Anda di halaman 1dari 69

PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN

PASCASALIN
OLEH TIM PENDAMPING KELUARGA (TPK)
Tahun 2023
2023

DITKESPRO
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
1. TUGAS DAN FUNGSI
TIM PENDAMPING
KELUARGA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pengertian
Tim Pendamping Keluarga (TPK)
adalah sekelompok orang yang terdiri dari Bidan, Kader
TP PKK dan Kader KB Desa yang melaksanakan
pendampingan melalui serangkaian kegiatan yang
meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan
fasilitasi bantuan sosial serta surveilans/
pengawasan/pengamatan untuk mendeteksi dini faktor
risiko stunting yang bertujuan meningkatkan akses
informasi dan pelayanan keluarga dan/atau keluarga
berisiko stunting dengan sasaran prioritas calon
pengantin/calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu
pascapersalinan, dan balita usia 0-59 bulan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


KOMPOSISI & KRITERIA TIM PENDAMPING KELUARGA
Bidan
1. Minimal memiliki Ijazah pendidikan bidan
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
3. Memiliki kemampuan menggunakan gawai (gadget)
Kader PKK
1. Memiliki SK atau Surat Tugas sebagai pengurus atau anggota PKK
2. Berdomisili di desa yang bersangkutan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
4. Memiliki kemampuan menggunakan gawai (gadget)

Kader KB
1. Merupakan PPKBD/Sub PPKBD/Kader Poktan/Tenaga Penggerak Desa/Kader KB di
Desa/Kelurahan
2. Memiliki SK atau Surat Tugas sebagai pengurus atau anggota IMP/kader KB
3. Berdomisili di desa yang bersangkutan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
5. Memiliki kemampuan menggunakan gawai (gadget)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
KEDUDUKAN TPK
dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting

Sumber: Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 Tentang
Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PENGERTIAN PENDAMPINGAN KELUARGA
Serangkaian kegiatan pendampingan yang dilakukan terhadap
keluarga yang memiliki:

1. Calon 2. Ibu hamil 4. Balita 0-59 bulan


pengantin/calon 3. Ibu pascapersalinan
pasangan usia subur

Dalam rangka deteksi dini faktor risiko stunting dan melakukan upaya
untuk meminimalisir atau pencegahan faktor risiko stunting

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pengertian Pendampingan Ibu Hamil

adalah kegiatan yang dilakukan untuk memantau


perkembangan kehamilan dan mendeteksi secara dini apabila
muncul permasalahan untuk segera dilakukan penanganan.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pengertian Pendampingan Ibu Pascasalin

adalah kegiatan memberikan promosi dan KIE tentang


KB pasca persalinan, Asi Eksklusif dan tumbuh
kembang anak kepada ibu yang telah melahirkan agar
menggunakan alat kontrasepsi terpilih dalam jangka
waktu sampai setahun setelah melahirkan sehingga
memiliki jarak ideal dengan kehamilan berikutnya

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


TUGAS TIM PENDAMPING KELUARGA
UMUM
Melaksanakan pendampingan kepada sasaran prioritas pendampingan keluarga yang meliputi penyuluhan,
fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial serta surveilans/pengamatan
berkelanjutan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting

KHUSUS
1. Melakukan skrining 3 (tiga) bulan kepada catin, memberikan edukasi serta memfasilitasi catin yang memiliki faktor risiko
stunting dalam mengatasi faktor tersebut
2. Melakukan pendampingan kepada semua ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan/pemantauan secara berkala
sampai persalinan
3. Bidan menolong persalinan normal, melakukan deteksi dini faktor risiko, mendampingi dan merujuk persalinan dengan
risiko pada fasilitas pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan
4. Melakukan asuhan dan pendampingan pascapersalinan dengan promosi, KIE KB pascapersalinan, ibu pascapersalinan
mengunakan KBPP MKJP dan melakukan deteksi dini kategori risiko dan komplikasi masa nifas, serta memfasilitasi
rujukan jika diperlukan
5. Melakukan asuhan bayi baru lahir, pendampingan pengasuhan balita, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
balita usia 0-59 bulan dengan melakukan skrining penilaian faktor risiko stunting, memfasilitasi bayi mendapat Air Susu
Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan, dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) pada balita mulai usia 6 bulan
dengan kecukupan gizi serta imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan sesuai buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
6. Memfasilitasi keluarga mendapatkan bantuan sosial

