Anda di halaman 1dari 71

MEKANISME PENDAMPINGAN

KELUARGA
OLEH TIM
TOT Pelatihan TimPENDAMPING
Pendamping Keluarga KELUARGA
(TPK)
Bagi Fasilitator Tingkat Provinsi
Tahun 2024
Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta mampu mempraktikkan
mekanisme pendampingan keluarga
oleh Tim Pendamping Keluarga

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta diharapkan
dapat:
a. Menjelaskan Tim Pendamping Keluarga
b. Menjelaskan alur pendampingan keluarga
c. Menjelaskan pesan kunci dalam pendampingan
keluarga
d. Mempraktikkan teknik komunikasi efektif dalam
pendampingan keluarga

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga


Berencana
1. TIM
PENDAMPING
KELUARGA
PENGERTIAN PENDAMPINGAN KELUARGA
Serangkaian kegiatan pendampingan yang dilakukan terhadap keluarga yang
memiliki:

1. Calon pengantin/calon 2. Ibu hamil 4. Baduta 0-23 bulan


pasangan usia subur 3. Ibu pascapersalinan

Dalam rangka deteksi dini faktor risiko stunting dan melakukan upaya untuk
meminimalisir atau pencegahan faktor risiko stunting
KOMPOSISI & KRITERIA TIM PENDAMPING KELUARGA
Bidan
1. Minimal memiliki Ijazah pendidikan bidan
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
3. Memiliki kemampuan menggunakan gawai (gadget)
Kader PKK
1. Memiliki SK atau Surat Tugas sebagai pengurus atau anggota PKK
2. Berdomisili di desa yang bersangkutan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
4. Memiliki kemampuan menggunakan gawai (gadget)

Kader KB
5. Merupakan PPKBD/Sub PPKBD/Kader Poktan/Tenaga Penggerak Desa/Kader KB di
Desa/Kelurahan
6. Memiliki SK atau Surat Tugas sebagai pengurus atau anggota IMP/kader KB
7. Berdomisili di desa yang bersangkutan
8. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
9. Memiliki kemampuan menggunakan gawai (gadget)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Tugas Tim Pendamping Keluarga (TPK)
Dalam pelaksanaan pendampingan keluarga, TPK melakukan serangkaian
kegiatan meliputi:
(1) penyuluhan/KIE,
(2) fasilitasi pelayanan rujukan kesehatan,
(3) fasilitasi penerimaan bantuan sosial , serta
(4) surveilans/pengamatan berkelanjutan
untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting yang bertujuan meningkatkan
akses informasi dan pelayanan keluarga dan/atau keluarga berisiko stunting
dengan sasaran prioritas calon pengantin/calon pasangan usia subur, ibu hamil,
ibu pascapersalinan, dan baduta 0-23 bulan.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Tugas Tim Pendamping Keluarga (TPK)
Berdasarkan Sasaran Pendampingan
Sasaran Catin/ca PUS Sasaran Ibu Hamil
a. Menginformasikan dan memfasilitasi catin/caPUS melakukan a. Melakukan deteksi dini terhadap kondisi kesehatan ibu hamil
registrasi di Elsimil b. Memastikan dan memfasilitasi ibu hamil mendapatkan
b. Menganjurkan catin/ca PUS melakukan pemeriksaan kesehatan ke pemeriksaan kehamilan sesuai standar (ANC minimal 6 kali
fasilitas pelayanan kesehatan selama kehamilan)
c. Menginformasikan catin untuk mengikuti kelas dan/atau c. Melakukan KIE terkait kesehatan ibu hamil, gizi, kesehatan
mendapatkan materi bimbingan perkawinan di institusi agamanya reproduksi, KB Pascapersalinan terutama MKJP, pemberian
masing-masing ASI eksklusif, dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
d. Menjelaskan hasil pemeriksaan kesehatan dan penanganan sesuai d. Memastikan Ibu hamil telah melakukan persiapan persalinan
yang dibutuhkan untuk mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga
e. Melakukan KIE kepada catin/caPUS sesuai dengan hasil kesehatan
pemeriksaan kesehatan e. Melakukan deteksi dini faktor risiko persalinan, pertolongan
f. Melakukan KIE kepada PUS baru yang belum layak hamil untuk persalinan dan rujukan jika diperlukan
menunda kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi sesuai f. Memfasilitasi pelayanan rujukan kesehatan dan melakukan
pilihan. pemantauan tatalaksana ibu hamil berisiko, dan
g. Memfasilitasi pelayanan rujukan kesehatan dan melakukan g. Memfasilitasi keluarga mendapatkan bantuan sosial bagi yang
pemantauan tatalaksana catin/ca PUS berisiko, dan memenuhi persyaratan penerima bantuan
h. Memfasilitasi catin/keluarga catin mendapatkan bantuan sosial
bagi yang memenuhi persyaratan penerima bantuan
Tugas Tim Pendamping Keluarga (TPK)
Berdasarkan Sasaran Pendampingan
Sasaran Baduta 0-23 bulan
Sasaran Ibu Pascapersalinan:
a. Melakukan pendampingan bayi baru lahir,, memfasilitasi bayi
a. Memastikan ibu nifas mendapatkan layanan nifas dan
mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan,
neonatal minimal 4 kali
pendampingan pengasuhan baduta, pemantauan pertumbuhan dan
b. KIE terkait pemberian ASI Eksklusif, 1.000 Hari
perkembangan baduta, memfasilitasi pemberian Makanan
Pertama Kehidupan (HPK) dan KBPP terutama
Pendamping ASI (MP ASI) mulai usia 6 bulan dengan kecukupan
MKJP
gizi, melanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun, imunisasi
c. Pendampingan pelayanan KBPP MKJP
dasar dan imunisasi lanjutan serta suplementasi sesuai buku
d. Melakukan rujukan jika diperlukan dan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
pendampingan pada kasus rujukan
b. Mengajak keluarga yang memiliki yang baduta 0-23 bulan untuk
e. Memfasilitasi keluarga mendapatkan bantuan sosial
datang ke Posyandu, BKB dan PAUD
bagi yang memenuhi persyaratan penerima bantuan
c. Melakukan koordinasi dengan kader Posyandu, kader Bina
Keluarga Balita (BKB) dan kader Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
d. Memfasilitasi pelayanan rujukan kesehatan dan melakukan
pemantauan tatalaksana baduta berisiko stunting, dan
e. Memfasilitasi keluarga mendapatkan bantuan sosial bagi yang
memenuhi persyaratan penerima bantuan
PENCATATAN DAN PELAPORAN (R/R)
INSTRUMEN R/R TPK
PENCATATAN KEGIATAN PENDAMPINGAN

