PROJECT BKKBN
OLEH
KEPALA DINAS
PENGENDALIAN PENDUDUK, KB DAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK
Kabupaten Deli Serdang
Dra. Hj. Rabiatul Adawiyah Lubis, M.Pd
UU RI NOMOR 52 TAHUN 2009
Tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga
Pasal 48
(1) Kebijakan pembangunan keluarga melalui
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga:
c. Peningkatan kualitas hidup Lansia agar
tetap produktif dan berguna bagi keluarga
dan masyarakat dengan pemberian
kesempatan untuk berperan dalam
kehidupan keluarga;
d. Pemberdayaan keluarga rentan dengan
memberikan perlindungan dan bantuan
untuk mengembangkan diri agar setara
dengan keluarga lainnya;
LATAR BELAKANG
Pemerintah
Pemerintah daerah
7 Dimensi Lansia Tangguh
1. Dimensi Spiritual
2. Dimensi Intelektual
3. Dimensi fisik
4. Dimensi Emosional
5. Dimensi Sosial Kemasyarakatan
6. Dimensi Profesional Vokasional
7. Dimensi Lingkungan
Kaitan 7 Dimensi Lansia dan
8 Fungsi Keluarga
* Bagi Lansia
• - Agar bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
• - Dapat memenuhi gizi / kesehatan lansia
• - Mengikuti kegiatan olahraga
• - Pemeliharaan kebersihan diri dan lingkungan
• - Bisa ikut dalam kegiatan sosial di masyarakat
• - Bisa meningkatkan ekonomi produktif
Misi dan Tujuan Kelompok BKL
Membangun ketahanan dan kesejahteraan keluarga secara utuh dalam
1 kerangka 8 fungsi keluarga, perubahan karakter keluarga melalui 4 prinsip
(berkumpul, berinteraksi, berdaya, berbagi dan peduli).
Melindungi serta memberdayakan Keluarga Lansia dan Lansia untuk dapat
2 memenuhi hak kehidupan secara layak baik fisik, ekonomi, maupun sosial.
Menyebarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam menyiapkan dan
3 menjalani masa tua secara aktif (active ageing) secara menyenangkan,melalui
berbagai kegiatan penyuluhan variatif di kelompok.
Membangun semangat turun tangan dalam menghadapi permasalahan
4 terkait Lansia di lingkungan sekitar, tanpa menunggu pihak lain terlebih
dahulu ataupun menyalahkan pihak manapun.
Menjembatani pemerintah, masyarakat, akademisi, dan sektor swasta untuk
5 bersama-sama mengelola Kelompok BKL dalam koridor kemitraan yang
sejajar.
Menyiapkan generasi era bonus demografi memasuki masa tua, agar
6 terwujud kondisi Lansia Tangguh yang sehat, aktif, produktif, dan mandiri,
sehingga pada tahun 2045 (100 Tahun Indonesia Merdeka), Indonesia akan
menikmati kesempatan Peluang Bonus Demografi Kedua.
POKOK-POKOK KEGIATAN BKL
KEGIATAN UTAMA
Dilakukan pada kelompok BKL/kader meliputi: penyuluhan,
temu keluarga, kunjungan rumah, rujukan, pencatatan dan
pelaporan, serta monitoring dan evaluasi.
KEGIATAN PENGEMBANGAN
bina kesehatan fisik antara lain olah raga, senam, penyediaan makanan
tambahan;
bina sosial kemasyarakatan antara lain memberikan santunan,
melakukan silaturahim, mengunjungi lansia yang sakit, melayat lansia
yang meninggal
bina lingkungan antara lain rekreasi, pemeliharaan lingkungan;
bina rohani/spiritual melalui kegiatan keagamaan;
bina vokasional profesional antara lain peningkatan pendapatan usaha
ekonomi produktif melalui UPPKS, UKM, Koperasi, dan lain-lain.
bina intelektual antara lain membaca, menggambar, bermain musik
bina emosional antara lain mempersiapkan diri menemukan makna
hidup, menghadapi masa tua
*SK PEMBENTUKAN BKL
Tantangan yang dihadapi
* Lansia sering kali mengalami masalah fisik
contoh : fisik yang sudah tidak kuat lagi
* Lansia mengalami masalah psikis
contoh : - rasa cemas
- takut sakit
- takut kehilangan pergaulan
- takut tersingkir secara sosial dan lingkungan
- mudah tersinggung
- merasa tidak berguna lagi bagi orang lain /
masyarakat
Keluarga yang mempunyai Lansia kebanyakan tidak dapat
mengikuti kegiatan setiap bulannya.
Agar masalah tersebut bisa dihindari maka Bina Keluarga
Lansia (BKL) punya program untuk memberdayakan Lansia
sehingga kaum lansia tetap bisa berkarya dan memberi
mamfaat baik untuk dirinya sendiri atau orang lain yang pada
akhirnya mereka tidak akan merasa tersingkir lagi dari
keluarga atau pergaulan dimasyarakat.