2
Kebijakan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia
3
AKI dan AKB Indonesia hampir mencapai target
RPJMN & SDGs
AKI per 100.000 Kelahiran Hidup
390
360 359
334
307 305
259
228
189 183
70
1994 1997 2000 2003 2007 2010 2012 2015 2020 2024 2030
35 34 32 20 19 19
Target RPJMN Target SDGs 15 Target RPJMN
24
16.85 16 9.3 10
12
38.17 37.06
Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Per Provinsi
29.82 29.47 29.21 28.61
27.72
25.67 24.64
23.29
19.73 19.41 18.28 18.2
17.95 17.47 17.23 17.22 16.99 16.85 16.78 16.75 16.65 16.35
15.69 15.69 15.51
13.83 13.56 13.49 13.31 13.26 12.77
10.9 10.38
1800
1548
1438
1600 1358
1400
1200
1000
800
609
479
600
417
370
326
325
294
264
257
254
244
243
235
234
400
203
191
183
177
177
152
142
139
120
113
113
103
88
88
86
83
79
200
78
77
58
56
51
51
46
42
41
41
39
38
37
37
29
28
27
26
24
23
23
21
20
19
18
16
16
15
14
13
10
7
6
0
Indonesia
Jumlah kematian ibu: 1639
Jumlah kematian bayi (0-1 tahun): 10547
MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK
Masalah Kesehatan Ibu Masalah Kesehatan Balita: Masalah Kesehatan Remaja
• Angka Kematian Ibu : 1. Angka Kematian Bayi 16,85/1.000 KH • Obesitas pada remaja
189/100.000 KH (LF SP 2020) (LF SP 2020) ▪ 5 – 12 tahun : 9,2 %
• 48,9% Ibu Hamil dengan 2. 58,2% inisiasi menyusu dini; ▪ 13 – 15 tahun : 4,8 % (putri 4,3 %)
Anemia 3. 37,9 % pelayanan kesehatan ▪ 16 – 18 tahun : 4,0 % (putri 4,5 %)
• 12,7% Ibu Hamil dengan neonatus sesuai standar • Anemia pada remaja putri
Hipertensi 4. 66,1% ASI eksklusif; • 15 – 24 tahun : 32 %
• 17,3% Ibu Hamil dengan KEK 5. 57,9% imunisasi dasar lengkap • 5 – 14 tahun : 26%
• 28% Ibu Hamil dengan resiko 6. 71,5% vitamin A • 10 – 19 tahun yang pernah
Komplikasi 7. Balita Wasting (gizi kurang & buruk mendapat TTD : 22,9 %
• 87,86% Persalinan di Faskes 17,1% (SSGI, 2022) • Prevalensi merokok pada 10 – 18 th :
• 86,18% Cakupan ANC 4x 8. Balita Stunting (pendek & sangat 9,1 %
• 70,92% Cakupan ANC 6x pendek) 21,6% (SSGI,2022) • pertama kali merokok usia
• 80,38% Cakupan KF Lengkap 9. Balita Overweight 2,5% (SSGI,2022) ✔5 – 9 th : 1 %
10. Balita anemia 28,1% (Riskesdas 2013 ✔10 – 14 th ; 31,2 %
11. Indeks Perkembangan Anak 3-6 ✔15 – 19 th :67,9 %
tahun 88,3% (Thailand 91,1%, • Prevalensi Depresi (15 -24 th) : 6,2 %
Vietnam 88,7%) • Prevalensi Penyakit Jantung (15 – 24
12. Balita penyandang disabilitas 0,26% tahun) : 0,7 %
(Susenas 2012) • Prevalensi TB (15 – 24 tahun) : 0,2 %
• Perkawinan Anak
2018 : 11,2 %
2019 : 10,8 % 7
Sebagian Besar Penyebab Kematian Diperlukan Transformasi
Ibu dan Anak dapat Dicegah Pelayanan Kesehatan Primer
✔ Memenuhi pelayanan kesehatan
• 98,6% penyebab kematian utama pada essensial/SPM untuk ibu,bayi dan
balita, remaja
bayi dapat di cegah
✔ Memperkuat layanan di FKTP
• 76,4% penyebab kematian utama pada dalam deteksi dini, tatalaksana
kasus dan tindakan pra rujukan
anak dapat dicegah
• Capaian SPM Kesehatan Ibu, Bayi, Balita dan ✔ Melaksanakan pelayanan
kesehatan ibu, bayi dan balita,
Remaja tidak ada yang mencapai 100% serta remaja secara terpadu dan
komprehensif
• 76% kematian ibu terjadi di Fase Persalinan
✔ Memperkuat Pemantauan
dan pasca salin dimana faktor resiko dapat Wilayah Setempat/PWS dengan
dideteksi sebelum dan saat hamil melibatkan Jejaring dan jaringan
Puskesmas
Program penurunan AKI AKB
Level Program Sasaran
Gerakan masyarakat ibu hamil sehat
Ibu hamil – bersalin – nifas –
Masyarakat 1 Strategi komunikasi perubahan prilaku sayangi ibu hamil, Media kelas ibu hamil, Penyebarluasan
bayi baru lahir
informasi media edukasi, Jambore kader.
