Anda di halaman 1dari 35

• Upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia

Oleh:
Hasto Wardoyo
Kepala BKKBN

1
Penurunan Stunting masih LAMBAT dan Kesenjangan antar wilayah sangat tinggi
(Data Trend Stunting 2007-2019 & persebaran per prov 2019)

Tren prevalensi stunting Indonesia: 2007-


40 36,8 35,6 37,2 2019
35 30,8
29 27,5 29,6 27,7
30
25
20
15
10 Rata- Rata Penurunan Tahunan
5 Periode RPJMN 2015 – 2019: 0,3 %
Stunt…
0
2007 2010 2013 2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Pusat Data dan Informasi Kemenkes: - Riskesdas 2018 & - SSGBI 2019
Untuk menuju 14 % tahun 2024 memerlukan penurunan 2.5 % per tahun
Perlu CARA BARU (reformasi )
40
Tren Stunting Indonesia Target Penurunan Stunting 2020-
30
2024
35
25
30
25 20

20
Rata- Rata Penurunan 15
15 Periode 2015 – 2019 Rata- Rata Penurunan
10 Periode 2020 – 2024
10
2,525 %
5 5
0
2007 2010 2013 2015 2016 2017 2018 2019 0
2020 2021 2022 2023 2024
Stunting 36,8 35,6 37,2 29 27,5 29,6 30,8 27,7 Target
24,1 21,1 18,4 16 14
Penurunan

Sumber : Pusat Data dan Informasi Kemenkes


- Riskesdas 2018
- SSGBI 2019
COVID-19???

32,50 Rata-rata
Penurunan
1,3%/thn
1,7%/thn
2,7%/thn
4,3%/thn

Skenario akselerasI

Sumber: RPJMN2020-2024
Abdul RazakThaha2020
PENDEK vs. STUNTING

pendek stunting
Mana yang
lebih berat?
Sumber Kasus Stunting

Potensi Terjadi
Sejak Lahir Setelah Lahir

• Lahir Prematur • Banyak terjadi setelah


• Lahir dengan Ukuran usia 6 bulan
rendah (BBLR, IUGR) • Kurang asupan
Makanan, Sakit
• ASI kurang atau
kematian IBU
Cerai Mati
Rumah Tangga 16,62 15,96 15,93
KRT 16,04 16,94 15,99
Kelompok Umur Ibu
Bukan KRT 10,48 11,35 11,22
15-19 Tahun 10,58 11,74 11,27
20-24 Tahun
Status Perkawinan Ibu 8,36 9,79 10,09
25-29 Tahun
Kawin 8,66 10,60 10,59 11,47 9,47 11,32

11,7 % bayi lahir dengan berat kurang normal


30-34 Tahun
Cerai Hidup
35-39 Tahun
Cerai Mati
40-44 Tahun
9,29
10,86
11,94
11,08
16,62
10,06 12,76
10,67 15,96
12,73
10,74
10,81
12,53
11,98
15,93

Gambar 3.13
Kelompok Umur Ibu
45-49 Tahun 14,82 15,48 14,65
15-19 Tahun 10,58 11,74 11,27
Persentase Ibu yang Melahirkan Anak Lahir Hidup (ALH) dalam8,36Dua Tahun Terakhir
Pendidikan
20-24Tertinggi
Tahun yang 9,79 10,09
25-29Ibu
Ditamatkan Tahun 8,66 10,59 9,47
dan Anak Lahir Hidup yang Terakhir Dilahirkan dengan Berat Badan
Tidak/Belum
30-34Pernah 9,29 Lahir Rendah (BBLR) 14,68
Tahun Sekolah 14,52 15,70 10,06 10,74
dan Tidak Tamat
35-39 SD/Sederajat
Tahun 10,86 10,67 10,81
Menurut Karakteristik, 2018-2020
40-44 Tahun
SD/Sederajat 12,53 11,94 13,66 12,73 13,61 12,53
45-49 Tahun
SMP/Sederajat 10,36 14,82 11,56 15,48 11,13 14,65
SMA/Sederajat 8,94 9,65 9,95
Pendidikan Tertinggi yang
Perguruan Tinggi 7,64 8,34 8,92
Ditamatkan Ibu
Tidak/Belum
Status Bekerja Ibu Pernah Sekolah 14,52 15,70 14,68
dan Tidak Tamat SD/Sederajat
Tidak Bekerja 10,33 11,09 10,88
Bekerja SD/Sederajat 11,18 12,53 12,14 13,66 12,01 13,61
SMP/Sederajat 10,36 11,56 11,13
Status/Kedudukan Ibu yang
SMA/Sederajat 8,94 9,65 9,95
Bekerja dalam Pekerjaan
Perguruan Tinggi 7,64 8,34 8,92
Utama
BerusahaStatus Bekerja Ibu
Sendiri 12,32 12,77 13,33
BerusahaTidak Bekerja
Dibantu Buruh Tidak 13,66 10,33 14,62 11,09 13,87 10,88
Bekerja
Tetap/Buruh Tidak Dibayar 11,18 12,14 12,01
Berusaha Dibantu Buruh 12,24 11,20 11,19
Status/Kedudukan Ibu yang
Tetap/Buruh Dibayar
Bekerja dalam Pekerjaan
Buruh/Karyawan/Pegawai 9,69 10,89 10,59
Utama
Pekerja Bebas 12,39 14,23 13,57
Berusaha Sendiri 12,32 12,77 13,33
Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar 11,08 12,18 12,16
Berusaha Dibantu Buruh Tidak 13,66 14,62 13,87
Sumber:Tetap/Buruh
BPS, SusenasTidak Dibayar
Maret 2018-2020
Berusaha Dibantu Buruh 12,24 11,20 11,19
Tetap/Buruh Dibayar
Buruh/Karyawan/Pegawai 9,69 10,89 10,59
Pekerja Bebas 12,39 14,23 13,57
Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar 11,08 12,18 12,16

