Anda di halaman 1dari 37

OM SWASTYASTU

SELAMAT DATANG

ORIENTASI KESEHATAN MATERNAL DAN


NEONATAL BAGI TENAGA KESEHATAN

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI


KEBIJAKAN DAN PROGRAM
KESEHATAN MATERNAL DAN NEONATAL

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI


ISU PRIORITAS DALAM MEWUJUDKAN
SDM YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
“Titik dimulainya pembangunan SDM dimulai dengan menjamin kesehatan
ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak sekolah
karena merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul.
Jangan sampai ada stunting, kematian bayi, kematian ibu yang meningkat.”

1
Meningkatkan kesehatan ibu dan
anak melalui
upaya penurunan AKI dan AKB

2
Meningkatkan kualitas SDM
melalui
upaya penurunan stunting
AKI
DAN
AKB
ANALISIS SITUASI

Target Penurunan AKI (/100.000 KH) Target Penurunan AKB dan AKN (/1.000 KH)

35

32
30
Ancaman COVID-19 AKB
25
24

20
19 AKB ARR 5.0
183 AKN 16.8
AKB ARR 11,5
AKN ARR 5
15 15
AKN ARR 10
10.5
10.21
10

70 7
5

0
2012 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) & BAYI (AKB) INDONESIA MASIH JAUH DARI TARGET
6
RPJMN & SDGS
Jumlah Kematian Ibu Tahun 2016 – 2020
dan Tahun 2021 sd 28 September 2021
AKI per 100.000 Kelahiran Hidup
SDKI 4903

390
SDKI SP 4295
4623

SDKI 4226 4197

334
360
SDKI SP 359
SUPAS 3850

307 SDKI 305


259
228
183

70

2016 2017 2018 2019 2020 2021


1994 1997 2000 2003 2007 2010 2012 2015 2024 2030 Jumlah Kematian ibu dg PCR + jan- 28 Sep 21: 813
Target RPJMN Target SDGs
57 AKB per 1.000 Kelahiran Hidup Jumlah Kematian bayi Tahun 2016 – 2020
31616 dan Tahun 2021 sd 28 September 2021
46 27876
27061
26089
24075
35 34 32
24
12585
16
12

1995 1999 2003 2007 2012 2017 2024 2030


2016 2017 2018 2019 2020 2021
SDKI Target RPJMN Target SDGs
Catatan: Tahun 2018-2020 hanya tersedia data rutin jumlah kematian absolut bukan rasio
Sumber: SDKI, SP, SUPAS 1. Laporan AKI AKB masih tidak lengkap 6
2. Tidak ada data riil kelahiran hidup
6 PROVINSI MENYUMBANG 50% KEMATIAN IBU DI INDONESIA
Jabar, Jatim, Jateng, Banten, Sumut, Aceh

Penyumbang 50% Penyumbang 80%

Data Rutin Direktorat Kesehatan Keluarga 2018-2020


5 PROVINSI PENYUMBANG 50% KEMATIAN BAYI DI INDONESIA
Jateng, Jatim, Jabar, Banten, Aceh

Penyumbang 81%
Penyumbang 50%

Data Rutin Direktorat Kesehatan Keluarga 2018-2020 8


KEMATIAN IBU
------------------ KAPAN TERJADI KEMATIAN ----------------------
Selama persalinan dan 24 jam pertama, Paska salin,
paska salin  1/3 total kematian terutama hari 8-42
 25%

Banten Study II 2015-2017


Jumlah kematian ibu s/d Agustus tahun 2021: 3.878

Sample Registrasi Sistem, 2018 Data Rutin, Komdat Kesmas 2021


76% KEMATIAN IBU TERJADI DI FASE PERSALINAN & PASCA PERSALINAN
Namun, faktor-faktor risiko persalinan terjadi mulai dari fase sebelum & saat hamil

1 2 3 4

Sebelum Hamil Saat Hamil Persalinan Pasca Persalinan


Proporsi
Kematian - 24% 36% 40%

Penyebab 32% sepsis (infeksi) 65% perdarahan 26% sepsis (infeksi)


