Anda di halaman 1dari 18

Lampiran

Sk no;…..

PEDOMAN PELAYANAN
KESEHATAN IBU DAN ANAK,KELUARGA BERENCANA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan ibu dan anak menjadi target utama dalam Tujuan


pembangunan Milenium (MDGs) tepatnya pada tujuan 4 dan tujuan 5 yaitu
menurunkan angka kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan ibu. Program
Kesehatanibu dan anak menjadi sangat penting karena ibu dan anak
merupakan unsur pembangun unsur penting pembangunan.
Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah
menurunkan angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup,
dan angka kematian neonatal 16 per 1000 kelahiran hidup. Namun sampai
saat ini sasaran tersebut belum tercapai.
Menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun2007 :
 Angka kematian Neonatal di Indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran
hidup
 Angka kematian Bayi 26,9 kematian/1000 kematian hidup
 Angka kematian Balita sebesar 44 kematian/1000 kelahiran hidup
 Angka kematian Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai
228/100.000 kelahiran hidup
Padahal sasaran pembangunan menetapkan 2015 angka tersebut harus
ditekan hingga mencapai 102 kematian/100.000 kelahiran hidup. Oleh sebab
itu, program kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana dilaksanakan
secara berkesinambungan dan terpadu untuk mempercepat penurunan AKI,
AKN, AKB, dan AKBAL.

1
B. Tujuan Pedoman
Pedoman Program Kesehatan Ibu dan Anak,Keluarga
Berencana(KIA,KB) bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas
pelayanan Program KIA,KB yang dilaksanakan di Puskesmas Sudiang,
sehingga pada akhirnya pelayanan Program KIA,KB dapat mendukung
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dibagi dalam dua macam kegiatan,
yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedungPuskesmas
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas

Pelayanan Kegiatan di luarGedung


KegiatandidalamGedung

1. Pemeriksaan antenatal 1. Pendataan Bumil, Bufas


2. Pemeriksaan Nifas 2. Kelas Ibu
3. Pelaksanaan kelas ibu 3. Pemantauan stiker P4K
4. Bimbingan / konseling / KIE 4. Penyuluhan ANC
Pelayanan
5. Screening Faktor Resiko dan 5. Pelacakan Kematian Ibu
Kesehatan
Resiko Tinggi, Bumil, Nifas 6. Kunjungan Rumah Bumil,
Ibu
6. Surat Cuti Bufas, Risti
7. Rujukan Internal dan Eksternal 7. Pembinaan SPK (Bidan)
8. Audit Internal Kematian Ibu 8. Pertolongan Persalinan
Normal
Pelayanan 1. Pemeriksaan kesehatan 1. Pendataan neonatal, bayi
Kesehatan neonatal, bayi, anak balita dan normal danresikotinggi
Anak anak prasekolah 2. Kunjungan rumah
2. Imunisasi neonatal dan bayi resiko
3. Screening KIPI tinggi
4. MTBM dan MTBS 3. Pemantauan tumbuh
5. Pemantauan tumbuh kembang kembang bayi, anak balita
anak (SDIDTK) dengan anak dan anak pra

2
yang ada kelainan sekolah/SDIDTK dengan
6. Konseling / KIE anak yang ada kelainan
7. Rujukan (Posyandu, TK, PAUD)
4. Penyuluhan
1. Pelayanan dan konseling KB , 1. Pendataan sasaran KB ( 4
masa pra Menopause T, Unmetneed, keluarga
2. Pelayanan KB kafetaria (IUD, miskin)
implant, suntik, pil, kondom) 2. Konseling dan penyuluhan
3. Pelayanan efek samping dan (Posyandu, kunjungan
Pelayanan
komplikasi rumah)
Keluarga
4. Penyuluhan 3. Pelayanan dengan
Berencana
5. Pelayanan dan konseling pada momen khusus (contoh
(KB)
calon pengantin wanita, masa Safari TNI KB Kes)
prahamil dan masa antara dua
kehamilan
6. Rujukan
7. Menawarkan Pemeriksaan HIV
Pelayanan 1. Pelayanan imunisasi dasar 1. BIAS
Imunisasi lengkap 2. Pelacakan KIPI
2. Pelayanan imunisasi
Booster
Keterangan:
4T : Terlau Tua, Terlalu Muda, Terlalu Sering, Terlalu dekat
Unmetneed : Calon akseptor yang menjadi sasaran KB tetapi belum
mengikuti KB

D. Batasan Opersaional
1) Upaya pelayanan kesehatan ibu adalah upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesehatan wanita yang berkaitan dengan fungsi keibuannya
untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, dan akselerasi
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), yang dimulai sejak periode usia
subur, kehamilan, persalinan, nifas dan meneteki.
2) Upaya pelayanan kesehatan anak adalah upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesehatan anak untuk mencapai derajat kesehatan yang
3
setinggi-tingginya, memiliki kebugaran jasmani, kecerdasan intelektual,
emosional dan spiritual melalui upaya pemenuhan, peningkatan dan
perlindungan hak anak, mulai dari terwujudnya bayi lahir sehat dengan lahir
normal, mempertahankan hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal
sejak usia dini, usia sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.
3) Upaya pelayanan Keluarga Berencana (KB) adalah upaya Pemerintah
dalam mengendalikan laju pertambahan penduduk dengan menjarangkan
atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan
kontrasepsi dan akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui
pencegahan Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) dengan
menggunakan kontrasepsi, termasuk penanganan komplikasi, efek
samping dan kegagalan.

