Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN PELAKSANAAN

PENDAMPINGAN KELUARGA
DALAM UPAYA PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
DI TINGKAT DESA/KELURAHAN

Berencana Itu Keren


RUANG LINGKUP
1. Arah Kebijakan dan Strategi
2. Konsep Pelaksanaan Pendampingan Keluarga
a. Pengertian
b. Komposisi & Kriteria
c. Tugas & Pembagian
d. Pola Pendampingan Berkelanjutan
e. Monev, Sarana Prasarana & Anggaran
f. Peran Penyuluh KB/PLKB
3. Mekanisme Rekruitmen Tim Pendampingan Keluarga
a. Persiapan
b. Pengorganisasian
c. Pelaksanaan
d. Monev dan Pelaporan
BATAS PENGERTIAN
Perlu diskusi Pengertian Keluarga Berisiko Stunting, adalah
1. “Keluarga yang memiliki anak remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak
berusia 0 – 59 bulan, yang belum mendapat akses pelayanan kesehatan dasar, akses
sanitasi, jamban dan air minum yang layak, serta kondisi sosial ekonomi yang kurang
memadai.” ATAU
2. “Keluarga dalam lingkup kelompok sasaran percepatan penurunan stunting (memiliki anak
remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0 – 59 bulan) yang
memiliki keterbatasan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
dasar, akses sanitasi, jamban dan air minum yang layak, serta masuk dalam kategori sosial
ekonomi rendah.” ATAU
3. “Keluarga dengan anak remaja, catin, Ibu hamil dan menyusui serta anak balita yang kurang
memperoleh perawatan kesehatan dan asupan gizi yang cukup, kemampuan ekonomi dan
pemahaman tentang stunting terbatas dan bertempat tinggal di rumah kurang sehat di wilayah
yang tidak memiliki akses sanitasi, air minum dan jamban yang sehat”.
ARAH KEBIJAKAN
Dalam rangka percepatan penurunan stunting dengan target
prevalensi Stunting sebesar 14 persen (empat belas persen) di
tahun 2024, maka salah satu arah kebijakan yang ditetapkan
adalah meningkatkan pelaksanaan pendampingan keluarga oleh
tim pendamping keluarga desa/kelurahan.
STRATEGI
Strategi untuk meningkatkan pelaksanaan pendampingan keluarga oleh tim
pendamping keluarga adalah:
1. Penyediaan dan penapisan data sasaran keluarga;
2. Peningkatan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga;
3. Peningkatan pemenuhan asupan gizi keluarga;
4. Peningkatan pengasuhan dan tumbuh kembang balita;
5. Peningkatan kesertaan KB pasca persalinan (KB PP);
6. Peningkatan fasilitasi akses dan mutu kualitas kesehatan keluarga;
7. Peningkatan fasilitasi akses air minum dan sanitasi di lingkungan keluarga;
8. Peningkatan kualitas pelaporan pelaksanaan pendampingan keluarga.
PENDAMPINGAN KELUARGA
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan terhadap keluarga yang memiliki ibu hamil, ibu
pasca persalinan, anak usia dibawah 5 tahun (balita), serta calon pengantin/calon pasangan
usia subur untuk deteksi dini faktor risiko stunting dan melakukan upaya meminimalisir atau
pencegahan pengaruh dari faktor risiko stunting.

Pendampingan keluarga dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga. Tim Pendamping


Keluarga terdiri dari Bidan Desa, Kader PKK dan Kader IMP yang berdomisili atau bertempat
tinggal dan/atau mendapat penugasan di desa/kelurahan untuk melaksanakan tugas sesuai
dengan kapasitas dan peranannya dalam melakukan pendampingan keluarga terhadap
seluruh sasaran percepatan penurunan stunting.
KOMPOSISI DAN KRITERIA
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP

1. merupakan PPKBD/Sub
1. memiliki Surat Tanda 1. memiliki SK atau Surat
PPKBD/Kader KB/Kader
Registrasi (STR) dan Tugas sebagai pengurus
Poktan;
Surat Ijin Praktek atau anggota PKK; 2. memiliki SK atau Surat
Bidan (SIPB); 2. berdomisili di desa yang Tugas sebagai pengurus
bersangkutan; atau anggota IMP;
2. memiliki kemampuan 3. memiliki kemampuan 3. berdomisili di desa yang
berkomunikasi yang berkomunikasi yang bersangkutan;
baik; baik; 4. memiliki kemampuan
3. memiliki kemampuan 4. memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik;
menggunakan gadget. menggunakan gadget. 5. memiliki kemampuan
menggunakan gadget.
SASARAN PENDAMPINGAN

• Calon pengantin/ Calon pasangan usia


subur
• Ibu hamil dan pasca persalinan
• Keluarga yang memiliki anak usia dibawah
5 tahun (balita)
TUGAS UMUM

Melakukan pendampingan kepada keluarga dengan


cara mengidentifikasi faktor risiko stunting dan
melakukan pelayanan komunikasi, informasi, edukasi,
pelayanan kesehatan dan pelayanan lainnya untuk
pencegahan risiko stunting.
TUJUAN KHUSUS
1. Melakukan skrining 3 (tiga) bulan pranikah kepada calon pengantin untuk mengetahui faktor risiko
stunting, memberikan edukasi serta memfasilitasi catin yang memiliki faktor risiko stunting dalam
upaya menghilangkan faktor tersebut.
2. Melakukan pendampingan kepada semua ibu hamil dengan melakukan pemantauan/pemeriksaan
kehamilan secara berkala, melakukan KIE KB Pasca Persalinan, dan memfasilitasi rujukan jika
diperlukan.
3. Melakukan pendampingan pascasalin dengan melakukan promosi dan KIE KB pascasalin,
memastikan ibu pasca salin sudah menggunakan KBPP MKJP, dan memastikan tidak terjadi
komplikasi masa nifas.
4. Melakukan pendampingan pengasuhan dan tumbuh kembang anak dibawah 5 tahun (balita)
dengan melakukan skrining penilaian faktor risiko stunting, memastikan bayi mendapat ASI
ekslusif selama 6 bulan, bayi diatas 6 bulan mendapat MPASI dengan gizi cukup, dan mendapat
imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal.
5. Memastikan keluarga mendapatkan bantuan sosial dan memastikan program bantuan sosial
dimanfaatkan dengan benar.
Pembagian Tugas Sasaran Catin
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP
a. Menjelaskan resume skrining a. Menginformasikan dan memastikan a. Melaksanakan KIE dan KAP/konseling, fasilitasi
kondisi risiko stunting pada catin catin mendaftarkan perkawinan paling Pelayanan Program Bangga Kencana dan
berdasarkan output Aplikasi sedikit 3 bulan sebelum perkawinan. pembinaan keluarga.
Pendampingan Keluarga. b. Menginformasikan dan memastikan b. Melakukan KIE dan KAP/konseling dan
b. Menjelaskan treatment untuk catin melakukan registrasi di Aplikasi memastikan catin mendapat informasi
menurunkan faktor risiko stunting Pendampingan Keluarga. pencegahan stunting secara menyeluruh.
berdasarkan kondisi catin. c. Menghubungkan catin kepada fasilitas c. Menginformasikan dan memastikan catin
c. Menjelaskan treatment pencegahan dan memastikan untuk mendapatkan melakukan pemeriksaan kesehatan ke faskes.
stunting yang harus dilakukan oleh fasilitasi treatment pencegahan d. Memfasilitasi dan memastikan catin meng-input
catin sesuai rekomendasi Aplikasi stunting untuk meningkatkan status hasil pemeriksaan kesehatan di Aplikasi
Pendampingan Keluarga. gizi dalam mempersiapkan kehamilan Pendampingan Keluarga secara benar.
d. Memantau dan memastikan yang sehat. e. Mengecek dan memastikan catin mengetahui
kepatuhan catin dalam d. Menginformasikan dan memastikan kondisi risiko stunting pada dirinya.
mengkonsumsi suplemen calon pengantin mendapatkan materi f. Melakukan pengecekan dan memastikan calon
peningkatan status gizi sesuai bimbingan perkawinan di institusi pengantin/calon PUS mengetahui treatment
anjuran (jadwal konsumsi). agamanya masing-masing. (perawatan/penanganan) yang harus dilakukan
e. Melakukan KIE dan Komunikasi e. Melakukan KIE dan KAP/konseling untuk menurunkan faktor risiko stunting pada
Antar Pribadi/Konseling terhadap kepada PUS baru yang belum layak dirinya sesuai rekomendasi Aplikasi
PUS baru yang belum layak hamil hamil Pendampingan Keluarga.
untuk menunda kehamilan dengan g. Melaporkan pelaksanaan pendampingan catin
menggunakan kontrasepsi (Pil atau melalui aplikasi (status kesehatan, pelaksanaan
Kondom). rekomendasi, dan KIE berkala min. 2 kali atau
sesuai kebutuhan).
Pembagian Tugas Sasaran: Ibu Hamil
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP

Ibu Hamil: a. Memastikan dan a. Memastikan dan


a. Melakukan skrining awal terhadap memfasilitasi ibu hamil memfasilitasi ibu hamil
kondisi kesehatan dan kehamilan. melakukan ANC 6 kali dan mendapatkan pemeriksaan
b. Melakukan pendampingan memiliki buku KIA. oleh dokter saat
pemeriksaan kesehatan kehamilan b. Memastikan kepatuhan ibu TRIMESTER 1 (K1) dan
minimal 10 kali. hamil terhadap saran dokter. TRIMESTER 3 (K5).
c. Memastikan kelengkapan input ANC c. Memastikan asupan gizi ibu b. Memastikan asupan gizi ibu
melalui surveilans ibu hamil dan janin hamil. hamil.
minimal 5 kali. d. Melakukan KIE dan c. KIE dan Komunikasi Antar
d. Melakukan KIE dan Komunikasi Antar Komunikasi Antar Pribadi/konseling tentang
Pribadi/Konseling tentang kehamilan Pribadi/Konseling tentang gizi gizi dan kesehatan
sehat. dan kesehatan reproduksi. reproduksi.
e. Memfasilitasi rujukan dan koordinasi e. Memastikan ibu hamil d. KIE dan Komunikasi Antar
dengan tim ANC dengan risiko menerima Pribadi/konseling tentang
Program Bansos Stunting. KBPP (utamakan MKJP).
Ibu Bersalin: e. Memastikan Program
f. Melakukan surveilans persalinan. Bansos tepat sasaran dan
g. Memfasilitasi rujukan. tepat guna.
Pembagian Tugas Sasaran Ibu Pasca Persalinan

BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP


a. Melakukan surveilans nifas. a. KIE dan Komunikasi Antar a. Pendampingan pelayanan
b. Memastikan ibu pasca Pribadi/konseling tentang KBPP MKJP.
persalinan sudah menggunakan pemberian ASI Ekslusif. b. KIE dan Komunikasi Antar
KBPP MKJP. b. KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/konseling tentang 1000
c. Memastikan tidak terjadi Pribadi/Konseling tentang 1.000 HPK.
komplikasi masa nifas. HPK. c. KIE dan Komunikasi Antar
d. Memfasilitasi rujukan. c. Memastikan Program Bansos Pribadi/konseling tentang KBPP
e. Melakukan KIE dan Komunikasi Stunting tepat sasaran. (terutama MKJP).
Antar Pribadi/Konseling serta d. KIE dan Komunikasi Antar
pelayanan KBPP (utamakan Pribadi/konseling tentang KBPP
MKJP). (utamakan MKJP).
Pembagian Tugas Sasaran: Bayi Baru Lahir s.d 5 Tahun
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP

a. Melakukan skrining awal a. Melakukan pendampingan 1. Memastikan bayi mendapatkan ASI


faktor risiko stunting pada pola asuh tumbuh kembang Ekslusif selama 6 bulan.
bayi. anak. 2. Memastikan bayi diatas 6 bulan
b. Melakukan surveilans bayi b. Memastikan bayi mendapatkan MPASI dengan gizi
baru lahir minimal 3 kali mendapatkan ASI Ekslusif cukup.
(saat lahir, usia 6 bulan selama 6 bulan. 3. Memastikan bayi mendapatkan
dan 5 tahun) untuk c. Memastikan bayi diatas 6 imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal.
verifikasi, validasi, dan bulan mendapatkan MPASI 4. Memastikan Program Bansos tepat
fasilitasi rujukan jika dengan gizi cukup. guna dan tepat sasaran
diperlukan. d. Memastikan bayi 5. Melakukan pendampingan kepada
mendapatkan imunikasi dasar keluarga balita untuk melakukan
lengkap sesuai jadwal. pengasuhan sesuai dengan usia anak.
e. Memastikan Program Bansos 6. Memastikan anak mendapatkan
Stunting tepat sasaran. stimulasi sesuai usia agar tumbuh
f. Melakukan koordinasi dengan kembangnya optimal.
Kader Posyandu dan Kader 7. Melakukan koordinasi dengan Kader
BKB. Posyandu dan Kader BKB.
PENDAMPINGAN KELUARGA
YANG BERKELANJUTAN
Unmetneed
PUS
lama Surveilans hasil data PK SDM
KB KB
Catin Identifikasi 3T, Anemi, KEK Berkualita
Aktif Baru
Ya Tdk s
PE T I PE T PE T Tidak PE T
Tdk ingin A
II III KB
Ya IV Bayi sehat
lagi/Tunda A
Ingin Tdk usia 5 tahun
Skrining TerMud, Anemi, KEK, Anak
Obes 3 bln sebelum menikah Eksisting
Segera Pendampingan
KB PP Tumbuh
Kembang 0-6
bln dan 7-24
PUS Baru Pendampingan Seluruh Bumil oleh PKK/Kader
Blm Layak bln
Layak Menika Cabumil dalam supervisi Bidan Desa/PMB
Menikah h Sehat lahir
Pendampingan meliputi : Kelahiran
Ya Sehat
Koreksi & 1.Deteksi resiko 4T
Kontrasepsi 2.Deteksi dini Anemia
Koreksi Hamil Resiko 25-60 bln tahap II
Tdk (5 jt) 3.Deteksi masalah Gizi (KEK atau Obes) Stunting :
PUS Baru 4.Deteksi Penyakit Penyerta berdasar buku BBLR
Cabumil KIA Gemeli 0-24 bln tahap I
dng 5.Kepatuhan ANC, minum TBD dan asupan Mikrochepali
Penyulit Gizi/PMT Bumil Hidrochepalus