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


TUGAS BIDAN
DALAM PENDAMPINGAN KELUARGA
Ibu Hamil Ibu Bersalin
• Skrining awal kondisi kesehatan dan
kehamilan ❑ Melakukan deteksi dini faktor resiko,
• Pemeriksaan kesehatan kehamilan ❑ Melakukan KIE tentang tanda bahaya pada
berkoordinasi dengan dokter (minimal 6 kali persalinan
selama kehamilan). Pemeriksaan kehamilan ❑ Melakukan pertolongan persalinan,
minimal 6 kali selama kehamilan: trimester ❑ Melakukan rujukan jika diperlukan dan melakukan
pertama (kehamilan hingga 12 minggu): 1 kali pendampingan pada kasus rujukan
pemeriksaan oleh dokter; trimester kedua
(kehamilan diatas 12 minggu sampai 24
minggu): 2 kali pemeriksaan; trimester ketiga
(kehamilan diatas 24 minggu sampai 40
Ibu Pascapersalinan
minggu): 3 kali pemeriksaan (dengan salah ❑ Kunjungan Nifas dan Kunjungan Neonatal (KN dan KF)
satu diantaranya dilakukan oleh dokter) minimal 4 kali
• Pendampingan Ibu hamil dalam ❑ Memastikan ibu pascapersalinan menggunakan KB
pencegahan faktor risiko stunting melalui pascapersalinan
surveilans ibu hamil dan janin hingga ❑ Deteksi dini faktor risiko dan komplikasi masa nifas,
persalinan ❑ Rujukan jika diperlukan dan pendampingan pada
❑ KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/ kasus rujukan,
Konseling tentang kehamilan sehat. ❑ KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/Konseling serta
❑ Fasilitasi rujukan dan koordinasi dengan tim pelayanan KB pascapersalinan (utamakan MKJP)
pelayanan ANC terpadu

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


TUGAS KADER PKK
DALAM PENDAMPINGAN KELUARGA
IBU HAMIL
❑ Memastikan dan memfasilitasi ibu hamil memiliki IBU PASCAPERSALINAN
buku KIA dan melakukan ANC minimal 6 kali
dengan skema 1,2,3 (pemeriksaan dengan dokter 1
❑ KIE tentang pemberian ASI
kali pada trimester 1 dan 1 kali pada trimester 3)
❑ Memastikan kepatuhan ibu hamil terhadap saran Eksklusif; 1.000 Hari Pertama
dokter, Bidan dan tenaga kesehatan lainya
Kehidupan (1000 HPK); KBPP
❑ Memastikan pemenuhan asupan gizi ibu
hamil. KIE tentang gizi dan kesehatan (utamakan MKJP)
reproduksi
❑ Membantu penyaluran program
❑ Membantu ibu hamil resiko menerima penyaluran
program bansos stunting bansos stunting tepat sasaran
❑ Memasang/Menempel Stiker P4K (Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) bahwa
dirumah tersebut terdapat ibu hamil
❑ Koordinasi dengan keluarga ibu hamil untuk
melakukan persiapan dana persalinan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


TUGAS KADER KB
DALAM PENDAMPINGAN KELUARGA
IBU BERSALIN
❑ Memastikan ibu bersalin untuk mendapat
pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan sesuai ketentuan SPM
IBU PASCA PERSALINAN
IBU HAMIL
❑ Melakukan pendampingan pola
❑ Memastikan dan memfasilitasi ibu hamil
asuh tumbuh kembang balita
memiliki buku KIA dan melakukan ANC
❑ Memastikan bayi mendapatkan ASI
minimal 6 kali dengan skema 1,2,3
Eksklusif selama 6 bulan
(pemeriksaan dengan dokter 1 kali pada
❑ Memastikan balita mulai usia 6 bulan
trimester 1 dan 1 kali pada trimester 3)
mendapatkan MP ASI dengan gizi
❑ Memastikan asupan gizi ibu hamil dan
cukup (gizi seimbang dan bervariasi).
mendapat akses air bersih yang layak
❑ KIE tentang gizi dan kesehatan ❑ Memastikan balita mendapatkan
reproduksi imunisasi dasar dan lanjutan
❑ KIE dan komunikasi antar pribadi/ lengkap sesuai jadwal
konseling tentang KBPP (utamakan ❑ Membantu penyaluran bansos
MKJP) stunting kepada balita 0-59 bulan
❑ Membantu Program Bansos tepat ❑ Melakukan koordinasi dengan Kader
sasaran dan tepat guna Posyandu dan Kader BKB (Bina
Keluarga Balita)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


