Anda di halaman 1dari 4

SAMBUTAN KEPALA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK

DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TAPIN

PADA
APEL SIAGA TIM PENDAMPING KELUARGA (TPK)
NUSANTARA BERGERAK SECARA SERENTAK DI SELURUH
KABUPATEN/KOTA se INDONESIA
Hari/Tanggal : Kamis / 12 Mei 2022
Di Aula Disnaker Kabupaten Tapin

ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN,

YANG SAYA HORMATI


 BAPAK / IBU CAMAT se KABUPATEN TAPIN
 KEPALA KUA KECAMATAN
 PERWAKILAN TIM PENDAMPING KELUARGA (TPK) se
KABUPATEN TAPIN
 PERWAKILAN TIM TPPS KABUPATEN TAPIN
 PERWAKILAN PKK KABUPATEN TAPIN
 PERWAKILAN IBI KABUPATEN TAPIN
 KOORDINATOR PKB / PLKB se KABUPATEN TAPIN
 BAPAK/IBU SEKRETARIS, KABID, KASUBBAG dan
KARYAWAN / KARYAWATI ASN DAN NON ASN DPPKB
serta HADIRIN UNDANGAN YANG BERBAHAGIA

Pertama-tama dalam kesempatan ini marilah kita


panjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan kenikmatan kepada kita semua sehingga kita
semua dapat berkumpul ditempat ini dalam rangka mengikuti
acara APEL SIAGA TIM PENDAMPING KELUARGA (TPK)
NUSANTARA BERGERAK yang diselenggarakan oleh BKKBN
dan mitra kerja terkait di Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat
dan secara serentak diikuti oleh 514 (lima ratus empat belas)
Kabupaten/Kota se Indonesia melalui media zoom (virtual) dan
melalui Youtube Channel BKKBN Official.

1
Adapun yang menjadi latar belakang dilaksanakannya
kegiatan ini adalah permasalahan stunting di Indonesia yang
cukup tinggi dan masih menjadi pekerjaan besar bagi pemerintah
kita untuk menyelesaikannya dalam upaya mencapai
pembangunan SDM yang berkualitas, dinamis, terampil serta
menguasai IPTEK. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan
dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan
infeksi berulang sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk
usianya diikuti dengan penurunan kemampuan kognitif dan risiko
tinggi di masa depan yang memungkinkan anak mengalami
berbagai komplikasi penyakit. Masalah Stunting pada anak ketika
di masa depan menghasilkan angkatan kerja yang tidak
kompetitif. Salah satu isu dalam percepatan penurunan Stunting
di Indonesia adalah peningkatan konvergensi intervensi spesifik
dan sensitif di berbagai level pemerintahan, baik
Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah hingga pemerintah
desa. Oleh sebab itu, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021
tentang Percepatan Penurunan Stunting memberi penekanan
pada pentingnya konvergensi program dan kegiatan intervensi
dalam mencapai target penurunan prevalensi Stunting 14 persen
pada 2024. Penekanan ini perlu mendapat dukungan komitmen
kepemimpinan dan visi pemerintahan serta mendorong pilar
strategi nasional lainnya dalam percepatan penurunan Stunting
lainnya.
Salah satu pembaruan strategi percepatan penurunan
stunting adalah pendekatan keluarga melalui pendampingan
keluarga berisiko stunting untuk mencapai target sasaran, yakni
calon pengantin (Catin) Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil
dan menyusui sampai dengan pasca salin, dan anak 0-59 bulan.
Dalam Pelaksanaan pendampingan keluarga berisiko stunting
diperlukan kolaborasi di tingkat lapangan yang terdiri dari Bidan,
Kader Tim Penggerak PKK serta Kader Keluarga Berencana
untuk melaksanakan pendampingan keluarga berisiko stunting.
Tim Pendamping Keluarga akan berperan sebagai ujung tombak
percepatan penurunan Stunting. Mereka akan mengawal proses
percepatan penurunan stunting dari hulu, terutama dalam
pencegahan, mulai dari proses inkubasi hingga melakukan
tindakan pencegahan lain dari faktor langsung penyebab stunting.
Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak
dilakukan sebagai momentum untuk :

2
1. Kick Off kegiatan verifikasi dan validasi data keluarga
beresiko stunting;
2. Titik awal pelaksanaan pendampingan kepada sasaran
yang dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga;
3. Menumbuhkan semangat gerakan secara masif dalam
percepatan penurunan stunting melalui pendampingan
keluarga;
4. Meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan kegiatan
pendampingan keluarga;
5. Pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin,
ibu hamil dan keluarga yang memiliki balita, pelayanan
KB, pelayanan vaksinasi covid-19, demontrasi
penggunaan Kartu Kembang Anak (KKA) di kelompok
BKB dan gelar dagang UPPKA

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen Tim


Pendamping Keluarga dalam sebuah “Gerakan Pendampingan
Keluarga” dalam upaya percepatan penurunan angka Stunting di
Indonesia dan memperoleh hasil yang diharapkan, yaitu :
1. Termutakhirkannya (Verifikasi) Data Sasaran Keluarga
Beresiko Stunting;
2. Meningkatnya komitmen dan wawasan Tim Pendamping
Keluarga dalam pelaksanaan pendampingan calon
pengantin dan keluarga beresiko Stunting;
3. Meningkatnya sasaran yang mendapatkan
pendampingan, pemeriksaan dan pelayanan kesehatan,
pelayanan kontrasepsi dan pelayanan vaksinasi terhadap
sasaran (Catin, Ibu Hamil, Baduta);
4. Meningkatnya realisasi pelaksanaan kegiatan dan
anggaran percepatan penurunan Stunting di Daerah
Melalui kegiatan Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga
(TPK) Nusantara Bergerak diharapkan akan dijadikan sebagai
titik awal semangat untuk bergerak bagi Tim Pendamping
Keluarga dalam melakukan pendampingan terhadap keluarga
berisiko stunting yang telah terbentuk di tingkat Desa/Kelurahan,
bersama – sama dengan tenaga lini lapangan dan masyarakat
secara luas sehingga upaya percepatan penurunan Stunting
dapat mencapai target yang disasar.
Demikian yang dapat saya sampaikan, atas perhatian para
hadirin sekalian saya ucapkan terima kasih.

3
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

KEPALA DINAS PPKB


KABUPATEN TAPIN,

HJ. AHLUL JANAH, SPd,MSi


NIP. 19641012 198305 2 002

Anda mungkin juga menyukai