Kematian
24% hipertensi 14% ruptur uterus 15% perdarahan
28% lain-lain (perdarahan, 11% hipertensi 29% lain-lain (abortus,
abortus, komplikasi komplikasi obstetrik,
obstetrik, penyakit \ penyakit komplikasi non
komplikasi non obstetrik) obstetrik)

Faktor risiko 23,9% WUS anemia 48,9% bumil anemia


kehamilan &
persalinan 21,3% WUS hipertensi 12,7% bumil hipertensi
14,5 % WUS KEK 17,3% bumil KEK

Sumber: EMNC (2019), Riskesdas (2007, 2013, 2018) WUS: wanita usia subur; KEK: kekurangan energi kronis 10
ANGKA KEMATIAN IBU PROVINSI BALI
TAHUN 2015-2020
120

100 100
100
90 90 90
83.41
78.72 83.79
80
68.63 69.72
67
60
52.2

40

20

0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

AKI Target AKI


JUMLAH KEMATIAN IBU PROVINSI BALI
TAHUN 2020 – SEPTEMBER 2021

140
123
120

100

80
66
60

40 37
29
20 16
8 7 10 10 10 9 7 10
6 6
2 4 3 2 5 2 4 2
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des Total

2020 2021
PENYEBAB KEMATIAN IBU DI PROVINSI BALI
TAHUN 2021

7; 6% 3; 2% SEBAB NON OBSTETRI


2; 2%

10; 8% 3; 2%

23; 19%

111; 90% 88; 71%

GSPD G.Metabolik
PERDARAHAN EKLAMPSIA INFEKSI NON OBSTETRI
Covid-19 lain2
TEMPAT KEMATIAN IBU DI PROVINSI BALI
TAHUN 2020-2021

DI KABUPATEN/KOTA SE BALI DI RSUP SANGLAH DENPASAR


140 50
45
116 45
120
40
100 35
80 30
25 24
60 20
46
40 15 12
10
10 7 6 6
20 7 4
5 4 5 33 2 12 2 12 21 2 2 1
0 0
0 0
RS DOA Rumah Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des Total

2020 2021 2020 2021


TEMPAT ANC DAN PERSALINAN
(RISKESDAS 2018)

% Tempat ANC % Tenaga Pemberi Layanan ANC % Tempat Persalinan


Perempuan 10-54 Tahun
50
45.3

29% 18%
13,4
40
Dokter Sp.OG Praktek Bidan RS Swasta
30

Dokter
0,5
16% 15%
20 Rumah RS Pemerintah
14.6
12.5 11.3
82,4
12% 5%
10.1
10
3.1 2.9 Bidan Puskesmas/
0.3
Klinik
0 Pustu/Pusling
0,5
ol s
sy s

La sta
a
Pu sk an

du

ik NC
K l ak S
P o nde
/P ma

Tid R

ny

1%
Pu Bid

an

a
in A

4%
in
stu es

Sw
i
r/
te

Perawat
ok
kD

Polindes/ Praktek
te
ak

Poskesdes
Pr

Tidak ANC 3,1 Dokter


KOMPONEN PEMERIKSAAN ANC (10T)

Ukur tekanan darah 98


93.8 94.8
90.2 89.6
84.2
Timbang berat badan 97
79.1
70.9 Periksa denyut jantung janin 97
67.5
57.8 Konsultasi 86
49.3
Pemberian tablet zat besi 86
38.3 35.6
34.8
Periksa perut 85
23.4
Periksa tinggi rahim 85
7.7
3.1 2.7 Periksa lingkar lengan 82
i us n J* us ra T
NC T B BB ns ILA ni ra
h
in
e Hb TT et
+ 7T 10
kA ur ur Te rL nd Ja DJ da Ur s ka
s ica si bl
da uk uk ut uk
u F u
ta
k ol
ei
n Te
na
w i sa ta Ukur tinggi badan 69
Ti uk gi Le sg ot sa
u un 90
i ng T e P r ak T em Im D
T
ta
l TT
Ta ri an Periksa darah 48
be
m
Pe
Periksa air seni (urin) 39