E. Landasan Hukum
1.Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.Peraturan menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3.Permenkes Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

4
A. KualifikasiSumberDayaManusia Upaya Kesehatan
Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang
ada di Puskesmas Sudiang:
Kegiatan Kualifikasi Realisasi
SDM
Koordinator Bidan Pendidikan Dikelolah oleh 1 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan S-1 Kespro.
Pelayanan Keluarga Pendidikan Dikelolah oleh 1 orang dengan latar
Berencaca minimal D III belakang pendidikan D IV Kebidanan
Pelayanan Imunisasi Pendidikan Dikelolah oleh 1 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan S-1
Keperawatan
Penyelia gizi Pendidikan Dikelolah oleh 2 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan S-1 Gizi
Kesehatan Masyarakat
Pelayanan Pendidikan Dikelolah oleh 1 orang dengan latar
kesehatan Ibu dan minimal D III belakang pendidikan D IV Kebidanan
Anak

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga
Berencana dan latar belakang profesinya adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
Koordinator Bidan Emyliana, SKM Bidan
Pelayanan Keluarga Margaretha, S.St Bidan
Berencaca
Pelayanan Imunisasi Ashani, S.Kep. Perawat
Penyelia gizi 1. Kasmawati, SKM Nutrisionis
2. Besse Safariana, SKM nutrisionis
Pelayanan KIA A. Nani Nurcahyani, S.St Bidan
C. Jadwal kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Program KIA,KB di Puskesmas Sudiang
a. Dalam Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
1. Pemeriksaan Senin Bidan
Kehamilan Baru
2. Pemeriksaan Selasa s/d Sabtu Bidan
5
Kehamilan Lama
3. Manajenen Terpatu Senen s/d sabtu Bidan
Balita Sakit (MTBS)
4. Pelayanan Selasa : Imunusasi Bayi dan Bidan
Imunisasi balita
Senin s/d sabtu : Imunisasi
Capeng ( calon pengantin)
5. Pelayanan dan Senin s/d Sabtu Bidan
Konseling KB
6. Pelayanan surat Senin s/d Sabtu Bidan
Rujukan dan surat
cuti
b. Luar Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
1. Pelaksanaan kelas Ibu Sesuai Jadwal Bidan
hamil dan kelas balita
2. Penempelan stiker P4K Senin s/d Sabtu Bidan
3. BIAS dan Pemeriksaan Sesuai jadwal Bidan
berkala
4. Imunisasi di Posyandu Sesuai Jadwal Bidan

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Pelayanan KIA, KB


Ruangan KIA terletak di Lantai 2 Puskesmas sudiang dengan denah
ruangan sebagai berikut :

TEMPAT TIDUR
MEJA

6
M al
EJ RUANG KIA m
A
K ar
O
Mejaobg

ALMARI

Pintumasuk

B. STANDAR FASILITAS
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan Pemeriksaan  Stetoscop
Kehamilan  Tensimetr
 Timbangan
 Tinggi Badan
 Doppler
 Lingkaran kehamilan
 Buku KIA
 Leaflet
 USG
 LILA

7
 Jangkar Panggul
 Hamer Patela
 Tempat tidur
 Handscoon
Pelayanan dan konseling  Tensimeter
Keluarga berencana  Stetoskop
 Timbangan
 leaflet
 Lembarbalik
 IUD set
 Implant set
 Alat kontrasepsi
 Spuit
 Handscoon
 Lampusorot
 Model Alat Kontrasepsi
 Form KB
 Tempat tidur
 Bed Gynekologi
Pelayanan Imunisasi  Leaflet
 Spuit
 Vacsin
 Timbangan Bayi
 handscoon
Pelayanan MTBS  Buku MTBS
 Thermometer
 Blangko MTBS

8
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Tatalaksana Dalam Gedung


Upaya Kesehatan Ibu, Anakdan KB
1. PetugasPenanggungjawab
a. Bidan
2. Perangkatkerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. stetoskoplaennec
d. termometer
e. doppler
f. KB set
g. Partus set
h. Kulkasvaksin
i. Spuit
j. Pita pengukur
3. Tujuan
TujuanUmum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh
pengguna jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu
mempunyai kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar
kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang
kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta
persiapan menyusui yang baik.
TujuanKhusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil
termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta
perawatan bayibaru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan
kebidanandan neonatal serta merujuk kefasilitas rujukan primer (RS
Dati II) sesuai kebutuhan