Skrining layak hamil
2 Catin dan PUS Perempuan
Catin dan Pasangan Usia Subur Perempuan melakukan skrining layak hamil
Tatalaksana Catin dan PUS Perempuan Tidak Layak Hamil Catin dan PUS Perempuan
3
Pelayanan KB, penanganan masalah kesehatan (anemia, hipertensi, obsesitas)
Skrining kehamilan
4 Pelaksanaan antenatal care dengan dokter, termasuk skrining preeclampsia, IMT dan penggunaan Ibu hamil
USG
FKTP Tatalaksana ibu hamil komplikasi medis
5 Ibu hamil
Rujukan ibu hamil dengan komplikasi termasuk preeklampsia, obesitas dan diabetes
Skrining bayi baru lahir
6 Pelayanan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK), Skrining Bayi baru lahir
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) kritis
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Ibu hamil – bersalin – nifas –
7 Persalinan normal (*persalinan dengan penyulit untuk daerah terpencil), manajemen BBLR ≥ 2.000 bayi baru lahir
gram – 2.500 gram
Ibu hamil – bersalin – nifas –
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensi (PONEK)
FKRTL 8 bayi baru lahir
Persalinan dengan penyulit, manajemen BBLR < 2.000 gram
10
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas, Pustu, Posyandu
Sasaran Delivery Unit
Masalah Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
Ibu hamil, 1.
2.
ANC Terpadu (6x + USG oleh dokter)
Kelas ibu hamil
1.
2.
ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6)
Kelas ibu hamil
1.
2.
Kelas ibu hamil
Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil
bersalin, 3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil K
urang Energi Kronik (KEK)
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
Kurang Energi Kronik (KEK)
nifas 4. Persalinan normal 4. Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas) 5. Pengobatan sederhana
6. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (
KtPA)
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8. Pengobatan
Bayi dan 1.
2.
Pelayanan Neonatal Esensial
Kelas Ibu Balita
1.
2.
Pelayanan Neonatal Esensial
Kelas Ibu Balita
1.
2.
Kelas Ibu Balita
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
anak pra- 3.
4.
Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Pengambilan dan pengiriman sampel SHK
3. Pemantauan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
(BBLR)
3.
4.
Imunisasi Rutin Lengkap
Pemberian Vitamin A dan obat cacing
sekolah 5. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 4. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 5. Deteksi dini, Pendampingan serta rujukan balita weight
6. Imunisasi Rutin Lengkap 5. Imunisasi Rutin Lengkap faltering, underweight, gizi kurang, gizi buruk dan
7. Pemberian Vitamin A dan obat cacing 6. Pemberian Vitamin A dan obat cacing stunting
8. Pencegahan, deteksi dini , Tatalaksana dan rujukan 7. Pencegahan, deteksi dini, tatalaksana dan rujukan 6. Skrining kasus TBC
balita weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi balita weight faltering, underweight, gizi kurang,
buruk dan stunting gizi buruk dan stunting
9. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) 8. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
10. Skrining kasus TBC 9. Skrining kasus TBC
11. Skrining Talasemia 10. Pengobatan sederhana
12. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
(KtPA)
13. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
14. Pengobatan
Usia sekolah 1.
2.
Skrining kesehatan
Vaksinasi / Imunisasi
1.
2.
Skrining kesehatan
Vaksinasi / Imunisasi
1.
2.
