T ii tt ll e
e
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 1
DIMENSI SPIRITUAL 9
DIMENSI INTELEKTUAL 15
DIMENSI FISIK 25
DIMENSI EMOSIONAL 35
ii
DAFTAR ISI
DIMENSI SOSIAL 43
KEMASYARAKATAN
DIMENSI PROFESIONAL 49
VOKASIONAL
DIMENSI LINGKUNGAN 57
MEKANISME KELOMPOK 65
KERJA BKL
PENCATATAN DAN 71
PELAPORAN KELOMPOK
BKL
iii
PENDAHULUAN
1
PENDAHULUAN
Kategori Lansia
Menurut UU. No. 13 Tahun 1998, Lansia adalah seseorang
yang berusia 60 tahun ke atas.
Kategori Lansia dapat dibagi menjadi 3 kelompok (Haryono
Suyono) sebagai berikut.
– Lansia muda: usia 60 - di bawah 70 tahun
– Lansia dewasa: usia 70 - di bawah 80 tahun
– Lansia paripurna: usia lebih atau sama dengan 80 tahun
2
PENDAHULUAN
3
PENDAHULUAN
4
PENDAHULUAN
5
PENDAHULUAN
6
PENDAHULUAN
2. Dimensi
intelektual
1. Dimensi 3. Dimensi
spiritual
fisik
4. Dimensi
emosional
5. Dimensi sosial
kemasyarakatan
6. Dimensi profesional
vokasional
7. Dimensi lingkungan
7
PENDAHULUAN
8
DIMENSI SPIRITUAL
7
9
DIMENSI SPIRITUAL
10
DIMENSI SPIRITUAL
1.
Memperkuat keyakinan akan keberadaan Tuhan
dan sifat-sifat-Nya;
2.
Memperkuat keyakinan bahwa Tuhan yang
menjadikan manusia dan alam semesta, dan
kepada-Nya semua makhluk akan kembali;
3.
Membersihkan akidah (keyakinan) dari kemusyrikan
dan tahayul, membimbing kepada akidah yang lurus
sesuai dengan agama masing-masing.
4.
Memperkuat keyakinan bahwa dalam kehidupan ini
selalu ada persamaan dan perbedaan, termasuk
perbedaan keyakinan dan agama;
11
DIMENISI SPIRITUAL
12
DIMENSI SPIRITUAL
13
DIMENSI SPIRITUAL
14
DIMENSI INTELEKTUAL
15
7
DIMENSI INTELEKTUAL
16
DIMENSI INTELEKTUAL
1.
Gangguan persepsi
(seperti: mudah sedih, mudah marah,
mudah tersinggung, mengeluh)
2.
Penurunan konsentrasi
(seperti: kesulitan memusatkan perhatian)
3.
Gangguan bahasa dan komunikasi
(seperti: lupa kosa kata)
4.
Penurunan daya ingat
(seperti: lupa peristiwa, nama orang,
meletakkan sesuatu)
17
DIMENSI INTELEKTUAL
18
DIMENSI INTELEKTUAL
“TEPUK LANSIA’
1.
2.
3.
4.
Tangguh......YES!!! (3x)
(kedua tangan dikepal dan diayunkan
Ke bawah)
19
STIMULASI OTAK
20
DIMENSI INTELEKTUAL
21
STIMULASI OTAK
22
STIMULASI OTAK
LAGU
(“MENANAM JAGUNG”)
SENAM OTAK
23
DIMENSI INTELEKTUAL
24
DIMENSI FISIK
25
7
DIMENSI FISIK
1. Perubahan fisik
2. Perubahan mental
26
DIMENSI FISIK
3. Perubahan sosial
27
DIMENSI FISIK
28
DIMENSI FISIK
1. Hipertensi
Hipertensi terjadi jika seseorang mempunyai tekanan darah
melebihi 140/90 mmHg
29
DIMENSI FISIK
2. Stroke
bibir mencong
mata sipit sebelah
kaki dan tangan mengalami kelumpuhan (tidak
bertenaga)
seringnya mengalami kesemutan
mengalami gangguan berbicara (pelo, susah
mengeluarkan kata-kata, berbicara tapi susunan
kalimatnya kacau).
