Anda di halaman 1dari 25

PELAKSANAAN

PENDAMPINGAN KELUARGA
DALAM UPAYA PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING DI TINGKAT
DESA/KELURAHAN
Koordinator Monev BKR Jakarta, 11 Oktober 2021

Disampaikan Pada Orientasi Tim Penanganan Stunting Terintegrasi


LATAR BELAKANG: VISI INDONESIA 2045

Pembangunan SDM Unggul, Indonesia Maju


yang merata
dan inklusif
Memiliki kecerdasan yang
Sehat menyehatkan
komprehensif (produktif dan
inovatif)
dalam interaksi alamnya
Negara yang
demokratis,
kuat dan bersih
Damai dalam interaksi
Ekonomi yang sosialnya dan berkarakter Berperadaban unggul
maju dan kuat
berkelanjutan
LATAR BELAKANG

STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN


Penerapan Perilaku Hidup Sehat

Penguasaan Dan Penerapan Teknologi Kesehatan

Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit yang Responsif

Fasilitas Dan Jaminan Kesehatan Nasional Tertata dan Berkelanjutan

Peningkatan Derajat Kesehatan Dan Kualitas Hidup


Rakyat
• Terbebas dari permasalahan gizi sejak 2025
• Usia harapan hidup lebih Panjang dan sehat
• Angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit
semakin rendah
ISU STUNTING DI INDONESIA: BESARAN MASALAH
593 ribu
ibu hamil dengan anemia usia 10-19 tahun: 8,1% (Riskesdas
2018).
Asupan suplemen besi selama kehamilan menurunkan 20%
insiden BBLR (Paediatri Perinatal Epidemiology, 2012)
192 ribu
bayi berat lahir rendah (BBLR) dan panjang lahir < 48cm: 4%
(Riskesdas 2018).
BBLR di Indonesia berisiko 1.74 kali mengalami stunting dibanding
bayi lahir normal (BMC Nutrition, 2017)

675 ribu
bayi prematur: 13,5% (SP 2010).
Adequate Size For Gestational Age (AGA) pre-term 1,94 times and
small for gestational age (SGA)-preterm 4.98 times associated with
stunting (National Library of Medicine, 2014)

505 ribu
perempuan menikah usia 10-19 tahun: 2,29 % thd WUS
(SUPAS, 2015)

663 ribu
kehamilan dengan jarak kurang dari 24 bulan: 9% (SDKI 2017)
•Jarak kelahiran < 24 bulan memiliki risiko 1,5X bayi terlahir
stunting (Population Reference Bureau, 2009)
•Autisme terjadi 1,9X lebih besar dan autisme disorder 2,69X lebih
besar pada kehamilan dengan jarak < 12 bulan ( Pediatric 2016)
Stunting Dampak
jangka panjang
Kondisi gagal pertumbuhan dan
• Rendahnya kecerdasan
perkembangan yang dialami anak-anak
• Meningkatnya risiko tidak menular
akibat kurangnya asupan gizi dalam
• Stunting pada usia dewasa
waktu lama, infeksi berulang, dan
stimulasi psikososial yang tidak
memadai, terutama pada 1.000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK).

Intervensi
upaya percepatan penurunan stunting
27,67%
di atas angka standar Memastikan setiap catin/calon PUS berada
toleransi WHO dalam kondisi ideal untuk menikah dan
hamil dengan menurunkan faktor risiko
melalui skrining yang ditindaklanjuti
dengan pendampingan.
2020-2024
Periode bonus demografi
TINDAK LANJUT PERPRES NO. 72 TAHUN 2021
TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

Percepatan penurunan stunting dengan kelompok sasaran : remaja, calon penganti, Ibu hamil , ibu menyusui
Pasal 3 dan anak usia 0 – 59 bulan.

Dalam rangka pencapaian target nasional prevalensi stunting sebesar 14% pada tahun 2024, yang dijabarkan
Pasal 5 ke dalam : sasaran, indicator, target, dan tahun pencapaian telah disusun RAN PASTI.

Sebagai bentuk penajaman 5 pilar strategi nasional percepatan penurunan stunting dijabarkan dalam kegiatan
Pasal 6 dan keluaran dalam kerangka inkubasi factor sensitive dan spesifik.

Pelaksanaan Stranas Penurunan Stunting disusun dengan pendekatan keluarga Resiko Stunting
Pasal 8 Rencana Aksi Nasional (RAN PASTI) mencakup :
a.Penyediaan Data Keluarga beresiko stunting
b.Pendampingan keluarga beresiko stunting
c.Pendampingan Calon Pengantin/ PUS
d.Surveilans Keluarga Beresiko Stunting
e.Audit Kasus Stunting
Pengarah diketuai oleh Wakil Presiden, sedangkan Menko PMK duduk sebagai wakil ketua bidang pelaksana,
Pasal 18 sehingga diperlukan arahan terkait pelaksanaan Perpres 72/2021.
STRATEGI PROGRAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

Rencana Aksi Nasional Percepatan


Penurunan Stunting (RAN PASTI) Finalisasi
Penajaman intervensi ‘hulu’ dengan prioritas (penyediaan data, pendampingan dan surveilans
mencegah lahirnya anak stunting. keluarga berisiko stunting dan audit kasus stunting)

Tim Pendamping
Critical success factor Keluarga
memastikan keluarga mampu
mempersiapkan kehidupan berkeluarga.
Mendampingi keluarga
berisiko stunting
• Mempersiapkan kesehatan dengan baseline hasil
PK 2021
calon pengantin/calon ibu
• Memastikan asuhan ibu SATU
hamil dan ibu pasca DATA
melahirkan dilakukan sesuai
standar E - SURVEILANS PASTI
• Mendampingi ibu menyusui
dan pengasuhan 1000 HPK
PENDAMPINGAN KELUARGA
Bekerja sebagai Team work yang solid, yang
dikoordinir oleh bidan TIM PENDAMPING KELUARGA
BIDAN, KADER PKK dan KADER KB

TUGAS
• Mendeteksi dini faktor resiko stunting (spesifik & sensitif);
• Pendampingan dan Surveilans:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayan rujukan,
c. penerimaan bantuan sosial

SASARAN PENDAMPINGAN KELUARGA

Catin Ibu Hamil Pasca Persalinan Anak 0-5 Tahun


PENDEKATAN INTERVENSI GIZI TERPADU
1. MEMPERTAJAM INTERVENSI PRA NIKAH< HAMIL DAN MASA INTERVAL
Siklus Terjadinya Stunting
Waspada: Malnourish, anemic Bayi : lahir < 2,5 kg, Increased risk of adult
makanan kurang, and other micronutrient Imunitas rendah Chronic disease
WASPADA Kurus, anemia, deficiency (Imunitas Inadequate catch up growth BALITA STUNTING
Asupan makanan tidak cukup, pola asuh yang
STUNTING kurang zat gizi mikro Rendah, Perkembangan Janin
keliru, sanitasi dan lingkungan yang buruk
TUMBUH JADI REMAJA
terganggu) MUNGIL
Penurunan fungsi fisik dan otot
Inadequate food, Health and care
Pemutusan Kehamilan sukses
Mata Rantai
Tumbuh kembang anak sukses

Peri konsepsi
6 bulan 2 bulan 4 bulan
2 Tahun
Pra Konsepsi Masa keahamilan Post partum

Konsepsi Delivery
STUNTING TERJADI
DIMULAI DARI
PRA-KONSEPSI PERIODE EMAS
1000 Hari Pertama Sumber:
Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.Km., M.Si

Kehidupan
PENDEKATAN KELUARGA BERISIKO STUNTING

Ibu Pasca Persalinan


KB Pasca persalinan

Catin (Pra-konsepsi) Ibu Hamil Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan
1. Anemia; 1. Anemia; 1.BBLR;
2. Umur < 19 Tahun 2. KEK; 2.PB<48cm;
3.ASI eksklusif;
3. Lila: < 23,5 cm 3. Pertumbuhan janin
4.Imunisasi;
4. IMT: < 18.4 kg/m2 terhambat 5.MPASI;
4. 4T 6.Tata laksana gizi buruk/kurang & infeksi;
7.Pemantauan pertumbuhan & perkembangan
PERIODE EMAS
1000 Hari Pertama Kehidupan
KEGIATAN PRIORITAS DAN SASARAN
Jmlh Keg/
Klaster Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator
Data Presisi Penyediaan data basis 1. Catin/calon PUS 12/12
terpadu keluarga 2. Ibu hamil
berisiko stunting 3. Ibu menyusui/pasca melahirkan
4. Anak usia 0-23 bulan
5. Anak usia 24-59 bulan
6. Keluarga prasejahtera
7. Keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui,
dan/atau yang memiliki anak usia 0-23 bulan

Operasional 1. Pendampingan 1. Catin 13.Keluarga dengan anak usia 6-23 bulan 19/15
2. Catin dengan anemia 14.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan
3. Catin dengan status gizi kurus/gemuk 15.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan
4. Ibu hamil diare kronis
5. Ibu hamil anemia 16.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan gizi
6. Ibu hamil KEK kurang
7. Ibu hamil dengan PJT 17.Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan gizi
8. PUS pasca persalinan buruk
9. PUS dengan unmet need 18.Keluarga dengan anak usia 24-59 bulan
10. Keluarga dengan anak usia 0 bulan diare kronis
berat badan <2500 gram 19.Keluarga dengan anak usia 24-59 bulan
11. Keluarga dengan anak usia 0 bulan gizi kurang
dengan Panjang Badan < 48 cm 20.Keluarga dengan anak usia 24-59 bulan
12. Keluarga dengan anak usia < 6 bulan gizi buruk
21.Keluarga prasejahtera
2. Audit kasus stunting Pemerintah daerah kab/kota 4/4
KEGIATAN PRIORITAS DAN SASARAN
Jmlh Keg/
Klaster Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator
Manajerial 1. Perencanaan & penganggaran 1. Kementerian/Lembaga 11/11
2. Pengawasan & pembinaan akuntabilitas 2. Pemerintah daerah provinsi
penyelenggaraan kegiatan percepatan 3. Pemerintah daerah kab/kota
penurunan stunting 4. Pemerintah desa
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja

Total Kegiatan Operasional/Indikator 48/42


Kriteria
; Bidan TP PKK Kader KB
a) minimal memiliki Ijazah a) memiliki SK atau Surat Tugas a) merupakan PPKBD/Sub
pendidikan bidan; sebagai pengurus atau anggota PPKBD/Kader Poktan/Tenaga
b) memiliki kemampuan PKK; Penggerak Desa/Kader KB di
berkomunikasi yang baik; b) berdomisili di desa yang Desa/Kelurahan;
c) memiliki kemampuan bersangkutan; b) memiliki SK atau Surat Tugas
menggunakan gadget. c) memiliki kemampuan sebagai pengurus atau anggota
berkomunikasi yang baik; IMP/kader KB;
d) memiliki kemampuan c) berdomisili di desa yang
menggunakan gadget. bersangkutan;
d) memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik;
e) memiliki kemampuan
menggunakan gadget.

 Komposisi dan kriteria di atas bersifat tidak mengikat dan dapat disesuaikan dengan kondisi tenaga yang ada dimasing-masing daerah tanpa
mengurangi esensi.
Sasaran dan Tugas TPK
Sasaran Tugas Utama
a) Calon pengantin/calon pasangan usia subur; Melaksanakan pendampingan yang meliputi
b) Ibu Menyusui; penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan
c) Ibu hamil dan pasca persalinan; fasilitasi penerimaan program bantuan sosial dan
d) Keluarga yang memiliki anak usia 0-59 bulan; survalaince kepada keluarga termasuk Calon
dan/atau Pengantin/Calon Pasangan Usia Subur dan/atau
e) Keluarga berisiko stunting keluarga berisiko stunting serta melakukan
surveilans kepada sasaran prioritas untuk
mendeteksi dini faktor risiko stunting.
Peran TPK

