• Secara umum, rujukan dilakukan apabila tenaga, sarana dan prasarana di suatu
fasilitas kesehatan tidak mampu menatalaksana komplikasi yang mungkin terjadi.
• Dalam pelayanan kesehatan maternal dan prenatal, terdapat dua alasan untuk
merujuk ibu hamil, yaitu ibu dan/ atau janin yang dikandungnya.
Jenis Rujukan Maternal
Rujukan kegawatdaruratan Rujukan berencana
Rujukan yang dilakukan sesegera Rujukan yang dilakukan dengan
mungkin karena berhubungan persiapan yang lebih panjang ketika
dengan kondisi kegawatdaruratan keadaan umum ibu masih relatif lebih
yang mendesak. baik, misalnya di masa antenatal atau
awal persalinan ketika didapati
kemungkinan risiko komplikasi.
Perencanaan Rujukan
• Komunikasikan rencana merujuk dengan ibu dan keluarganya, karena
rujukan harus medapatkan pesetujuan dari ibu dan/atau keluarganya.
• Tenaga kesehatan perlu memberikan kesempatan, apabila situasi
memungkinkan, untuk menjawab pertimbangan dan pertanyaan ibu
serta keluarganya.
Hubungi pusat layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan
• Indikasi rujukan
• Kondisi ibu dan janin
• Rencana terkait prosedur teknis rujukan (termasuk kondisi lingkungan dan cuaca menuju
tujuan rujukan)
• Kesiapan sarana dan prasarana di tujuan rujukan
• Penatalaksanaan yang sebaiknya dilakukan selama dan sebelum transportasi
Hal yang perlu dicatat oleh pusat layanan kesehatan yang akan menerima pasien
• Nama pasien
• Nama tenaga kesehatan yang merujuk
• Indikasi rujukan
• Kondisi ibu dan janin
• Penatalaksanaan yang telah dilakukan sebelumnya
• Nama dan profesi tenaga kesehatan yang mendampingi pasien
Saat berkomunikasi lewat telepon, pastikan hal-hal tersebut telah dicatat dan
diketahui oleh tenaga kesehatan di pusat layanan kesehatan yang akan
menerima pasien.
• Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu dalam kondisi yang nyaman dan dapat
KENDARAAN
mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat.
• Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat atau
UANG
perlengkapan lain yang diperlukan di tempat rujukan.
Kehamilan Risiko Tinggi
Definisi
• Kehamilan risiko tinggi merupakan kehamilan yang menyebabkan terjadinya
bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu atau janin selama kehamilan,
persalinan, maupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan, persalinan, dan
nifas normal.
Klasifikasi
• Dalam menentukan kehamilan risiko tinggi dapat digunakan penilaian terhadap
wanita hamil untuk menentukan apakah wanita tersebut memiliki keadaan atau ciri
faktor risiko yang menyebabkan ibu maupun janin lebih rentan terhadap penyakit
atau kematian. Cara yang bisa digunakan yaitu cara skoring (skrining/deteksi ibu
risiko tinggi)
Score Poedji Rochjati
Skrining dilakukan pada triwulan I, II, III.1 dan III.2
Cara Skoring
Kelompok Faktor Risiko I : Ada Potensi Gawat Obstetrik/APGO
1. Terlalu muda hamil (< 16 tahun)
2. a.Terlalu lambat hamil pertama setelah kawin > 4 tahun
b. Terlalu tua hamil pertama (hamil > 35 tahun)
3. Terlalu cepat hamil lagi (< 2 tahun)
4. Terlalu lama hamil lagi (> 10 tahun)
5. Terlalu banyak anak (> 4 anak)
6. Terlalu tua (umur > 35 tahun)
7. Terlalu pendek (< 145 cm)
8. Pernah gagal hamil (riwayat obstetrik jelek)
9. Pernah melahirkan dengan :
a. Tarikan tang/vakum
b. Uri dirogoh
c. Diberi infus atau transfusi
10. Pernah operasi sesar
Masing-masing memiliki skor 4
Kelompok Faktor Risiko II : Ada Gawat Obstetrik/ AGO
1. Penyakit pada ibu hamil
a. Kurang darah
b. Malaria
c. TBC paru
d. Penyakit jantung
e. Kencing manis (diabetes)
f. Penyakit menular seksual
2. Keracunan kehamilan preeklampsia, yaitu bengkak pada muka dan tungkai, tekanan darah tinggi,
albumin terdapat dalam air seni.
3. Hamil kembar (perut ibu sangat membesar, gerakan anak terasa di banyak tempat)
4. Hidramnion atau kembar air (perut ibu sangat membesar, gerakan dari anak tidak begitu terasa)
5. Janin mati dalam kandungan
6. Kehamilan lebih bulan
7. Letak sungsang dan letak lintang
Masing-masing memiliki skor 4, kecuali letak sungsang dan letak lintang dengan skor 8
Kelompok Faktor Risiko III Ada Gawat Darurat Obstetrik/AGDO
1. Perdarahan antepartum
2. Preeklampsia berat atau eklampsia
Masing-masing memiliki skor 8
Jumlah
Kelompok Risiko Perawatan Rujukan Tempat Penolong
Skor
Tidak Rumah
2 KRR Bidan Bidan
dirujuk Polindes
6-10 KRT Bidan dokter Bidan PKM Bidan dokter Bidan dokter
Rumah
> 12 KRST Dokter Rumah sakit Dokter
sakit
TERIMA KASIH