9
c. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan penaganan
kedaruratan kebidanan neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak
pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin pemberian
imunisasi dan upaya perbaikan gizi
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh
kembang pada seluruh balita dan anak prasekolah yang meliputi
perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak.
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat
kefasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak
lanjutnya
Keluarga Berencana
a. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
Priorita spelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan
kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan
guna menurunkan angka kelahiran nasional
b. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh
pengguna jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa
setiap pasangan usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam
mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan
dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan sejahtra.

10
Tujuan Khusus :
1) Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE
kepada pasangan usia subur dan keluarganya
2) Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk kefasilitas rujukan
primer sesuai dengan kebutuhan
3) Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metode
kontrasepsi.
4) Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
5) Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KB
6) Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon
pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam
rangka meningkatkan kualitas kesehatan fungsi reproduksinya.
7) Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang
berkualitas dan merunjuk kefasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhan
8) Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang
datang berobat kefasilitas rawat jalan termasuk pelayanan
prarujukan dan tindakan lanjutnya.
4. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian
ibu dan anak.Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari:
1. pelayanan kesehatan ibu hamil
2. pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. pelayanan kesehatan ibu nifas
4. Pelayanankesehatanneonatus,bayi, anak balitadananakprasekolah
5. Pelayanan keluarga berencana
B. Tatalaksana Luar Gedung
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak
pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan

11
of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPATK BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. pengawasanpengendalianpenilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
C. Dokumentasi
1. Kegiatan di Dalam Gedung :
Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
- Ditulis dalam Buku Register
- di-input dalam sikesda Puskesmas melalui computer
2. Kegiatan di Luar Gedung :
a. Buku Tugas Luar
b. Penyuluhan :
- Undangan
- Materi Penyuluhan
- Daftar Hadir
- Notulen Penyuluhan

12
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan proGRAM


KIA,KB direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program sesuai
dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program


KIA,KB perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan meminimalisasi risiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk
tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

13
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program KIA,KB


perlu diperhatikan keselamatan kerja petugas terkait dengan melakukan
minimalisasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap
kegiatan yang akan dilaksanakan

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan kegiatan KIA, KB dimonitor dan dievaluasi dengan


menggunakan indicator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya kegiatan sesuai indikator
5. Permasalahandibahaspadatiappertemuanlokakarya mini dan pertemuan bidan
tiapbulan.

14
BAB IX
PENUTUP

Salah satu keistimewaan Program KIA,KB adalah salah satu program


esensial di puskesmas yang memiliki wilayah kerja. Oleh karena itu selain
pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung, dimana pasien datang ke
puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni
petugas puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di lokasi desa,
padukuhan, posyandu, sekolah dan lain-lain.
Pedoman ini sebagai acuan bagi petugas KIA, KB dan lintas Program terkait dalam
pelaksanaan kegiatan dengan tetap memperhatikan panduan tersebut.

Ditetapkan di Makassar
Tgl;…..
Kepala Puskesmas Sudiang

Dr. Muhammad Sofyan


NIP. 19790504 200502 1 005

15
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAYANAN KIA
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan

b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data
sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.

c. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum
adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah
tujuan secara rinci

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan.
Oleh karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.

e. Cara melaksanakan kegiatan


Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan
kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain
dengan membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain

f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan
untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
1) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang
diinginkan, bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan

16
arah dan tolok ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan
untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik.
2) Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akontabilitas harus
ditanamkan kedalam proses perencanaan. Oleh karenanya
meetodologi untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan
upaya/ kegiatan) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait
dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
3) Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak.
4) Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan
hasil yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat
terhadap pelayanan rawat inap sebesar 50%
5) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang
relatif pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan
(sebaiknya kurang dari 1 tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5
(lima) tahun dibuat sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah
dikelola dan dapat lebih serasi dengan proses anggaran apabila
dibuat sesuai dengan batas-batas tahun anggaran di Puskesmas.

g. Jadual pelaksanaan kegiatan


Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-
tiap rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam
bentuk bagan Gantt.

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan kegiatan terhadap jadual yang direncanakan. Jadual
tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu
tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal
atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak
mengganggu Program/kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang
ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa

17
lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang
melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat
laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan
tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan
adalah cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan
tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.

i. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka
acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan
laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus
diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/kegiatan
secara menyeluruh. Jadi yang di tulis didalam kerangka acuan,
bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
Format kerangka acuan sesuai yang diterapkan di Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota masing- masing.

18

Anda mungkin juga menyukai