Pendampingan TIM
BUMIL lintas sektor
CATIN
Nifas dan
CABUMIL Tumbuh Kembang Anak
1. Calon Pengantin 4. Masa Kehamilan 5. Masa Nifas
- Screening kelayakan menikah 3 bulan sebelum hari H - Pendampingan pada semua Bumil dengan melakukan screening - Memastikan KBPP, ASI Eksklusif, Imunisasi,
(variabel : Umur, IMT, LiLA, Hb, Penyakit yang diderita) awal (Variabel : Resiko 4T, Hb, Status gizi KEK/Obes berdasar IMT
- Asupan cukup gizi Busui serta tidak ada
Terdiri 2 kategori dan atau LiLA serta penyakit penyerta) komplikasi masa nifas, pastikan kunjungan
a. Lolos screening berarti Layak menikah - Terdiri dari 3 kategori PNC
b. Tidak lolos Screening perlu pendampingan ketat a. Kehamilan Sehat
- Tidak lolos screening, diberi waktu koreksi selama 3 b. Kehamilan Patologis (Penyakit Penyerta)
bulan, laporkan hasil akhir (terkoreksi atau belum) c. Kehamilan Resiko Stunting (Spesifik : Anemi, KEK, 4T)
- Pendampingan ketat pada kehamilan Resiko Stunting dan 6. Bayi Baru Lahir
Kehamilan patologis, masif 8-10 kali selama kehamilan, terintegrasi - Screening awal bayi baru lahir (Variabel : BB,
dengan Tim ANC Puskesmas/Tk Kecamatan. PB, LK, Umur dalam kandungan dan bayi
2. Pasangan Usia Subur Baru -
- Pendampingan pada kehamilan sehat, dengan intensitas 6-8 kali, kembar)
Terdiri dari 2 kategori
terintegrasi dengan Tim ANC Puskesmas/Tk Kecamatan - Terdiri dari 2 kategori
a. Calon Bumil Sehat (berasal dari yang lolos screening - Pendampingan ketat pada janin terindikasi Resiko stunting a. Bayi Lahir Sehat
dan yang terkoreksi) - Terdiri dari 2 kategori : b. Bayi Lahir Resiko Stunting ( BBLR,
b. Calon Bumil dengan Penyulit (berasal dari yang belum
a. Janin sehat Premature, PB kurang dari 49 cm,
terkoreksi)
b. Janin Resiko stunting ( Variabelnya : TBJ tidak sesuai usia Microchepali, Hydrochepalus, Gemeli)
- Melakukan pendampingan dan tata laksana penyulit
kehamilan (PJT), gemelli - Bayi lahir sehat dilakukan pendampingan
(Terproteksi kontrasepsi pil atau kondom) - Deteksi dini setiap penyulit, jangan sampai terlambat tumbuh kembang sampai umur 24 bulan
mendiagnosa, terlambat merujuk dan akhirnya terlambat - Bayi lahir Resiko Stunting dilakukan
penanganan (menekan AKI dan AKB) pendampingan komprehensif lintas sektor
3. Pasangan Usia Subur Eksisting oleh TIM Penanganan Bayi Risiko Stunting
- Melakukan penajaman program promosi dan KIE bagi sampai umur 24 bulan, setelah 24 bulan
unmetneed (identifikasi by name by addres ditegakkan diagnosa apakah resiko teratasi
memanfaatkan data hasil PK) atau menjadi anak stunting
MONEV, SAPRAS DAN ANGGARAN
 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan hasil kegiatan pendampingan keluarga di
desa/kelurahan dilaksanakan secara terpadu dan tersistem oleh TPPS Desa/Kelurahan,
TPPS Kecamatan, TPPS Kabupaten dan Kota. Selanjutnya, dilakukan pembinaan secara
terpandu oleh TPSS Provinsi dan TPPS Pusat dengan penguatan dari Satgas Stunting.
  Sarana prasarana
Dalam pelaksanaan tugas tim pendamping keluarga, dipersiapkan sarana prasarana
kerja untuk mendukung kelancaran tugas. Sarana Prasarana yang dimaksud dapat
menggunakan sarana prasarana yang telah tersedia di layanan-layanan masyarakat
atau fasilitasi kesehatan. Penyediaan sarana prasarana kerja tim pendamping keluarga
dapat dilakukan secara kolaboratif dari TPPS di seluruh tingkatan wilayah.
  Anggaran
Anggaran pelaksanaan pendampingan keluarga dapat bersumber dari APBN, APBD I,
APBD II dan sumber lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
PERAN PENYULUH KB/PLKB
1. Sebagai salah satu pelaksana di TPPS tingkat Kecamatan, Penyuluh KB/PLKB yang memiliki
bertugas:
a. mengkoordinasikan penanganan stunting di tingkat Kecamatan berjalan dengan baik;
b. melakukan updating data secara berkala dalam hal pendataan, pendampingan, dan
pelayanan target sasaran stunting pada skala Kecamatan;
c. memastikan implementasi kegiatan percepatan penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan
berjalan sesuai dengan arahan TPPS Kabupaten/kota.
2. Sebagai manager data dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting di tingkat kecamatan,
termasuk pengelolaan data kinerja dari tim pendamping keluarga.
3. Sebagai verifikator dan validator data usulan anggota tim pendamping keluarga yang akan
ditetapkan oleh SK kepala desa/lurah; sesuai dengan kriteria tim pendamping keluarga yang telah
ditetapkan dalam proses rekrutmen tim pendamping keluarga.
4. Sebagai fasilitator dan mitra kerja, terkait kolaborasi pelaksanaan pendampingan keluarga
bersama tim pendamping keluarga.
5. Sebagai Pelaksana KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/konseling dalam upaya percepatan
penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan.
Tahap Mekanisme Rekrutmen
Tim Pendamping Keluarga

