Disusun Oleh:
2022
MAKALAH
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
TENTANG
ADANYA PERUBAHAN POLA PENYAKIT DAN KEBUTUHAN OBAT
YANG MEMPENGARUHI PENYALAHGUNAAN OBAT
Disusun Oleh:
2022
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Perubahan Pola Penyakit.................................................................. 5
B. Ketersediaan Obat Esensial.............................................................. 6
C. Penyalahgunaan Obat....................................................................... 10
D. Strategi Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Obat... 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pola kejadian penyakit pada saat ini telah mengalami perubahan yang
ditandai dengan perubahan pola penyakit dan kematian yang semula didominasi oleh
penyakit tidak menular. Perubahan pola penyakit sangat dipengaruhi oleh keadaan
demografi (pendidikan, umur, dan jenis kelamin), sosial ekonomi (pendapatan) dan
oleh proses infeksi (tidak infeksius) dan tidak dapat berpindah dari satu orang ke
orang lain. Faktor risiko penyakit tidak menular dipengaruhi oleh kemajuan era
globalisasi yang telah mengubah cara pandang penduduk dunia dan melahirkan
kebiasaan-kebiasaan baru yang tidak sesuai dengan gaya hidup sehat (Maryani dan
Rizki, 2010).
Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia
pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh
penyakit tidak menular akibat gaya hidup yang tidak sehat. Penyakit tidak menular
juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negaranegara dengan
tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada
orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29% disebabkan oleh penyakit tidak
1
2
penyebab kematian penyakit tidak menular pada orang-orang berusia kurang dari 60
dan penyakit tidak menular yang lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30%
kematian, serta 4% kematian disebabkan diabetes melitus. Dalam jumlah total, pada
tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun karena penyakit
Akan tetapi berdasarkan data yang diperoleh, sepertiga penduduk dunia memiliki
akses yang rendah terhadap obat esensial, bahkan di Afrika dan Asia Tenggara
Malaysia hanya 25% disektor pemerintah sedangkan disektor swasta sebesar 43-
ketersediaan obat tahun 2008 masih belum mencukupi yaitu 78% dari kebutuhan riil
ketersediaan obat sesuai kebutuhan dasar paling tidak sekitar 90%. Ketersediaan
obat esensial yang rendah ini mendorong berbagai pihak untuk mengoptimalkan
sistem pengelolaan obat yang ada. Sistem pengelolaan obat terdiri atas seleksi,
pengadaan, distribusi dan penggunaan obat. Pengelolaan obat yang baik harus
kesehatan.
Akan tetapi, dengan masih rendahnya ketersediaan obat ini masih banyak
berbahaya) kasus yang semakin hari semakin meningkat, baik dalam hal kuantitas
maupun kualitas. Hal ini merupakan masalah yang tidak bisa dianggap ringan karena
kasus narkoba ini menjerat semua kalangan umur, orang dewasa, remaja, anak-anak,
semakin meningkat. Hal ini bisa dilihat dari pemberitaan di beberapa media massa
obatan terlarang yang telah diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor
35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, pasal 111 ayat 1 dan 2. Menurut undang-undang
ini seseorang dapat dikategorikan melawan hukum atau kriminal adalah yang
narkotika nomor 35 tahun 2009. Menurut hasil survei dari Badan Narkotika
Nasional (BNN) Ganja, Shabu, Ekstasi, Heroin keempat jenis narkoba ini yang
tentang adanya perubahan pola penyakit, kebutuhan akan obat esensial dan faktor
Penyalahgunaan Obat”.
4
B. Rumusan Masalah
peyalahgunaan obat?”
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
penyalahgunaan obat.
b. Tujuan Khusus
penyalahgunaan obat
BAB II
PEMBAHASAN
Pola penyakit saat ini dapat dipahami dalam rangka transisi epidemiologis,
suatu konsep mengenai perubahan pola kesehatan dan penyakit. Konsep tersebut
2) Periode II. Pandemi berkurang pada akhir abad ke-19. Perbaikan gizi,
mortalitas menurun. Rata-rata harapan hidup pada waktu lahir meningkat dan
3) Periode III. Periode ini merupakan era penyakit degeneratif dan pencemaran.
Komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat barat serta adopsi cara
5
6
1. Obat Esensial
tahun 1980, dan dengan terbitnya Kebijakan Obat Nasional pada tahun 1983.
bidang kedokteran dan farmasi, serta perubahan pola penyakit, DOEN direvisi
Kesehatan, maka DOEN akan direvisi setiap 2 (dua) tahun sekali. DOEN yang
terbit pada tahun 2013 ini merupakan revisi dari DOEN 2011.
proses seleksi DOEN, yang dari segi proses transparansi dinilai kurang
seleksi baik dari tim ahli yang melakukan revisi, proses revisi, dan metoda
dan pentingnya pernyataan bebas conflict of interest dari para anggota tim ahli.
7
rehabilitasi, yang harus tersedia di unit pelayanan kesehatan sesuai fungsi dan
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
terhadap mutu pelayanan (Chaira et al., 2016). Obat merupakan suatu benda
atau zat yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit,
jenis seperti, obat bebas, obat terbatas, obat keras, obat herbal, obat tradisional,
obat bius atau narkotika dan lainnya. Sedangakan obat modern dapat dibagimen
jadi 4 golongan:
a. Obat bebas, adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli
tanpa resep dokter, etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis
b. Obat bebas terbatas, adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras
tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai
dengan tanda peringatan, etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru
c. Obat keras dan psikotropika, adalah obat yang hanya dapat dibeli di
apotek dengan resep dokter. Obat psikotropika adalah obat keras baik
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku, etiket dari obat keras dan
berwarna hitam.
d. Obat narkotika, adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan
+ di tengah lingkaran.
3) Jika ada obat baru harus ada bukti yang spesifik untuk efek terapi yang
lebih baik;
tepat secara medik dan memenuhi persyaratan tertentu. Kriteria penggunaan obat
3) Tepat pemilihan obat, obat yang dipilih haruslah yang memiliki efek
4) Tepat dosis, agar suatu obat dapat memberikan efek terapi yang
tepat.
6) Tepat pasien, respon individu terhadap efek obat sangat beragam maka
kontra indikasi, terjadinya efek samping, atau adanya penyakit lain yang
menyertai
aturan pakai, lama pemakaian, efek samping yang ditimbulkan oleh obat
samping, yaitu efek tidak diinginkan yang timbul pada pemberian obat
9) Penggunaan obat tanpa indikasi yang jelas, atau pemberian obat untuk
keadaan yang sama sekali tidak memerlukan terapi obat, jelas merupakan
C. Penyalahgunaan Obat
tahun terakhir ini menjadi masalah serius dan telah mencapai masalah keadaan yang
yang sejak dahulu memerlukan penanganan secara serius. Menurut data Badan
orang pada tahun 2019 (Kemensos RI 10/07/2020). Selengkapnya bisa dilihat pada
Berdasarkan data diatas dapat dilihat pada 5 tahun terakhir dari 2017 sampai
dengan 2021 jumlah kasus cenderung menurun. Akan tetapi pada survei nasional
penyalahgunaan narkoba oleh BNN pada tahun 2021 didapati Angka prevalensi
tahun 2019 menjadi 1,95% untuk setahun pakai. Peningkatan juga terjadi pada yang
pernah pakai, dari 2,40% menjadi 2,57%. Kenaikan angka prevalensi terutama
terjadi:
a) Perkotaan;
perkotaan;
perdesaan.
a) Perdesaan;
di luar rumah.
lebih rendah dengan orang tua atau pasangan dibanding yang bukan
komunikasi.
obatan.
kemampuan teknis, penyuluhan sosial (Depsos RI; 2003: 119). Lebih lanjut
A. KESIMPULAN
konsep mengenai perubahan pola kesehatan dan penyakit. Perubahan pola penyakit
sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi (pendidikan, umur, dan jenis kelamin), sosial
Obat esensial adalah obat terpilih yang paling mendasar dibutuhkan untuk
yang harus tersedia di unit pelayanan kesehatan sesuai fungsi dan tingkatnya.
pada 5 tahun terakhir jumlah kasus cenderung menurun. Tetapi pada untuk angka
obatan.
B. SARAN
penyakit yang terjadi secara epidemiologis, dan kebutuhan obat yang ada
14
15
penanggulangannya.
Dan Sikap Dalam Mencegah Penyakit Tidak Menular. 2014. Phd Thesis.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/.
Suyono, Slamet. (2006). Diabetes Melitus di Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam
Babar ZU, Ibrahim MIM, Singh H, Bukahri N, Creese A, Evaluating Drug Prices,
Quick JD, Hume ML, Rankin IR, Laing RO, O’Connor, Managing Drug Supply,
1997.
Chaira, S., Erizal, Z., & Augia, T. (2016). Evaluasi Pengelolaan Obat pada