Anda di halaman 1dari 20

Regenerasi Periodontal Dibandingkan dengan Bedah Akses Flap pada Defek

Intraboni Manusia 20 tahun Tindak Lanjut Uji Klinis Terandomisasi: Retensi Gigi,
Rekurensi Periodontitis dan Biaya.

Priscilia Yoviani Sole


J014192038
1 DOSEN PEMBIMBING
Prof. dr. drg. Hasanuddin Thahir, MS

DEPARTEMEN PERIODONTOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
pendahuluan
Defek Intraboni
Cacat tulang yang terjadi
secara vertical / angular,
menimbulkan daerah seperti
sumur pada tulang sekeliling
akar gigi dengan dasar dari
cacat berada apikal dari
tulang sekitarnya.

2
pendahuluan
Regenerasi periodontal efektif
Perawatan defek intraboni dalam perawatan defek intraboni
dinding 1-2-3 atau kombinasinya,
✘ Scaling & root planing dari sangat dalam sampai
dangkal, dari lebar ke sempit
✘ Bedah flap (Cortellini & Tonetti 2015).
✘ Reseksi tulang Hasil regenerasi periodontal
dapat dipertahankan dalam
✘ Regenerasi periodontal menghasilkan retensi jangka
panjang dari gigi dengan poket
dalam sehubungan dengan defek
intraboni (Cortellini & Tonetti 2004,
Sculean et al. 2008, Pretzl et al. 2009b,
Nygaard-Østby et al. 2010).
BioResorbable
Membrane

NonBioResorbable
Membrane

Guided Tissue Regeneration : menggunakan Expanded


Titanium
membran penghalang yang diletakkan polytetrafluo
reinforced
diantara gingiva dan permukaan akar gigi roethylene
ePTFE
(ePTFE)
untuk menghalangi migrasi apikal epitel
sulkus, sehingga tersedia ruang untuk
regenerasi tulang dan komponen jar.
periodontal lainnya.
4
Flap pada Bedah Rekonstruktif

FLAP FLAP PRESERVASI


KONVENSIONAL PAPILA

5
Modified Widman flap

6
Tujuan penelitian
✘ Mengevaluasi dan membandingkan
stabilitas klinis hasil perawatan yang
diperoleh dengan 2 pendekatan
regeneratif yang berbeda dan bedah
flap pada defek intraboni dan untuk
melakukan analisis rekurensi untuk
mengevaluasi biaya intervensi ulang
yang diperlukan selama masa follow-up
20 tahun dengan perawatan
periodontal suportif yang teratur.

7
BAHAN DAN METODE

Rancangan Penelitian
i) Kelompok uji: membran Populasi Subjek
titanium reinforced e-PTFE 45 pasien (21 laki-laki, 24
dan teknik preservasi perempuan) berusia 25 - 61
papilla modifikasi tahun : defek infraboni yang
ii) Kelompok kontrol dalam, interproksimal, tidak
membran : flap dan meluas ke furkasi. Populasi
membran e-PTFE gigi : 17 gigi insisor, 13 kuspid, 7
iii) kelompok kontrol flap: bikuspid dan 8 molar. (rahang
Flap Widman Modifikasi atas)

Pengukuran Klinis
Full mouth plaque scores (FMPS) dan full mouth
bleeding scores (FMBS), probing pocket depth (PPD) dan
clinical attachment level (CAL)
Periode pasca bedah
✘ Pasien diinstruksikan berkumur 2x sehari dengan klorheksidin 0,2%
dan melakukan prosedur kebersihan mulut modifikasi selama 3
minggu (kelompok flap) atau 2 minggu setelah pengambilan
membran (kelompok regenerasi).
✘ Minggu I pasca bedah: tetrasiklin HCl 250 mg 4x sehari. Pembersihan
gigi profesional dilakukan setiap minggu selama 6 minggu pertama.
✘ Membran dikeluarkan setelah 6 minggu. Pasien diinstruksikan
kembali berkumur klorheksidin 0,2% 2x sehari. Pembersihan
profesional gigi dilakukan setiap minggu selama 1 bulan.

9
Perawatan periodontal suportif jangka panjang
✘ Semua pasien dirawat dengan perawatan periodontal suportif (SPC) bulanan
hingga 1 tahun follow-up.
✘ Setelah follow-up 1 tahun, semua pasien dimasukkan ke dalam SPC 3 bulan.
Perkembangan periodontitis (rekurensi penyakit) pada gigi yang dirawat
terdeteksi dengan pendekatan 2 langkah:
i) peningkatan PD ≥2mm dengan BOP yang persisten ditandai selama pertemuan
SPC rutin
ii) rekurensi penyakit kemudian dikonfirmasi melalui deteksi CAL kehilangan ≥2mm
oleh alat terkalibrasi.
✘ Lokasi - lokasi ini menerima terapi periodontal tambahan : root planing non-
bedah, bedah flap, atau bedah regenerative. Gigi dengan perkembangan
periodontitis dan tidak menanggapi terapi diekstraksi.

