PELAYANAN KB
• Rendah MKJP
• Tingginya
Drop Out
TFR, CPR, Unmetneed Ber-KB dan
ASFR 15-19 Tahun
Capaian
Peserta KB
Baru (PB)
setiap
SDKI
2007 tahunnya
tidak
memberikan
dampak yang
signifikan
terhadap
pertambahan
Peserta KB aktif
% Tingkat Putus Pakai Per Metode Kontrasepsi
SemuaMetoda 28.8
PIL 46.1
SUNTIK 27.8
KONDOM 26.6
SenggamaTerputus 25.5
0 10 20 30 40 50
% Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi berdasarkan Alasannya
Ketidakberlangsungan 28.8
Efek Samping/Masalah Kesehatan 11.4
Keinginan Hamil 5.2
Kesuburan lainnya terkait alasan )* 4.5
Ingin Metoda Lain yang efektif 2.9
Alasan Lainnya 1.9
Kegagalan Metoda 1.6
Metoda lain terkait alasan )** 1.3
0 5 10 15 20 25 30 35
Keterangan :
)* Termasuk Frekuensi tidak berhubungan seks/ suami jauh, susah hamil/menolak menopause dan
pisah/cerai
)** Termasuk kurang akses/ jauh, baiya mahal, dan tidak nyamandigunakan
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Tahapan pembangunan dan
Undang-undang arah kebijakan RPJPN 2005-2025
Nomor 17 Tahun
2007 Tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka Panjang
Nasional Tahun
2005-2025 PERATURAN PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN
PERATURAN PRESIDEN
2015
PERATURAN PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN
2010 4
NOMOR 7 TAHUN
2005 3 RPJM 4
2 RPJM 3 (2020-2024)
1 RPJM 2 (2015-2019)
RPJM 1
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang
(2010-2014) mandiri, maju, adil dan makmur melalui
percepatan pembangunan di berbagai
(2005-2009) bidang dengan menekankan terbangunnya
struktur perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan kompetitif di
berbagai wilayah yang didukung oleh SDM
9
berkualitas dan berdaya saing.
“MENCAPAI PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG
MELALUI UPAYA PENURUNAN LAJU PERTUMBUHAN
PENDUDUK (LPP) DAN PERWUJUDAN KELUARGA
BERKUALITAS”.
KEBIJAKAN :
Meningkatkan akses pelayanan KBdan KR yang
merata dan berkualitas
STRATEGI :
1. Penguatan dan pemaduan kebijakan dalam sistem SJN
Kesehatan (kemudahan akses terhadap fasilitas pelayanan KB
di setiap tingkatan wilayah);
2. Penggerakan pelayanan MKJP serta KBPascapersalinan dan
Pascakeguguran;
3. Peningkatan jaminan ketersediaan alokon & sarana pelayanan KB;
4. Peningkatan pelayanan secara statis dan dan bergerak di DTPK;
5. Peningkatan kapasitas tenaga medis dan penguatan kapasitas
tenaga lapangan untuk mendukung penggerakan dan
penyuluhan KB;
6. Promosi dan konseling kesehatan dan hak-hak reproduksi;
7. Penguatan kemandirian ber-KB.
SASARAN DAN CAPAIAN PEMBANGUNAN BIDANG KEPENDUDUKAN DAN KB
(RPJMN 2015-2019)
Promosi kespro
/KB pada catin
POTENSI KEHAMILAN
USIA SUBUR (FERTILITYAGE)
USIA REPRODUKSI SEHAT
LONG-TERM PERMANENTLY
CONTRACEPTIVE METHOD ARE RECCOMENDED FOR ELIGIBLE COUPLES HAVE ≥2KIDS
Pemantapan
Stabilitas
Ketahanan
Keamanan
PN4. Energi, PN5. Nasional dan
Pangan, dan
Kesuksesan
Sumber Daya
Pemilu
Air
Kegiatan/Output Prioritas BKKBN yang
Mendukung Proyek Prioritas Nasional
Pembangunan Manusia Melalui
Prioritas Nasional Pengurangan Kemiskinan dan
Peningkatan Pelayanan Dasar
Peningkatan Pelayanan
Program Prioritas Kesehatan dan Gizi
Masyarakat
Peningkatan
Peningkatan
Proyek Prioritas pelayanan KB dan
pendidikan gizi
kesehatan reproduksi
Target
Proyek Proyek BKKBN yang Kinerja
Program Kegiatan Prioritas mendukung
Lokasi Output
Prioritas Prioritas Nasional Proyek Prioritas Nasional
2019
(ProPN) (Proyek K/L)
Proyek pengelolaan
permintaan dan Kab/ Pemenuhan Ketersediaan 2,549
1
pemenuhan kebutuhan Kota Alokon di Faskes Faskes
Peningkata alokon di faskes
Peningkatan
n kesehatan
pelayanan Peningkatan Promosi
ibu, anak, Promosi dan Konseling
Peningkata keluarga dan Konseling Kab/ 9.768
keluarga
n berencana dan 2 Kesehatan Reproduksi Kota
Kesehatan Reproduksi melalui
poktan
berencana Kelompok Kegiatan
Pelayanan kesehatan berbasis Komunitas
dan
Kesehatan reproduksi
kesehatan
dan Gizi
reproduksi Penguatan Peran PIK Remaja
Masyarakat Proyek Penyiapan
Kab/ dan BKR dalam Edukasi 5.321
3 Perencanaan kehidupan
Kota Kespro dan Gizi bagi Remaja Klp
keluarga bagi remaja
Putri sebagai Calon Ibu
Proyek peningkatan
Percepatan Peningkatan
Promosi pengasuhan Kab/ Keluarga yang Memiliki 1.013.587
Penurunan Pendidikan 4
1000 Hari Pertama Kota Baduta Terpapar 1000 HPK Keluarga
Stunting Gizi
Kehidupan
UU NO. 40 TAHUN 2004 TENTANG SJSN
Pasal 22
(1) Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan
berupa pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk obat dan
bahan medis habis pakai yang diperlukan
Penjelasan:
Yang dimaksud pelayanan kesehatan dalam pasal ini meliputi pelayanan
dan penyuluhan kesehatan, imunisasi, pelayanan keluarga
berencana, rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat dan
tindakan medis lainnya…………..
Peraturan Presiden RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
atas Perpres No. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan
Pasal 21
(4). Pelayanan keluarga berencana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c meliputi konseling, pelayanan k o n t r a s e p s i
termasuk v asektomi d a n t u b e k t o m i , bekerjasama
dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional
(4a) Ketentuan mengenai pemenuhan k e b u t u h a n a l a t d a n
o b a t k o n t r a s e p s i bagi peserta jaminan kesehatan di
fasilitas kesehatan diatur dengan Peraturan Kepala Badan
kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(5). Vaksin untuk imunisasi rutin serta alat dan obat kontrasepsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4a)
disediakan oleh P e m e r i n t a h d a n / a t a u P e m e r i n t a h
D a e r a h sesuai
Permenkes. RI No. TAHUN 2016 Tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Tarif Pelayanan KB :
1. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) : kapitasi & non kapitasi
a. Tarif Kapitasi: Pil dan Kondom
b. Tarif non kapitasi
PENUGASAN
NO KABUPATEN DAN KOTA PAGU DAK FISIK BOKB
(BKB STUNTING KIT)
Provinsi Jawa Barat 29,365,995,000 840,000,000 151,918,172,000
1 Kab. Bandung 1,070,200,000 60,000,000 8,397,772,000
2 Kab. Bekasi 1,421,114,000 - 4,751,782,000
3 Kab. Bogor 1,459,998,000 60,000,000 9,099,182,000
4 Kab. Ciamis 1,372,101,000 - 6,975,452,000
5 Kab. Cianjur 1,604,073,000 60,000,000 8,868,600,000
6 Kab. Cirebon 1,132,700,000 60,000,000 8,728,915,000
7 Kab. Garut 1,462,720,000 60,000,000 11,463,285,000
8 Kab. Indramayu 1,394,743,000 60,000,000 8,405,092,000
9 Kab. Karawang 1,566,000,000 60,000,000 8,162,932,000
10 Kab. Kuningan 1,332,095,000 60,000,000 7,947,377,000
11 Kab. Majalengka 1,428,216,000 60,000,000 7,532,085,000
12 Kab. Purwakarta 1,124,200,000 - 3,719,060,000
13 Kab. Subang 1,608,668,000 60,000,000 7,482,390,000
14 Kab. Sukabumi 1,021,000,000 60,000,000 11,900,475,000
15 Kab. Sumedang 1,440,919,000 60,000,000 7,092,285,000
16 Kab. Tasikmalaya 1,070,000,000 60,000,000 7,546,225,000
17 Kota Bandung 1,339,675,000 - 4,392,369,000
18 Kota Bekasi - - 2,698,294,000
19 Kota Bogor - - 1,216,902,000
20 Kota Cirebon 1,515,801,000 - 1,083,558,000
21 Kota Depok - - 2,230,907,000
22 Kota Sukabumi 1,392,000,000 - 1,344,547,000
23 Kota Tasikmalaya 1,697,860,000 - 2,269,146,000
24 Kota Cimahi - - 673,805,000
25 Kota Banjar 603,912,000 - 894,220,000
26 Kab. Bandung Barat - 60,000,000 4,480,875,000
27 Kab. Pangandaran 1,308,000,000 - 2,560,640,000
Penggunaan BOKB 2019
Biaya Operasional Biaya operasiona Biaya operasional Operasional Biaya dukungan
bagi Balai distribusi alat dan integrasi program pembinaan Komunikasi,
Penyuluhan KB dg obat kontrasepsi KKBPK dan program Program KKBPK Informasi dan
2 3 5
rincian menu &
1 dari gudang SKPD- pembangunan bagi masyarakat4 Edukasi (KIE) dan
urutan prioritas: KB Kabupaten dan lainnya di Kampung oleh Kader dukungan
Kota KB manjemen
a. Dukungan KIE
a. Biaya a. PPKBD Penyediaan dan/atau
operasional a. Biaya Bahan a. Pertemuan
Bakar Minyak Kelompok Kerja b. Sub-PPKBD. pengadaan dan/atau
penyuluhan KB perbanyakan media
b. Biaya dan/atau (Pokja) Kampung KB
biaya b. Pertemuan forum cetak (poster,
operasional factsheet, umbul-
pengolahan data; transport musyawarah tingkat
b. Biaya jasa desa Kampung KB umbul, leaflet, stiker,
c. Staff spanduk, standing
meeting/rapat pengiriman/ek c. Lokakarya mini
spedisi tingkat desa dan banner) dan fasilitasi
teknis media lainnya
d. Alat Tulis Kantor c. Biaya makan kecamatan di
dan minum Kampung KB dan/atau media
e. Biaya langganan elektronik;
daya dan jasa d. Biaya d. Operasional
pengepakan ketahanan keluarga b. Dukungan
f. Biaya Manajemen
pemeliharaan dan berbasis kelompok
kegiatan Honorarium
Pengamanan fasilitator, ATK,
Balai Penyuluhan e. 20% dari dari
anggaran Kegiatan Rapat koordinasi,
KB Monitoring dan
di Kampung KB utk
Penanganan evaluasi serta
Stunting Pembinaan
Perjadin terbatas
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat…
SASARAN DAK FISIK SUB-BIDANG KB TA 2019
Arah Kebijakan:
Meningkatkan
pelayanan keluarga
berencana dan
kesehatan reproduksi
melalui:
5 STRATEGI
PERPRES. 79/2017 TENTANG RKP 2018
Strategi:
1.Advokasi kepada
stakeholder dan
STRATEGI mitra kerja ttg
Ketahanan
Keluarga
1.Monev terpadu
(komponen, sektor, 2.KIE melalui 1.Peningkatan dukungan
& mitra terkait) berbagai media politis/komitmen
2.Pemanfaatan
hasil penelitian, 1. Promosi
dan KIE 2.Penguatan kerjasama
survey &
dgn mitra potensial
Pendataan
(K/L, swasta, PT, LSM,
Keluarga 2. Penguatan
5. Monev Jejaring
organisasi pemuda,
3.Peningkatan
Kemitraan org profesi, dll)
akuntabilitas program
4. Peningkatan 3. Peningkatan
1.Peningkatan Kualitas Akses 1.Mendekatkan akses
kualitas SDM pelayanan poktan,
(pelatihan, PPKS & PIK
orientasi, sertifikasi)
2.Peningkatan sarana 2.Penyediaan substansi
& prasarana materi melalui
3. Peningkatan berbagai media
pembiayaan
DASAR HUKUM PELAYANAN KB ERA SJSN
UU No. 40 / 2004 Tentang SJSN
Kebijakan Nasional dalam RPJMN 2015-2019 Kebijakan Nasional dalam RKP 2019