1. Pencatatan kegiatan secara Real Time


2. Sasaran Keluarga
3. Detail aktivitas:
• Data sasaran : identitas sasaran, data antropometri/pengukuran tubuh;
hasil pemeriksaan Kesehatan status gizi; data Penapisan

• Data Kegiatan Pendampingan: waktu, metode, fasilitasi pelayanan


rujukan kesehatan, fasilitasi penerimaan bantuan sosial
REGISTER TPK
1. K/0/TPK/2022 4. Menginput aktivitas pada aplikasi pendampingan keluarga sesuai
2. Aplikasi Elsimil TPK
3. Pemutakhiran Data tanggal pendampingan
(jika ada pergantian anggota TPK)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PENCATATAN DAN PELAPORAN (R/R)
ALUR PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pelaporan Online
Pelaporan Manual
Koordinasi

*) Catatan:
Jika sarana dan prasarana tidak terpenuhi (alat komunikasi
dan jaringan), pelaporan dilakukan secara berjenjang dari
Tim Pendamping Keluarga kepada TPPS Desa/Kelurahan
KEDUDUKAN TPK
dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting

Sumber: Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Rencana
Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga
Berencana
2. ALUR PENDAMPINGAN
KELUARGA
ALUR
PENDAMPINGAN KELUARGA OLEH TPK
1 CALON PENGANTIN
2 IBU HAMIL 3 IBU
PASCAPERSALINAN

1. Skrining kelayakan menikah 3 1. Memastikan ANC minimal 6 kali


1. Memastikan KBPP, ASI
2. Deteksi dini penyulit dalam kehamilan
bulan sebelum hari H eksklusif, asupan gizi busui,
3. Pendampingan kehamilan sehat
2. Pendampingan ketat bagi catin dan tidak ada komplikasi
4. Pendampingan ketat kehamilan risiko
dengan risiko stunting 2. Memastikan kunjungan
stunting dan patologis
5. KIE KB Pascapersalinan postnatal care (PNC)

