KESEHATAN ANAK
2015-2019
ANAK
Seseorang yg
belum berusia 18
tahun termasuk yg
masih dlm
kandungan
SALAH SATU
PENCATATAN & • PEMANTAUAN SCR RUTIN THD
PELPORAN PROG. CAKUPAN KEGIATAN PROGRAM
PER WILAYAH (AREA TTT)
KESEHATAN ANAK
ADL DG PWS
PENYEBARLUASAN
INFORMASI KE
INTERPRETASI DATA PENYELENGGARA PROG &
PIHAK/INSTANSI TERKAIT
UTK TINDAK LANJUT
PWS KIA = SURVEILENS KIA ???
Mengumpulkan
data Evaluasi
Menganalisa Implementasi
data
Rencana
Menginterpretasi
data Kebijakan Kesmas
PENGERTIAN UMUM DALAM
PROG.KESEHATAN ANAK
• ADALAH BAYI YG BARU BERUSIA 0-28 HARI SETELAH LAHIR
NEONATUS • NEONATAL DINI (0-7 HARI); NEONATAL LANJUT (8-28 HARI)
KONSELING
PENANGANAN &
(MENYUSUI, MP-ASI
YAN. BAYI SAKIT DG RUJUKAN KASUS
TANDA2 SAKIT & PWTN
MTBS BALITA BILA
KESEHATAN BY DI
DIPERLUKAN
RUMAH DG BUKU KIA)
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
Adalah yankes sesuai standar yg diberikan oleh nakes kpd bayi
sedikitnya 4x selama periode 29 hari s.d 11 bln setelah lahir
KUNJUNGAN KUNJUNGAN
BAYI 1X PD BAYI 1X PD
UMUR 3 s.d 5 UMUR 6 s.d
BLN 8 BLN
KUNJUNGAN KUNJUNGAN
BAYI 1X PD BAYI 1X PD
UMUR 29 HR UMUR 9 s.d
s.d 2 BLN YANKES 11 BLN
BAYI
Tujuan Kunjungan Bayi:
M↑ akses by thd yankesdas
Pemeliharaan kesehatan
YAN.PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
MINIMAL 8x/ THN YG TERCATAT DLM
BUKU KIA/ KMS
18
INDIKATOR RPJMN 2015-2019
→ yg dilaporkan s.d tk. Nasional (BAPENAS)
Sumber Data
No Indikator Pelaporan
(Pencatatan)
1 Persentase kunjungan Kartu Balita, Buku SP2TP
neonatal pertama KIA, Kohor Bayi, F1-7 bulanan
(KN1)
2 Persentase 1.Formulir SP2TP
Puskesmas yang Penjaringan F1-7
menyelenggarakan Peserta Didik Baru 6 bulanan
penjaringan Kelas I, VII, dan X
kesehatan (untuk atau Buku Rapor
peserta didik kelas I, Kesehatan
VII dan X) 2.Register
penjaringan
Kesehatan
Peserta Didik
INDIKATOR RENSTRA
KINERJA PROGRAM (IKP) → “Indikator Kemenkes”
N
INDIKATOR Sumber Data Pelaporan
O
Cakupan SP2TP
Kunjungan Kartu Balita, F1-7
1 Neonatal Buku KIA, bulanan
(masih dlm
Pertama (KN1) Kohor bayi, tahap
sesuai standar pembaharuan)
INDIKATOR RENSTRA
KINERJA KEGIATAN (IKK) → Pecahan dari Indikator RPJMN
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
NO
(IKK)
Sumber Data Pelaporan
1. Puskesmas yang 1. Formulir Penjaringan
menyelenggarakan penjaringan Kesehatan/Pemeriksaan Berkala
SP2TP
kesehatan untuk peserta didik atau Buku Rapor Kesehatan
F1-7
kelas I 2. Register Kegiatan Kesehatan Anak
6 bulanan
di Sekolah
28
KETERANGAN
• Data Sasaran yang digunakan dalam grafik ini adalah
1 data sesuai sasaran pusdatin 2015
TARGET
INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
Cakupan Kunjungan
Neonatal Pertama (KN1)
75% 78% 81% 85% 90%
sesuai standar
TARGET INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
DIREKTORAT BINA KESEHATAN ANAK TAHUN 2015-2019
1 Puskesmas yang 78 % 81 % 84 % 87 % 90 %
melaksanakan pelayanan
Neonatal Esensial sesuai
standar
2 Puskesmas yang 70 % 75 % 80 % 85 % 90 %
melaksanakan
Stimulasi Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK)
3 Kabupaten/Kota yang 30 % 40 % 55 % 70 % 85 %
memiliki minimal 4
Puskesmas melakukan
pelayanan tatalaksana
kasus kekerasan terhadap
•DEFINISI
3 OPERASIONAL
37
SASARAN
Kunjungan neonatal menggunakan
