Anda di halaman 1dari 14

Dosen : Elna Sari, S.K.M.,M.

Kes

Mata Kuliah : Administrasi Kebijakan Kesehatan

Laporan Hasil Wawancara

“Manajemen Promkes di Puskesmas ”

Oleh :

Rahmadani (20331024)

PROGRAM STUDI D4 PROMOSI KESEHATAN


POLITEKNIK KARYA PERSADA MUNA
RAHA
2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT.


Sehingga penulis telah menyelesaikan laporan Hasil Wawancara Manajemen
Puskesmas Khususnya di Bagian Promosi Kesehatan ini dengan tepat waktu.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah
Administrasi Kebijakan Kesehatan. Tujuan laporan ini yaitu Memenuhi tugas
Administrasi Kebijakan Kesehatan, Menumbuhkan rasa kerjasama dengan diri
sendiri, Memperoleh informasi yang diinginkan, Dapat memahami kegiatan
wawancara seperti apa

Dalam penyusunan laporan ini, tentu tidak lepas dari pengarahan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Maka penulis ucapkan rasa hormat dan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Pihak-pihak yang terkait itu
diantaranya sebagai berikut.
1. Ibu dosen pengampu Elna Sari, S.K.M.,M.Kes
2. Orang tua dan teman-teman penulis, terima kasih atas dukungannya
Karena kebaikan semua pihak yang telah penulis sebutkan tadi maka
penulis bisa menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini
memang masih jauh dari kesempurnaan, tapi penulis sudah berusaha sebaik
mungkin. Sekali lagi terima kasih semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Raha, 7 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................2
DAFTAR ISI ..........................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................4
A. Latar Belakang ...........................................................................4
B. Maksud dan Tujuan.....................................................................4
C. Topik wawancara........................................................................5
D. Waktu dan tempat kegiatan.........................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................6
A. Definisi Promosi Kesehatan........................................................6
B. Tujuan Promosi Kesehatan..........................................................6
C. Strategi Promosi Kesehatan.........................................................7
BAB III PEMBAHASAN......................................................................10
A. Keadaan Geografis......................................................................10
B. Keadaan Demografi.....................................................................10
C. Hasil Wawancara.........................................................................11
BAB IV PENUTUP ...............................................................................14
A. Kesimpulan .................................................................................14
B. Saran ...........................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen
Indonesia sebagai warga masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan
tercapainya Millenium Development Goals (MDGs). Di dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap
orang berhak atas kesehatan dan setiap orang mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan. Kesehatan
adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi untuk
mencapai keberhasilan pembangunan bangsa.

Oleh karena itu, diselenggarakan pembangunan di bidang


kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggitingginya. Derajat kesehatan yang rendah juga berpengaruh
terhadap rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban
masyarakat dan pemerintah. Pembangunan Nasional di bidang kesehatan
pada dasarnya ditujukan kepada semua lapisan masyarakat. Namun pada
operasionalnya ditujukan untuk golongan tertentu dan dilakukan secara
bertahap sesuai dengan skala prioritas.

B. Maksud dan Tujuan.


1. Memenuhi tugas Administrasi Kebijakan Kesehatan
2. Dapat mengetahui pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas

4
C. Topik Wawancara.

Manajemen Promkes di Puskesmas.

D. Waktu dan Tempat Kegiatan.

Kegiatan ini dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Jum’at 03 Desember 2021

Pukul : 08:00 s/d Selesai

Tempat : Puskesmas Kabangka

5
BABII
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Promosi Kesehatan


Green dan Kreuter (2005) menyatakan bahwa “Promosi kesehatan
adalah kombinasi upaya-upaya pendidikan, kebijakan (politik), peraturan,
dan organisasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan dan kondisi-kondisi
hidup yang menguntungkan kesehatan individu, kelompok, atau
komunitas” (susilowati, 2016).
Definisi/pengertian yang dikemukakan Green ini dapat dilihat
sebagai operasionalisasi dari definisi WHO (hasil Ottawa Charter) yang
lebih bersifat konseptual. Rumusan pengertian diatas terlihat dengan jelas
aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan dalam kerangka “promosi
kesehatan” (susilowati, 2016).
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114
/MENKES/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Daerah, promosi kesehatan adalah upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri,
serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan.

