TAHUN 2017
I. PENDAHULUAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 dalam bidang Sosi
Budaya dan Kehidupan Beragama termasuk Kesehatan, menyebutkan bahwa sasaran yang ditetapka
adalah meningkatnya umur harapan hidup menjadi 72 tahun, menurunnya angka kematian ba
menjadi 24 oer 1.000 kelahiran hidup, menurunnya angka kematian ibu menjadi 118 per 100.00
kelahiran hidup, dan menurunnya pravalensi gizi kurang pada anak balita menjadi setinggi-tingginy
15 %. Pencapaian sasaran RPJMN, sampai saat ini untuk 1) AKI semula 334/100.000 (tahun 1997
dalam kurun wktu 10 tahun turun menjadi 228/ 100.000 (SDKI 2007), namun hasil SDKI 2012 terlih
meningkat menjadi 359/100.000. meskipun hasil AKI SDKI 2012 terlihat meningkat apabi
dibandingkan SKI 2007, 2) AKB turun dari 46/1.000 KH (Tahun 1999), menjadi 34/1.000 KH menuru
SDKI 2007 dan data hasil SDKI 2012 menunjukan penurunan AKB tidak signifikan, menjadi 32/1.00
KH. Dari gambaran tersebut memperlihatkan bahwa penurunan angka kematian dapat dikataka
kurang bermakna sehingga target AKI maupun AKB yang ditetapkan baik untuk RPJMN tahun 201
2014 maupun untuk MDG’s tahun 2015 tidak tercapai.
Di Kabupaten serang jumlah kematian Ibu tahun 2015 sebesar 63 orang dan tahun 201
sebesar 59 orang. Sedangkan kematian bayi tahun 2015 sebesar 268 orang dan tahun 2016 sebes
190 orang. Pada tahun 2015 Jumlah kematian ibu di puskesmas tunjung teja sebesar 2 orang da
tahun2016 sebesar 1 orang penyebab kematian hipertensi di periode nifas. Dan pada tahun 201
puskesmas tunjung teja menyumbang kematian bayi sebesar 14 orang dan ditahun 2016 sebesar
orang.Dengan penyebab kematian 2 BBLR, 2 asfiksia, dan 1 kelainan kongenital.Melihat permasalaha
yang dihadapi dalam mempercepat penurunan AKI dan AKB termasuk AKN begitu kompleks mak
diperlukan upaya yang lebih keras dan komitmen dari seluruh stakeholder pusat maupun daerah.
Salah satu upaya dalam akselerasi penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi adala
meningkatkan akses maternal dan neonatal melalui program penanganan komplikasi pada ibu ham
dan bayi baru lahir. Penanganan komplikasi tersebut salah satunya melalui penyelenggaraa
PENDAHULUAN
Rencana Pembangunan JangkaMenengahNasional (RPJMN) 2010-2014
dalambidangSosialBudayadanKehidupanBeragamatermasukKesehatan, menyebutkanbahwasasaran
yang ditetapkanadalahmeningkatnyaumurharapanhidupmenjadi 72 tahun,
menurunnyaangkakematianbayimenjadi 24 oer 1.000 kelahiranhidup,
menurunnyaangkakematianibumenjadi 118 per 100.000 kelahiranhidup,
danmenurunnyapravalensigizikurangpadaanakbalitamenjadisetinggi-tingginya 15 %.
Pencapaiansasaran RPJMN, sampaisaatiniuntuk 1) AKI semula 334/100.000 (tahun 1997),
dalamkurunwktu 10 tahunturunmenjadi 228/ 100.000 (SDKI 2007), namunhasil SDKI 2012
terlihatmeningkatmenjadi 359/100.000.meskipunhasil AKI SDKI 2012
terlihatmeningkatapabiladibandingkan SKI 2007, 2) AKB turundari 46/1.000 KH (Tahun 1999), menjadi
34/1.000 KH menurut SDKI 2007 dan data hasil SDKI 2012 menunjukanpenurunan AKB tidaksignifikan,
menjadi 32/1.000 KH. Dari
gambarantersebutmemperlihatkanbahwapenurunanangkakematiandapatdikatakankurangbermaknas
ehingga target AKI maupun AKB yang ditetapkanbaikuntuk RPJMN tahun 2010-2014 maupununtuk
MDG’s tahun 2015 tidaktercapai.
Salah
satuupayadalamakselerasipenurunanangkakematianibudanangkakematianbayiadalahmeningkatkanak
ses maternal dan neonatal melalui program
penanganankomplikasipadaibuhamildanbayibarulahir.Penanganankomplikasitersebutsalahsatunyame
laluipenyelenggaraanPelayanan Obstetric Neonatal EmergensiDasar (PONED) di tingkatpuskesmas.
Salah satuupayadalampenurunan AKI diperlukanperhatianserius di
dalammengatasimasalahkomplikasipadasaatkehamilan yang dapat di prediksi.Diperkirakan 15 %
kehamilandanpersalinanakanmengalamikomplikasi. Sebagiankomplikasiinidapatmengancamjiwa
,tetapisebagianbesarkomplikasidapatdicegahdanditanganibila:
1. Ibusegeramencaripertolongantenagakesehatan
2. Tenagakesehatanmelakukanprosedurpenanganan yang sesuai , antara lain
menggunakanpartografuntukmemantauperkembanganpersalianandanpelaksanaanmanajeme
naktifkala 3 (MAK3) untukmencegahpendarahanpascasalin
3. Tenagakesehatanmampumelakukanidentifikasidinikomplikasi
4. Apabilakomplikasiterjadi
,tenagakesehatandapatmemberikanpertolonganpertamadanmelakukantindakanstabilisasipasi
ensebelummelakukanrujukan.
5. Proses rujukanefektif
6. Pelayanan di RS yang cepatdantepatguna
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM :
Dapatmemberikankontribusipenurunanangkakematian AKI dan AKN.
B. TUJUAN KHUSUS :
1. Puskesmas PONED mampumeberikanpelayanankegawatdaruratan medic yang
dirujukkefasilitasmampuponeddapatdilayanisesuaidengankompetensikewenangannyaber
dasarkanstandarpelayanan medic dan SOP
2. Menciptakanlayanan yang berkualitas
3. Pasiendengankegawatdaruratan yang tidaktertanganidengantuntasdipuskesmas PONED
dilakukanpersiapandan di rujuktepatwaktu, sehinggamendapatkanpelayanan yang
adeuatdifasilitasrujukan yang lebihmampu.
b. SASARAN
IndikatorpersiapanpuskesmasmampuPONED :
1. Adanya Tim terlatih PONED bersertifikatdankompenten
2. Adanyatimpendukung PONED
3. Tersedianyasarana, prsaranadanperalatansesuaistandar
4. Tersedianyaruanganuntuk : penerimaanpasien, pemeriksaan,
pelyanan/tindakandanperawatan di fasilitasrawatinapuntukibudanbayinya
5. Terssedianyasaranatransportasirujukandengankelengkapannya
6. Tersediannyaalatkomunikasidaninformasi
7. Tersusunnyarencanakegiatan yang disusunmelaluipertemuan LP dan LS,
8. Tersedianyabiayaoperasionaldalamjumlah yang memadai
9. Adanya SPO yang disusuntim PONED danditandatanganiolehkepalapuskesmas,
dansudahdikonsultasikankepada POGI dan IDAI setempat.
10. AdanyaMoUantara RS PONEK/RSSIB dengandinaskesehatanlabupaten,
tentangpembinaanteknis PONED oleh RS PONEK, secaraberkaladanteratur.
N KEGIATAN 2017
O
J P M A M J J A S O N D
A E A P EI U U G E K O E
N B R R N L T P T V S
1 Membuat SOP
2 Manajemenpenyusunanrencanapenyel
enggaraanpuskesmasmampu PONED
3 penerimaanpasiendipuskesmasmampu
PONED
4 Pelaksanaanrujukan
5 Pencatatandanpelaporan