Anda di halaman 1dari 17

BATAS PENGERTIAN

Perlu diskusi Pengertian Keluarga Berisiko Stunting, adalah


1. “Keluarga yang memiliki anak remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak
berusia 0 – 59 bulan, yang belum mendapat akses pelayanan kesehatan dasar, akses
sanitasi, jamban dan air minum yang layak, serta kondisi sosial ekonomi yang kurang
memadai.” ATAU
2. “Keluarga dalam lingkup kelompok sasaran percepatan penurunan stunting (memiliki anak
remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0 – 59 bulan) yang
memiliki keterbatasan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
dasar, akses sanitasi, jamban dan air minum yang layak, serta masuk dalam kategori sosial
ekonomi rendah.” ATAU
3. “Keluarga dengan anak remaja, catin, Ibu hamil dan menyusui serta anak balita yang
kurang memperoleh perawatan kesehatan dan asupan gizi yang cukup, kemampuan
ekonomi dan pemahaman tentang stunting terbatas dan bertempat tinggal di rumah kurang
sehat di wilayah yang tidak memiliki akses sanitasi, air minum dan jamban yang sehat”.
PENDAMPINGAN KELUARGA
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan terhadap keluarga yang memiliki ibu hamil, ibu
pasca persalinan, anak usia dibawah 5 tahun (balita), serta calon pengantin/calon pasangan
usia subur untuk deteksi dini faktor risiko stunting dan melakukan upaya meminimalisir atau
pencegahan pengaruh dari faktor risiko stunting.

Pendampingan keluarga dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga. Tim Pendamping


Keluarga terdiri dari Bidan Desa, Kader PKK dan Kader IMP yang berdomisili atau bertempat
tinggal dan/atau mendapat penugasan di desa/kelurahan untuk melaksanakan tugas sesuai
dengan kapasitas dan peranannya dalam melakukan pendampingan keluarga terhadap
seluruh sasaran percepatan penurunan stunting.
KOMPOSISI DAN KRITERIA
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP

1. merupakan PPKBD/Sub
1. memiliki Surat Tanda 1. memiliki SK atau Surat
PPKBD/Kader KB/Kader
Registrasi (STR) dan Tugas sebagai pengurus
Poktan;
Surat Ijin Praktek atau anggota PKK; 2. memiliki SK atau Surat
Bidan (SIPB); 2. berdomisili di desa yang Tugas sebagai pengurus
bersangkutan; atau anggota IMP;
2. memiliki kemampuan 3. memiliki kemampuan 3. berdomisili di desa yang
berkomunikasi yang berkomunikasi yang bersangkutan;
baik; baik; 4. memiliki kemampuan
3. memiliki kemampuan 4. memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik;
menggunakan gadget. menggunakan gadget. 5. memiliki kemampuan
menggunakan gadget.
SASARAN PENDAMPINGAN

• Calon pengantin/ Calon pasangan usia


subur
• Ibu hamil dan pasca persalinan
• Keluarga yang memiliki anak usia dibawah
5 tahun (balita)
TUGAS UMUM