2. CARA MELAKUKAN
PENDAMPINGAN
KELUARGA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
3. FASILITASI PELAYANAN
RUJUKAN DAN
FASILITASI BANTUAN
SOSIAL

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Fasilitasi Pelayanan Rujukan dan
Bantuan Sosial
Bila saat pendampingan ditemukan ibu hamil yang
Fasilitasi terdeteksi akan mengalami penyulit dalam persalinan, maka
Pelayanan TPK melakukan fasilitasi pelayanan rujukan ke Fasilitas
Rujukan Kesehatan untuk memastikan ibu hamil dapat melahirkan di
Puskesmas rawat inap atau RSUD daerah

TPK memastikan keluarga yang memenuhi persyaratan


Fasilitasi mendapatkan bantuan sosial. TPK mencatat dan
Bantuan melaporkan keluarga tersebut ke TPPS Desa/Kelurahan
Sosial untuk dimasukkan dalam Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS), sehingga kedepannya keluarga
mendapatkan bantuan sosial

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


FASILITASI PELAYANAN RUJUKAN
IBU HAMIL ANEMIA

KIE KESPRO
• Chat WA
• Kunjungan Rumah RUJUKAN

Merujuk

FASKES Pertama:
MEMANTAU Polindes/PUSTU/PUSKESMAS
(Chat WA/Kunjungan Rumah) - Tablet Tambah Darah
• TTD diminum sesuai aturan IBU HAMIL ANEMIA - KIE Kesehatan Ibu Hamil dan
• Mengetahui pemahaman Perkembangan Janin serta
TPK Kesehatan Ibu Hamil dan
Perkembangan Janin serta
Persiapan Melahirkan (Akses
pelayanan ANC)
Persiapan Melahirkan
(mendapatkan akses
pelayanan ANC)
Mencatat dan Melaporkan
ke TPPS tingkat Desa/Kelurahan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
FASILITASI PELAYANAN RUJUKAN
IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS/KEK
(IMT<18,5 dan Atau LILA <23,5cm)
KIE KESPRO
• Chat WA
• Kunjungan Rumah

Merujuk RUJUKAN

FASKES Pertama:
MEMANTAU
Polindes//PUSTU/PUSKESMAS
(Chat WA/Kunjungan Rumah)
• Sudah menerapkan pola hidup - Suplemen makanan asupan gizi
sehat dengan suplemen - KIE KESPRO, pola hidup sehat,
asupan gizi, perkembangan
TPK
makanan/asupan gizi IBU HAMIL KEK
• Mengetahui pemahaman janin dan Persiapan Melahirkan
KESPRO, pola hidup sehat, & Akses ANC
asupan gizi dan Persiapan - Mengakses Informasi program
Melahirkan & Akses ANC
DAHSAT
Mencatat dan Melaporkan
ke TPPS tingkat Desa/Kelurahan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
FASILITASI PELAYANAN RUJUKAN
IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT PENYERTA

KIE KESPRO
• Chat WA
• Kunjungan Rumah

Merujuk
RUJUKAN

MEMANTAU
(Chat WA/Kunjungan Rumah) FASKES Pertama:
• Mengetahui pemahaman Polindes//PUSTU/PUSKESMAS
KESPRO - Pemeriksaan Kesehatan Penyakit