30
DIMENSI FISIK
31
DIMENSI FISIK
1. Aktivitas fisik
Jalan kaki, berlari santai, naik sepeda, dan berenang, latihan
otot dengan bola karet, latihan otot kaki dengan menarik
karet berbentuk lingkaran.
2. Makanan Sehat
Makanan yang sehat dan seimbang.
Makan sering dalam porsi yang sedikit.
Banyak makan sayuran hijau dan buah aneka warna.
Protein nabati berupa kacang-kacangan, tempe dan tahu.
Meminum air putih sebanyak 8-12 gelas ukuran sedang
sehari atau teh hijau 2-3 cangkir sehari.
32
DIMENSI FISIK
3. Cukup tidur
4. Latihan pernafasan
5. Menghindari kebiasaan minum alkohol
6. Tidak merokok
7. Pemeriksaan kesehatan rutin
8. Perawatan kesehatan Lansia
33
DIMENSI FISIK
34
DIMENSI EMOSIONAL
35
DIMENSI EMOSIONAL
36
DIMENSI EMOSIONAL
1. Kepribadian konstruktif
Tipe Lansia yang realistis (menerima kenyataan, percaya
diri, sabar, bersyukur, dan tenang).
2. Kepribadian mandiri
Tipe Lansia yang masih terpengaruh oleh kekuatan dan
kejayaan masa lalu, cenderung mengalami tekanan bila
masa tua tidak terisi dengan kegiatan yang dapat
memberikan kekuasaan pada dirinya (post power
syndrom), dan ingin menonjolkan diri.
3. Kepribadian tergantung
Tipe Lansia yang kurang percaya diri, pasif, mudah ragu,
rentan, merasa cemas bila ditinggal oleh pasangan atau
anggota keluarga lain, sangat bergantung pada orang lain
dalam mengambil keputusan, dan cenderung menarik diri.
4. Kepribadian bermusuhan
Tipe Lansia yang sering menyalahkan orang lain, tidak
menerima bila disalahkan, agresif, sering merasa tidak
puas, kurang bersyukur, sok tahu, suka mengatur, dan
mudah tersinggung.
37
DIMENSI EMOSIONAL
38
DIMENSI EMOSIONAL
Menunjukkan antusiasme
Memberikan senyuman yang tulus
Melakukan kontak mata
Menjadi pendengar yang baik
Menggunakan panggilan sopan yang menyenangkan
Menggunakan bahasa yang sederhana, pengucapan yang
jelas, dan intonasi yang ramah
Memberikan pujian terhadap kelebihan Lansia
Menanyakan minat mereka
Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan Lansia
Membina kedekatan emosional
39
DIMENSI EMOSIONAL
40
DIMENSI EMOSIONAL
41
DIMENSI EMOSIONAL
42
DIMENSI
SOSIAL KEMASYARAKATAN
43
DIMENSI SOSIAL KEMASYARAKATAN
44
DIMENSI SOSIAL KEMASYARAKATAN
Memberikan santunan
Melakukan silaturahim
Mengunjungi Lansia yang sakit
Melayat Lansia yang meninggal
45
DIMENSI SOSIAL KEMASYARAKATAN
46
DIMENSI SOSIAL KEMASYARAKATAN
47
DIMENSI SOSIAL KEMASYARAKATAN
48
DIMENSI
PROFESIONAL VOKASIONAL
49
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
50
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
51
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
52
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
53
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
54
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
55
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
56
DIMENSI LINGKUNGAN
57
DIMENSI LINGKUNGAN
58
DIMENSI LINGKUNGAN
Pengertian Lingkungan
Pengertian lingkungan hidup yang lebih mendalam menurut No.
23 Thun 2007 adalh kesatuan ruang dengan semua benda atau
kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan
segala tingkah lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia maupun makhluk hidup lainnya yang ada
disekitarnya.
59
DIMENSI LINGKUNGAN
60
DIMENSI LINGKUNGAN
Keseimbangan kualitas
lingkungan alam sekitar
dengan kualitas hidup Lansia
dapat diwujudkan.
Banyak hal dapat dilakukan oleh
Lansia dengan mudah, murah, cepat
dan aman melalui pengelolaan 3R
(Reuse = menggunakan kembali,
Reduce = mengurangi pemakaian,
Recycle = daur ulang).
61
DIMENSI LINGKUNGAN
Kegiatan-kegiatan dalam
lingkungan fisik, apabila dilaksanakan
merupakan penerapan lingkungan fisik
yang kondusif dan memenuhi 4 kriteria
pembangunan kota/desa yang ramah
Lansia, yaitu mencakup:
ruang dan bangunan terbuka
perumahan
dukungan masyarakat dan pelayanan
kesehatan
transportasi
62
DIMENSI LINGKUNGAN
63
DIMENSI LINGKUNGAN
64
MEKANISME
KELOMPOK KERJA BKL
65
MEKANISME KELOMPOK KERJA BKL
66
MEKANISME KELOMPOK KERJA BKL
67
MEKANISME KELOMPOK KERJA BKL
Kegiatan pengembangan
68
MEKANISME KELOMPOK KERJA BKL
69
MEKANISME KELOMPOK KERJA BKL
2. Kegiatan Inti
Merupakan kegiatan yang meliputi:
penjelasan materi (penyuluhan) oleh kader sesuai
dengan topik materi pada pertemuan tersebut(misal:
pada pertemuan IV, kader menyampaikan materi
“Pembangunan Keluarga Lansia Tangguh Dimensi
Intelektual”. Untuk materi yang berkaitan dengan
dimensi fisik, kader menyampaikannya pada pertemuan
V, VI dan VII);
praktik/demonstrasi; sebagai contoh:
– untuk pertemuan IV tentang dimensi intelektual
kader mempraktikkan tentang cara melakukan senam
otak;
– untuk pertemuan V, VI, dan VII kader mempraktikkan
penggunaan media Beberan Tangga Lansia Sehat
dan Produktif
penugasan: kader menugaskan anggota BKL melakukan
pengamatan di keluarga masing-masing tentang
penerapan materi yang baru disampaikan dan
merupakan pekerjaan rumah (PR) untuk dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Penutup
kesimpulan;
mengingatkan pertemuan yang akan datang;
pembacaan doa.
70
PENCATATAN
DAN PELAPORAN BKL
71
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
72
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
73
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
I. IDENTITAS
NAMA KELOMPOK, diisi dengan nama Kelompok Kegiatan BKL yang
1.
bersangkutan
2. ALAMAT, diisi dengan huruf-huruf dan angka-angka yang menunjukkan alamat
lengkap di mana kelompok kegiatan BKL tersebut berdomisili, terdiri dari :
JALAN, diisi dengan nama jalan, TIGA ANGKA kode RT, dan TIGA ANGKA
a.
kode RW.
DESA/KELURAHAN, diisi dengan nama desa/keluarahan dan EMPAT
b.
ANGKA kode desa/kelurahan (kode Kemendagri).
KECAMATAN, diisi dengan nama kecamatan dan DUA ANGKA kode
c.
kecamatan (kode Kemendagri).
KABUPATEN/KOTA, diisi dengan nama kabupaten/kota dan DUA ANGKA
d.
kode kabupaten/kota (kode Kemendagri).
PROVINSI,diisi dengan nama provinsi dan DUA ANGKA kode provinsi (kode
e.
Kemendagri).
3. PEMBINA
a. - NAMA, diisi dengan nama pembina kelompok BKL bersangkutan
- KODE REGISTER PEMBINA, diisi angka-angka yang menunjukkan
kode register pembina kelompok yang bersangkutan pada kotak yang
tersedia
JABATAN, diisi dengan tanda centang (√) sesuai dengan jabatan pembina
b.
kelompok
74
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
2. SUMBER DANA KEGIATAN KELOMPOK, diisi tanda centang (√) pada kolom
yang tersedia sesuai dengan sumber dana kegiatan kelompok BKB yang
bersangkutan yang terdiri dari: 1. APBN, 2.APBD, 3. Alokasi Dana desa (ADD),
4. Swadaya dan 5. Mitra
KETERPADUAN KELOMPOK, diisi dengan tanda centang (√) pada kolom
3. yang tersedia sesuai keterpaduan kelompok kegiatan BKL dengan kelompok
kegiatan lain Yaitu: Ekonomi Produktif, Posyandu Lansia dan lainnya
III
PENGURUS KELOMPOK
.
1. JABATAN, sudah terisi dengan nama jabatan pengurus dan kader kelompok
umur yang ada pada kelompok kegiatan BKL
2.
KODE KELUARGA INDONESIA (KKI), 2. Kode Keluarga Indonesia (KKI), diisi
dengan 15 digit angka pada kotak yang tersedia sesuai dengan kode keluarga
Indonesa sesuai dengan jabatan pada kelompok BKL yang bersangkutan
3. NAMA, diisi dengan nama pada kotak yang tersedia sesuai dengan jabatan
pada kelompok BKL yang bersangkutan
4. Pelatihan BKL, diisi dengan tanda centang (√) pada kolom SUDAH jika yang
bersangkutan pernah mendapat pelatihan BKL, dan diisi dengan tanda centang
(√) pada kolom BELUM jika yang bersangkutan belum pernah mendapat
pelatihan BKL
IV
KETERSEDIAAN SARANA BKL
.
SARANA BKL, sudah terisi dengan sarana-sarana kelompok kegiatan BKL
KETERSEDIAAN, diisi dengan tanda centang (√) pada kolom Ada jika sarana BKL
sesuai pada kolom sarana BKL dimiliki oleh kelompok BKL yang bersangkutan dan
diisi dengan tanda centang (√) pada kolom Tidak jika sarana BKL sesuai pada kolom
sarana BKL tidak dimiki oleh kelompok BKL yang bersangkutan
75
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
76
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
3. BULAN LAPOR, diisi dengan nama bulan dan tahun R/1/BKL tersebut dibuat.
II
. KEGIATAN PERTEMUAN PENYULUHAN
1. PENYAJI/NARASUMBER, diisi dengan Narasumber/penyaji yang
menyampaikan materi dalam pertemuan penyuluhan kelompok BKL yang
bersangkutan
2. MATERI PENYULUHAN, diisi dengan tanda centang (√) pada materi yang
disampaikan dalam kegiatan pertemuan/penyuluhan kelompok BKL pada bulan
bersangkutan
3. DISKUSI, diisi dengan tanda centang (√) pada kolom Ada jika dalam
pertemuan/penyuluhan kelompok BKL yang bersangkutan ada diskusi atau tanya
jawab dan diisi dengan tanda centang (√) pada kolom Tidak Ada jika dalam
pertemuan/penyuluhan kelompok BKL yang bersangkutan tidak ada diskusi atau
tanya jawab
Tanda Tangan, diisi dengan Tanda tangan Anggota Kelompok BKL yang
hadir dalam pertemuan/penyuluhan kelompok BKL yang bersangkutan
-
77
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
78
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
79
80
DAFTAR HADIR ANGGOTA BKL
Tanda tangan
81
82
RENCANA KEGIATAN
BKL :
ALAMAT :
TAHUN :
PENANGGUNG
NO AGENDA WAKTU TEMPAT URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
JAWAB
5. Rencana Kegiatan
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
Tanda tangan
83
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
6. Notulen Pertemuan
84
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
85
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
7. Buku Tamu
86
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
87