EWI
S1A118020
KENDARI
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Nama : Ewi
Nim : S1A11820
Jurusan : Imu Administrasi Publik
Kendari, Desember 2021
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
i
DAFTAR ISI
2. Kebijakan Kesehatan................................................................................ 8
ii
3. Proses Implementasi Kebijakan ............................................................... 22
H. Kerangka Pikir................................................................................................. 36
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2019 pada penguatan upaya kesehatan dasar (primary health care) berkualitas.
Program keluarga sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5 Nawa
salah satu cara puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan akses
1
Berdarsarkan 12 indikator keluarga sehat yang di putuskan oleh
kementerian kesehatan tahun pada tahun 2016. Program Keluarga Sehat pada
baik namun, ada beberapa indikator yang belum terlaksana dengan baik
lain-lain. Salah satu indikator yang belum terlaksana dengan baik adalah Ibu
kesehatannya, di mana ketika ibu sudah hamil besar tidak ada perlakuan khusus
terhadap ibu tersebut, dan tetap saja pergi ke kebun untuk menjalankan
terhadap tenaga bidan bahwa bidan masih relatif muda, dan masyarakat
2
Walaupun sebagian besar persoalan kehamilan dan persalinan diserahkan
kepada dukun, tetapi bukan berarti keberadaan bidan sebagai tenaga kesehatan di
tolak oleh masyarakat. Kebiasaan yang sudah lama mereka terima cenderung
walaupun ibu hamil juga meminta bantuan kepada tenaga kesehatan (bidan).
Selain dari pada itu masyarakat juga berpikir mengenai persoalan biaya
Dengan terkait dari dari maraknya isu penggunan vaksin palsu pada masa
pandemi ini Puskesmas Wali Kecamatan Binongko ada beberapa ibu-ibu yang
menjadi anti imunisasi. Adapun fakktor lain yaitu pengetahuan penduduk tentang
imunisasi diperoleh dari penyeluhan pamong desa, anggota masyarakat dan kader
sehat. Sikap segan sebagian besar warga masyarakarakat desa ini terhadap
desa ini masih kuat dipengaruhi oleh cara-cara pengobatan sendiri menurut
3
dibawa ke seorang dukun ahli penyakit , dan akhirnya baru diperiksa ke dokter di
pusat Kesehatan Masyarakat di tempat tersebut. Disini anak dikatakan sehat atau
tidak sakit dilihat dari tanda-tanda merengek-rengek (rewel), nafsu makan besar,
masyarakat yaitu, sikap, pengetahuan, dan perilaku, di samping faktor sosial dan
ekonomi.
kelahiran dan masih menganggap bahwa banyak anak banyak rejeki. Masih
banyak warga yang tak terjangkau layanan KB, antara lain dipicu terbatasnya
dan tidak terjangkau oleh program pemerintah. Masih terbatasnya anggaran yang
pengguna KB.
bahwa ada efek samping sebagai akibat berKB sehinggah responden tidak
4
efek samping disebabkan oleh ketersediaan alat kontarsepsi tidak sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh pasangan usia subur sehinggah menimbulkan efek samping
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Wakatobi
5
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, peneliti ini diharapkan menjadi bahan studi dan menjadi
2. Secara praktis, hasil ini diharapkan bahan masukan bagi semua pihak
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kebijakan adalah suatu rangkaian atau garis besar dari suatu alternatif yang
rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar/dasar rencana/garis haluan
pemerintahan, organisasi dan lainnya dalam usaha mencapai suatu tujuan dan
sasaran.
perilaku dan konsisten dan berulang, baik dari yang membuat maupun yang yang
7
Kebijakan juga sebagai hasil analisis yang mendalam terhadap berbagai alternatif
2. Kebijakan Kesehatan
saja dalam kebijakan ini lebih memfokuskan pada bidang kesehatan dengan
keputusan yang meliputi aspek teknis medis dan pelayanan kesehatan, serta
keterlibatan pelaku atau aktor baik pada skala individu maupun organisasi baik
Ayuningtyas, 2018).
Sektor kesehatan begitu strategis dan penting, maka dari itu World Health
Organization (WHO) menetapkan delapan (8) elemen yang harus tercakup dalam
8
a. Pendekatan holistik, kesehatan sebagai suatu yang dinamis dan lengkap
dari dimensi fisik, mental sosial dan spiritual yang berarti kebijakan
kepada masyarakat.
kesehatan.
yang berkualitas.
9
Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa kebijakan
masyarakat.
Sebagai sebuah sistem yang terdiri atas subsistem atau elemen, komposisi
dari kebijakan dapat diikuti dari dua prespektif, yaitu dari proses kebijakan dan
Unsur pertama, tujuan kebijakan dibuat karena ada tujuan yang ingin
dicapai. Tanpa ada tujuan, tidak perlu ada kebijakan. Dengan demikian, tujuan
menjadi unsur petama dari suatu kebijakan. Namun tidak semua kebijakan
mempunyai uraian yang sama tentang tujuan itu. Perbedaanya tidak hanya
sekadar pada jangka waktu pencapaian tujuan yang dimaksud, tetapi juag pada
Kebijakan yang baik mempunyai tujuan yang baik. Tujuannya yang baik
dicapai, rasioanal atau realistis, dan beriorentasi ke depan. Pertama, tujuan yang
diinginkan dapat diterima oleh banyak pihak karena kandungan isinya tidak
10
bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut oleh banyak pihak. Kedua , mewakili
kepentingan mayoritas atau didukung oleh golongan yang kuat dalam masyrakat.
Tujuan yang rasioanal merupakan pilihan yang terbaik dari beberapa alternatif
yang diperhitungkan atas dasar kriteria-kriterianya yang relevan dan masuk akal.
organisasi, peraturan yang berlaku, dan sumber daya yang berlaku, dan sumber
daya yang dimiliki atau yang dapat dikuasainya. Ketiga, tujuan yang baik itu
masuk akal (logis) dan mempunyai gambaran yang jelas. Pola pikirnya runut dan
unsur yang sangat penting dalam kebijakan. Kendala dalam menentukan masalah
yang tepat, dapat menimbulkan kegagalan total dalam seluruh proses kebijakan.
Tidak ada artinya suatu cara atau metode yang baik untuk pemecahan suatu
benar. Dengan cara lain dapat dikatakan jika suatu masalah telah dapat
11
Unsur ketiga, kebijakan adalah tuntutan. Tuntutan muncul karena salah
satu dari dua sebab. Pertama, karena terabaikannya kepentingan suatu golongan
munculnya kebutuhan baru yang menyusul setelah suatu tujuan tercapai atau
tujuan lanjutan lanjutan yang muncul sebagai pengaruh dari pencapaian suatu
tujuan.
Unsur kelima dari kebijakan adalah sarana atau alat kebijakan. Suatu
membutuhkan cukup banyak waktu dan meliputi banyak keputusan, baik yang
12
a. Pengambilan keputusan lebih lanjut, yang harus dilakukan baik kelompok
kebijakan memiliki enam unsur yaitu tujuan, studi kebijakan, tuntutan, dampak,
pedoman perilaku dalam hal: pengambilan keputusan lebih lanjut, penerapan atau
pelaksanaan dari suatu kebijakan yang telah di tetapkan baik dalam hubungan
dimaksudkan.
dalam artian mempunyai ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh kebijakan jenis
lain. Ciri-ciri khusus yang melekat pada kebijakan publik bersumber pada
diputuskan oleh mereka yang memiliki otoritas. James A Anderson dan kawan-
13
a. Setiap kebijakan harus ada tujuannya. Artinya pembuatan suatu kebijakan
tidak boleh sekedar asal buat atau karena kebetulan ada kesempatan
b. Suatu kebijakan tidak berdiri sendiri, terpisah dari kebijakan yang lain.
c. Kebijakan adalah apa yang dilakukan pemerintah, bukan apa yang masih
yang tidak bersifat melakukan dan juga tidak bisa melarang. Dalam
tersebut
14
e. Kebijakan harus berdasarkan hukum, sehingga mempunyai kewenangan
kebijakann memiliki 5 ciri yaitu tujuan, kebijakan tidak berdiri sendiri, dilakukan
tersebut dapat dipahami bahwa suatu kebijakan dibuat karena ada tujuan yang
ingin dicapai.
evaluasi (Sutcliffe dan Court, 2016). Ada dua langkah dalam mengformulasikan
proses kebijakan yaitu tentukan pilihan dari kebijakan dan pilihlah yang
diutamakan. Pada kedua tahap ini pembuat kebijakan idealnya harus memahami
15
memberikan sanksi bagi yang tidak mentaati; dan mengevaluasi hasil pencapaian
kebijakan adalah yang disebut “stages heuristic” yaitu memilih proses kebijakan
model serta tidak mewakili apa yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Langkah-
diabaikan namun demikian merupakan fase yang sangat penting dalam membuat
yang terjadi termaksud hal-hal yang muncul dan tidak diharapkan dari suatu
16
manajemen kesehatan. Contohnya, obat-obatan, peralatan, akses terhadap
pelaksanaan dan evaluasi kebijaka. Kebijakan dalam hal ini kita khususnya
membahas kebijakan publik yaitu kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk
kepentingan publik.
pelaksanaan sampai pada tahap evaluasi. Selain itu studi tentang implementasi
seksama, karena dapat menyangkut output dari kebijakan secara langsung dapat
keluaran kebijakan (to deiliver policy output) yang dilakukan oleh para pelaksana
kepada para kelompok sasaran (target group) untuk mewujudkan tujuan dari
17
Implementasi kebijakan juga merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan
dan teknis kebijakan secara eksplisit dan mengantisipasi resitensi, serta dukungan
dari semua aktor yang berperan dalam subsistem, baik didalam maupun diluar
tugas yang dijanjikan mengurus masalah lingkungan, klien dan hal-hal lain.
18
sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi
a. Unsur pelaksana
(2006:28).
masa depan sumber daya yang berbeda dalam pola terintegrasi dalam
19
bentuk urutan tindakan yang diperlukan dan jadwal waktu untuk setiap
tertentu
20
decision making), pelaksana program (program implementers) serta
masyarakat yang akan menerima barang atau jasa yang akan dipengaruhi
unsur implemetasi kebijakan ada tiga yaitu unsur pelaksana, adanya program
21
3. Proses Implementasi Kebijakan Publik
telah ditetapkan dalam suatu keputusan, tindakan ini beruaha untuk mengubah
politik, ekonomi, dan sosial. Dalam tataran praktis, implementasi adalah proses
pelaksanaan keputusan dasar. Proses tersebut terdiri atas beberapa tahapan yakni:
penting yakni:
22
2. Penerjemahan kebijakan menjadi rencana dan arahan yang dapat diterima
dan dijalankan
tidak. Oleh karena itu, implikasi sebuah kebijakan merupakan tindakan sistematis
1. Isi kebijakan
terlalu umum atau sama sekali tidak ada. Kedua, karena kurangnya
23
adanya kekurangan-kekurangan yang sangat berarti. Keempat, penyebab
manusia.
2. Informasi
peran yang terlibat lansung mempunyai informasi yang perlu atau sangata
3. Dukungan
kebijakan tersebut
4. Pembagian Potensi
pelaku yang terlibat dalam implementasi. Dalam hal ini berkaitan dengan
24
pembagian tugas atau ditandai oleh adanya pembatasan-pembatasan yang
manfaat postitif bagi anggota- anggota mayarakat. Dengan kata lain, tindakan
atau perbuatan manusia sebagai anggota masyarakat harus sesuai dengan apa
yang dinginka oleh pemerintah atau Negara. Sehinggah apabila perilaku atau
perbuatan mereka tidak sesuai dengan keinginan pemerintah atau Negara, maka
berada dalam kondisi yang sejahtera, baik dari segi fisik maupun mental,
sehinggah dapat hidup normal secara sosial dan ekonomi ditengah masyarakat
lainnya
25
Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program indonsia
sehat karena menurut Friedman (1998), terdapat lima fungsi keluarga, yaitu:
26
dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan. Sedangkan
keluarganya
kesehatan
pengembangan dari kunjungan rumah oleh puskesmas dan perluasan dari upaya
gedung.
27
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
keluarga sehat adalah keluarga yang setiap individunya berada dalam kondisi
yang sejahtera, baik dari segi fisik maupun mental, sehinggah dapat hidup normal
indikator keluarga sehat. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk
mencapai keluarga sehat, antara lain kesehatan ibu dan anak, kondisi penyakit
menular, lingkungan rumah dan sekitarnya, kesehatan jiwa, serta gaya hidup.
Namun di sini hanya di jelaskan tiga indikator berdasarkan indikator yang akan di teliti
lebih lanjut yang dimana program tersebut belum sepenuhnya terlaksana dengan baik di
cukup dan Pola asuh yang yang optimal sehinggah bisa menjadi anak
28
Selain itu, program KB juga dapat menurunkan risiko kematian ibu dan
sebagai berikut:
minggu.
29
mencakup seluruh keluarga dalam wilayah kerja Puskesmas dengan
30
Puskesmas sudah menyita tenaga dan waktu sehingga sulit apabila ditambahkan
dilakukan oleh tenaga kesehatan serta bekerja sama dengan stakeholder terkait
yang non tenaga kesehatan. Dalam hal ini, petugas kesehatan atau staf puskesmas
yang sudah dilatih tentang PIS PK di Bapelkes jika diaplikasikan untuk terjun
diberikan Puskesmas yang terlalu banyak tidak sesuai dengan jumlah petugas
yang tersedia, dan harus diselesaikan pada waktu yang sedikit misalnya.
b. Jaringan Internet
menginput data karena lemahnya jaringan sehingga pada saat input data, pihak
Puskesmas harus pergi ke wilayah yang lain yang memiliki akses internet. Selain
masalah seperti server down, hal ini terjadi ketika dilakukan pengentrian data
keluarga ini, sehingga membuat banyak warga yang enggan untuk dilakukan
31
d. Dana
sama antar lintas sektoral serta pelatihan bagi pelaksana atau petugas kesehatan,
namun hal ini membutuhkan biaya atau anggaran yang tidak sedikit. Seperti yang
sosialisasi dan partisipasi keluarga, perbedaan jumlah kepala keluarga dari badan
32
dengan pendekatan keluarga di tingkat puskesmas dilakukan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
Pembina keluarga.
pengendalian-penilaian).
33
G. Penelitian Terdahulu
PIS-PK yang ada di Puskesmas Antang sangat sangat kurang. Hal tersebut dilihat
bahwa jumlah tim inti PIS-PK hanya berjumlah 4 orang yang akan melakukan
pendataan maupun penginputan dan juga jumlah tim yang melakukan intervensi
berjumlah 12 orang dimana tiap orang bertanggung jawab untuk 1 indikator yang
ada dalam 12 indikator PIS-PK. Hal tersebut dapat dilihat bahwa petugas
pelaksana yang melakukan tugas intervensi paru hanya berjumlah 1 orang dan
kekurangan, baik dari sisi komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur
34
birokrasi. Disamping itu hambatan program yang ada bisa di atasi dengan
SDM menjadi salah satu penyebab tidak optimalnya pendataan hal ini
keluarga sehat yang digunakan untuk entri data berupa error dan jaringan yang
35
H. Kerangka Pikir
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
yang belum terlaksana dengan baik seperti ibu hamil memeriksa kehamilan
sesuai standar yang di mana dalam hal memeriksa kehamilan dapat dikatakan
Presepsi masyarakat terhadap tenaga bidan bahwa bidan masih relatif muda, dan
Dengan maraknya isu terkait vaksin palsu sejak imunisasi tahun ini ibu-ibu
semakin anti imunisasi. Selain itu, terkait Program Masih banyak warga yang
tak terjangkau layanan KB, antara lain dipicu terbatasnya akses fasilitas
37
Oleh kerana itu saya tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
Binongko.
B. Jenis Penelitian
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data ini berbentuk
kalimat, kata atau gambar atau data yang tidak dapat diukur nilainya secara
Dalam penelitian ini jeis dan sumber data yang digunakan adalah :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang langsung diproses dari lapangan atau
lapangan atau data pokok yang harus didapatkan. Misalnya diperoleh dari
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi pustaka atau data
dokumen, atau data- data lain termaksud hasil penelitian yang pernah ada
38
D. Informan Penelitian
memberikan informasi terkait data- data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini informan yang menjadi narasumber tidak mewakil jumlah
akurat, sebagaimana data yang dikatakan. Oleh Haris (2010) teknik pengumpulan
data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun metode yang digunakan
yaitu:
39
Observasi yaitu peninjauan atau pengamat secara cermat terhadap wilayah
umumnya
penelitian. Data yang diperoleh dari penelitian dilapangan dan data dari
mengambil data yang bersifat khusus dan berkaitan dengan permasalahan yang
sedang diteliti atau dibahas dan diuraikan dalam kalimat secaara logis dan
sistematis untuk menjawab rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini.
40
G. Defenisi Konsep
masyarakat, maka program ini tidak sekedar sebagai programnya yang terkait
antar departemen.
Ibu hamil memeriksa kehamilan sesuai standar atau anternatal care adalah
kesehatan tubuh ibu dan janin. WHO menganjurkan setiap ibu hamil untuk
kehamilan 12 minggu
anak guna mencegah terjadinya penyakit infeksi yang bisaa berakibat fatal
baginya, sperti polio, campak, dan difteri. Untuk mendapatkan imunisasi wajib,
tenaga kesehatan serta bekerja sama dengan Stakeholder terkait yang non tenaga
kesehatan.
41
Dana merupakan faktor penting yang digunakan untuk melancarkan
kegiatan Program Keluarga Sehat diperlukan adanya kerja sama antar lintas
42
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, A. A. (2019). Teologi Islam dan Ilmu Kesehatan Masyarakat (M. Iqbal,
ed.). Medan: Salemba Medika.
43
Virdasari, Septo dan Eka (2018). Analisis Kegiatan Pendataan Keluarga
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Kota Semarang (Studi
Kasus Pada Puskesmas Mijen). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
journal), 6, 52-64.
Walt G, 1994. Health Policy: an introduction to process and Power. London: Zed
Books. UK.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN:
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2017 Tentang
Pedoman pendanaan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga 2017.
Permenkse RI No 39 tahun 2016 dalam rangka pelaksanaan Program Keluarga
Sehat telah disepakati 12 indiktor.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas.
Undang-Undang No. 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga pada pasal 1 ayat 7 yaitu pembangunan keluarga.
Undang-undang No. 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga pada Pasal 1 ayat 7.
SUMBER INTERNET:
https://ww-w.alodokter.com/kenali-12-indikator-keluarga-sehat-menurut
kemenkesri
http://pispk.kemenkes.go.id/id/2017/06/17/peran-pemangku-kepentingan/
https://yoursay.suara.com/news/2020/11/18/130536/implementasi-dan-
hambatan-kebijakan-publik-di-indonesia
https://kertyawitaradya.wordpress.com/2010/0/26/tinjauan-teoritis-implementasi-
kebijakan-model-c-g-eward-iii
https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kehamilan-anc-di-
fasilitas-kesehatan.
44
45