TPK
• Menerapkan pola hidup sehat, Penyerta
minum obat sesuai resep dokter,
IBU HAMIL dengan - KIE KESPRO, pola hidup sehat,
melakukan pemeriksaan
pemeriksaan kehamilan,
kehamilan Persiapan Melahirkan Penyakit Penyerta
& memperoleh Akses ANC Persiapan Melahirkan & Akses
ANC
Mencatat dan Melaporkan
ke TPPS tingkat Desa/Kelurahan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
FASILITASI PELAYANAN RUJUKAN
IBU PASCAPERSALINAN BELUM MENGGUNAKAN KONTRASEPSI

KIE
• Chat WA
• Kunjungan Rumah
Materi KIE tentang :
- Informasi metode kontasepsi
- Informasi tempat pelayanan KB
Merujuk
RUJUKAN

MEMANTAU
(Chat WA/Kunjungan Rumah) Fasilitas Kesehatan :
- Pemahaman tentang metode Polindes/Pustu/Puskesmas/
TPK kontrasepsi
- Memastikan ibu menggunakan
Bidan Praktik Mandiri
Ibu belum
kontasepsi menggunakan KB PP

Mencatat dan Melaporkan


ke TPPS tingkat Desa/Kelurahan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


FASILITASI PELAYANAN RUJUKAN
IBU PASCAPERSALINAN DENGAN KOMPLIKASI

KIE
• Chat WA
• Kunjungan Rumah
Materi KIE tentang :
- Perawatan luka pada masa nifas
- Asuhan masa nifas
- PHBS, Gizi seimbang,
Merujuk RUJUKAN

MEMANTAU
(Chat WA/Kunjungan Rumah) Fasilitas Kesehatan :
- Pemahaman tentang perawatan Polindes/Pustu/Puskesmas/
TPK luka, asuhan nifas Bidan Praktik Mandiri
- Memastikan ibu pulih pada masa Ibu Pascapersalinan
nifas dengan Komplikasi

Mencatat dan Melaporkan


ke TPPS tingkat Desa/Kelurahan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


SARANA DAN PRASARANA
Menggunakan Sarana dan Prasarana yang telah tersedia di
layanan-layanan masyarakat atau fasilitas Kesehatan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


4. PENCATATAN DAN PELAPORAN
YANG DILAKUKAN OLEH
TIM PENDAMPING KELUARGA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PENCATATAN DAN PELAPORAN (R/R)
INSTRUMEN R/R TPK
PENCATATAN KEGIATAN PENDAMPINGAN

1. Pencatatan kegiatan secara Real Time


2. Sasaran Keluarga
3. Detail aktivitas:
• Data sasaran : identitas sasaran, data antropometri/pengukuran
tubuh; hasil pemeriksaan Kesehatan status gizi; data
Penapisan

• Data Kegiatan Pendampingan: waktu, metode, fasilitasi


REGISTER TPK pelayanan rujukan, fasilitasi bansos
1. K/0/TPK/2022
2. Aplikasi Elsimil TPK
4. Menginput aktivitas pada aplikasi pendampingan keluarga
3. Pemutakhiran Data
(jika ada pergantian anggota TPK) sesuai tanggal pendampingan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PENCATATAN DAN PELAPORAN (R/R)
ALUR PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pelaporan Online
Pelaporan Manual
Koordinasi

*) Catatan:
Jika sarana dan prasarana tidak terpenuhi (alat komunikasi dan
jaringan), pelaporan dilakukan secara berjenjang dari Tim
Pendamping Keluarga kepada TPPS Desa/Kelurahan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


5. KIE IBU HAMIL OLEH TIM
PENDAMPING KELUARGA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Stunting
• “Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak akibat kekurangan gizi
kronis dan infeksi berulang, yang ditandai
dengan panjang atau tinggi badannya
berada di bawah standar yang ditetapkan
oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan”

• Disebabkan kekurangan gizi kronik yang


berhubungan dengan status ekonomi
rendah, asupan nutrisi dan kesehatan ibu
yang buruk, riwayat sakit berulang dan
praktik pemberian makan pada bayi dan
anak yang tidak tepat

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Stunting sangat dipengaruhi
oleh pertumbuhan janin-bayi-
anak pada 1000 hari pertama
kehidupannya
Disebabkan oleh KEKURANGAN ENERGI KRONIS

Terutama pada 1000 hari pertama kehidupan

730 hari /
2 tahun
setelah lahir

270 hari dalam


kandungan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Gangguan Pertumbuhan Janin
=
Penyebab Stunting Anak
Menurut riset, penyebab stunting yang pengaruhnya paling besar
adalah faktor yang terjadi saat anak masih dalam kandungan ibu, yaitu
terjadinya gangguan pertumbuhan janin pada masa
hamil sehingga menyebabkan kelahiran prematur dan BBLR (Berat
Badan Lahir Rendah)

TPK ajak ibu hamil untuk melakukan Pemeriksaan Kehamilan secara rutin untuk
mencegah, mendeteksi dini, dan
menatalaksana gangguan pertumbuhan pada janin!

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Faktor Penyebab Stunting

Kurang asupan gizi


Pertumbuhan Janin
Infeksi pada ibu Terbatasnya akses Kurangnya akses air bersih
selama hamil terhambat dan kelahiran pelayanan kesehatan dan sanitasi
saat hamil prematur

Pendeknya
Kehamilan remaja Kurangnya pengetahuan Penyakit Infeksi interval
Kebutuhan gizi anak
dan keterampilan ibu kurang tercukupi Kurang gizi pada anak
dalam pola asuh anak kehamilan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Dampak Stunting
menghambat rentan menghambat
pertumbuhan fisik terkena penyakit pertumbuhan kognitif

Mempengaruhi:
- tingkat kecerdasan
- produktivitas anak di masa depan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Kehamilan berisiko Stunting

Penyakit saat hamil Kehamilan pada usia persalinan


(preeklampsia) <16 / >35 tahun
prematur

diabetes darah tinggi penyakit infeksi

Jarak Kehamilan Kekurangan Energi Anemia


terlalu dekat Kronis

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEHAMILAN BERESIKO STUNTING

Tinggi ibu Riwayat Penyakit


Hamil saat usia
<140cm anemia, diabetes, <16 / >35 th
darah tinggi,
gangguan tiroid,
epilepsy, kelainan BB ibu <45kg /
Riwayat Merokok + ginjal, infeksi HIV obesitas
Alkohol berlebih

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Kehamilan Sehat
Mencegah Stunting

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pemeriksaan Kehamilan
secara teratur sedini
mungkin dengan panduan
Buku KIA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pemeriksaan
Awal Kehamilan
dan Mendapat
Buku KIA
Mendapat
Minum Tablet
Konseling ttg
Tambah Darah
KBPP

Menghindari Pemeriksaan
Hal Hal Yang Kehamilan/ANC
Membahayakan
kehamilan

Menjaga Makan
Kebersihan Diri makanan yang
bergizi

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pemeriksaan Awal

• TPK Ajak Ibu hamil untuk segera melakukan


pemeriksaan kehamilan ke bidan atau
fasilitas kesehatan jika terlambat datang
bulan / hamil dan mendapat buku KIA
• TPK beri saran kepada ibu hamil supaya
rutin mengkonsumsi tablet tambah darah

TPK melakukan pendampingan dan pencatatan melalui aplikasi Elsimil berdasarkan data
dari buku KIA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pemeriksaan Awal
Untuk Mendeteksi Resiko
Komplikasi Kehamilan
• Pencatatan Status Gizi Ibu
 TB (Tinggi Badan)
 BB (Berat Badan) sebelum hamil
 LILA
 Status Imunisasi TT
 Riwayat Kesehatan Ibu Sekarang (Apakah
memiliki riwayat penyakit)
 Riwayat Perilaku Beresiko sebelum hamil
(Merokok atau minum alkohol)
 Riwayat Kehamilan dan Persalinan
 Riwayat Penyakit Keluarga

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH

TPK beri saran kepada ibu


hamil supaya rutin
mengkonsumsi tablet tambah
darah 1x setiap harinya
selama kehamilan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Periksa Kehamilan/Antenatal Care (ANC)

Ibu hamil melakukan pemeriksaan


kehamilan/ANC minimal 6 kali selama kehamilan

1x Trimester pertama (kehamilan hingga 12 minggu)

