Anda di halaman 1dari 28

BKL SEBAGAI PILOT

PROJECT BKKBN
OLEH
KEPALA DINAS
PENGENDALIAN PENDUDUK, KB DAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK
Kabupaten Deli Serdang
Dra. Hj. Rabiatul Adawiyah Lubis, M.Pd
UU RI NOMOR 52 TAHUN 2009
Tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga
Pasal 48
(1) Kebijakan pembangunan keluarga melalui
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga:
c. Peningkatan kualitas hidup Lansia agar
tetap produktif dan berguna bagi keluarga
dan masyarakat dengan pemberian
kesempatan untuk berperan dalam
kehidupan keluarga;
d. Pemberdayaan keluarga rentan dengan
memberikan perlindungan dan bantuan
untuk mengembangkan diri agar setara
dengan keluarga lainnya;
LATAR BELAKANG

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga melalui


Undang-undang no. 52 Tahun 2009 merupakan upaya komprehensif
dari pemerintah untuk membangun kualitas sumber daya manusia
sebagai salah satu modal pembangunan keluarga.
* Jumlah Lansia yang terus meningkat di harapkan tidak menjadi beban di
masyarakat, namun menjadi lansia yang :
Sehat
Aktif
Mandiri
Produktif
dengan kata lain disebut “ Lansia Tangguh “ . Keberadaan Lansia Tangguh
sangat membantu kehidupan lansia karena mereka merasa lebih berharga bila
hidup dengan lingkungan anak dan cucu
* 80 % lansia Indonesia masih aktif di lingkungan keluarga dan masyarakat
* Dari lansia laki laki 60 % diantaranya masih aktif mencari nafkah di sektor
ekonomi informal
* Selain itu 87 % lansia mengidap lebih dari satu macam penyakit (Kemenkes
RI, 2010)
* Kondisi tersebut dapat diatasi dengan perilaku hidup sehat dan upaya
menjadi lansia tangguh
Jumlah Lansia: 22,48 Juta Jiwa atau
8,69%
dari total penduduk Indonesia

100 orang Lebih dari 49,77 25,29% Lansia Angka rata-rata


penduduk usia Lansia mengeluhkan terpaksa bekerja di lama sekolah
produktif kesehatannya sektor kerah biru Lansia sebesar 4,47
menanggung Angka kesakitan (kasar) tahun (kelas 4
sekitar 14 orang lansia sebesar 27,46 sampai kelas 5
Lansia persen SD/sederajat)

Sumber Data : Statistik Penduduk Lanjut Usia (BPS, 2016)


Proses Menua

 Penuaan adalah proses alami


 Mengubah seseorang dewasa sehat menjadi lemah
secara perlahan-lahan
 Fungsi yang normal berkurang
 Peningkatan kerentanan akibat meningkatnya tingkat
disabilitas (ketidakmampuan fisik dan mental) serta
akhirnya mengalami kematian
 Pada proses menua terjadi perubahan biologis,
psikososial, dan spiritual

TOT 7 Dimensi Lansia Tangguh


Perubahan Biologis Pada Proses Menua

Dalam proses penuaan terjadi perubahan pada :


1. sel
2. sistem syaraf
3. sistem pendengaran
4. sistem penglihatan,
5. sistem jantung dan pembuluh darah,
6. sistem pernafasan,
7. sistem genital dan saluran kemih,
8. sistem hormonal,
9. fungsi kulit,
10.sistem otot dan tulang , dan
11.sistem pencernaan yang dimulai dari sistem pengunyahan sampai pencernaan di lambung
dan usus.

TOT 7 Dimensi Lansia Tangguh


Perubahan Psikososial Pada Proses Menua

 Perubahan dalam cara hidup, kondisi ekonomi, dan


jabatan
 Terjadinya rasa kesepian
 Kehilangan hubungan dengan anggota keluarga atau
teman
 Perubahan konsep dan citra diri
 Serta kesadaran akan kematian
 Hal tersebut tidak lepas dari peran Lansia sebagai pribadi,
dalam keluarga, masyarakat dan pekerjaan
TOT 7 Dimensi Lansia Tangguh
Perubahan Spiritual Pada Proses Menua

Makin tua seseorang biasanya diikuti dengan perubahan


dalam kehidupan spiritual dan emosionalnya, sehingga
makin :
 mendekatkan diri dengan Sang Pencipta
 bisa mensyukuri kehidupan Perubahan kehidupan
spiritual ini dipengaruhi oleh nilai yang dianut
sesuai dengan keyakinan dan budaya