jumlah kelahiran hidup
Dokter
Bidan
Perawat
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)
sesuai standar (target 2015 diturunkan hy 75%
ttp kualitas ditingkatkan)
Konseling ASI
Perawatan tali
dan tanda
pusat,
bahaya,
Pemberian
Pemeriksaan imunisasi HB 0
menggunakan Cakupan dan vitamin K1,
pendekatan pelayanan jika belum
MTBM kesehatan bayi diberikan saat
baru lahir (umur 6 lahir
jam - 48 jam) yang
memperoleh
pelayanan sesuai
standar
Cara menghitung indikator KN 1
Puskesmas
Dinkes
menghitung
Kab/kota
jumlah bayi
Informasi melakukan
usia 6 – 48 jam Data pelayanan Data sasaran
pelayanan yang rekapitulasi
yang mendapat KN 1 dianalisis neonatus
diberikan pada jumlah BBL
pelayanan KN1 untuk menggunakan
bayi usia 6 -48 yang
dalam kurun mengetahui data Jumlah
jam dapat mendapatkan
waktu 1 bulan. cakupan Kelahiran
diperoleh dari : pelayanan KN 1
Kemudian wilayah Hidup yang
kartu bayi/ dari seluruh
melaporkan ke menggunakn dikeluarkan
form MTBM/ pkm dan
dinkes PWS KIA oleh Pusdatin
Buku KIA/ menghitung
kab./kota puskesmas kemenkes RI
Kohort bayi. cakupan KN 1
menggunakan
berdasarkan
format LB 3
rumus
SP2TP
Cara Perhitungan Cakupan KN1
Jlh BBL yg tlh m dptkn1 x yan KN pd umur 6 - 48 jam ssi standar di st wly krj pd kurun wkt ttt
’ x 100%
Jumlah Kelahiran Hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber Data
1) SIMPUS (Kohort bayi, LB3, PWS-KIA)
2) SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh swasta.
Perhitungan cakupan
Register kohort bayi
PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN PENJARINGAN
KESEHATAN
PESERTA DIDIK KELAS I, VII DAN X
Jlh PKM yg m' laksanakan penjaringan siswa kls 1, 7 &10 di st wly kab/ kota atau provinsi dlm1 tahun ajaran
x 100%
Jlh seluruh PKM di st wly kab/ kota atau provinsi dlm satu tahun ajaran
Pembilang
Jumlah PKM yang melaksanakan penjaringan kesehatan peserta didik kelas 1,
7 dan 10 dlm satu tahun ajaran.
Penyebut
Jumlah seluruh PKM di satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun ajar.
Satuan ukuran
Persentase (%)
PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN PENJARINGAN KES PESERTA
DIDIK KELAS 1 SD/MI
Definisi Operasional :
Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan pada
Peserta Didik kelas 1 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
dan SDLB di wilayah kerja puskesmas tersebut
Definisi Operasional :
Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan pada
Peserta Didik (kelas 7 dan10) dan SMPLB dan SMALB di wilayah
kerja puskesmas tersebut
Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan
untuk peserta didik kelas 1
•Cara Perhitungan
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
Presentase Puskesmas
penjaringan kesehatan peserta didik
yang melaksanakan
kelas 1 SD/MI dan SDLB di suatu wilayah x 100%
penjaringan = dalam tahun
kesehatan untuk jumlah seluruh Puskesmas di satu
peserta didik kelas 1 wilayah dalam tahun
Jlh PKM yg m' selenggara kan keg.kes.re maja ssi kriteria di st wly dlm1 tahun
x 100%
Jlh seluruh PKM di st wly kerja dlm1 tahun
Pembilang
Jumlah puskesmas memenuhi kriteria menyelenggarakan
kegiatan Kesehatan Remaja di suatu wilayah kerja dalam 1
tahun
Penyebut
Jumlah seluruh PKM di satu wilayah dalam kurun waktu
satu tahun yang sama.
Satuan ukuran
Persentase (%)
Sumber data
SIMPUS LB 4
PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN PELAYANAN
KESEHATAN NEONATAL ESENSIAL SESUAI STANDAR
Jlh PKM yg m' selenggara kan yankes neonatal essensial ssi standar dlmkurun wkt ttt
x 100%
Jlh seluruh PKM dlmkurun wkt yg sama
SUMBER DATA
1) BUKU KIA,
2) REGISTER KOHORT BAYI,
3) FORMULIR BAYI BARU LAHIR,
4) FORMULIR MTBM
PERSENTASE PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN
STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH
KEMBANG (SDIDTK)
DEFINISI OPERASIONAL
Puskesmas yang
memberi pelayanan
SDIDTK pada Balita Anak Pra sekolah
Balita adalah anak usia
dan Anak Pra sekolah adalah anak usia 60 -
0 – 59 bulan
sesuai standar di suatu 72 bulan
wilayah kerja dalam 1
tahun
SDM
Stimulasi, Deteksi dan Perawat dan Dokter
Intervensi Dini Tumbuh Ahli gizi
Kembang Anak ditingkat
pelayanan kesehatan dasar Pendidik TK/RA, Kelompok
Bermain, Tempat Penitipan
Instrumen Stimulasi, Anak dan Satuan PAUD
Deteksi dan Intervensi Dini sejenis yang sudah dilatih
Tumbuh Kembang Anak SDIDK
Buku Kesehatan Ibu dan
Anak
Pedoman Penanganan
Kasus Rujukan Kelainan
Tumbuh Kembang Balita
CARA PERHITUNGAN
PERSENTASE PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN
SDIDTK
Jlh PKM yg m' laksanakan yan. SDIDTK ssi standar dlm1 thn
x 100%
Jlh seluruh PKM dlm1 thn
Pelayanan kasus
kekerasan
terhadap anak
menggunakan
Pembahasan
algoritma Pelatihan
LPLS
pelayanan
kekerasan
terhadap anak di
puskesmas
Pemantauan
paska pelatihan
Pencatatan dan
(Supervisi,
Pelaporan
monitoring dan
evaluasi)
SUMBER DAYA MANUSIA
YANG DAPAT MELAKSANAKAN PELAYANAN
TATALAKSANA KASUS KtA
PERAWAT
BIDAN
DOKTER
Rujukan
1. Buku Pedoman Pengembanagn Puskesmas
mampu tatalaksana Kasus Kekerasan Terhadap
Perempuan dan Anak
2. Buku Pedoman Deteksi Dini, Pelaporan dan
Rujukan Kasus Kekerasan dan Penelantaran Anak
3. Pedoman Rujukan Kasus Kekerasan terhadap
Anak
• Cara Penghitungan Rumus
• Pembilang
Jumlah kabupaten /kota yang mempunyai minimal 4 puskesmas yang
memiliki tenaga kesehatan terlatih tatalaksana kasus kekerasan terhadap
anak di satu wilayah kerja pada kurun waktu 1 tahun
• Penyebut
Jumlah seluruh kabupaten/kota di satu provinsi dalam 1 tahun
• Ukuran
Presentase (%)
DO CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN NEONATUS 0 –
28 hari (KN Lengkap):
ADALAH YANKES SSI STANDAR YG DIBERIKAN OLEH NAKES YG KOMPETEN PD
NEONATUS SDKTNYA 3 X SLM PERIODE 0-28 HARI STLH LAHIR, BAIK DI FASKES
MAUPUN KUNJUNGAN RUMAH
KN2: HR KE-3
s.d HR KE-7
STLH LAHIR
KN1: 6-48 KN3: HR KE-8
JAM STLH s.d HR KE-28
LAHIR STLH LAHIR
TUJUAN: M↑ akses
neonatus thd
yankesdas; Deteksi
dini kelainan/
masalah
Keterangan:
Pemeriksaan menggunakan
formulir MTBM
CARA MENGHITUNG INDIKATOR CAKUPAN PELAYANAN
70
KESEHATAN NEONATUS 0 – 28 HARI (KN LENGKAP)
Sumber Data
1) Buku KIA,
2) Register Kohort Bayi,
3) Formulir Bayi Baru Lahir
4) Formulir MTBM
PEMERIKSAAN PD PELAYANAN KN
PEMBERIAN KONSELING PENANGA
PEMERIKSAAN & PEMERIKSAAN
IMUNISASI THD IBU & NAN &
PERAWATAN BBL: DG MTBM KLG RUJUKAN
SESUAI JADWAL
• PERAWAAN TALI PUSAT • KEMUNGKINAN • IMUNISASI HB 0 • MEMBERI ASI • BILA
• IMD INFEKSI BAKTERI DIBERIKAN BILA EKSKLUSIF DIPERLU
• MENJAGA BAYI TETAP • IKTERUS BELUM • PENCEGAHAN KAN
HANGAT • DIARE MENDAPATKANNYA HIPOTERMI
PD WKT • PERAWATAN
• KONSELING MENYUSUI • BBLR
PERAWATAN BBL BBL DI
• MEMASTIKAN BAYI TLH • MASALAH
DIBERI INJ.VIT.K1 PEMBERIAN ASI RUMAH DG
BUKU KIA
• MEMASTIKAN BAYI TLH
DIBERI SALEP MATA
ANTIBIOTIK
• PEMBERIAN IMUNISASI
HB0
• SKRINING BBL (SKRINING
HIPOTIROID
KONGENITAL)
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus
Sumber Data
1) SIMPUS (Register Kohort Bayi, LB 3, PWS-KIA)
2) SIRS, termasuk pelayanan yang dilakukan oleh swasta
Perhitungan cakupan:
Kohor Bayi
KOMPLIKASI PD NEONATUS:
Asfiksia Prematuritas BBLR Infeksi/ sepsis
Sindrom
Masalah Kelainan
Trauma lahir gangguan
pemberian ASI kongenital
pernafasan
Masuk dalam klasifikasi kuning dan merah dengan pemeriksaan algoritma MTBM pada saat kunjungan
neonatal;
- infeksi bakteri lokal
- diare dehidrasi ringan/sedang
- ikterus
- berat badan rendah menurut umur dan/atau masalah
DEFINISI OPERASIONAL
Jumlah neonatus yang mendapat
pelayanan Skrining Hipotiroid Kongenital
(SHK)
Definisi Operasional:
Jumlah neonatus yang dilakukan
pemeriksaan skrining hipotiroid
kongenital (SHK)
Keterangan:
Waktu pemeriksaan SHK idealnya usia 48
– 72 jam dengan mengambil darah dari
tumit bayi atau dari vena
Penjelasan indikator jumlah neonatus yang mendapat
78
pelayanan skrining hipotiroid kongenital (SHK)
Puskesmas menghitung
jumlah neonatus usia
48 – 72 jam yang
Pelayanan SHK yang
mendapat pelayanan
idealnya diberikan pada
skrining hipotiroid
bayi usia 48 – 72 jam
kongenital (SHK) dalam
dapat diperoleh dari :
kurun waktu 1 bulan.
Buku KIA dan Kohor
Kemudian melaporkan
bayi.
ke dinkes kab/kota
menggunakan format
SP2TP
Cara perhitungan jumlah neonatus yang
mendapatkan pelayanan Skrining Hipotiroid
Kongenital (SHK)
Jumlah neonatus
yang mendapatkan = Jumlah bayi baru lahir yang dilakukan pemeriksaan SHK
pelayanan SHK
Sumber data:
1.Buku KIA
2.Kohor Bayi
3.SP2TP
Perhitungan cakupan:
Kohor bayi
79
Penyebab Kesakitan
NEONATAL Post neonatal ANAK BALITA
NO.
(0-28 hr) (29hr-11 bln) (12-59bln)
Tetanus
1 Diare Diare
Neonatorum
2 Pneumonia Pneumonia Pneumonia
3 Ikterus Campak Campak
4 Diare Difteri Malaria
5 Kelainan Bawaan Malaria Difteri
6 Lain - lain Lain - lain DBD
7 Lain-lain
80
KEMATIAN PERINATAL
6 Malaria Difteri
7 Lain - lain Lain-lain 84
DEFINISI OPERASIONAL
85 PUSKESMAS MEMBINA
LAPAS/RUTAN/LPKA
Adalah puskesmas yang melakukan 1 (satu) atau lebih pelayanan
kesehatan di Lapas/Rutan/LPKA, antara lain:
1. Penyuluhan tentang kesehatan anak
2. Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
3. Penjaringan kesehatan
4. Pemberantasan sarang nyamuk
5. Imunisasi
6. Pengobatan
DEFINISI OPERASIONAL
86
PUSKESMAS MEMBINA PANTI (LKSA)
Adalah puskesmas yang melaksanakan pelayananan kesehatan
meliputi:
1. Yankes bayi (Imunisasi, Pemanfaatan Buku KIA, Pemberian Vit
A, Pengobatan)
2. Yankes Balita (Imunisasi, Pemanfaatan Buku KIA, Pemberian
Vit A, Pengobatan)
3. Yankes Anak Usia Sekolah & Remaja (Penyuluhan salah satu
topik yaitu Kespro, PHBS, HIV AIDS, Napza, KtA; Kes Gigi &
Mulut &Pengobatan)
4. Pembinaan kesehatan lingkungan
DEFINISI OPERASIONAL