B. Tujuan Promosi Kesehatan


Tujuan Promosi Kesehatan dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu :

1. Tujuan promosi kesehatan menurut WHO


a. Tujuan umum
1) Mengubah perilaku individu/ masyarakat dibidang kesehatan
b. Tujuan Khusus

6
1) Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai bagi
masyarakat.
2) Menolong individu agar mampu secara mandiri / kelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan sehat
3) Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada (Kholid,2012).

2. Tujuan Operasional
a. Agar orang memiliki pengertian yang lebih baik tentang eksistensi
dan perubahan-perubahan sistem dalam pelayanan kesehatan serta
cara memanfaatkannya secara efisien & efektif.
b. Agar klien/masyarakat memiliki tanggung jawab yang lebih besar
pada kesehatan (dirinya), keselamatan lingkungan dan masyarakatnya.
c. Agar orang melakukan langkah2 positip dlm mencegah terjadinya
sakit, mencegah berkembangnya sakit menjadi lebih parah dan
mencegah keadaan ketergantungan melalui rehabilitasi cacat karena
penyakit.
d. Agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri dan
bagaimana caranya, tanpa selalu meminta pertolongan kepada sistem
pelayanan kesehatan yang normal ( Kholid, 2012).

C. Strategi Promkes
Sebagaimana disebutkan dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi
Kesehatan dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/Menkes/SKNII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
di Daerah, strategi dasar utama Promosi Kesehatan adalah (1) Pemberdayaan
(2) Bina Suasana, dan (3) Advokasi, serta dijiwai semangat (4) Kemitraan .
Berdasarkan strategi dasar tersebut diatas, maka strategi Promosi kesehatan
puskesmas juga dapat mengacu strategi dasar tersebut dan dapat

7
dikembangkan sesuai sasaran, kondisi puskesmas dan tujuan dari promosi
tersebut.
1. Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menumbuhkan dan
meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan
masyarakat untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya,
menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan
setiap upaya kesehatan. Pemberdayaan terhadap individu, keluarga dan
masyarakat yang diselenggarakan puskesmas harus memperhatikan kondisi
dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
2. Bina Suasana
Bina suasana adalah upaya menciptakan suasana atau lingkungan
sosial yang mendorong individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat
dan berperan aktif dalam setiap upaya penyelenggaraan kesehatan. Seseorang
akan terdorong untuk mau melakukan peri laku yang diperkenalkan apabila
lingkungan sosialnya (keluarga, tokoh panutan, kelompok pengajian dll)
mendukung. Oleh karena itu, untuk mendukung proses pemberdayaan
masyarakat, khususnya dalam upaya mengajak individu, keluarga dan
masyarakat mengalami peningkatan dari fase "tahu" ke fase "mau" perlu
diciptakan lingkungan yang mendukung. Keluarga atau orang yang
mengantarkan pasien ke Puskesmas, penjenguk (penjenguk pasien) dan
petugas kesehatan mempunyai pengaruh untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif atau mendukung opini yang positif terhadap perilaku yang sedang
diperkenalkan.
3. Advokasi
Advokasi merupakan upaya atau proses yang terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (tokoh-
tokoh masyarakat informal dan formal) agar masyarakat di I ingkungan
puskesmas berdaya untuk mencegah serta meningkatkan kesehatannya serta
menciptakan lingkungan sehat. Dalam upaya memberdayakan individu,