Sirkesnas, 2016 SDKI, 2017


KONDISI IBU TIDAK LAYAK HAMIL

Sebelum Hamil 23,9% WUS dengan anemia

21,3% WUS dengan hipertensi

14,5% WUS dengan KEK

23,9% pernikahan remaja (15-19 tahun)

36/1.000 kehamilan remaja (15-19 tahun)


Sumber: Riskesdas (2013, 2018) 17
BANYAK IBU HAMIL DENGAN RISIKO
Anemia, hipertensi, KEK sebelum hamil memperparah kondisi ibu saat hamil
2

Saat Hamil 48,9% ibu hamil dengan anemia

12,7% ibu hamil dengan hipertensi

17,3% ibu hamil dengan KEK

28% ibu hamil dengan risiko komplikasi

Ibu hamil di Indonesia berisiko komplikasi,


kegawatdaruratan tak dapat diprediksi tapi dapat dicegah.
Riskesdas 2007, 2013, 2018 18
DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO TERSEBUT BELUM OPTIMAL
2

85% ANC 4x
Saat Hamil
Meskipun cakupan kunjungan antenatal (ANC)
minimal empat kali (K4) sudah mencapai 84,9% 10T
1. Timbang berat badan,
2. ukur tinggi badan,
Namun… 3. tekanan darah,
4. ukur lingkar lengan atas
2,7% Diperiksa 10T (lila),
5. ukur tinggi fundus,
Saat proses ANC, menurut pengakuan bumil: 6. tentukan letak janin dan
• 2,7% bumil diperiksa lengkap 10T* denyut jantung janin,
• 48,7% diukur kadar hemoglobin (deteksi 7. imunisasi Td,
8. pemberian TTD 90 tablet,
anemia)** 9. tes laboratorium
• 51% diberi 90 TTD** (haemoglobin, golongan
• 37,7% konsumsi >90 TTD** darah-protein urine, dll),
• 98,5% diukur tekanan darah (deteksi hipertensi) 10. tata laksana kasus, dan
**  temu wicara.
• 80,3% diukur lingkar lengan atas (deteksi KEK)**
84% ANC oleh bidan
Bidan tidak memiliki kompetensi untuk mendeteksi penyakit penyerta non
obstetri (penyakit jantung, TB, autoimun, HIV, diabetes mellitus, dll),
sedangkan komplikasi non-obstetric adalah penyebab AKI ke-3 tertinggi.

Data Rutin Dit Kesehatan Keluarga 2020, *Sirkesnas 2016, ** Riskesdas 2018 19
RUJUKAN PERSALINAN TIDAK TERENCANA
Kegawatdaruratan tidak dapat diprediksi, namun dapat diantisipasi
3
Seeking care
Persalinan 90% Ibu yang meninggal dan mengalami komplikasi berat tidak menunda
untuk mencari pelayanan kesehatan ketika ingin bersalin.*

Multiple referral
76% Namun, 76% ibu harus dirujuk lagi ke fasyankes lain.*

Terlambat dirujuk
31% Terjadi keterlambatan dalam merujuk.**

Stabilisasi pra-rujukan
9% Hanya 9% pasien yang dirujuk dilakukan stabilisasi pra rujukan
yang memadai

Desa dengan akses rujukan sulit


32% • 31.79% desa/kelurahan memiliki akses yang sulit dan sangat sulit ke RS
• Belum ada sistem rujukan terintegrasi sesuai kompetensi fasyankes

* EMNC (2019), ** EMAS (2016) 20


KONSEP PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI
MANFAAT PADA SIKLUS KEHIDUPAN
↓ Kesakitan/kematian ↑ Kualitas Hidup Ibu ↓ Pembiayaan ↑ Kesejahteraan
ibu dan bayi dan Bayi Kesehatan Keluarga

INTERVENSI SPESIFIK INTERVENSI SENSITIF dan


Penurunan AKI dan AKB Pendekatannya
Berbagai Program
•Wajib belajar 12 tahun
•Pencegahan Pernikahan Anak
• Pencegahan Anemia pada •Peningkatan Peran Perempuan dalam
Remaja Pelayanan Neonatal
Ekonomi
• KB Remaja Sehat dan •Kespro remaja dan Catin
ANC Berkualitas dan Essensial dan
• ANC Berkualitas Perencanaan •Desa Siaga (P4K)
Persalinan di Faskes Manajemen Terpadu
Kehamilan •Peran tokoh masyarakat, tokoh agama
• Persalinan di Fasilitas Pelayanan Bayi Sakit
dan public figure
Kesehatan •Pengasuhan anak
• Rumah Tunggu Kelahiran •Air bersih, udara bersih dan jamban
• PONED & PONEK keluarga
• Regionalisasi UKS, konseling catin, kesetaraan gender, akses dan transportasi, Posyandu,
Sistem Rujukan kader desa, Desa Siaga, Sistem Komunikasi dan Informasi, penyediaan Membangun Lingkungan
• UTD & Bank Darah sarana sanitasi “Pemungkin/Enabling”
• Ketersediaan SDM, Sarpras, obat •Evaluasi tepat
dan vaksin •Strategi advokasi
• Manajemen terpadu Bayi Sakit • Koordinasi vertikal horizontal
Pengetahuan & berbasis bukti • Akuntabilitas, regulasi insentif,
• ASI eksklusif, Imunisasi Dasar Pemerintahan & politik peraturan perundangan
lengkap Kepemimpinan, kapasitas & sumberdayaan pendanaan •Program Kepemimpinan
• JKN dan Jampersal Konteks sosial, ekonomi, Politik& lingkungan (nasional &21
global) • Investasi kapasitas
• Mobilisasi sumberdaya lokal
PILAR PENYELAMATAN IBU DAN BAYI

STRATEGI PENYELAMATAN IBU DAN BAYI


1 Masa sebelum hamil 2 Masa kehamilan 3 Masa Persalinan dan 4 Masa pasca persalinan
bayi baru lahir
Edukasi gizi dan Mencegah komplikasi Edukasi dan pelayanan
kesehatan reproduksi dan melakukan deteksi Seluruh penolong esensial bagi ibu nifas
bagi remaja putri, calon dini dan perawatan persalinan memiliki dan bayi serta
pengantin dan pasangan penyulit kehamilan pengetahuan, tatalaksana pra rujukan
usia subur tentang dengan tepat. keterampilan, dan dan rujukan
perencanan kehamilan peralatan yang memadai
sehat, serta pelayanan untuk melaksanakan
kesehatan. persalinan yang bersih
dan aman, serta
pelayanan komplikasi
dan kegawatdaruratan
ibu dan bayi.

Pelayanan kesehatan primer dan rujukan

Pemenuhan hak dasar setiap perempuan dan anak


23
LOKUS
LOKUSPERCEPATAN
PERCEPATANPENURUNAN
PENURUNANAKI
AKIAKB
AKB
Kepmenkes 94/2020 Kepmenkes 319/2020
tanggal 29 Januari 2020 tanggal 15 Mei 2020
Penetapan Lokus AKI AKB Penetapan Lokus AKI AKB

470 514 Tahun 2020 Tahun 2021


kab/kota
320 kab/kota
kab/kota
200
kab/kota
120
kab/kota
2020 2021 2022 2023 2024
PENINGKATAN AKSES LAYANAN
ANTENATAL CARE
PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN
PERSALINAN DI FASKES
KAPASITAS PUSKESMAS (KIA KB)
POSTNATAL CARE
PENDAMPINGAN RUMAH SAKIT
IMUNISASI
(SPM Kab/kota)

PENGUATAN TATA KELOLA


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
ORGANISASI PROFESI POKJA AKI – AKB
PENDAMPINGAN DINAS KESEHATAN
PERAN PKK, LSM
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT
BUKU KIA, KELAS IBU (KOHORT IBU BAYI) 24
AUDIT MATERNAL PERINATAL
SE Sekjen Kemenkes RI No. 548 Tahun 2020 tentang
Peningkatan Peran RS dalam Percepatan Penurunan AKI dan AKB

Kepada para Kepala/Direktur RS yang


memberikan pelayanan kesehatan ibu dan
bayi, agar melakukan :
….
Pelayanan PONEK yang siap selama
24 jam/ 7 hari
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Perencanaan Persalinan dan


Penggunaan Buku KIA Pelaksanaan Kelas Ibu
Pencegahan Komplikasi (P4K)

Memastikan ibu hamil dan Sarana belajar kelompok bagi ibu hamil Suatu kegiatan Notifikasi sasaran dengan
keluarga memahami isi Buku dan ibu balita dalam bentuk tatap muka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat
KIA, dengan membaca dan dengan menggunakan buku KIA. dalam merencanakan persalinan yang aman
menerapkan apa yang dan persiapan menghadapi komplikasi bagi
tercantum dalam Buku KIA. Tujuan: ibu hamil, termasuk perencanaan KB.
• Meningkatkan pengetahuan, sikap,
dan perilaku ibu dan keluarga. Peran:
• Memastikan terlaksananya P4K bersama
Peran: kader.
• Mengisi materi dalam kelas ibu hamil. • Mengedukasi masyarakat tentang manfaat
• Memberikan konseling ibu hamil. P4K.
• Memfasilitasi pelaksanaan kelas ibu • Penapisan kehamilan beresiko dan
hamil di masyarakat. mengkonsultasikan ke dokter pembimbing.
KONDISI IDEAL Layak Hamil
UNTUK
Tidak mempunyai riwayat dan/atau
HAMIL SEHAT sedang menderita penyakit kronis atau
penyakit dalam kondisi terkontrol, seperti
Usia antara darah tinggi, diabetes, kanker, masalah
20 – 35 tahun kejiwaan dll

Tinggi badan Status gizi normal / Baik perempuan maupun pasangannya


≥ 145 cm IMT 18,5 – 25,0 tidak mengidap penyakit menular dan
penyakit menular seksual seperti TB Paru,
Tidak KEK / Tidak Anemia / Malaria, IMS, dll, atau penyakit dalam
LiLA ≥ 23,5 cm Hb ≥ 12 g/dL kondisi terkontrol seperti HIV, Hep B

Jumlah anak Jarak antar kehamilan


Sebaiknya calon pengantin perempuan
≤ 2 orang ≥ 2 tahun
dan calon pengantin laki-laki tidak sama-
sama mempunyai penyakit atau
Tidak mempunyai riwayat obstetri yang
pembawa sifat Talasemia atau hemofillia
buruk pada kehamilan sebelumnya
PELAYANAN ANTENATAL UNTUK DETEKSI DINI RISIKO/KOMPLIKASI

Pemeriksaan DOKTER 1x
1x pada Trimester 1
Trimester 1 (untuk skrining kesehatan
ibu seutuhnya), termasuk
ANC
6x
USG terbatas
2x
4x (2x oleh Dokter) Trimester 2

ANC dilaksanakan minimal 6x


selama masa kehamilan 3x Pemeriksaan DOKTER 1x
pada Trimester 3
Trimester 3
(untuk skrining persalinan
termasuk USG terbatas )

Peningkatan Peran Dokter Melalui Buku KIA :

 Media komunikasi antar nakes dan media KIE ibu dan keluarga
 Terdapat lembar skrining yang harus diisi dokter saat TM 1 dan TM 3
 Terdapat skrining pre eklamsi untuk deteksi dini PE/Eklamsi
 Lembar ringkasan dokter spesialis apabila ibu dirujuk
PELAYANAN KESEHATAN PASCA PERSALINAN
SETELAH MASA NIFAS
PERSALINAN
(0 - <6 jam) KF1 (6-48 jam) KF2 (3-7 hari) KF3 (8-28 hari) KF4 (29-42 hari)