TOT 7 Dimensi Lansia Tangguh


Pengertian lansia

 Lanjut Usia ( Lansia ) adalah seseorang yang berusia 60 tahun


ke atas ( UU no.13 Tahun 1998 ) tentang Kesejahteraan Lansia.
 Katagori Lanjut Usia ( Lansia ) dapat di bagi menjadi 3
kelompok (Haryono Suyono) sebagai berikut :
- Lansia Muda ( Usia 60 - < 70 Tahun )
- Lansia Dewasa ( Usia 70 - < 80 Tahun)
- Lansia Paripurna ( Usia ≥ 80 tahun )
FUNGSI & PERAN KELUARGA
8 Fungsi Keluarga
 Fungsi Keluarga
:
 Memberikan dukungan
emosi 1. Agama
 Menjamin kebutuhan 2. Sosial budaya
dasar 3. Cinta kasih Keluarga
 Membangun 4. Perlindungan berkualita
ketrampilan sosial s yang
5. Reproduksi hidup
 Peran keluarga 6. Sosialisasi & dalam
 Menciptakan lingkungan lingkung
pendidikan
sehat dan kondusif an sehat
untuk pertumbuhan dan 7. Ekonomi
perkembangan anak 8. Pembinaan
lingkungan

Pemerintah
Pemerintah daerah
7 Dimensi Lansia Tangguh

1. Dimensi Spiritual
2. Dimensi Intelektual
3. Dimensi fisik
4. Dimensi Emosional
5. Dimensi Sosial Kemasyarakatan
6. Dimensi Profesional Vokasional
7. Dimensi Lingkungan
Kaitan 7 Dimensi Lansia dan
8 Fungsi Keluarga

1. Fungsi Agama Dimensi Spritual


2. Fungsi Sosial Budaya Dimensi Sosial Kemasyarakatan
3. Fungsi Cinta Kasih Dimensi Emosional
4. Fungsi Perlindungan Dimensi Sosial Kemasyarakatan
5. Fungsi Reproduksi Dimensi Fisik
6. Fungsi Sosialisasi & Dimensi Intelektual
Pendidikan
7. Fungsi Ekonomi Dimensi Profesional Vokasional
8. Fungsi Lingkungan Dimensi Lingkungan

TOT 7 Dimensi Lansia Tangguh


BINA KELUARGA LANSIA (BKL)
BKL adalah Kelompok
Kegiatan (Poktan) keluarga
Lansia yang bertujuan
meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku serta
keterampilan keluarga yang
memiliki Lansia dan lansia
itu sendiri untuk
meningkatkan kualitas hidup
Lansia dalam rangka
SASARAN : KELUARGA LANSIA mewujudkan Lansia
Tangguh
LANSIA TANGGUH
Seseorang/kelompok Lansia yang
mampu beradaptasi terhadap
proses penuaan secara positif
sehingga mencapai masa tua
berkualitas dalam lingkungan
yang nyaman

Sehat secara fisik, sosial dan 7 DIMENSI :


mental melalui siklus Spiritual, Intelektual, Fisik,
hidupnya, Aktif, Produktif, Emosional, Sosial
dan Mandiri Kemasyarakatan,
Profesional Vokasional,
(Diukur melalui indikator 7 dan Lingkungan
dimensi Lansia tangguh)
 Cara Pembentukan Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) :
 1. Pendataan :
 Melakukan pendataan bagi keluarga yang memiliki Lansia dan lansia
itu sendiri.
 2. Penggalangan Kesepakatan :
 Dilakukan oleh PLKB dan Mitra kerja lainnya. Untuk pemilihan kader
dan pembentukan kelompok yang ditanda tangani oleh Lurah / Kades.
3. Memberikan pembekalan kegiatan pokok BKL mengenai :
- Materi dan jadwal pertemuan / penyuluhan
- Temu keluarga / kunjungan rumah
- Pencatatan / pelaporan
- Monitoring dan evaluasi
4. Kegiatan pengembangan seperti :
- Pembinaan kesehatan fisik dan Psikis
- Bina sosial dan lingkungan
- Peningkatan pendapatan usaha ekonomi produktif
 Manfaat Bina Keluarga Lansia (BKL) :
 * Bagi Keluarga
 - Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku,
keterampilan dalam pembinaan lansia
 - Berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kualitas lansia
 - Meningkatkan kesertaan ber KB bagi Pasangan Usia Subur
(PUS)

* Bagi Lansia
• - Agar bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
• - Dapat memenuhi gizi / kesehatan lansia
• - Mengikuti kegiatan olahraga
• - Pemeliharaan kebersihan diri dan lingkungan
• - Bisa ikut dalam kegiatan sosial di masyarakat
• - Bisa meningkatkan ekonomi produktif
Misi dan Tujuan Kelompok BKL
Membangun ketahanan dan kesejahteraan keluarga secara utuh dalam
1 kerangka 8 fungsi keluarga, perubahan karakter keluarga melalui 4 prinsip
(berkumpul, berinteraksi, berdaya, berbagi dan peduli).
Melindungi serta memberdayakan Keluarga Lansia dan Lansia untuk dapat
2 memenuhi hak kehidupan secara layak baik fisik, ekonomi, maupun sosial.
Menyebarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam menyiapkan dan
3 menjalani masa tua secara aktif (active ageing) secara menyenangkan,melalui
berbagai kegiatan penyuluhan variatif di kelompok.
Membangun semangat turun tangan dalam menghadapi permasalahan
4 terkait Lansia di lingkungan sekitar, tanpa menunggu pihak lain terlebih
dahulu ataupun menyalahkan pihak manapun.
Menjembatani pemerintah, masyarakat, akademisi, dan sektor swasta untuk
5 bersama-sama mengelola Kelompok BKL dalam koridor kemitraan yang
sejajar.
Menyiapkan generasi era bonus demografi memasuki masa tua, agar
6 terwujud kondisi Lansia Tangguh yang sehat, aktif, produktif, dan mandiri,
sehingga pada tahun 2045 (100 Tahun Indonesia Merdeka), Indonesia akan
menikmati kesempatan Peluang Bonus Demografi Kedua.
POKOK-POKOK KEGIATAN BKL
KEGIATAN UTAMA
Dilakukan pada kelompok BKL/kader meliputi: penyuluhan,
temu keluarga, kunjungan rumah, rujukan, pencatatan dan
pelaporan, serta monitoring dan evaluasi.
KEGIATAN PENGEMBANGAN
 bina kesehatan fisik antara lain olah raga, senam, penyediaan makanan
tambahan;
 bina sosial kemasyarakatan antara lain memberikan santunan,
melakukan silaturahim, mengunjungi lansia yang sakit, melayat lansia
yang meninggal
 bina lingkungan antara lain rekreasi, pemeliharaan lingkungan;
 bina rohani/spiritual melalui kegiatan keagamaan;
 bina vokasional profesional antara lain peningkatan pendapatan usaha
ekonomi produktif melalui UPPKS, UKM, Koperasi, dan lain-lain.
 bina intelektual antara lain membaca, menggambar, bermain musik
 bina emosional antara lain mempersiapkan diri menemukan makna
hidup, menghadapi masa tua
*SK PEMBENTUKAN BKL
 Tantangan yang dihadapi
 * Lansia sering kali mengalami masalah fisik
 contoh : fisik yang sudah tidak kuat lagi
 * Lansia mengalami masalah psikis
 contoh : - rasa cemas
- takut sakit
- takut kehilangan pergaulan
- takut tersingkir secara sosial dan lingkungan
- mudah tersinggung
- merasa tidak berguna lagi bagi orang lain /
masyarakat
 Keluarga yang mempunyai Lansia kebanyakan tidak dapat
mengikuti kegiatan setiap bulannya.
 Agar masalah tersebut bisa dihindari maka Bina Keluarga
Lansia (BKL) punya program untuk memberdayakan Lansia
sehingga kaum lansia tetap bisa berkarya dan memberi
mamfaat baik untuk dirinya sendiri atau orang lain yang pada
akhirnya mereka tidak akan merasa tersingkir lagi dari
keluarga atau pergaulan dimasyarakat.

Kegiatan BKL di Desa


Tambunan Kecamatan
Sibolangit
Lansia Berolahraga (Sehat)

TOT 7 Dimensi Lansia Tangguh


Kegiatan Ekonomi Produktif (Produktif)

TOT 7 Dimensi Lansia Tangguh


Lansia menjadi Narasumber (Aktif)

TOT 7 Dimensi Lansia Tangguh


Penutup

 Bina Keluarga Lansia ( BKL ) merupakan salah satu kelompok


kegiatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan anggotanya di dalam meningkatkan kualitas
hidup lansia untuk mewujdkan lansia tangguh. Tujuan
tersebut akan dapat dicapai apabila pelaksanaan kegiatan
dalam kelompok BKL dilakukan dengan mekanisme kerja
yang jelas, tepat dan terarah.

Anda mungkin juga menyukai