pengorganisasian


Koordinasi kebutuhan Tim Pendamping ●
Monitoring dan evaluasi rekrutmen tim
Keluarga pendamping keluarga dilakukan secara

Identifikasi & pemetaan kriteria dan terpadu, berkelanjutan dan berjenjang.
kebutuhan ●
Penerbitan kebijakan/regulasi

Monitoring dan evaluasi rekrutmen tim

Persiapan Sarpras pelaksanaan dan pengelolan rekrutmen pendamping keluarga dilakukan secara

Promosi pendamping keluarga terpadu, berkelanjutan dan berjenjang.

TPPS mengorganisir persiapan,
pelaksanaan dan monitoring rekrutmen
scr berjenjang

Persiapan Monev
ALUR MEKANISME REKRUITMEN
Sosialisasi
Mekanisme
TPPS PUSAT
Rekruitmen
KEPKA TPPS
TIM
Sosialisasi
1.Sosialisasi Mekanisme
TPPS PENDAMPING
KELUARGA
Mekanisme
Rekruitmen
Rekruitmen PROVINSI Rekapitulasi dan
Analisa Profil
STUNTING
2.Pembinaan
oleh Dinas TPPS
1.Sosialisasi Lintas Sektor
Mekanisme Terkait KAB/KOTA Approval dan SK
Bupati/Walikota
Rekruitmen
2.Pembinaan
oleh TPPS
TPPS
Verifikasi &
Kecamatan KECAMATAN Approval dan
(PKB/PLKB) Dok SPTJM

DESA
Rekruitmen Pengajuan tim
(biodata dan dok
terkait)
TIM PENDAMPING
KELUARGA
STUNTING
(Bidan Desa, Kader Catatan :
PKK, Kader IMP
Sistem rekruitmen berbasis Web-base
NAMA KABUPATEN/KOTA TIM
ACEH
SUMATERA UTARA
4.067
11.398
PERTIMBANGAN :
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
4.266
4.927
2.733
 Data Penduduk (SP 2020)
SUMATERA SELATAN 6.522
BENGKULU
LAMPUNG
1.549
6.936
 Asumsi 1 Juta Penduduk per
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
1.122
1.589 kab/kota
DKI JAKARTA - 
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
DI YOGYAKARTA
37.184
28.131
2.825
 Asumsi 1 Juta Penduduk rata-
JAWA TIMUR
BANTEN
31.322
9.170
rata menghasilkan 16ribu
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
3.327
4.097
4.100
kehamilan/Bayi Lahir
KALIMANTAN BARAT 4.171
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
2.057
3.140
2.899
KEBUTUHAN
KALIMANTAN UTARA
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
540
2.022
2.299
TIM PENDAMPING
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
6.993
2.019
901
KELUARGA  200.000 TIM
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
1.092
1.424
989
(600.000 orang) – TARGET
PAPUA BARAT 875 SEPTEMBER 2021 REKRUITMEN TIM
PAPUA 3.314
NASIONAL 200.000 PENDAMPING KELUARGA SELESAI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai