Anda di halaman 1dari 50

Skrining Kehamilan dan Tatalaksana

Komplikasi Medis

Oleh :
dr. Samuel L. Tobing, Sp.O.G, Subsp. Obginsos
PENDAHULUAN
Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita di Indonesia
• AKI masih tinggi
• AKB masih tinggi
• Stunting masing tinggi
• Perkawinan remaja
• dll

2
MMR : Maternal Mortality Rate
IMR : Infant mortality Rate
Ket :
ANC : Antenatal care
CPAC : Comprehensive Post Abortion Care
TUJUAN ANTENATAL CARE

TUJUAN UMUM
Semua ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal
komprehensif dan berkualitas

Ibu hamil dapat menjalani kehamilan dan persalinan


dengan pengalaman yang bersifat positif agar
melahirkan bayi sehat berkualitas

Pengalaman yang positif adalah hal menyenangkan yang


bermanfaat dalam perannya sebagai perempuan, istri
dan ibu
Konsep Antenatal Care

Keterangan
ANC : Antenatal Care; TFU : Tinggi Fundus Uteri ; TT : Tetanus Toxoid ; DJJ : Detak Jantung Janin ; BBL : Bayi baru lahir
Wajib isi berdasarkan Trimester
Kungjungan TM1
Kungjungan TM3
Triple Eliminasi
Pencegahan Penularan dari ibu ke Anak (PPIA)
(HIV , Hepatitis B , Sifilis)
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG
ELIMINASI PENULARAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS, SIFILIS, DAN HEPATITIS B
DARI IBU KE ANAK

Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B pada anak dari ibu yang terinfeksi berdampak pada
kesakitan, kecacatan, dan kematian dan memerlukan pelayanan kesehatan jangka panjang
dengan beban biaya yang besar
Target: tahun 2022

Indikator: infeksi baru Darah ST*


MTCT
Triple <50/100.000 (lima puluh Maternal to
Eliminasi per seratus ribu) kelahiran child
hidup. transmision
Peran SpOG:
memutus penularan HIV,
Sifilis, dan Hepatitis B dari
ibu ke anak Intrauterine Saat lahir Post natal
• Promosi kesehatan: strategi advokasi,
pemberdayaan masyarakat, dan
kemitraan
• Surveilans kesehatan:
pencatatan, pelaporan, dan
analisis data ibu hamil dan anak
• yang terinfeksi
Deteksi dini: di setiap fasilitas pelayanan
kesehatan 1 kali selama masa kehamilan

• Penanganan kasus: setiap ibu


hamil sampai menyusui DAN bayi
yang lahir dari ibu yang terinfeksi

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 th. 2017 tentang Eliminasi Penularan Human Immunodeficiency Virus, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu Ke Anak

ST : Sexual transmission
Sifilis dan Kongenital sifilis
Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) bakteri yang disebabkan oleh Treponema
pallidum. Ini menghasilkan morbiditas dan mortalitas yang substansial.

Sifilis

Kongenital Sifilis
HIV (Human Immunodeficiency Virus)

KGB bengkak

Sering
Lemah, nyeri sendi
Sariawan

Nyeri
Demam
tenggorokan

Ruam
HEPATITIS

Lakukan Pemeriksaan HEPATITIS B bagi IBU HAMIL untuk


mencegah penularan terhadap BAYI YANG DIKANDUNG
Keterangan ;
ARV KDT: Anti Retroviral Kombinasi Dosis Tetap Permenkes No.52 Tahun 2017
R1 : Rapid 1, R2 : Rapid 2, R3 : Rapid 3
TP : Treponema Pallidum
Persalinan ibu dengan infeksi sifilis (+) / Hbsag (+) di
fasyankes, perhatikan UNIVERSAL PRECAUTION

Persalinan pervaginam atau SC  sesuai indikasi


obstetrik

Bayi yang dilahirkan  observasi kemungkinan sifilis


kongenital
Prosedur persalinan yang aman pasien HIV (+)

Dua pertiga Bedah sesar elektif 38 minggu 


transmisi  mengurangi risiko transmisi vertikal
infeksi HIV infeksi HIV dilakukan pada ODHA hamil
pada masa
akhir Persalinan pervaginam 
kehamilan Mengkonsumsi ART selama minimal 6
hingga bulan
persalinan CD4 >350
Viral Load <1000
Ket:
ODHA : Orang Dengan HIV/AIDS