8
keluarga dan masyarakat, Puskesmas membutuhkan dukungan dari pihak-
pihak lain, sehingga advokasi perlu dilakukan. Misalnya, dalam rangka
mengupayakan lingkungan Puskesmas yang bebas asap rokok, Puskesmas
perlu melakukan advokasi kepada pimpinan daerah setempat untuk
diterbitkannya peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan
kerja Puskesmas seperti sekolah, kantor kecamatan, dan tempat ibadah.
4. Kemitraan
Dalam pemberdayaan, bina suasana dan advokasi, prinsip-prinsip
kemitraan harus ditegakkan. Kemitraan dikembangkan antara petugas
kesehatan Puskesmas dengan sasarannya (para pasien atau pihak lain) dalam
pelaksanaan pemberdayaan, bina suasana, dan advokasi. Di samping itu,
kemitraan juga dikembangkan karena kesadaran bahwa untuk meningkatkan
efektivitas promosi kesehatan, petugas kesehatan Puskesmas harus
bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti misalnya kelompok
profesi, pemuka agama, LSM, media massa, dan lain-lain.

9
BAB III
PEMBAHASAN
A. Keadaan Geografis
Puskesmas Kabangka merupakan pusat Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Kecamatan Kabangka yang di fungsikan sejak tahun 1990, berada
di desa Lakandito Kecamatan Kabangka dengan jarak +_40 km dari ibu kota
Kabupaten Muna . Pada Bulan Maret tahun 2013 Wilayah Kerja dibagi
menjadi 2 Puskesmas yaitu Puskesmas Kabangka dan Puskesmas Wakobalu .
Adapun Wilayah kerja Puskesmas Kabangka terdiri dari :
1. Desa Lakandito
2. Desa Lupia
3. Desa Wataliku
Secara geografis Puskesmas Kabangka terletak di bagian Selatan
Khatulistiwa pada garis lintang 4006’ sampai 5015’ Lintang Selatan dan
12208’ Bujur Timur sampai dengan 123015’ Bujur Timur, Luas wilayah :
223,35 km2.
Dari aspek geografis, Kecamatan Kabangka mempunyai batas-batas
wilayah sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Kontukowuna
 Sebelah Timur berbatasan dengan KecamatanKontukowuna dan
Kabawo
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kabawo dan
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Wakobalu Agung dan Desa
Wansugi Kecamatan Kabangka
B. Keadaan Demografi
Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas Kabangka terdiri dari 3
( tiga ) desa yang terdiri dari 7 dusun yaitu:
1. Desa Lakandito : terdiri dari 2 dusun
2. Desa Lupia : terdiri dari 3 dusun
3. Desa Wataliku : terdiri dari 2 dusun

10
Semua wilayah kerja Puskesmas Kabangka dapat dijangkau dengan
kendaraan roda dua dan roda empat, jarak tempuh dari desa ke Puskesmas
rata-rata 15 menit. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kabangka
2.821 jiwa (776 KK). Distribusi penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Kabangka secara lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut :
Jumlah Penduduk di Wilayah Puskesmas Kabangka tahun 2020,
menurut data sebanyak 2.821 jiwa. Jumlah Penduduk tertinggi di Desa
Lupia yang berjumlah 1.607 jiwa, sedangkan yang terendah di Desa
Wataliku yaitu 422 jiwa. Kepadatan Penduduk di Wilayah Puskesmas
Kabangka tahun 2020 adalah 12,2 jiwa/ Km2, dengan jumlah penduduk per
KK rata-rata 4 orang.