BADUTA 0-23 BULAN 4


1. Skrining awal bayi baru lahir
2. Pengasuhan sesuai usia
(termasuk imunisasi)
3. Pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan baduta secara
rutin
4. Pendampingan
BADUTAdan pelayanan
0-23 BULAN
baduta dengan risiko stunting
FASILITASI PELAYANAN RUJUKAN KESEHATAN
FASILITASI PENERIMAAN BANTUAN SOSIAL
KRITERIA KELUARGA BERISIKO STUNTING (KRS)
YANG MEMBUTUHKAN BANTUAN SOSIAL

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga


Berencana
Sumber data sasaran dapat diperoleh dari :
A. Data sasaran keluarga berisiko stunting hasil
dari verifikasi dan validasi (verval)
pendataan keluarga;
B. KUA/lembaga agama /rumah ibadah;
C. Data RT atau RW;
D. Kantor Desa/Kantor Kelurahan.
Sumber data sasaran dapat diperoleh dari :
A.Data sasaran keluarga berisiko stunting hasil
dari verifikasi dan validasi (verval) pendataan
keluarga;
B.Data Kader Desa/Kelurahan;
C.Data Posyandu;
D.Data RT atau RW;
Sumber data sasaran dapat diperoleh
dari :
A.Data sasaran keluarga berisiko stunting
hasil dari verifikasi dan validasi
(verval) pendataan keluarga;
B.Data Posyandu;
C.Data RT atau RW setempat.
ALUR PENDAMPINGAN BADUTA
BADUTA 0-23 BULAN

Sumber data sasaran dapat


diperoleh dari :
A.Data sasaran keluarga berisiko
stunting hasil dari verifikasi dan
validasi (verval) pendataan
keluarga;
B.Data Posyandu;
C.Data RT atau RW setempat.
3. PESAN KUNCI
DALAM
PENDAMPINGAN
KELUARGA
PESAN KUNCI DALAM
PENDAMPINGAN CALON
PENGANTIN
1. Periksa Kesehatan 3 bulan Pra Nikah (Hb,
LiLA, IMT, Keterpaparan Rokok) dan
Registrasi pada Elsimil
2. Konsumsi gizi seimbang dan lengkapi
dengan minum 1 (satu) TTD setiap hari
3. Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PESAN KUNCI DALAM
PENDAMPINGAN IBU HAMIL

1. Periksa Kehamilan (ANC) minimal 6 kali (2 kali oleh


dokter)
2. Konsumsi beragam makanan secara proporsional dan
minum 1 TTD setiap hari selama kehamilan
3. Bersama suami lakukan stimulasi janin
4. Segera bawa ibu hamil ke tenaga Kesehatan apabila ada
penyulit/tanda bahaya kehamilan
5. Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat
6. Ikuti kelas Ibu hamil/BKB
7. Hindari Kehamilan 4 Terlalu
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
PESAN KUNCI DALAM
PENDAMPINGAN IBU
PASCAPERSALINAN
1. Perawatan ibu pascapersalinan oleh tenaga Kesehatan
minimal 4 kali kunjungan nifas
2. Segera lakukan IMD dan berikan ASI eksklusif selama 6
bulan
3. Konsumsi beragam makanan secara proporsional dan
minum air putih sesuai kebutuhan
4. Pahami tanda bahaya pascapersalinan dan segera
periksakan diri ke tenaga kesehatan jika terdapat
risiko/tanda bahaya
5. Segera ber-KB paling lambat 42 hari pascapersalinan
6. Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
PESAN KUNCI DALAM
PENDAMPINGAN BADUTA 0-23 BULAN
1. Segera Inisiasi Menyusu Dini dan berikan ASI Eksklusif
selama 6 bulan
2. Berikan MP ASI mulai usia 6 bulan sesuai kecukupan gizi dan
lanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun atau lebih
3. Rutin ke Posyandu dan BKB untuk pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan anak
4. Bersama suami/keluarga stimulasi perkembangan anak
5. Lengkapi imunisasi dan suplementasi sesuai usia baduta
6. Rujuk segera baduta dengan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan
7. Gunakan kontrasepsi untuk orangtua baduta
8. Terapkan Pola Pengasuhan Baduta sesuai Buku Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PESAN KUNCI
PENCEGAHAN STUNTING

Ingat kata …. PENTING


P : Periksa Kesehatan dan ikuti anjuran Tenaga Kesehatan
E : catat hasil pendampingan dalam Aplikasi Elsimil
N : koNsumsi tablet tambah darah (TTD) dan makanan yang kaya protein hewani
T : ruTin ke Posyandu dan BKB
I : asI eksklusif selama 6 bulan
N : terapkaN pola hidup bersih dan sehat
G : Gunakan air minum dan jamban yg layak

CEGAH STUNTING ITU


PENTING
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
ALUR PENDAMPINGAN PADA BAYI KECIL
TANPA KOMPLIKASI

BAYI Bayi Kecil


(BB lahir <2500 gram;
KECIL
PB lahir <45 cm; Usia
gestasi <37 minggu)

Memastikan kepatuhan ibu


dan keluarga terhadap
Bayi kecil adalah bayi yang lahir dengan kondisi memenuhi minimal salah satu
perawatan bayi kecil yang
kriteria berikut:
• berat lahir kurang dari 2500 gram (BBLR/Bayi Berat Lahir Rendah), atau dianjurkan oleh tenaga
• panjang lahir kurang dari 45 cm (Panjang Badan Lahir Ketegori Pendek), kesehatan
atau
• usia kehamilan kurang dari 37 minggu (prematur)

Risiko Bayi Kecil


• Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
• Gangguan mental
• Rentan terhadap penyakit
• Risiko anak mengalami stunting, dan lain-lain

Saran untuk Keluarga dengan Bayi Kecil


• Berikan ASI sedini mungkin
• Berikan kehangatan dan kenyamanan bayi melalui Perawatan Metode
Kanguru (PMK) dengan memposisikan bayi di depan dada sehingga terjadi
kontak langsung kulit dengan kulit antara bayi dan pengasuh
• Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi secara ketat oleh tenaga
Kesehatan
• Melengkapi imunisasi dasar dan lanjutan ke tenaga kesehatan
• Ibu harus cukup istirahat untuk memulihkan diri dari proses persalinan
• Dukungan emosional dan keterlibatan anggota keluarga lainnya sangat
dibutuhkan dalam perawatan bayi kecil
• Meminimalisir risiko infeksi pada bayi dengan penerapan PHBS, menjauhkan
bayi dari paparan rokok, mempersingkat kunjungan ke fasilitas Kesehatan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
karena system imun bayi yang belum sempurna
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
4. TEKNIK KIE/PENYULUHAN DALAM
PENDAMPINGAN KELUARGA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


3 Tahapan KIE/Penyuluhan dalam
Pendampingan Keluarga
1. Persiapan KIE/Penyuluhan
2. Pelaksanaan KIE/Penyuluhan
3. Pasca KIE/Penyuluhan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Persiapan KIE/Penyuluhan

1. TPK mengumpulkan dan berbagi data sasaran dengan anggota TPK


lainnya.
2. TPK menyusun jadwal KIE/penyuluhan berdasarkan data sasaran yang
telah dibagi.
3. TPK menentukan metode pelaksanaan KIE/penyuluhan (penyuluhan
kelompok/konseling Kesehatan/kunjungan rumah atau metode lain yg
sesuai)
4. TPK menyiapkan alat dan bahan yang perlu dibawa saat
penyuluhan/KIE seperti Buku KIA, Media KIE, Ponsel dengan
Aplikasi ELSIMIL, dsb.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pelaksanaan KIE/Penyuluhan
pelaksanaan pendampingan TPK mengacu kepada mekanisme alur pendampingan
dengan menerapkan komunikasi antar pribadi menggunakan metode SAJI:
a. Salam dan tanyakan kabar.
b. Ajak bicara (gunakan alur mekanisme pendampingan sesuai sasaran dan minta
sasaran pendampingan menunjukan data/catatan terkait kesehatannya).
c. Jelaskan dengan memberikan edukasi/penyuluhan sesuai kebutuhan sasaran
dan berikan apresiasi jika perilaku sasaran sesuai harapan.
d. Ingatkan sasaran untuk menerapkan perilaku yang diharapkan dan mengakses
layanan fasilitas kesehatan (Posyandu/Puskesmas)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pelaksanaan KIE/Penyuluhan

