KESEHATAN REPRODUKSI
BAGI CALON PENGANTIN
OLEH
DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR
27 APRIL 2022
KERANGKA PENYAJIAN
Latar Belakang
LATAR BELAKANG
• AKI: 305/100.000 kelahiran hidup
• AKB: 22,23/1.000 kelahiran hidup
• ASFR: 48/1.000 wanita
• Stunting: 42.8% lebih tinggi terjadi pada
ibu menikah pada usia 15-19 tahun
• Perdarahan
• HDK
• Anemia bumil
• KEK bumil
Infeksi HIV:
WUS
90% pada usia
hipertensi
reproduksi
AKI 305 / 21,3%
(15-49 th)
100.000 KH
Nikah Kehamilan
Ca Ca
Kekerasan: remaja remaja
payudara cervix
1 dari 3 (15-19 th) (15-19 th)
28,7% 12,8%
perempuan 23,9% 48/1000
Pengetahuan BBLR
Gizi <2500 gr : 1,4% Stunting : 0,5 %
Wasting : 0,3 %
Gizi kurang : 0,5%
Memilih Pendidikan
Mengolah
Menyajikan
Untuk meningkatkan
Latar belakang
Diperlukan
KIE
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI CATIN
Meningkatkan
KIE KESPRO CATIN pengetahuan Catin Ibu
tentang Kespro Sehat
Kehamilan
Sehat Keluarga
Catin bahagia
Mempersiapkan Bayi
kesehatan dan Sehat
PELAYANAN
kespro catin dalam
KESPRO CATIN
perencanaan
kehamilan
Pelayanan Kesehatan Pada Masa Sebelum Hamil
Tujuan Tujuan
Catin perlu
mendapatkan
pemeriksaan
kesehatan untuk
menentukan status
kesehatan agar dapat
merencanakan dan
mempersiapkan
kehamilan yang sehat
dan aman.
Anamnesa/ wawancara
Anamnesa / Anamnesis adalah suatu kegiatan wawancara antara
pasien/keluarga pasien dan dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang
berwenang untuk memperoleh keterangan-keterangan tentang keluhan dan
penyakit yang diderita pasien.
Tujuannya adalah:
1.Mendapatkan data atau informasi tentang keluhan yang sedang dialami atau
diderita oleh pasien .
2.Membangun komunikasi yang baik antara seorang petugas medis dengan
pasiennya.
PEMERIKSAAN FISIK (TERMASUK STATUS GIZI)
PEMERIKSAAN PENUNJANG (LABORATORIUM)
STATUS IMUNISASI TETANUS (STATUS T)
• Catin perempuan perlu mendapat imunisasi Td untuk mencegah dan melindungi diri terhadap
penyakit tetanus, sehingga akan memiliki kekebalan seumur hidup untuk melindungi ibu dan bayi
terhadap penyakit tetanus.
• Setiap WUS (15-49 tahun) diharapkan sudah mendapat 5 kali imunisasi Td lengkap.
• Jika status T belum lengkap, maka catin perempuan harus melengkapi status imunisasi T nya di
Puskesmas.
Pemberian Interval (selang waktu Tahapan Masa Perlindungan
Imunisasi pemberian minimal)
T1 - Langkah awal pembentukan kekebalan
Status imunisasi T dapat ditentukan tubuh terhadap penyakit Tetanus
dengan melakukan skrining
T2 4 minggu setelah T 1 3 tahun
imunisasi T pada
catin perempuan T3 6 bulan setelah T 2 5 tahun
T4 1 Tahun setelah T 3 10 tahun
T5 1 tahun setelah T 4 > 25 tahun*)
*) Masa perlindungan > 25 tahun: apabila telah mendapatkan imunisasi Tetanus lengkap
mulai dari T 1 sampai T 5
Subdit Kesehatan Usia Reproduksi
Direktorat Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan RI
ALUR PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
BAGI CATIN DI FASYANKES
K
O APOTIK
PULANG
N
S
E
CATIN
•KUA/Lembaga Agama L
•Organisasi Keagamaan KIE Kespro KLIEN I
LOKET RUJUK
•dll Catin* N
KE RS
G
PELAYANAN KESEHATAN MINIMAL
BAGI CALON PENGANTIN
Penyelenggaran Pelayanan Kesehatan
Reproduksi bagi Calon Pengantin
KEGIATAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
REPRODUKSI BAGI CALON PENGANTIN
Pertemuan Persiapan
Sosialisasi
Persiapan
Pelaksanaan
Monitoring
Evaluasi
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Persiapan Pelaksanaan Yan Kespro Catin
• Pembentukan
Fasilitator Orientasi Bagi Petugas
• Tujuan: menyiapkan Penyuluh Nikah
Tujuan: petugas mempunyai
nakes pemberi pemahaman tentang pentingnya
pelayanan kespro kespro bagi catin sehingga dapat
bagi catin memotivasi catin untuk ke fasyankes
• Peserta: bidan,
dokter, dokter gigi, Orientasi Bagi Petugas
perawat, atau Kesehatan
petugas kesehatan Tujuan: petugas kesehatan di
Puskesmas dan jajarannya mampu
lain yang diberi mengembangkan pelayanan & KIE
orientasi kespro bagi catin di wilayah kerjanya
SOSIALISASI PELAYANAN KESEHATAN
REPRODUKSI BAGI CATIN
• Sosialisasi dilakukan kepada TOGA, TOMA, dan stake holder.
• Harapan: semua unsur masyarakat dapat memberikan respon dan
dukungan terhadap pelaksanaan pelayanan kespro bagi catin.
• Materi sosialisasi:
Apa itu pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin?
Tujuan pelaksanaan pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon
pengantin
Manfaat KIE & pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin
Peran TOGA, TOMA, dan stake holder dalam mendukung pelaksanaan
KIE dan pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin
PELAKSANAAN YAN KESPRO CATIN
• Tenaga Pelaksana: Bidan, Dokter,
Perawat, nakes lain
• Tempat Pelaksanaan:
• KIE: KUA, gereja, parisada, vihara,
perkumpulan/lembaga agama, Kong
Miao, forum2 lainnya
• Yankes: Puskesmas, RS, Praktik
Bidan Mandiri, Praktik Dokter
Mandiri
ALUR PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
BAGI CATIN
1 2 3
4
Surat Keterangan Kesehatan
Catatan Sipil Kartu Sehat Calon Pengantin
Pengantin
Keterangan: Catin di luar agama Islam, pencatatan pernikahan di kantor Catatan Sipil
MONITORING & EVALUASI
• Identifikasi • Memotivasi
pasangan catin pasangan catin
untuk mengikuti
Pasangan Kelurahan/Desa Puskesmas
• Kegiatan untuk bimbingan KUA/Lembaga
meningkatkan Catin Formulir model perkawinan dan Agama Pelayanan kesehatan:
wawasan/peng (N1, N2, dan N4) memeriksakan •Pendaftaran •Pemberian KIE Kesehatan
etahuan catin status •Pencatatan Reproduksi
tentang kesehatannya di •Kursus
•Pemeriksaan kesehatan
kesehatan fasyankes Catin/Konseling
•Imunisasi Td
Pranikah
reproduksi dan •Pelaporan
perencanaan
keluarga
4
Catatan Sipil
Pengantin Surat Keterangan Kesehatan
Keterangan: Catin di luar agama Islam, pencatatan pernikahan di kantor Catatan Sipil
Kartu Sehat Calon Pengantin
Harapan
• Kolaborasi lintas sektor dalam program pelayanan calon pengantin:
penjangkauan/pendataan, KIE (bimbingan perkawinan, penyuluhan, dll),
pelayanan kesehatan, pendampingan.
Sektor kesehatan: Dinkes, Puskesmas, RS, lintas program
Sektor keagamaan: Kemenag, lembaga agama (MUI, PGI, KWI, PHDI, Walubi,
Matakin)
Organisasi kemasyarakatan (perempuan, kepemudaan, keagamaan): PKK,
Kowani, Kosgoro, KNPI, Fathayat NU, Aisyiyah, dll)
• Melalui Orientasi ini diharapkan dapat disepakati rencana kolaborasi pelayanan
kesehatan reproduksi bagi calon pengantin di tingkat kabupaten/kota antara
sektor kesehatan, sektor agama dan organisasi kemasyarakatan.