142 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018-2020 Profil KesehatanIbudanAnak2020


Data Riset Kesehatan Dasar 2018 :
Bayi lahir sebelum waktunya (prematur)
, kurang dari 37 minggu kehamilan masih
cukup tinggi (29.5 %)

Bayi dengan berat badan saat lahir


kurang /BBLR (11,7%) dan bayi lahir
Prematur (29.5 %), ini menjadi
SUMBER UTAMA STUNTING

Sumber BBLR dan Prematur adalah :


Ibu dengan ANEMIA
Ibu KAWIN/HAMIL PADA USIA < 20 Th
PREVALENSI STUNTING
MENURUT KELOMPOKUMUR
37,3
35,3

31,6
30,8

26,1

22,6 23,2
21,4

6,2

BBLahir PBLahir 0-5bln 6-11bln 12-23bln 24-35bln 35-47bln 48-60bln TOTAL

Sumber : RISKESDAS,2018
Sumber stunting setelah lahir : Bayi lahir sehat lalu menjadi stunting , bisa karena sakit
salah satu sebabnya cakupan imunisasi dasar < 60% atau karena asupan gizi kurang

Gambar 4.11 Gambar 4.13


Persentase Anak Umur 12-23 Bulan yang Menerima Imunisasi Dasar Lengkap Persentase Anak Umur 6-23 Bulan yang Menerima Minimal 4 (Empat) Kelompok Makanan
dalam 24 Jam Terakhir Menurut Karakteristik, 2020
Menurut Karakteristik, 2018-2020
Status Balita Stunting Provinsi Riau, Agustus 2020
Status Balita Stunting Provinsi Kalimantan Tengah, Agustus 2020
1000 HPK
We are the winners
Proses Reproduksi
Pembentukan Organ
diawal kehamilan
Hamil Muda : Saat terjadinya Cacat
Perhatian terhadap pengaruh pandemi
(Kenaikan kematian ibu, bayi dan balita)
Kematian ibu 2019: 4.197
Kematian ibu 2020: 4.432

Kematian Neonatal 2019: 20.074


Kematian Neonatal 2020: 34.513

Kematian Bayi 2019: 26.089


Kematian Bayi 2020: 44.352

Kematian Balita 2019: 2.859


Kematian Balita 2020: 7.246

Perlu Antisipasi
Komdat Kesga 2019; Komdat Kesmas 2020 kenaikan Stunting
Usulan Solusi
(Rencana Aksi/reformasi pencegahan Stunting)

Menghitung, Memetakan potensi


keluarga pasangan usia subur (PUS)
yang bisa melahirkan anak stunting.
1 Data stunting yang akurat
(strategi pencegahan)

Perubahan mendasar sistem


pencegahan dan penanganan
2 stunting di tingkat bawah
(kabupaten/kota –
desa/kelurahan)
Tidak
Langsung
Intermediate Langsung
• Sanitasi • Jarak anak • Nutrisi Stunting
• Pendidikan • Jumlah • ASI
• Sosek anak • Penyakit
• Kemiskinan • Umur Ibu

1000 HPK
Catin atau Hamil + Bayi 730 hari
Pra hamil
Intermediate Langsung

• Jarak anak • Nutrisi


Dibuat Program Khusus
• Jumlah • ASI Percepatan Penurunan
anak • Penyakit Stunting
• Umur Ibu Untuk Faktor Intermediate
dan langsung

1000 HPK
Catin atau
Pra hamil
Hamil + Bayi 730 hari
Program : Keluarga Berencana Menuju
Kelurga Berkualitas
Berorientasi Pada Penurunan Stunting

Hamil
• Tiga bulan sebelum nikah • Program KB PP dan MAL
• Skrining dan pembekalan • Bina keluarga
kespro • ANC : monitor Baduta/Balita
pertumbuhan janin • PMT bagi kasus stunting
• Nutrisi, vitamin Bumil • Bantuan bagi keluarga
• KIE : perencanaan KB PP resiko tinggi stunting
dan Kespro
Pasca persalinan
Pra Nikah
Masa interval
Model Peran BKKBN dalam percepatan penurunan stunting :
Pendekatan pencegahan & penanganan

Prospektif:
Retrospektif: Mencegah Stunting
Pencegahan
1. Program siap nikah dan siap hamil
1. Promosi dan KIE Pengasuhan
cegah stunting (kehamilan
1000 HPK
berencana) : 66 jt remaja
2. Pemantauan & intervensi 2. Program Pengendalian jarak dan
tumbuh kembang anak usia jumlah kelahiran
<1000 HPK pada 7.5 juta
3. Penerapan Pola Baru ANC
Penanganan 4. Edukasi tentang Gizi bayi , kesehatan
reproduksi dan KB kepada 20 juta
Ibu Pasca Persalinan.

Mencegah/menjaga
Menangani sekitar 2,3 Program 4 tahun
Juta Balita Stunting Kedepan
lahirnya (sekitar 20 juta)
bayi jangan stunting
Target : Caten, Ibu Hamil dan Melahirkan/bayi

Yang baru menikah


Unmet need
2 Jt/tahun
80 % hamil di th pertama 11 % PUS PUS lama dengan IA
Sekitar 1.6 juta 5 juta 30 % dari total PUS
30 % hamil di tahun ybs 15 jt

= 1.7 jt Yang fertil (usia 20 – 35 th ) :


4.5 jt
Hamil 30 %
1.5 jt

Caten termasuk yang paling strategis dilakukan ntervensi


Strategi menuju angka 14 % Stunting
tahun 2024
Kondisi awal 27 % x 4.8 jt = 1.296.000 Stunting baru/tahun
KB pasca
Persalinan
Estimasi minimal kelahiran dari PUS Baru di tahun
PUS lama bersamaan menikah : 1,6 jt ( 33,3 % dari 4,8 jt persalinan per
Unmet tahun)
need
Angka stunting 27 % dari 1,6 jt = 432.000 bayi Stunting
PUS Lama
Berencana
Hamil
2021 2022 2023 2024
PUS
Baru 4.85 jt 4.9 jt 5 jt
4.8 jt
Tahun 2024 total ada : 24.35 jt Balita

Maksimal stunting : 14 % = 3,409 jt


Untuk menuju 14 % maka bayi baru lahir rata 2
harus bisa mencapai angka stunting : Dibagi 5 tahun maka per tahun Maksimal
681.800/4.8 jt = 14.20 % stunting baru : 681.800
Perubahan Mendasar
DELAPAN tetap mengacu kepada 8 aksi integrasi
AKSI INTEGRASI ,
Aksi #6 Meningkatkan sistem Aksi #4 Memberikan
INTERVENSI PENURUNAN STUNTING
intervensi penurunan stunting yang sudah ada pengelolaan data stunting kepastian hukum bagi desa
untuk menjalankan peran
dan cakupan intervensi di
Aksi #1 Id entifikasi sebaran
tingkat Kabupaten/Kota dan kewenangan desa dalam
stunting, ketersed iaan p rog ram,
d an kend ala dalam p elaksanaan Aksi #5 Memastikan tersedianya intervensi gizi terintegrasi
integrasi intervensi gizi
dan berfungsinya kader yang
Aksi #8 Melakukan reviu kinerja
pelaksanaan prog ram d an kegiatan
Aksi #2 Menyusun rencana
kegiatan untuk meningkatkan
membantu Pemerintah Desa
terkait penurunan stunting selama
satu tahun terakhir
p elaksanaan integrasi intervensi
gizi
dalam pelaksaaan intervensi gizi
terintegrasi di tingkat desa

Aksi #3
Menyelenggarakan
Remb uk Stunting

Aksi #7 Melakukan
tingkat Kabupaten/
Kota Aksi integrasi adalah instrumen dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan
pengukuran
pertumb uhan dan
perkemb ang an anak pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam pencegahan dan penurunan stunting. Pelaksanaan
balita d an p ub likasi
angka stunting
Kab up aten/ Kota intervensi gizi penurunan stunting terintegrasi membutuhkan perubahan pendekatan
pelaksanaan program dan perilaku lintas sektor agar program dan kegiatan intervensi gizi
dapat digunakan oleh keluarga sasaran sasaran rumah tangga 1.000 HPK.

Aksi #6 Mening katkan sistem Aksi #4 Memb erikan


p engelolaan d ata stunting kep astian hukum b ag i d esa
d an cakup an intervensi d i untuk menjalankan p eran
tingkat Kab upaten/ Kota dan kewenangan d esa d alam
Aksi #5 Memastikan tersedianya intervensi gizi terinteg rasi
d an b erfungsinya kad er yang
membantu Pemerintah Desa
d alam p elaksaaan intervensi gizi
terintegrasi d i tingkat desa

Aksi integrasi adalah instrumen d alam bentuk kegiatan yang d ig unakan untuk meningkatkan
pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam pencegahan dan penurunan stunting. Pelaksanaan
intervensi gizi penurunan stunting terintegrasi membutuhkan perubahan p endekatan
pelaksanaan program d an perilaku lintas sektor agar prog ram dan kegiatan intervensi gizi
dapat digunakan oleh keluarga sasaran sasaran rumah tangga 1.000 HPK.

Hidup ber encana Dok t er Hast o


Hidup Berencana Itu it u ker eeen ,
Keren
Perubahan Mendasar
Pendekatan Pelaksanaan Program
Pendataan stunting dan keluarga risiko tinggi
(berpotensi) melahirkan anak stunting, audit
kasus stunting

Pendampingan calon keluarga (sejak pra


nikah)

Pendampingan secara paripurna terhadap


keluarga dengan ibu hamil, punya anak
balita/baduta
Uraian Kegiatan PERUBAHAN MENDASAR
Untuk pencegahan dan penanganan stunting di tingkat bawah

Pendataan Pendamping-an Penapisan


keluarga risti semua keluarga keluarga Penapisan
stunting Risti Stunting terhadap keluarga
• Melalui PK • Oleh kader KB yang penggunaan dan terhadap
• Diupdate dengan sudah ada kepemilikan penggunaan dan
SIGA • PPKBD dan Sub sarana jamban kepemilikan
PPKBD dan air bersih sarana Rumah
sehat

1 2 3 4

Kepada semua keluarga ****


3 Kepada PUS saja ***
Kepada PUS yang punya balita**
4 Kepada PUS Risti / punya Stunting *
Sepuluh Pokok PERUBAHAN
Untuk KEPASTIAN

Pendampingan dan Pendampingan dan Penapisan,


penapisan keluarga penapisan kesehatan pendampingan
terhadap reproduksi semua semua PUS/ keluarga
ketersediaan pangan, remaja/pemuda 3 dengan ibu hamil Pendampingan,Penapisan
pola makan dan bulan Pra nikah • Dilakukan oleh Bidan keluarga dengan PUS pasca
persalinan untuk pemberian ASI
asupan gizi • Pendataan oleh Bkkbn • Dibantu kader sehat, eklusif dan KB PP
• Oleh kader Sehat dan KUA , Camat dan PPKBD, Sub PPKBD
• PPKBN sub PPKBD Desa • PKK , dasa wisma Oleh Kader sehat,
• PKK dan Dasa wisma • Pemeriksaan dan terapi PPKBD dibawah Bidan
oleh Puskesmas

5 6 7 8

Kepada semua keluarga ****


Kepada PUS saja ***
5 Kepada PUS yang punya balita**
Kepada PUS Risti / punya Stunting *
Sepuluh Pokok PERUBAHAN
Untuk KEPASTIAN

Pendampingan
Penapisan, pendampingan
dan Komponen Pendukung
penapisan
keluarga dengan
keluarga
1000 Audit kejadian stunting di
terhadap
HPK : pemantauan
ketersediaan tingkat kecamatan
pangan,
tumbuhpola
kembang
makan dan
dan
asupan
penggunaan
gizi Kontrasepsi Pembangunan sistem
••Oleh
Dilakukan
kaderoleh
Sehatbidan
IT/IOT/ Aplikasi baru
••PPKBN
Dibantusub
kader
PPKBD
sehat, PPKBD, Sub pendukung rencana aksi
PPKBD
• PKK dan Dasa wisma • Oleh : Camat dibantu oleh PKB,
• PKK , dasa wisma PLKB, Pimpinan Puskesmas,
Pakar

9 10

Kepada semua keluarga yang punya Balita***


9 Kepada semua Keluarga yang punya Baduta **
Kepada keluarga dengan risti stunting atau punya Baduta Stunting *
Terima kasih
BKKBN
Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma Jakarta Timur

13

Anda mungkin juga menyukai