Anda di halaman 1dari 4

PENGGUNAAN PARTOGRAF DI

MASA PANDEMI COVID 19

PUSKESMAS No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/1


PAKIS
Tanggal Terbit 01 Ditetapkan
STANDAR Kepala Puskesmas Pakis
20 Januari 2022 Amalia Shinta A Kabupaten Magelang
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Ria Irawati
NIP. xxxxxxxxxxxxxxxxx
Pengertian Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala 1 persalinan dan
informasi untuk membantu membuat keputusan klinis.
Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam penggunaan partograf
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pakis Nomor:
xxx/ /xx.xx/2021 Tentang Penanganan Pasien Resiko Jatuh Pada Masa Pandemi
COVID - 19 di Puskesmas Pakis
Referensi 1. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008
2. Buku Acuan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal Edisi.3 (Revisi), Jakarta :
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik, 2007.
Prosedur/ PENILAIAN AWAL:
Langkah-langkah
1. Petugas melakukan observasi dan pencatatan pada pasien dengan diagnosa inpartu
kala I dengan menggunakan partograf.
2. Petugas mencatat pada halaman pertama dari partograf yang berisi tentang:
a. Informasi ibu : Catat nama/ umur, gravida/ para/ abortus, nomor/ catatan
medis, tanggal dan waktu mulai dirawat, waktu pecahnya selaput ketuban.
b. Informasi janin : denyut jantung janin, warna cairan ketuban, molase kepala
janin.
c. Kemajuan persalian :
1) Petugas mencatat pembukaan serviks setiap 4 jam setelah evaluasi.
Jika ada penyulit dapat dilakukan tindakan sedini mungkin.
2) Petugas memberi tanda X setiap kali ada penambahan dilatasi serviks.
3) Petugas mencatat hasil pemeriksaan penurunan kepala yang
menunjukkan seberapa bagian terbawa janin telah memasuki rongga
panggul. Tulis dengan tanda “0”.
4) Petugas mencatat jam / waktu pemeriksaan.
5) Petugas mencatat kontraksi uterus per 10 menit, lamanya kontraksi
dalam satuan detik dengan menulis :
Beri titik – titik pada kotak jika lamanya kontraksi kurang dari
20 detik.
Beri garis – garis pada kotak jika lamanya kontraksi 20 – 40
detik.
Isi penuh kotak jika lamanya kontraksi lebih dari 40 detik.
6) Petugas memeriksa frekwensi dan lamanya kontraksi uterus setiap jam
selama fase laten dan setiap menit selama fase laten.
d. Obat – obatan dan cairan yang diberikan.
e. Kondisi ibu
1) Petugas mencatat tanda – tanda vital
a) Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif (lebih
sering jika diduga ada penyulit). Beri tanda " . ”
b) Nilai dan catat tekanan darah setiap 4 jam selama fase aktif dan
beri tanda panah.
c) Nilai dan catat temperatur tubuh setiap 2 jam .
2) Petugas mencatat jumlah urine, protein dan aseton setiap 2 jam.
3) Petugas menuliskan pada satu garis sesuai dengan waktu pemeriksaan.
4) Petugas menentukan waktu untuk pemeriksaan berikutnya.

PENILAIAN LANJUTAN:
1. Petugas melakukan pemeriksaan setiap 4 jam (kecuali bila X, O dan kontraksi
menunjukkan akan terjadi persalinan dalam waktu dekat) dan memperhatikan
garis waspada dan bertindak.
2. Petugas mencatat perubahan yang terjadi.
3. Petugas memindahkan dengan tanda garis terputus berbentuk elipsoida apabila
X pada fase laten, seharusnya berada pada fase aktif.
4. Petugas melakukan persiapan seperlunya apabila garis observasi menyentuh
atau menyilang garis waspada atau bertindak.
5. Petugas Nilai air ketuban (Kode J,D,M,K,U)
6. Petugas menyantumkan molase (O, +, ++, +++)
7. Petugas menyantumkan hasil penilaian lanjutan pada garis waktu.

KESIMPULAN:
1. Petugas membuat kesimpulan setiap kali selesai melakukan pemeriksaan
2. Petugas membuat rencana penatalaksanaan.
3. Petugas menyesuaikan penatalaksanaan dengan perubahan yang terjadi.

TINDAKAN:
1. Petugas melakukan tindakan apabila hasil observasi menyentuh atau
melampaui garis bertindak.
2. Petugas memimpin persalinan bila pembukaan lengkap dan kepala sudah
didasar panggul.
3. Petugas mencatat seluruh tindakan di patograf.

MELENGKAPI PATOGRAF DAN PERAWATAN LANJUTAN:


1. Petugsd melengkapi patograf yang belum diselesaikan, setelah persalinan
selesai,
2. Petugas mengisikan seluruh kegiatan pasien selama kala I pada bagian
belakang patograf di kolom catatan persalinan.
3. Petugas menganalisa kembali hasil pencapaian pada patograf.
4. Petugas memasukan patograf ke dalam status / rekam medis pasien.
5. Petugas membuat laporan persalinan dan rencana perawatan lanjutan.
Bagan Alir (Jika
dibutuhkan) PENILAIAN AWAL : PENILAIAN LANJUTAN:
1. Mengisi identitas px
2. Kondisi janin 1. lakukan penilaian awal
3. Kemajuan persalinan setiap 4jam sekali
4. Obat-obatan dan cairan 2. perhatikan garis waspada
yg diberikan dan bertindak
5. Kondisi ibu 3. catat perubahan yg terjadi
4. pindahkan garis terputus
apabila x pada fase laten dan
seharusnya pada fase aktif
5. lakukan persiapan apabila
garis observasi menyentuh
atau menyilang garis
waspada atau bertindak
6. nilai cairan ketuban
7. nilai molase
8. cantumkan hasil penilaian
lanjutan pada garis waktu

KESIMPULAN :
1. membuat kesimpulan
2. membuat rencana
penatalaksaan
3. sesuai penatalaksanaan dg
perubahan yg terjadi

Hal yang perlu -


diperhatikan
Unit Terkait Semua unit pelayanan terkait di Puskesmas Pakis

Dokumen Rekam medis pasien, lembar informed consent


Terkait
Rekaman historis Tanggal mulai
No. Yang diubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan
1 Penggunaan APD Penggunaan APD Level 1 20 Januari 2021
sebelum petugas
melakukan
pendampingan kepada
pasien dengan resiko
jatuh.

Anda mungkin juga menyukai