PROPOSAL
OLEH
LILIN RAHMAWATI
J1A117233
JURUSAN KESEHATANMASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
HALAMAN PENGAJUAN
Proposal
MUNA 2020
LILIN RAHMAWATI
J1A117233
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
ii
Rastika Dwiyanti Liaran, S.KM., M. Kes
Nip:
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGAJUAN...................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................6
1.2 Tujuan umum....................................................................................................6
2.2 Tujuan khusus...................................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................7
1.4.1 Manfaat praktis.............................................................................................7
1.4.2 Manfaat teoritis.............................................................................................7
1.4.3 Manfaat bagi peneliti.....................................................................................7
1.5 Ruang Lingkup Penelitian..................................................................................7
1.6 Organisasi / Sistematika.....................................................................................8
1.7 Daftar Istilah/Glosarium....................................................................................8
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................9
2.1 Tinjaun Tentang Pola Perawatan Ibu Hamil.....................................................9
2.2 Tinjauan Umum Tentang Pelayanan ANC Bagi Ibu Hamil...........................10
2.3 Tinjauan Tentang Sosial.................................................................................12
2.4 Tinjauan Tentang Budaya................................................................................13
2.5Tinjauan Tentang Perawatan Persalinan..........................................................21
2.6 Tinjauan Tentang Kehamilan...........................................................................22
2.7 Tinjauan Tentang Hasil Penelitian Sebelumnya..............................................25
2.8 Kerangka Teori................................................................................................29
2.9 Kerangka Konsep.............................................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................31
3.1 Jenis Dan Desain Penelitian.............................................................................31
3.2 Pengelolaan Peran Sebagai Peneliti.................................................................31
3.3 Lokasi Penelitian..............................................................................................31
3.4 Sumber Data.....................................................................................................31
3.5 Teknik Pengumpulan Data...............................................................................32
3.6 Teknik Analasis Data.......................................................................................33
3.7 Pengecekan Validitas Temuan/Kesimpulan....................................................34
3.8 tahap-tahap penelitian dan jadwalnya.............................................................36
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................40
LAMPIRAN..........................................................................................................43
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi pada
wanita yang di dahului oleh suatu peristiwa fertilaisasi yang membentuk zigot dan
sampai proses persalinan. Pada proses kehamilan terjadi perubahan fisiologi dan
ibu hamil dan kandungannya, upaya pelayanan tersebut merupakan salah satu
upaya pencegahan terhadap kondisi buruk yang dapat terjadi pada seorang ibu
hamil. Adapun kondisi paling buruk yang dapat terjadi pada seorang ibu hamil
adalah kematiann. Kematian ibu hamil di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
lingkungan, aksesabilitas ibu pada fasilitas kesehatan serta kebijakan makro dalam
hamil. Kesehatan ibu hamil merupakan salah satu indikator status kesehatan
masyarakat. Masalah kelahiran dan kehamilan berkaitan erat dengan unsur budaya
1
2
di masyarakat. Bila kita lihat dari bentang wilayah, hampir semua budaya dari
Sabang hingga Merauke memiliki tradisi dalam proses kehamilan, persalinan dan
kelahiran bayi. Peran sosial budaya merupakan kondisi yang sudah melekat dalam
itu adalah hal biasa dan kodrat yang harus ditanggung oleh wanita dalam
reproduksi dan lokasi tempat tinggal yang terpencil, faktor budaya dan lingkungan
kepercayaan banyak anak banyak rejeki, faktor psikologis yaitu dampak keretakan
orang tua dan remaja dan depresi karena ketidak seimbangan hormonal, dan faktor
biologis yaitu cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit
suatu bangsa. Kematian ibu merupakan kematian seorang wanita yang dapat
disebapkan pada saat kondisi hamil atau menjelang 42 hari setelah persalinan.
Hal ini dapat terjadi akibat suatu kondisi yang berhubungan atau diperberat oleh
ibu hamil yang diakibatkan karena kecelakaan (Maternity & Putri, 2017).