Melakukan pendampingan kepada keluarga dengan


cara mengidentifikasi faktor risiko stunting dan
melakukan pelayanan komunikasi, informasi, edukasi,
pelayanan kesehatan dan pelayanan lainnya untuk
pencegahan risiko stunting.
TUJUAN KHUSUS
1. Melakukan skrining 3 (tiga) bulan pranikah kepada calon pengantin untuk mengetahui faktor risiko
stunting, memberikan edukasi serta memfasilitasi catin yang memiliki faktor risiko stunting dalam
upaya menghilangkan faktor tersebut.
2. Melakukan pendampingan kepada semua ibu hamil dengan melakukan pemantauan/pemeriksaan
kehamilan secara berkala, melakukan KIE KB Pasca Persalinan, dan memfasilitasi rujukan jika
diperlukan.
3. Melakukan pendampingan pascasalin dengan melakukan promosi dan KIE KB pascasalin,
memastikan ibu pasca salin sudah menggunakan KBPP MKJP, dan memastikan tidak terjadi
komplikasi masa nifas.
4. Melakukan pendampingan pengasuhan dan tumbuh kembang anak dibawah 5 tahun (balita)
dengan melakukan skrining penilaian faktor risiko stunting, memastikan bayi mendapat ASI
ekslusif selama 6 bulan, bayi diatas 6 bulan mendapat MPASI dengan gizi cukup, dan mendapat
imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal.
5. Memastikan keluarga mendapatkan bantuan sosial dan memastikan program bantuan sosial
dimanfaatkan dengan benar.
Pembagian Tugas Sasaran Catin
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP
a. Menjelaskan resume skrining a. Menginformasikan dan memastikan a. Melaksanakan KIE dan KAP/konseling, fasilitasi
kondisi risiko stunting pada catin catin mendaftarkan perkawinan paling Pelayanan Program Bangga Kencana dan
berdasarkan output Aplikasi sedikit 3 bulan sebelum perkawinan. pembinaan keluarga.
Pendampingan Keluarga. b. Menginformasikan dan memastikan b. Melakukan KIE dan KAP/konseling dan
b. Menjelaskan treatment untuk catin melakukan registrasi di Aplikasi memastikan catin mendapat informasi
menurunkan faktor risiko stunting Pendampingan Keluarga. pencegahan stunting secara menyeluruh.
berdasarkan kondisi catin. c. Menghubungkan catin kepada fasilitas c. Menginformasikan dan memastikan catin
c. Menjelaskan treatment pencegahan dan memastikan untuk mendapatkan melakukan pemeriksaan kesehatan ke faskes.
stunting yang harus dilakukan oleh fasilitasi treatment pencegahan d. Memfasilitasi dan memastikan catin meng-input
catin sesuai rekomendasi Aplikasi stunting untuk meningkatkan status hasil pemeriksaan kesehatan di Aplikasi
Pendampingan Keluarga. gizi dalam mempersiapkan kehamilan Pendampingan Keluarga secara benar.
d. Memantau dan memastikan yang sehat. e. Mengecek dan memastikan catin mengetahui
kepatuhan catin dalam d. Menginformasikan dan memastikan kondisi risiko stunting pada dirinya.
mengkonsumsi suplemen calon pengantin mendapatkan materi f. Melakukan pengecekan dan memastikan calon
peningkatan status gizi sesuai bimbingan perkawinan di institusi pengantin/calon PUS mengetahui treatment
anjuran (jadwal konsumsi). agamanya masing-masing. (perawatan/penanganan) yang harus dilakukan
e. Melakukan KIE dan Komunikasi e. Melakukan KIE dan KAP/konseling untuk menurunkan faktor risiko stunting pada
Antar Pribadi/Konseling terhadap kepada PUS baru yang belum layak dirinya sesuai rekomendasi Aplikasi
PUS baru yang belum layak hamil hamil Pendampingan Keluarga.
untuk menunda kehamilan dengan g. Melaporkan pelaksanaan pendampingan catin
menggunakan kontrasepsi (Pil atau melalui aplikasi (status kesehatan, pelaksanaan
Kondom). rekomendasi, dan KIE berkala min. 2 kali atau
sesuai kebutuhan).
Pembagian Tugas Sasaran: Ibu Hamil
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP

Ibu Hamil: a. Memastikan dan a. Memastikan dan


a. Melakukan skrining awal terhadap memfasilitasi ibu hamil memfasilitasi ibu hamil
kondisi kesehatan dan kehamilan. melakukan ANC 6 kali dan mendapatkan pemeriksaan
b. Melakukan pendampingan memiliki buku KIA. oleh dokter saat
pemeriksaan kesehatan kehamilan b. Memastikan kepatuhan ibu TRIMESTER 1 (K1) dan
minimal 10 kali. hamil terhadap saran dokter. TRIMESTER 3 (K5).
c. Memastikan kelengkapan input ANC c. Memastikan asupan gizi ibu b. Memastikan asupan gizi ibu
melalui surveilans ibu hamil dan janin hamil. hamil.
minimal 5 kali. d. Melakukan KIE dan c. KIE dan Komunikasi Antar
d. Melakukan KIE dan Komunikasi Antar Komunikasi Antar Pribadi/konseling tentang
Pribadi/Konseling tentang kehamilan Pribadi/Konseling tentang gizi gizi dan kesehatan
sehat. dan kesehatan reproduksi. reproduksi.
e. Memfasilitasi rujukan dan koordinasi e. Memastikan ibu hamil d. KIE dan Komunikasi Antar
dengan tim ANC dengan risiko menerima Pribadi/konseling tentang
Program Bansos Stunting. KBPP (utamakan MKJP).
Ibu Bersalin: e. Memastikan Program
f. Melakukan surveilans persalinan. Bansos tepat sasaran dan
g. Memfasilitasi rujukan. tepat guna.
Pembagian Tugas Sasaran Ibu Pasca Persalinan

BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP


a. Melakukan surveilans nifas. a. KIE dan Komunikasi Antar a. Pendampingan pelayanan
b. Memastikan ibu pasca Pribadi/konseling tentang KBPP MKJP.
persalinan sudah menggunakan pemberian ASI Ekslusif. b. KIE dan Komunikasi Antar
KBPP MKJP. b. KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/konseling tentang 1000
c. Memastikan tidak terjadi Pribadi/Konseling tentang 1.000 HPK.
komplikasi masa nifas. HPK. c. KIE dan Komunikasi Antar
d. Memfasilitasi rujukan. c. Memastikan Program Bansos Pribadi/konseling tentang KBPP
e. Melakukan KIE dan Komunikasi Stunting tepat sasaran. (terutama MKJP).
Antar Pribadi/Konseling serta d. KIE dan Komunikasi Antar
pelayanan KBPP (utamakan Pribadi/konseling tentang KBPP
MKJP). (utamakan MKJP).
Pembagian Tugas Sasaran: Bayi Baru Lahir s.d 5 Tahun
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP

a. Melakukan skrining awal a. Melakukan pendampingan 1. Memastikan bayi mendapatkan ASI


faktor risiko stunting pada pola asuh tumbuh kembang Ekslusif selama 6 bulan.
bayi. anak. 2. Memastikan bayi diatas 6 bulan
b. Melakukan surveilans bayi b. Memastikan bayi mendapatkan MPASI dengan gizi
baru lahir minimal 3 kali mendapatkan ASI Ekslusif cukup.
(saat lahir, usia 6 bulan selama 6 bulan. 3. Memastikan bayi mendapatkan
dan 5 tahun) untuk c. Memastikan bayi diatas 6 imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal.
verifikasi, validasi, dan bulan mendapatkan MPASI 4. Memastikan Program Bansos tepat
fasilitasi rujukan jika dengan gizi cukup. guna dan tepat sasaran
diperlukan. d. Memastikan bayi 5. Melakukan pendampingan kepada
mendapatkan imunikasi dasar keluarga balita untuk melakukan
lengkap sesuai jadwal. pengasuhan sesuai dengan usia anak.
e. Memastikan Program Bansos 6. Memastikan anak mendapatkan
Stunting tepat sasaran. stimulasi sesuai usia agar tumbuh
f. Melakukan koordinasi dengan kembangnya optimal.
Kader Posyandu dan Kader 7. Melakukan koordinasi dengan Kader
BKB. Posyandu dan Kader BKB.
1. Calon Pengantin 4. Masa Kehamilan 5. Masa Nifas
- Screening kelayakan menikah 3 bulan sebelum hari H - Pendampingan pada semua Bumil dengan melakukan screening - Memastikan KBPP, ASI Eksklusif, Imunisasi,
(variabel : Umur, IMT, LiLA, Hb, Penyakit yang diderita) awal (Variabel : Resiko 4T, Hb, Status gizi KEK/Obes berdasar IMT
- Asupan cukup gizi Busui serta tidak ada
Terdiri 2 kategori dan atau LiLA serta penyakit penyerta) komplikasi masa nifas, pastikan kunjungan
a. Lolos screening berarti Layak menikah - Terdiri dari 3 kategori PNC
b. Tidak lolos Screening perlu pendampingan ketat a. Kehamilan Sehat
- Tidak lolos screening, diberi waktu koreksi selama 3 b. Kehamilan Patologis (Penyakit Penyerta)
bulan, laporkan hasil akhir (terkoreksi atau belum) c. Kehamilan Resiko Stunting (Spesifik : Anemi, KEK, 4T)
- Pendampingan ketat pada kehamilan Resiko Stunting dan 6. Bayi Baru Lahir
Kehamilan patologis, masif 8-10 kali selama kehamilan, terintegrasi - Screening awal bayi baru lahir (Variabel : BB,
dengan Tim ANC Puskesmas/Tk Kecamatan. PB, LK, Umur dalam kandungan dan bayi
2. Pasangan Usia Subur Baru -
- Pendampingan pada kehamilan sehat, dengan intensitas 6-8 kali, kembar)
Terdiri dari 2 kategori
terintegrasi dengan Tim ANC Puskesmas/Tk Kecamatan - Terdiri dari 2 kategori
a. Calon Bumil Sehat (berasal dari yang lolos screening - Pendampingan ketat pada janin terindikasi Resiko stunting a. Bayi Lahir Sehat
dan yang terkoreksi) - Terdiri dari 2 kategori : b. Bayi Lahir Resiko Stunting ( BBLR,
b. Calon Bumil dengan Penyulit (berasal dari yang belum
a. Janin sehat Premature, PB kurang dari 49 cm,
terkoreksi)
b. Janin Resiko stunting ( Variabelnya : TBJ tidak sesuai usia Microchepali, Hydrochepalus, Gemeli)
- Melakukan pendampingan dan tata laksana penyulit
kehamilan (PJT), gemelli - Bayi lahir sehat dilakukan pendampingan