2x Trimester kedua (kehamilan 12 sampai 24 minggu)

3x Trimester ketiga (kehamilan 24 sampai 40 minggu)

TPK melakukan pendampingan dan pencatatan melalui


aplikasi Elsimil berdasarkan data dari buku KIA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


1 2 3
TIMBANG Berat UKUR TEKANAN NILAI STATUS
Badan dan DARAH GIZI (UKUR LILA)
UKUR Tinggi Badan
• Tekanan Darah >140/90 • Lingkar Lengan Atas/ LiLA
• Tinggi Badan Ibu untuk
mmHg dinyatakan <23,5 cm berisiko
menentukan status gizi mengalami KEK
Hipertensi/ Tekanan darah
• Minimal Berat Badan ibu naik (Kurang Energi Kronis)
tinggi
sebanyak 9 Kg atau 1 Kg
setiap bulan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


5 7
TENTUKAN
PRESENTASI JANIN BERI TABLET TAMBAH

4
4 DAN DENYUT
JANTUNG JANIN
DARAH
Ibu mendapatkan minimal 90

UKUR TINGGI
(DJJ)
6 tablet selama kehamilan

FUNDUS/ TINGGI
SKRINING STATUS
RAHIM
IMUNISASI TETANUS DAN
BERIKAN IMUNISASI
TETANUS BILA
DIPERLUKAN

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


8
8 9 10
TEMU WICARA/
TATA LAKSANA/
TES/ PERIKSA PENANGANAN KONSELING
LABORATORIUM KASUS Dilakukan pada saat ibu
Pemeriksaan laboratorium Apabila ditemukan
melakukan pemeriksaan
masalah, segera ditangani
atau dirujuk kehamilan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


MAKANAN YANG BERGIZI
1. Protein 2. Karbohidrat 3. Lemak

13. Asam Lemak Omega 3


Dan Omega 6

4. Serat

12. Seng
NUTRISI yang 5. Zat Besi
dibutuhkan
IBU HAMIL
11. Yodium
6. Asam Folat

10. Vitamin C 9. Kolin 8. Vitamin D 7. Kalsium

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Rekomendasi kenaikan berat badan Ibu Hamil
Kenaikan Berat Badan
IMT
Trimester I Trimester II Trimester III TOTAL

<18,5 Kg/m2
1-3 kg 0,45 kg/minggu 12,5 - 18 kg
(underweight)

18.5 - 24,9 Kg/m2 11,5-16 kg kehamilan tunggal 17-


1-3 kg 0,45 kg/minggu
(Normal) 24 kg kehamilan ganda

7-16 kg kehamilan tunggal 14-


Kg/m2 (overweight) 1-3 kg 0,45 kg/minggu 23 kg kehamilan ganda

> 25,0 Kg/m2 5-9 kg kehamilan tunggal 11-


0,2-2 kg 0,45 kg/minggu
(obesitas) 19 kg kehamilan ganda

Ocviyanti D, editor. Crash course: Obstetri dan ginekologi. Elsevier;2022.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Menjaga
kebersihan Diri
Selama Hamil

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


YANG HARUS DIHINDARI IBU SELAMA HAMIL

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


1. Pada kehamilan Trisemester ke-3 pastikan
ibu hamil sudah mendapat KONSELING
tentang KBPP
• Apa itu KB Pascapersalinan
• Manfaat ber KB
• Metode metode kontrasepsi
• Alat dan obat kontrasepsi dan efek
sampingnya
2. Sebelum persalinan pastikan ibu hamil
sudah merencanakan untuk ber KBPP dan
sudah memutuskan alat kontrasepsi apa
yang akan digunakan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

TPK sampaikan kepada keluarga ibu hamil : Jika ada satu atau
lebih tanda bahaya/ masalah lain pada masa kehamilan segera
bawa ibu hamil ke fasilitas kesehatan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Segera lakukan pemeriksaan dan konsultasi kepada
bidan/tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