Contoh Bagan Skrining Nifas


Petugas: Petugas: Petugas: Petugas: Petugas :
 Pemantauan  Pemantauan tanda  Pemantauan  Pemantauan  Pemantauan
tanda vital vital dan kegawat- tanda vital dan tanda vital dan tanda vital dan
dan kegawat- daruratan kegawat- kegawat- kegawat-
daruratan  Skrining dengan daruratan
daruratan daruratan
 Pemantauan Bagan Tata Laksana  Skrining dengan
Terpadu Nifas Bagan Tata  Skrining dengan  Skrining
kontraksi (koordinasi antara Laksana Bagan Tata dengan Bagan
uterus bidan –dokter) Terpadu Nifas Laksana Tata Laksana
 Pemantauan  Skrining kejiwaan (koordinasi Terpadu Nifas Terpadu Nifas
perdarahan (trias depresi) antara bidan – (koordinasi (koordinasi
 Inisiasi  KIE nifas dokter) antara bidan – antara bidan –
Menyusu  KB PP (bila belum  KIE nifas dokter) dokter)
Dini terpasang  KB PP (bila
 Skrining 3 Eliminasi belum  KIE nifas  KIE nifas
 KBPP  KB PP (bila  KB PP (bila
TENTUKAN KALSIFIKASI (atas indikasi) terpasang )
1. Kotak merah muda, ibu harus dirujuk. belum belum
2. Kotak kuning, petugas kesehatan harus terpasang ) terpasang )
waspada dan memantau  Skrining
perkembanganan kesehatan ibu agar status T
tidak jatuh dalam kotak merah muda, dan
tata laksana dilakukan oleh dokter umum.
3. Kotak hijau artinya kondisi kesehatan ibu
dalam keadaan aman , pemantauan oleh
bidan Catatan : Ibu dipulangkan minimal 24 jam pasca persalinan normal
PELAYANAN KB PASCA PERSALINAN
PELAYANAN PERSALINAN

TIM
(Dokter, Bidan, Perawat) Level 5
4 Level 4
Pelayanan
multispesialistik
Minimal Tangan Pelayanan dan
Level 3 Multispesialistik subspesialistik,
Penolong
Pelayanan dan subspesialistik Kasus dengan
Level 2 Spesialistik kompleksitas
tinggi
Pelayanan dasar
Level 1 (khusus)
Pelayanan Ibu dengan
Dasar/primer penyulit ringan
Ibu hamil tanpa Puskesmas
penyulit mampu PONED
Puskesmas dan
fasyankes sulit akses
Level Level Level Level Level
 Curiga ruptur uteri
1 2 3  Ketuban pecah dini 4 5
 Riwayat gagal hamil  Persalinan preterm < 37 • plasenta
• Kelainan jantung
• Usia ibu ≤16 atau berulang (≥2 kali) minggu akreta
• Plasenta previa
≥35 tahun  Riwayat operasi rahim  Persalinan post date • Kelainan
• kehamilan pada bekas SC
• Anak terkecil ≤2 (SC / miomektomi) >41minggu jantung
tunggal • ARDS dan
tahun  Hamil dengan obesitas  Gawat janin berat
• presentasi gangguan
• Terlalu lama atau gizi kurang  Persalinan lama / lewat • Kelainan
belakang pernapasan
punya anak  Hipertensi dalam ‘garis waspada’ paru berat
kepala lainnya
pertama ≥4 kehamilan partograf • Kehamilan
• usia hamil • Acute fatty liver
tahun  Preeklampsia/eklampsia  Prolaps tali pusat yang butuh
37– 40 • Gangguan
• Interval tanpa komplikasi  Anemia dalam bedah
minggu pembekuan
kehamilan >10 kompleks kehamilan (Hb<10) jantung atau
• ibu usia 20 darah
tahun  Kehamilan multipel  Gangguan darah lain bedah saraf
-35 tahun • Gangguan
• Persalinan ≥4 kali  Curiga cephalopelvic dalam kehamilan • Komplikasi
• taksiran autoimun dan
• Riwayat obstetrik disproportion  Gangguan air ketuban medis
berat janin hematologi
jelek atau  kelainan presentasi janin (oligo/hidramnion) maupun
2500 - kompleks
terdapat  Pertumbuhan janin  Infeksi dalam kehamilan akibat
3500 gram • Preeklampsia
komplikasi pada terhambat/Pertumbuha (termasuk HIV, sifilis kehamilan
• tidak ada perawatan
persalinan yang n janin berlebih dan hepatitis B) yang
komplikasi konservatif
lalu (riwayat (makrosomia)  Diabetes dalam melibatkan
Ibu • Preeklampsia
vakum/forsep,  Janin meninggal kehamilan lebih dari 2
maupun berat/eklampsia
HPP dan atau  Perdarahan antepartum  Kehamilan dengan sistem organ
janin dengan
transfusi)  Plasenta previa dan penyakit medis lain
komplikasi
solusio plasenta yang sederhana
TINGKATAN PELAYANAN NEONATAL
LEVEL KEMAMPUAN KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN
LEVEL I • Adanya tim gadar Dokter Umum
Perawatan Bayi Sehat • 37-42 wks; 2500-4000 g
• <37 wks/ <2500 g

LEVEL II • ✔️/ LEVEL IIA, IIB Dokter Spesialis Anak, FELLOW (≧34 wks/
Perawatan khusus • Postnatal care ≧35 wks/ ≧1800 g ≧1500 g
• Rujuk balik dari NICU
• Ventilasi Invasif/ non invasif - / < 96h
• <35 wks/ < 1800 g

LEVEL III • ✔/ LEVEL IIIA, IIIB Dokter subspesialis perinatologi,


NICU • ≧32 wks/ ≧1250 g subspesialis bedah anak,
• Ada akses ke Dokter perinatologi, subspesialis anestesi anak,
subspesialis bedah anak, subspesialis subspesialis mata anak,
anestesi anak, subspesialis mata anak, subspesialis radiologi anak
subspesialis radiologi anak
• Ventilasi invasif/ non invasif
• CT scan, MRI, Echocardioghraphy
LEVEL IV • ✔/ IIIC, IIID Subspesialis bedah perinatologi
REGIONAL NICU • Kelainan kongenital kompleks
UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19
PADA IBU DAN BAYI BARU LAHIR
Meningkatkan sosialisasi

Pemetaan RS Rujukan
1 informasi dan edukasi
pencegahan penularan
Covid 19 dan menjamin COVID-19 melalui media
tetap terlaksananya elektronik serta peran tokoh
pelayanan komplikasi
dan kegawatdaruratan
6 2 masyarakat.
ibu dan bayi baru lahir
24 jam/7 hari di masa Mendorong pelayanan kesehatan ibu
pandemi Covid-19 dan bayi baru lahir sesuai prinsip
pencegahan COVID 19 dan
pemanfaatan Telemedicine untuk
pelayanan KIA
Memastikan pemenuhan
APD bagi tenaga
5 3
kesehatan dan masker
bagi ibu bersalin. Penyelenggaraan Posyandu hanya
4 diperuntukkan di daerah resiko rendah
dan tanpa kasus COVID 19 dengan tetap
sesuai kaidah yang telah ditetapkan serta
diperuntukan hanya untuk pelayanan
Vaksinasi Ibu Hamil
imunisasi dan balita dengan masalah gizi.
Trimester II dan II
34
UPAYA PERCEPATAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

Upaya Percepatan

• Penyiapan ibu hamil bebas anemia melalui pemberian TTD


• Peningkatan Kualitas ANC dari 4x Menjadi 6x ( 2x dengan dokter
termasuk USG
• Persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan oleh tim
• Pemantauan bayi berat lahir rendah, premature, bayi dengan Diare
dan Pneumonia
• Peningkatan kualitas penanganan kegawatdaruratan dan rujukan
• Memperkuat sistim pencatatan dan pelaporan kematian

35
RENCANA TINDAK LANJUT

1. Memperluas implementasi program layak hamil


2. Memperkuat kolaborasi lintas program untuk memenuhi ketersedian SDM,
UTD/Bank Darah, PONED-PONEK
3. Memastikan Semua Puskesmas Memiliki USG (Pembiayaan DAK) dan tim
(Dokter, Bidan, perawat ) termasuk peningkatan kapasitas.
4. Integrasi data kematian antara data Dukcapil dan data Kementerian
Kesehatan melalui PS2H .
5. Revitalisasi PONED/PONEK dan Integrasi Rujukan Ibu dan bayi dengan
Sisrute
6. Supervisi pelaksanaan pelayanan bayi sesuai standar di FKTP dan FKTL
7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program

36
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai