UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN KASUS
(Exfoliative Cheilitis)
Oleh:
NIM : J014192030
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Muhammad Fadil Hidayat
Nomor Rekam Medik : 02 58 70
Tempat Tanggal Lahir: Pangkep, 03, oktober 1999
Umur Pasien : 20 Tahun
Alamat : Jl. Politeknik unhas
A. Subjektif
Seorang pasien laki laki usia 20 tahun datang ke rsgm bagian penyakit mulut dengan
keluhan bibir kering, pecah-pecah dan sering berdarah. Pasien merasakan nyeri akibat itu. Dari
anamnesis, diketahui bahwa pasien kurang mengkonsumsi air dan sering menggigit gigit bibir
bawahnya. Selain itu, beberapa waktu terakhir pasien pernah mengalami banyak masalah
1) Ekstraoral ; tampak deskuamasi sel epitel pada labial superior dan inferior disertai
eksfoliasi sel epitel labial inferior dengan garis fissura berbatas tegas.
D. Planning
1) Pro KIE
a) Diagnosis dan etiologi kasus
b) Tanda dan gejala klinis
c) Perawatan
d) Hal-hal yang perlu dan tidak perlu dilakukan pasca perawatan
e) Penggunaan obat yang diresepkan
f) Membatasi penggunaan lipstik matte
g) Menghentikan kebiasaan menggigit bibir
2) Pro medikasi
a) Disinfeksi dengan povidone iodine
b) Ekstrak aloevera tube gel 8 ml no 1
Resep
R . Ekstrak aloevera tube gel 8 ml no 1
S. 3dd1 applic.ad.part.dol.P.C
3) Pro kontrol : 3-7 hari dari kunjungan pertama
Kunjungan Kedua : 25 februari 2020/ 11.05 WITA
A. Subjektif
Seorang pasien laki laki usia 20 tahun datang ke rsgm bagian penyakit mulut ingin
melanjutkan perawatan bibir kering, pecah-pecah dan sering berdarah. Pasien masih merasakan
sedikit perih pada bibirnya. Dari anamnesis, pasien sudah rutin mengkomsumsi air, dan sudah
B. Objektif
1) Ekstraoral ; tampak deskuamasi sel epitel pada labial superior dan inferior dengan garis
D. Planning
1) Pro KIE
2) Pro medikasi
Resep
S. S.U.C
A. Subjektif
Seorang pasien laki laki usia 20 tahun datang ke rsgm bagian penyakit mulut ingin
melanjutkan perawatan bibir kering, pecah-pecah dan sering berdarah. Pasien sudah tidak
merasakan perih pada bibirnya. Dari anamnesis, pasien sudah rutin mengkomsumsi air mineral,
pasien sudah tidak banyak pikiran, dan menghentikan kebiasaan buruk menggigit-gigit bibirnya.
B. Objektif
1) Ekstraoral ; tampak deskuamasi sel epitel pada labial superior dan inferior dengan garis
fissura berbatas tegas. Tidak tampak daerah hiperemi pada labial inferior dan superior.
D. Planning
1) Pro KIE
2) Pro medikasi
vermillion border bibir. Daerah vermillion merupakan batas antara kulit dengan mukosa.
Daerah tersebut mempunyai banyak pembuluh darah kapiler sehingga berwarna lebih
merah dibandingkan area yang lain dan ditutupi oleh epitel squamosa yang cukup tebal.
Exfoliatif cheilitis (EC) adalah penyakit inflamasi kronis yang melibatkan daerah
superfisial pada perbatasan vermilion dari bibir dan merupakan kondisi yang jarang
terjadi .2,1 Exfoliatif Cheilitis (EC) ditandai dengan pembentukan sisik dan kerak pada
bibir. Hal ini ditandai dengan produksi yang tak henti-hentinya dari keratin serta
deskuamasi sel epitel bibir.3 Pada EC terjadi pengelupasan permukaan keratin bibir
sedangkan area lain terjadi pembentukan lapisan keratin, sehingga memberi kesan
pengelupasan bibir secara kontinyu. Seseorang dengan kondisi tersebut sering merasakan
nyeri, kesulitan berbicaram makan maupun tersenyum, bahkan kadang terjadi perdarahan
yang akhirnya menjadi krusta. EC terutama terjadi pada wanita, walaupun perbedaan
prevalensinya dengan pria sangat tipis. Sebagian besar penderitanya adalah orang muda
menuliskan bahwa, factitious activity sebagai salah satu penyebabnya, yang lain
(aktivitas yang dibuat-buat oleh pasien) seperti menggigit bibir, memainkan, dan
mengisap bibir serta secara tidak sadar menjilati bibir mungkin menjadi mekanisme yang
Selain itu, EC juga diikaitkan dengan kondisi stres yang dialami oleh seseorang
selama hidupnya. Penyakit ini juga dikaitkan dengan depresi sehingga pemberian
dengan EC, 87% menunjukkan kondisi psikiatri seperti kecemasan dan depresi. Juga,
dalam peninjauan 48 pasien dengan EC, 47% menunjukkan fungsi tiroid yang abnormal.
4
peningkatan kebersihan mulut penyakit ini dapat mereda. Untuk itu, KIE berupa instruksi
kebersihan mulut pasien yang tidak baik apalagi kalau banyak dijumpai karies dan karang
gigi.1`
Selain itu, dicatat bahwa kondisi lain yang dapat mempengaruhi bibir ditandai
dengan tanda seperti eritema dan kekeringan dapat disebabkan terutama karena bahan
C. GAMBARAN KLINIS
exsfoliatif cheilitis yaitu tampak deskuamasi pada bibir disertai rasa yang gatal di sekitar
mulut. Seorang gadis berusia 17 tahun datang ke praktik dokter gigi dengan keluhan
terdapat deskuamasi pada bibir disertai rasa yang gatal di sekitar mulut, kedua bibir
bawah dan atas kering sejak 8 bulan terakhir. Pemeriksaan umum mengungkapkan bahwa
Beberapa tanda dan gejala yang berkaitan dengan EC termasuk rasa kesemutan
dan gatal, rasa sakit pada mulut dan tenggorokan, rasa kering pada bibir, ulserasi, bibir
fisapan dan pendarahan. 3Pada pasien ini sensasi yang dirasakan adalah bibir kering,
kadang mengelupas dan berdarah.1 Pengelupasan yang terus menerus akan meninggalkan
permukaan eritematous dan tender sementara. Bibir yang kronis tampak meradang dan
ditutupi dengan kerak yang dari waktu ke waktu cenderung mengalami deskuamasi,
fissures mungkin dijumpai, serta rasa terbakar, dan perih dapat dirasakan oleh penderita.
Dibandingkan dengan bibir atas, bibir bawah lebih sering mengalami eksfoliatif cheilitis
D. DIAGNOSIS
Pada literatur (51 kasus dalam literatur bahasa Inggris) diagnosis ditegakkan
berdasarkan riwayat dan fitur klinis.4 Pasien dengan penyakit inflamasi exfoliatif cheilitis
pada pemeriksaan keratotik, tanpa rasa sakit, tegas, dan pengelupasan sel epitel yang
berwarna putih kekuningan pada bibir atas dan bawah. Pada penghapusan kerak, mukosa
yang mendasari tampak muncul eritematous, sedangkan rongga mulut, gigi dan kulit
displasia.2
E. DIAGNOSIS BANDING
Cheilosis 4
E. PERAWATAN
Banyak pilihan perawatan yang dapat diberikan pada pasien yang mengalami
eksfoliatif cheilitis, misalkan hidrokortison topikal 1%, krim eucerin emolien dengan urea
10% dan lip balm, dievaluasi terdapat perubahan selama 3 bulan. Banyak perawatan
dengan tingkat efektivitas variabel yang disarankan untuk manajemen EC termasuk salep
hidrokortison, tacrolimus salep, petroleum jelly, Tretinoin krim, lotion urea dan tablet
prednison untuk perawatan EC. Penggunaan inhibitor calcineurin topikal dan agen
peningkatan kebersihan mulut penyakit ini dapat mereda. Juga, sebagian respon terhadap
hidrokortison 1%, lip balm dan cream emolien eucerin (10% urea) bersama-sama
menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam periode tindak lanjut 4 bulan. Urea
membantu untuk rehidrasi kulit kering dan bersisik. Selain itu, urea dalam krim emolien
(10% urea) Eucerin menembus ke lapisan kulit horny dan meningkatkan kapasitas kulit
untuk menyerap kelembaban. Eucerin meliputi permukaan kulit sebagai lapisan minyak,
DAFTAR PUSTAKA
3. Nayaf MS. Exfoliative Cheilitis a male patient – a case report. Our Dermatol Online.
2015;6(1):39, 40-1.
4. Mihic L., et al. Differential diagnosis of cheilitis – how to classify cheilitis. Acta Clin