Pada tahun 2013 WHO mencatat hampir 800 (99%) wanita meninggal
setiap hari akibat komplikasi pada masa kehamilan dan persalinan dan terjadi
3
(ICIFPRH), Meiwita Budhiharsana, hingga tahun 2019 AKI Indonesia masih tetap
tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Padahal, target AKI Indonesia pada
tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Kepala Badan Kependudukan
2019 menyatakan bahwa tingginya AKI merupakan salah satu tantangan yang
nasional, yaitu mengakhiri kematian ibu saat hamil dan melahirkan (Susiana,
2019).
oleh gangguan sistem peredaran dara, penyebab lain-lain (retensio Urine, Asma
dapat mengakibatkan kematian, faktor sosial budaya dan ekonomi (Dinkes Sultra,
2019).
Dari data Profil Kesehatan Kab/Kota dan Laporan Tahunan Program KIA
Tahuan 2019 Angka Kematian Ibu dalam waktu lima tahun terkahir menunjukan
4
trend penurunan dari tahun 2017 sampai 2018, namun pada tahun 2019 Angka
Kematian Ibu kembali meningkat 117 AKI/100.000 KH. Bila dibandingkan target
MDG’s 2015 yaitu sebesar 105 AKI/100.000 KH, dapat dikatan bahwa target
tersebut tidak tercapai. Namun demikian upaya menurunkan AKI juga tidak dapat
sepenuhnya dikatakan gagal, walaupun diperlukan upaya yang lebih keras untuk
dapat mencapai target yang harus diikuti dengan peningkatan pelayan ANC (Ante
Kematian Ibu (AKI) tahun 2019 tertinggi terdapat di Muna barat, Konawe
terendah Angka Kematian Ibu, namun meskipun begitu AKI tidak boleh
diremehkan karena dalam setiap tahap pada proses kehamilan sampai pasca
persalinan seorang ibu memiliki risiko untuk meninggal, karna hal tersebut maka
harus diperjuangkan agar AKI tersebut tidak meningkat. Salah satu cara yang bisa
dilakukan oleh ibu hamil untuk menurunkan risiko kematian adalah dengan
menerapkan gaya hidup sehat sejak sebelum, selama, dan setelah kehamilan, Serta
wilayah kerja puskesmas kabangka dimana daerah tersebut bertempat cukup jauh
dapatkan hal tersebut masih di bawah standar pelayanan minimal (SPM). Pada
daerah ini tenaga dukun bayi sejak dahulu kala sampai sekarang merupakan
sampai sekarang ini masih mereka jalani yaitu perawatan dan persalinan
demografi serta budaya dan lingkungan juga merupakan faktor yang dapat
pendidikan yang rendah dan ketidak tahuan tentang perkembangan seksual dan
proses reproduksi serta lokasi tempat tinggal yag terpencil dan praktek tradisional
banyak rejeki.
orang dan pada tahu 2020 bulan januari-agustus terdapat 29 orang, namun pada
kehamilannya karna jarak puskesmas yang jauh dan juga karna adanya pengaruh
umumnya masyarakat lebih cenderung untuk memilih dukun terlebih dahulu atau
dipegang oleh dukun dulu pada awal kehamilan mereka karna pada umumnya
efektif karna itu sudah kebiasaan dan pandangan masyarakat bahwa dukun lebih
berpengalaman dari bidan-bidan apalagi bidan yang masih muda umurnya, setelah
6
mengetahui secara jelas sejauh mana keterkaitan antara aspek sosial dan budaya
terhadap pola perawatan ibu hamil. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
melakukan studi penelitian yang berjudul pola perawatan ibu hamil berdasarkan
diangkat dalam penelitian ini adalah apakah pola perawatan pelayanan kesehatan
ibu hamil berhubungan dengan sosial dan budaya masyarakat di wilayah desa
Kabupaten Muna.
Muna.
7
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi petugas
kesehatan.
penndidikan kesehatan.
informasi tambahan dan pengalaman yang berharga bagi peneliti khususnya dalam
hamil berdasarkan aspek sosial dan budaya di wiliyah pesisir desa Komba–
Komba Kecamatan Kabangka 2020. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti hanya
mengkaji pada aspek sosial dan budaya. Objek penelitian ini dibatasi hanya pada
Kabangka.
8
Kabangka tahun 2020, yang dibimbing oleh pembimbing I prof. Dr.H. Ruslan
untuk ibu selama masa masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar
kehamilan, persalinan, kelahiran, dan nifas yang terdiri atas edukasi, scrining, deteksi
dini, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi yang bertujuan untuk memberikan rasa aman
dan nyaman sehingga ibu hamil mampu merawat bayi dengan baik (Sosroatmadjo, 2010).
Perawatan kehamilan sangat penting bagi kesehatan ibu dan janin, karena dengan
melakukan perawatan kehamilan dapat mencegah komplikasi pada kehamilan yang dapat
mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi mengenali secara dini
adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk
6. Tingkat pendidikan.
9
10
2017).
minimal 1 kali pada trisemester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal 1
kalipada trisemester ke dua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal 2 kali
deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan
indikator capaian k1 dan k4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah
dengan jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah kerja padda kurun waktu satu
pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang
masa kehamilan persalinan dan nifas adalah sebesar 500.000 jiwa dan angka
kematian bayi sebesar 10.000.000 jiwa, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia
masih sangat tinggi jika dibandingkan negara Association South East (ASEAN),
11
komplikasi kehamilan yang dapat diperbaiki atau diobati tidak dapat segera
preventif care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu
maupun janin agar dapat melalui persalinan dengan sehat dan aman, diperlukan
kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan yang
optimal, karena dengan keadaan kesehatan ibu yang optimal sangat berpengaruh
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan untuk ibuu hamil dalam pengertian
keseluruhan adalah apa yang disebut dengan K4. Kunjungan antenatal empat kali
(K4) adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional yang ke empat (atau
dengan syarat minimal satu kali kontak pada trisemester pertama (K1), minimal
satu kali kontak pada trisemester kedua (K2), minimal dua kali kontakpada
rumusan sosial bahwa sosial adalah hubungan antar dua individu atau lebih,
kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Menurut Gillin dan Gillin (1954)
sosial sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan
respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.
Perawatan kehamilan ini merupakan salah satu faktor yang amat perlu
persalinan, disamping itu juga untuk pertumbuhan dan kesehatan janin. Perawatan
kehamilan yang perlu diperhatikan adalah yaitu perawan diri ( kulit, gigi mulut,
(Siti, 2013).
Budaya adalah bentuk jamak dari kata "budi" dan "daya" yang berarti
cinta, karsa, dan rasa. Kata "budaya" sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta,
budhayah, yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam
bahasa Inggris, kata budaya berasal dari kata budaya. Dalam bahasa Belanda
diistilahkan dengan kata cultuur. Dalam bahasa Latin, berasal dari kata colera.
tanah (bertani). Kemudian berkembang ini dalam arti budaya, yaitu sebagai
14
segala daya dan aktivitas manusia untuk mengubah dan mengubah alam (Setiadi,
et al, 2017).
sistem. Di mana wujud kebudayaan itu adalah sebagai suatu rangkaian tindakan
dan aktivitas manusia yang berpola. Demikian pula J.J. Honigmann dalam
bukunya The World of Man (1959) membagi budaya dalam tiga wujud, yaitu: (1)
gagasan, (2) kegiatan, dan (3) artefak. Sejalan dengan pikiran para ahli tersebut,
wujud, yaitu:
kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang, atau difoto, dan
yang peduli itu hidup. Cita-cita Kebudayaan disebut pula tata kelakuan,
dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan buatan manusia dalam
masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini dapat disebut adat
atau adat istiadat, yang sekarang banyak disimpan dalam arsip, tape, dan
sistem sosial, karena tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu
tampak dalam bentuk perilaku dan bahasa pada saat saya Reka A dalam
yang terakhir disebut pula kebudayaan fisik. Di mana wujud budaya ini
benda- benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan difoto yang
hidup dan tingkah laku manusia. Kebudayaan merupakan hail dari adanya ide-ide
penyajiannya, serta untuk siapa dan dalam kondisi bagaimana pangan tersebut di
kharismatik yang dimiliki sedemikian tinggi, sehingga ia lebih senang berobat dan
meminta tolong kepada ibu dukun dan meminta tolong kepada ibu dukun
merupakan warga asli dan orang terdekat yang sudah biasa membantu keluarga
mempunyai kandungan gizi yang cukup dan seimbang. Kebiasaan makanan ibu
hamil dan pasca melahirkan sangat dipengaruhi oleh konsepsi budaya yang
kesehatan berpantang makanan tidak diperbolehkan karena ibu hamil dan pasca
dari jumlah kalori serta zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan, seperti
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat dan air. Tetapi menurut adat
kandung atau ibu mertua. Apabila pantangan tidak dilakukan akan terjadi sesuatu
yang buruk bagi kesehatan ibu hamil dan pasca melahirkan dan di anggap
kepiting, daging kambing, telur bebek dan beberapa jenis ikan. Karena dipercaya
17
menjadi amis, badan menjadi gatal dan sulit untuk melahirkan. Golongan nabati
meliputi jantung pisang, rebung, kemangi, dan terong dikarenakan anak yang
dilahirkan akan kurus kecil, banyak buluk, dan peranakan bisa turun, dan beberapa
jenis buah-buahan seperti nangka, nanas, durian, dan pisang karenakan dapat
a. Kebudayaan Modern
b. Kebudayaan Tradisional
c. Budaya Campuran
2. Unsur Kebudayaan
sistem teknologi dan peralatan. Ketujuh unsur itulah yang membentuk budaya
secara keseluruhan.
Kesehatan
a. Umur
Jika dilihat dari golongan umur maka ada perbedaan pola penyakit
lain-lain.
b. Jenis Kelamin
c. Pekerjaan
d. Sosial Ekonomi
perilaku kesehatan :
1) Self concept
orang lain. Apabila orang lain melihat kita positip dan menerima
apa yang kita lakukan, kita akan meneruska perilaku kita, begitu
pula sebaliknya.
20
2) Image kelompok
kesehatan
Manusia adalah mahluk sosial yang dalam kehidupannya tidak bisa hidup
dirasakan luas dan abstrak sehingga untuk lebih konkretnya maka ada
perawatan ibu setelah melahirkan dapat memberikan dampak yang positif dan
Mitos dan kepercayaan merupakan bagian dari budaya yang telah hidup
Mitos dan kepercayaan dapat muncul dari adanya interaksi antar pihak
yang masih memiliki keyakinan akan hal-hal ghaip. Tidak hanya itu, konsep
pedoman hidup. Mitos dan kepercayaan yang tumbuh dimasyarakat tersebut juga
hanya kesehatan ibu saja melainkan juga menyangkut kesehatan janin. Praktek
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir.
itu dimulai. Penting untuk dicatat tanggal hari pertama haid terakhir ibu guna
bulan ditambah 3 ( dihitung dari hari pertama haid terakhir) (Atiqoh, 2020).
23
1. Tanda-tanda kehamilan
Tanda-tanda kehamilan yang dialami oleh ibu hamil dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu tanda tidak pasti hami, tanda kemungkinan hamil, dan tanda pasti
1. Rahim membesar.
2. Tanda chadwick, berupa adanya perubahan warna yang terjadi pada bagian
tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah
difleksikan. Tanda ini terlihat pada minggu ke-6 dan menjadi nyata pada
minggu ke 7-8.
menjadi menonjol.
1. Gerakan janin
2. Sinar rontgen
3. Ultrasonografi (USG)
menggunakan USG.
4. Palpasi
Dapat dilakukan dengan palpasi menurut leopolda pada akhir trimester II.
bayi yang cukup bulan dan sehat. Akan tetapi, kadang-kadang perkembangan
25
diketahui dengan menilai adanya faktor risiko. Faktor isiko padaseorang ibu hamil
merupakan suatu keadaan atau ciri tertentu pada seseorang atau suatu kelompok
komplikasi persalinan, serta merupakan suatu mata rantai dalam proses yang
(Saifuddin, 2011).
1. Shrimarti R. Devy
berupa ideas, aktifitas, danartifak. Walaupun tidak berguna, namun ibu responden
kehamilan dan pasca melahirkan pada wanita India. Latar belakang para wanita
yang menjalani penuh perawatan antenatal check up dan melahirkan pada medis
yang berhubungan dengan kepedulian ibu pada saat kehamilan dan pasca
rendah dan 74% perempuan di India mengalami buta huruf. Sehingga sangat
Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor sosial kebutuhan, serta
kesehatan ibu di Jawa Barat, penelitian ini menggunakan analisis bivariat dan
melahirkan pada wanita India Latar belakang para wanita yang menjalani penuh
perawatan antenatal check up dan melahirkan pada medis lembaga atau dihadiri
ekonomi dan demografi dari saat menikah dengan wanita suku Jawa di delapan
kepedulian ibu pada saat kehamilan dan pasca melahirkan. Kesimpulan : bahwa
terdapat sekitar 84 % memiliki standar hidup rendah dan 74% perempuan di India
rendahnya pendapatan yang mereka miliki sehingga lebih memilih untuk lebih
Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor sosial kebutuhan, serta
kesehatan ibu di Jawa Barat, penelitian ini menggunakan analisis bivariat dan
itu faktor pendorong terdiri dari sikap dan perilaku para petugas kesehatan dan
dan tindakan. Pembentukan perilaku masyarakat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu
pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, maka perilaku tersebut akan bersifat
ketiga faktor tersebut, perilaku masyarakat juga terbentuk yang berasal dari dalam
khususnya ibu hamil sangat erat kaitannya dengan sosial budaya dan tradisi
masyarakat setempat yaitu tradisi yang terkait dengan pengalaman yang dirasakan
masyarakat (ibu hamil) ke arah yang lebih baik memperudah dalam pengambilan
menjadi dua, yaitu tenaga profesional (tenaga kesehatan) dan dukun bayi.
oleh tenaga kesehatan karena keputusan ibu hamil tersebut merupakan salah satu
bentuk perubahan perilaku masyarakat kearah yang positif sesuai dengan harapan
Faktor predisposisi
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Kepercayaan (keyakinan)
d. Nilai-nilai
Faktor Pendorong
Sosial
- pendidikan
- pekerjaan
Budaya
- kepercayaan
- kebiasaan/tradisi
Keterangan :
: Variabel independent
: Variabel dependent
lapangan berkaitan dengan pola perawatan ibu hamil berdasarkan aspek sosial dan
budaya. Penelitian ini terdiri dari dua variabel independet (aspek sosial dan
pendukung dengan menggunakan alat bantu panduan wawancara dan alat rekam
suara/vidio (kamera digital/ hp). Peneliti bersifat aktif dan bertindak sebagai
Sumber data penelitian ini adalah dari informan kunci dan informan biasa
Sebutkan jumlahnya
baik infroman kunci
maupun biasa
31
32
jelas dan terpercaya. Adapun informan kunci dalam penelitian ini terdiri
b. Informan biasa adalah dengan kriteria sebanyak 3 orang yaitu yang secara
informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud
sehingga jawaban sesuai dengan apa yang dikehendaki informan dan tidak
terbatas. Dengan metode yang terbuka ini diharapkan akan diperoleh suatu
melakukan wawancara.
33
dan recording.
interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat
sesuai petunjuk pengolahan data kualitatif serta sesuai dengan tujuan penelitian ini
Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini, yakni dilakukan
a. Reduksi data
b. Penyajian data
gambaran yang lebih jelas tentang topik atau tema yang disajikan.
c. Tahap verifikasi
Data yang di peroleh di cek kembali pada sumber yang sama dalam
waktu yang berbeda, atau di cek dengan menggunkan sumber yang berbeda
valid. Dalam proses ini peran bahan bacaan atau literature review dapat membantu
35
peneliti untuk memperoleh kesimpulan yang valid berkaitan dengan hasil data
yang diperoleh dari lapangan dengan triangulasi data. Yang di maksud dengan
untuk mendapatkan gambaran dari fenomena yang sedang ditelitinya yaitu dengan
dokumen dan semua ini semata dilakukan untuk memperkuat kesahihan dan
memperkecil bias dari data dan informasi yang diperoleh untuk menjawab
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Terdapat
sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber, triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dan triangulasi waktu dilakukan
dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain
dalam waktu atau situasi yang berbeda. Sugiyono memaparkan triangulasi dapat
mengecek data yang telah diperoleh dari beberapa sumber(informan), hingga data
tersebut bisa dinyatakan benar (valid) dan juga melakukan observasi serta
(Moleong lexy J, 2018:127) menyatakan bahwa tahap ini terdiri pula atas
A. Tahap Pra-Lapangan
Ada enam tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam
tahapan ini di tambah dengan satu yang harus dipahami, yaitu etika penelitian
mudah di mengerti dan selanjutnya dapat dijadikan patokan oleh peneliti kulitatif.
3) Mengurus perizinan
Pertama-tama yang harus di ketahui oleh peneliti ialah siapa saja yang
peneliti sudah membaca terlebih dahulu dari kepustakaan atau mengetahui melalui
orang dalam tentang situasi dan kondisi daerah tempat penelitian di lakukan.
37
orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informai tentang situasi dan kondisi
latar penilitan.
penelitian, kontak dengan daerajat yang menjadi latar penelitian, kontak dengan
daerah yang menjadi latar penelitian melalui surat atau melalui orang yang di
kenal sebagai penghubung tataupun secra resmi dengan surat melalui jalur instansi
pemerintahan. Persiapan penelitian yang perlu di persiapkan yaitu alat tulis seperti
pensil atau ball point, kertas, buku catatan, map, klip, kartu, karet, dan lain-lain
jangan di lupakan pula jika tersedia alat perekam dan kamera foto.
Persoalan etika itu akan muncul jika peneliti tetap berpegang pada latar belakang,
norma, adat, kebiasaaan dan kebudayaaan sendiri dalam menghadapi situasi dan
B) LAPANGAN
peran serta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek. Jumlah waktu
2) Memasuki lapangan
1. keakraban hubungan
2. Mempelajari bahasa
3. Peranan peneliti
2. Mencatat data
1. Reduksi data
2. Display data
3. Mengambil kesimpulan dan verifikasi
4. Kesimpulan akhir
39
6 Persiapan
skripsi
7 Ujian
skripsi
DAFTAR PUSTAKA
Daniel. (2012) Jurnal Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Peilaku Ibu Hamil
Tentang Pemeriksaan Kehamilan. Jakarta
Kartini, et al. (2017). Faktor Budaya Dalam Perawatan Ibu Nifas. Jurnal Ibu
Keperawatan. Vol 5.
Laksmono, W., dan Agustina, Y.R. (2013). Praktek Budaya Suku Kampung
Yapase Terkait Perawatan Kehamilan, Nifas Dan Bayi Di Distrik Depapre
Kabupaten Jayapura. Jurnal promosi kesehatan indonesia. Vol 8.
40
Murdiyatmoko, dan Handayani. (2004). Sosiologi 1. Jakarta : Grafindo Media
Pratama.
Nisa, et al. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Ante Natal Care
Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ante Natal Care Terhadap
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ante Natal Care Di Puskesmas Bangyun
Tapan II Bantul. Jurnal Ilmu Kesehatan STIKES. Yogyakarta.
Setiadi, et al. (2017). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Edisi Ketiga. Jakarta :
Kencana.
41
Syaer Syaifudin.(2011). hubungan pengetahuan dan sikap bu hamil terhadap
perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan di puskesmaskejaksaan kota
cirebon. blog tentang pekerja sosial, bisnis & pena onlain
Yusran, et al. (2017). Dasar Kesehatan Reproduksi Kesehatan Ibu dan Anak.
Kendari : Metro Graphia Kendari.
42
LAMPIRAN
(INFORMED CONSENT)
NAMA :
UMUR :
Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna 2020’’. Dan saya bersedia untuk menjadi
informan tanpa paksaan dari pihak manapun dan saya mengetahui bahwa
keikutsertaan dan keterangan yang saya berikan sangat besar manfaatnya bagi
kelanjutan penelitian.
mestinya.
Kendari, 2020
Informan
43
Lampiran 2.
Nama :
Umur :
Agama :
Pekerjaan :
Usia Kehamilan :
Pendatang/Penduduk Asli :
Suku :
Usia menikah :
Pendidikan terakhir :
Pendapatan :
A. Sosial
6. Persiapan apa saja yang ibu lakukan pada saat mendekati persalinan ?
44
9. apakah ibu tetap melakukan pemeriksaan kesehatan ?
B. Budaya
1. Bagaimana pola perawatan ibu pada saat hamil yang sesuai dengan
kebudayaan ibu ?
4. Apakah ada pantangan khusus yang ibu tidak boleh lakukan pada saat
sedang hamil ?
6. Apakah setelah melahirkan ada ritual khusus yang dilakukan sesuai dengan
budaya ibu ?
45