Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan ibu dan anak menjadi target utama dalam Tujuan


pembangunan Milenium (MDGs) tepatnya pada tujuan 4 dan tujuan 5 yaitu
menurunkan angka kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan ibu.
Program Kesehatanibu dan anak menjadi sangat penting karena ibu dan
anak merupakan unsur pembangun unsur penting pembangunan.
Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah
menurunkan angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran
hidup, dan angka kematian neonatal 16 per 1000 kelahiran hidup. Namun
sampai saat ini sasaran tersebut belum tercapai.
Menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun2007 :

 Angka kematian Neonatal di Indonesia sebesar 19 kematian/1000


kelahiran hidup
 Angka kematian Bayi 26,9 kematian/1000 kematian hidup
 Angka kematian Balita sebesar 44 kematian/1000 kelahiran hidup
 Angka kematian Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai
228/100.000 kelahiran hidup

Padahal sasaran pembangunan menetapkan 2015 angka tersebut


harus ditekan hingga mencapai 102 kematian/100.000 kelahiran hidup.
Oleh sebab itu, program kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
dilaksanakan secara berkesinambungan dan terpadu untuk mempercepat
penurunan AKI, AKN, AKB, dan AKBAL.

B. Tujuan Pedoman

Pedoman Program Kesehatan Ibu dan Anak,Keluarga Berencana(KIA,KB) bertujuan


untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan Program KIA,KB yang
dilaksanakan di Puskesmas Bandar I, sehingga pada akhirnya pelayanan Program
KIA,KB dapat mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).
C. Ruang Lingkup Pelayanan

1
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dibagi dalam dua macam kegiatan,
yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas

Pelayana
Kegiatan didalam Gedung Kegiatan di luar Gedung
n

1. Pemeriksaan antenatal 1. Pendataan Bumil,


2. Pemeriksaan Nifas Bufas
3. Pelaksanaan kelas ibu 2. Kelas Ibu
4. Bimbingan / konseling / KIE 3. Pemantauan stiker P4K
Pelayana 5. Screening Faktor Resiko dan 4. Penyuluhan ANC
n Resiko Tinggi, Bumil, Nifas 5. Pelacakan Kematian
Kesehata 6. Surat Cuti Ibu
n Ibu 7. Rujukan Internal dan Eksternal 6. Kunjungan Rumah
8. Audit Internal Kematian Ibu Bumil, Bufas, Risti
7. Pembinaan SPK (Bidan)
8. Pertolongan Persalinan
Normal
Pelayana 1. Pemeriksaan kesehatan 1. Pendataan neonatal,
n neonatal, bayi, anak balita dan bayi normal dan resiko
Kesehata anak prasekolah tinggi
n Anak 2. Imunisasi 2. Kunjungan rumah
3. Screening KIPI neonatal dan bayi
4. MTBM dan MTBS rediko tinggi
5. Pemantauan tumbuh kembang 3. Pemantauan tumbuh
anak (SDIDTK) dengan anak kembang bayi, anak
yang ada kelainan balita dan anak pra
6. Konseling / KIE sekolah/SDIDTK
7. Rujukan dengan anak yang ada
kelainan (Posyandu,

2
TK, PAUD)
4. Penyuluhan
1. Pelayanan dan konseling KB , 1. Pendataan sasaran KB (
masa pra Menopause 4 T, Unmetneed,
2. Pelayanan KBkafetaria (IUD, keluarga miskin)
implant, suntik, pil, kondom) 2. Konseling dan
Pelayana 3. Pelayanan efek samping dan penyuluhan (Posyandu,
n komplikasi kunjungan rumah)
Keluarga 4. Penyuluhan 3. Pelayanan dengan
Berencan 5. Pelayanan dan konseling pada momen khusus (contoh
a (KB) calon pengantin wanita, masa Safari TNI KB Kes)
pra hamil dan masa antara dua
kehamilan
6. Rujukan
7. Menawarkan Pemeriksaan HIV
Pelayana 1. Pelayanan imunisasi dasar 1. BIAS
n lengkap 2. Pelacakan KIPI
Imunisasi 2. Pelayanan imunisasi Booster
Keterangan:
4T : Terlau Tua, Terlalu Muda, Terlalu Sering, Terlalu dekat
Unmetneed : Calon akseptor yang menjadi sasaran KB tetapi belum
mengikuti KB

D. Batasan Opersaional

1) Upaya pelayanan kesehatan ibu adalah upaya pemerintah dalam


rangka meningkatkan kesehatan wanita yang berkaitan dengan
fungsi keibuannya untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, dan akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), yang
dimulai sejak periode usia subur, kehamilan, persalinan, nifas dan
meneteki.
2) Upaya pelayanan kesehatan anak adalah upaya pemerintah dalam
rangka meningkatkan kesehatan anak untuk mencapai derajat

3
kesehatan yang setinggi-tingginya, memiliki kebugaran jasmani,
kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual melalui upaya
pemenuhan, peningkatan dan perlindungan hak anak, mulai dari
terwujudnya bayi lahir sehat dengan lahir normal, mempertahankan
hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal sejak usia dini, usia
sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.
3) Upaya pelayanan Keluarga Berencana (KB) adalah upaya Pemerintah
dalam mengendalikan laju pertambahan penduduk dengan
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan
dengan menggunakan kontrasepsi dan akselerasi penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) melalui pencegahan Kehamilan yang Tidak
Diinginkan (KTD) dengan menggunakan kontrasepsi, termasuk
penanganan komplikasi, efek samping dan kegagalan.