KIE Kesehatan Remaja
Pencegaham anemia
dan remaja 3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Fasilitasi UKS
3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Pencegahan anemia
5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak 5. Pengobatan sederhana
(KtPA)
6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
7. Pengobatan 19
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Bersalin, Nifas/
Delivery Unit
Sasaran
Layanan
Masalah Puskesmas Pustu Kegiatan Posyandu Kunjungan Rumah
Kesehatan
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW) (Rumah / Masyarakat)
Status gizi ibu ANC Terpadu ANC K1, K2, K3, K4, K5 ANC K2, K3, K4 dan Edukasi, pendataan ibu
hamil dan K6 plus USG oleh K6 hamil, deteksi ibu hamil
kehamilan, dokter Ibu hamil normal beresiko (4T), pemantauan
persalinan dan sudah dan pendampingan sesuai
nifas beresiko. direkomendasikan nasihat dokter, konseling
oleh dokter KB, sweeping serta edukasi
tanda bahaya kehamilan
dan rujukan fasyankes
sesuai kebutuhan
Kelas Ibu Fasilitasi pelaksanaan Fasilitasi Kelas ibu hamil : edukasi Edukasi menggunakan
hamil kelas ibu hamil di pelaksanaan kelas tanda bahaya, risiko Buku KIA, mengikuti kelas
Posyandu ibu hamil di penyulit kehamilan, ibu hamil
Posyandu senam ibu hamil, sharing
session, pemantauan TTD
(Zat besi As Folat)
Pemberian Pemantauan status gizi Edukasi gizi Edukasi gizi seimbang Edukasi gizi seimbang,
MT ibu hamil dan asupan, edukasi, PMT, seimbang dan dan PMT pemulihan monitoring PMT, mematuhi
KEK monitoring pemberian PMT nasihat dokter
pemulihan
12
PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL MELALUI ANTENATAL (ANC) TERPADU
1x
Trimester 1 KOMPETENSI USG OBSTETRI DASAR
6x
TERBATAS DI PUSKESMAS (SKDI 4A)
ANC
2x
4x (2x oleh Dokter) Trimester 2 1. Hamil/Tidak
2. Intra/ Extrauterin
ANC dilaksanakan minimal 6x 3. Hidup/Meninggal
selama masa kehamilan 3x 4. Menghitung DJJ
Trimester 3 5. Presentasi Janin
6. Biometri janin (TM1: GS, TM3:
ANC IBU HAMIL BPD, HC,AC,FL)
7. Taksiran Berat Janin
8. Umur Kehamilan berdasarkan
USG/HPL
9. Taksiran tanggal Persalinan
berdasarkan USG/HPL
10. Lokasi Plasenta serta
ada/tidaknya Solutio Plasenta
11. Jumlah Cairan Amnion
PELAYANAN ANC TERPADU DI PUSKESMAS DAN PUSTU
ANC Nakes PKM Pustu Anamnesa: Menggali Riwayat kehamilan dan Faktor
resiko, Riwayat Penyakit Dahulu,Riwayat penyakit
TM1 K1* Dokter √
A keluarga, P4K, melihat catatan kunjungan Dicatat
dalam Buku
sebelumnya, menanyakan keluhan selama hamil,
deteksi masalah kejiwaan KIA
pencegahan
dan tatalaksana
4. Eliminasi Sifilis
5. Pencegahan Penularan Hepatitis dari Ibu ke Anak
}
Penularan HIV,
Sifilis dan Hep
B dari Ibu ke
Anak)
16
Penggunaan Buku KIA pada ANC Terpadu
Pelayanan Pelayanan nifas dan Pelayanan nifas Edukasi ASI Ekslusif, PMBA Sweeping, pemantauan
Nifas (KF 1-4 pelayanan KB pasca bagi ibu dan bayi dan kelas ibu balita kondisi, pendampingan
dan KN 1-3) persalinan baru lahir kondisi dan pemenuhan layanan
normal termasuk esensial sesuai nasihat
kunjungan nifas dan dokter, edukasi tanda
pelayanan KB bahaya Ibu dan Bayi baru
pasca persalinan lahir dan rujukan fasyankes
sesuai kebutuhan
Pelayanan Sesuai tata laksana - - -
pengobatan penyakit didukung oleh
penunjang laboratorium
26
PERSALINAN
Tim Penolong: Pelayanan Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir
• dokter, bidan dan perawat;
atau
• dokter dan 2 (dua) bidan.
KUNJUNGAN
NEONATUS
KN1 KN2 KN3
(6-48 jam) (3-7 hari) (8-28 hari)
Skrining dengan Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit
Algoritma Bayi < 2 bulan
KELAS IBU
Kelas Ibu Hamil
Pengertian :
Kegiatan bagi ibu hamil, berdiskusi & tukar pengalaman utk meningkatkan
pengetahuan & keterampilan ttg kehamilan, persalinan, perawatan nifas &
perawatan bayi baru lahir melalui praktek dgn menggunakan Buku KIA yg di
fasilitasi petugas kesehatan
Merupakan sarana belajar kelompok bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap
muka, Keberhasilan:
bertujuan untuk : 1. Semua ibu hamil ikut kelas ibu hamil
↑ pengetahuan, mengubah PSP ibu agar memahami tentang :
➢ menjaga kehamilan, 2. Semua Puskesmas melaksanakan kelas Ibu Hamil
➢ persiapan persalinan, 3. Semua Bidan desa melaksanakan kelas ibu hamil
➢ perawatan nifas, dan 4. 50% Keluarga/suami ikut kelas Ibu Hamil
➢ perawatan bayi baru lahir dengan 5. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
menggunakan Buku KIA. - Minimal 4x pertemuan
- Minimal 1x pertemuan keluarga/suami dapat ikut
Kebijakan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia
29
Paket Pelayanan Kesehatan Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
Sasaran Delivery Unit
Masalah Layanan Kesehatan Puskesmas Pustu Kegiatan Posyandu Kunjungan Rumah
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW) (Rumah / Masyarakat)
∙ Status gizi Pelayanan Kunjungan Neonatal Kunjungan Neonatal Kunjungan Neonatal Edukasi perawatan
∙ Tumbuh neonatal esensial dengan Manajemen dengan Manajemen dengan Manajemen neonatal, tanda
kembang Terpadu Bayi Muda Terpadu Bayi Muda Terpadu Bayi Muda bahaya, dan
∙ Penyakit (MTBM), Edukasi (MTBM), Edukasi (MTBM), Edukasi pemberian ASI eksklusif,
Menular perawatan neonatal perawatan neonatal perawatan neonatal sweeping.