C. Hasil Wawancara

Narasumber : Fidyatun,S.K.M
Pewawancara : Rahmadani

Pada hari jum’at 03 Desember 2021, pukul 08:00 saya ke


Puskesmas Kabangka. Kesan pertama saat saya ke Puskesmas suasana
yang nyaman,bersih, dan tertata rapi. Saat ke Puskesmas. Saya menemui
Kepala Puskesmas Terlebih dahulu untuk membawa surat dan meminta
izin untuk melakukan wawancara dengan Bagian Promkes Ibu Fidyatun.
S.K.M. Akan tetapi beliau sedang tidak berada di tempat sehingga Kepala
Puskesmas mengarahkan untuk menghubungi beliau langsung, dan
Alhamdulillah beliau merespon sehingga pada hari jum’at saya dapat
melakukan wawancara. Narasumber saya ini ramah kepada saya sehingga
jika saya memerlukan informasi lain saya dapat menghubungi beliau
langsung :
 Assalamualaikum ibu, apa boleh saya meminta waktu ibu sebentar untuk
melakukan wawancara, dan sebagia apa ibu di Promkes Puskesmas?
Wa’alaikum salam, oh iya tidak apa-apa. Untuk di Promkes sendiri saya
sebagai pemegang program.

11
 Bagaimana cara kerja ibu sebagai pemegang program?
Untuk tugas saya sendiri yaitu melakukan penyuluhan di posyandu di
masyarakat dan melakukan pembinaan PHBS rumah tangga. Pergi
kerumah-rumah warga.
 Untuk bagian-bagian Promkes yang ada apa saja?
Untuk bagian Promkes sendiri hanya dua yaitu penyuluhan dan pembinaan
PHBS rumah tangga.
 Apa di Promkes sendiri tidak memiliki perancang media?
Untuk perancangan media khusus tidak ada, karna saya di puskesmas
cuman sendiri maka saya harus merancang sendiri media yang akan saya
gunakan.
 Apa setelah ibu melakukan penyuluhan terdapat perubahan sikap dari
masyarakat?
Saat ini perubahan sikap masyarakat mulai signifikan akan tetapi ada satu
kebiasaan yang susah di ubah yaitu rokok, hampir di setiap KK ada yang
merokok.
 Permasalahan apa saja yang ada di Puskesmas?
Berbicara soal masalah, maka akan banyak masalah yang ada.
 Bagaimana manajemen nya?
Biasanya saya menyediakan sebuah program, dan apabila program yang
saya sediakan tersebut di terima maka akan ditentukan bagaimana proses
yang akan dijalankan. Setelah kita menentukan bagaimana prosesnya kita
akan langsung melaksanakan program tersebut
(mengimplementasikannya). Selanjutnya kita akan melakukan evaluasi
apakah ada perubahan yang terjadi atau tidak. Tapi sejauh ini banyak dari
program Promkes terlaksana dengan baik dan terjadi peribuhan perilaku
dari masyarakat sendiri, seperti jamban sehat, hanya tersisa beberapa yang
tidak memiliki jamban sehat.
 Mungkin itu saja dari pertanyaan saya, terima kasih karna ibu
menyempatkan diri untuk saya wawancarai, dan mohon maaf menganggu
waktu ibu?

12
Iya tidak apa-apa, kalau ada yang diperlukan lagi langsung hubungi saja.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

13
Dapat disimpulakan bahwa tenaga Promkes di Puskesmas Kabangka
ini kurang, yang memegang program Promkes pun bukan dari promosi
kesehatan langsung melainkan dari epidemiologi, yang dimana beliau ini
merupakan tenaga kontrak yang dimana waktu kontrak nya yaitu selama satu
tahun. Di bagian Promkes beliau cuman sendiri jadi tenang Promkes ini
sangat kurang. Di puskesmas ini pun tidak memiliki perancang media, akan
tetapi untuk setiap pemegang program maka ia akan merancang media nya
masing-masing.

B. Saran

Harapannya untuk yang memegang program Promkes latar


belakangnya itu benar-benar dari promkes. Selain itu tenaga Promkes
puskesmas ini dapat di tambah sehingga program yang akan di
implementasikan dapat tercapai dan optimal. Dimana terdapatnya perubahan
perilaku masyarakat yang lebih baik. Untuk program Promkes ada baiknya di
tambah bukan hanya penyuluhan dan pembinaan PHBS rumah tangga saja.

14

Anda mungkin juga menyukai