D.Landasan Hukum
1.Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
3.Permenkes Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar
Profesi Bidan

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KualifikasiSumber Daya Manusia Upaya Kesehatan

Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan


yang ada di Puskesmas Bandar I:

Kegiatan Kualifikasi Realisasi


SDM
Koordinator Bidan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D belakang pendidikan D III
III Kebidanan
Pelayanan Keluarga Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Berencaca minimal D belakang pendidikan D IV
III Kebidanan
Pelayanan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Imunisasi minimal D belakang pendidikan D III
III Kebidanan
Penyelia gizi Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D belakang pendidikan D III
III Kebidanan
Pelayanan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar

5
kesehatan Ibu dan minimal D belakang pendidikan D III
Anak III Kebidanan
Bidan Desa Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D belakang pendidikan D III
III Kebidanan

B. Distribusi Ketenagaan

Penanggung jawab program Kesehatan Ibu dan Anak ,Keluarga


Berencana dan latar belakang profesinya adalah sebagai berikut:

Kegiatan Petugas Profesi


Koordinator Bidan Eta Eridiani, Amd.Keb Bidan
Pelayanan Keluarga Ety Hariyanti, S.S.T Keb Bidan
Berencaca
Pelayanan Imunisasi Hj. Rahayu Widiningsih, Bidan
Amd.Keb
Penyelia gizi Mudiarsih, Amd.Keb Bidan
Pelayanan KIA Rita Amrih Arso, Amd.Keb Bidan
Bidan Desa 1. Mefa Yustanti, Amd.Keb Bidan
2. Rinata, Amd.Keb Bidan
3. Ria Wida S, Amd.Keb Bidan
4. Juwaryanti, Amd.Keb Bidan
5. Dwi Wulan S, Amd.Keb Bidan
6. Lisanawati, Amd.Keb Bidan
7. Hasni Ria P, Amd.Keb Bidan
8. Gyanti Ika P, Amd.Keb Bidan
9. Sherlina D, Amd.Keb Bidan
10. Ria Nur W, Amd.Keb Bidan
11. Siti Aisah, Amd.Keb Bidan

C. Jadwal kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Program KIA,KB di Puskesmas Bandar I
a. Dalam Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
1. Pemeriksaan Senin s/d sabtu Bidan

6
Kehamilan Konsultasi Dokter spesialis Dokter SpOG
kandungan hari Rabu
2. Managenen Selasa,Kamis s/d sabtu Bidan
Terpatu Balita
Sakit (MTBS)
3. Pelayanan Senin : Imunusasi Bayi dan Bidan
Imunisasi balita
Senin s/d sabtu : Imunisasi
Capeng ( calon pengantin)
4. Pelayanan dan Senin s/d Sabtu Bidan
Konseling KB
5. Pelayanan surat Senin s/d Sabtu Bidan
Rujukan dan
surat cuti

b. Luar Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
1. Pelaksanaan kelas Sesuai Jadwal Bidan
Ibu hamil dan kelas
balita
2. Penempelan stiker Senin s/d Sabtu Bidan
P4K
3. BIAS dan Sesuai jadwal Bidan
Pemeriksaan berkala

7
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Pelayanan KIA, KB

TEMPAT TIDUR
MEJA

MEJA MEJA
RUANG KIA
KOMP USG
IUTER

TEMPAT TIDUR
8
ALMARI

ALMARI TEMPAT TIDUR

RUANG KB

BED GYNICOLOGI

MEJA

B. STANDAR FASILITAS
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan  Stetoscop
 Tensimetr
 Timbangan
 Tinggi Badan
 Doppler
 Lingkaran kehamilan
 Buku KIA
 Leaflet
 USG
 LILA
 Jangkar Panggul
 Hamer Patela
 Tempat tidur
 Handscoon
Pelayanan persalinan  Partus Set
 Handscoon
 Uterotonika
 Infus set
 Resusitasi set
 Lampu sorot
 Doppler
 Tensimeter

9
 Stetoscop
 Tempat tidur
 Timbangan Bayi
Pelayanan dan konseling Keluarga  Tensimeter
berencana  Stetoskop
 Timbangan
 leaflet
 Lembarbalik
 IUD set
 Implant set
 Alat kontrasepsi
 Spuit
 Handscoon
 Lampusorot
 Model Alat Kontrasepsi
 Form KB
 Tempat tidur
 Bed Gynekologi
Pelayanan Imunisasi  Leaflet
 Spuit
 Vacsin
 Timbangan Bayi
 handscoon
Pelayanan MTBS  Buku MTBS
 Thermometer
 Blangko MTBS

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
I. Tatalaksana Dalam Gedung
Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
1. Petugas Penanggung jawab
a. Bidan
2. Perangkat kerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. stetoskop laennec

10
d. termometer
e. doppler
f. KB set
g. Partus set
h. Kulkas vaksin
i. Spuit
j. Pita pengukur

3. Tujuan
Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh
pengguna jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu
mempunyai kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak
antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam
lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang ade
kuat, dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.

Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu
hamil termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan
pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan
kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan
primer (RS Dati II) sesuai kebutuhan
c. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan
penaganan kedaruratan kebidanan neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita
dan anak pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan
rutin pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi

11
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi
tumbuh kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah
yang melipui perkembangan motorik, kemampuan berbicara
dan kognitif serta sosialisasi dan kemandirian anak
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra
rujukan dan tindak lanjutnya

Keluarga Berencana
A.    Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas.

Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat


kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan
kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar
kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional

B.    Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh
pengguna jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa
setiap pasangan usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik
dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna
merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan
sejahtra.

Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE
kepada pasangan usia subur dan keluarganya

12
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan
primer (RS Dati II) sesuai dengan kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda
kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon
pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam
rangka meningkatkan kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang
berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai
dengan kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang
datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra
rujukan dan tindakan lanjutnya

4. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian
ibu dan anak.Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari:

1. pelayanan kesehatan ibu hamil


2. pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. pelayanan kesehatan ibu nifas
4. Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra
sekolah
5. Pelayanan keluarga berencana

13
2. Tatalaksana Luar Gedung
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan
anak pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui
POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.

b. Penggerakan pelaksanaan (P2)


Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:

 Membuat jadwal kegiatan


 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPATK
BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan

II.Dokumentasi
1. Kegiatan di Dalam Gedung :
Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
- ditulis dalam Buku Register
- di-input dalam sikesda Puskesmas melalui computer
2. Kegiatan di Luar Gedung :
a. Buku Tugas Luar
b. Penyuluhan :
- Undangan
- Materi Penyuluhan

14
- Daftar Hadir
- Notulen Penyuluhan

BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan proGRAM KIA,KB


direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program sesuai
dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.

15
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program KIA,KB


perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan meminimalisasi risiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan
untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

16
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program KIA,KB


perlu diperhatikan keselamatan kerja petugas terkait dengan melakukan
minimalisasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan
untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan

17
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan kegiatan KIA,KB dimonitor dan dievaluasi dengan


menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya kegiatan sesuai indikator
5. Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini dan
pertemuan bidan tiap bulan.

18
BAB IX

PENUTUP

Salah satu keistimewaan Program KIA,KB adalah salah satu program


esensial di puskesmas yang memiliki wilayah kerja. Oleh karena itu selain
pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung, dimana pasien datang ke
puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni
petugas puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di lokasi desa,
padukuhan, posyandu, sekolah dan lain-lain.

Pedoman ini sebagai acuan bagi petugas KIA,KB dan lintas Program terkait
dalam pelaksanaan kegiatan dengan tetap memperhatikan panduan
tersebut.

19
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAYANAN KIA
Petunjuk Penulisan

20
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat
umum yang masih terkait dengan upaya/ kegiatan

b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data
sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.

c. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan
umum adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan
khusus adalah tujuan secara rinci

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah
kegiatan yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan
Program/kegiatan. Oleh karena itu antara tujuan dan kegiatan
harus berkaitan dan sejalan.

e. Cara melaksanakan kegiatan


Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan
kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara
lain dengan membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit,
dan lain-lain

f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur
untuk mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .

21
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang
diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran
program perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
1) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang
diinginkan, bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus
memberikan arah dan tolok ukur yang jelas sehingga dapat
dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan kegiatan
yang spesifik.
2) Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan
untuk memastikan apa dan kapan pencapaiannya.
Akontabilitas harus ditanamkan kedalam proses perencanaan.
Oleh karenanya meetodologi untuk mengukur pencapaian
sasaran (keberhasilan upaya/ kegiatan) harus ditetapkan
sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut
dilaksanakan.
3) Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan
standar keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun
tidak boleh mengandung target yang tidak layak.
4) Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus
menspesifikkan hasil yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi
komplain masyarakat terhadap pelayanan rawat inap sebesar
50%
5) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu
yang relatif pendek, mulai dari beberapa minggu sampai
beberapa bulan (sebaiknya kurang dari 1 tahun). Kalau ada
Program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat sasaran antara.
Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi
dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai dengan batas-
batas tahun anggaran di Puskesmas.

g. Jadual pelaksanaan kegiatan

22
Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk
tiap-tiap rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, yang
digambarkan dalam bentuk bagan Gantt.

h.Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah
evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap jadual yang direncanakan.
Jadual tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun
waktu tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada
pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera
diperbaiki sehingga tidak mengganggu Program/kegiatan secara
keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam kerangka acuan adalah
kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan
kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat
laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan
tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka
acuan adalah cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan
kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.

h. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam
kerangka acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan
atau membuat dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan
laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut
harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/kegiatan
secara menyeluruh. Jadi yang di tulis didalam kerangka acuan,
bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus
dilakukan.
Format kerangka acuan sesuai yang diterapkan di Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota masing- masing.

23
24

Anda mungkin juga menyukai