Peran Bidan Peran TP PKK Peran Kader KB


Bidan sebagai koordinator Kader/Pengurus TP PKK Tingkat Kader KB sebagai pencatat dan
pendampingan keluarga dan Desa/Kelurahan sebagai pelapor data/perkembangan
pemberi pelayanan kesehatan. penggerak dan fasilitator pelaksanaan pendampingan
(mediator) pelayanan-pelayanan keluarga dan/atau kelompok
bagi keluarga. sasaran.
Peran Bidan Dalam Pendampingan Keluarga
Calon Pengantin/Calon Pasangan Ibu Hamil: Ibu Bersalin: Ibu Pasca Persalinan: Bayi baru lahir
Usia Subur: 0 – 59 bulan:

a) Menjelaskan resume hasil skrining kondisi risiko a) Melakukan skrining awal a) Melakukan a) Melakukan Kunjungan Nifas a) Melakukan asuhan kebidanan
stunting pada calon Pengantin/calon PUS terhadap kondisi deteksi dini dan Kunjungan Neonatal /KF pada bayi baru lahir
berdasarkan output Aplikasi Pendampingan kesehatan dan faktor risiko dan KN minimal 3 kali. b) Melakukan skrining awal faktor
Keluarga. kehamilan. b) Melakukan b) Memastikan ibu pascasalin risiko stunting pada bayi.
b) Menjelaskan treatment (perawatan/penanganan) b) Melakukan pemeriksaan pertolongan sudah menggunakan KBPP c) Melakukan pendampingan
untuk menurunkan faktor risiko stunting kesehatan kehamilan persalinan. MKJP. tumbuh kembang bayi pada :
berdasarkan kondisi calon pengantin/calon PUS berkoordinasi dengan c) Melakukan c) Melakukan deteksi dini faktor  Usia 0 – 23 bulan
sesuai output Aplikasi Pendampingan Keluarga. dokter (minimal 6 kali rujukan jika risiko dan komplikasi masa  Usia 24 – 59 bulan
c) Menjelaskan treatment (perawatan/penanganan) selama kehamilan) diperlukan dan nifas.  Melakukan penyuluhan (KIE,
pencegahan stunting yang harus dilakukan oleh c) Melakukan melakukan d) Melakukan rujukan jika pemantauan, stimulasi),
calon pengantin/calon PUS sesuai rekomendasi pendampingan Ibu hamil pendampingan diperlukan dan pendampingan fasilitasi rujukan jika diperlukan
Aplikasi Pendampingan Keluarga. dalam rangka pada kasus pada kasus rujukan dan fasilitasi bantuan sosial bagi
d) Memantau dan memastikan kepatuhan calon pencegahan faktor risiko rujukan e) Melakukan KIE dan Komunikasi keluarga sasaran bantuan sosial
pengantin/calon PUS dalam mengkonsumsi stunting melalui Antar Pribadi/Konseling serta
suplemen zat besi dan vitamin A dalam surveilance ibu hamil dan pelayanan KBPP (utamakan
peningkatan status gizi sesuai anjuran (jadwal janin minimal 5 kali; MKJP).
konsumsi). d) Melakukan KIE dan
e) Melakukan KIE dan Komunikasi Antar Komunikasi Antar
Pribadi/Konseling terhadap PUS baru yang belum Pribadi/Konseling
layak hamil untuk menunda kehamilan dengan tentang kehamilan sehat.
menggunakan kontrasepsi (Pil atau Kondom). e) Memfasilitasi rujukan dan
koordinasi dengan tim
pelayanan ANC terpadu.
Peran TP PKK Dalam Pendampingan Keluarga

Calon Pengantin/Calon Pasangan Ibu Hamil: Ibu Pasca Bayi baru lahir
Usia Subur: Persalinan: 0 – 59 bulan:

a) Menginformasikan dan memastikan calon a) Memastikan dan memfasilitasi ibu hamil a) KIE tentang pemberian ASI a) Melakukan pendampingan pola asuh
pengantin/calon Pasangan Usia Subur melakukan ANC 6 kali dan memiliki buku KIA. Ekslusif. tumbuh kembang anak.
mendaftarkan pernikahan paling sedikit tiga bulan b) Memastikan kepatuhan ibu hamil terhadap b) KIE tentang 1.000 Hari b) Memastikan bayi mendapatkan ASI
sebelum menikah. saran dokter, Bidan dan tenaga kesehatan Pertama Kehidupan (HPK). Ekslusif selama 6 bulan.
b) Menginformasikan dan memastikan calon lainya. c) Membantu penyaluran c) Memastikan bayi diatas 6 bulan
pengantin/calon PUS melakukan registrasi di c) Memastikan pemenuhan asupan gizi ibu hamil. program bansos stunting mendapatkan MPASI dengan gizi
Aplikasi Pendampingan Keluarga. d) KIE tentang gizi dan kesehatan reproduksi tepat sasaran. cukup (gizi seimbang dan bervariasi).
c) Menghubungkan calon pengantin/calon PUS e) Membantu ibu hamil risiko menerima d) KIE tentang KBPP d) Memastikan bayi mendapatkan
kepada fasilitas kesehatan dan memastikan untuk penyaluran program bansos stunting. (utamakan MKJP). imunisasi dasar lengkap sesuai
mendapatkan fasilitasi dalam melakukan treatment f) Memasang/Menempel Stiker P4K (Perencanaan jadwal.
(perawatan/penanganan) pencegahan stunting Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) bahwa e) membantu penyaluran bansos
seperti suplemen untuk meningkatkan status gizi dirumah tersebut terdapat ibu hamil. stunting kepada bayi baru lahir 0-59
dalam mempersiapkan kehamilan yang sehat. g) Koordinasi dengan keluarga ibu hamil untuk bulan.
d) Menginformasikan dan memastikan calon melakukan persiapan dana persalinan. f) Melakukan koordinasi dengan Kader
pengantin mengikuti kelas dan/atau mendapatkan Posyandu dan Kader BKB (Bina
materi bimbingan perkawinan di institusi Keluarga Balita)
agamanya masing-masing.
e) Melakukan KIE kepada PUS baru yang belum layak
hamil menunda kehamilan dengan menggunakan
kontrasepsi (Pil atau Kondom).
Peran Kader KB Dalam Pendampingan Keluarga
Calon Pengantin/Calon PUS Ibu Hamil Ibu Bersalin Ibu Pasca Bayi Baru Lahir 0 - 59
Persalinan bulan
a) Melaksanakan KIE dan fasilitas Pelayanan Program Bangga a) Memastikan dan Memastikan ibu bersalin a) Pendampingan a) Memastikan bayi
Kencana dan pembinaan keluarga. memfasilitasi ibu hamil untuk mendapat pelayanan KBPP mendapatkan ASI Ekslusif
b) Melakukan KIE tentang pencegahan stunting pada fase calon mendapatkan pemeriksaan pertolongan persalinan MKJP selama 6 bulan.
pengantin/calon PUS dan memastikan calon pengantin/calon kehamilan dengan skema oleh tenaga kesehatan b) KIE tentang 1000 b) Memastikan bayi diatas 6
PUS mendapatkan informasi pencegahan stunting secara 2,1,3 dan mendapat sesuai ketentuan SPM. HPK; bulan mendapatkan MPASI
menyeluruh. pelayanan dokter 1 kali c) KIE dan komunikasi dengan gizi cukup (gizi
c) Menginformasikan dan memastikan calon pengantin/calon pada trimester 1 dan 1 kali antar seimbang dan bervariasi).
PUS melakukan pemeriksaan kesehatan ke fasilitas pelayanan pada trimester 3. pribadi/konseling c) Memastikan bayi
kesehatan. b) Memastikan asupan gizi ibu tentang KBPP mendapatkan imunisasi dasar
d) Memfasilitasi dan memastikan calon pengantin/calon PUS hamil dan mendapat akses (terutama MKJP). lengkap sesuai jadwal.
memasukkan/meng-input hasil pemeriksaan kesehatan di air bersih yang layak. d) membantu penyaluran
Aplikasi Pendamping Keluarga secara benar. c) KIE tentang gizi dan bansos stunting kepada bumil
e) Melakukan pengecekan dan memastikan calon kesehatan reproduksi. berisiko stunting.
pengantin/calon PUS mengetahui kondisi risiko stunting pada d) KIE dan komunikasi antar e) Melakukan pendampingan
dirinya sesuai dengan resume skrining dari output Aplikasi pribadi/konseling tentang kepada keluarga balita untuk
Pendamping Keluarga. KBPP (utamakan MKJP). melakukan pengasuhan
f) Melakukan pengecekan dan memastikan calon e) Membantu Program Bansos sesuai dengan usia anak.
pengantin/calon PUS mengetahui treatment tepat sasaran dan tepat f) Memastikan anak
(perawatan/penanganan) yang harus dilakukan untuk guna. mendapatkan stimulasi
menurunkan faktor risiko stunting pada dirinya sesuai f) Melaporkan pelaksanaan sesuai usia agar tumbuh
rekomendasi Aplikasi Pendamping Keluarga. pendampingan ibu hamil kembangnya optimal.
g) Melaporkan pelaksanaan pendampingan catin melalui melalui aplikasi, termasuk g) Melakukan koordinasi
aplikasi, termasuk status kesehatan, pelaksanaan status kesehatan, dengan Kader Posyandu dan
rekomendasi, dan KIE calon pengantin secara berkala pelaksanaan rekomendasi, Kader BKB (Bina Keluarga
(minimal 2 kali atau lebih sesuai kebutuhan). dan KIE ibu hamil secara Balita).
h) melaporkan kondisi keluarga kepada Pemerintah berkala. h) Melaporkan pelaksanaan
Desa/Kelurahan dan TPPS Desa/Kelurahan pendampingan melalui
aplikasi, termasuk status
kesehatan, pelaksanaan
rekomendasi, dan KIE secara
Pencatatan dan Pelaporan

Pendaftaran/Registrasi Registrasi Pendampingan Keluarga


a) Tim pendamping keluarga terdiri dari 3 orang yang a) Tim pendamping keluarga mencatat dan melaporkan
berasal dari unsur Bidan, Kader TP PKK dan Kader KB. setiap aktivitas/kegiatan pendampingan secara real time.
Dapat terdiri dari unsur selain bidan jika pada suatu b) Aktivitas atau kegiatan pendampingan terhadap sasaran
desa tidak terdapat bidan atau diambilkan bidan dari keluarga dicatat pada registrasi pendampingan keluarga
desa terdekat (bidan merangkap menjadi sesuai dengan sasaran yang didampingi, yaitu : Catin, Ibu
koordinator Tim Pendamping Keluarga di Hamil, Ibu Menyusui, Ibu Pasca Salin, Balita.
desa/kelurahan yang lain jika di desa tersebut tidak c) Aktivitas pendampingan yang dicatat
memiliki tenaga bidan). d) Tim Pendamping Keluarga meng-Input aktivitas
b) Tim pendamping keluarga di register menggunakan pendampingan pada aplikasi/manual.
kartu pendaftaran Tim Pendamping Keluarga e) Setiap aktivitas pendampingan dicatat menurut tanggal
(K/0/TPK/21). pendampingan pada aplikasi/manual.
c) Pemutahiran data (K/0/TPK/21) dapat dilakukan
setiap saat melalui aplikasi/manual.
PENGARAH
TPPS KAB/KOTA
Kepala Desa/Lurah