Sumber : Buku Pegangan Kader Posyandu Kunjungan Rumah, Direktorat Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, 2023
Bagaimana melakukan KIE dengan
menggunakan metode SAJI?
Ada dua prinsip komunikasi antar pribadi yang harus diterapkan
yaitu membangun suasana dan menerapkan konsep komunikasi
partisipatif agar terbentuk komitmen dan aksi ke arah perubahan
perilaku yang diharapkan dalam pencegahan stunting.
1) Membangun Suasana
2) Teknik Membangun Partisipasi

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Gambar tips penggunaan nama
Membangun Suasana
Penggunaan Nama
Penggunaan nama dalam komunikasi antar pribadi
sangat penting. Hasil survei menyimpulkan memanggil
seseorang dengan namanya membuat otak beraktivitas
dan menyentuh hati.

Contoh Kasus Penggunaan Nama :


Situasi yang dihadapi TPK, ketika melaksanakan
kunjungan kerumah pasutri Pa Rama dan Bu Rini,
didapatkan informasi Bu Rini hamil anak kedua. Anak
pertama pasutri Pa Rama dan Bu Rini bernama Andi.
“Selamat ya Pak Rama dan Bu Rini, Bu Rini hamil
yang kedua. Sebentar lagi kakak Andi akan punya adik
kecil ya”
Membangun Suasana
Komunikasi Non Verbal
Ketika melakukan
pendampingan, komunikasi
nonverbal (tanpa kata-kata) lebih
dipercaya, langsung mengena di
hati, dan mudah membangun
hubungan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Gambar Tips Mendengar yang Fasilitatif
Membangun Suasana
Mendengar Fasilitatif
Ketika melakukan pendampingan, mendengar
fasilitatif perlu dipraktikkan untuk membuat lawan
bicara merasa dihargai, lebih banyak dan terbuka
dalam berbicara. Sehingga akhirnya setelah kita
dengarkan, lawan bicara akan mendengarkan saat kita
bicara dan lebih termotivasi mengubah perilakunya
sendiri.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Teknik Membangun Partisipasi
Bertanya yang Memotivasi
bertujuan untuk membantu sasaran dalam menyampaikan pendapat atau berbagi pengalaman
serta membangun hubungan antara TPK dengan sasaran pendampingan.
Pertanyaan dapat disampaikan TPK dalam bentuk pertanyaan terbuka atau dalam bentuk
pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka dapat digunakan oleh TPK jika ingin sasaran
pendampingan berbicara lebih banyak.
Pertanyaan tertutup dapat digunakan TPK saat ingin membangun hubungan dengan sasaran
pendampingan di awal atau saat TPK ingin membangun komitmen diakhir pendampingan.
Teknik Membangun Partisipasi - Teknik Dalam Bertanya
a) Menanyakan kondisi sasaran
Contoh : Apa yang ibu rasakan? Rasanya bagaimana? GambarTips bertanya
b) Meminta contoh dari jawaban sebelumnya
Contoh : Seperti apa kondisinya Ibu? Contohnya bagaimana Ibu?

c) Menanyakan pengalaman - Mencari tahu apa yang dialami sasaran


kunjungan secara spesifik.
Contoh : Apa yang dilakukan Ibu sewaktu ASI nya tidak keluar?

d) Pertanyaan pihak ketiga - Digunakan untuk menanyakan persoalan


yang bersifat sensitif.
Contoh : Di desa sebelah ibu-ibu tidak mau masak, anaknya dikasih
ciki-ciki saja. Kira-kira apa alasannya?

e) Pertanyaan pengandaian - Digunakan untuk menanyakan


pengandaian keadaan untuk mengangkat beban pikiran sasaran
pendampingan
Contoh : Anggap saja uang bukan halangan. Uang ada. Ibu mau masak
apa untuk anak-anak?