Sumber : Jakarta Update On Gynecology Obstetric 5, Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor hk.01.07/menkes/90/2019
Tentang pedoman nasional pelayanan kedokteran tatalaksana hiv , WHO HIV Recommendations for a public health approach 2010 version
Anemia pada Kehamilan
FAKTOR RESIKO

Pendidikan
Usia Muda ibu daerah Nutrisi kurang
pedesaan ibu dengan
Kehamilan < Pendidikan
dan
20 tahun rendah
pendidikan
rendah
GEJALA ANEMIA

Pucat

Gangguan Mudah
Konsentrasi Lelah

Pusing
Gelisah
berputar

Sesak
Berdebar
PENATALAKSANAAN
Suplemen

Kadar feritin awal


kehamilan diperlukan:
Feritin 30–70 μg/L:
Dosis menurut (WHO) cadangan besi tubuh
ibu hamil  60 mg 250–500 mg  dosis
tablet besi hingga 3 30–40 mg besi .
bulan pasca salin.
Feritin <30 μg/L:
cadangan besi tubuh
cukup rendah  dosis
60–80 mg besi
Hipertensi Dalam Kehamilan
(HDK)
DEFINISI

HDK : hipertensi yang terjadi dalam kehamilan

Terbagi menjadi:
• Pre – Eklampsia (PE) : Peningkatan TD >140/90mmHg
(setelah UK 20mggu)
• Pre – Eklampsia Berat (PEB) : Peningkatan TD > 160/110
mmHg (setelah UK 20mggu) dengan atau tanpa gangguan
organ vital
• HT Kronis SI PEB
Terapi yang dapat untuk mencegah PEB:
1. Aspilet dosis rendah 75mg/hari (untuk resiko tinggi) mulai
UK 16mggu
2. Kalsium 1g/hari

Terapi untuk pasien dengan PEB/HT kronis si PEB


(UK <34mggu)
3. Nifedipine 3x10mg
4. Metildopa 3x500mg

Rujuk ke Poli Kandungan RSUD terdekat untuk evaluasi


kesejahteraan janin dan ibu

Terminasi pada usia kehamilan 34mggu di RS.


ALUR MANAJEMEN PRE EKLAMPSIA
USG Asetosal 80mg
KTG Kalsium 1gr (suplemen)
PREEKLAMPSIA
Laboratorium Antiagregasi
Konsultasi kortikosteroid
Bila dilakukan rawat jalan
syarat :
- Pengawasan ketat
<34 minggu - Pemeriksaan ibu harian
> 34 minggu
- PJT - Keadaan ibu & janin
- Gawat janin stabil
- Timbul komplikasi Rawat inap
- Keadaan tidak stabil
menjadi PEB
- Timbul eklampsia
Bila syarat tdk > 34mgg Bila keadaan ibu dan
terpenuhi janin stabil (bukan PEB)
masih ada tempat untuk
PEB Membaik perawatan konservatif
Terminasi
s/d 37mgg dengan syarat
- Dilakukan rawat inap
Kelola seperti PEB Kehamilan > 34 mgg - Bila tidak dapat
dilakukan rawat inap

TERMINASI

Syarat Rawat Jalan : Bila pemantauan proteinuria dan cek darah dapat dilakukan setiap hari
ALUR MANAJEMEN PREEKLAMPSIA BERAT
Preeklampsia Berat

UK > 34mgg UK < 34mgg


Gawat janin Gawat janin (-)
Sindrom HELLP Sindrom HELLP (-)
PJT PJT (-)
Payah jantung
Gangguang ginjal
MgSO4 Konservatif
R/Antihipertensi
Aktif R/Suportif
Kortikosteroid
TERMINASI
<34 minggu
Perbaikan
Tidak membaik

Pervaginam Seksio sesarea Rawat

> 34 minggu
ALUR MANAJEMEN EKLAMPSIA
EKLAMPSIA
(IMPENDING EKLAMPSIA)

Rawat ICU
Konsultasi dengan Bag Penyakit Dalam
Konsultasi dengan Bag Neurologi Intensifis

MgSO4
R/Antihipertensi Pascasalin
Dalam R/Suportif
kehamilan
Observasi tanda-tanda
impending/eklampsia ulangan
TERMINASI

Pervaginam
SC - Inpartu Kala II
- Terminal state
- Kelainan serebral (CVA, Stroke, dsb)
- ASA IV
- Bila sarana pemantauan pasca SC tidak
memungkinkan
Faktor Risiko

Usia saat hamil yang lebih tua


Kegemukan (Obese/overweight)
Kenaikan berat badan yang berlebih pada saat hamil
Riwayat stillbirth (kematian bayi dalam kandungan)
Riwayat DM di keluarga / kehamilan sebelumnya
Riwayat melahirkan bayi besar (>4000 gram)
G
E
J
A
L SELALU LAPAR SELALU HAUS PENINGKATAN/PENURUNAN BB
A

KELELAHAN KRAM TANGAN / KAKI SERING BAK GULA DARAH TINGGI


Algoritme Diagnosis DMG
Screening pada UK 24 dan 28 minggu

Lakukan :
- Evaluasi faktor risiko
- Pemeriksaan GDS

Risiko sedang dan GDS <140 mg/dL Risiko sedang, GDS 140–199 mg/dL GDS ≥200 mg/dL
Risiko tinggi, GDS ≤199 mg/dL tanpa melihat faktor risiko

Edukasi cara Periksa GDS* Segera lakukan


hidup sehat setiap periksa persiapan proses
dalam kehamilan, Rujuk ke Poliklinik
diagnosis DMG
kehamilan minimal kandungan / dokter ahli
1x/bulan Ilmu Penyakit Dalam atau
Tentukan prosedur Endokrin untuk dikelola
<140 mg/dL ≥140 mg/dL TTGO paling optimal sebagai DMG
yang dapat dijangkau

Ket:
DMT2: diabetes melitus tipe 2, DMG: diabetes melitus gestasional. DMH: diabetes melitus dengan kehamilan GDS:
glukosa darah sewaktu, TTGO: tes toleransi glukosa oral
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus Diagnosis Dan Penatalaksanaan Diabetes Melitus Gestasional. PB Perkeni; 1997
TATALAKSANA

Non-farmakologis
Terapi Medis
(Terkait gaya hidup)
• Aktivitas fisik Insulin (first line)
• Pengaturan pola makan Metformin Sulfonilurea
• Menjaga berat badan

Martis R, Crowther CA, Shepherd E, Alsweiler J, Downie MR, Brown J. Treatments for women with gestational diabetes mellitus: an
overview of Cochrane systematic reviews. Cochrane database Syst Rev. 2018;8(8):CD012327. doi:10.1002/14651858.CD012327.pub2
Komplikasi dan Risiko terkait DMG

IBU BAYI
BAYI

• Preeklamsia/ • Makrosomia
Eklamsia • Distosia bahu
• Komplikasi proses • Stillbirth
persalinan • Lahir prematur
• Risiko DM tipe 2 di • Pertumbuhan janin terhambat
kemudian hari
• Hipoglikemia
• Hiperbilirubinemia
Ket:
DM : diabetes melitus, DMG: diabetes melitus Gestasional
• Hipokalsemia
PERDARAHAN
PASCA
PERSALINAN
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
TONUS 80%
Penyebab TISSUE
Perdarahan
TISSUE
pasca
persalinan
TEAR

4T TEAR

TONUS

THROMBIN
Faktor Risiko Atonia Uteri

Faktor berkaitan dengan


over distensi uterus
•Gemeli
•Polyhydramnios Penggunaan tokolitik
•makrosomia •Anestesia umum
•Magnesium sulphate
Faktor terkait persalinan
•Induksi Faktor Intrinsik
•Partus lama •Riwayat HPP sebelumnya
•Partus presipitatus •HAP
•Pemberian oksitosin untuk •Obesity
induksi/augmentasi •Usia > 35 tahun
•Manual plasenta
Estimasi PERDARAHAN secara visual
Persiapan RUJUKAN

Syarat Rujukan:

• Stabilisasi Pra-rujukan
• Informasi yang jelas kepada
pasien/keluarga
• Tempat rujukan siap sebelum pasien tiba
di tempat rujukan – komunikasi pra
rujukan
• Administrasi
• Donor
Elemen STABILISASI
• Menjamin kelancaran jalan nafas,
pemulihan sistem respirasi dan sirkulasi
• Mengganti cairan tubuh yang hilang
• Memperbaiki perfusi jaringan – kateter urin
menetap
• Menghentikan sumber perdarahan
• Mempertahankan suhu tubuh
• Mengatasi rasa nyeri atau gelisah
RANGKUMAN
 Skrining kehamilan harus dilakukan sedini
mungkin di awal kehamilan
 Penatalaksanaan komplikasi medis dan sistem
rujukan yg baik dapat menurunkan morbiditas
dan mortalitas terhadap ibu dan bayi
 Kerjasama berbagai pihak terkait sangat
diperlukan dalam penurunan AKI dan AKB
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai