Anda di halaman 1dari 23

Tahun 2023

DP3APPKB
KOTA SURABAYA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pengertian Stunting
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi
kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi
badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Kesehatan
(Perpres No. 72 Tahun 2021 ttg PPS)

Panjang Badan
Berat Badan kurang kurang dari Lingkar Kepala
dari 2,5 kg 47 cm kurang dari 31,5 cm

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Penyebab Stunting

Kurang asupan gizi Kurangnya pengetahuan Kurangnya pengetahuan


Kebutuhan gizi anak
selama hamil kurang tercukupi ibu mengenai gizi dan keterampilan ibu
dalam pola asuh anak

Masih kurangnya akses


Terbatasnya akses makanan bergizi
pelayanan kesehatan Kurangnya akses air bersih
dan sanitasi

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Dampak Stunting
Dampak jangka pendek: Dampak jangka Panjang

1. Terganggunya perkembangan 1. Menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi


otak belajar.
2. Kecerdasan berkurang. 2. Menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah
3. Gangguan pertumbuhan fisik. terpapar penyakit.
4. Gangguan metabolism dalam 3. Meningkatnya risiko memiliki penyakit diabetes,
tubuh obesitas, penyakit jantung, pembuluh darah,
kanker, stroke dan disabilitas pada usia tua

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


1
Memenuhi kebutuhan gizi sejak
remaja, hamil

Beri ASI Eksklusif sampai bayi


berusia 6 bulan

2
Pencegahan
Stunting 3 Dampingi ASI Eksklusif dengan
MPASI sehat

4
Terus Memantau Tumbuh
Kembang Anak

5
Selalu menjaga kebersihan
lingkungan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PENDAMPINGAN KELUARGA
Serangkaian kegiatan pendampingan yang dilakukan terhadap
keluarga yang memiliki:

1. Calon 2. Ibu hamil 3. Ibu pasca 4. Anak usia 0-59


pengantin/calon persalinan bulan.
pasangan usia subur,

Dalam rangka deteksi dini faktor risiko stunting dan melakukan upaya
untuk meminimalisir atau pencegahan faktor risiko stunting

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


TIM PENDAMPING KELUARGA
Yang dilakukan TPK:
Melakukan Pelayanan:

1. Identifikasi Faktor risiko stunting


(Surveilans/pengamatan berkelanjutan)
2. KIE / Penyuluhan
3. Fasilitasi pelayanan kesehatan dan rujukan
4. Fasilitasi penerimaan bantuan sosial
5. Pelayanan lainnya untuk melakukan pencegahan
kepada keluarga dengan risiko melahirkan anak-
anak stunting
Bidan Kader PKK Kader KB

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pelaksanaan Pendampingan Keluarga
yang Berkelanjutan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PENDAMPINGAN BERKELANJUTAN
MASA
1 CALON PENGANTIN PASANGAN USIA SUBUR 3 KEHAMILAN

BALITA 0-23 BULAN 5 MASA NIFAS 4

6 BALITA 24-59 BULAN

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


TUGAS TIM
PENDAM PING
KELUARGA
(TPK)
Menjelaskan hasil skrining kondisi risiko stunting pada calon pengantin/calon
pasangan usia subur berdasarkan hasil test kesehatan ( tensi, Lila, IMT dan HB)
yang dilakukan di Puskesmas;

Menjelaskan perawatan/penanganan untuk menurunkan faktor resiko dan


pencegahan stunting berdasarkan kondisi calon pengantin/calon pasangan usia
subur sesuai informasi dari Aplikasi Sayang Warga;

Memantau dan memastikan calon pengantin/calon pasangan usia subur untuk


mendapatkan intervensi / MMS ( Multiple Micronutrient Suplemen) / Laduni
PENDAM PINGAN dalam peningkatan status gizi sesuai anjuran (jadwal konsumsi);

OLEH NAKES Mengarahkan calon pengantin /calon pasangan usia subur (PUS) yang belum

TERHADAP layak hamil ke Puskesmas untuk mendapatkan KIE (Komunikasi, Informasi dan
Edukasi) dalam menunda kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi (Pil atau

CATIN / CAPUS Kondom);

Memfasilitasi rujukan kepada calon pengantin / calon pasangan usia Subur jika
diperlukan dan melakukan intervensi spesifik jika diperlukan.

Mengarahkan calon pengantin untuk mengisi aplikasi wargaKu.

Mengubah status Catin menjadi Pasangan usia subur jika catin sudah menikah
dan mengubah status PUS menjadi ibu hamil jika PUS sudah hamil
Mengarahkan skrining awal terhadap kondisi
kesehatan dan kehamilan ke Puskesmas;

Berkoordinasi dengan dokter atau bidan untuk


pemeriksaan kesehatan kehamilan minimal 6 kali
selama kehamilan;

Melakukan pendampingan Ibu hamil dalam

PENDAM PINGAN rangka pencegahan faktor risiko stunting


melalui pemantauan ibu hamil dan janin
OLEH NAKES minimal 6 kali selama kehamilan;
TERHADAP IBU
HAMIL Melakukan KIE (Komunikasi, Informasi dan
Edukasi) dan komunikasi antar pribadi/konseling
tentang kehamilan sehat sesuai dengan buku KIA;

Memfasilitasi rujukan dan koordinasi dengan tim


pelayanan ANC terpadu di Puskesmas;

KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) tentang


gizi dan kesehatan reproduksi sesuai buku KIA.
Mengarahkan persalinan ke fasilitas kesehatan
sesuai dengan faktor resikonya;

PENDAM PINGAN Memastikan pertolongan persalinan di fasilitas


OLEH NAKES kesehatan;
TERHADAP IBU
BERSALIN Mengarahkan kasus resiko tinggi untuk dirujuk
ke fasilitas kesehatan (faskes) sesuai
kompetensi.
Mengarahkan Ibu pasca persalinan untuk
melakukan kunjungan nifas (KF) minimal 4 (empat)
kali dan kunjungan neonatal (KN) minimal 3 (tiga)
kali di fasilitas kesehatan;

PENDAM PINGAN Mengarahkan bayi mendapatkan imunisasi bayi


OLEH NAKES baru lahir dan Asi Eksklusif;
TERHADAP IBU
NIFAS Memantau faktor resiko ibu pasca persalinan dan
bayi baru lahir sesuai dengan buku KIA;

Melakukan rujukan jika diperlukan dan


pendampingan pada kasus rujukan.
Mengarahkan bayi mendapatkan Asi Eksklusif dan
imunisasi dasar lengkap sesuai dengan buku KIA;

Mengarahkan bayi mendapatkan skrining pertumbuhan


PENDAM PINGAN dan perkembangan menurut usia sesuai dengan buku KIA.
OLEH NAKES
TERHADAP Mendapatkan intervensi gizi sesuai jadwal (vitamin A, obat

BALITA / BU cacing, taburia, zink saat diare,dll).

BALITA Melakukan rujukan kepada balita jika diperlukan dan


melakukan intervensi spesifik jika diperlukan.
Memantau data aplikasi Sayang Warga untuk melihat data
catin;

Mengarahkan calon pengantin untuk mengisi aplikasi


wargaKu.

Memastikan catin sudah mengikuti kelas catin/ bimbingan


perkawinan terintegrasi dari Puspaga di masing-masing
kecamatan dengan jadwal yang ditentukan sesuai data
PENDAM PINGAN aplikasi Sayang Warga;

OLEH KADER KB Mengarahkan untuk mengurus administrasi kependudukan


/ KADER TP PKK setelah menikah.

TERHADAP Mengajak calon pengantin untuk merencanakan dua anak

CAT I N / CAPUS lebih sehat;

Mengajak dan memastikan calon pengantin/ calon pasangan


usia subur melakukan pemeriksaan kesehatan ke fasilitas
pelayanan kesehatan (puskesmas);

Mengajak dan memastikan calon pengantin/ calon pasangan


usia subur melakukan saran perawatan/ penanganan
sesuai anjuran Tenaga Kesehatan (misal : jika HB rendah/
anemia dianjurkan untuk kontrol);
Mengajak PUS untuk merencanakan dua anak lebih sehat;

Memberikan informasi untuk mencegah 4T (terlalu muda


PENDAM PINGAN usia untuk hamil, terlalu tua usia untuk hamil, terlalu banyak
OLEH KADER KB anak lebih dari 3 anak, terlalu dekat jarak anak)
/ KADER TP PKK
TERHADAP PUS Mengajak PUS untuk mengikuti kelas orang tua BKB (Bina
Keluarga Balita) yang diadakan setiap bulan di masing –
masing kelurahan;
Memastikan kepatuhan ibu hamil terhadap saran dokter, bidan dan tenaga kesehatan lainnya
(misal: saran dari dokter untuk kontrol pemeriksaan kehamilan karena resiko kehamilan sangat
tinggi ke rumah sakit bukan ke bidan praktek mandiri) berdasarkan buku KIA;

Memastikan pemenuhan dan kepatuhan asupan gizi termasuk Laduni dan susu ibu hamil KEK
(susu prenagen/ lova) dari Puskesmas;

Memastikan ibu hamil dan keluarga telah menyiapkan nama untuk calon bayi;

PENDAM PINGAN Bersama dengan keluarga ibu hamil untuk memastikan tertib administrasi kependudukan;

OLEH KADER KB Mengisi dan menempel sticker P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

/ KADER TP PKK Komplikasi) dari buku KIA;

TERHADAP IBU Mengarahkan ibu hamil jika mengalami keluhan (misal : sesak/ pusing/ keluar darah atau cairan

HAMIL dari kemaluan/ muntah berlebihan/ demam /nyeri ulu hati/ kejang) untuk segera ke fasilitas
kesehatan terdekat dan menginformasikan keluhan ibu hamil tersebut ke TPK unsur tenaga
kesehatan;

Mengajak untuk mengikuti KB pasca persalinan (untuk anak pertama agar mengatur jarak
kelahiran , untuk anak kedua agar mengatur jumlah anak) dan mengarahkan ke puskesmas untuk
mendapatkan informasi

Mengingatkan dan memastikan ibu hamil dan atau keluarga untuk menyiapkan buku nikah atau
akta perkawinan untuk di upload di aplikasi wargaKu pada umur kehamilan 3 bulan keatas
Memastikan anak telah dibuatkan administrasi kependudukan;

Memotivasi keluarga untuk mendukung ibu agar memberikan Asi Eksklusif selama
6 bulan;

Memotivasi ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang (sayur,la ikan, telur,
nasi, daging, tahu, tempe, buah dan susu );
PENDAM PINGAN
OLEH KADER KB Memastikan bahwa ibu sudah menerima dan minum vitamin A dari puskesmas;
/ KADER TP PKK
Mengarahkan ibu pasca persalinan jika mengalami keluhan (misal : sesak/ pusing/
TERHADAP IBU keluar darah berlebihan dari kemaluan/ muntah berlebihan/ demam/ nyeri ulu
NIFAS hati) untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat dan menginformasikan keluhan
ibu pasca persalinan tersebut ke TPK unsur tenaga nakes;

Mengarahkan ibu/ keluarga jika bayi mengalami tanda-tanda bahaya (misal : tidak
mau menyusu/ tidak bisa BAB atau BAK/ demam/ nafas cepat/ badan kuning/
muntah muncrat) untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat dan
menginformasikan keluhan bayi tersebut ke TPK unsur tenaga kesehatan
Memotivasi ibu dan keluarga agar bayi mendapatkan ASI Ekslusif
selama 6 bulan;

Memotivasi ibu dan keluarga agar bayi diatas 6 bulan mendapatkan


MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) dengan gizi cukup (gizi
PENDAM PINGAN seimbang dan bervariasi) sesuai dengan buku KIA;

OLEH KADER KB Memastikan bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap sesuai


/ KADER TP PKK jadwal (melihat di Buku KIA);
TERHADAP
BALITA/ BU Memastikan balita datang ke Posyandu secara rutin minimal 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) bulan;
BALITA
Memastikan keterlibatan ibu dan keluarga dalam memperhatikan
tumbuh kembang balita menurut usia sesuai dengan buku KIA dan
mengikuti kelas orang tua BKB (Bina Keluarga Balita) yang diadakan
setiap bulan di masing – masing kelurahan;
Pendampingan Keluarga Beresiko oleh TPK
Dalam 1 Bulan minimal mendampingi:
Calon Pengantin : 2
Ibu Hamil : 4
Ibu Nifas/ Ibu Balita : 5

Total 11 Kunjungan/ Keluarga


Per bulan maksimal 2 kali kunjungan pada sasaran yang
sama

Biaya operasional pendampingan tiap tim 330 ribu per bulan


selama 10 bulan dan pulsa 100 ribu per anggota TPK per
bulan selama 10 bulan
Sistem pencatatan dan pelaporan melalui Aplikasi Sayang
Warga

Perubahan No HP di profil masing-masing TPK di aplikasi


sayang warga maksimal tanggal 5 setiap bulannya karena
akan di lakukan distribusi pulsa per TPK

Jumlah keluarga yang didampingi akan terecord di


aplikasi sayang warga, akan di rekap/ ditarik dari aplikasi
setiap akhir bulan

Tiap tim TPK mengirim foto pendampingan tiap sasaran


minimal 1, melalui link gogle form (total foto 3 per bulan
per tim)
BERENCANA ITU KEREN

TERIMA KASIH

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga

Anda mungkin juga menyukai