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Teknik Membangun Partisipasi - Berbicara yang Membangun Imajinasi

Contoh:
beberapa cara dalam berbicara untuk membangun 1) Konseptual (Pengertian/definisi):
imajinasi sasaran pendamping, antara lain:: a) Yang dimaksud dengan keamanan adalah…
b) Diare adalah…
Verbal Birokratis atau Institusional 2) Logis (masalah-tujuan/solusi)
a) Ini disebabkan oleh…
Menekankan pada konsep dengan menyampaikan b) Masalah yang Ibu/Bapak hadapi ini….
pengertian atau definisi, atau bersifat logis dengan c) Yang perlu Ibu/Bapak lakukan adalah…
menekankan pada penyampaian masalah yang dihadapi d) Tujuan dari kegiatan ini adalah…
sasaran atau bersifat menekankan pada tujuan dari suatu 3) Instruktif/Kontrol
a) Kami menyediakan ini itu…agar….
kegiatan atau menawarkan solusi dari suatu keadaan b) Ibu/Bapak harus berpartisipasi dalam… supaya…
kepada sasaran pendampingan atau bersifat instruktif c) Kalau Ibu/Bapak tidak melakukan ini, maka…
kepada sasaran pendampingan. Contoh: 4) Bercerita
a) Pada saat melaksanakan pendampingan, TPK
dapat menggunakan cara berbicara dengan metode
bercerita untuk membangun imajinasi sasaran
pendamping.
Teknik Membangun Partisipasi -
Umpan Balik yang Menyemangati
Umpan balik yang menyemangati yang
bersifat deskriptif, spesifik, dan apresiatif.
Contoh percakapan yang dapat dibangun oleh
TPK dalam pendampingan keluarga berisiko
stunting:
a) Calon Pengantin Risiko Anemia

Gambar Contoh Percakapan Sasaran Calon


Pengantin Dengan Risiko Anemia
Teknik Membangun Partisipasi -
Umpan Balik yang Menyemangati
Contoh percakapan yang dapat dibangun
oleh TPK dalam pendampingan keluarga
berisiko stunting:
b) Calon Pengantin Risiko Status Gizi

Gambar Calon Pengantin Risiko Status Gizi


Teknik Membangun Partisipasi
- Umpan Balik yang Menyemangati

Sumber: Buku Percakapan Kader dalam Kunjungan Rumah, Kemenkes RI, 2023
Teknik Membangun Partisipasi
- Umpan Balik yang Menyemangati

Merokok (gambar
merokok aktif dan pasif)

Sumber: Buku Percakapan Kader dalam Kunjungan Rumah,


Kemenkes RI, 2023
Teknik Membangun Partisipasi - Umpan Balik yang Menyemangati
Apa saja kiat untuk menciptakan pengalaman positif bagi orang tua.
a. Bicaralah dengan jelas dan perlahan
b. Gunakan bahasa yang sederhana
c. Mulailah dengan pertanyaan tentang kesehatan anaknya (misalnya bayi ibu sudah bisa apa saja?).
d. Menjadi pendengar yang baik tanpa menyela/memotong pembicaraan.
e. Gunakan contoh sederhana dan sesuai dengan kebiasaan setempat yang bisa diterima orang tua.
f. Pandu diskusi dengan jawaban sederhana, berikan tanggapan dengan ucapan “terima kasih” atau “saya
mengerti”.
g. Beri kesempatan orang tua untuk berpikir dahulu. Mereka mungkin sulit untuk mengutarakan
pikiran mereka.
h. Hargai berikan perhatian penuh dan jangan menyalahkan.
i. Jangan terganggu dengan hal lain (misalnya menjawab telepon selama diskusi)
Pasca KIE/Penyuluhan
Setelah pelaksanaan KIE/penyuluhan, TPK melakukan evaluasi
sebagai berikut:
a. Evaluasi meliputi cakupan kehadiran peserta pada penyuluhan
kelompok baik yang hadir dan yang tidak hadir dan kelompok
yang berisiko.
b. Keluarga yang berhalangan hadir dikomunikasikan kepada
PKB/PLKB/kepala Desa/Lurah untuk penjadwalan kunjungan
rumah atau memfasilitasi kehadiran keluarga ke posyandu
c. Mengomunikasikan kepada Kepala Desa/Lurah tentang data
keluarga dengan ibu hamil dan baduta yang berisiko:
● Masalah gizi dan masalah kesehatan
● Masalah sanitasi dan air bersih
SUMBER
BACAAN

http://bit.ly/BahanBacaanOrientasiTPK2024

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


TERIMA KASIH
BERENCANA ITU KEREN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

PUSDIKLAT KEREN

Anda mungkin juga menyukai