Anda di halaman 1dari 19

Sistem Rujukan

SK Menteri Kesehatan RI No. 001 tahun 2012

suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang


melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu
kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertical dalam arti dari unit yang
berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal
dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya
Jenis Rujukan

Rujukan Medis Rujukan Kesehatan


upaya penyembuhan penyakit serta upaya pencegahan penyakit dan
pemulihan kesehatan. peningkatan derajat kesehatan.
berlaku untuk pelayanan kedokteran berlaku untuk pelayanan
(medical service). kesehatan masyarakat (public
health service).
rujukan penderita, pengetahuan dan
bahan bahan pemeriksaan (Azwar, rujukan teknologi, sarana, dan
1996). operasional (Azwar, 1996).
Tata Laksana Rujukan
Syafrudin (2009)

internal antar-petugas di satu rumah;


antara puskesmas pembantu dan puskesmas;
antara masyarakat dan puskesmas;
antara satu puskesmas dan puskesmas lainnya;
antara puskesmas dan rumah sakit, laboratorium atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya;
internal antar-bagian/unit pelayanan di dalam satu rumah sakit;
antar rumah sakit, laboratoruim atau fasilitas pelayanan lain dari rumah
sakit.
BPJS Kesehatan
Sistem Rujukan Berjenjang

sistem rujukan mengacu pada peraturan Rujukan vertikal lebih rendah ke tingkatan lebih
perundang-undangan yang berlaku tinggi : spesialistik atau subspesialistik;
keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau
Pelayanan kesehatan perorangan terdiri ketenagaan.
dari 3 tingkatan : pertama; kedua; dan
ketiga. Rujukan vertikal lebih tinggi ke lebih rendah :
pasien dapat ditangani faskes yang
Pelayanan yang tidak sesuai sistem/tidak lebih rendah; kompetensi dan kewenangan
sesuai prosedur : tidak dibayar oleh BPJS pelayanan tingkat lebih baik
Kesehatan
pelayanan lanjutan untuk alasan
Fasilitas Kesehatan tidak menerapkan kemudahan, efisiensi dan pelayanan jangka
sistem rujukan maka BPJS akan panjang; dan/atau
recredentialing kinerja
perujuk tidak dapat memberikan pelayanan
Pelayanan rujukan horizontal maupun kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien
vertikal karena keterbatasan sarana, prasarana,
peralatan dan/atau ketenagaan
Tata Cara Pelaksanaan
System Rujukan Berjenjang

Sesuai kebutuhan medis


Dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh faskes I
Jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis, maka pasien dapat
dirujuk ke faskes II
Pelayanan kesehatan tingkat kedua di faskes sekunder hanya dapat
diberikan atas rujukan dari faskes primer.
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga di faskes tersier hanya dapat
diberikan atas rujukan dari faskes sekunder dan faskes primer
Pelayanan kesehatan di faskes primer yang dapat dirujuk langsung ke
faskes tersier hanya untuk kasus yang sudah ditegakkan diagnosis
dan rencana terapinya, merupakan pelayanan berulang dan hanya tersedia
di faskes tersier.
Pengecualian

gawat darurat;
bencana;
kekhususan permasalahan kesehatan pasien;
pertimbangan geografis; dan pertimbangan ketersediaan fasilitas
Untuk pasien di perbatasan, diperbolehkan untuk merujuk pasien
lintas Kabupaten atas pertimbangan geografis dan keselamatan
Pelayanan oleh bidan dan perawat

Pelayanan kesehatan tingkat pertama sesuai ketentuan peraturan


perundang-undangan.
Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter
dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama
kecuali dalam kondisi gawat darurat dan kekhususan permasalahan
kesehatan pasien, yaitu kondisi di luar kompetensi dokter dan/atau
dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama
Rujukan Parsial

Rujukan parsial adalah pengiriman pasien atau spesimen ke pemberi


pelayanan kesehatan lain dalam rangka menegakkan diagnosis
atau pemberian terapi, yang merupakan satu rangkaian perawatan
pasien di Faskes tersebut.
pengiriman pasien untuk dilakukan pemeriksaan penunjang atau
tindakan
pengiriman spesimen untuk pemeriksaan penunjang
Apabila pasien tersebut adalah pasien rujukan parsial, maka
penjaminan pasien dilakukan oleh fasilitas kesehatan perujuk
Rujukan Pelayanan Kebidanan

Secara umum, rujukan dilakukan apabila tenaga dan perlengkapan di suatu


fasilitas kesehatan tidak mampu menatalaksana komplikasi yang mungkin
terjadi.
Dalam pelayanan kesehatan maternal dan pernatal, terdapat dua alasan
untuk merujuk ibu hamil, yaitu ibu dan/atau janin yang dikandungnya
Rujukan Pelayanan Kebidanan
Asuhan Persalinan Normal 2007

Riwayat bedah sesar Pre-eklampsia /Hipertensi dalam kehamilan


Perdarahan pervaginam Tinggi fundus 40 cm/lebih
Persalinan kurang bulan Gawat janin
Ketuban pecah disertai dengan mekonium yang Primapara dalam fase aktif kala I persalinan dan
pecah kepala janin masuk 5/5
Ketuban pecah lebih dari 24 jam Presentasi bukan belakang kepala
Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan Presentasi ganda (mejemuk)
Ikterus Kehamilan ganda (gemelli)
Anemia berat Tali pusat menumbung
Tanda /gejala infeksi Syok.
Ibu dgn penyakit kronis
Rujukan ibu hamil

Rujukan kegawatdaruratan Rujukan berencana


rujukan yang dilakukan sesegera rujukan yang dilakukan dengan
mungkin karena berhubungan dengan persiapan ketika keadaan umum ibu
kondisi kegawatdaruratan yang masih relatif lebih baik (antenatal atau
mendesak. awal persalinan ketika didapati
kemungkinan risiko komplikasi)
rujukan sebaiknya tidak dilakukan

Kondisi ibu tidak stabil untuk dipindahkan


Kondisi janin tidak stabil dan terancam untuk terus memburuk
Persalinan sudah akan terjadi
Tidak ada tenaga kesehatan terampil yang dapat menemani
Kondisi cuaca atau modalitas transportasi membahayakan
Hal yang perlu dicatat
SMS Gate

Indikasi rujukan Nama pasien


Kondisi ibu dan janin Nama tenaga kesehatan yang merujuk
Rencana terkait prosedur teknis rujukan Indikasi rujukan
(termasuk kondisi lingkungan dan cuaca
menuju tujuan rujukan) Kondisi ibu dan janin

Kesiapan sarana dan prasarana di Penatalaksanaan yang telah dilakukan


tujuan rujukan sebelumnya

Penatalaksanaan yang sebaiknya Nama dan profesi tenaga kesehatan


dilakukan selama dan sebelum yang mendampingi pasien
transportasi, berdasarkan pengalaman-
pengalaman rujukan sebelumnya
Perlengkapan

Perlengkapan umum Cairan dan Obat-obatan


Kendaraansistem rujukan BPJS Perlengkapan persalinan steril
Kesehatan. Perlengkapan resusitasi bayi
Sistem Rujukan Berjenjang Perlengkapan resusitasi dewasa
Ultrasonography
Hasil kongres IBI tahun 2012

Bidan diperbolehkan menggunakan USG sesuai dengan batas-batas


kompetensinya.
hasil USG tidak boleh digunakan untuk mendiagnosa, hanya untuk memastikan
posisi janin saja kurang lebihnya.
bidan melakukan pelatihan, kursus, atau training USG terlebih dahulu.
USG yang boleh digunakan bidan hingga saat ini baru sampai USG 2 dimensi saja.
Salah satu manfaatnya bagi bidan adalah efisiensi waktu.
Peraturan Ketua IBI Kab Bdg 2017

Bidan tidak diperbolehkan


Tidak dituangkan dalam peraturan resmi, mengacu ke kompetisi dan SOP
Dr umum boleh
Kesepakatan
14 Juli 2017

Bidan hanya melaksanakan pelayanan kebidanan sesuai kompetisi/tdk menerima pelayanan kesehatan umum.

Setiap pasien ANC wil kerja pkm ciwidey ke bpm dilaporkan ke bides setempat dirujuk ke Puskesmas (K1)

Pemeriksaan sesuai SP 10T (kec tdk ada fasilitas)

Pelaksaan Rujukan vertikal/horizontal pasien Umum/BPJS didampingi oleh BPM yg sudah mengelola pasien tsb.

Pasien yang sudah dirujuk vertikal ke faskes II tidak boleh diterima oleh faskes tk I.

BPM melaksanan rujukan terencana pasien BPJS koordinasi dgn faskes I terdaftar.

Pengelolaan limbah medis.

Pengawasan oleh pembina dari puskesmas dan dinkes.

Manajemen kecelakaan kerja

Anda mungkin juga menyukai