termasuk pemberian termasuk pemberian termasuk pemberian
ASI eksklusif dan ASI eksklusif dan ASI eksklusif dan
konseling konseling konseling
Kelas Ibu Balita Fasilitasi pelaksanaan Fasilitasi pelaksanaan Fasilitasi pelaksanaan Mengajak partisipasi
kelas ibu Balita kelas ibu Balita kelas ibu Balita ibu untuk mengikuti
kelas ibu balita dan
terlibat dalam
pelaksanaan kelas ibu
balita.
• Penilaian, klasifikasi dan tindakan/pengobatan bayi muda umur kurang dari 2 bulan
• Terdapat Kolom Penilaian, Klasifikasi dan Tindakan/Pengobatan
• Klasifikasi digolongkan dalam 3 kelompok : warna merah muda, kuning dan hijau
Pelayanan Neonatal Esensial
di Puskesmas, Pustu, Posyandu atau Kunjungan Rumah
Setelah lahir KN 1 KN 2 KN 3
No Pelayanan
(0-6 jam) (6-48 jam) (3-7 hari) (8-28 hari)
1 Menentukan kunjungan neonatal 1 (6-48 jam) /2 (3-7 hari)/3 (8-28 hari) √ √ √ √
2 Pelayanan kesehatan neonatus menggunakan pendekatan MTBM, terdiri dari:
• Pemotongan dan Perawatan tali pusat √ √ √ √
• IMD √
• ASI eksklusif √ √ √ √
• Antropometri : BB, PB, LK √ √ √ √
• Injeksi Vitamin K √ * * *
• Salep mata √ * * *
• Imunisasi HB-O *) (diutamakan < 24 jam) √*) √*) * *
• Skrining Hipotiroid Kongenital √ *
• Pencegahan penularan dari ibu ke Anak(HIV, Sifilis, Hepatitis B) √ √ √ √
3 Penilaian dan Klasifikasi Bayi Muda Umur Kurang Dari 2 Bulan menggunakan Buku Bagan MTBS:
• Memeriksa Kemungkinan Penyakit Sangat Berat, Infeksi bakteri berat atau sumbatan √ √ √ √
saluran cerna
• Memeriksa Ikterus √ √ √ √
• Memeriksa Diare √ √ √ √
• Memeriksa status HIV √ √ √ √
• Memeriksa Kemungkinan Berat Badan Rendah dan Masalah Pemberian ASI/Minum √ √ √ √
• Memeriksa status Vitamin K1 dan imunisasi √ √ √ √
• Masalah atau Keluhan Lain pada Bayi dan Ibu √ √ √ √
Pelayanan Neonatal Esensial
di Puskesmas, Pustu, Posyandu atau Kunjungan Rumah
Fasyankes Puskesmas
Tanggung Laboratorium Rujukan SHK RSUD
Domisili Bayi
jawab
FKTP
FKRTL
Lab Rujukan
SHK
Skrining awal Penyakit Jantung Bawaan (PJB) di Puskesmas dengan menggunakan oxymeter bayi baru lahir
Skala
Initial Screening Screening Lanjutan
Intervensi
Non Bedah
Sederhana - Sedang Sedang - Kompleks
Intervensi
Bedah
Sederhana Kompleks
SDM Utama 1. Dokter Umum 1. Dokter Anak (Sp.A) Diagnostik Intervensi 1-2
Sederhana Sedang Kompleks
2. Perawat tersertifikasi Pnet
1.Sp.A Fellow Echo
3. Bidan 2. Dokter Jantung (Sp.JP) 2.Sp.A Fellow Echo & Intervensi1
39
Pelayanan Kesehatan Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
Sasaran Delivery Unit
Masalah Layanan Kesehatan Puskesmas Pustu Kegiatan Posyandu Kunjungan Rumah
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW) (Rumah / Masyarakat)
∙ Status gizi Pemantauan Timbang BB, Ukur PB Timbang BB, Ukur Timbang BB, Ukur Sweeping, pemantauan dan
∙ Tumbuh tumbuh kembang atau TB, LiLA, LK, SDIDTK, PB/TB, LiLA, LK, PB/TB, LiLA, LK, ceklis edukasi tumbuh kembang
kembang penentuan status gizi SDIDTK, penentuan perkembangan,
∙ Penyakit status gizi rujukan
Menular Imunisasi Rutin Edukasi dan layanan Edukasi dan layanan Edukasi dan layanan DOFU dan edukasi Imunisasi
Lengkap Imunisasi rutin lengkap Imunisasi rutin Imunisasi rutin rutin lengkap
lengkap lengkap
Vitamin A dan Obat Pemberian Vitamin A Pemberian Vitamin A Pemberian Vitamin A Sweeping dan edukasi Vitamin
Cacing dan obat cacing dan obat cacing dan obat cacing A dan Obat Cacing
Pelayanan balita Penanganan balita Pemantauan Edukasi dan Edukasi dan monitoring,
dengan masalah bermasalah gizi (rawat pemberian MT rujukan, sweeping
gizi (weight inap / rawat jalan),
faltering, merujuk ke FKRTL bagi
underweight, gizi balita bermasalah gizi
kurang, gizi buruk
dan stunting)
Pelayanan MTBS MTBS - Edukasi, tanda bahaya, dan
pengobatan kunjungan rumah pada balita
dengan MTBS tidak melakukan kunjungan
ulang, edukasi dan tanda
bahaya
Skrining kasus TBC Gejala TBC, edukasi Gejala TBC Gejala TBC Gejala TBC, edukasi gaya
balita gaya hidup sehat dan hidup sehat dan lingkungan
lingkungan sehat sehat
Skrining Talasemia Anamnesis keluarga Anamnesis keluarga 40
pasien pasien
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
terdiri dari:
Pemeriksaan antropometri: BB, PB atau TB,
LiLA, LK yang dicatat serta diplot dalam
KMS dalam buku KIA
Pemeriksaan perkembangan
menggunakan ceklist perkembangan
sesuai usia dalam buku KIA dan SDIDTK
Interpretasi hasil pemantauan tumbuh
kembang
Edukasi/konseling menggunakan buku KIA,
atau media lainnya (leaflet, poster, lembar
balik)
Rujukan balita berisiko masalah gizi dan
perkembangan
Setelah balita memasuki episode sembuh (jika sebelumnya ada penyakit penyerta), maka
dapat dilakukan penilaian perkembangan mengacu pada Pedoman Stimulasi Deteksi
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) di Puskesmas dan Pustu.
Pelaksanaan kunjungan rumah oleh kader atau nakes untuk sweeping balita yang tidak
datang ke Posyandu.
Pelayanan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
Posyandu Kunjungan
No Pelayanan Puskesmas Pustu
Dusun/RT/RW Rumah
1 Melaksanakan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, meliputi: √ √
• Memilih KMS sesuai jenis kelamin anak √ √
• Memastikan identitas anak √ √
• Menentukan usia anak √ √
• Menimbang BB anak* √ √
• Mengukur PB atau TB anak* √ √
• Mengukur LiLA anak* √ √
• Mengukur LK anak* √ √
• Mencatat hasil pengukuran, melakukan plotting dan membuat garis pertumbuhan √ √
pada buku KIA
• Mencatat setiap kejadian yang dialami anak (sakit, tidak nafsu makan, dll) √ √
• Melakukan stimulasi dan pemantauan perkembangan anak dengan mengisi check- √ √
list perkembangan sesuai umur dalam buku KIA.
• Interpretasi hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan √ √
• Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan (merujuk atau √ √
edukasi/konseling menggunakan buku KIA/media lain)
2 Pemeriksaan sesuai alur MTBS √ √
• Penilaian status gizi : mengukur ulang antropometri* dan menilai status gizi √ √
berdasarkan indeks (BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB dan IMT/U)
• Penilaian tren pertumbuhan : membandingkan penambahan BB dengan standar, √ √
weight increment (< 2 tahun), membandingkan penambahan PB atau TB, height
increment (< 2 tahun) dan kenaikan IMT/U
3 Penilaian perkembangan mengacu pada Pedoman Stimulasi Deteksi Intervensi Dini √ √
Tumbuh Kembang (SDIDTK) setelah balita sembuh dari episode sakit
4 Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan (pemantauan rutin, √ √ √
tata laksana masalah gizi, rujukan)
5 Sweeping balita tidak datang/melakukan kunjungan ulang melalui kunjungan rumah √
Imunisasi Rutin Lengkap
Imunisasi Dasar Imunisasi Lanjutan
Umur Jenis Interval Minimal *) Umur Jenis Interval Minimal **)
0-24 jam Hepatitis B 12 bulan PCV3
1 bulan BCG, OPV 1 18-23 DPT-HB-Hib4 12 bulan dari DPT-HB-Hib 3
2 bulan DPT-HB-Hib1, OPV2, RV1, PCV1 1 bulan Campak Rubella 2 6 bulan dari dosis 1
bulan
3 bulan DPT-HB-Hib2, OPV3, RV2, PCV2
4 bulan DPT-HB-Hib3, OPV4, RV3, IPV1
**) setelah imunisasi dasar
9 bulan Campak Rubella 1, IPV2
10 bulan JE**
*) untuk jenis imunisasi yang sama
**) hanya di wilayah endemis Japanese Encephalitis
No Pelayanan Puskesmas Pustu Posyandu Kunjungan
Dusun/RT/RW Rumah
• Pelayanan imunisasi rutin lengkap 1 Melaksanakan imunisasi dasar pada bayi sesuai jadwal √ √ √
pada balita terdiri dari imunisasi usia:
dasar dan imunisasi lanjutan. 0-24 jam Hepatitis B √ √ √
1 bulan BCG, OPV1 √ √ √
• Bidan/perawat di Puskesmas dan
Pustu serta kegiatan Posyandu 2 bulan DPT-HepB-Hib1, OPV2, RV1, PCV1 √ √ √
Merah
Muda Kuning berarti anak
membutuhkan
pengobatan spesifik
seperti antibiotic
yang sesuai, obat
obat oral anti
malaria atau
pengobatan lainnya
Kuning
Ketika ditemukan klasifikasi merah, maka Pustu akan merujuk ke Puskesmas/FKTP untuk
mendapatkan pemeriksaan oleh dokter
Skrining Thalasemia
Bukan
terduga TBC Edukasi PHBS
Melakukan Skrining
Balita dan Anak Pra gejala dan tanda TBC
Sekolah Terduga TBC
PUSKESMAS
Pemeriksaan menggunakan TCM atau sistem skoring
KUNJUNGAN RUMAH PUSTU POSYANDU
Sekolah/Madrasah sehat
•Peningkatan peran tim pembina UKS (4 Kementerian)
Catatan:
* Pada remaja usia 15 tahun keatas dengan obesitas dan atau hipertensi
** Pada remaja putri yang sudah menstruasi
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Sasaran:
1. anak usia sekolah (≥ 6-18 tahun)
di Dalam Gedung 2. remaja (10-18 tahun)
Pelayanan : Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Sasaran Waktu/ Tempat
Remaja Frekuensi
Skrining • Anamnesis: 5L, sering pusing remaja putri usia ≥12 1 x dalam Puskesmas
anemia • P.fisik: konjungtiva & telapak tangan anemis - ≤18 tahun, setahun Pustu
• P.penunjang: hb meter POCT, dikonfirmasi dg hemato dengan/ tanpa
analyzer (bila anemia) gejala anemia
• Tatalaksana: anemia ringan, anemia sedang, anemia
berat
Skrining • Metode skrining dengan Pemeriksaan Rapid R0 lalu remaja dengan HIV ketika Puskesmas
HIV melihat hasil positif atau negatif. Jika hasil R0 (skrining) / AIDS (ODHA), ditemukan
positif pasien akan dirujuk ke Puskesmas atau RS PDP remaja yang kontak indikasi atau
agar bisa dilakukan pemeriksaan diagnosis (R1, R2 dan serumah dengan ditemukan
R3 untuk menegakkan diagnosa. pasien TBC paru kasusnya
• Tindak lanjut jika hasil pemeriksaan R1, R2 dan R3 Positif yang terkonfirmasi atau
maka pasien dinyatakan sebagai orang penderita HIV bakteriologis, beresiko
(ODHIV) dan bisa diberikan ARV. remaja yang tertular dari
beresiko lainnya orang lain
(penyakit
imunokompromais,
dll)
Sasaran:
Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 1. anak usia sekolah (≥ 6-18 tahun)
2. remaja (10-18 tahun)
Pelayanan Sasaran Waktu/ Tempat
Frekuensi
Skrining • Anamnesi🡪 Pemeriksaan Fisik 🡪 P. ≥ 6-18 tahun Setiap Puskesmas
Obesitas Antropometri berkunjung Pustu
• Cara menghitung IMT
• Interpretasi IMT
• Tatalaksana sesuai IMT 🡪 edukasi lifestyle
khususnya terkait konsumsi makanan
Skrining • Skrining DM meliputi anamnesis riwayat penyakit ≥ 6-18 tahun 1 x dalam Puskesmas
Diabetes keluarga dan diri sendiri; pengukuran tinggi dengan setahun Pustu
Melitus badan, berat badan, lingkar perut, pemeriksaan mengompol,
tekanan darah; pemeriksaan kadar gula poliuria, polifagi,
(DM)
• Skrining untuk deteksi dini DM dapat dilakukan di polidipsia,
Posyandu melalui anamnesis faktor risiko PTM, penurunan berat
pengukuran BB, TB, LP, TD, dan pemeriksaan badan yang cepat
kadar gula darah dengan menggunakan dalam 2-6 minggu
glukometer sebelum diagnosis
• Skrining DM di Posyandu dilaksanakan oleh kader ditegakkan
terlatih dan penegakan diagnosa dilakukan di
FKTP.
Sasaran:
Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 1. anak usia sekolah (≥ 6-18 tahun)
2. remaja (10-18 tahun)
Pelayanan Sasaran Waktu/ Tempat
Frekuensi
Skrining • Pada anak yang memiliki faktor risiko seperti obesitas, ≥ 6-18 tahun Min 1 kali Puskesma
Hipertensi menggunakan obat-obatan yang dapat meningkatkan tekanan Tanpa risiko Hipertensi dalam s, Pustu
darah, penyakit ginjal, riwayat koarktasio aorta atau diabetes, setahun Posyandu
maka pemeriksaan tekanan darah tersebut harus dilakukan
secara rutin.
• Tujuan skrining Hipertensi untuk deteksi dini adanya hipertensi
asimtomatik, serta mencegah komplikasi jangka pendek dan
panjang.
• pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter digital dan
atau tensimeter aneroid.
Skrining • Skrining dapat dilakukan di Puskesmas dengan anamnesis kepada ≥ 6-18 tahun 1 x seumur Puskesma
Talasemia keluarga pasien, ada saudara dan/atau anak penyandang remaja yang memiliki hidup s
Talasemia, ada keluarga yang rutin melakukan transfusi darah. Bila saudara kandung
ya, periksa darah lengkap yang minimal Hb, MCV dan MCH, penyandang
sediaan apus darah tepi. Talasemia (keluarga
ring 1)
Skrining • Skrining Indera Penglihatan: mendeteksi adanya penyakit pada ≥ 6-18 tahun 1 x dalam Puskesma
Kesehatan mata, gangguan penglihatan seperti kelainan refraksi/gangguan setahun s
Indera tajam penglihatan dan buta warna pada peserta didik serta
Penglihatan menindaklanjuti hasil pemeriksaan (bila terdapat ada kelainan).
dan Pemeriksaan kesehatan indera penglihatan dilakukan melalui
Pendengaran pemeriksaan mata luar, tajam penglihatan dan pemeriksaan buta
warna
Sasaran:
Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 1. anak usia sekolah (≥ 6-18 tahun)
2. remaja (10-18 tahun)
Skrining • usia 4-18 tahun) atau Strength and Difficulties ≥ 6-18 tahun 1 x dalam Puskesmas
Kesehatan Jiwa Questionnaire (SDQ) dan menggunakan Kuesioner Self- setahun Pustu
Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20) untuk
pelajar/mahasiswa di atas usia 18 tahun.
• Intervensi di pustu dapat berupa KAP (komunikasi antar
personal)
Layanan • diintegrasikan dalam UKS ≥ 6-18 tahun Sesuai waktu Puskesmas
Vaksinasi/ (Pelayanan Kesehatan), pemberian Pustu
Imunisasi • vaksin COVID-19 dapat
diberikan oleh nakes
puskesmas di luar sekolah
(Boleh bagi anak 6-11
tahun dan 12-17 tahun)
Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M)
PENDIDIKAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN PEMBINAAN LINGKUNGAN
SEKOLAH SEHAT
• Literasi Kesehatan • Penjaringan Kesehatan dan • Pemeliharaan sanitasi dan pengelolaan
• Pembiasaan Hidup Bersih Pemeriksaan Berkala; Termasuk sampah
• Pendidikan Gizi Kesehatan Reproduksi di SMP dan • Pemanfaatan Pekarangan Sekolah
• Aktifitas Fisik
SMA • Pembinaan kantin sehat
• Pendidikan Kesehatan
Reproduksi dan Pendidikan • Imunisasi • Pemberantasan sarang nyamuk
Keterampilan Hidup Sehat • Pemberian Tablet Tambah Darah • Penerapan Kawasan Tanpa Rokok,
(PKHS) bagi Remaja Putri NAPZA, Kekerasan, Pornografi
• Pembinaan Kader Kesehatan • Pemberian obat cacing
Sekolah
• P3P dan P3K
• Konseling
Sekolah/Madrasah Sehat
Penerapan kegiatan UKS (Pendidikan Kesehatan, Pelayanan
Kesehatan, Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat) secara
kongkrit Terintegrasi dalam Kegiatan Keseharian Sekolah
Skrining kekerasan terhadap Perempuan dan
Anak (KtPA)
Karakteristik Korban Anak dan Remaja
Sama dengan korban orang dewasa, ditambah dengan:
Tanda-tanda kemungkinan terjadinya
emotional abuse pada anak
Tanda-tanda kemungkinan terjadinya penelantaran
(neglect) pada anak
Kecurigaan Adanya Tanda Kekerasan
SEKSUAL
• Adanya gejala/penyakit infeksi
PSIKIS
FISIK menular seksual (IMS)
• Infeksi vagina rekuren pada • Takut berlebihan
Memar dan bilur anak < 12 tahun
Luka lecet dan luka robek • Siaga berlebihan
• Nyeri/perdarahan/secret dari
Patah tulang • Panik
vagina
Luka bakar
Cedera pada kepala • Nyeri /Gangguan pengendalian • Perubahan sikap dari periang
Lain-lain: BAB dan BAK menjadi pendiam
Misalnya: dislokasi pada sendi
• Cedera pada buah dada, • Kemunduran perkembangan (
bahu atau pinggul dan tanda-
bokong, perut bagian bawah,
tanda luka yang berulang
paha, sekitar alat kelamin atau
misal; kembali ngompol)
dubur
• Pakaian dalam robek atau
bercak darah dalam pakaian
dalam
• Ditemukan cairan mani di sekitar
mulut, genital,anus atau pakaian
Algoritme Pelayanan Kasus KtP/A di Puskesmas
Korban kekerasan
terhadap anak dan
perempuan Datang sendiri/
Rujuk dari rumah diantar orangtua/
aman/ praktik keluarga/ pamong/
dokter/ UPTD PPA/ guru
P2TP2A
Puskesmas
Registrasi
UPTD PPA: unit
pelaksana teknis daerah Tindak Kegawatdaruratan
perlindungan
TATALAKSANA:
perempuan dan anak
Anamnesa
P2TP2A: Pusat Informed Consent
Pelayanan Terpadu Pemeriksaan fisik dan
Pemberdayaan status mental
Perempuan dan Anak Rujukan Pemeriksaan Pulang
Non penunjang
Medis Diagnosa
Medis
Tindakan medis
Konseling
Wajib Lapor
Pembuatan VeR
Rumah sakit Pencatatan dan
PPT/ PKT Pelaporan
Kunjungan Rumah Jejaring
Pelayanan Gigi dan Mulut
• Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut anak usia sekolah dan remaja
berupa Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).
• UKGS dilaksanakan dalam bentuk kegiatan penjaringan, pendidikan
kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan gigi secara berkala, pelayanan
kesehatan gigi dan mulut lanjutan.
• Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut lanjutan dilaksanakan di
Puskesmas oleh tenaga kesehatan dalam rangka menindaklanjuti hasil
penjaringan kesehatan dan/atau pemeriksaan berkala kesehatan gigi
dan mulut yang membutuhkan pendekatan kuratif ataupun pencegahan
caries.
Kebijakan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia
74
Surat Edaran Nomor : HK.02.02/D/7767/2023 tentang Kewajiban Fasyankes
Untuk Melakukan Pelaporan Kematian Ibu dan Perinatal Melalui Aplikasi MPDN
Puskesmas wajib melaporkan semua kematian ibu bayi di MPDN dan melakukan
laporan bulanan/zero reporting
Surveilans KIA di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
E-Kohort, RS
Bayi baru lahir PNC online, Ina Registry
Pemantauan
Balita tumbuh kembang Sigizi Terpadu
• Kelahiran
• Pelayanan kesehatan
• Kematian
PJ KIA:
KOMDAT
KESMAS
Siapa Penggunanya:
http://ekohort.kemkes.go.id • Semua Pemberi Layanan KIA
User: PKMDEMO FKTP/FKRTL
Pasword: 123456 • PJ/Pemantau wilayah (PKM, Lurah,
Camat, Bupati, Dinkes Kab/Kota
Mari kita coba buka…..
Dimana dilakukannya:
Di setiap tempat pemberi pelayanan
Essensial di Puskesmas, Posyandu,
Kunjungan Rumah, Praktek Mandiri, Klinik
Swasta, RS
• Terintegrasi antar fasilitas kesehatan dan antar wilayah kerja Kapan dilakukan:
(per kab/kota) Setiap Nakes selesai memberikan layanan
• Visualisasi pemantauan dan analisis wilayah bentuk chart, “lakukan yang harus diberikan, catat yang
peta spasial, dan notifikasi offline dan online telah dilakukan”
• Dapat digunakan sebagai sumber data untuk melengkapi
Otopsi Verbal kematian ibu bayi
E-KOHORT
DIGITALISASI PENCATATAN DAN PELAPORAN PELAYANAN KIA DI TK PUSKESMAS
Dashboad hasil penginputan data pelayanan ibu Peta sebaran ibu hamil berdasarkan
status risiko - Dashboard untuk
pemantauan wilayah setempat
Monitoring Evaluasi Penurunan AKI AKB