6. KIE IBU PASCAPERSALINAN OLEH
TIM PENDAMPING KELUARGA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


KB PASCAPERSALINAN

 KB Pascapersalinan adalah
Pemanfaatan atau penggunaan
alat kontrasepsi langsung sesudah
melahirkan sampai dengan 42 hari
pasca melahirkan
 Pilih alat kontrasepsi yang tidak
mengganggu produksi ASI
 Pilih alat kontrasepsi sesuai kondisi
ibu

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


KENAPA HARUS BER KB

 Mencegah Kehamilan yang tidak diinginkan


 Mengatur jarak dan mencegah kehamilan agar tidak terlalu
dekat (minimal 2 tahun setelah melahirkan)
 Mengatur jumlah anak agar ibu tidak terlalu sering melahirkan
(sebaiknya tidak lebih dari 3)
 Menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita
 Ibu memiliki waktu dan perhatian yang cukup untuk dirinya
sendiri , anak dan keluarga

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


AKDR/IUD AKBK/IMPLAN

Suntik
kombinasi Suntik 3
1 bulanan Bulanan
Mempengaruhi ALAT DAN OBAT
Produksi ASI KONTRASEPSI
PELAYANAN KBPP
Pil
Pil Progestin/
Kombinasi Minipil

Kondom

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


AKDR/IUD
Kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim, sangat efektif dan aman, ukurannya kecil terbuat
dari plastic lentur, berbentuk huruf T, diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga

Memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kehamilan hingga 8 -12tahun

IUD dapat dipasang 10 menit setelah plasenta terlepas dari rahim

AKDR sebaiknya dipasangkan pada peserta KB pascapersalinan sebelum 48 jam


atau di atas 4 minggu pasca persalinan

Tidak mempengaruhi kemampuan seksual

Tidak ada interaksi dengan obat obatan

Tidak mempengaruhi produksi ASI

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


AKBK / IMPLAN
• Alat kontrasepsi berbentuk batang kecil yang terbuat dari plastic yang
mengandung hormone progestin, dipasang dibawah lapisan kulit pada lengan atas
bagian samping dalam
• Memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kehamilan hingga 3-4 tahun
• Dapat digunakan segera pasca persalinan atau pasca keguguran
• Aman dipakai pada masa menyusui, tidak mengganggu produksi ASI
• Tidak mempengaruhi kemampuan seksual
• Mengurangi nyeri dan jumlah darah haid
• Dapat dipasang pada penderita HIV/AIDS, baik yang sedang atau tidak sedang
dalam pengobatan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


SUNTIK 3 BULANAN
• Kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan di daerah pantat/ lengan berisikan
hormon progestin
• Kunjungan ulang untuk suntik secara teratur, kembali setiap 3 bulan
• Cocok untuk ibu menyusui karena tidak menghambat produksi ASI
• Mengurangi resiko terjadinya kanker endometrium
• Tidak mempengaruhi hubungan seksual
• Menurunkan kasus anemia
• Dapat digunakan pada wanita yang terinfeksi HIV/AIDS, baik yang sedang atau
tidak sedang dalam pengobatan

Diperlukan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pemakaian awal suntik KB 3 bulanan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


KONDOM
• Alat kontrasepsi untuk pria berbentuk sarung/selubung yang terbuat
dari karet/lateks, yang dipasang pada alat kelamin pria pada saat
berhubungan seksual
• Efektif bila digunakan denga benar
• Tidak mengganggu produksi ASI
• Tidak mengganggu kesehatan pengguna
• Memiliki fungsi ganda (sebagai alat kontrasepsi dan pencegahan
penularan IMS, HIV dan AIDS)
• Murah dan dapat dibeli secara umum
• Dapat digunakan sebagai metode kontrasepsi sementara bila metode
kontrasepsi lainnya harus ditunda

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PIL PROGESTIN (MINIPIL)
• Kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil yang
berisikan hanya hormone progestin, yang dikenal dengan minipil
• Aman digunakan ibu menyusui karena tidak menghambat produksi
ASI
• Kesuburan cepat kembali jika berhenti menggunakan pil kontrasepsi
• Penggunaan dapat dihentikan setiap saat
• Dapat digunakan wanita yang terinfeksi HIV/AIDS, baik yang sedang
atau tidak sedang dalam pengobatan
• Harus diminum setiap hari dan memerlukan kepatuhan yang tinggi

o Diperlukan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pemakaian awal Pil Kombinasi


o Memiliki interaksi dengan obat TBC dan kejang

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


SUNTIK KB 1 BULANAN/
KOMBINASI

• Kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan di daerah pantat/


lengan
• Suntik 1 bulanan mengandung 1 hormon yaitu progestin dan
estrogen
• Kunjungan ulang untuk suntik secara teratur, kembali setiap 1 bulan
(4 minggu)
• Mengurangi resiko terjadinya kanker indung telur
• Tidak mempengaruhi hubungan seksual

o Diperlukan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pemakaian awal suntik KB 1 bulanan


o Tidak disarankan bagi ibu menyusui, karena dapat mengganggu produksi ASI

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PIL KOMBINASI
• Kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil yang
mengandung 2 macam hormon dosis rendah yaitu progestin dan
estrogen
• Kesuburan cepat kembali jika berhenti menggunakan pil
kontrasepsi
• Nyaman dan mudah digunakan
• Penggunaan dapat dihentikan setiap saat
• Harus diminum setiap hari dan memerlukan kepatuhan yang tinggi

o Diperlukan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pemakaian awal Pil Kombinasi


o Mengganggu produksi ASI
o Memiliki interaksi dengan obat TBC dan kejang

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


KONTRASEPSI MANTAP
Salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan
pembedahan atau dengan kata lain setiap tindakan
pembedahan pada saluran telur wanita atau saluran mani
yang mengakibatkan orang atau pasangan yang
bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi.

Ada 2 metode kontrasepsi mantap :


• Metode Operasi Wanita (Tubektomi)
• Metode Operasi Pria (Vasektomi)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Metode Operasi Wanita
(Tubektomi)
• Metode kontrasepsi dengan cara melakukan operasi
(mengikat atau memotong) kedua saluran indung telur
• Merupakan kontrasepsi yang efektif dan berlangsung seumur
hidup, ditujukan bagi keluarga yang tidak menginginkan
anak lagi (jumlah anak sudah ideal)
• Metode operasi wanita bagi ibu bersalin dengan section
caesaria dapat dilakukan bersamaan di saat bayi telah
dikeluarkan
• Metode operasi wanita dapat dilakukan kurang dari 2 minggu
pasca persalinan atau 6 minggu setelah persalinan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Metode Operasi Pria
(Vasektomi)
• Metode operasi pria merupakan metode jangka panjang bagi
pasangan yang tidak menginginkan anak lagi (jumlah anak sudah
ideal) dan ditujukan bagi peran suami
• Vasektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi KB Pria berupa
tindakan pengikatan dan pemutusan kedua saluran sperma (kanan
dan kiri) sehingga pada waktu senggama cairan mani yang keluar
tidak mengandung sperma
• Vasektomi memungkinkan dilakukan prosedur rekanalisasi
(penyambungan kembali saluran yang diikat/diputus)
• Metode operasi pria dapat dilakukan kapan saja , di FKTP apabila
tersedia tenaga medis yang terlatih dan peralatan yang memadai C
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
METODE AMENOREA LAKTASI
(MAL)
• MAL adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian
Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif artinya hanya diberikan ASI saja tanpa
tambahan makanan dan minuman lainnya
• Cara kerja MAL adalah dengan menyusui eksklusif/ penuh selama 6 bulan
pertama maka akan menghambat pelepasan hormone kesuburan sehingga
tidak terjadi kehamilan
• MAL dapat dikatakan sebagai metode KB alami apabila tidak
dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lainnya

o Ibu belum mendapatkan menstruasi sejak melahirkan sampai 6 bulan


o Bayi belum berusia 6 bulan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pelayanan KB Pascapersalinan Dapat
Dilakukan di Fasilitas Yang Menangani
Pelayanan Persalinan, baik di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama ataupun Fasilitas
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


BERENCANA ITU KEREN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Jl. Permata No. 1 Halim Perdana Kusuma, Jakarta

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Anda mungkin juga menyukai