10
Hasil
penelitian
Tabel 1: Kontrol plak dan inflamasi gingiva. Persentase lokasi yang dapat
terdeteksi plak atau perdarahan saat probing pada titik waktu yang berbeda

Baseline* 1 tahun 10 tahun 20 tahun


Persentase rerata ± STD (rentang)
Kelompok kontrol (flap akses)

Full mouth plaque score FMPS 12.2±1.2 (9.6-15) 9.1±1.9 (6.6-14.1) 11.6±5 (6.2-25.5) 9.6±2.7 (5.4-15.4)

Full mouth bleeding score FMBS 10.2±2 (4.8-13) 7.1±2 (3.8-10) 8.8±3.5 (4.3-15.8) 7.1±2.2 (2.7-10)

Kelompok Konvensional GTR

Full mouth plaque score FMPS 12.5±3.6 (6.2-13.4) 8.7±3.1 (1.9-12.9) 10.8±3.3 (6-16.9) 9.2±3.1 (4.7-13.7)

Full mouth bleeding score FMBS 8.7±3.2 (3.8-13.8) 6±2.7 (0-9.5) 6.7±2.6 (3-10) 7.2±3 (2.7-12.5)

Kelompok Titanium MMPT GTR


Full mouth plaque score FMPS 11±2.3 (7-14.4) 9.2±3 (4.7-14.1) 10.8±3.3 (6-16.9) 9.2±3.1 (4.7-13.7)

Full mouth bleeding score FMBS 10.9±3.2 (5.5-17.3) 7.3±2.8 (3.1-12.5) 6.7±2.6 (3-10) 7.2±3 (2.7-12.5)
Tabel 2: Perubahan dalam kelompok dalam mm (uji-t berpasangan) antara nilai 1 tahun dan 20
tahun untuk CAL dan PPD dan perbedaan antar kelompok (analisis varians).
MPPT Tit Flap e-PTFE Flap
CAL Rerata±SD Rerata±SD Rerata±SD
1-tahun 4.7±1.8 6.3±1.9 7.1±2.4
20-tahun 4.9±2 6.7 ±2.1 8.9 ±3.2
Rerata±SE Rerata±SE Rerata±SE
[95% CI] [95% CI] [95% CI]

Perbedaan dalam kelompok -0.1±0.3 -0.5±0.1 -1.7±0.4


(kehilangan CAL) [-0.69;0.41] [-0.85;-0.22] [-2.54;-0.88]
Nilai P 0.5830 0.0028* 0.0006*
Perbedaan antar-kelompok** B B A
PPD Rerata±SD Rerata±SD Rerata±SD
1-tahun 2.1±0.5 2.7±1 3.7±1.3
20-tahun 3±0.9 3.6±1 5.5±2.7
Rerata±SE Rerata±SE Rerata±SE
[95% CI] [95% CI] [95% CI]
Perbedaan dalam kelompok 0.9±0.2 1±0.2 1.9±0.6
(peningkatan PPD) [0.39;1.46] [0.51;1.49] [0.56;3.16]
Nilai P 0.0023* 0.0008* 0.0086*
Perbedaan antar-kelompok** A A A
Gambar 1. Rata-rata perubahan perlekatan klinis seiring waktu dari 3
kelompok perlakuan.
Gambar 2. Jumlah rekurensi lebih dari 20 tahun yang membutuhkan intervensi
ulang yang dikelompokkan per lokasi dari kedalaman probing poket residual
yang berbeda 1 tahun setelah bedah
15
DISKUSI
✘ Manfaat jangka panjang regenerasi yang diamati berdasarkan pada:
i) peningkatan CAL jangka pendek dan reduksi PPD yang lebih besar;
ii) tidak adanya kehilangan gigi;
iii) berkurangnya perkembangan periodontitis; dan
iv) lebih sedikit kebutuhan dan biaya reintervensi selama periode 20 tahun.
✘ Penyembuhan setelah akses flap tidak hanya diperkirakan berbeda secara
histologis dengan bedah regeneratif; tetapi juga diperkirakan flap akses akan
menghasilkan poket residu yang lebih dalam (Graziani et al 2012) dan
menyebabkan perkembangan periodontitis lebih tinggi (Matuliene et al 2008).
✘ Regenerasi periodontal membutuhkan biaya awal yang lebih tinggi tetapi seiring
berjalannya waktu investasi awal terbayar dalam dua cara:
i) retensi gigi lebih tinggi dan lebih sedikit perkembangan periodontitis; dan
ii) investasi yang lebih rendah untuk menangani perkembangan periodontitis dan
kehilangan gigi.

17
kesimpulan
1) Gigi yang memiliki poket dalam yang berhubungan dengan kerusakan
intraboni yang dalam berhasil dirawat dengan bedah flap dan regenerasi.
2) Gigi-gigi ini dapat dirawat selama 20 tahun dalam program SPC reguler.
3) Regenerasi memberikan manfaat jangka panjang yang lebih baik: tidak ada
kehilangan gigi dan lebih sedikit perkembangan periodontitis. Perawatan flap
saja menghasilkan poket lebih persisten pada akhir perawatan dan hal ini
secara signifikan terkait dengan berkembangnya rekurensi dari waktu ke
waktu.
4) Kelangsungan hidup gigi dan stabilitas hasil klinis dari waktu ke waktu
dapat diprediksi terkait dengan penerapan prosedur regeneratif.
5) Observasi awal ini perlu diperluas ke kelompok yang lebih besar dan
pengaturan klinis yang berbeda.

19
Terimakasih

20

Anda mungkin juga menyukai