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan kerjasama dengan
berbagai pihak jika hanya ditangani oleh institusi kesehatan saja maka tidak
akan mencapai hasil yang maksimal. Peran serta masyarakat sangat penting
sebab mereka sendiri yang paling paham dan mengerti kondisi lingkungan serta
berbagai masalah yang terjadi di tempat tersebut termasuk masalah kesehatan.
Untuk itu perlu dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat untuk mendukung
kinerja dari institusi kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan yang
semakin kompleks tersebut.
Pelaksanaan kegiatan Kelurahan Siaga dilaksanakan sesuai visi
Puskesmas Morokrembangan yaitu mewujudkan pelayanan kesehatan yang
profesional dan terjangkau sesuai dengan tata nilai puskesmas
morokrembangan yang telah ditetapkan yaitu disiplin, professional dan
koordinasi.

II. LATAR BELAKANG


Konsep kelurahan siaga merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
masalah tersebut, dimana masyarakat telah dibekali dengan berbagai
pengetahuan dan ketrampilan tentang masalah kesehatan sehingga mereka
nantinya diharapkan akan mampu mengidentifikasi/ menggali berbagai masalah
kesehatan yang terjadi di daerahnya serta mampu untuk melakukan upaya
penanganan pertama terhadap masalah kesehatan tersebut. Pelaksanaan
kelurahan siaga di wilayah kerja Puskesmas Morokrembangan diwujudkan
dalam 5 pokja yaitu pokja Kesehatan Ibu & Anak, pokja PHBS dan Kadarzi,
pokja Kesehatan Lingkungan, pokja Surveilans dan pokja Kegawatdaruratan
Bencana. Pengembangan Kelurahan Siaga mencakup upaya untuk lebih
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat Kelurahan,
menyiapsiagakan masyarakat menghadapi masalah-masalah kesehatan,
memandirikan masyarakat dalam mengembangkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
Dalam pengembangan Kelurahan Siaga di wilayah kerja Puskesmas
Morokrembangan diaplikasikan melalui pemberian transport 5 (lima) kader di
kelurahan siaga bersumber dari APBD II Kota Surabaya, Survei Mawas Diri
(SMD), dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Oleh karena itu, maka
dalam pengembangannya diperlukan langkah-langkah pendekatan edukatif
yaitu upaya mendampingi (memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses
pembelajaran yang berupa proses pemecahan masalah-masalah kesehatan
yang dihadapinya.
Dari hasil penilaian kinerja Puskesmas Tahun 2018 terkait Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) secara keseluruhan diperoleh hasil sebesar
84,82% untuk UKM Essensial dan 80% UKM Pengembangan, dimana hasil
tersebut masih dalam kategori cukup.
Berdasarkan data tersebut diatas maka disusunlah kerangka acuan
kegiatan Kelurahan Siaga UPTD Puskesmas Morokrembangan Tahun 2019
yang disusun berdasarkan RUK/ RPK Puskesmas Tahun 2019 guna
mempertahankan capaian kinerja pelayanan di Puskesmas Morokrembangan.

III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Untuk menjadikan Kelurahan Morokrembangan sebagai Kelurahan Siaga
Aktif.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Mengaktifkan 5 pokja di kelurahan siaga
2. Mengenal masalah kesehatan di wilayah kelurahan oleh tokoh
masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas
kesehatan di kelurahan / bidan di kelurahan.
3. Mengumpulkan dan mengkaji masalah kesehatan di wilayah
kelurahan Kota Surabaya oleh tokoh masyarakat dan kader setempat
dibawah bimbingan petugas kesehatan di kelurahan / bidan di
kelurahan.
4. Masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulangi masalah
kesehatan yang dihadapi dan dirasakan diwilayahnya

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Petugas menunjuk kader Kelsi
(bagas)
Koordinasi dan sosialisasi
pembagian tugas kader kelsi
1 Kelurahan Siaga
Pelaksanaan kegiatan kelsi
(Pemberian transport kader, SMD,
MMD)
Petugas menyusun laporan kegiatan

 Peran Lintas Program :


Seluruh program yang ada di Upaya Kesehatan Masyarakat baik
essensial dan pengembangan ikut mendukung dalam kegiatan SMD dan
MMD.
 Peran Lintas Sektoral :
Menghadiri, mendukung kegiatan dan memberikan saran inofatif untuk
kegiatan MMD.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Petugas promosi kesehatan bersama bidan kelurahan sebagai
pendamping dan fasilitator menunjuk kader kelsi (bagas)
2. Petugas mensosialisasikan pembagian tugas kader kelsi
3. Pelaksanaan kegiatan kelsi, antara lain:
a. Pemberian transport kelurahan siaga
1) Kader Kelurahan Siaga membantu dalam setiap kegiatan yang
berkaitan dengan kelima pokja kelurahan siaga sekaligus kegiatan
pelayanan kesehatan dasar di pos kesehatan kelurahan
2) Pelaporan kegiatan tiap bulan
b. Survei Mawas Diri (SMD)
1) Petugas membuat rencana kegiatan melalui hasil kinerja tahun
sebelumnya
2) Petugas berkoordinasi dengan lintas program dan lintas sektor
terkait
3) Petugas menyusun daftar pertanyaan serta menentukan jumlah
responden yang akan disurvei
4) Petugas menyiapkan lembar pertanyaan dan lembar pengamatan
untuk pengamatan rumah,halaman rumah lingkungan sekitar.
5) Kader bagas melakukan survei mawas diri
6) Petugas merekapitulasi hasil survei mawas diri serta menyusun
masalah yang ditemukan berdasarkan prioritas
7) Petugas menyusun laporan hasil survei sebagai bahan untuk
melakukan musyawarah masyarakat desa
c. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
1) Pembukaan dilakukan oleh Kepala Kelurahan dengan
menguraikan tujuan MMD dan menghimbau seluruh peserta agar
aktif mengemukakan pendapat dan pengalaman sehingga
membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama.
2) Perkenalan peserta yang dipimpin oleh kader untuk menimbulkan
suasana keakraban.
3) Penyajian hasil survei oleh kader selaku tim pelaksana MMD.
4) Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas
dasar pengenalan masalah kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan
dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan/ bidan
kelurahan.
5) Menggali dan menemu-kenali potensi yang ada di masyarakat
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
6) Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan
yang dipimpin oleh kepala kelurahan.
7) Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja
oleh Kepala Kelurahan.
4. Petugas menyusun laporan kegiatan

VI. SASARAN
1. Semua individu dan keluarga di Kelurahan yang diharapkan mampu
melaksanakan hidup sehat serta peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di wilayah Kelurahannya.
2. Kepala Kelurahan dan perangkatnya, Tokoh Masyarakat setempat
(formal dan non formal), PKK, dan beberapa KK yang telah dilakukan
SMD berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan.

VII. SUMBER DANA


Kegiatan Kelurahan Siaga berasal dari dana APBD Tingkat II Kota
Surabaya Tahun 2019.
Rencana Anggaran Dana :
No Uraian Jumlah Nominal Total
1 Transport Kader 5 orang x 1
kegiatan x 11 Rp 30.000 Rp 1.650.000
bulan
Total Rp 1.650.000

VIII. JADWAL KEGIATAN


2019
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Kelurahan
1
Siaga

IX. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Monitoring pelaksanaan kegiatan meliputi ketepatan waktu, sasaran,
tempat, pelaksana, metode dan teknologi yang digunakan, akses sasaran
dan hambatannya.
2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan
dan pelaporan hasil – hasil yang dicapai pada bulan tersebut.
X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan
Menggunakan daftar absensi, edelivery transport peserta dan form laporan
kegiatan.
2. Pelaporan
Format pelaporan menyesuaikan Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan
dilaporkan setiap selesai kegiatan. Adapun format pelaporannya sebagai
berikut :
a. Edelivery transport peserta
b. Surat Perintah Tugas
c. Absensi
d. Laporan

3. Evaluasi
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan sesuai dengan jadwal monitoring
dan evaluasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Surabaya, 10 Januari 2019


Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas
Morokrembangan

dr. Fitriah Wahyuningsih


NIP. 19731025 200604 2 014

Anda mungkin juga menyukai