PELAKSANA
Ketua: Ketua TP PKK
Wakil: Sekretaris
Desa/Lurah
Sekretaris: PPKBD

KOORDINATOR LAPANGAN KOORDINATOR LAPANGAN


TIM PENDAMPING KELUARGA PENGELOLAAN DATA
Koord: Bidan/Penyuluh Koord : KPM/Kader Sub
KB/PLKB/Ketua Pokja IV TP. PKK PPKBD/Koord. Posyandu

TIM PENDAMPING KELUARGA TIM PENDAMPING KELUARGA TIM PENDAMPING KELUARGA


(BIDAN, KADER TP PKK, KADER KB) (BIDAN, KADER TP PKK, KADER KB) (BIDAN, KADER TP PKK, KADER KB)

Sumber: RAN PASTI


Peran Penyuluh KB/PLKB

1. Sebagai salah satu pelaksana di TPPS tingkat Kecamatan, Penyuluh KB/PLKB bertugas:
a. mengkoordinasikan penanganan stunting di tingkat Kecamatan berjalan dengan baik;
b. melakukan updating data secara berkala dalam hal pendataan, pendampingan, dan pelayanan target
sasaran stunting pada skala Kecamatan;
c. memastikan implementasi kegiatan percepatan penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan
berjalan sesuai dengan arahan TPPS Kabupaten/kota.
2. Sebagai manager data dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting di tingkat kecamatan,
termasuk pengelolaan data kinerja dari tim pendamping keluarga.
3. Sebagai verifikator dan validator data usulan anggota tim pendamping keluarga yang akan ditetapkan
oleh SK kepala desa/lurah; sesuai dengan kriteria tim pendamping keluarga yang telah ditetapkan
dalam proses penyediaan tim pendamping keluarga.
4. Sebagai fasilitator dan mitra kerja, terkait kolaborasi pelaksanaan pendampingan keluarga bersama
tim pendamping keluarga.
5. Sebagai Pelaksana KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/konseling dalam upaya percepatan penurunan
stunting di tingkat desa/ kelurahan.
4. KOORDINASI PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)

1. Tingkat Pusat Terdiri atas Pengarah dan Pelaksana

Ditetapkan oleh Gubernur


2. Tingkat Provinsi Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Ditetapkan oleh bupati/wali kota
3. Tingkat kabupaten/kota Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Pembentukannya difasilitasi oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting
4. Tingkat kecamatan
tingkat kabupaten/kota.
Ditetapkan oleh Kepala Desa
5. Tingkat Desa Melibatkan nakes, PKB/PLKB, TP-PKK, PPKBD/Sub-PPKBD/unsur masy.
Lain.
Tugas Tim: mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan
Percepatan Penurunan Stunting di wilayahnya.
ALUR PELAPORAN
1. Kepala Desa/Lurah menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting kepada bupati/walikota 2 (dua) kali dalam setahun atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan
2. Bupati/Walikota menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan Penurunan
Stunting kepada Gubernur 2 (dua) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan
3. Gubernur menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan Penurunan
Stunting kepada Kementerian Dalam Negeri selaku wakil ketua bidang koordinasi
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah 2 (dua) kali
dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
4. Kementerian/Lembaga menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional 2
(dua) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
5. Wakil Ketua Pelaksana bidang koordinasi pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Wakil Ketua Pelaksana bidang
perencanaan, pemantauan, dan evaluasi menyampaikan hasil laporan
penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting sebagaimana dimaksud pada
ayat (21 dan ayat (3) kepada Ketua Pelaksana melalui PUSAT PENGENDALI DATA
PPS 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
6. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana selaku Ketua Pelaksana
mengkoordinasikan laporan mengenai penyelenggaraan percepatan penurunan
stunting untuk disampaikan kepada Wakil Presiden selaku ketua pengarah 2  (dua)
kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
“TERIMA KASIH”
.

BERSAMA KITA BISA


BERSINERGI BAGI BANGSA

Anda mungkin juga menyukai