sistem rujukan mengacu pada peraturan Rujukan vertikal lebih rendah ke tingkatan lebih
perundang-undangan yang berlaku tinggi : spesialistik atau subspesialistik;
keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau
Pelayanan kesehatan perorangan terdiri ketenagaan.
dari 3 tingkatan : pertama; kedua; dan
ketiga. Rujukan vertikal lebih tinggi ke lebih rendah :
pasien dapat ditangani faskes yang
Pelayanan yang tidak sesuai sistem/tidak lebih rendah; kompetensi dan kewenangan
sesuai prosedur : tidak dibayar oleh BPJS pelayanan tingkat lebih baik
Kesehatan
pelayanan lanjutan untuk alasan
Fasilitas Kesehatan tidak menerapkan kemudahan, efisiensi dan pelayanan jangka
sistem rujukan maka BPJS akan panjang; dan/atau
recredentialing kinerja
perujuk tidak dapat memberikan pelayanan
Pelayanan rujukan horizontal maupun kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien
vertikal karena keterbatasan sarana, prasarana,
peralatan dan/atau ketenagaan
Tata Cara Pelaksanaan
System Rujukan Berjenjang
gawat darurat;
bencana;
kekhususan permasalahan kesehatan pasien;
pertimbangan geografis; dan pertimbangan ketersediaan fasilitas
Untuk pasien di perbatasan, diperbolehkan untuk merujuk pasien
lintas Kabupaten atas pertimbangan geografis dan keselamatan
Pelayanan oleh bidan dan perawat
Bidan hanya melaksanakan pelayanan kebidanan sesuai kompetisi/tdk menerima pelayanan kesehatan umum.
Setiap pasien ANC wil kerja pkm ciwidey ke bpm dilaporkan ke bides setempat dirujuk ke Puskesmas (K1)
Pelaksaan Rujukan vertikal/horizontal pasien Umum/BPJS didampingi oleh BPM yg sudah mengelola pasien tsb.
Pasien yang sudah dirujuk vertikal ke faskes II tidak boleh diterima oleh faskes tk I.
BPM melaksanan rujukan terencana pasien BPJS koordinasi dgn faskes I terdaftar.