(Terproteksi kontrasepsi pil atau kondom) - Deteksi dini setiap penyulit, jangan sampai terlambat tumbuh kembang sampai umur 24 bulan
mendiagnosa, terlambat merujuk dan akhirnya terlambat - Bayi lahir Resiko Stunting dilakukan
penanganan (menekan AKI dan AKB) pendampingan komprehensif lintas sektor
3. Pasangan Usia Subur Eksisting oleh TIM Penanganan Bayi Risiko Stunting
- Melakukan penajaman program promosi dan KIE bagi sampai umur 24 bulan, setelah 24 bulan
unmetneed (identifikasi by name by addres ditegakkan diagnosa apakah resiko teratasi
memanfaatkan data hasil PK) atau menjadi anak stunting
MONEV, SAPRAS DAN ANGGARAN
 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan hasil kegiatan pendampingan keluarga di
desa/kelurahan dilaksanakan secara terpadu dan tersistem oleh TPPS Desa/Kelurahan,
TPPS Kecamatan, TPPS Kabupaten dan Kota. Selanjutnya, dilakukan pembinaan secara
terpandu oleh TPSS Provinsi dan TPPS Pusat dengan penguatan dari Satgas Stunting.
 Sarana prasarana
Dalam pelaksanaan tugas tim pendamping keluarga, dipersiapkan sarana prasarana
kerja untuk mendukung kelancaran tugas. Sarana Prasarana yang dimaksud dapat
menggunakan sarana prasarana yang telah tersedia di layanan-layanan masyarakat
atau fasilitasi kesehatan. Penyediaan sarana prasarana kerja tim pendamping keluarga
dapat dilakukan secara kolaboratif dari TPPS di seluruh tingkatan wilayah.
 Anggaran
Anggaran pelaksanaan pendampingan keluarga dapat bersumber dari APBN, APBD I,
APBD II dan sumber lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
PERAN PENYULUH KB/PLKB
1. Sebagai salah satu pelaksana di TPPS tingkat Kecamatan, Penyuluh KB/PLKB yang memiliki
bertugas:
a. mengkoordinasikan penanganan stunting di tingkat Kecamatan berjalan dengan baik;
b. melakukan updating data secara berkala dalam hal pendataan, pendampingan, dan
pelayanan target sasaran stunting pada skala Kecamatan;
c. memastikan implementasi kegiatan percepatan penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan
berjalan sesuai dengan arahan TPPS Kabupaten/kota.
2. Sebagai manager data dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting di tingkat kecamatan,
termasuk pengelolaan data kinerja dari tim pendamping keluarga.
3. Sebagai verifikator dan validator data usulan anggota tim pendamping keluarga yang akan
ditetapkan oleh SK kepala desa/lurah; sesuai dengan kriteria tim pendamping keluarga yang telah
ditetapkan dalam proses rekrutmen tim pendamping keluarga.
4. Sebagai fasilitator dan mitra kerja, terkait kolaborasi pelaksanaan pendampingan keluarga
bersama tim pendamping keluarga.
5. Sebagai Pelaksana KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/konseling dalam upaya percepatan
penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan.
Perkembangan Data TPK Sulsel
No. Kabupaten Target Capaian SK Keterangan
/Kota
1 Palopo 143 143 ada Data Excel belum ada, perlu melengkapi no.HP
2 Barru 142 142 ada Perlu melengkapi no. HP TPK
3 Bantaeng 152 152 ada Perlu melengkapi no.HP TPK
4 Pangkep 266 266 ada Perlu melengkapi no. HP TPK
5 Soppeng 181 181 ada lengkap
6 Sidrap 247 247 Belum ada
7 Toraja 201 201 Belum ada
Utara
No. Kabupaten/Kota Target Capaian SK Keterangan
8 Enrekang 174 174 Belum ada
9 Luwu 282 282 Belum ada
10 Sinjai 200 200 ada
11 Takalar 232 232 Belum ada
12 Luwu Timur 229 229 Belum ada
13 Bulukumba 337 337 Belum ada
14 Gowa 590 590 ada lengkap
No. Kabupaten/Kota Target Capaian SK Keterangan
15 Bone 617 617 ada lengkap
16 Tana Toraja 217 217 ada Perlu melengkapi no. HP TPK
17 Maros 302 302 ada lengkap
18 Selayar 105 105 ada SK tidak dilengkapi dengan lampiran Excel
19 Wajo 293 293 ada lengkap
20 Pinrang 311 311 Belum ada
21 Jeneponto 309 309 ada Perlu melengkapi no. HP TPK
22 Luwu Utara 249 249 ada Perlu melengkapi no. HP TPK
23 Pare-Pare 117 117 Belum ada
24 Makassar 786 786 ada Perlu melengkapi no. HP TPK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai